Seorang wanita yang begitu cantik dengan paras, postur dan kulit yang terlihat begitu sempurna sedang mengenakan gaun putih yang menyatu dengan kulit putihnya.
Dan disampingnya terlihat juga sosok pria yang tampan bak pangeran mengenakan jas putih, mereka berdua terlihat sebagai pasangan yang sempurna.
Reno dan Bella, hari ini adalah hari bahagia mereka setelah 1 tahun pacaran.
Mereka dipertemukan di tempat kerja, Reno sebagai owner dari perusahaan ekspedisi dan Bella sebagai sekertaris pribadi Reno.
Rumahtangga mereka di warnai oleh suka dan duka, orang ke tiga, dan banyaknya Pria yang menginginkan Bella meski ia sudah bersuami
Sampai suatu saat Bella akan menemukan cinta dan kebahagiaan sejati
Bahkan ia tak menyangka jika cinta sejati ada dikatnya selalu menjaganya
Betapa beruntungnya Bella menikah dengan laki-laki yang dicintainya, yang tidak perlu meragukan keadaan finansial mereka nanti setelah menikah.
"akhirnya selesai juga sayang acaranya, setelah berdiri seharian" kata Reno lega dengan melepas jasnya
"iya, aku ga nyangka tamu akan sembludak ini. rasanya seperti semua orang di dunia ini ditumpahkan ke acara kita" jawab Bella yang sedang duduk di meja rias.
Mereka selesai mengganti pakaian mereka dengan pakaian tidur dan terlelap setelah malam pertama .
Bella bangun dan melihat ke arah suami disampingnya. Ia menatap dengan penuh rasa syukur, betapa beruntungnya dia mendapatkan suami yang sempurna yang banyak sekali wanita juga meninginkannya.
"suamiku, rasanya seperti mimpi melihatmu disampingku ketika aku membuka mata" ucap Bella dan menatap Reno dengan penuh cinta
"begitupun denganku, mulai hari ini aku juga akan selalu melihat bidadari surga di depanku" balas Reno tulus
"I love You suamiku" peluk Bella penuh kasih sayang.
"I love you too istriku, ayo kita malas malasan hari ini. besok kita pergi bulan madu ke tempat yang paling indah" ajak Reno dengan mendekap erat Bella
" sayang, bagaimana? apa kamu suka tempat ini?" tanya Reno pada Bella
"aku suka sayang, terimakasih sudah mengajakku ke sini" jawab Bella dengan senyum bahagia
"pas malam minggu jadi sebentar lagi air mancurnya akan di nyalakan lampu beserta musiknya, mereka akan terlihat seperti menari indah sekali" kata Reno sambil menatap kearah air mancur di taman KLCC
beberapa saat kemudian. Dan benar apa kata Reno
"waaaahhhhhh keren sekali sayang, mereka benar-benar seperti menari" seru Bella bahagia
"iya sayang kita kan menginap di hotel dekat sini jadi kita bisa ke sini sewaktu-waktu" jawab Reno melihat ekspresi bahagia wanita yang ia cintai
Mereka berdua sedang berada di tengah kota Kuala lumpur, untuk berbulan madu di sana selama 1 minggu.
"sayang, apa sudah tidak ada yang ingin kamu beli disini? besok pagi pagi sekali kita akan ke penang dua hari di sana dan portdickson 2 hari aku sudah booking hotel pinggir pantai juga resort untuk di portdickson. kita benar benar akan menghabiskan waktu bulan madu di sana" kata Reno sambil menggenggam tangan Bella dan berjalan menuju parkiran
"sudah sayang, lihatlah apa kamu tidak lihat tanganku penuh barang belanjaan?!" jawab Bella sambil memeluk erat lengan Reno dengan manja
"oke baiklah kalau begitu sekarang kita langsung menuju hotel saja ya sayangku?!" bisik genit Reno di telinga Bella, dan Bella tau apa artinya itu. Ya, wajar mereka baru berapa hari yg lalu menikah
sesampainya mereka tiba di hotel.
"Reno?" seseorang di sebrang sana dengan gaun merah tua dengan accesories lengkap seperti hendak menghadiri sebuah pesta
"Vania, kenapa kamu bisa di sini?"
tanya Reno dengan sedikit kaget mengapa wanita yang dulu pernah menjalin cinta dengannya berada di hadapannya saat ini, 'mengapa saat aku sedang bersama Bella?' dalam hati Reno
"oh, aku sedang ada meeting di sini selama 3 hari kedepan dengan atasanku. em apa kamu tidak ingin mengenalkan aku dengan wanita cantik disebelahmu Reno?" jawab Vania dengan ekspresi yang sedikit terdengar ketus
"ini istriku, kami baru menikah beberapa hari yang lalu namanya Bella. Bella kenalkan ini Vania teman kuliahku dulu" terlihat jelas ada ekspresi ketakutan dari wajah Reno saat meperkenalkan Bella pada Vania, ia takut jika Vania mengatakan bukan teman, melainkan matan kekasihnya sewaktu masih kuliah dulu
"salam kenal Vania" ucap Bella lembut dan tulus
"ya salam kenal juga Bella" senyum tipis tersungging di sudut bibir kanan Vania
"oh ya maaf Vania kami tinggal duluan, kami akan beristirahat" Reno memecahkan keheningan saat Vania dan Bella saling bertatap mata seoalh mereka berdua sedang berbicara dalam hati
"ok baiklah Reno, selamat untuk pernikahan kalian. selamat berbulan madu" ucap Vania dengan nada yg terdengar kurang tulus
Bella mengikuti langkah Reno yang berada di sampingnya dengan keheningan
"sayang , pesan makan malam ya jika kamu ingin makan. aku mandi duluan" ucap Reno pada Bella meski dalam hati Reno sedikit msih syok karena bertemu dengan wanita yang sangat sangat tidak ingin dia temui seumur hidup
"apa Vania adalah mantan kekasihmu? sepertinya dia tidak menyukaiku, terlihat jelas di wajahnya dia seperti tidak suka melihatmu denganku". tanya Bella sambil meletakkan barang belanjaannya
"maaf sayang, iya benar dia mantan pacarku sewaktu masih kuliah. aku meninggalkan dia karena dia berselingkuh dengan dosenku" jawab jujur Reno meski sedikit takut jika Bella berubah mood karena mendengar ceritanya
"sudah aku duga, bahkan aku seperti melihat masih ada cinta untukmu di matanya" Bella duduk dan menyandarkan badannya di sofa sambil melamun melihat ke satu arah
"sudahlah sayang, jangan terlalu difikirkan aku nggak mau mengacaukan suasana bulan madu kita cuma karena perempuan tadi, aku sudah jadi suami sah kamu, aku mencintaimu dengan segenap hatiku, jadi jangan berfikiran yang tidak-tidak" Reno menghampiri Bella dan memegang erat tangannya
"selama ini aku tidak pernah melihatmu atau mendengarkan cerita tentang mantan kekasihmu, selama kita pacaranpun aku tidak pernah samasekali cemburu. Tapi kenapa hari ini, aku benar-benar takut apa yang sudah jadi milikku direbut oleh orang lain" ucap Bella tanpa menatap ke arah suaminya
"sayang jangan pernah berfikir akan ada yang merebutku, atau aku akan pindah kelain hati. langkah kita sudah sejauh ini sampai kita menikah. apa lagi yang kamu takutkan? aku dan hatiku sudah jadi milikmu seutuhnya yang tidak ada seorangpun bisa memisahkan kita. Aku mohon, jangan berfikiran macam-macam ayo kita nikmati waktu bulan madu kita" Reno memeluk Bella dan mengecup bibir nya
"maaf ya sayang, aku cuma takut suamiku tergoda dengan wanita sexy seperti Vania, melihat penampilannya, laki laki mana yang tidak tergoda?!" Bella memeluk Reno erat
perbincangan mereka sampai larut malam hingga Bella benar-benar tidak lagi bisa menahan kantunk, pagi- pagi sekali mereka cekout dan langsung menuju Penang dengan perjalanan yang di tempuh sekitar 6jam.
"sayang, apa kamu suka?" tanya Reno dengan yakin pasti Bella menyukai tempat secantik ini dengan pemandangan hotel langsung berada di tepi pantai tanpa terhalang apapun
"ini indah sekali suamiku, apa tidak boleh lebih dari 2 hari kita di sini? " rengek manja Bella pada Reno
"boleh dong sayang, aku cuma takut kamu kelelahan. tapi kalau mmg mau 3 hari di sini kenapa enggak sayang" jawab penuh kasih sayang sambil memeluk Bella dan melihat pemandangan yang menakjubkan
"pagi suamiku" sapa Bella ketika Reno baru membuka mata
"pagi istriku,muach" balas Reno sambil mengecup kening Bella dan meraihnya kepelukannya
"sayang, tidak ingin rasanya mengakhiri bulan madu kita" kata Bella sambil memeluk Reno dengan manja
"aku juga sayang, tapi kan kita masih ada 1 tempat lagi yang belum kita kunjungi, jadi masih ada 2 hari lagi waktu bulan madu kita" kata Reno berusaha menghibur Bella
"iya sayang, cuma dua hari itu cepat sekali besoknya kita langsung kekantor"
"di kantor kita juga masih ketemu kan, apalagi kita satu ruangan jadi ga akan ada waktu untuk kita berpisah" kata Reno yang sedikit membuat hati Bella tenang
" iya sayang, jadi aku juga bisa sambil mengawasimu setia saat" jawab Bella ketus
"tidak perlu diawasipun juga aku tidak akan macam-macam jika kamu tidak ada sayang, aku bahagia banget sekarang ada yang mengawasiku dikantor. Dulu waktu diam diam aku menyukaimu, dengan kamu yang cuek seperti itu sedikit ragu apakah kamu juga akan membalas cintaku. hampir setiap hari aku mengirimkan hadiah dan bunga diam diam tapi kamu malah menumpuknya begitu saja" Reno sambil melihat langit- langit hotel dan membayangkan masa dimana Reno menyukai Bella diam-diam
"ih sayang kok malah ingat-ingat waktu itu sih aku malu" kata Bella dengan wajah mulai memerah
" seneng aja sayang kalau ingat-ingay waktu itu, apa lagi ketika aku dengar kamu ngobrol dengan Citra. waktu Citra tanya kenapa kamu tidak membuka satupun kado yang kamu terima?! kamu malah jawab 'aku ga akan buka orang pengirimnya aja ga jelas, kalau kamu mau buka ya buka aja Cit' mendengar itu bikin aku gemes sama kamu sayang, pengen rasanya saat itu aku mengatakan kalau aku yg mengirimkan semua hadiah itu" Sambil mencubit mesra pipi Bella
"aawww sakit sayang" jerit Bella saat di cubit pipinya
"maka dari itu sayang aku pelan pelan mencoba dekat denganmu secara langsung, dari caramu sayang menanggapi laki laki yang tidak dikenal aku yakin kamu adalah wanita yang tepat yang tidak akan mengecewakan aku suatu saat nanti" Reno memeluk dan mengecup keningnya lagi
" terimakasih ya sayang telah memilihku jadi pendamping hidupmu, aku akan jadi istri yang baik, yang nurut dan melayanimu dengan baik sayang" ucap Bella tulus
"iya sayang, aku percaya terimakasih sudah mau menerimaku dengan segala kekuranganku" kata reno dengan pemuh rasa syukur
kruk kruk
suara dari perut Bella
"sayang aku lapar" rengek Bella sambil elus elus perut
"maaf sayang, sudah membuatmu kelaparan ayo kita siap-siap ke bawah" ajak Reno sambil beranjak dari tempat tidur
mereka langsung lantai bawah dan menikmati sarapan mereka. Siang mereka cekout dan menuju Portdickson dengan resort yang tidak kalah indahnya dengan yang di penang dengan fasilitas yang jauh lebih lengkap dan lebih privat.
kamar mereka benar-benar diatas air.
"wah sayang, next kita wajib ke sini lagi. aku mau 1 minggu di sini sayang" Bella membuka jendela dan benar saja, pemandangan langsung laut lepas dengan ombak ringan.
lantai kamar mereka terbuat dari susunan papan kayu yang kokoh dinding papan juga. dengan kamar mandi luas dan juga tuangan kamar yang seperti apartemen.
"maaf sayang kalau satu minggu kita tidak bisa, bukankah kita ada jadwal meeting minggu ini? nanti aku atur ulang jadwal supaya kita bisa kesini lagi, aku janji sayang" jawab Reno tidak mau Bella kecewa
"heeemmmm baiklah"
mereka menikmati semua fasilitas disana, dari spa, naik perahu keliling area resort dan tidak ada yang terlewatkan satupun fasilitas yang disediakan oleh resort tersebut.
setelah 2 hari di sana, berakhir sudah waktu bulan madu mereka. mereka langsung menuju bandara dan kembali ke Indonesia.
"rasanya sebentar sekali kita berbulan madu, sepertinya baru kemarin kita berangkat ya sayang" ujar Bella dengan ekspresi datar
"nanti ya sayang kita atur jadwal lagi, kita liburan lagi" jawab Reno dengan senyum manis penuh cinta
"ya halo Pak? oh ya, baiklah aku segera ke kantor. aku baru saja sampai Indonesia, kita bertemu di kantor ya Pak" Reno menjawab telfon dari orang kepercayaan Reno di kantor Pak Radit.
Pak Radit (51 th) adalah orang yang paling hisa diandalkan, orang yang paling dipercaya Reno bahkan sudah dianggap sebagai orangtuanya.
orang Tua Reno sudah tiada 10tahun lalu, Mamanya mengalami sakit yang tidak bisa disembuhkan, sehingga semakin hari semakin lemah kondisinya. sedangkan Papa Reno meninggal karena sering sakit sakitan, Papa Reno amat mencintai istrinya. Ia tidak bisa menerima kepergian istrinya tersebut, sehingga ia semakin sering mengurung diri di kamar, hingga pada akhirnya beberapa bulan kemudian Papa Reno menyusul istrinya ke surga . Semenjak itu Reno sebatang kara, ia tidak memiliki kakak, bahkan sodara dekat pun Reno tidak tau berada di mana. Yg ia Punya hanya Pak Radit dan para sahabatnya.
"sayang aku langsung ke kantor ya, istirahat ya yang tidur duluan jika aku belum tiba di rumah, i love you sayang" ujar Reno sebelum pergi
" jangan malam malam ya sayang pulangnya , hati- hati. aku sarankan sama Pak supir ya sayang" Kata Bella dengan mencium tangan Reno
"halo Pak, Apa sudah di kantor? aku menuju ke sana sekarang. memangnya siapa orang yang akan kita temui Pak, apa klien kita sebelumnya?" tanya Reno penasaran
"iya Mas Reno, saya sudah di kantor 10 menit yang lalu. bukan Mas, ini klien baru kita dia mau menawarkan kerjasama dengan kita yang pastinya akan banyak menguntungkan untuk perusahaan kita" suara Pak Radit di seberang sana
"baiklah Pak, aku hampir sampai" Reno menutup telfonnya
"sore Mas Reno, maaf sudah mengganggu bulan madu Mas Reno" sambut Pak Radit di lobi kantor dengan sudah membawa berkas meeting
"ah Pak Radit, bukan masalah. oh ya apa klien kita sudah datang?" tanya Reno sambil menuju tuang meeting
" 5 menit mereka sampai mas, baru saja saya menghubungi mereka" jawan Pak Radit dengan terus mengikuti langkah Reno
"oke baiklah kita tunggu merek di ruang meeting"
"baik Mas" jawab Pak Radit
tidak lama ada sekertaris Pak Radit, Silvi membuka pintu ruang meeting dengan 2 orang di belakangnya.
"silahkan masuk" Silvi mempersilahkan mereka berdua masuk dengan senyum ramah tersungging di bibir Silvi
"terimakasih" jawab seorang wanita itu
entah kebetulan atau memang sudah takdir, batin Reno.
orang yang tidak pernah ia duga sebelumnya, seorang wanita yang pernah ia kenal. datang bersama seorang pria tinggi Putih dengan postur tegap sempurna yang sudah pasti Pria itu adalah atasannya, tapi kenapa wanita ini muncul kembali di kehidupannya. wanita yang sangat berbahaya, yang bisa melakukan berbagai cara jika ia meningikan sesuatu
Lagi, Reno bertemu lagi dengan wanita yang ia temui di Kuala lumpur bersama istrinya beberapa hari lalu.
"Perkenalkan saya owner AM Furniture dan ini sekretaris saya Vania" ujar Bastian (31) sebelum mereka duduk di ruang meeting
"salam kenal saya Reno dan ini Pak Radit" setelah mereka saling mengenal satu sama lain, mereka langsung mengobrol untuk menjalin kerjasama .
Vania Menjelaskan detail dan mempresentasikan semua bahan meeting, sampai akhirnya mereka menemukan kesepakatan.
"terimakasih sudah berkenan menggunakan jasa kami, semoga kerjasama ini berjalan sampai seterusnya" ujar Reno pada Bastian sebelum mereka keluar dari ruangan meeting
tatapan Vania begitu tajam terhadap Reno seolah Vania benar- benar mengininkan sesuatu dari Reno
Vania berhasil mendapatkan No Ponsel Reno dan benar saja, setelah Vania dan Bastian menaiki mobil Ponsel Reno berdering ada pesan masuk
"hai Reno, apa kabarmu? apa kamu bahagia dengan istrimu? aku harap dengan kerjasama ini kita bisa berteman lagi" isi pesan Vania
Reno hanya membaca dan langsung ia balas "jangan menggangguku juga pernikahanku, aku sangat bahagia dengan istriku saat ini, aku tidak mau hanya karena masa laluku semua hancur karena 1org wanita yang dulu menghianatiku" jawab Reno dengan ekspresi kesal
'jika saja kerjasama ini keuntungannya tidak seberapa dan kondisi pemasukan perusahaan msih stabil tidak akan aku mengambil kontrak ini' batin Reno
"tapi bagaimana jika aku masih sangat mencintaimu Reno, aku cemburu saat melihatmu dengan wanita selain aku" Vania membalas lagi pesan Reno dengan sedikit ancaman
"banyak laki laki di luar sana, aku sudah punya kehidupan sendiri" balasan singkat Reno dengan langsung memblokir nomer Vania
Reno langsung teringat dengan istrinya dan langsung meninggalkan kantor setelah Pak Radit berpamitan pada Reno
sepanjang jalan Reno terus saja memikirkan bagaimana jika wanita iblis itu menghancurkan pernikahannya
"sayang" Triak Reno berharap istrinya itu menyambutnya
"ya sayang" jawab Bella langsung menghampiri Reno
"sayang belum tidur, maaf ya sayang baru saja kita sampai sudah aku tinggal" Ujar Reno sambil mencium kening Bella
"kangeennnn" kata Bella dengan memeluk Reno manja
"aku juga sayang, sudah makan?" tanya Reno dengan menatap bela dan memegang pundak Bella
"belum sayang, aku nunggu kamu pulang tapi aku sudah masak. sudah aku bikinkan steak baru saja selesai" jawab Bella dengan wajah sumringah
"oh ya, waaww pantesan harum sekali aroma ruangannya sampai ke depan" ujar Reno memuji Bella
"mandi dulu sayang ya , sudah aku siapkan baju di kamar aku tunggu di bawah. aku siapkan makanan di meja makan" pinta Bella sebelum Reno beranjak ke meja makan
fikiran Reno terus saja tertuju pada Vania, ia takut bagaimana jika pernikahan yang begitu indah ini akan hancur karena kehadiran Vania
"aku sungguh tidak ingin kehilangan istriku, aku tidak mau kehilangan wanita yang aku cintai" batin Reno frustasi, karena ia tau bagaimana liciknya wanita itu.
Bella bukanlah tandingan wanita seperti Vania, Bella terlalu lugu terlalu polos dan hatinya lembut sekali. Bella tidak akan sanggup jika harus berhadapan dengan wanita itu
tok tok
Bella mengetuk pintu kamar mandi,
"sayang apa semua baik- baik saja? kenapa lama sekali sayang?" tanya Bella cemas
"iya sayang aku baik- baik saja, ini tadi perut agak sakit sepertinya masuk angin jadi agak lama di kamar mandi sayang, sebentar lagi aku keluar" jawab Reno dari kamar mandi
"baiklah aku tunggu di ruang makan ya sayang" kata Bella dengan perasaan masih sedikit curiga
beberapa menit kemudian Reno keluar dari kamar dan langsung menuju meja makan
"ayo sayang kita makan dulu, apa semua baik baik saja? jika ada masalah certa ya sayang, aku mau kita saling terbuka" ujar Bella dengan seulas senyum
"iya sayang semua baik baik saja, cuma badan lagi kurang fit hanya butuh waktu istirahat, pasti aku akan cerita sayang apapun masalahnya. jangan khawatir" kata Reno sambil menyantap makan malamnya
Bella dan Reno mulai aktivitas seperti biasa, mereka kerja dengan status mereka sudah suami istri membuat pekerjaan semakin mudah. mereka bisa bertemu setiap hari dan tidak ada rasa canggung
"Bell, ayo makan siang bareng kangen nih semenjak kamu nikah kita jarang ada waktu, hehe" Silvy mengirim pesan pada Bella
"kamu duluan deh ya Beb, aku bentar lagi keluar lagi numpuk banget nih ga sampai 5 menit aku otw kantin" balas Bella yang juga merindukan kebersamaan bersama sahabatnya
"oke baiklah aku tunggu". balasan lagi dari Silvy
"sayang ayo kita makan dulu" ajak Bella pada suaminya yang berada di seberangnya
"ayo sayang, supaya ada energi lagi untuk menyelesaikan pekerjaan yang menggunung ini" kata Reno sembari merapikan meja kerjanya dan mematikan laptopnya
"hai Bel sebelah sini" teriak Silvy pada Bella meski Bella sudah mengetahui keberadaannya
Bella hanya melambaikan tangan
"eh Bella" Sapa seseorang yang lama sekali tidak Bella temui
"Steve" seru Bella kaget dengan munculnya sahabat yang sudah bertahun- tahun tidak bertemu
Steve (29) sahabat Bella saat masih sekolah sampai kuliah mereka berada di universitas yang sama dengan hanya berbeda 1 tahun usia mereka, tapi mereka satu angkatan.
"iya, ternyata kamu masih ingat sama aku oh ya bagaimana kabarmu Bell? ini yang di sebelahmu" kata Reno dengan ekspresi bingung siapa laki laki disebelahnya
"kabarku sangat baik Steve, oh iya kenalkan ini suamiku Reno" jawab Bella dengan ekspresi bahagia
wajah Steve seketika berubah dengan ekspresi seperti memaksakan agar terlihat ikut bahagia
"Steve" ulur tangan Steve mengajak Reno berkenalan
"Reno" mereka berjabat tangan dengan tatapan seolah mereka sedang bersaing
"Kamu sekarang di mana Steve? kenapa ada di sini? " tanya Bella penasaran
"aku di gedung sebelah cuma aku ada teman di sini tadi sekalian ketemu dan makan siang di sini" Jawab Steve tegas
"oh ya? ada temanmu di sini? sejak kapan kamu berada di Jakarta? bukankah kamu ada di US?" Tanya Bella, banyak sekali pertanyaannya karena lama sekali mereka tidak bertemu
"sayang aku pesankan makan dulu ya, aja Steve duduk supaya enak ngobrolnya" kata Reno sedikit memotong perbincangan mereka
" iya sayang terimakasih ya, maaf ya sayang" jawab Bella dengan perasaan bersalah harusnya Bella yang membantu Reno menyiapkan makan
"ok, tidak masalah sayang"
"suami kamu baik banget Bel, ayo kita duduk sambil nunggu suami kamu" ajak Steve
"aku sudah 5 bulan ini di Jakarta, semenjak Ayah tiada aku yang memegang Perusahaan Ayah di gedung sebelah jadi mau tidak mau aku harus merelakan apa yang menjadi passionku demi perusahaan Ayah tetap berjalan" kata Steve menjelaskan dengan nada santai
"em begitu, kapan kapan main ke rumah kita makan malam ajak juga kekasihmu" ucap Bella Pada Steve yang sebenarnya Steve belum memiliki kekasih sampai saat ini
"sayang ini makan sama minumnya" Reno datang menghampiri mereka
"oh ya aku permisi dulu ya, lanjutan makan siangnya aku juga kebetulan ada meeting, Reno aku permisi ya Bell duluan" pamit Steve takut mengganggu makan siang mereka
" ok Steve sampai jumpa lagi" ujar Bella dengan perasaan bahagia telah bertemu sahabatnya yang dulu melewati suka dan duka bersama
"sayang maaf ya aku ngobrol dengan sahabatku, dia sudah seperti saudara bagi kami. dia yang menjagaku dari gangguan para laki laki yang menggangguku dulu sampai dia dulu pura pura jadi kekasihku supaya ga ada yang berani mendekatiku eh malah sampai kami lulus dia ngga kunjung dapat pasangan"
Kata Bella sambil mengingat ingat masa dulu saat mereka berdua sering bercanda, marahan sedih seneng
"sedekat itu kah kalian berdua? maaf jika aku cemburu karena dia mengelmu lebih dulu dibandingkan aku" ujar Reno dengan ekspresi tidak suka melihat istrinya bertemu laki laki yang dulu di bilang sahabatnya
"ah sayang, maaf aku cuma kamu tidak salah faham. dia bukan mantan kekasihku"
jelas Bella agar Reno kembali ke mood sebelum bertemu Steve
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!