Pengenalan tokoh.
Nama : Kevin Zhing.
Umur : 24 Tahun.
Zodiak : Gemini
Karakter : Egois, Aktif, Simpati, Pantang menyerah. Dingin dengan orang yang tidak dek kenal.
Note : Kevin Zhing seseorang pria yang penuh dengan sejuta misteri dan rahasia, di antara teman-teman nya tidak ada yang mengetahui kehidupan kevin lebih dalam lagi, ia sangat menjaga privasi keluarga nya karena ia benci di kaitkan dengan masalah keluarga nya. Di tugas kan untuk mendekati seorang wanita membuat nya harus merubah 180 derajat sifat nya. Memiliki sebuah hobi yang harus ia pendam demi keluarga nya.
Nama : Vira adinda vins.
Umur : 23 Tahun.
Zodiak : Aquarius.
Karakter : Ceria, Aktif, Ramah, Cerdas, Sangat percaya diri ,Cuek dengan seorang pria.
Note : Vira adinda vins dari nama belakang nya saja membuat nya sangat di segani banyak orang, vira gadis cantik yang merasa hidup nya akan selalu bahagia setiap hari, dan benar saja hidup nya di katakan sangat bahagia sebelum kedatangan kevin yang membuat hidup nya penuh dengan drama dan lika-liku. Vira mempunyai sebuah panti yang berisi para tkw atau tki yang memiliki nasib kurang baik di negara ini, ia sangat senang membantu orang lain yang memerlukan bantuan dari tangan nya.
Nama : Sebastian Stell.
Umur : 23 Tahun.
Zodiak : Taurus.
Karakter : Aktif, kocak, Egois, Percaya diri akan ke tampannya.
Note : Bastian teman dekat vira dan sekaligus orang yang suka dengan vira dan selalu menyembunyikan perasaan nya. Ia hanya bisa melihat vira tersenyum dengan orang lain karena ia tau kalau vira hanya menganggap nya sebatas teman. Sakit ya terjebak dalam frendzone.
Nama : Anggi ayu
Umur : 23
Zodiak : Libra
Karakter : Cerewet, Sedikit genit, Percaya diri, Pintar, Narsis.
Note : Anggi tergabung dalam persahabatan antara vira dan bastian. Mereka bertiga sangat lah dekat sudah seperti saudara, Anggi salah satu orang yang amat memperhatikan para sahabat nya dari tingkah laku sampai ke pasangan sabahat nya itu. Kalian juga harus tau jika anggi menyukai bastian, memang mustahil persahabatan antara pria dan wanita tanpa ada perasaan salah satu di antara mereka.
Nama : Jesika Wall.
Umur : 25 tahun.
Zodiak : Aries.
Karakter : Egois, Semena-mena, Galak, Manja.
Note : Jesika adalah tunangan dari kevin, walaupun kevin tidak pernah menganggap nya. Kevin terpaksa mau bertunangan dengan jesika karena ada tujuan yang ingin ia selesaikan. Jesika juga tidak pernah peduli jika tidak di anggap kevin karena ia sangat mencintai kevin, mimpi nya adalah bisa tidur bersama kevin dan sudah berbagai macam cara ia mencoba nya tetapi selalu gagal.
Happy reading.
Seperti biasanya vira yang baru selesai ngampus langsung pulang ke apartemen nya menggunakan kendaraan umum. Saat sudah duduk di kursi nya ia melihat seorang laki-laki dengan penampilan cukup berantakan kesulitan dalam melakukan pembayaran. Ia berdiri dari kursi itu dan membantu laki-laki itu.
Setelah selesai dibantu vira laki-laki itu langsung berjalan di menuju kursi kosong tanpa berterimakasih pada nya.
"Sabar vir." batin vira.
Kevin duduk di atas kursi itu dengan pikiran yang sangat kacau, surat di tangan nya membuat hidup nya terasa singkat dan rumit seketika. Kevin melipat surat itu dan memasukan nya kedalam kantong celana nya.
Saat ingin di masukan surat situ malah terjatuh dari tangannya karena merasa surat itu sudah tidak penting kevin mengabaikan nya. Vira mengambil surat itu yang terbang ke dekat kaki nya, ia berjalan mendekati kevin untuk memberikan surat itu.
"Ini milik mu." ucap vira.
"Aku tidak memerlukan nya." ujar kevin.
"Jika tidak memerlukan nya lagi buang di tong sampah, jangan membuang nya sembarangan." ucap vira.
Kevin mengambil surat itu dan buku yang berada di tangan vira, ia membuka buku itu dan meletakkan surat itu di dalam buku.
"Aku titip ini selama 3 bulan, jangan membaca nya. Ku harap kita bisa bertemu lagi." ucap kevin bangkit dari kursi nya dan langsung turun dari dalam bus itu.
Vira menaikan satu alis nya baru kali ini ia bertemu laki-laki seperti itu. Vira kembali duduk di kursi nya karena apartemen masih cukup jauh.
Kevin berjalan menuju ketempat yang sangat ia benci, Dengan langkah yang berat kevin masuk kedalam tempat itu.
"Kevin." ucap Arfi.
"Ada apa." tanya kevin singkat.
Arfi berjalan Kearah Kevin dan menatap nya dengan tatapan tajam. "Jangan begitu aku abang mu, berbicara lah sopan dengan ku."
"Aku tidak pernah menganggap mu sebagai abang ku." ucap kevin.
"Seperti nya kau sudah tidak menyayangi ibu mu." ucap arfi dengan suara yang menekan.
"Jangan apa-apakan dia, apa mau mu." tanya kevin.
"Tenang lah, ayah ku sangat mencintai ibu mu, dia tidak akan melukai ibu mu kecuali aku sendiri yang bertindak." ujar arfi.
"Katakan apa mau mu." tanya kevin.
"Kita memiliki musuh yang sama, dan aku ingin memberikan tugas yang sangat menarik untuk mu." ucap arfi.
Mulai up hari senin besok.
Tokoh lainnya sama seperti di novel takdir cinta bella season 1 dan 2
Bertemu dengan nya lagi.
Setelah bertemu dengan orang yang paling ia benci, kevin langsung pulang menuju apartemen nya. Rasa kesal langsung bertambah ketika melihat jesika yang berada di dalam kamar nya dan hanya menggunakan pakaian dalam.
"Pergi." ucap kevin sambil memalingkan wajah nya.
"Tidak." tolak jesika sambil berjalan kearah kevin.
Kevin sama sekali tidak tertarik dengan tubuh seksi jesika, bukannya karena kevin tidak memiliki nafsu tetapi karena ia tau kalau tubuh itu sudah sering di sentuh banyak laki-laki. Tentu saja kevin tidak ingin memakai berkas orang lain.
Kevin menarik tangan jesika dan membawa keluar dari apartemen nya.
"Kevin pakaian ku." teriak jesika sambil menggedor-gedor pintu apartemen itu.
Tetapi nihil kevin sama sekali tidak mempedulikan jesika, kevin naik keatas kasur untuk menenangkan kapala nya yang mulai terasa pusing. ia tidak peduli jesika pulang hanya menggunakan pakaian dalam dan bra.
Vira sudah berada di dalam apartemen nya, saat ingin masuk kedalam kamar nya ia berpapasan dengan tetangga depan apartemen nya yang kebetulan akan pindah.
"Sendiri dong di lantai ini." batin vira.
Keesokan pagi nya vira sudah memiliki agenda khusus ia akan mengunjungi panti yang selama ini ia kelola. Saat di halte untuk menunggu bus vira bertemu lagi dengan seseorang yang ia temui kemarin tetapi dengan penampilan yang sangat berbeda. Ia tampak lebih segar dan tentu saja tampan.
"Mungkin satu tujuan." batin vira.
Tak lama bus yang mereka ingin tumpangi datang, vira langsung masuk kedalam meninggalkan kevin yang sedang memperhatikan sedari tadi.
"Berdua." ucap kevin.
Kali ini vira yang langsung berjalan menuju kursi kosong tanpa mengucapkan terimakasih, kevin berjalan mengikuti vira dan langsung duduk di samping nya.
"Hay." ucap kevin sambil tersenyum kearah vira.
Vira menaikan satu alis nya karena merasa bingung dengan sikap orang di samping nya. Sifat nya jauh berbeda saat mereka bertemu kemarin.
"Boleh kenalan." tanya kevin.
"Tidak." jawab vira.
"Aku kevin." ucap kevin sambil mengulurkan tangan nya.
Vira menggapai tangan kevin tanpa mengucap kan nama nya, ia melakukan itu kerena tidak sopan jika mengabaikan uluran tangan kevin.
"Nama." tanya kevin.
Vira mengambil nafas panjang dan mengeluarkan secara perlahan, karena hari ini ia bertekad ingin berbuat baik vira menjawab pertanyaan dari kevin.
"Vira." jawab vira.
"Cantik." ucap kevin.
Vira menarik tangan nya dan kembali men diam kan kevin, ia tidak ingin banyak berbicara dengan orang yang belum di kenal nya apalagi dengan sifat kevin yang berbuah 180 derajat dari kemarin.
"Permisi." ucap vira karena sudah sampai di tempat tujuan nya.
Kevin berdiri dari tempat duduk nya dan mengikuti vira dari belakang. Vira yang merasa terganggu dengan keberadaan kevin langsung menghentikan langkah nya dan membalik tubuh nya.
"Berhenti mengikuti ku." ucap vira.
"Aku tidak mengikuti mu." jawab kevin.
Vira kembali melangkah kan kaki nya tentu saja kevin dengan setia berjalan mengikuti langkah kaki vira.
"Aku bilang berhenti mengikuti ku." ucap vira kesal.
"Aku tidak mengikuti mu, mungkin tujuan kita sama." elak kevin.
"Terserah." ucap vira dan melanjutkan perjalanannya.
Tak lama vira sampai di sebuah rumah yang cukup besar, rumah ini adalah panti yang ia dirikan 3 tahun lalu. Yang sekarang sudah berisi kurang lebih 25 orang yang mengalami nasib kurang baik.
"Nona vira datang." ucap salah satu orang panti.
Mereka semua keluar dari rumah itu dan langsung menghampiri vira dengan bersorak gembira. Kevin hanya bisa takjub saat melihat itu, vira benar lah di luar ekspetasi nya.
"Wah nona vira membawa pacar nya." ucap salah satu orang.
Vira dan kevin terkejut saat mendengar ucapan itu, saat vira ingin menyangkal ucapan itu dengan PD nya kevin memperkenal kan diri nya sebagai pacar vira.
"Nama saya kevin, benar saya pacar dari vira." ucap kevin sambil merangkul tubuh vira.
Vira menatap kevin dengan tatapan membunuh, ia benar-benar tidak terima dengan apa yang di katakan kevin.
"Kamu jangan malu sayang, mereka juga berhak mengetahui hubungan kita." ucap kevin.
"Iya nona, jangan malu. Kami senang kalau nona sudah mempunyai pacar."
"Iya buk." ucap vira sambil berusaha tersenyum senatural mungkin.
"Ayo kita masuk, nona harus menyanyikan kami sebuah lagu."
Kevin menggandeng tangan vira masuk kedalam panti, ingin rasa nya vira menggambar wajah kevin yang merasa tidak bersalah sama sekali.
"Kamu bisa menyanyi." tanya kevin.
"Tentu, dengar kan suara merdu ku." jawab vira.
"Kak vira, apa kalian bisa berduet." ucap anak kecil.
"Maaf dek, pacar kakak tidak bisa bernyanyi." ujar vira.
"Kata siapa, ayo kita berduet." ucap kevin.
Kevin memilih lagu romantis, lalu mengambil dua mic dan memberikan satu mic nya kepada vira.
"Kenapa lagu romantis." tanya vira.
"Agar kita seperti pasangan sungguhan." jawab kevin.
Kevin menggenggam tangan vira dan mulai bernyanyi sambil menatap kearah vira.
Lirik
Di sini kau dan aku
Terbiasa bersama
Menjalani kasih sayang
Bahagia 'ku denganmu
Pernahkah kau menguntai
Hari paling indah?
Kuukir nama kita berdua
Di sini surga kita
Bila kita mencintai yang lain
Mungkinkah hati ini akan tegar?
Sebisa mungkin tak akan pernah
Sayangku akan hilang
If you love somebody could we be this strong
I will fight to win our love will conquer all
Wouldn't reach my love
Even just one night
Our love will stay in my heart
My heart
Pernahkah kau menguntai
Hari paling indah?
Kuukir nama kita berdua
Di sini surga kita
Bila kita mencintai yang lain
Mungkinkah hati ini akan tegar?
Sebisa mungkin tak akan pernah
Sayangku akan hilang
Bila kita mencintai yang lain
Mungkinkah hati ini akan tegar?
Sebisa mungkin tak akan pernah
Sayangku akan hilang
If you love somebody could we be this strong
I will fight to win our love will conquer all
Wouldn't reach my love
Even just one night
Our love will stay in my heart
My heart.
"Jantung ku rasa nya mau copot." batin vira.
Oke cuma berteman.
Seluruh penonton bertepuk tangan melihat duet antara kevin dan vira. Mereka benar-benar seperti seorang kekasih yang sedang di mabuk asmara. Tatapan kevin ke vira yang begitu dalam membuat jantung vira berdetak jauh lebih cepat.
"Cantik sekali dia, ingat vin hanya perintah jangan sampai jatuh cinta." batin kevin sambil menatap vira.
Vira menelan air liur nya secara perlahan, wajah kevin mengingatkan nya pada kakak nya vino yang menurut nya mendekati kata sempurna. Kevin menarik tubuh vira dan memeluk nya. "Jangan melihat ku seperti itu, aku tidak tahan melihat bibir mu." bisik kevin.
Vira langsung mendorong kevin dari tubuh nya dan pergi menjauh dari tempat itu.
"Maaf semua, seperti nya pacar saya sedang sedikit kurang enak badan, silahkan di lanjut acara menyanyi nya." ucap kevin dan langsung mengejar vira.
"Vira." teriak kevin.
Dengan malas vira menghentikan langkah nya dan berbalik badan.
"Pergi." ucap vira.
"Ada apa dengan mu." tanya kevin.
"Dengan ku, seharusnya aku yang bertanya ada apa dengan mu." tanya balik vira.
"Aku menyukai mu." jawab kevin.
"Bodoh." ujar vira.
"Maksudnya." tanya kevin.
"Kita baru dua kali bertemu dan kau secepat itu mengatakan perasaan mu. Kau kira aku percaya." jawab vira.
"Tapi aku serius, bukannya cinta tidak bisa di prediksi kedatangan nya." ujar kevin.
"Serah, aku tak peduli." ucap vira dan kembali berjalan.
"Jika begitu, jadilah sahabat ku." teriak kevin.
"Tidak." jawab vira.
"Jika tidak aku akan terus mengejar mu hingga kamu mau menjadi kekasih ku." ucap kevin.
"Jika kita bersahabat apa kau akan berhenti menganggu ku." tanya vira kembali menghentikan langkah kaki nya.
Kevin berlari mendekati vira, dan berdiri di samping nya.
"Mungkin, aku tidak janji." jawab kevin menggandeng tangan vira.
"Kevin." ucap vira kesal.
"Anggap saja hadiah persahabatan kita." ucap kevin dengan wajah tanpa bersalah.
Vira dan kevin kembali ke panti karena mereka sudah terlalu lama meninggal kan panti. Vira berniat pamit dari panti karena ada hal yang harus ia beli dan selesai kan. Sebelum pergi seperti biasa vira mengeluarkan amplop yang cukup tebal dari tas nya, dan memberikan ke orang yang vira percaya.
"Tidak nona, uang yang kemarin nona beri masih banyak."
"Kalau begitu uang ini beli kan lah perlengkapan panti atau pakaian buat mereka, ini juga sudah amanah dari daddy saya buk. Tolong di terima." ucap vira.
"Sebenarnya seberapa kaya dia, uang sebanyak itu dengan cuma-cuma ia berikan ke pada orang lain." batin kevin.
"Baiklah, uang ini kami terima. Terimakasih atas kebaikan nona vira dan juga pacar nya, semoga kalian segera melangkah ke jenjang yang lebih serius."
"Amin." ucap kevin dengan suara yang cukup keras, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa bisa mengucap kan kata itu dengan keras.
Setelah memberikan uang, vira dan kevin pun pamit dari panti. Mereka berjalan menuju halte bus, karena vira harus ke suatu tempat.
"Mau kemana." tanya kevin.
"Beli buku, kenapa mah ikut." jawab vira.
"Pasti." ucap kevin.
"Boleh tapi ada syarat nya." ucap vira.
"Apa." tanya kevin.
"Nanti kau tau sendiri." jawab vira.
Sesampai di tokoh buku vira masuk kedalam tokoh tersebut yang di ikuti kevin dari belakang. Dengan kesabaran yang ekstra kevin membawa tumpukan buku yang ingin vira beli.
"Banyak sekali, untuk apa buku ini." tanya kevin.
"Untuk referensi ku." jawab vira.
"Sebanyak ini." tanya kevin lagi.
"Kenapa apa kau tidak ingin membawakannya." tanya vira balik.
"Tidak, kamu memang pintar." jawab kevin.
Setelah selesai membeli buku yang vira ingin kan mereka langsung berjalan ke kasir untuk membayar nya. Vira mengambil black cart yang berada di dompet nya, mata kevin terbelalak saat melihat kartu itu. Tentu saja kartu black cart bukan lah kartu sembarangan.
"Sebenar nya siapa dia." batin kevin.
"Vin. kevin." ucap vira sambil mencubit perut kevin.
"Awww iya ada apa vir." jawab kevin.
"Ayo, ko malah bengong." ucap vira.
Vira memesan taksi kerena merasa kasihan dengan kevin jika harus menunggu bus di halte.
"Kita mau kemana." tanya kevin.
"Apartemen ku." jawab vira.
"Apartemen." ucap kevin.
"Jangan berfikir macam-macam, atau akan ku patah kan leher mu." ujar vira.
"Siap bos." ucap kevin.
Mata kevin kembali tercengang saat melihat apartemen vira, bukannya karena mewah tetapi apartemen itu terbilang biasa, bahkan vira memilih apartemen di pinggiran kota.
"Kenapa sepi sekali." tanya kevin.
"Ini yang ku cari ketenangan, tetangga depan ku juga baru pindah." jawab vira.
Kevin hanya mengangguk-nganggukan kepala nya, karena ia bingung harus bertanya apa lagi.
"Masuk." ucap vira.
Kevin masuk kedalam apartemen vira, walaupun tidak terlalu mewah dan megah apartemen itu terlihat sangat rapi dan bersih. Sangat nyaman jika di tinggali.
"Letakan di atas meja." ucap vira.
Kevin meletakkan buku-buku yang ia bawa di atas meja, mata kevin tertuju pada foto yang bertulisan vins.
"Jadi dia berasal dari keluarga vins, tapi kenapa arfi mengatakan kami memiliki musuh yang sama, aku merasa tidak ada masalah dengan keluarga vins hanya orang bodoh yang mau bermasalah dengan nya." batin Kevin.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!