NovelToon NovelToon

Life List [WONxWON]

Episode 1: Letter to Rapunzel

Katanya, hidup harus memiliki rencana. Meski spontanitas dalam konteks baik pun ada, garis yang dituju tidak bisa sembarang diterka
Sebelum mimpi burukku menyerang, satu kali jumpa membuka pintu lain yang seharusnya ia tidak datang serta tidak kumasuki hanya demi mencoba. Apa yang kubutuhkan?
NovelToon
Park Sunghoon
Park Sunghoon
𝐇𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐝𝐚𝐧 𝐒𝐮𝐧𝐨𝐨 𝐬𝐚𝐣𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐮 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚
Yang Jungwon
Yang Jungwon
( 𝐆𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚? )
Jay Park
Jay Park
[ 𝐓𝐞𝐫𝐤𝐞𝐤𝐞𝐡 𝐣𝐚𝐡𝐢𝐥 ] 𝐆𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐰𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐒𝐮𝐧𝐠𝐡𝐨𝐨𝐧 𝐦𝐚𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡
Kim Sunoo
Kim Sunoo
[ 𝐌𝐞𝐧𝐣𝐞𝐧𝐭𝐢𝐤𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐚𝐫𝐢 ] 𝐈𝐭- 𝐢𝐭𝐮 𝐚𝐫𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚! 𝐊𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫 𝐝𝐢𝐣𝐨𝐝𝐨𝐡𝐤𝐚𝐧?! 𝐈𝐭𝐮 𝐠𝐢𝐥𝐚!!
Yang Jungwon
Yang Jungwon
𝐃𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐢𝐚𝐩𝐚?
NovelToon
Begitu antusias ingin memperkenalkan pujaan hati, tubuhku pun diseret oleh Park Sunghoon yang tidak tahu menahu sama sekali jika—
Yang Jungwon
Yang Jungwon
𝐒𝐢𝐚𝐩𝐚 𝐧𝐚𝐦𝐚𝐧𝐲𝐚?
Park Sunghoon
Park Sunghoon
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Menoleh lembut ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Sontak berhenti tersenyum ]
NovelToon
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Menatap Jang Wonyoung ]
Park Sunghoon
Park Sunghoon
Kenalkan, mereka semua teman-ku. Kecuali mereka, Yang Jungwon dan Kim Sunoo satu kampus denganmu
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Menatap Sunoo ] Setidaknya satu dua wajah masih bisa kuladeni. Itu daun clover yang bagus, lucky
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Mencengkrami daun semanggi ]
NovelToon
Siapapun akan tahu arti dari balik mataku ini. Daun semanggi dengan kelopak 4 buah, sifat keberuntungan itu fiksi dan naif, makna.
.☘︎ ݁˖ .☘︎ ݁˖ .☘︎ ݁˖ .☘︎ ݁˖
Tahun lalu, tepat di musim gugur, aku tak sengaja masuk ke dalam perangkap takdir yang konsepnya masih belum kupahami.
NovelToon
Dokter Yang Younjung
Dokter Yang Younjung
Ahh kamchagiya. Coba berhentilah masuk ke dalam rumah tanpa kaki
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Melepas tas dengan helaan nafas lalu mencomot kentang Younjung ]
Dokter Yang Younjung
Dokter Yang Younjung
[ Memukul ] Cuci tanganmu aish!
Dokter Yang Younjung
Dokter Yang Younjung
Eh mau kemana, duduk dulu
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Mengunyah lesu ]
Dokter Yang Younjung
Dokter Yang Younjung
[ Mengaduk nasi ] Disana ada surat ntah punya siapa. Bergenre komedi romansa, punyamu?
Dokter Yang Younjung
Dokter Yang Younjung
Bukannya kamu gay?! Ada manusia yang mau denganmu di era kini hm dengan seluruh... [ Ekspresi jijik ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Mengambil surat ] Ya, terlalu gay
NovelToon
Dokter Yang Younjung
Dokter Yang Younjung
[ Memperhatikan Jungwon sunyi termenung diam membaca surat ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Melirik ke jendela ]
Dokter Yang Younjung
Dokter Yang Younjung
[ Menopang dagu ] Punya dua meja makan di rumah, kenapa selalu mau duduk di meja sana? Sudah officialy jadi komplotannya?
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Membaca alamat surat kemudian menoleh ke arah jendela bingung ]
Dokter Yang Younjung
Dokter Yang Younjung
[ Melambai ] Hei, hei, orang dewasa sedang bicara. Kemana pergi mata sipitmu itu? Kujejalkan ayam—
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Menarik tas ] Aku gay dan official jadi komplotannya. Pengangguran sepertimu tau apa
Dokter Yang Younjung
Dokter Yang Younjung
Aku ini dokter
NovelToon
Wanita tadi adalah kakak tertuaku. Dia cukup sinis. Mengunci diri dalam kamar, surat yang kubuka, nyatanya bukanlah untukku.
𝟸 ʜᴀʀɪ sᴇʙᴇʟᴜᴍ ʜᴀʀɪ ɴᴀᴛᴀʟ ⋆꙳❅ *̩̩͙ ‧͙
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Memindahkan selang ] Jadi begini, ada banyak surat cinta yang selalu kubuang ke istana di blok belakang
Lee Heeseung
Lee Heeseung
[ Menggosoki motor dengan sabun khusus kemudian menarik selang ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Tapi kenapa terus datang ke rumah kami? Alamatnya pun benar-benar pakai alamat rumahku. Itu aneh
Lee Heeseung
Lee Heeseung
[ Menyiram Jungwon ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Hahhh! [ Membeku ]
Berjalan di tengah musim dingin ini dalam keadaan baju dan celana yang basah, anak-anak komplek sibuk menertawakanku 𝙂𝙧𝙧𝙧
Profesor Jang Jung Jae
Profesor Jang Jung Jae
[ Terkejut karena kantung plastik berlubang menjatuhkan kaleng ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Segera menangkap kaleng sarden yang terus tersesat menggelinding ]
Profesor Jang Jung Jae
Profesor Jang Jung Jae
[ Membuka kantung belanja cepat menampung kaleng-kaleng buah ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Memasukkan banyak kaleng dan makanan dalam kantung belanja ]
Profesor Jang Jung Jae
Profesor Jang Jung Jae
[ Melirik dengan senyuman kecil ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Membungkuk hormat lalu pergi ]
Dingin sekali. Menggigil bukan main, tahun ini salju turun lebih cepat. Oh tidak! Dan lagi-lagi surat itu datang. Melelahkan sekali 𝙝𝙪𝙛𝙛𝙩
𝟷 ʜᴀʀɪ sᴇʙᴇʟᴜᴍ ʜᴀʀɪ ɴᴀᴛᴀʟ ⋆꙳❅ *̩̩͙ ‧͙
NovelToon
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Menaruh bingkisan berisi hiasan natal kemudian mendengar suara ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Memanjati pagar rumput ] Akk!
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Melirik bingung lalu segera masuk ke dalam rumah untuk memeriksa ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Mengintip rumah ] Wah...
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Melihat surat yang tergeletak di rerumputan basah lalu di-ambil ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Berusaha menahan tubuh ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Bersandar di dinding memandang Yang Jungwon kesulitan memanjat ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Tersentak kejut ] Ahh!
NovelToon
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Dear, Vicky Jang. Siapa sangka, aku bisa dapat surat cinta darimu, Yang Jungwon [ Smirk ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Itu bukan punyaku
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Menatap Jungwon ] Pagar rumput itu cukup tinggi. Aku lebih suka hm melihatmu dari sana
Yang Jungwon
Yang Jungwon
( Kamar di atap? )
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Turunlah, ayo bicara
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Melompat ] Syiro!
Sialan!! Jangan bilang jendela lantai tiga yaitu kamar kecilku di atap tembus mengarah pada rumah besar bagai istana miliknya
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Menaiki tangga dengan cepat lalu membuka jendela terengah-engah ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Menatap ] Told you
Yang Jungwon
Yang Jungwon
( Astaga, ternyata istana granit itu benar-benar rumahnya. Rapunzel yang sangat buruk )
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Ayo bicara
NovelToon
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Ada yang mau kukatakan
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Kita tidak saling kenal
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Tapi kamu menyebutnya 'kita'
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Itu karena situasinya
Profesor Jang Jung Jae
Profesor Jang Jung Jae
📞 : [ Melirik ] Ahh Wonyoung, dia sedang keluar sebentar. Sunghoon pula, bagaimana kabarnya?
Profesor Jang Jung Jae
Profesor Jang Jung Jae
📞 : Ohh ya tentu, mungkin makan malam itu bisa dijadwalkan setelah Wonyoung menyelesaikan tugas
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Bagaimana kalau kubilang sengaja? Aku sengaja menuliskan alamatmu supaya kamu bisa kemari
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Menatap heran ] Apa?!
— ᴋᴇᴇsᴏᴋᴀɴ ʜᴀʀɪɴʏᴀ —
Jangan hiraukan. Hiduplah dengan tenang. Usai kian lama, akhirnya kami bebas. Lalu perasaan apa ini? Inferioritas acak— 𝙢𝙚𝙤𝙬
NovelToon
Yang Jungwon
Yang Jungwon
( Kucing selalu menatapku seakan aku membawakan makan malam untuknya. Harapan palsu )
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Ikut berjongkok ] Kucing itu tahu kalau raksasa di depannya sejenis kucing rumahan yang pemalas
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Memutar mata malas kemudian segera berdiri merapikan mantel ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Mengikuti Jungwon ] Selalu aman, perumahan ini sangat pas dijadikan tempat menyimpan emas
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Ohh tenang, itu bukan kata sarkas. Karena lokasinya cukup jauh, pasti lelah mondar-mandir dari kampus, apalagi setelah manjat-manjatin—
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Segera menoleh sinis ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Senyum manis ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Ingin mengumpat ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Masih ada dendam disana?
Yang Jungwon
Yang Jungwon
( Dasar pengadu )
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Mana mungkin kepala sekolah bisa menghukummu segitunya. Ayolah, aku punya karir masa depan yang saat itu dipertaruhkan
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Menghirup nafas ] Segarnya. Aku masih ingat semuanya. Belum lagi perihal kisseu di pipi berlubangmu itu. Kisseu hmm~ kisseu~
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Memijak-mijak tanah kesal ]
NovelToon
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ 𝐓𝐞𝐫𝐬𝐞𝐧𝐲𝐮𝐦 𝐦𝐚𝐧𝐢𝐬 ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Melihat pipi Jungwon ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
𝐁𝐚𝐰𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐤𝐮 𝐬𝐨𝐥𝐮𝐬𝐢 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Menyenggol ] Ehey, masih marah? Bukan berarti aku nggak mau kasih tahu. Hari itu aku nggak—
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Surat itu untukmu
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Mm, memang untukku
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Mengomel ] Terus kenapa selalu terletak di kotak surat rumahku?! Berhentilah, itu menganggu
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Arasso, dengan satu syarat
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Aish dia mulai lagi
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Kita akan satu kelas disemester ini. Aku perlu orang yang 'bisa' temani, bantu dan tangkap aktivitasku
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Dosen pembina akademikku sudah memberi peringatan [ Melirik ] yang ketiga. Aku harus masuk kuliah
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Menggeleng-gelengi kepala ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Menghalangi ] Satu-satunya anak yang kukenal cuma kamu. 'Banyak' orang tapi cuma kamu yang selalu ada, cuma kamu
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Menatap Wonyoung ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Menatap penuh harap ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Menaikkan satu alis ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Menyipitkan mata ] Our—
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Our summer time
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Ya, itu our summer time
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Drama murahan
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Epic cuma sampai episode 6. Cium bibir di prolog benar-benar ganggu
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Karena produksi drama maupun film sekarang selalu template. Era 2000 selalu jadi pemenangnya
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Tepuk tangan ] Deal
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Sejak kapan aku setuju. Aku nggak pernah setuju. Bukan lagi bisa atau tidak bisa, aku nggak mau
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Segera merapatkan masker ketika satu tetangga melewati keduanya ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Melirik dengan tenang ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Ayo bicara di tempatku
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Berjalan pergi ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Mencubiti ujung jaket Jungwon lalu menghalangi dengan penuh harap ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
𝐂𝐥𝐨𝐯𝐞𝐫 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐫𝐭𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐫𝐮𝐧𝐭𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧. 𝐊𝐮𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐋𝐮𝐜𝐤𝐲 𝐖𝐨𝐧𝐲𝐨𝐮𝐧𝐠 𝐜𝐨𝐜𝐨𝐤 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐬𝐥𝐨𝐠𝐚𝐧. 𝐋𝐮𝐜𝐤𝐲 𝐕𝐢𝐜𝐤𝐲?
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ 𝐒𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠 ] 𝐋𝐮𝐜𝐤𝐲 𝐕𝐢𝐜𝐤𝐲?
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Di rumah ada tangerine
Yang Jungwon
Yang Jungwon
( Segitunya menahanku seperti ini. Ahh pekerjaanku di rumah banyak bertumpuk. Agh! Terserahlah )
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Menarik ujung jaket Jungwon ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Menghela nafas ]
Ditariknya bagai mainan anak-anak ketika mengangkut pasir, Jang Wonyoung benar-benar membawaku ke istana granit itu

Episode 2: Veo En Ti La Luz

ᴡᴏɴʏᴏᴜɴɢ's ʜᴏᴜsᴇ .☘︎ ݁˖
NovelToon
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Ini bukan tangerine
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Wajahmu bisa kecut kalau terlalu banyak makan tangerine [ Smirk ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Wajahmu yang kendur itu menjadi bukti konkrit manfaat tangerine
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Udahan foreplay-nya
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Mesum
NovelToon
— ᴇᴘɪsᴏᴅᴇ 𝟸: ᴠᴇᴏ ᴇɴ ᴛɪ ʟᴀ ʟᴜᴢ —
I see the light in you, begitu katanya pada arti sebuah kalimat yang selalu ia suka. Hidupnya bagai Rapunzel di atas menara batu sunyi.
Yang Jungwon
Yang Jungwon
( Rumahnya sangat besar dan juga mewah. Baru saja aku masuk jauh dalam sarang rubah, apa boleh? )
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Tidak sengaja bertatapan ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Siapa pembina akademikmu? Bisa dapat peringatan sampai tiga kali itu bagaimana ceritanya?
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Ibu Park Joo Mi, pembina akademik angkatanku. Aku mendaftarkan diri di kelas reguler, bukan ekstensi
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Aku nggak bisa tinggalin jobku dan papaku minta untuk terus lanjutkan kuliah. Aku terjebak di pertengahan
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
GPA bagus, prestasi non-akademik segunung nggak bikin Bu Park bisa happy. Dia mau aku duduk di kelas
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Jadi, aku harus drop semuanya dan fokus di kelas demi menghilangkan gelar 'alpha' di absen, supaya bisa-
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Ikut ujian
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Mengangguk ] Tanganku ini sibuk dan lebih parahnya lagi, aku nggak bisa bawa In Nah eonni
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Papaku tahu, Ha Kyeon oppa harus off antar jemputku. Mana mungkin aku nyetir, nail art-ku bisa hancur
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Mereka bukan temanmu
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Manager dan asistenku
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Menarik nafas ] Jadi, dengan kata lain kamu ingin aku menyupiri dan bawakan tasmu di kampus?
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Smirk ] Smart
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Biar kuberi pertanyaan basic. Dari ribuan mahasiswa di KNU, astaga, dari sisi dan sudut mana aku, aku! harus menjadi pesuruhmu? Kamu bisa bayar orang lain atau senang hati hipnotis mereka dengan—
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Dengan ini [ Wink ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Ekspresi miris ] Sudah jelas
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Karena kamu bukan penggemarku. Karena kamu membenciku. Ya kan?
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Aku bisa menyukaimu
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Tepuk tangan ] Itu semakin bagus
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Frustasi ] Kamu salah kaprah. Aku bukan menyukaimu. Aku yakin ada yang mau membantumu [ Berdiri ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Berdiri ] Aku nggak punya orang lain, selain kamu. Cuma ada kamu
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Jijik ] Kamu masih nonton drama itu? Dengar, kalaupun mau, kalau aku bisa, oke. Tapi aku nggak bisa
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Maju ] Jungwon
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Berjalan menuju pintu keluar ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Mengejar ] Yang Jungwon
Yang Jungwon
Yang Jungwon
( Nggak masuk akal. Kenapa harus aku, itu bodoh. Hanya orang stress yang mau dengannya. Dia gila— )
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Pasrah ] Kamu berubah
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Harusnya kamu tanya apa alasanku memintamu, apa niatku dan gimana perasaanku. Dulu kamu begitu
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Manusia berubah
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Manusia nggak berubah. Aku butuh kamu, aku benar-benar butuh kamu sekarang. Aku harus selesaikan list itu atau papaku akan mati bersalah
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Menghela nafas ] Oh astaga, anak itu benar-benar pergi. Jual air mata nggak akan mempan sama sekali
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Jongkok ] Jang Wonyoung paboya pabo. Harga diriku jatuh sejatuhnya karena ngemis. Setidaknya anak itu bukan parit yang buruk
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Berdiri ] Oke, aku bisa survive, aku bisa selamat di kampus. Aku, hanya aku, sendiri [ Keluar dari rumah ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Bersandar di dinding rumah posisi menyilangkan tangan sibuk berpikir ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Melompat ] Kamchagiya...
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Punya SIM?
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Mengangguk lugu ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Mm [ Berjalan pergi ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Mm? Mm?! MM?!!
Jungwon paboya. Aku benar-benar bodoh. Setidaknya diriku bisa memanfaatkannya. Memangnya sesulit apa mengasuh Lucky Vicky Jang Wonyoung? Aku pasti bisa—
✐ 𝟸 ᴍɪɴɢɢᴜ ᴋᴇᴍᴜᴅɪᴀɴ — ᴋɴᴜ
NovelToon
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Bisa... [ Menganga ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Mencari Yang Jungwon ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
( Wahh!! Aku bisa dengar lagu Akon Beautiful darinya. Terlalu, itu sangat ekstrim. Nyentrik, narsistik, astaga )
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Melihat Yang Jungwon ]
Choi Byung Chan
Choi Byung Chan
[ Mengambil tas Sunoo kemudian mengembalikannya dengan lesu ]
Kim Sunoo
Kim Sunoo
[ Melirik ] ( Oke, ini nggak bagus. Ini bukan lagi sekedar sindir menyindir. Aku harap Jungwon nggak tahu )
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Merasa malu karena Wonyoung ]
NovelToon
Cepat-cepat aku bersembunyi di balik tiang gedung fakultas. Aku tidak suka ini. Semua orang melihat dan tentu saja mereka—
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Berjalan kikuk sembari melirik ]
Kim Jiwoo
Kim Jiwoo
Apa dia gila? Pakai outfit sebegitu mencolok disini bukan opsi bagus. Aku harap dekan memarahinya
Ko Eun
Ko Eun
[ Berbisik ] Meskipun begitu, wajah dan badan itu, wow~ Citranya pun cukup bagus di depan publik
Kim Jiwoo
Kim Jiwoo
[ Menyindir ] Apa main film dua kali dan berhenti di tengah jalan itu hal bagus? Dia bukan aktris, cuma alat sirkus. Kubaca komentar yang lain
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Meliriki ekspresi Wonyoung ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Sibuk memainkan ponsel ]
Ko Eun
Ko Eun
[ Memukul ] Kamu gila? Dia den—
Kim Jiwoo
Kim Jiwoo
Kalau takut dengan komentar, lebih baik nggak usah jadi publik figur
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Segera mengalihkan wajah ]
NovelToon
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Memarkirkan mobil kemudian turun sambil merapikan mantel ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Melepas helm tercengang ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Menaikkan satu alis ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Mengelilingi mobil Wonyoung lalu menutup mulut dengan rasa syok ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Ahh itu, aku nggak tahu kalau jalan belakang fakultas punya tol, karcis kampus kita cukup kiyowo, lihat
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Ingin menangis ] Jang Wonyoung, bumpernya bengkok, body bagian kanan, spion, astaga. SIM-mu asli?
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Iyalah, kamu pikir aku apaan...
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Menatap lirih ] Itu BMW...
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Aku lebih suka Mercedez
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Itu punya orang tuamu
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Dia milikku, namanya Jacinta
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Menepuk dahi ] RIP Jacinta. Kamu harus tes ulang. Atau pesan uber
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Melihat motor Jungwon ] ( Bahkan motor itu pun belum berubah sama sekali. Lebih baik tanya atau nggak sama sekali. Tapi Jungwon agak... )
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Lagi puber?
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Menatap lesu ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Memberi kunci mobil ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Menggeleng mundur ] Kita sudah sepakat. Kalau mau supir, silahkan hire mahasiswa lain
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Aku punya helm
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Motorku bisa terbakar
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Menggerai rambut ] Karenaku?
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Miris ] Oke, balik ke plan kemarin. Ini masih minggu pertama, belajar berbaur adalah hal basic
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Kelompokmu presentasi di awalan dan tolong, aku minta tolong coba sadar diri dan lepas kaca matamu
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
It's Gentle Monster
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Dosen matkul ini adalah Bu Park. Pakai pakaian formal, hitam putih dan tanpa kaca mata
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Udah, gitu aja? Kenapa stop disini? Arah rumah kita sama. Kamu mau kemana? Anak gadis harus pulang
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Memakai helm ] Pulanglah
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Menunjuk ] Anak gadis
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Aishh...
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Ingat, tanpa—
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Kaca mata, okay. I got it
Setelah dimarahi ibu dan kakak-kakakku, aku mengupgrade 𝙗𝙧𝙢𝙢 𝙗𝙧𝙧𝙧𝙢 suaranya agar tidak mengganggu. Dan tentu saja, sexy 𝙗𝙧𝙢𝙢 𝙗𝙧𝙧𝙧𝙢
NovelToon
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Apa-apaan, cuma segini yang mau lihat filmnya? [ Meletakkan kunci ]
Hwang Niki
Hwang Niki
Ninja turtle?
Park Sunghoon
Park Sunghoon
[ Bisik ] Guys, mood Sunoo hancur. Ayo cepat putar filmnya. Cepatlah!
Shim Jake
Shim Jake
[ Terburu-buru ] Aku sengaja cepat datang bukan untuk dengar Sunoo jilat kura-kura, cepat putar filmnya
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Apa cuma aku yang kerja?
Jay Park
Jay Park
[ Memetik gitar soundtrack Sponge Bob sangat cepat sengaja menjahili ]
Kim Sunoo
Kim Sunoo
[ Mendorong pintu ] Sudah dibilang aku datang sedikit lambat, kenapa! Kenapa filmnya belum diputar!
Hwang Niki
Hwang Niki
Karena Ninja Turtle itu payah
Kim Sunoo
Kim Sunoo
[ Tajam ] Tarik lagi ucapanmu
Hwang Niki
Hwang Niki
Mereka tinggal di parit, warna hijau dan mandi di kubangan. Dan cuma punya tiga jari, itu cringe
Kim Sunoo
Kim Sunoo
At least tangan mereka bersih dari cairan tubuh yang kamu sebut air mani! Mau lawan, sini lawan!
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Menghela nafas ]
⋆꙳•̩̩͙❅ *̩̩͙ ‧͙ ᴘᴜᴋᴜʟ 𝟷𝟹:𝟸𝟺 ᴋsᴛ
NovelToon
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Melihat kerikil ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Mengangkut helm ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Mendengar suara gerbang, segera berjalan manis membawa permen ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Menaiki sepeda ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Aku harap mereka nggak terjepit
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Siapa?
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Melihat ke bawah ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Menutupi ] Ahh...
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Mau kemana? Mint?
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Hendak mengayuh ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Menahan stang sepeda ] Oke, oke. Aku nggak akan ejek bolamu. Kamu mau kemana? Aku mau ikut
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Bola? [ Menghela nafas ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Persiapkan presentasimu
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Aku bosan
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Kamu memang membosankan
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Menahan kencang ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Tersentak ] Apa lagi?
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Kenapa nggak tanya?
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Kamu, kenapa tiba-tiba mau bantu aku? Kamu mau Prof. Park menjadi pembimbingmu di ujian akhir nanti?
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Mm, dia teliti
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Dan menyusahkan
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Kenapa?
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Karena Prof. Park—
Yang Jungwon
Yang Jungwon
Kenapa kamu ada disini?
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Menatap Yang Jungwon ]

Episode 3: Real Reason For Gettin' Hype

Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Membaca surat hasil pemeriksaan kesehatan Jung Jae sangat cermat ]
Profesor Jang Jung Jae
Profesor Jang Jung Jae
[ Melirik penasaran ] Kadar gulanya pun sangat tinggi. Padahal papamu ini hidup sehat
Profesor Jang Jung Jae
Profesor Jang Jung Jae
Begitulah nak, tidak ada yang tahu. Hidup papa sudah tidak lama, kita hanya bisa menunggu
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Jadi, sudah menyebar?
Profesor Jang Jung Jae
Profesor Jang Jung Jae
Yup, disana dan disini. Estimasi dari angka kehidupan 90 tahun menjadi 52. Itu sangat pendek dan miris
Profesor Jang Jung Jae
Profesor Jang Jung Jae
[ Membuat ekspresi sedih ] Papamu ini berharap kamu bisa mandiri dan tidak kebergantungan dengan yang lain. In Nah dan Hakyeon—
Profesor Jang Jung Jae
Profesor Jang Jung Jae
[ Menggeleng ] Anniya, kamu pasti akan baik-baik saja. Setidaknya, itu bisa terselesaikan. Kamu ingat alat penyimpanan di gudang kan?
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Menatap Jang Jung Jae ]
Profesor Jang Jung Jae
Profesor Jang Jung Jae
[ Melompat ] Lift list! 22 buah karya terbaik dalam hidupmu. Wuah lihat stabilonya, bahkan ada gliter
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Blushing ] Papa!
Profesor Jang Jung Jae
Profesor Jang Jung Jae
[ Memperlihatkan kertas ] 22 target hidup yang ingin kamu capai. Kamu menulis ini ketika SMP
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
For the record, aku menulis dengan sangat labil. Aku hanya anak-anak yang senang dapat SMP bagus
Profesor Jang Jung Jae
Profesor Jang Jung Jae
[ Smirk ] Dan gliter
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Itu stabilo gliter, pa
Profesor Jang Jung Jae
Profesor Jang Jung Jae
Papa mau kamu menyelesaikannya. Setiap target dan plan hidupmu ini, harus diselesaikan secepatnya
Profesor Jang Jung Jae
Profesor Jang Jung Jae
[ Akting sedih ] Kecuali kamu huhu, ingin melihat papa pergi tanpa apa apa. Mati tanpa bisa lihat—
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Merebut kertas ] Itu bodoh!
Profesor Jang Jung Jae
Profesor Jang Jung Jae
[ Menaiki sofa ] Eit! Opp popp popp! Tidak ada denial. Kalau kamu masih mau warisan papa, mobil papa dan kursi pijat papa, selesaikan lift list!
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Tercengang heran ]
Itulah ayahku. Pria tua itu sangat aneh serta humoris. Kabar duka mengenai usia singkat sebab penyakit kronis justru tidaklah penting
ᴇᴘɪsᴏᴅᴇ 𝟸: ʀᴇᴀʟ ʀᴇᴀsᴏɴ ғᴏʀ ɢᴇᴛᴛɪɴ' ʜʏᴘᴇ
NovelToon
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Menyingkap selimut lalu dilipat ]
Profesor Jang Jung Jae
Profesor Jang Jung Jae
[ Menyiram tanaman ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Mengintip melalui jendela ]
Profesor Jang Jung Jae
Profesor Jang Jung Jae
[ Senyum puas ] ( Dasar anak nakal. Bersedih hatilah sampai kamu bisa menyelesaikan lift list itu hahaha )
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Menghela nafas ]
NovelToon
Melepas kaca mata hitam mahalku, pria itu menuntun heels mewah-ku menuju ruang private untuk makan malam bersama
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Mengiris daging ] Vibemu seperti lagu Alejandro. Mistik dan pesimis
Park Sunghoon
Park Sunghoon
Setidaknya sempat viral
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Mengunyah perlahan sambil sibuk berpikir keras mengenai kehidupan ]
Park Sunghoon
Park Sunghoon
Aku dengar kalian mengurus rumah yang sudah lama ditinggal. Jika Om Jung Jae berkenan, aku bisa datang memindahkan tang dan ban mobil
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Pindahannya sudah selesai
Park Sunghoon
Park Sunghoon
Mungkin kamu bisa memberitahuku jauh sebelum itu. Itulah komunikasi. Lain kali, cobalah melakukannya
Park Sunghoon
Park Sunghoon
Orang tuaku ingin mengirim persik. Mereka sering menanyakanmu. Itu membingungkan karena aku sama sekali nggak tahu apapun
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ 𝐌𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐋𝐢𝐟𝐞 𝐋𝐢𝐬𝐭 ]
Profesor Jang Jung Jae
Profesor Jang Jung Jae
[ 𝐌𝐞𝐧𝐮𝐧𝐣𝐮𝐤 𝐤𝐞𝐫𝐭𝐚𝐬 ] 𝐃𝐚𝐧 𝐥𝐢𝐬𝐭 𝐛𝐚𝐰𝐚𝐡, 𝐩𝐚𝐩𝐚 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐧𝐢. 𝐒𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐢𝐝𝐞𝐚𝐥𝐢𝐬 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐫𝐞𝐚𝐥𝐢𝐬𝐭𝐢𝐬
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Mungkin kalau oppa nggak begitu sibuk, kita bisa coba main. Maybe, doing roller coaster, tanpa teriak
Park Sunghoon
Park Sunghoon
[ Tersenyum ] Mm?
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Gengsi ] Mau atau nggak?
Park Sunghoon
Park Sunghoon
[ Terkekeh manis ] Okay
NovelToon
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Hendak memakai lip gloss ]
Park Sunghoon
Park Sunghoon
I've a good time, really
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Surely you do
Park Sunghoon
Park Sunghoon
[ Menyisipkan rambut Wonyoung ke belakang telinganya perlahan ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Menatap Sunghoon ]
Park Sunghoon
Park Sunghoon
[ Mengusap lembut ] Mungkin tidak perlu terlalu bekerja keras. Yang ini, akan bengkak besok pagi
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Karena semua botox dan filler yang kupakai dan kubeli dengan uangku sendiri. Apa ada masalah?
Park Sunghoon
Park Sunghoon
Bukannya itu sakit?
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Beauty is pain
NovelToon
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Sudah?
Manager Shin In Nah
Manager Shin In Nah
Semuanya sudah beres. Kontrakmu pun sudah diperbaharui dengannya dan waktunya photoshoot
Manager Shin In Nah
Manager Shin In Nah
[ Smirk ] Jadi, lift list hm. 22 kalimat berbahasa Inggris yang kamu tulis diusia 13 tahun, itu jenius
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Itu bodoh
Manager Shin In Nah
Manager Shin In Nah
Menurutku itu bagus. Manusia bisa hidup karena menunggu hari esok. Tanpa target, it's meaningless
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Menatap Shin In Nah ]
Profesor Jang Jung Jae
Profesor Jang Jung Jae
Terimakasih karena berkenan untuk datang kemari, dan juga membantu Wonyoung. Itu...
Dosen Park Joo Mi
Dosen Park Joo Mi
[ Menghela nafas ] Sunbae, tenang saja. Jika bukan karena Lee Hanee, aku tidak akan mau
Dosen Park Joo Mi
Dosen Park Joo Mi
Mana ada dosen yang mau, mereka sudah sangat sibuk. Jadi, berhutang budilah denganku
Profesor Jang Jung Jae
Profesor Jang Jung Jae
[ Tersenyum lembut ] Terimakasih
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
( Apa papa juga merasa begitu? Dia masih ingin hidup? Menunggu esok datang, apa papa punya target? )
Manager Shin In Nah
Manager Shin In Nah
Ada apa?
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Aku harus mempersiapkan diri. Dan tentunya membuat impresi VIP. Dia akan sangat menyukainya
Manager Shin In Nah
Manager Shin In Nah
Dia siapa?
— ᴋᴏʀᴇᴀ ɴᴀᴛɪᴏɴᴀʟ ᴜɴɪᴠᴇʀsɪᴛʏ, sᴇᴏᴜʟ ᴄɪᴛʏ
Memakai pakaian formal hitam putih, tentu saja mudah. Vokal dan intonasi ketika akan presentasi, sudah kulatih dengan baik
NovelToon
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Menutupi mulut syok ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Mencari-cari Jungwon ]
Dosen Park Joo Mi
Dosen Park Joo Mi
[ Menggeleng-gelengi kepala ]
Ketua DEMA Cho Jun Yong
Ketua DEMA Cho Jun Yong
[ Menaikkan saturasi lampu ]
Oh Haewon
Oh Haewon
[ Bisik ] Menurutku, humor anak itu cukup bagus. Ada apa denganmu?
Kim Sunoo
Kim Sunoo
Karena kami pernah satu kelas dan tingkahnya memang di luar kepala
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Menatap Jungwon ] ( Itu dia )
NovelToon
Sudah lama menahan diri, usai mata kuliah, Bu Park Joo Mi meminta diriku untuk tetap tinggal di kelas. Ia cukup intens dan—
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Menguping di balik pintu ]
Dosen Park Joo Mi
Dosen Park Joo Mi
Kamu bisa memakai celana
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Saya nggak bisa memakai celana. Kaki ini akan sia-sia tanpa dress
Dosen Park Joo Mi
Dosen Park Joo Mi
Kita berada di lingkungan kampus. Kamu tidak bisa mengobjektifikasi sebuah kaki. Apalagi bagian ini
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
It's Calvin Clein
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Dan tentang kaki sebagai objek, Bu Park, ada banyak korban pelecehan di luar sana yang memakai pakaian proper, seperti anda
Dosen Park Joo Mi
Dosen Park Joo Mi
[ Mengernyitkan alis ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Saya seorang aktris, publik figur. Itu memanglah adanya. Dan sebaiknya Bu Park tidak mencoba semua ini
Dosen Park Joo Mi
Dosen Park Joo Mi
Apa maksudmu?
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Anda si cantik berintelektual. Harus berbicara dengan papa saya untuk hal sechildish ini, itu cringe
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Menaikkan satu alis ] ( Papanya? )
Dosen Park Joo Mi
Dosen Park Joo Mi
Bukan seperti itu, kamu salah pa-
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Kalian satu almamater, anda kuliah non-linear dan pindah ke ekonomi dan saya pun tahu path dosen
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Dia akan mati. Dan oke, saya minta maaf untuk hari ini. Saya akan coba perbaiki outfit chick Y2K ini dengan yang lain [ Membungkuk hormat ]
Dosen Park Joo Mi
Dosen Park Joo Mi
[ Melihat Wonyoung pergi ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Berhenti berjalan ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Menatap Wonyoung ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Segera berjalan pergi ]
NovelToon
Menaiki 𝙜𝙧𝙧𝙧𝙧𝙧𝙧𝙧 roller coaster pada kencan malam 𝙕𝙯𝙪𝙪𝙪𝙨𝙝𝙝𝙝! bersama Park Sunghoon ternyata tidaklah begitu buruk 𝘼𝘼𝘼𝘼!!
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
𝐆𝐨 𝐨𝐧 𝐚 𝐫𝐨𝐥𝐥𝐞𝐫 𝐜𝐨𝐚𝐬𝐭𝐞𝐫 𝐛𝐮𝐭 𝐨𝐧𝐥𝐲 𝐜𝐚𝐧 𝐬𝐜𝐫𝐞𝐚𝐦 𝐰𝐡𝐞𝐧 𝐲𝐨𝐮'𝐫𝐞 𝐧𝐨𝐭 𝐬𝐮𝐩𝐩𝐨𝐬𝐞𝐝 𝐭𝐨. 𝐎𝐩𝐩𝐚 𝐲𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐛𝐢𝐬𝐚?
Park Sunghoon
Park Sunghoon
[ 𝐌𝐞𝐧𝐞𝐠𝐮𝐤 𝐥𝐮𝐝𝐚𝐡 ] 𝐋𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐥𝐞𝐧𝐠𝐤𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Berteriak ] AAAA!!!
Park Sunghoon
Park Sunghoon
WAAGHHH!!
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Merasa senang ]
Park Sunghoon
Park Sunghoon
[ Tertawa lepas ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
This is fun
Park Sunghoon
Park Sunghoon
So much fun
NovelToon
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Memegangi tisu ]
Park Sunghoon
Park Sunghoon
[ Muntah ] Wroghh!
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Menghela nafas lalu memberikan tisu begitu lesu kepada Sunghoon ]
Park Sunghoon
Park Sunghoon
[ Memegangi perut mulas ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Menepis salju dari kursi kemudian duduk untuk memeriksa notifikasi ]
Park Sunghoon
Park Sunghoon
[ Meneguk banyak air mineral ] Ugh semuanya terasa setelah turun dari sana. Fotonya sudah ada?
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
M-hm [ Memperlihatkan foto ]
Park Sunghoon
Park Sunghoon
Wah gigiku disitu kering
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Setidaknya nggak jongos
Park Sunghoon
Park Sunghoon
Hahaha kenapa bibirmu jadi seperti bebek begitu? Cepat airdrop. Mama akan suka lihat ini
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
No post in social media
Park Sunghoon
Park Sunghoon
Bukannya artis bisa bebas kencan? Kamu bukan idol. Level strict tidak berlaku untukmu
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Ini bukan kencan
Park Sunghoon
Park Sunghoon
Jadikan saja kencan. Kamu senang, aku senang. Aku muntah 2x, kamu akan mengungkitnya seumur hidup
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Smirk ] Pasti
Park Sunghoon
Park Sunghoon
[ Duduk ] Hhh...nggak dingin?
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Sibuk memainkan hp ]
Park Sunghoon
Park Sunghoon
[ Mendekat ] Hei
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Malas ]
Park Sunghoon
Park Sunghoon
Hei, lihat aku
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Menatap Sunghoon ] Apa?
Park Sunghoon
Park Sunghoon
Kamu senang?
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Ya, lumayan
Park Sunghoon
Park Sunghoon
Ada sesuatu yang salah?
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Sinis ] No...
Park Sunghoon
Park Sunghoon
Ayolah, aku melihatmu dari sekecil ini. Kamu kejam tapi kamu sangat bodoh dalam berbohong
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Atau karena oppa sudah hafal saja
Park Sunghoon
Park Sunghoon
Mau kuantar pulang?
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Ha Kyeon oppa yang jemput
Park Sunghoon
Park Sunghoon
[ Mengangguk ]
Sejujurnya, kami berdua tahu. Setiap kencan yang dijalani tidaklah membuahkan hasil. Ia pun sepertinya sudah lelah. Percikan itu...
ᴇᴘɪʟᴏɢ — 𝟸𝟹:𝟺𝟻 ᴋsᴛ
Park Sunghoon, orang tuanya adalah teman dekat ibuku. Mereka suka melihat kami saat berdua bermain cinta. Itu sudah diatur.
NovelToon
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Melihat foto Yang Jungwon dan Park Sunghoon sedang bersama ]
Park Sunghoon
Park Sunghoon
𝐌𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐭𝐞𝐦𝐚𝐧-𝐭𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐥𝐚𝐦𝐚𝐤𝐮. 𝐀𝐤𝐮 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐞𝐫𝐤𝐞𝐧𝐚𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐧𝐚𝐧𝐭𝐢.
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Teman lama ya...
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Termasuk Kim Sunoo
Park Sunghoon
Park Sunghoon
𝐊𝐚𝐦𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐮 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐛𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐭𝐮𝐥𝐚𝐧. 𝐈𝐭𝐮 𝐜𝐮𝐤𝐮𝐩 𝐬𝐞𝐫𝐮. 𝐀𝐤𝐮 𝐩𝐮𝐧 𝐲𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐧𝐠𝐠𝐚𝐤 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐭𝐚𝐫𝐢𝐤
Yang Jihoo
Yang Jihoo
[ Mendorong kamar Yang Jungwon untuk mencari hanger di lemarinya ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
[ Mengetuk jari di meja ] Kalau Yang Jungwon masih bersikap biasa, apa itu artinya dia belum tau?
Yang Jihoo
Yang Jihoo
[ Melihat kasur Jungwon ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Apa Park Sunghoon nggak pernah membicarakanku dengan mereka? Itu mustahil, tapi...
Yang Jihoo
Yang Jihoo
[ Melihat pisau di bawah bantal Jungwon dengan rasa khawatir ]
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Mencuci ban motor ]
Yang Jihoo
Yang Jihoo
[ Duduk menunduk memegangi pisau sembari memijiti kepala ]
Jang Wonyoung
Jang Wonyoung
Apa itu alasannya Yang Jungwon tiba-tiba setuju dan mau bermain denganku? Karena Sunghoon?

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!