NovelToon NovelToon

Dibenci Keluarga Suami Diratukan Pemuda Kaya

Tidak Dihargai Kehadiran nya

Aisyah Maharani, seorang istri pendiam tidak banyak bicara. Perangai lemah lembut, berhijab, suka anak-anak. Usia Aisyah 22 tahun menikah dengan seorang Pria kaya pengusaha bernama Muhammad Alif Naufal. Keduanya belum memiliki sebuah keturunan karena dulunya Aisyah sering sakitan semenjak kedua orangtua Aisyah meninggal dunia.

Dibalik musibah tersebut, ada rintihan dibalik rumah tangganya saat Aisyah sudah sah menjadi istri dari Naufal. Dibalik pakaian tertutup Aisyah sering mendapatkan perlakuan kasar bahkan suami sendiri sangat membenci bila Aisyah tidak pernah mematuhi peraturan dirumahnya.

Seharian harus menjadi babu didalam rumah tersebut. Hati siapa yang tidak sakit mendapatkan perlakuan kasar dari suami sendiri yang zolim. Suami yang tidak pernah bersyukur memiliki keindahan seperti Aisyah yang sudah resmi menjadi istri Naufal.

Memang berat yang Aisyah jalani sekarang, ia tidak pernah sedikit pun berani menyentuh suaminya padahal Aisyah sendiri adalah istri sahnya. Suami yang sering gonta-ganti pasangan dengan yang lebih baik dari Aisyah.

Walaupun kini Aisyah hanya duduk menunggu kepulangan suaminya yang saat ini masih ada mengelola bisnis bareng orangtuanya.

Sibuk dengan urusan dunia tanpa tahu mengabari ada istri sahnya. Boleh jadi Aisyah yang harus sabar tetap semangat selalu berprasangka baik kepada suami.

Saat Aisyah duduk dia tak sadar jika Adiknya sengaja menumpahkan sisa minyak jelantah ke permukaan lantai agar bisa Kaka iparnya jatuh dan merengek supaya pergi dari rumah suaminya.

Sella Aulia, adik dari suami nya itu merasa tidak senang dan keberatan ada istri dari abangnya untuk tinggal di dalam rumah tersebut. Nyatanya Aisyah yang tidak pernah keluar sekedar memasak untuk membuatkan sarapan pagi.

Terkejut namun Sella berhasil empunya tertawa menyaksikan langsung dari mata sendiri saat melihat penampakan yang luar biasa. Sella yang pura-pura berjalan tak menanggapi apa yang terjadi dengan Aisyah yang sekarang. Lebih lanjut untuk duduk di sofa sambil mengemil Snack dan buah segar.

"Kamu lagi! Rasakan makanya jangan kepedean kalau disini. Oh ya, jangan lupa bersihkan lantai nanti kalau mama pulang bisa-bisanya kamu malah tambah dimarahin balik," tukas Sella tak perduli dengan Aisyah hanya sedih dengan keadaan seperti ini.

Aisyah rasanya susah bangkit lantaran kondisi Aisyah tidak baik-baik saja. Aisyah yang kini mengandung anak suaminya. Aisyah yang sedih sudah sekian lama Aisyah merindukan sosok suaminya. Apakah ingin bertanya langsung mengenai suaminya yang tak kunjung pulang?

Namun tak ada rasa ingin bertanya, menegur Aisyah saja tidak mau apalagi cara untuk bertanya mengenai suaminya. Sella dengan berat hati sengaja membuat hidup Aisyah semakin rumit dan bersalah dalam keluarga mereka. Tak hanya itu, jika nanti dirinya akan tahu sebenarnya jika suaminya yang selama istrinya sayang telah membawa wanita lain.

"Cepat bersihkan lantai keburu mama pulang! Eh pembantu udah udik dari kampung lagi. Kamu itu disini hanya sebagai pesuruh istri pembantu. Lagian, suami mu juga tak kunjung pulang."

"Mas Naufal pasti pulang, sella. Mas Naufal pasti mengingat aku sebagai istrinya, lagian mas Naufal itu udah suami aku seharusnya mas Naufal harus nurut sama istrinya bukan sama kamu, adiknya," ujar Aisyah malah melawan ucapan sella penuh menyindir jika dirinya harus menang.

"Apa kamu bilang! Ga bakal kalau suamimu itu bakal balik. Paling balik nikah lagi, percuma dapat istri Soleha kayak kamu, udah udik sok pake hijab. Apa ga panas, matahari saja silau melihat kau seperti itu," terka Sella yang menyindir lebih parah kepada Aisyah.

"Ga salah kalau yang panas itu yang membuka aurat. Malahan adem yang berhijab dan menutup aurat. Pahalanya besar sella, apakah mau mbak pake kan juga hijabnya, kebetulan hijab mbak merasa ada yang pas dengan ukuran wajahmu, sella."

"What! Bisa-bisa nanti sella kena kutu rambut dari hijab yang kamu berikan. Daripada dengerin kamu ceramah, lebih baik sella masuk ke dalam."

Ucapan Sella benar-benar menyakiti perasaan Aisyah. Yang lebih menusuk jika dirinya seorang perempuan udik yang tak layak ada dirumah suaminya. Haruskah pergi atau harus bertahan hidup dengan mereka yang penuh kebencian terhadap Aisyah.

Masuk pintu dengan suara menggelegar rasanya seperti disambar petir. Suara dari pintu terdengar suara hangat Mertuanya datang bersama salah satu seorang wanita yang sama sekali bagi Aisyah tidak mengenalinya.

Wanita tersebut sangat tidak suka dengan penampilan Aisyah yang serba tertutup. Termasuk Mertuanya justru malahan tidak menyukai penampilan Aisyah yang mencerminkan seorang pakaian arab.

Aisyah menyapa wanita tersebut dengan ramah sekali. Aisyah mempersilakan wanita itu untuk duduk ,sementara Sella yang diujung sambil nonton TV sambil makan cemilan malah kegirangan ada Sekar yang sekarang akan menjadi Kaka iparnya bukan Aisyah.

"Kak Sekar apa kabar? Mama kenapa ga bilang dulu kalau kedatangan kak Sekar ada disini. Hei! pembantu jangan berdiri disitu saja. Sana buatkan minuman untuk tamu. Kamu harus rajin interaksi ramah dengan tamu jangan seenaknya saja," ucapnya sambil tersenyum kecut kearah Aisyah.

Tak lama kemudian Aisyah sudah dibelakang dapur. Siapakah wanita tersebut mengapa Mertuanya sangat perduli dengan wanita tersebut. Dan tidak pernah ada celah sedikitpun diantara mereka.

Aisyah ada rasa sakit hati yang berbekas entah mengapa Aisyah masih kuat bertahan di dalam rumah tangganya. Jika saat ini wanita yang sedang bercerita dengan mertuanya malah ikut ke dapur mengamati gerak-gerik Aisyah yang kampungan.

"Ternyata itu kah istri mas Naufal. Alim tapi sepertinya sebentar lagi mungkin akan keluar dari rumah ini. Maafkan Sekar seharusnya kamu, Aisyah sadar diri karena sudah merebut orang yang Sekar sayang. Ini belum saatnya,kita tunggu yang terjadi selanjutnya Aisyah," batin Sekar menunjukkan sikap tidak suka kehadiran Aisyah. Namun saja, Aisyah yang melihat jika wanita tersebut terus memperhatikan mental Aisyah.

Segera pergi, Sekar hanya tersenyum simpul saat tahu empunya datang ingin membantu. Namun Sekar pura-pura jatuh agar Aisyah yang melakukan tindakan tersebut.

Sekar ingin mengambil haknya bagaimana pun sekarang Naufal belum tahu keberadaan Sekar sekarang. Aisyah yang tidak mengetahui lantas dituduh menjatuhkan Sekar. Sella yang berusaha diam malah ikut membentak keras sehingga Aisyah hanya menangis atas ketidakadilan dirinya diperlakukan kasar dengan cara tidak terhormat.

Mertuanya sebaliknya malah puas dengan akting Sekar. Sekar ingin mengambil haknya sebagai seorang istri Naufal.

"Nangis aja terus sana! lagian Mas Naufal juga tidak akan pulang, kalau kehadiran dirimu disini tidak di inginkan. Pergi saja sana."

"Jangan seperti itu sella, tidak baik dengan Kaka iparmu lagian Kaka iparmu juga suka bantuin kamu, sella".

Ketiganya puas sudah meracuni pikiran Aisyah. Sampai sekarang Aisyah masih menangis di kamarnya.

Tak Mau Kehilangan Aisyah

Aisyah sudah tidak tahan dengan rumah tangganya. Lebih baik ia menyerah dan pulang bersama Abangnya disana. Namun, jarak lokasi Abangnya membutuhkan waktu lama. Hidup seorang diri di perkotaan tetapi sebagai istri, Aisyah tak menerima kebahagiaan apapun. Beginilah hidup yang penuh teka-teki kadang bersifat informal maupun Formal.

Hanya fasilitas umum yang Aisyah gunakan, Seorang Gadis miskin yang tak memiliki apa-apa. Hanya seorang Gadis yang memiliki keahlian di bidang memasak.

Sudah lama Aisyah mengurung di kamarnya, karena tidak ada panggilan dari keluarga suami. Tak lama, suara ketukan pintu yang tak lain adalah suaminya. Naufal langsung lembut menangkap tubuh mungil istrinya.

"Kenapa sedih! Kamu kenapa sedih, sayang! Maafkan mas sudah lama tak pulang karena banyak proyek yang harus di kerjakan. Sekarang hapus air matamu karena kita akan makan bareng".

"Tapi mas, Apakah Aisyah pantas bergabung dengan mereka. Adikmu juga Mama tidak pernah menghargai kehadiran ku disini. Bahkan mereka memperbudak diriku seorang pembantu, mas," keluh kesah Aisyah keluar dengan mengatakan jika dirinya tak bahagia sebagai istri.

"Sayang! Dengarkan mas, istri mas pantas dihargai. Mas sendiri saja menghargai kehadiran mu disini. Jadi buang jauh-jauh pikiran negatif," ucap suaminya mencium kening istrinya sambil memeluk erat tubuh istrinya.

Lagi-lagi ada yang mengintip, siapa lagi kalau bukan Sekar yang akan menjadi istri kedua untuk Naufal. Tidak hanya itu, Sekar harus bisa berbagi cinta dengan istri pertamanya. Tidak mungkin, Sekar yang sudah tidak tenang malah menjadi tidak mood untuk makan bareng dengan keluarga Naufal.

Hal nyaris di kejutkan oleh Sella, ia tak sengaja melihat wajah Sekar yang pasif. Pasti ada alasan membuat Kaka iparnya seperti ini. Sekar yang tahu, tidak ingin membuat Sella semakin bertanya-tanya. Tetapi Sella tidak tinggal diam, Sella akan mencari cara lain agar Aisyah bisa diusir dari rumah ini.

Secepatnya meninggalkan rumah tersebut, tetapi bagi Aisyah ia bersyukur mendapat kasih sayang seorang suami seperti, Naufal. Lelaki yang masih memiliki tanggung jawab dan pengertian. Jika dulunya bayangan tentang suaminya selama ini salah, Naufal tidak seperti Aisyah pikirkan. Bukan lelaki yang main judi, atau lelaki yang suka mainkan perasaan perempuan.

Setelah Naufal mengajak istrinya keluar, ada perkataan yang di dengar langsung dari telinga Naufal. Sella, adik kandungnya itu sedang berbicara dengan Sekar di ujung teras sana. Tetapi, apa yang mereka lakukan disana? Tiba-tiba saja Mama Veni merangkul pundak Aisyah dengan lembut.

Aisyah bingung sebenarnya apa yang terjadi? Bukankah Mertuanya ikut jahat bahkan menyakiti perasaan Aisyah, tetapi kini justru terbalik malah merasa perduli dengan kehadiran Aisyah di sampingnya .

Tak beberapa lama, Mama Veni memiliki perangai lembut seperti Aisyah pikirkan. Namun, sebenarnya Mama Veni sedang sinis terhadap Aisyah yang sekarang di istimewakan oleh Suaminya.

"Silahkan duduk sayang! Ini Mama ambilkan makanan kesukaan kamu, Aisyah".

"Makasih Ma, Ma ku harap Mama akan seperti ini selamanya," ucap Aisyah bangkit dan memeluk Mertuanya di hadapan suaminya.

"Iya sayang! Terimakasih Mama akan seperti ini selamanya, ayo dong dimakan sarapannya. Ini itu masakan terenak yang Mama makan, kamu pandai sekali cari istri Naufal, udah cantik, Soleha. Mama jadi pengen banget berubah kayak Aisyah, sekali lagi banyak Aisyah".

Dalam hati Veni ia hanya sekedar saja memuji karena Naufal melekat di samping Aisyah. Jika bukan karena Aisyah, Veni tidak segan-segan untuk bersandiwara seperti ini terhadap Menantunya. Lagian, kemunculan Sella tiba-tiba mengacaukan segalanya.

Sella yang tidak tinggal diam, malah menarik hijab panjang Aisyah hingga Aisyah seperti di cekik. Naufal yang tidak tinggal diam langsung memungut hijab panjang milik istrinya. Ada apa dengan istrinya, lagi-lagi mood Naufal berkurang karena Sella tidak senang dengan kehadiran Istri Abangnya.

"Sella, hentikan. Kamu bisa ga hargain kak Aisyah disini. Kak Aisyah itu Kaka ipar kamu, bukan seperti ini. Pokoknya kamu sekarang minta maaf denganya. Abang tidak akan sudi mentransfer lagi biayai kuliahan kamu, kamu cari saja sendiri," Jawab Naufal marah langsung membawa istrinya di kamarnya.

"Gue harus minta maaf. Abang ga tau karena Mbak Sekar udah sakit hati. Ma, kenapa Mama daritadi harus diam saja, lagian Aisyah yang pembawa sial dirumah ini. Aisyah sebaiknya kita usir saja dari sini, bikin malu ga, keluarga kita".

Sangking jengkelnya, Naufal tak perduli tanggapan dari mulut Sella. Lebih mementingkan nasib Istrinya yang sudah banyak beban. Apapun itu, Naufal sudah bertanggung jawab atas pernikahan ini. Tak boleh mengkhianati bahkan berlaku kasar pada istrinya.

"Ada yang terluka? Mas minta maaf udah ga nyaman dengan semua ini. Mas, sekarang ingin mengajak istri mas paling cantik ini keluar".

"Aisyah tidak ingin keluar, Mas. Aisyah ingin berada disini saja, Mas tidak bekerja".

"Sayang, cintanya Mas. Mas disini rindu dengan sosok dirimu. Mas pulang karena kangen dengan wajah Soleha Istri mas. Emang ga boleh, Mas kangen," ujarnya ingin perduli dengan istrinya.

"Boleh mas. Aisyah juga rindu dengan kehadiran Mas".

Diantara kedua pasangan ini Sekar lebih mengintai lagi dengan hal yang sama. Sekar juga muak dengan hal ini, kenapa perhatian Naufal mengarah kepada Aisyah bukan Sekar. Kenapa harus Sekar yang mengalami hal ini, karena Sekar sudah merebut Naufal dari istrinya.

Pernikahan dengan Sekar dilakukan diam-diam oleh Mama Veni, Mama Veni lah yang sudah merencanakan untuk menikahi Wanita kelulusan seleksi terbaik yang memiliki kecerdasan intelektual bukan seperti Aisyah yang hanya mahir dalam memasak. Berdandan saja Aisyah tidak bisa, apalagi menyenangkan hati suami.

Naufal keluar dengan mengunci pintu kamar milik istrinya, entah tujuannya apa. Tapi yang pasti Naufal ingin Aisyah tenang tanpa di ganggu oleh oranglain. Apapun itu, Naufal akan memberikan hal terbaik untuk istri tercinta nya.

Sekar dengan nada tinggi ingin melabrak dan mencari tahu alasan kenapa Naufal bisa kembali mencintai Aisyah. Sementara dirinya sudah menjadi istrinya saja di acuhkan, Nasib ingin melabrak malah Naufal dengan entengnya mengapit tangan Sekar hingga mereka duduk di teras dengan wajah Sekar yang masih cemburu buta.

"Apa yang kau lakukan di depan pintu Aisyah! Kamu tahu, Aisyah itu masih sah jadi istri ku. Kamu ga ada larang aku. Apakah kamu mengerti, Sekar Rahayu," ceplos Naufal dengan nada tinggi diruangan teras.

"Tapi kamu itu suamiku. Sekar juga berhak dong atas ini semua. Siapa juga yang ga cemburu dengan semua ini, Mas teganya menduakan cinta Sekar. Mas tahu, udah lama Sekar menaruh perhatian besar terhadap Mas. Tapi apa, Mas malah beraninya datang untuk menemui cinta istri mas yang pertama," cerocos mulut Sekar hingga kini mereka berciuman mesra, dengan entengnya ada yang sengaja buat video syur disana.

Naufal tidak bisa melupakan kata-kata manis oleh rayuan wanita. Ia yang tak ingin Aisyah tahu lebih baik mendamaikan suasana ini di kamar sebelah milik Sekar. Karena Aisyah yang sudah tahu tidak akan bertahan hidup didalam rumah penuh kebohongan.

Naufal hanya bermesraan dengan istri kedua tanpa melakukan hubungan intim, karena sepenuhnya Naufal tak bisa melanjutkan perjalanan itu semua. Dipikiran Naufal yang masih teriang-iang dipikirannya saat Sella dengan sengaja menarik hijab panjang Aisyah hampir terbuka memperlihatkan betapa cantiknya penampilan istrinya saat rambut panjang terurai dengan sempurna, dengan alis yang rapih dan leher yang putih membuat empunya ingin selalu dekat dengan Aisyah.

Naufal akhirnya keluar dengan menyatakan dirinya bahwa Naufal tidak bisa melakukan bersama dengan Sekar. Namun Sekar yang paham, jika Naufal masih mengingat Aisyah . Sekar yang tidak ambil pusing rasanya ingin mengeluarkan Aisyah dari rumah tersebut serta mengajak Sella, Mama Veni ikut mengusirnya.

Strategi yang bagus, tetapi tidak mudah untuk Naufal. Bagaimana Naufal ingin selalu bersama dengan Aisyah. Naufal sedih sudah mengkhianati pernikahan Aisyah.

Masuk RS

Aisyah yang malang ia malah di keluarkan dari rumah suaminya. Sekar yang kejam ingin selalu tampil muak dengan sikap Aisyah yang saat ini. Merebut suami orang, padahal Sekar saat itu cemburu dengan suaminya.

Mama Veni ikut beraksi melihat sikap Aisyah, tapi percuma saja jika dirinya saat ini puas dengan apa yang terjadi saat ini. Rumah tangga yang mereka bangun akhirnya hancur berkeping-keping. Tidak salahkah jika Sekar mengusirnya begitu saja.

Sella yang tadi malah membungkus pakaian Aisyah dengan melemparkan tas milik Aisyah. Aisyah hanya menangis apa yang terjadi, suaminya tidak berkutik sama sekali membiarkan istrinya di usir secara tidak baik oleh keluarga suaminya.

Aisyah memohon ampun di kaki Sella, namun Sella menyingkirkan tangan kotor Aisyah hingga tak terasa. Aisyah hanya menangis rasa ia tidak di peduli kan saat ini.

"Menyingkirkan lah dari ku Aisyah! Kamu tahu, kamu itu hanya menantu sampah yang tak layak disini. Kamu sebaiknya pergi, jangan pernah singgah lagi di rumah ini. Sejujurnya Sella males jika Abangku akan menjadi menikahi perempuan lemah seperti mu, kau disini hanya sampah. Tapi maaf, sampai detik pun Sella tak akan biarkan dirimu merenggut kebahagiaan keluarga ku," ucap Sella maju dengan memijak tangan hingga Aisyah merasakan sensasi luar biasa.

"Apa salah Aisyah? Aisyah hanya seorang istri dari Abang mu. Kenapa kamu sebagai Adik tidak menghargai kehadiran ku. Mama, jangan usir Aisyah dari rumah ini. Aisyah ingin disini. Aisyah takut ma."

"Mama? Saya bukan mama kamu. Ini anak makin kurang ajar ya. Cepat ambil sapu Sella. Kita ingin Aisyah hancurkan malam ini juga," ujarnya yang tidak ingin Aisyah sampai hidup.

Jika mereka tahu Aisyah sedang hamil anak pertama dari rahim milik Suaminya. Seandainya tahu, mungkin mereka tidak akan menyakiti perasaan Aisyah. Kekalutan dalam hatinya tidak sebanding apa yang dirasakan oleh Aisyah. Aisyah hanya menangis, berteriak semoga ada warga yang simpati mendengar jika keluarga suaminya malah ingin memukuli tubuh Aisyah hingga memar.

Sella yang pergi ke dapur mencari sebuah sapu lidi untuk diberikan kepada Mamanya, namun saat itu juga Naufal malah mencari Aisyah dimana. Naufal marah karena terdengar dari suara ribut-ribut dari luar rumah. Suami yang selama ini pernah menyentuh Aisyah ketika dalam keadaan marah. Namun, saat ini Mamanya ingin memutuskan hubungan dengan Aisyah dikarenakan Sekar merasa cemburu setelah kepulangan Suaminya.

Tak ada yang berani melawan amarah Naufal, Naufal yang mengerti jika Mamanya tidak memiliki rasa belas kasihan terhadap Menantunya. Aisyah yang hanya menangis karena tiba-tiba saja perutnya kram dan Aisyah hampir pingsan.

Mereka bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Aisyah. Segerombolan warga malah mendengar Keributan Keluarga Pak Naufal. Disana, tergelatak Aisyah yang sudah tak berdaya. Warga yang merasa kasihan terhadap Aisyah lalu melintas menuduh jika Keluarga Naufal yang bermasalah.

"Kalian pasti kan yang sudah buat Aisyah seperti ini! Ngaku kalian, lihatlah Aisyah tidak sadar. Lihat itu, ada bekas biru di lengan Aisyah," terka Pak Ahmad pemilik kebun di sepanjang jalan komplek.

"Iya pak! Wah benar-benar keluarga serakah, dzolim. Apa yang kalian harapkan, Ayo bawa Aisyah ke RS."

Naufal mengikuti arahan Pak Ahmad, namun Mama Veni yang curiga dengan kondisi dengan Anaknya mengapa lenih memilih perempuan itu tapi tidak dengan Sekar. Sekar merajuk, masuk kedalam kamarnya mengunci kembali pintu dengan rapat-rapat.

Sella yang kelamaan hampir buntu tidak ada orang di luar sana. Mama Veni dengan raut muka di tekuk, menyebalkan jika Aisyah langsung di bawa ke RS oleh Warga setempat. Merasa Warga peduli dengan kondisi Aisyah yang sekarang, namun Naufal sangat merasa bersalah.

Sella mulai bertanya kenapa Aisyah tidak ada disana, lagi-lagi Mama Veni dengan nada yang sulit diartikan.

"Ma, tadi Aisyah kemana sih? Udah capek-capek ambil sapu malah si Aisyah udah ga ada. Ma? Kok malah pergi".

"Kamu sih kelamaan di dapur. Para warga malah bawa Aisyah. Gimana ini, pasti Naufal akan memberikan terbaik untuk Aisyah," sergap Mama Veni duduk lesu pikirannya melayang seolah akan mengalami perubahan fisik.

"Kok jadi di salahin Sella. Mama kan suruh Sella ambil sapu, paling tadi Sella juga ga mau. Udah ah, Sella mau masuk ke kemar aja. Lagian, gara-gara Aisyah semuanya jadi kacau," sulut emosi Sella mengundang seluruh isi hatinya ingin keluar dari rumah tersebut.

Mama Veni merasa frustasi jika pernikahan mereka akan gagal. Mama Veni mengetuk pintu kamar Sekar dan langsung ingin memeluk tubuh Sekar di pelukan Mama Veni.

Tok

Tok

"Sayang! Maafkan Mama, Mama ga berhasil membujuk Naufal. Mama, minta maaf Sekar. Oh ya, besok kita Shopping yuk. Kita habiskan uang Naufal, bagaimana kamu setuju, sayang," pikir melihat raut wajah Sekar mulai basah.

"Setuju! Terimakasih Mama. Ga nyangka dapat Mertua yang baik seperti ini menurut Sekar, Alhamdulillah. Sekar juga sayang, Mama," imbuhnya menyalurkan perasaan rindu yang tertahankan.

Sekar begitu setuju saat Mertuanya mengajak Shopping. Oleh karena itu, beruntung sekali Sekar dapat menikah dengan suami orang. Bodohnya pikiran Mertuanya yang sangat menyayangi Sekar, terlalu pintar. Namun, dibalik semuanya tersimpan dendam yang ingin Sekar menikmati menari di atas penderitaan oranglain. Bukan maksud untuk membuat Keluarga Suami itu sendiri mengalami kebangkrutan yang luar biasa.

Aisyah dengan raut wajah pucat. Tubuhnya kehilangan banyak cairan. Saat ini juga Aisyah masih juga belum sadar. Para warga menyalahkan Naufal yang tidak beres mengurus seorang Istri padahal istrinya sangat baik, ramah, dan Soleha.

Naufal melihat uang milik di rekening miliknya, ia sengaja membekukan rekening ia sendiri. Naufal justru merasa kehilangan istri sah nya ini. Entah mengapa, setelah pernikahan kedua bersama Sekar rasa-rasa itu hilang, tidak ada diantara mereka kehangatan serta tentram disebuah pernikahan.

Airmata Naufal yang tak bisa mengelus pipi Istrinya yang terbaring lemah. Namun, pucat sekali wajah milik istrinya. Hatinya hanya redup memikirkan bagaimana bisa Aisyah langsung pingsan. Apakah musti Naufal bertanya pada Mamanya sedangkan takut Mamanya mengancam untuk tidak menjaga Aisyah di RS.

Para warga sendiri tak ingin pulang, Ibu-ibu yang rumah nya tidak jauh saja ikut menjaga kesehatan Aisyah sampai ia benar-benar sembuh dan sadar.

Lagi-lagi Naufal menelpon orang rumah, malah diangkat oleh Sekar yang sejak tadi menangisi Aisyah. Ia juga berpura-pura untuk bisa Aisyah tak hidup lagi. Skenario Sekar sangat tidak penting bagi Naufal, tapi apakah Sekar benar-benar merasa kehilangan Aisyah.

"Halo Mas, bagaimana kabar Kak Aisyah. Sekar takut Mas. Kamu tahu kan, kalau Sekar tadi yang ga sengaja sudah mendorong Kak Aisyah. Mohon maaf Mas, Apa sebaiknya Mas tidak pulang. Kalau begitu biar Sekar yang disana, Mas pulang ya?" Tanya Sekar di telepon untuk Naufal pulang.

"Tapi Mas rasanya tidak bisa meninggalkan Aisyah. Istri Mas sedang tidak baik-baik saja. Sekar, dengerin Mas kamu dirumah aja jangan kemana-mana, Mas juga bentar lagi akan pulang".

Para Ibu-ibu tidak sengaja mendengar suara Naufal berbicara dengan oranglain. Seperti mesra, ibu-ibu yang kepo malah lebih ingin memikirkan bagaimana bisa Naufal menikah lagi dengan orang tanpa sepengetahuan istri sah nya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!