SELAMAT MEMBACA
ZENA ANANTA PUTRI seorang gadis berumur 20 tahum yang dikenal sangat bar-bar dan tingkah nya bisa membuat orang lain geleng-geleng kepala. Dia suka membaca novel apalagi novel tentang transmigrasi, kadang Zena juga ingin merasakan apa itu transmigrasi.
ZENA ANANTA PUTRI adalah anak dari ibu KANAYA KARLINA dan ayah DIRGA ALEXANDER Zena juga mempunyai seorang abang yang bernama DIMAS ALEXANDER sekarang dia berada diluar negeri mengelola perusahaan Dirga.
"Pengen deh ngerasain rasanya transmigrasi." ucap Zena yang sedang membaca novel.
"Zena keluar sayang." ucap Kanaya sang bunda yang menyuruhnya keluar dari kamar.
"Ada apa bun." ucap Zena yang keluar dari kamar.
"Bunda punya kejutan buat kamu cepet sini ke ruang tamu." ucap Bunda sembari menarik tangan Zena.
"Apasih bun santai aja kali jangan tarik-tarik sakit tau tangan Zena." ucap Zena yang mengeluh sakit tangannya ditarik oleh sang bunda. Tapi apalah daya bunda nya tidak menghiraukan diri nya.
Setelah sampat di ruang tamu Zena kaget karena....
"Abanggg!!." ya dia adalah Dimas yang tak lain abang Zena. Ia baru saja pulang dari luar negeri, tak butuh waktu lama Zena langsung memeluk abang nya dengan erat.
"Abang kok baru pulang sih." ucap Zena manja sembari memeluk abang nya.
"Abang kan banyak kerjaan." ucap Dimas sembari mengelus kepala sang Adik.
"Sebagai gantinya gimana kalau nanti kita jalan-jalan hmm." ucap Dimas membujuk adik nya ini.
"Ayo!!, awas aja ya kalau bohong." ucap Zena sembari menatap sengit Abang nya.
********
Malam pun tiba sekarang adik kakak itu sedang berada di pasar malam. Ya Dimas menepati janji nya untuk membawa Zena ke pasar malam.
"Abang Zena mau ini boleh?." tanya Zena sambil menatap makanan yang berada dihadapan nya ini.
"Boleh kok dek tapi jangan banyak-banyak nanti gak habis." ucap Dimas lembut dan dibalas anggukan oleh Zena.
"Ayo bang kita pulang!." ajak Zena kepada abang nya.
"Kamu udah puas hmm?." tanya Dimas kepada sang adik dan dibalas anggukan oleh nya.
"Yaudah, kalau udah puas ayo pulang!." ucap Dimas menerima permintaan Zena yang ingin pulang.
...♡♡♥︎♡♡...
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA😚
INGAT TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA!!.
MOHON MAAF BILA BANYAK KESALAHAN DAN MOHON MAAF JIKA CERITANYA TIDAK SERU ATAU TIDAK NYAMBUNG.
DAN YANG PALING PENTING JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK YA SAY 😁.
LUV LUV SEHAT-SEHAT KALIAN BYEE
❤️🔥😘😚
Sebelum lanjut cerita dan sebelum kalian salah paham juga, di cerita ini tokoh utamanya ZENA ya jadi keluarga nya itu emang transmigrasi juga cuman gak begitu menonjol perannya kaya Zena ya..
MOHON MAAF KALAU NANTI CERITA NYA GAK NYAMBUNG DAN BANYAK TYPONYA
MOHON KOREKSIANNYA JUGA YA SAYY
SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA YA SAMA CERITANYA
😁🤩😘
SELAMAT MEMBACA
Di rumah yang mewah tepatnya disebuah ruang tamu, keluarga kecil sedang berkumpul menceritakan banyak hal.
"Bang gimana perusahaan disana?." tanya Dirga siapa lagi kalau bukan ayah Zena.
"Lancar kok yah." jawab Dimas sembari memakan cemilan.
"Oh ya, karena kita sekarang udah ngumpul gimana kalau kita besok jalan-jalan." usul Kanaya yang tak lain adalah bunda Zena.
"Boleh tuh kita ke pantai aja gimana." ucap Zena menyetujui usulan sang bunda.
"Jangan ke pantai mending kita naik gunung aja." usul Dimas.
"Ih apaan ke gunung udah ke pantai aja sih." ucap Zena sewot.
"Loh kok sewot santai aja kali." balas Dimas tak kalah sewot. Baru saja mereka akur dan sekarang sudah ribut lagi?.
"Udah udah kita liat besok saja." ucap sang Ayah menengahi.
"Mending sekarang kita tidur, udah malam ini." ucap sang Bunda sembari melihat kearah jam yang sudah pukul 22.00.
Mau tidak mau kedua adik kakak ini harus menuruti ucapan sang mamah.
********
Saat tengah malam Dimas pergi ke dapur karena ia tiba-tiba lapar dan ingin mengambil makanan. Namun, tiba-tiba.....
"PRAANGG?!."
Terdengar suara yang sangat keras yaitu suara benda yang jatuh. Suara itu membuat Dimas terkejut.
"Siapa disana?." ucap Dimas sembari menyalakan lampu dapur karena kebetulan lampu dapur di rumah Dimas memang selalu dimatikan. Saat lampu menyala betapa terkejutnya Dimas karena disana ada orang asing menggunakan topeng dan baju hitam.
"Woy ngapain lo!?." ucap Dimas membuat para perampok itu terkejut. Ya orang asing yang menggunakan topeng dan baju hitam itu adalah perampok.
Sedangkan disisi lain Zena yang mendengar keributan di bawah segera keluar dari kamar. Betapa terkejutnya dia saat melihat abang nya sudah tergeletak tak bernyawa. Ya Dimas ditembak oleh perampok itu.
"Abanggg?!." jerit Zena yang membangunkan seluruh isi rumah dan mengejutkan para perampok itu.
"Ada apa ini?!." ucap Dirga panik, sedangkan kanaya yang sudah histeris melihat putra nya tergeletak di lantai dengan berlumuran darah.
"Jangan mendekat atau saya tembak dia!!." ucap perampok itu yang sudah menodongkan pistol kearah kepala Zena, saat kedua orang tua nya ingin menghampiri Dimas dan Zena.
Tak lama sebuah suara mengejutkan mereka. Pelakunya adalah anggota perampok yang sama.
"BLUSHH!!."
Sebuah api yang menyala sangat besar membuat Zena dan keluarga terjebak disana dan tidak bisa kemana-mana. Sedangkan para perampok itu sudah melarikan diri.
********
Disebuah rumah sakit terdapat keluarga yang terbaring tak berdaya mereka adalah ZEANA, DEWI, RENAL, dan GILANG.
"Euhh." suara lenguhan dari seorang perempuan berumur 22 tahunan itu.
"I-ini dimana." ucap perempuan itu bingung.
Tak lama seorang pelayan datang. "Nona Zeana sudah sadar?." tanya pelayan itu terkejut sekaligus senang.
"Sebentar nona saya panggilkan dokter." lanjut nya.
"Zeana? Siapa Zeana? akukan Zena." ucap Zena kebingungan. Ya perempuan itu adalah Zena Ananta Putri.
Tak berselang lama dokter pun datang bersama pelayan tadi dan langsung memeriksa Zena yang sekarang sudah berubah menjadi Zeana.
"Sepertinya karena benturan yang keras nona Zeana terkena amnesia." ucap dokter tersebut membuat pelayan itu terkejut.
"Apaa!? Amnesia?." ucap pelayan itu terkejut.
"Iya benar, nona Zeana terkena amnesia tapi itu hanya sementara saja." ucap dokter itu membuat pelayan lega.
"Baik kalau begitu saya permisi dan tolong jangan memaksa nona Zeana untuk mengingat semuanya." ucap dokter sembari meninggalkan Zeana dan pelayan tersebut.
"Saya siapa?." tanya Zena yang masih bingung.
"Nama nona adalah ZEANA KALISTA PRAWINA anak dari nyonya DEWI PUTRI SINTIA dan tuan GILANG PRAWINA. Nona juga mempunyai kakak dan adik, nama kakak nona adalah RENAL PRAWINA dan nama adik nona adalah MELINDA CAHAYA PRAWINA." jelas bi Sumi yang tak lain adalah pelayan tersebut.
Saat mendengar nama-nama tersebut Zena seperti tidak asing dengan nama itu. Tiba-tiba kepala Zena menjadi pusing dan Zena kembali pingsan.
Kira-kira kenapa Zena bisa pingsan???
...♡♡♥︎♡♡...
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA😚
INGAT TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA!!.
MOHON MAAF BILA BANYAK KESALAHAN DAN MOHON MAAF JIKA CERITANYA TIDAK SERU ATAU TIDAK NYAMBUNG.
DAN YANG PALING PENTING JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK YA SAY 😁.
LUV LUV SEHAT-SEHAT KALIAN BYEE.
❤️🔥😘😚
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!