NovelToon NovelToon

SI KIDAL SANG PENOLONG

SI KIDAL SANG PENOLONG EPS 1

Disebuah dusun kecil, ditatar pasundan, Hiduplah sebuah keluarga yang sangat sederhana.

Pak Dirman nama pemilik rumah tersebut, mempunyai istri bernama bu Sari, mempunyai dua orang anak, anak yang pertama seorang lelaki bernama Nandi, mempunyai adik perempuan Astuti.

Kesibukan pak dirman sehari harinya, mengumpulkan barang-barang bekas, untuk dijual kembali.

Sementara Nandi pemuda yang berusia 23 tahun, orangnya serba bisa, tapi usaha tetapnya dia hanyalah seorang mekanik, terkadang ada yang betulin motor mogok, dan ada juga yang suruh betulin Tv, dan terkadang ada yang nyuruh pasang instalasi, dikerjakannya pula, dari ke ahliannya yang serba bisa, dapat meringankan beban orang tuanya.

Disuatu ketika Nandi lagi duduk sambil ditemani dengan secangkir kopi hitam, dan sebatang roko Djarum super.

nampak begitu nikmatnya saat menghisap sebatang roko, lalu satu sripit kopi hitam.

''Aaaah, alhamdulilah ya allah, hari ini ku masih dikasih kenikmatan, sungguh tak terbilang nikmat yang engkau berikan ya allah.'' Ucap Nandi sambil menghisap sebatang roko.

Dari kejauhan ada seorang pemuda mendorong motornya, berjalan mendekati Nandi.

''Asalamualaikum.'' Kata orang tersebut sambil mengucapkan salam.

''Wa alaikum salam.'' Jawabnya Nandi.

''Maap kang, motor saya mogok, tadi kata orang yang didepan disini juga bisa, tapi ko banyak barang elektronik segala?.'' Tanya orang tersebut.

''Iya kang, saya mah apa saja kang, ya emang sih usaha pertama yang saya geluti, ya kaya betulin Tv dan segala macam, Tapi kalau ada yang betulin motor, ya alhamdulilah allah ngasih ilmu pada saya, apa aja saya kerjakan selagi saya masih bisa.'' Ucap Nandi.

''benar gak nih, nanti takutnya motor saya, bukan tambah bagus, malah tambah parah.'' Ucap orang tersebut.

''Insa allah kang.'' Jawab Nandi, sambil nyetandarin motor, Yamaha vega r.

Dan Nandi langsung, mencoba hidupkan motor itu, dengan menekan tombol stater.

''Wah ini businya doang kang harus di ganti, dan karbulatornya sudah kotor.'' Kata Nandi.

''Ya sudah sekalian service aja, dan ganti olinya.'' Ucap orang tersebut.

''Okee, siap kang.'' Jawab Nandi.

Nandi lalu membuka karbulatornya terus dibersihkan, setelah bersih, Nandi membuka tutup oli pada mesin, untuk mengeluarkan oli yang sudah kotor, dan menggantinya dengan yang baru.

''Olinya apa kang?.'' Tanya Nandi.

''Biasa aja kang, yamalub, olinya yamaha, dengan Yamalub yamaha semakin di depan, bukan begitu kata Valentino rosi juga.'' Ucap Orang tersebut.

''Heheee betul kang.'' Jawab Nandi sambil ketawa dikit.

Setelah semua sudah di bersihkan, dan Busi sudah di ganti, kini Nandi menuangkan oli yamalub yang baru.

Setelah itu Nandi men stater motor tersebut, motorpun sudah menyala, dan Nandi langsung membawa motornya, dengan suara knalpot bukan orinya lagi, suaranya sampai menggetarkan gendang telinga.

Setelah itu, Nandi juga sudah kembali, dengan menggeber geberkan gas nya.

''Waah mesinnya masih oke kang, suaranya juga masih halus, pokonya jangan terlambat ganti oli kang.'' Ucap Nandi.

''Kalau itu mah, sudah pasti atuh kang.'' Jawab orang tersebut.

''Terus jadi berapa kang semuanya?.'' Tanya orang itu.

''Enam puluh lima ribu kang.'' Jawab Nandi.

lalu orang itu mencabut dompetnya, di saku celana belakang, dan dicabutnya uang dua lembar 50 ribu dan 20 ribu.

''Ini kang, terima kasih kang.'' Ucap orang itu.

''Okee, nih kembalinya lima ribu.'' Ucap Nandi,

''Apabila ada yang kurang enak, datang aja kang kesini.'' Ucap Nandi.

''Siiiaap kang.'' Kata orang itu sambil menghidupkan motornya.

Pemuda itu langsung menginjak porseneleng, dan langsung tancap gas, motorpun melaju dan menjauh dari tempatnya Nandi.

Sementara Astuti yang baru bangun langsung keluar.

''Aa, jam segini sudah berisik sih, ku lagi enak"nya tidur.'' Kata Astuti.

''Iiidiih kamu, jam segini perawan baru bangun, kamu itu tuh seharusnya bangun pagi" bantuin ibu, mau gimana nantinya kalau kamu sudah punya suami.'' Ucap Nandi.

''Bangun tidur, sudah di ceramahin, sebeeelll.'' Jawab Astuti.

''Bukan terima kasih, akang tuh kasihan sama kamu tentang nanti masa depan kamu, masa harus malas-malasan begini siihh.'' Ucap Nandi.

''Aahhh bawel.'' Jawab astuti, sambil melangkah masuk rumah.

''Masa allah, Anak cewe ko susah di aturnya, padahal kan Demi kebaikan dia juga, apa ada yang salah dengan kata-kataku, perasa'an, ku ngomong benar ja.'' Ucap Nandi berkata sendiri.

Disaat lagi bengong, bu sari ibunya Nandi memanggil.

''Nandi.'' Kata Bu sari memanggil

''Iya Bu ada apa?.'' Tanya Nandi

''Beli'in Bumbu kepasar, Sekalian sama sayuran.'' Ucap Bu sari.

''Baiik Bu.'' Jawab Nandi.

Nandi Terus menghidupkan motor Rk kingnya, dan langsung tarik gasnya, Motor melaju dengan kencangnya menuju pasar.

Setiba di pasar Nandi memberikan bon yang sudah ditulis sama ibunya.

semua pesanan sudah dimasukin kedalam kantong plastik.

''Berapa pak?.'' Tanya Nandi.

''Tiga puluh lima ribu nak.'' Jawab sipemilik toko.

Nandi memberikan uang lima puluh ribu pada sipemilik toko itu.

''Nih kembalinya lima belas ribu.'' Ucap pemilik toko sambil memberikan kembaliannya.

''Baiik pak terima kasih.'' Ucap Nandi.

''Sama-sama.'' Jawab pemilik toko.

Nandi lalu menuju ke arah motornya yang di parkir di depan toko itu.

Waktu Nandi mau menghidupkan motornya, terdengar suara ribut-ribut.

''Jamret jamret''.......

Begitu suara itu terdengar, motor kini dikembalikan lagi ke of posisi mati, setelah distandarin, Nandi bergegas pergi ke arah suara itu.

''Ada apa Bu?.'' Tanya Nandi.

''Tolongin ibu nak, dompet ibu di jamret.'' Kata si ibu

''Kemana larinya Jamret itu'.'' Ucap Nandi

''tuh kesana lagi di uber sama tukang ojeg.'' Ucap si ibu

Nandi langsung tidak mikir panjang lagi, dia berlari mengejar jamret itu, di antara lorong jalan didalam pasar.

''Waaii jangan lari kau.'' Kata Nandi.

Sijamret itu terus berlari, tapi Nandi tidak kalah cepatnya begitu kira-kira sepuluh meter lagi, Nandi mengambil sebuah kerikil, lalu melemparkan tepat ke arah punggungnya jamret itu.

langkah si jamret itu langsung terhenti, karena merasakan sakit dipunggungnya.

Dan Nandi langsung menerjang jamret itu, dengan melompat sambil menendangkan kakinya.

Duuuukkk.

Kaki nandi bersarang di punggung Jamret itu, dan si jamret itu langsung sempoyongan mau jatuh.

''Kurang ajar kamu anak muda, sok jadi pahlawan.'' Kata si jamret itu sambil membalikan badannya menyerang Nandi dengan meluncurkan pukulan tangan kanannya.

Nandi melihat begitu, langsung memiringkan tubuhnya ke kiri, plooos pukulan si jamret itu makan angin, dan Nandi langsung membalasnya, dengan melucurkan tangan kirinya, tepat menghajar muka perampok itu, ketika itu pula Nandi menyusul dengan elbo.

Buuk buuukk

Blaaaakkk, tubuh si jamret itu tersungkur di tanah, disaat itu pula datang masa mau menghabisi jamret itu.

''Waii ini jamretnya ayo kita hajar ramai-ramai.'' Ucap salah seorang dari masa itu.

''Tahaaaaann.'' Ucap Nandi.

''Tapi dia suka bikin ulah dipasar ini, anak muda, biarkan jamret ini kita hajar.'' Ucap orang itu.

''Jangan main hakim sendiri, biarakn pihak yang berwajib yang menanganinya.'' Ucap Nandi.

''Ayo kalau begitu kita giring kekapolsek.'' Ucap salah seorang dari masa itu.

Sungguh apes nasib sijamret itu, dia harus ketangkap, Dan Nandi juga mengambil dompet miliknya si ibu yang di jamret itu.

Setelah Jamret dibawa pada pihak yang berwajib, Nandi pun bergegas pergi untuk mengembalikan dompet itu pada pemiliknya.

Setibanya di pasar, Nandi langsung menuju ketempat si ibu itu.

''Bu nih Dompetnya.'' Ucap Nandi, sambil memberikan dompet tersebut.

''Oooh iya terima kasih ya nak, kamu tidak apa-apa.'' Jawab si ibu itu.

''Alhamdulilah saya tidak kenapa napa Bu.'' Jawab Nandi.

Terus si ibu langsung memeriksa isi dompetnya. "Alhamdulillah ya Allah, masih ada rijki ku, dan uangnya masih utuh, Nih nak buat kamu, hanya sekedar buat beli roko sama kopi." Ucap si ibu itu.

''Maap sebelumnya Bu, bukannya saya menolak rijki, tapi saya menolong ibu iklas lilahi taala.'' Jawabnya Nandi.

''Iih kenapa? Ya sudah atuh terima kasih ya kamu pemuda yang baik, hari gini sudah jarang pemuda kaya kamu, siapa namamu nak?.'' Tanya si ibu itu.

''Nama saya Nandi bu.'' Jawab Nandi.

''Ooh nak Nandi, kamu lagi apa disini, apa kamu kerja disini?.'' Tnya si ibu.

''Ooh saya habis belanja sayuran buat keperluan ibu, dan saya seorang mekanik Bu,sekaligus merangkap bengkel juga.'' Jawab Nandi.

''Oooh begitu, bagus itu nak, Nanti kalau ibu butuh betulin motor, kamu bisa datang kerumah.'' Ucap si ibu itu.

''Ooh bisa bu.'' Jawab Nandi.

Setelah itu Nandi juga langsung pulang kerumah, karena ibunya lagi menunggu takut kelama'an.

Setelah tiba, Nandi langsung nyetandarin motornya.

''Assalamu alaikum.'' Ucap Nandi sambil masuk kerumah.

''Wa alaikum salam, Nandi ko kamu lama amat siih belanjanya, ibu sampai pegel nungguin.'' Ucap Bu Sari.

''Begini Bu, tadi dipasar ada ibu" yang dijamret, dan saya langsung menolongin ibu itu, dan mengejar jamret itu, alhamdulilah dompet si ibu bisa di ambil kembali.'' Ucap Nandi.

''Terus kamu berkelahi sama jamret itu?.'' Tanya Bu Sari.

''Iya Bu, ya harus bagaimana lagi, untuk bisa mengambil dompet itu, ya saya harus bisa melumpuhkan jamret itu.'' Jawab Nandi.

''Aku bersyukur punya anak mau menolong orang yang lagi kesusahan, tapi di sisi lain ibu khwatir Nandi, kalau sudah berurusan sama preman, takut terjadi apa-apa nak.'' Ucap Bu sari.

''Iya Bu insa allah ku bisa jaga diri.'' Jawab Nandi.

Kini haripun tidak terasa sudah siang, matahari sudah lurus posisinya di atas kepala, tandanya waktu duhur sudah tiba.

SIKIDAL SANG PENOLONG EPS 2

kini tidak terasa waktu sudah siang, matahari posisinya sudah lurus di atas kepala.

Tandanya waktu duhur sudah tiba.

Nandi pun bergegas kekamar mandi dan mengambil air wudhu, untuk menunaikan solat duhur, sesudah solat dikerjakan, Nandi Langsung ketempat bengkelnya, ternyata sudah ada yang menunggu dua orang.

''Maap kang habis solat dulu, sudah lama?.'' Tanya Nandi.

''Belum, baru saja motornya disetandarin.'' Jawabnya.

''Dan kang hasan mau betulin juga?.'' Tanya Nandi.

''Iya Nandi tapi saya belum punya uang, buat bayarnya.'' Jawab Hasan.

''Iiiihh tenang baee siih kang, kalau cuma sedikit mah, kecuali kalau ganti dalemannya, saya tidak punya duitnya, buat belanja.'' Jawab Nandi.

''Ya tidak tau juga siiih Nandi, motor saya mendadak mati, saya tidak tau masalah mesin mah.'' Ucap Hasan.

''Ini akang motornya mati apa gimana?.'' Tanya Nandi.

''mati siih tidak, cuma tenaganya mendadak tidak ada.'' Jwabnya.

''Boleh Saya cob.'' Ucap Nandi.

''Boleh boleh.'' Jawab orang itu.

Setelah itu Nandi mencoba membawa motornya yang mau di betulin, kira kira penyakitnya apa.

Greng greng, Nandi kembali dengan menarik gasnya.

''Wah ini otomatisnya sudah kena, terus ketengnya juga sudah tidak bisa setel lagi.'' Ucap nandi.

''Terus berapa kang semuanya?.'' Tanya orang tersebut.

''Sekitar empat ratus ribuan kang.'' Jawab Nandi.

''Segitu itu berikut ongkos nya?.'' Tanya orang itu.

''Iya segitu berikut ongkosnya.'' Jawab Nandi.

''Saya cuma bawa duit tiga ratus doang, bagaimana nih.'' Ucap orang itu.

''Tenang aja kalau buat beli otomatis tiga ratus juga cukup.'' Jawab Nandi.

''Terus ketengnya bagaimana kang?.'' Tanya orang itu.

''Kalau keteng disini juga ada stok, jadi kekurangannya nanti akang datang kesini, Biar motor disini dulu, bagaimana kang.'' Ucap Nandi.

''Ya terus saya pulangnya bagaimana?.'' Tanya orang itu.

''Biar nanti akang di anterin sama kang Hasan pake motorku.'' Jawab Nandi

''Ya baiklah, kalau begitu.'' Kata orang itu.

''Kang Hasan maap anterin dulu si akang ini, pake motorku.'' Ucap Nandi.

''Okee, siaap di.'' Kata Hasan.

Lalau hasan mengeluarkan motornya Nandi, terus menghidupkannya, sekali selah langsung ces gur, dan suara motor yamaha Rk king, yang masih halus dan mulus karena Nandi selalu merawatnya, apalagi dia mengerti dengan mesin.

Lalu Hasan menarik gasnya, motor Rk king kini melaju dengan kencang, menuju rumah orang itu, yang jaraknya lumayan jauh.

Tidak lama kemudian Hasan sudah tiba didepan rumah orang itu, pas begitu turun, nada ring toon terdengar dari saku celana Hasan, terus hasan mencabut hp miliknya dan di angkat.

''Iya haloo.'' Kata Hasan.

''Kang Hasan, orang itu uangnya belum dikasih tolong di mintain ya kang.'' Ucap Nandi disuara telpon Hasan.

''Ooh iya baik di.'' Jawab Hasan.

''Ee'eh kang, kata Nandi, uang yang tiga ratus itu belum dikasih.'' Ucap Hasan.

''Oooh iya, sampai lupa aku, sebentar ya.'' Kata Orang itu sambil merogoh sakunya.

''Nih kang Hasan maap ya, bilangin sama Nandi ku lupa.'' Ucap orang itu.

''Ookee, siaap, Ee'eh nama akang siapa?.'' Tanya Hasan.

''Apa itu penting kang Hasan?.'' Orang itu bertanya.

''Ya bukannya begitu, supaya lebih akrab aja kalau tau nama akang mah atuh.'' Ucap Hasan.

''Ooh begitu, kenalkan Rendi.'' Ucap Rendi sambil mengulurkan tangan.

Dan hasan pun menjabat tangan Rendi sambil berkata.

''Hasan.''

''Sudah tau ko, hehee.'' Kata Rendi.

''Iih kang Rendi ternyata suka bercanda juga, baik kalau begitu saya tinggal dulu ya.'' Ucap Hasan.

''Okee siaap, Hati" ya dijalannya, Nanti hari keburu sore, disitu banyak pemuda" yang tidak jelas pada nongkrong bila hari sudah sore.'' Ucap Rendi.

''Iya kang terima kasih.'' Kata hasan sambil tancap gas..

Greng greeeeng

Suara yang keluar dari kenalpot motor yamaha Rk king, banyak kendaraan yang sudah disalipnya oleh hasan dengan kecepatan maksimal, Hasan dalam menjalankan motornya sungguh sangat pintar sekali.

Tidak lama kemudian.

Hasan tiba di bengkelnya Nandi

terus matikan kunci kontak, dan motor dsetandarin di depan bengkel.

''Hebat juga kamu membawa motorku, rupanya kamu raja jalanan juga.'' Ucap Nandi.

''Nandi, nandi biar kaya begini juga saya kan pernah hidup dijalanan, ya sekarang aja aku sudah menyadari bahwa hidup di jalan itu, tidak ada benarnya selalu dicap jelek oleh masrakat.'' Jawab Hasan.

''Iya betul itu, dijaman sekarang kita harus pintar memanpaatkan waktu, dan bisa berkarya dalam segi apapun yang kita mamp.'' Ucap Nandi.

''Maksudmu gimana Nandi?.'' Tanya Hasan.

''Ya intinya dsetiap waktu, kita harus bisa menghasilkan uang, demi menapkahi anak istrimu begitu kang.'' Jawab Nandi.

''Mantuuulll.'' Ucap Hasan.

''Apa tuh mantul.'' Nandi balik bertanya puara-pura.

''Mantaap betul, masa kagak ngerti siih.'' Ucap Hasan.

''Ya ku akui, ku bukan orang sosmed.'' Ucap Nandi.

''Laahh sok suci lo', itu kamu ngerti sosmed.'' Kata hasan.

''Ya kata orang-orang sih.'' Jawab Nandi.

''Aaah kamu ada" aja Nandi.'' Ucap Hasan.

''Eh di motormu itu lari kaya jamparing lepas dari gondewanya saat ku tarik gas apalagi kalau pas gigi empat, widiiih mantap banget, saya sampai terlena, pingin lagi rasanya bawa motormu lagi.'' Ucap Hasan

''Kalau bawa kendaraan itu jangan terlalu asik, harus punya perhitungan baik buruknya, kalau jatuh gimana, apa akang sanggup menggantinya.'' Ucap Nandi sambil ngorek ngorek motor.

''Itu kan motor lama.'' Jawab Hasan.

''Idiiih ketinggalan berita rupanya, biarpun motor sudah jadul tapi harganya selangit.'' Jawab Nandi.

''Ah masa iya?.'' Tanya Hasan.

''Asal akang tau sperpacknya juga harganya ada yang satu juta, justru mator lama, sekarang banyak di minati orang-orang berduit, seperti club motor Rk king, itu orang berduit semua.'' Kata Nandi.

Disaat Nandi dan hasan lagi pad ngobrol, dari kejauhan seorang lelaki kira kira stengah abad usianya, berjalan sambil menarik gerobaknya mendekati Nandi.

Setibanya di depan rumah.

''Nandi.'' Panggil pak dirman.

''Iya pak ada apa?.'' Tanya Nandi.

''Tadi ada yang jual sepedah, coba lihatin masih bagus gak.'' Ucap pak Dirman ayahnya Nandi.

''Waaaah ini masih bagus pak, dan ini sepeda mahal, Bapak beli berapa?.'' Nandi balik bertanya.

''Ya Bapak beli cuma lima puluh ribu.'' Ucap pak Dirman.

''Kalau sepeda kaya gini, harganya bisa nyampe dua jutaan pak, bagaimana kalau catnya ku ganti lagi supaya kelihatan ori, kan kalau ada yang nawarin bisa bapak jual.'' Ucap Nandi.

''Iya bener iya bener Nandi, terus kalau ada yang beli bapak jual berap?.'' Tanya pak dirman.

''Bu bu sari.'' Panggil hasan

''Ada apa sih San ko ramai sekali pada ketawa ketawa?.'' Tanya bu sari pada Hasan.

''Hehee, Tidak tau tuh Bu, anak sama bapak, akrab banget seperti sesama teman saja.'' Ucap Hasan.

''Buuuuuu sini.'' Panggil pak dirman pada istrinya.

''Ada apa papahku sayaang.'' Jawab bu Sari sambil nyamperin suaminya.

''Naah gitu dong ini baru namanya istriku tercinta, i love you sari, muuuuaaacchh.'' Ucap pak Dirman sambil mencium pipi istrinya.

Dan hasan yang melihat pak dirman sama istrinya yang begitu mesra, sampai melotot kaget.

''Waah baru kali ini saya melihat pak dirman begitu mesra sama istrinya, hebat sudah tua juga selalu romantis.'' Ucap Hasan berkata sendiri.

Senja telah tiba.

Pak Dirman dan istrinya, bu sari kini sudah mulai memasuki rummahnya.

Sementara Nandi dan Hasan masih berada di luar, masih mengotak ngatik sepeda motor, karena besok hari harus sudah kelar semua.

''Motorku kapan dibetulinnya di?.'' Tanya Hasan.

''Nanti sehabis maghrib ku lihat lihat dulu keruksakannya apa, oke mas bro.'' Ucap Nandi.

''Okee siaapp bos.'' Ucap Hasan.

''Bas bos bas bos, emang saya bosmu apa.'' Ucap Nandi.

''Hahaha, maraaahhh ni yee, oke kalau begitu, sekarang saya pulang dulu, nanti habis maghrib saya kesini, barang kali kamu butuh bantuan.'' Ucap Hasan.

''Okee siap.'' Jawab Nandi.

Adzan maghrib.

telah berkumandang di mana mana, Nandi pun mulai membereskan perkakasnya.

Setelah itu Nandi pergi kebelakang untuk mengambil air wudhu. Dan melaksanakan solat maghrib berjamaan di musola dekat rumahnya.

Tidak lama kemudian.

Nandi pergi lagi kebengkel, untuk mengelarkan kerjaannya, setibanya di bengkel, hasan sudah nongkrong duduk sendirian.

''Widiihhh cepet amat sih, kang hasan sudan stemby disini, emang akang tidak solat?.'' Tanya Nandi.

''Ya solat atuh di, abis solat ku langsung otw kesini ko.'' Jawab Hasan.

Tiba tiba wanita cantik mengahmpiri Nandi.

''Aa, minta duit, tuti mau main bareng teman" tuti.'' Ucap astuti, yang tidak lain adalah adiknya Nandi.

''Kamu itu, duiiit aja yang ada dipikiranmu, disuruh bantuin ibu malah molor, emang kamu mau menjadi apa.'' Tegur Nandi.

''Ya sudah sih, kalau gak mau ngasih tidak usah sewot segala, sebeeell.'' Ucap Astuti.

''Kamu itu memang susah dibilangin, kamu itu perempuan, malam malam begini mau kemana?, keluyuran tidak jelas.'' Ucap Nandi.

''Buuu ibuuu'.'' Astuti panggil ibunya.

''Ada apa sih nak?.'' Tanya bu sari.

''Tuh bu anak ibu, masa malam malam begini mau pergi tidak jelas, udah bu jangan dimanja terus tuh.'' Ucap Nandi.

''Ibuu aku sebel sama aa nandi, ngomel ngomel melulu.'' Ucap Astuti.

''Apa yang di bilang kakamu itu bener nak, kamu kan anak perempuan, udah tidak usah pergi pergi yang tidak jelas'' Ucap bu sari.

''Aah ibu dan aa nandi sama aja, sebelll sebel.'' Ucap astuti sambil masuk lagi kedalam rumah dan terus mengurung diri dikamarnya.

''Tuh kan bu, itu anak kapan sih mau dewasanya.'' Ucap Nandi.

''Ya sudah sih, kamu sebagainya kaka harus mengalah atuh.'' Jawab bu Sari.

''Bu jangan dibelain terus sih, astuti gak bakalan dewasa dewasa, kalau terus ibu belain.'' Kta Nandi.

''Waah waaah, ada apa sih bapak dengar dari tadi ribuuuut aja.'' Kata pak dirman.

''Itu Astuti paa, berantem sama nandi.'' Ucap bu sari.

''Emang kenapa lagi nandi.'' Tanya pak dirman.

''Itu pak, tadi astuti, datang-datang minta duit, mau main sama temannya, dan ku bilangin kalau jadi perempuan itu jangan keluar malam malam kalau blm jelas maksud dan tujuannya, begitu paa.'' Ucap Nandi.

''Apa yang dibilang Nandi itu benar bu, dan kamu sesekali di bilangin kasih nasehat, supaya dia dewasa bu.'' Ucap pak dirman.

''Iya pa iya.'' Jawab bu sari.

Kini malam terus bergeser, Nandi dan hasan sudah selesai membongkar motornya, dan langsung sudah bisa hidup kembali.

Setelah motornya sudah bisa di pake lagi, Hasanpun segera pulang, karena waktu sudah menandakan jam 23.30 menit.

Nandi pun langsung membereskan perkakasnya, lalu menutup Roling dor dan terus dikunci, setelah itu nandipun merebahkan badannya dikursi ruang tengah sambil menonton televisi.

Se iring dengan jarum jam dinding, yang menempel ditembok rumahnya pak dirman.

Waktu kini telah menunjukan pukul 02.15 menit.

Nandipun kini terlihat sudah tidur dengan pulasnya.

Tidak terasa kini waktu telah pagi, ayam jantanpun sudah terdengar di mana mana, Suara yang solawatan di mesjidpun sudah terdengar, menandakan kini waktu subuh akan segera tiba......

Allahu akbar

Allahhuu akbar

Ashadu alla ila hailalaaahhh2x

Ashadu anna muhammadrosulullooohh2×

hayaalassolaaaahhhh2×

Hayyallallpallaaaaahhhh2×

Assolaatu khoirumminannauuumm2×

Allahhuakbar allahu akbar

Laaaailahaillallaahh.

Suara adzan kini telah berkumandang.

Nandi kini terlihat menggerakan badannya, sambil melepaskan selimut yang menempel di badannya.

Sungguh nyenyak tidurku malam ini, tidak terasa waktu subuh sudah tiba, ucap Nandi berkata dalam hati.

Lalu Nandi melangkahkan kakinya ke kamar mandi, untuk membersihkan badannya.

Sesudah beres mandi, lalu mengambil air wudu untuk melaksanakan solat subuh di masjid.

***************

Jarum jam sudah menunjukan pukul 05.35 menit.

Nandi mengambil gelas lalu dituangkan kopi spesial mix, terus diseduh dan di aduk aduk sampai larut.

''Waah mantap wanginya, kopi di pagi hari membuat yang malas jadi semangat.'' Ucap Nandi sambil menyeripit kopinya

Lalu mengeluarkan sebatang roko Djarum super.

ceklek, sebuah korek dinyalain.

prepet suara tembakau yang terbakar api dari korek itu, dan dihisapnya sebatang roko itu, lalu ditiupkan, nampak asap dari roko tersebut mengepul keluar dari mulutnya Nandi.

''Waah waaah betapa nikmatnya hidup ini.

terima kasih ya allah, sungguh tak terhitung nikmat yang engkau berikan pada kami ya Allah.'' Ucap Nandi.

Nandi meminum kopi dan mengisap rokonya, seperti tidak mempunyai beban di dalam hidupnya, disaat lagi asik nandi menikmati secangkir kopi dan sebatang roko.

Gorengan

Gorengan yeuuh

Gorengan barade grengan.

''Jang Nandi ngaleueut kopi mah atuh yeuh cocok pisan sareng gorengan.'' Ucap tukang gorengan.

''Waaahhh, mantap Bi, Aya goreng ulen bi?.'' Tanya Nandi.

''Nya aya atuh, goreng ulen, singkong, ubi, pisang goreng.'' Jawab tukang gorengan.

''Sok atuh bi bungkus.'' Ucap Nandi.

''Naona jang Nandi nu di bungkus?.'' Tanya tukang gorengan.

''Iya atuh gorengannya bi irah nu demploonnn.'' Jawab Nandi.

''Heuheuuyyyy deuuuhhh, aya aya wae jang Nandi mah.'' Ucap Bi irah sambil membungkus gorengan.

''Sabaraha ieu teh, cebaneun bi, campur ya.'' Ucap Nandi.

''Sabaraha ari ceban teh?.'' Tanya bi irah.

Terus Nandi, menunjukan kedua telapak tangannya pada bi irah.

''Ooooh sapuluh juta.'' Ucap bi irah.

''Sapuluh rebu bi iraaaahh, sok salah wae, sapuluh jutamah atuh sareng bi irahna panginten di peserna, heheeer.'' Ucap Nandi.

''Euheeuheuheuy deuh, wios bibi ge mau, jang Nandi dipeser sakitu mah, komo nu mesernage, nu kaseppp, heuheuuuyyy deuh.'' Jawab Bi irah.

''Iiiihhh amit amit.'' Ucap Nandi.

Di saat Nandi lagi bercanda sama bi irah munculah Bu sari keluar rumah mendekati Nandi.

''Ada apa ini teh, dari tadi rame aja.'' Ucap bu Sari.

''Wah Bu sari, teu aya nanaon, ini jang Nandi ngheureuyan wae.'' Jawab Bi irah.

.............

Setelah Nandi membayar gorengannya, Bi irah melanjutkan lagi keliling kampung untuk menghabiskan dagangannya.

Nih bu bawa kedapur, ucap Nandi.

Lah kamu g makan, kata Bu sari.

Sudah tadi ku sudah habis empat juga sudah kenyang, jawab Nandi.

.........................

Ditempat lain.

Rendi yang kini sudah siap siap mau mengambil motornya, yang masih berada dibengkelnya Nandi, mau berangkat dengan di antar oleh adik perempuannya, yang bernama. Sindi.

''Ayo sindi cepetan.'' Kata Rendi.

''Iiih sebentar atuh Aa, sindi kan harus ganti baju dulu.

Sindi terus ganti dulu salin, dengan celana jens warna hitam dan baju suiter warna ungu, lipstik merah kecoklatan, ditambah rambut panjang bergelombang, menambah kecantikannya.

Ayo Aa, ucap Sindi.

Lalu rendi menaiki motor di ikuti oleh sindi duduk dibelakangnya, setelah itu tombol staterpun di nyalain, motor honda beat cw kini sudah melaju setelah rendi menarik gasnya.

jalanan naik turun terkadang ada tikungan nanjak lagi terus turun lagi begitu dan begitu, jalanan yang dilaluinya.

Tidak lama kemudian.

Rendi dan sindi sudah tiba dibengkelnya Nandi.

tiit tit

Suara klakson berbunyi dari motornya yang rendi naiki, kini motor berhenti, terus disetandarin, sindi yang duduk dibelakang rendi, kini mulai menginjakan kakinya ketanah disusul sama Rendi.

''Assalamualikum.

Ucap Rendi memberi salam.

''Wa alaikum sallam.''

Jawab Nandi sambil berdiri dan menaro kunci ring 19.

''Waah kang, ayo duduk, dan ini siapa pacar akang sanes.'' Ucap Nandi.

''Terima kasih kang Nandi, ini adiku kang.'' Jawab Rendi.

''Ooohh, kenalkan atuh, saya Nandi.'' Ucap Nandi sambil memberi salam.

''Siindii, hehee.'' Jawab sindi sambil tersenyum.

''Kumaha kang Nandi motor sudah beres?.'' Tanya Rendi.

''Parantos atuh kang, silahkan mau dicoba, barangkali ada yang kurang, nanti saya perbaiki lagi, nih kuncinya.'' Ucap Nandi sambil memberikan kunci motor miliknya Rendi.

''Oooh baik kang.'' Jawab Rendi sambil mengambil motornya.

Motor terus di coba.

setelah motor disetater, rendi lalu menarik gasnya pelan pelan, berbarengan dengan kaki kirinya menginjakan porseneleng, dan tangan kiri membuka kopling pelan", kini masuk gigi satu, terus dua dan tiga dan rendi menarik gasnya motor melesat sangat kencangnya.....

kini terlihat dari wajah Rendi suatu kepuasan karena tenaga motornya bertambah kencang dari sebelumnya.

''Woooowww mantep banget, kali ini saya baru merasa puas.'' Ucap rendi sambil menggeber geberkan gasnya.

Setelah itu Rendi balik lagi ketempatnya Nandi.

Sesampainya di bengkel terlihat wajah Rendi berseri seri, dan tersenyum penuh kepuasan.

''Bagai mana kang, ada yang kurang kagak?.'' Tanya Nandi.

''Ada kang Nandi.'' Jawab Rendi.

''Oooh, kekurangannya di bagian mana kang.'' Ucap Nandi.

''Kekurangannya di bagian pembayaran kang hehee.'' Jawab Rendi.

''Maksudnya.'' Tanya Nandi.

''Iya saya kan belum bayar cepe lagi.'' Kata Rendi.

''Hihihi, bisa aja sih akang euy.

Sementara sindi yang lagi duduk di bangku dari tadi memperhatikan Nandi yang lagi ngorek" sepeda motor.

''Si aa Nandi ganteng amat manis lagi.'' Ucap sindi didalam hatinya.

''Waaaaiii, lagi lihatin apaan sih, dari tadi kuperhatiin bengong aja.'' Ucap Rendi.

''Iiih Aa Rendi ngapain sih, ngagetin aja.'' Jawab Sindi.

''Terus kenapa bengong.'' Tanya Rendi.

''Kagak, cuma lihatin kang Nandi lagi ngorek" motor kayanya sudah ahli banget.'' Jawab Sindi.

''Lihatin motor, apa lihatin yang ngorek motor.'' Ucap Rendi.

''Iiiih apaan sih a.'' Ucap Sindi.

Setelah sekian lamanya Rendi dan Nandi ngobrol, ahirnya Rendi pamitan mau pulang dulu, sekalian mau ngetes kecepatan motornya, sedangkan Sindi seperti berat meninggalkan bengkelnya Nandi.

Sindi gadis lugu berusia 19 tahun, baru lulus SMA tahun kemarin.

Sindi adik satu satunya Rendi, orangnya lugu agak pendiam.

Sementara dibengkel Nandi, setelah Rendi dan Sindi pergi meninggalkan tempat itu, Nandi masih terlihat sibuk dengan pekerjaannya.

Dari arah timur sebrang jalan.

letak di sebrannya pertigaan gang yang mau menuju ketempat bengkelnya Nandi ada orang teriak teriak meminta bantuan.

Tolooooong ada maliiing tolooong.

Terliaht orang ramai keluar dan berlari.

''Ada apa nih.'' Ucap Nandi.

''Waii mal aya naon.'' Tanya Nandi pada kamal.

''Nandi keluarkan motormu, Itu pak solihin motornya ada yang nyolong.'' Ucap kamal.

Tidak mikir lama lagi langsung beranjak mengambil motor Rk kingnya.

Dengan sangat buru" motor langsung di nyalain langsung tancap gas, asap yang keluar dari kenalpot motornya Nandi mengepul dengan kecepatan yang luar biasa kencangnya.

''Kemana larinya mal, yang bawa kabur motor pak solihin itu.

''Ke arah Barat jalan raya ini, motornya honda beat putih merah.'' Ucap kamal.

''Nomor polisi nya tau gak?.'' Tanya Nandi.

''D 3356 njt.'' Ucap kamal.

''Kayanya maling tidak sendiri, biasanya ada temannya yang menagawasi.'' Ucap Nandi.

Nandi semakain cepatnya mengejar orang yang maling motor.

''Itu dia Di, tuh di samping truk seperti mau menyalip mobil truk itu.

Nandi terus menarik gasnya dan posisi sudah agak dekat dengan orang yang menbawa motor beat pak solihin.

''Waiiiiii berhenti looh, cari mati rupanya.'' Ucap Nandi.

Betapa kagetnya orang itu, pas dilihat dari sepion sebuah motor Rk king mengejar dibelakangnya.

Pas di jalan yang mau mengarah ke ci anjur Nandi membeset motor nya menyalip lebih dulu, ketika motor hampir mau berdekatan, disaat kendaraan lagi pada sepi, Nandi memepet kedua pelaku curanmor itu, Dan kamal langsung loncat dari motor Nandi mengarah pada pembawa motor itu.

Bbbraaaaaakkk

motor honda bead langsung oleng tak terkendali ahirnya jatuh, disaat itu pula Nandi langsung memburu kedua curanmor itu.

Kedua curanmor itu langsung membela dirinya dengan menyerang Nandi dan kamal.

Sebruuuuttt kedua orang itu menyerang Nandi dan kamal dengan sebuah pisau.

Tapi Nandi dan kamal sudah mahir dengan ilmu silatnya, dengan cepat Nandi menggunting tangan temannya dari curanmor itu.

Pluuukk.

Pisau tersebut jatuh, dengan mudahnya Nandi memasukan elbonya ke arah dagu pencuri itu dan disusul dengan tangan kirinya yang mematikan.

Duuuk duuk buuuukk.

blaaaaak, tubuh si cpencuri yang satunya itu langsung tersungkur tidak berdaya lagi.

Sementara kamal.

Masih berduel dengan pencuri yang membawa sepeda motor itu.

sebruuuut orang itu melancarkan pukulannya, kamal hanya bergeser kesamping, dengan mudah kamal melayangkan tendangan kaki kanannya.

Hiuuuuukkk.

jebbbrooooodd, kaki kanan kamal menghantam leher pencuri, dan pencuri itu langsung sempoyongan, kamal tidak memberi ampun lagi dia langsung menyusul dengan pukulan bertubi tubi.

Buuuk buk buuuukk

pukulan kamal mendarat di muka dan perut pencuri itu

Blaaakkk

Pencuri itu terjatuh, di saat pencuri itu mau bangun dan menyerang kamal dengan pisau temannya yang masih tergeletak dipinggiran aspal jalan,

Para pengendara motor pada berhenti dan bertanya pada Nandi.

''Ada apa kang?.'' Tanya pengendara motor ninja R/dua tak.

''Maling motor kang.'' Jawab Nandi.

Begitu Nandi bilang begitu pengendara motor ninja R itu langsung turun dari motor dan menendang tangan pencuri yang lagi memegang pisau.

hiiiiuuuukkk

Prrraaaaak

Pisau yang lagi di pegang itu lepas dan terlempar jauh.

Buuukkk jebrooooddd

pemuda pengendara mtor Ninja R itu menghajar pencuri itu.

Blllaaaaakkk tubuh pencuri itu tersungkur

di pinggiran jalan.

kini jalanan yang menuju arah ci anjur menjadi maceet.

Tidak lama kemudian.

Polisi datang, karen sudah ditelpon oleh Nandi, untuk menghindari dari amukan masa.

''Mana pencurinya.'' Kata komandan polisi bertanya pada Nandi.

''Itu pak, sudah kami lumpuhkan.

''Terima kasih anak muda sudah membantu kami para polisi, saya mohon nanti kalian datang ke kapolsek, untuk diminta penjelasan awal mulanya terjadi pencurian ini.'' Ucap pak Polisi sambil meringkus kedua pencuri itu dan di masukan kedalam mobil.

''Ookee, siaap pak.'' Jawab Nandi.

Sesudah itu pak polisi sudah membawa kedua pelaku curanmor itu untuk di adili.

''Terima kasih kang sudah membantu kami.'' Ucap kamal.

''Iya Sama sama kang.'' Jawab pengendara motor Ninja R itu.

''Ya udah, kenalkan saya, Doris.'' Ucap orang yang memakai motor ninja itu.

''Saya Nandi dan ini teman saya

Kamal.'' Ucap Nandi smbil berjabat tangan.

Kamaall- Doriiss

kamal dan Doris juga tidak lupa salaman.

setelah semua beres dan pencuri sudah di amankan sama polisi, kini jalananpun mulai lancar kembali seperti biasanya.

Nandi dan kamal langsung segera menuju kapolsek untuk di mintai keterangannya, sedangkan motor honda beat miliknya pak solihin dibawa sama kamal.

Tidak lama kemudian Nandi dan kamal telah tiba di kapolsek wilayah bandung barat.

Nandi dan kamal pun mulai memasuki kanto polisi, setibanya didalam Nandi dan kamal bertanya pada petugas polisi yang ada di ruang paling depan.

''Pak mau bertanya.'' Kata Nandi.

''Mau bertanya apa nak.'' Jawab polisi.

''Kalau ruang bagian penanganan kasus dan kriminal sebelah mana.'' Ucap Nandi.

''Ooh, kamu dari sini lurus terus belok kanan, nah disitu ruang bagian kriminal ada ko tulisannya di atas pintu masuk.'' Ucap pak polisi menjelaskan.

''Baik pak terima kasih.'' Jawab Nandi.

''Sama sama.'' Kata pak Polisi.

Nandi pun terus berjalan ke arah yang ditunjukan oleh pak polisi tadi.

Setibanya didepan pintu.

tok tok tok

''Assalammualaikum.''

Ucap Nandi.

''Wa alaikum salam.

Silahkan masuk,.'' Jwab pak polisi.

''Selamat siang pak.'' Ucap Nandi.

''Siang, silahkan duduk nak.''Kata pak polisi.

Nandi dan kamal duduk di kursi berhadapan dengan pak polisi itu, untuk dimintai keterangannya.

SIKIDAL SANG PENOLONG EPS 3

Nandi dan kamal duduk dikursi, berhadapan dengan pak polisi itu, untuk di mintai keterangannya.

''Bagaimana pak pelaku curanmor itu sudah ditangani?.'' Tanya Nandi.

''Alhamdulilah penanganan sudah dikerjakan dengan baik dan benar, untung saja adek adek ini cepat cepat menelpon pihak berwajib.'' Ucap pak polisi.

''*Iya pak, saya menelpon pihak yang berwajib untuk menghindari dari amukan para warga pak*.

''*Bagus, Saya beserta segenap para pihak keamanan disini, mengucapkan banyak banyak terima kasih atas kerja samanya, dan kami sangat salut dan kagum dengan keberanian *kalian**.

''Siapa nama mu?.'' Tanya pak polisi.

''Saya Nandi suryaman.

''Dan saya kamal.

''Sekarang pihak kami pingin meminta keterangan, awalnya perkara ini sebelum terjadi curanmor.

''Saya yang tau pertama kali pelaku itu pak.'' Ucap kamal.

''Ya sudah, coba ceritakan secara rinci.'' Ucap pak polisi.

Kamal langsung menceritakan awal awal nya pelaku curanmor itu.

''Begini pak saya tinggal didepan rumahnya korban sebrang jalan, yang kebetulan saya juga jualan kecil kecilan, disaat saya lagi ngopi dan menghisap sebatang roko, saya melihat dua orang lelaki gondrong mendekati halaman rumahnya pak solihin, awalnya saya tidak curiga setelah ku perhatiin, gerak geriknya, mencurigakan begitu saya mau ambil hanpon, maksud saya mau menelpon pak solihin, pelaku dengan cepat sudah membuka kunci leher motor itu dan berhasil membawa lari, dan saya langsung berteriak, tidak lupa saya menelpon pak solihin untuk meminta no polisinya, setelah pak solihin mengirimkan no polisinya lewat sms, terus saya menghubungi Nandi ini, untuk mengejar pelaku curanmor itu, nah begitu pak awalnya terjadi.

''Ooh begitu terima kasih atas impormasinya, dan kami pihak dari kepolisian sangat membutuhkan bantuan dari orang orang seperti kalian ini."

''Terus nak Nandi ini aktipitas sehari harinya apa.'' Tanya pak polisi.

''Saya tukang service tv dan lain sebagainya, dan merangkap bengkel pula pak.'' Jawab Nandi.

''Waah waah, sungguh sibuk sekali pekerjaanmu nak Nandi.'' Ucap pak polisi.

''Ya harus bagaimana lagi pak, karena kebutuhan, dan untuk membantu meringankan beban orang tua saya pak.'' Kata Nandi.

''Hebat kamu Nandi, Bapak salut padamu, jarang sekali loh dijaman sekarang ini anak yang mengerti beban dan tanggungan orang tuanya, yang ada meminta dan males malesan kalau disuruh bekerja.'' Ucap pak polisi.

''Oke, untuk sementara cukup sekian dulu, dan kami sangat berteima kasih, dan bila ada apa" jangan segan segan hubungi kami ya.'' Ucap pak polisi.

''Okee pak siaap.'' Ucap Nandi dan kamal.

Setelah itu Nandi dan kamal keluar dari ruang penanganan kasus dan kriminal.

Tidak lama kemudian.

Nandi dan kamal sudah berada di area parkiran halaman kapolsek.

Dan kamal membawa motor beat miliknya pak solihin yang masih bisa diselamatkan dari tangan begal itu, cuma ada lecet sedikit di bagian caper bodi depan waktu motornya jatuh itu.

Mereka terus keluar dari kapolsek itu, dengan menjalankan motornya pelan pelan.

''Untung tadi pake motormu mengejarnya, coba kalau pake motor yang lain mungkin tidak akan terselamtkan motornya pak solihin.'' Ucap kamal.

''Ya karena masih ada rijki pak solihin juga kali, dan Allah masih melindungi kita semua.'' Ucap Nandi.

''Amiiinn.'' Jawab kamal.

''Ooh ya kerjaamu jadi terbengkalai atuh.'' Ucap kamal

"Tidak apa apa, sudah menjadi kewajiban kita tolong menolong sesama manusia." Ucap Nandi

Disepanjang jalan yang dilewatinya, Nandi dan kamal terus saja ngobrol sampai-sampai tidak terdengar ada seseorang yang memanggilnya.

**Aa Nandi**

Aa Nandi.....

''Waaah di, kaya ada yang memangilmu.'' Ucap kamal.

''Mana siih.'' Ucap Nandi sambil menghentikan motornya.

''Aa Nandi ku disini...'' Ucap suara yang memanggil Nandi.

"Haiii Sindiii.'' Teriak nandi sambil memutar balikan motornya, dan kamal pun mengikutinya

"Sindiiii, habis dari mana, ko ada disini." Tanya Nandi.

Ku habis dari rumah bibi, terus aa Nandi sendiri dari mana." Ucap Sindi balik bertanya.

"Ku sama kamal habis dari kapolsek." Jawab Nandi.

''Mau ngapain A.., mau bikin skck apa?.'' Tanya sindi.

''Iiiih bukan, ku tidak usah bikin skck juga polisi sudah tau aku orang baik, hihihi.'' Ucap Nandi sambil ketawa.

''Iya iya ku percaya ko, Aa Nandi orangnya baik, gak usah bilang juga ku dah tau.'' Ucap Sindi.

''Aaaahh so tau lo, baik dari sisi mananya, ku orang kaya begini.'' Kata Nandi.

''Iya neng, apa yang dikatakan neng tadi, Nandi orang baik dan jujur, tidak pernah makan sabun, hahaha.'' Ucap kamal sambil ketawa ngejek.

''Idiiihhh, apaan sih lo mal, gak lucu tau, nasi juga banyak masa makan sabun.'' Ucap Nandi.

''Iiiih kalian berdua lucu deh.'' Ucap sindi.

''Emang tampang kamal mah lucu sin, kaya sri mulat, hehehee.'' Ucap Nandi.

''Suee lo di.'' Ucap kamal.

''Ya sudah jangan pada ribut, sekarang Aa Nandi dan Aa kamal mau kemana?.'' Tanya sindi.

''Atuh mau pulang neng sindi nu geulis imut.'' Jawab Kamal.

''Iiiih Aa kamal jangan lebay deh.'' Ucap Sindi.

''Ku bilang apa adanya ko.'' Ucap Kamal.

''Iya tapi biasa aja kalii.'' Jawab Sindi.

Setelah itu Nandi dan kamal melanjutkan perjalanannya untuk pulang kerumah, sedangkan Sindi mau belanja dulu untuk keperluannya sehari hari, sekalian mungpung melewati pasar.

Sementara ditempat lain.

Pak Dirman lagi keliling gang dan kampung untuk mencari bahan bekas untuk dijual lagi, dengan gerobak yang di Bawanya nampak terlihat belum penuh.

''**Barang bekas**.

Barang bekas

Ucap pak dirman sambil menarik gerobak.

''Hari ini sue amat dari tadi keliling liling gang bahkan masuk kampung, tidak ada yang mau menjual barang" bekas.'' Ucap Pak Dirman berkata sendiri.

Pak Dirman terus berjalan memutari jagat demi mendapatkan barang bekas.

Dengan semangat dan rasa tanggung jawab yang begitu besar pada keluarga, membuat pak Dirman tidak putus asa, dan tidak pantang menyerah.

Disaat pak Dirman melewati sebuah komplek perumahan orang-orang elit, di jalan kanguru, blok B...

Pak... Pak..

Pak dirman menghentikan langkahnya ketika ada suara yang memanggilnya.

''Pak sini, saya mau membuang barang-barang yang sudah tidak dipake lagi, apa bapak mau.

''Oooh iya bu.'' Ucap pak Dirman sambil menarik gerobaknya mendekati ibu yang memanggilnya.

''Ini pak bekas kompor yang kebetulan sudah tidak bisa di pake lagi, dan ember" bekas lumayan banyak.'' Ucap si ibu sambil mengeluarkan barang" yang sudah tidak terpakai lagi.

Pak dirman terus membereskan ember" bekas dan kompor bekas dua tungku, langsung di masukin gerobak.

''Ini bu, tiga puluh ribu, soalnya kalau plastik dari ember harga agak miring.'' Ucap pak Dirman sambil memberikan uang pada si ibu itu.

''Iiih apaan sih pak, udah tidak usah di bayar pak, saya ngasih pada bapak, dari kemarin ku menunggu tukang barang-barang bekas, dan sekarang kebetulan bapak lewat.'' Ucap si ibu itu.

''Kenapa bu, apa terlalu murah.'' Ucap pak Dirman.

''Bukan begitu pak, saya niatnya juga mau buang.'' Ucap si ibu itu.

"Oooh terima kasih atuh bu, Alhamdulilah, emang Allah itu adil, terima kasih ya Allah." Ucap pak Dirman.

''Aaaamiiin, semoga berkah pak." Ucap si ibu.

"Aamiin, terima kasih sekali lagi bu, semoga rijki ibu selalu di lancarkan." Kata pak Dirman.

''Iya Amiiin pak." Jawab si ibu.

Sesudah itu pak Dirman, melanjutkan perjalanannya, dengan gerobak yang ditarik sekarang agak lumayan berat karena muatan digerobaknya sudah hampir prnuh.

"Alhamdulilah, terima kasih ya Allah, sekarang ku dapat barang yang bisa dijual untuk mencukupi kebutuhan keluargaku." Ucap pak Dirman sambil mengangkat kedua tangannya didepan muka, tanda rasa syukur.

Pak dirman terus berjalan, dengan keringat yang terus membasahi wajahnya dan seluruh tubuhnya, tanpa rasa lelah, pak dirman terus memutari jagat, hanya demi untuk mendapatkan sesuap nasi

***********

Ditempat lain anaknya pak Dirman, adiknya Nandi yaitu astuti, nampak lagi asik asikan bersama teman temannya, tidak merasakan orang tua yang lelah setiap hari mengelilingi jagat.

Astuti beserta ketiga temannya, lagi asik minum" disebuah Cafe.

''Tut besok kita kita ini yang lo traktir." Ucap temannya yang bernama kaila.

''Orang tuaku tidak seperti orang tua kalian Yang banyak uang, dan orang tuaku, cuma orang gak punya buat makan juga susah, apalagi aku harus traktir" kalian, punya uang dari mana aku, kerja juga engga." Ucap astuti.

''Wah payah lo tut, Berteman sama kamu mah." Ucap rina.

''Ya sudah sih, namanya juga anak orang susah ya mau gimana lagi." Ucap kaila sinis.

"Iiih kalian jangan kaya gitu, coba seandainya posisi kalian berada di pihak Astuti, kalau berteman itu janganlah kita memandang dari segi martabat dan derajat kita." Ucap Nina**.

''Ya maap kalau kalian merasa malu, berteman denganku, hanya anak orang miskin." Ucap Astuti dengan bermuka mendung.

''ya sudah ku pulang aja." Ucap Astuti sambil berdiri dan keluar dari cafe itu.

''As astuti, mau kemana kamu." Ucap Nina.

''Tuh kan, kalian siih begitu, kalau namanya sahabat itu jangan begitu, mau susah mau senang kita tetap bersama." Ucap Nina.

''Iiih ngapain sih Nin belain dia, emang benar ko, setiap kita main sama dia, kita yang selalu traktir, apa itu namanya sahabat." Ucap kaila.

''Ya tapi mestinya jangan sampai menyinggung perasaannya." Ucap Nina.

''Ya biarin aja dia mau pergi juga." Kata Rina.

''Ternyata ku dah salah ya memilih teman seperti kalian, kalian itu hanyalah teman di meja makan tau." Ucap Nina sambil mengejar Astuti keluar.

''Tut astuti tunggu." Ucap Nina sambil mengejar astuti.

''Jangan ikuti saya, saya dah bikin malu kalian." Ucap Astuti sambil nangis.

''Kamu tidak usah dengerin mereka'." Ucap Nina.

''Tidak Nin, ku sudah cukup merasa terhina, dengan perkataan, rina dan kaila." Ucap astuti.

''Ya mereka kan kaya gitu orangnya suka ceplas ceplos, padahal hatinya baik Tut." Ucap Nina.

''Baik dari mananya." Jawab Astuti.

''Maap Nin gue mau pulang aja." Ucap astuti

''Terus kamu mau pulang naik apa?." Tanya Nina.

''Ku mau naik angkot aja." Jawab Astuti.

''Ya sudah kalau begitu, saya anterin." Ucap Nina.

Nina terus membalikan badan balik ketempat parkiran cafe, hendak mengambil mobilnya

Setibanya di tempat parkiran Nina langsung membuka pintu mobilnya, terus Nina menyetir mobilnya, tiba-tiba berhenti dan membuka kaca mobilnya setengah.

''Bang ini uang parkirannya." Ucap Nina.

''Oooh iya non terima kasih." Kata tukang parkir sambil meniup periwitnya.

Priitt prriiitt

''Selamat jalan Non hati" dijalan." Kata tukang parkir.

''Iya bang terima kasih'." Jawab Nina.

Nina terus keluar dari tempat parkiran cafe, bermaksud mau mengantarkan Astuti kerumahnya.

Setiba didepan Astuti.

''Ayo tut masuk.'' ****U*******cap Nina***.

Astuti pun masuk kemobilnya Nina, tadinya mau nekad naik angkot, tapi setelah di pikir pikir mendingan naik mobilnya Nina.

Nina mau mengantarkan karena takut kenapa napa sama Astuti, karena Nina lah yang mengajak dan nyamperin Astuti kerumahnya, begitu pikir Nina.

Mobil terus melaju dijalan raya didalam kota bandung.

Setibanya dijalan persimpangan yang arah mau ketempatnya Astuti...

''Sudah Nin disini saja, tidak usah sampai rumah." Ucap Astuti.

''Lah terus bagaimana, kamu mau jalan kaki gitu?." Tanya Nina.

''Iya biarin Nin tidak usah lagian rumahku dari sini sudah dekat ko'', jawab Astuti

''Ya sudah kalau kamu tidak mau ku antar sampai rumah, ku juga tidak akan maksa.'' Ucap Nina.

Astuti lalu membuka pintu mobilnya Nina, perlahan lahan Astuti menurunkan kakinya, dan menutup lagi pintu mobilnya Nina.

''Tidak lupa saya ucapkan terima kasih Nin sudah mau nganterin saya.'' Ucap Astuti.

''Iya sama" Tut, jangan sampai putus persahabatn kita ya.'' Jawab Nina.

Nina terus memutarkan setirnya untuk balik kerumahnya.

sedangkan Astuti berjalan kaki menuju rumahanya yang tidak jauh lagi dari jalan raya, tinggal belok dan memasuki sebuah gang.

begitu Astuti mau belok memasuki gang, seorang lelaki tua sambil menarik sebuah gerobak memanggil Astuti.

''Astuti.. kamu dari mana saja?.'' Tanya lelaki itu.

Astuti langsung melihat pada orang itu.

''Bapak.'' Ucap Astuti.

''Kamu sama siapa, tadi bapak lihat kamu turun dari sebuah mobil.'' Ucap pak Dirman

''Ooh itu, itu temen aku pak, namanya Nina.'' Jawab Astuti.

''Kamu itu jangan sering bergaul sama orang-orang kaya, kita ini kolongan rakyat jelata, malu nak bergaul sama orang-orang yang berkerah putih.'' Berkata pak Dirman.

''Ya sudah sekarang kita pulang.'' Ucap pak Dirman sambil menarik gerobaknya.

Pak Dirman dan Astuti bareng pulang kerumah, Pak dirman bejalan di belakangnya Astuti, sambil menarik gerobaknya yang sudah penuh.

Setibanya di depan rumah.

Pak Dirman terus memarkirkan gerobaknya.

''Ko bengkelnya si Nandi tutup.'' Ucap pak Dirman dalam hati.

''Buu Buuu.'' Pak Dirman memanggil.

''Iyaa paak.'' Jawab Bu sari.

Buk sari terus keluar terburu buru.

''Ada apa atuh pa, dan kamu Tuti habis dari mana?.'' Tanya Bu sari.

''Ku habis main sama temen-tenen tuti bu.'' Jawab Astuti.

''Ingat ya nak, jangan terlalu sering bergaul sama orang kaya, malu nak kita cuma orang miskin, dan Asal kamu tau, orang kaya itu bila lagi marah atau salah paham suka berkata se enaknya, orang kaya itu orang bependidikan tapi terkadang ilmu yang didapat dan cara menghargai orang terkadang tidak dipake, karena orang kaya lebih mengutamakan egonya sendiri, karena merasa uanglah segalanya." Kata Bu sari menjelaskan panjang lebar.

''Iya Bu, sekarang ku sadar bu maapkan aku ya bu... pa.......'' Ucap Astuti

''Nandi kemana? ko bengkelnya tutup?.'' Tanya pak Dirman.

''Ooh… Belanja pak, soalnya bawa helm.'' Ucap Bu sari.

''Bapak tadinya mau minta ganti'in roda gerobak.'' Ucap pak Dirman.

*******************

Sementara Nandi yang lagi belanja alat alat keperluan mekanik dan bengkelnya.

Kini Nandi sudah berada di sebuah toko mekanik, dan semua keperluannya sudah dibayarnya.

Tinggal membeli onderdil-onderdil buat dibengkelnya.

''ko saya titip dulu ya barangnya, mau ketoko sparepart dulu'.'' Ucap Nandi.

''Oooh iya silahkan, baranng"mu di jamin aman.'' Ucap singko pemilik toko tersebut.

Tidak lama kemudian Nandi sudah kembali, terus mengambil barangnya yang dititipkan tadi.

''Ko barangnya sudah ku ambil, terima kasih ko.'' Ucap Nandi.

''Iya di, sama-sama.'' Jawab singko.

Nandi lalu menaikan barangnya dan ditaro di jok belakang dengan di ikat pake karet ban dalam bekas.

Setelah beres Nandi lalu menghidupkan motornya, dan meanarik gas.

motor kini melaju, suara dari kenalpot yang masih bawa'annya itu, bikin orang yang pencinta motor membuat tergiur ingin memilikinya.

Motor yamaha Rk king melaju dengan kencangnya, di atas jalanan aspal yang rata dan halus menambah asik pengendara kendaraan.

Pas Nandi mendekati area tempat penyebrangan pejalan kaki, terlihat sosok nenek mau menyebrang seperti ragu-ragu karena banyaknya kendaran.

Nandi pun meminggirkan motornya lalu motor di matikan, terus turun dan mendekati nenek itu.

''Nenek mau nyebrang?.'' Tanya Nandi.

''Iya nak, nene takut.'' Jawab si nenek.

''Ayo ne saya bantu.'' Ucap Nandi sambil memegang tangannya nenek itu.

Nandi berjalan perlahan ditempat penyebrangan dan mobilpun berhenti menunggu Nandi dan si nenek untuk sampai kepinggir...

''Terima kasih pak.'' Ucap Nandi pada pengendara mobil itu.

''Iya dek sama-sama.'' Jawabnya.

''Nah sekarang nene sudah sampai, nene mau kemana?.'' Tanya Nandi.

''Nene mau ketempat anaku.'' Jawab si nenek tersebut.

''Anak nenek tinggalnya masih daerah sini?.'' Nandi bertanya.

''Iya, anak nene tinggal disekitar sini.'' Jawab si nenek itu.

''Apa perlu ku anterin ne, supaya nene lebih cepat sampainya.'' Ucap Nandi.

''Tidak usah nak, terima kasih, sudah dekat ko, tinggal masuk gang ini langsung nyampe.'' Jawab si nenek.

''ya udah atuh ne, ku balik lagi sana ya, dan nene hati" di jalannya semoga cepat ketemu sama anak nene.'' Ucap Nandi.

''Iya terima kasih ya nak, atas kebaikanmu, dan sebagi rasa terima kasih nenek, sudikah kiranya kamu menerima hadiah dari nene.'' Kata si nenek tersebut

''Iiiih tidak usah ne, ku iklas menolong nene.'' Ucap Nandi.

''Kamu jangan salah paham dulu, ini bukan berupa uang atau emas berlian.'' Ucap sinenek tersebut.

''Terus apa atuh ne?.'' Tanya Nandi.

Lalu si nenek itu mengambil sesuatu di balik pinggangnya yang di selipkan disarungnya.

''Ini anak muda, terimalah sebagai hadiah buatmu orang baik, dan pakailah selalu jangan sampai lepas.'' Ucap sinenek.

Si Nenek memberikan sebuah kalung yang terbuat dari serat kulit waru yang dililit seperti dikepang dengan gandul kalung sebuah batu mengkilap warna warni bila dilihat dari bebagai sisi.

''Ini untuk apa ne, ku tidak mau pakai yang gitu gituan, itu bisa musrik ne.'' Ucap Nandi.

''Kamu jangan salah meng artikan, dan janganlah kamu juga percaya pada benda", itu musrik, ini adalah hadiah dari nene, dengan ijin Allah, insa Allah kamu akan selalu ada pertolongan dari Allah melalui benda, tapi ingat kamu jangan percaya pada benda apapun, tapi kamu juga harus percaya bahwa goib itu ada.'' Ucap sinenek menjelaskan pada Nandi.

''iya ne sekarang ku baru mengerti.

Setelah itu Nandi memakaikan kalung pemberian dari si nenek tersebut.

''Nene pergi dulu ya nak, ingat jaga diri baik-baik dan jangan lupa kerjakanlah yang lima waktu.'' Ucap nenek tersebut.

''iya Nek insa Allah, nene juga hati" ya.'' Ucap Nandi sambil melangkah lagi mau nyebrang.

Ketika Nandi melihat lagi kebelakang, nenek itu sudah tidak ada lagi dari pandangan Nandi.

"Haahh, cepet amat si nene jalannya padahal gang itu cukup panjang dan tidak ada lagi jalan tembusan, aneh sekali." ucap Nandi berkata didalam hatinya agak keheranan.

Ketika kendara'an agak jarang, Nandi langsung menyebarang menuju motornya yang distandarin dpinggiran trotoar.

***********

Maap apabila ada kata yang kurang berkenan didalam karyaku.

Semoga kaka-kaka semua bisa terhibur dengan karyaku dan semoga betah membacanya.

untuk kelangsungan karya ku, ku minta dukungannya.

Dengan like, comen, favorit dan votenya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!