NovelToon NovelToon

My Stupid Wedding

Episode 1 Pertemuan

"Ayana sudah jam berapa ini,apa kau tidak bangun?"ucap seorang ibu kepada anaknya seraya menggoyang goyangkan tubuh Ayana.

"Aduh ma,Ayana masih ngantuk."ucap Ayana seraya menarik selimutnya kembali

"Ayana ini sudah jam 1 siang,bukan kah hari ini kau ada janji dengan ayahmu untuk menjemputnya di bandara."ucap ibunya dengann kesal karena sudah berkali kali dibangunkan tetap tidak mau bangun

"Apa bu,mati aku kalau sampai aku tidak menjemput ayah."ucap Ayana seraya bengkit dari tidurnya dan segera masuk ke kamar mandi

"Kau ini memang tidak pernah berubah ya Ayana."teriak ibu Ayana

"Bu,Ayana lupa bawa handuk,tolong ambilkan bu,o ya tolong siapkan bajuku juga ya bu."ucap Ayana di dalam kamar mandi

"Ya ampun,inilah kebiasaanmu yang gak pernah berubah,kau ini sudah 24 tahun tapi tetap saja seperti anak anak,gimana nanti kalau kau sudah nikah Ayana oh Ayana."ucap ibu Ayana seraya menyiapkan baju Ayana dan memberikan handuk kepada Ayana

"Makasih bu."ucap Ayana seraya menerima handuk

Itulah Ayana.Ayana adalah anak yang manja,ceroboh,dan sedikit jahil.Satu satunya orang yang dia takuti di dunia ini hanyalah ayahnya.Di depan ayahnya,Ayana benar benar tidak bisa berkutik.

Untuk mendapatkan anak seperti Ayana dibutuhkan waktu 10 tahun.Bayangkan segala macam cara sudah dilakukan oleh orangtuanya untuk mendapatkan anak.Program ini dan itu sudah dilakukan sampai pada akhirnya orangtuanya sudah lelah.Tanpa di sangka sangka titik kelelahannya membuahkan hasil,bayangkan saja ibunya Ayana tidak sengaja mengandung Ayana.Baru diketahui keberadaan janin Ayana sudah masuk bulan keempat.

Betapa senang orangtuanya pada saat dikabarkan ibunya Ayana hamil.Sampai sampai orang satu kampungnya di undang makan di rumahnya selama tiga hari tiga malam karena rasa syukurnya

Ibunya Ayana benar benar sangat memanjakan Ayana dari kecil hingga sebesar ini.Kehidupan Ayana yang serba kecukupan membuat Ayana semakin hidup bebas dan hura hura.Paginya untuk tidur dan Malamnya untuk hura hura dengan teman temannya.

Tapi satu yang menjadi pesan dari ayahnya yang terhujam kuat dibenak Ayana."Keperawananmu untuk suamimu." Kata kata itulah yang membuat Ayana hingga sekarang masih menjaga keperawanannya walaupun kehidupannya begitu bebas

Kalau ditanya kenapa gak ada asisten rumah tangga di rumah Ayana?.Ya,tentu saja tidak ada,karena Ayana tidak suka ada orang yang mengurusi dirinya,Ayana hanya mau diurus dengan ibunya.Sudah banyak ART yang berhasil diusir oleh Ayana dengan kejahilannya.Ibunya saja sampai kuwalahan.Tapi kalau urusan diluar itu silahkan saja pakai ART.

"Cepat sekali kau mandinya nak."ucap Ibunya Ayana

"Iya bu,aku tidak ingin ayah menunggu,bu tolong pakaikan bajuku bu."ucap Ayana

"Aduhai,Ayana Ayana.kau ini sudah besar masih saja ibu yang pakaikan bajumu."ucap ibunya Ayana kesal

"Ayolah bu,aku sayang padamu bu,muuuuach pipinya."ucap Ayana merayu

"Kau ini Ayana benar benar ya,sini,kenapa gak sekalian aja kau suruh ibumu ini pakaikan BH dan celana dalam."ucap ibunya Ayana dengen repetannya seraya memakaikan baju kaos dan celana jeans

"Wah ibu,aku lapar,kebetulan sekali ibu sudah menyiapkan makanan.Suapi Ayana ya bu."ucap Ayana memohon seraya mengambil sepatu

"Ya udah duduk sini,sampai kapan kau seperti ini Ayana.Apa apa ibu semua yang menyiapkan."ucap ibunya Ayana seraya menyuapi makanan ke mulut Ayana yang sudah dari tadi membuka lebar

"Ammm...nyam..nyam...masakan ibu benar benar enak.Tenang saja bu suatu saat Ayana pasti berubah."ucap Ayana seraya mengunyah dan memakai sepatu

"Kau ini apa tunggu ibumu mati baru kau berubah.Kalau mau berubah ya sekarang Ayana.Dari dulu kau selalu bilang begitu."ucap ibunya Ayana dengan wajah yang cemberut seraya terus menyuapi Ayana

"Ibu jangan berkata seperti itu.Aku kan anak ibu satu satunya siapa yang akan mengurusku."ucap Ayana dengan matanya yang dikerling kerlingkan

"Ini sudah jam 2,kau pergi sana jemput ayahmu."ucap ibunya Ayana seraya memberikan segelas minumam

"Glek glek...ah segarnya,baiiklah bu,Ayana berangkat dulu .O ya kunci mobilnya kuletakkan mana ya."ucap Ayana seraya mondar mandir mencari kunci mobil

"Ini kuncinya Ayana ,makanya jangan letak sembarangan,itu kepalamu kalau bisa lepas,kau bisa lupa bawa kepala."ucap Ibunya Ayana dengan nada yang tinggi seraya menyerahkan kunci

"Iya bu,jangan marah marahlah nanti hilang cantiknya.Ayana pergi dulu ya bu..muuuuach aku sayang padamu bu."ucap Ayana seraya mencium pipi ibunya

"Hati hati ya Ayana."ucap ibunya Ayana seraya melambaikan tangan

Ayana melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.Kalau lagi kumat balapnya,mobilnya pun gak segan segan di gas dengan penuh.Yah itulah Ayana,hidupnya suka hati dia aja,suka dia rasa mainkan,gak suka tinggalkan.Tapi jangan ditanya soal laki laki.Ayana paling anti,banyak laki laki yang berusaha mendekati dirinya tapi yang ada adalah kegagalan yang didapatkan.Bahkan temannya mengira Ayana penyuka sesama jenis.Dia lakukan seperti itu hanya satu alasannya yakni menjaga keperawanan.

Hal yang sangat sensitif bagi Ayana adalah jangan singgung singgung masalah pernikahan.Kenapa?,karena baginya pernikahan adalah upaya untuk mengekang kebebasanya.Ya itulah alasanya,ntah dapat pemahaman dari mana sampai Ayana bisa anti banget soal pernikahan

"Akhirnya sampai juga,yes.gak terlambat tinggal nunggu ayah beberapa menit lagi."ucap Ayana seraya memarkirkan mobilnya

Ayana pun masuk ke dalam bandara dan mencari tempat duduk di ruang tunggu.

"Aduhai,tali sepatuku lepas pula."ucap Kaira yang langsung menunduk dan mengikat tali sepatunya tanpa memperhatikan lagi sekelilingnya.

Inilah salah satu kecerobohan Ayana.Tiba tibanya Ayana yang membenarkan tali sepatunya membuat kejadian yang menghantarkan kepada keributan.

"Gubraaaaak."suara tabrakan troli yang dipenuhi koper telah menabrak tubuh Ayana yang sedang mengikat tali sepatunya hingga membuat Ayana tersungkur ke lantai ditambah lagi koper yang jatuh menimpanya

"Aduh...."ucap Ayana dengan marah dan melihat siapa yang menabraknya

"Kau tidak apa apa nona."ucap seorang pemuda tampan seraya mengulurkan tangannya untuk membantu Ayana berdiri

"Tidak perlu,aku bisa bangkit sendiri."ucap Ayana yang menepis tangan pemuda itu seraya berusaha untuk bangkit

"Ya sudah kalau tidak mau kubantu."ucap pemuda itu

"Hei kau,kau tidak punya mata ya,apakah kau tidak bisa melihatku,hah."ucap Ayana dengan nada yang tinggi seraya menunjuk wajah pemuda itu

"Bukannya kau yang tidak punya mata nona,makanya kalau mau beneri sepatu lihat sekeliling dulu,jangan asal aja,akhirnya tabrakan kan."ucap pemuda itu yang sudah mulai kesal

"Gak usah alasanlah,jelas jelas kau yang menabrakku."ucap Ayana yang gak mau kalah

"Bukannya aku yang kau tabrak nona,kau itu tiba tiba muncul di depanku.Lain kali pake matamu."ucap pemuda itu yang sudah sangat kesal

"Apa katamu,oh ternyata kau sudah mulai kurang ajar ya,kau mau kuhajar ya."ucap Ayana yang sudah panas dan siap untuk berduel seraya menyingsingkan lengan bajunya

"Apa kau sudah gila ya nona."ucap pemuda itu seraya meraih kopernya untuk dinaikki ke atas troli

"Kau takut kan,aku tahu laki laki sepertimu hanya bisa ngomong aja ,udah tahu salah bukannya minta maaf."ucap Ayana yang merasa dirinya sudah menang padahal untuk kali ini yang waras pasti ngalah karena semakin kita lawan Ayana semakin gila dibuatnya

"Kau benar benar sudah tidak waras nona."ucap pemuda itu yang masih memunguti kopernya

"Kau hebat ya sudah salah masih saja mengatai diriku tidak waras,dasar pengecut."ucap Ayana dengan lantangnya

Tuing mendengar ucapan Ayana yang terakhir ini semakin naik pitam dibuatnya.Seketika wajah pemuda itu yang tampan mendadak menjadi banteng yang melihat kain berwarna merah.

Bersambung

Episode 2 Ketahuan

"Kau.....kau ...benar benar perempuan tidak waras ya,aku sudah coba untuk mengalah tapi ucapanmu yang barusan telah membuatku ingin memakanmu."ucap pemuda itu dengan emosi yang meledak ledak

"Apa,dia ingin memakanku,mati aku,laki laki ini benar benar seperti ayah jika lagi marah,menakutkan,sepertinya aku harus ambil langkah seribu."gumam Ayana dengan rasa ketakukan sampai membuatnya gemetar

"Sini kau perempuan tidak waras."ucap pemuda itu seraya menghampiri Ayana

"Ayaaaaah."ucap Ayana mengalihkan seketika pemuda itu pun menoleh ke arah yang dituju Ayana.Pada saat pemuda itu menoleh,dengan kaki seribunya Ayana berlari sekencang kencangnya

"Sial,kemana perginya wanita tidak waras itu."ucap pemuda itu yang tidak berhasil mengejar Ayana

"Selamat...selamat...."ucap Ayana seraya menetralkan pernafasannya dan mengelus dadanya

"Laki laki itu benar benar buas,persis seperti ayah yang sedang marah.Mudahan aku tidak akan bertemu dengannya lagi."ucap Ayana yang masih sembunyi di balik tembok

Sekiranya sudah aman Ayana pun melangkah menuju ruangan tunggu ,lagi lagi dengan kecerobohannya ,Ayana menabrak seseorang,syukurnya orang yang ditabrak adalah ayahnya sendiri

"Ayana."ucap Ayah yang menoleh cepat ke arah yang menabrak

"Ayah."ucap Ayana dengan kagetnya

"Kau dari mana saja Ayana,ayah terus menelponmu?"ucap ayah dengan kesalnya karena sudah berkali kali ayahnya menelpon

"Ya ampun ayah,maaf sepertinya Ayana lupa bawa ponsel."ucap Ayana seraya meraba kantong celananya

Saat bersamaan di kediaman rumah Ayana...

"Dasar Ayana, lagi lagi kau meninggalkan ponselmu, bagaimana kau mau mehubungi ayahmu,anak itu benar benar cerobah."ucap ibu Ayana seraya membersihkan kamar Ayana

"Ya sudah,ayo kita pulang Ayana."ucap ayah Ayana

"Baiklah ayah,sebelah sini ayah."ucap Ayana seraya menunjukkan tempat parkiran

"Selama ayah pergi apa saja yang sudah kau lakukan di rumah?"tanya Ayah seraya memasang sabuk pengaman

"Tidak ada ayah hanya bermain main dengan teman teman saja."jawab Ayana seraya mengemudi mobil

"Kalau begitu kau lanjutkan saja S2 mu Ayana."ucap Ayah

"S2...nanti nanti saja ya yah,Ayana masih ingin bermain main dengan teman teman,dari dulu Ayana selalu belajar dan belajar,Ayana bosan."ucap Ayana

"Baiklah,jika itu mau mu ,pastikan tahun ini kau harus melanjutkan S2 karena ayah tidak ingin kau main main terus."

"Baik ayah."ucap Ayana yang sebenarnya sangat enggan untuk melanjutkan S2,tapi iya kan ajalah karena kalau gak diiyakan ayah akan terus memaksa...hmmm

"Ibu,kami pulang."ucap Ayana dengan menenteng koper ayahnya dan menyusunnya di dalam kamar ayah

"Oh kalian sudah pulang,gimana perjalananmu sayang."ucap ibu Ayana seraya memeluk suaminya

"Menyenangkan,tapi lebih menyenangkan jika istriku ini ikut bersama."ucap Ayah seraya membalas pelukan istrinya

"Ayah kan tau sendiri kita punya anak gadis kalau kita tinggalkan dia sendiri bisa jadi rumah yang ada ini bisa terbalik dibuatnya,karena untuk mengurus dirinya saja dia tidak mampu bagaimana jika mengurus rumah."ucap ibu seraya menggeleng gelengkan kepala mengingat kejadian satu hari Ayana ditinggal,rumah ini sudah seperti kapal pecah

Ya itulah Ayana,hari merdekanya ketika orangtuanya tidak ada di rumah.Ayana beserta teman temannya akan membuat pesta gila gilaan di rumahnya untuk merayakan hari kebebasannya yang sesaat.

"Itu karena ibu selalu memanjakannya."ucap ayah yang melepaskan pelukan istrinya

"Aku memanjakannya karena masih batas wajar,Ayana adalah anak kita satu satunya ,untuk mendapatkan anak seperti Ayana kita menunggu 10 tahun lamanya."ucap ibu yang bergandengan tangan dengan ayah berjalan menuju kamar

"Sampai kapan Ayana bisa berubah,tingkahnya yang seperti anak anak dan tidak bisa mengurus apapun,ayah khawatir setelah dia menikah nanti dia tidak bisa mengurus suaminya."ucap ayah seraya merebahkan tubuhnya di atas kasur

"Ibu yakin Ayana pasti bisa berubah,ayah sepertinya lelah kalau begitu ayah istirahat ya,ibu akan menyiapkan makan malam."ucap ibu seraya bwrjalan menuju dapur

Di dalam kamar Ayana sibuk dengan ponselnya..teman teman Ayana sedang melakukan paggilan video

"Ayana,malam ini kau harus hadir,malam ini adalah malam yang sudah lama kita tunggu tunggu."ucap Rosa teman Ayana

"Iya Ayana jangan sampai kau tidak datang,kita harus mengalahkan si Meri yang sok cantik itu yang dari ujung rambut sampai ujung kaki semuanya palsu."ucap Karin yang juga temannya Ayana

"Ha..ha...kalian ini kalau soal itu gampang pasti aku datang,aku akan buktikan di pesta nanti akulah yang paling cantik."ucap Ayana dengan percaya dirinya

"Bukan nya ayahmu ada di rumah."ucap Rosa mengingatkan

"O ya ya ,aku lupa ayahku kan ada di rumah,kalian tahu kan kalau ayahku di rumah pasti aku gak dapat ijin."ucap Ayana yang bingung harus buat alasan apa agar dapat ijin

"Untuk hari ini kau tidak usah minta ijin Ayana,lewat jendela saja nanti kau akan kami jemput,yang penting jangan sampai ketahuan."ucap Karin merasa punya ide cemerlang

"Iya juga ya,baiklah kita akan ketemu nanti malam,bye bye bye."ucap Ayana seraya mematikan sambungan

Ibu Ayana sibuk di dapur menyiapkan makan malam,ayah yang kelelahan masih dalam tidurnya,Ayana yang di dalam kamar juga sibuk memilih milih pakaian yang pantas untuk dipakai pesta nanti malam

"Ayana,ayo siap siap,kita makan malam."ucap ibu dibalik pintu

"Iya bu,Ayana segera ke meja makan."ucap Ayana seraya membereskan pakaian yang habis dia bongkar bongkar dengan cara dimasukkan ke dalam lemari tanpa dirapikan lagi.Kebayang kan isi lemari pakaiannya seperti apa.Yang pasti jika dibuka langsung jatuh semua pakaian yang ada di dalamnya

Mereka semua pun sudah berada di meja makan dan menikmati makan malam yang hangat dan penuh dengan senda gurau.Ayana yang selalu bisa mencari perhatian ayahnya dengan candaan yang begitu riang

Selesai makan malam,Ayana pun bersiap siap dengan pestanya malam ini

"Saatnya beraksi,semuanya sudah siap."ucap Ayana yang sudah siap siap keluar dari jendela

Di dalam kamar,ibu dan ayah sedang mengobrol tentang masa depan anak satu satunya..

"Bu,sebaiknya kita jodohkan Ayana dengan anak kerabat ayah saja ya,siapa tahu dengan menikah Ayana bisa berubah."ucap ayah seraya menatap foto keluarga yang terpajang di dinding

"Ibu setuju saja,demi kebaikan Ayana,karena kalau terus dibiarkan Ayana semakin tidak sadar."ucap ibu seraya mengelus pundak ayah

Di saat yang bersamaan,Ayana sudah sampai di tempat pesta,dengan baju yang serba minim menjadi pilihannya untuk bersaing dengan Meri yang merupakan musuh terbesarnya dalam hal fashion.Pesta pun di mulai.....

"Sebaiknya kita kasih tahu Ayana saja,mudahan dia belum tidur."ucap ayah seraya berjalan menuju kamar Ayana yang berada tepat di samping kamar orangtuanya

"Ayana,apakah kau sudah tidur?"tanya ibu seraya membuka pintu kamar Ayana

"Tidak ada jawaban mungkin dia sedang tidur bu."ucap ayah yang mencoba menyalakan lampu kamar

"Ayana,kau dimana nak?"ucap ibu seraya memeriksa kamar mandi yang juga tidak menemui Ayana

"Coba kita hubungi Ayana bu."ucap ayah seraya menelpon Ayana,tapi yang ada dering ponsel Ayana berada di atas kasur

"Ponsel nya ada disini yah."ucap ibu seraya memeriksa jendela

"Pasti anak itu kabur."ucap ayah yang melihat jendela yang tak terkunci

"Ini sudah keterlaluan Ayana,kita tunggu Ayana pulang di kamarnya ini."ucap ibu seraya mematikan lampu

"Sejak kapan Ayana pergi tidak pamitan bu?"tanya ayah

"Baru kali ini pak,tapi bagi ibu ini sudah dilewat batas."ucap ibu

Di tempat pesta,Ayana masih asyik dengan teman temannya

"Kau hebat Ayana,kau berhasil mengalahkan Meri."ucap Karin memuji Ayana

"Tentu saja,tahun ini Ayana berhasil menjadi miss primadona."ucap Rosa

"Ya sudah,ayo kita pulang sebelum orangtuaku tahu ."ucap Ayana

"Ayo ."ucap serentak kedua temannya

Sampai di rumah,Ayana dengan lihainya mengendap endap masuk lewat jendela kamar.Saat Ayana sudah masuk tiba tiba,ruangan kamar menjadi terang.Sontak membuat Ayana terkejut dan langsung menatap ke arah tempat sakelar lampu.

"Ups ayah ibu,matilah aku,ketahuan."gumam Ayana dengan matanya yang hampir keluar

Bersambung

Episode 3 Kesepakatan

"Kau dari mana Ayana?"tanya ayah dengan suara yang mengelegar

Ayana yang ditanya hanya diam dan menunduk

"Kau tahu Ayana ini sudah jam berapa?,sejak kapan kau berani pergi tanpa pamit?"tanya ibu dengan suaranya yang tidak kalah menggelegar

"A..A..Ayana pe..pergi dengan teman ke pesta."jawab Ayana dengan suara terbata bata karena sangking takutnya

"Syukurnya kami cepat mengetahui apa yang terjadi denganmu Ayana,kau sudah dewasa,seharusnya kau berubah,kau memang putri kami satu satunya tapi kami tidak ingin hidupmu menjadi tidak berguna karena kebiasaanmu yang buruk Ayana."ucap ibu yang sudah emosi

"Untuk itu kami memutuskan untuk segera menikahkanmu dengan anak kerabat ayah."ucap ayah seraya menunjuk ke arah Ayana

Mendengar perkataan ayah barusan sontak membuat Ayana kalang kabut,karena pernikahan baginya adalah sebuah petaka yang akan mengekang kebebasannya

"Ayah,ibu...maafkan Ayana,Ayana janji tidak akan mengulangi kesalahan Ayana,tapi tolong jangn paksa Ayana untuk menikah,Ayana belum siap."ucap Ayana dengan berlutut dan mengatupkan kedua tangannya

"Siap atau tidak,kau harus menikah.Dan ini sudah menjadi keputusan kami."ucap Ayah dengan tegas

"Ibu,kumohon bujuklah ayah bu,untuk tidak menikahkan Ayana dengan anak kerabatnya,Ayana tidak mau menikah bu,Ayana masih mau bersama dengan ibu."ucap Ayana dengan berderaian air mata seraya memegang kedua kaki ibunya

Melihat pemandangan seperti ini,hati seorang ibu pun luluh.Tapi demi kebaikan anaknya,ibunya pun setuju dengan pernikahan ini

"Ini sudah menjadi keputusan kami Ayana,apa yang sudah kau lakukan tadi adalah bukti lemahnya kami menjaga anak gadis kami satu satunya.Untuk itu pernikahan adalah jalan satu satunya."ucap ibu seraya melepaskan tangan Ayana

"Ibu ini tidak adil bu,Ayah,walau pun Ayana hidup bebas dan suka hura hura tapi Ayana masih tetap menjaga keperawanan Ayana.Apakah ayah dan ibu tidak bisa mempertimbangkan kembali keputusan untuk menikahkan Ayana?"ucap Ayana dengan nada memohon

"Baiklah jika kau berhasil memgumpulkan uang 30jt selama 3 bulan,kau akan kami beri tenggang waktu selama 2 tahun untuk.menikah tetapi jika kau tidak berhasil tahun ini juga kau akan menikah Ayana."ucap Ayah dengan tegas

"Apa 30jt dalam 3 bulan,sepertinya gampang,cukup aku jual aja barang barang bermerk yang kupunya,jangan kan 3 bulan 1 hari pun bisa kupenuhi,lagian tas yang kupunya yang paling murah harganya 30jt,kesepakatan ini benar benar gampang,ha...ha...."gumam Ayana dengan senyumnya

"Baiklah ayah ibu,Ayana setuju."ucap Ayana dengan penuh percaya diri

"Dengan syarat kau harus pergi dari rumah ini tanpa membawa barang sedikitpun,fasilitas seperti mobil dan ATM tanpa batas kau tinggalkan,itu syaratnya gimana kau sanggup Ayana?"ucap Ayah dengan senyum kemenangan karena ayah yakin Ayana tidak akan sanggup dengan syarat ini

Mendengar syarat yang diajukan oleh ayah benar benar membuat Ayana menjadi dilema dan frustasi."Ayah benar benar telah menjebakku,ini sama saja ,jika aku gagal aku juga akan menikah,tapi jika aku berhasil aku masih punya waktu 2 tahun untuk bebas sesuka hatiku.bagaimana ni ya"gumam Ayana dengan rasa bimbang dan gelisah

Ibu yang mendengar syarat yang diberikan kepada Ayana semakin membuat ibu cemas,ibu tahu betul siapa anak gadisnya bagaimana dia bisa hidup diluar sana padahal Ayana sangat bergantung dengan ibunya

"Gimana Ayana,kau sanggup dengan persyaratannya?"ucap Ayah yang tidak sabar dengan jawaban Ayana

Dengan menarik nafas yang dalam dan mengeluarkan,akhirnya Ayana pun menjawab.."Baiklah ayah aku terima syaratnya."ucap Ayana dengan tegas demi sebuah kebebasan selama 2 tahun

Mendengar jawaban dari Ayana,ayah benar benar sangat terkejut,karena Ayana telah memilih untuk menerima tantangan ayahnya,ibu Ayana pun begitu syok dengan keputusan Ayana

"Baiklah jika itu mau mu,mulai detik ini kau bisa tinggalkan rumah ini ,jangan bawa barang apapun,cukup yang kau kenakan saat ini,dan kembalilah setelah kau dapatkan 30 juta dari hasil jerih payahmu."ucap ayah yang sudah mulai menggertak Ayana,berharap Ayana berubah pikiran,tapi ayah lupa dengan sifat anak gadisnya ini semakin di tantang maka akan semakin maju

"Baiklah ayah,ibu,mulai detik ini aku akan pergi,jaga diri kalian baik baik,pastikan tiga bulan kedepan ayah dan ibu menyambut kepulanganku dengan kemenangan mengumpulkan uang 30 juta."ucap Ayana dengan penuh percaya diri padahal di dalam hatinya penuh dengan rasa cemas jika tidak berhasil

"Sebaiknya dipikirkan dulu Ayana."ucap ibu mencoba untuk meyakinkan

"Tidak apa apa bu,sekarang Ayana pergi dulu."ucap Ayana yang mencoba melangkah menuju jendela

"Tunggu Ayana ini sudah jam 2 pagi,gimana ni ayah sebaiknya tunggu terbit matahari aja ya yah,Ayana perginya."ucap Ibu yang mencoba menahan Ayana dan memohon kepada ayah

"Tidak bisa bu,ini sudah keputusan ayah dan Ayana juga menyutujuinya."ucap ayah yang mempersilahkan Ayana untuk pergi lewat dari jendela

Ayana pun pergi meninggalkan kedua orangtuanya.Dengan wajah yang sendu dan langkah yang gontai Ayana pun telah keluar dari perkarangan rumah.Terlihat ibu Ayana yang terisak menangis atas kepergian Ayana seraya memeluk suaminya,gak kebayang apa yang terjadi dengan Ayana

"Tidak usah khawatir bu,ayah sudah menyewa beberapa orang untuk mengawasi Ayana,sekarang tinggal menyiapkan diri kita saja untuk memahan rasa rindu kepada Ayana,karena baru kali ini kita melepaskan putri kesayangan kita diluar sana.Mudahan keputusan yang ayah buat menjadikan Ayana menjadi lebih baik."ucap ayah seraya membalas pelukan ibu dan berjalan menuju kamar

"Aku tidak percaya ayah benar benar melakukan hal ini,apa sebaiknya aku mundur saja dan menikah di tahun ini,oh tidak tidak aku masih ingin bebas ,masih ingin bermain main dengan temanku demi 2 tahun kebebasan,semangat Ayana."ucap Ayana seraya mengencangkan mantelnya karena udara semakin dingin

"Udaranya semakin dingin,sebaiknya aku menelpon Karin untuk memjemputku."ucap Ayana seraya menelpon Karin

Sudah berkali kali Ayana menelpon Karin tapi tak diangkat angkat oleh Karin begitu juga dengan Rosa sudah berkali kali Ayana menghubungi juga tidak tersambung

"Ada apa dengan kalian berdua sih,kenapa panggilanku tidak dijawab,aku tahu kalian pasti belum tidur,sial kenapa kalian disaa aku membutuhkan kalian tidak ada,bahkan pesanku juga tidak dibalas,dasar teman seperti apa kalian ini."ucap Ayana dengan rasa kesalnya seraya mencoba kembali menghubungi Karin dan Rosa

Disaat yang bersamaan ternyata Karin dan Rosa sudah di wanti wanti untuk tidak berhubungan dengan Ayana lagi sebab orangtua mereka sudah diminta oleh ayahnya Ayana untuk menjauhkan putrinya dan apabila dilanggar maka ayah Ayana tidak akan segan segan memutuskan kerja sama bisnis antara orangtua Karin dan Rosa

Bersambung....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!