A LIE NOMIN (?) OR....
AL.01
telah terjadi pembunuhan di sebuah rumah milik keluarga Elikai, yang menewaskan tuan Elikai dan nyonya Elikai
tapi orang-orang menyangka bahwa kedua anak mereka juga ikut tewas dalam pembunuhan tersebut, dan mereka mengira jasad keduanya sudah dibawa pergi oleh pembunuh makanya tidak bisa ditemukan
10 tahun yang lalu, sebelum tragedi
Zavian Handaru
Alex George Atan! bangun!
*berteriak dari dapur
Zlatan Kallias Elikai
iya sayang ini dah bangun...
*menuruni tangga
Zavian Handaru
anak-anak mana?
Zlatan Kallias Elikai
entah? mereka belum bangun
Zavian Handaru
huftt... anak-anak ini, tunggu ya aku keatas dulu bangunin mereka
Zlatan Kallias Elikai
Iya sayang
*Vian berjalan menaiki tangga menuju kamar kedua putranya
Zavian Handaru
George... kamu udah bangun belum? hari ini kamu ada ujian loh
*mengetuk pintu kamar George
Zavian Handaru
George? nak!
Zavian Handaru
ck... dasar anaknya atan
*membuka pintu
Zavian Handaru
George bangun!
Vian melihat putra sulungnya itu masih tertidur pulas diatas kasurnya
Zavian Handaru
*menarik selimut
George Bangun
George Harrison Elikai
ehmmm.... 5 menit lagi mom
Zavian Handaru
nggak ada 5 menit, cepetan bangun hari ini kamu ada ujian
George Harrison Elikai
huftt....
George Harrison Elikai
iya iya ini bangun
Zavian Handaru
nah gitu dong
George Harrison Elikai
hoaaaam
Zavian Handaru
cepetan sana mandi, mommy mau bangunin adek kamu
Zavian Handaru
awas kalau tidur lagi
George Harrison Elikai
iya mom...
Vian pun keluar dari kamar George, dan berjalan kearah kamar Alex yang berada disebelah kamar George
Zavian Handaru
Alex... kamu udah bangun belum?
*mengetuk pintu
Zavian Handaru
*membuka pintu
Alexander Vielan Elikai
Pagi mommy
*tersenyum
Zavian Handaru
pagi sayang, mommy kira kamu belum bangun
Zavian Handaru
yaudah, ayok kebawah mommy udah siapin sarapan
Kini keluarga kecil itu sedang menikmati sarapan mereka di meja makan
seperti biasa, mereka sarapan sambil berbincang-bincang hangat layaknya keluarga cemara
sampai si bungsu menyampaikan sesuatu
Alexander Vielan Elikai
mom, dad hari ini kan hari terakhir Alex ujian gimana kalo libur nanti kita kepantai?
Zlatan Kallias Elikai
kamu pengen kepantai
Alexander Vielan Elikai
iya dad, soalnya udah lama kita nggak ke pantai
George Harrison Elikai
bener tuh, aku juga setuju
Zlatan Kallias Elikai
yaudah, nanti kita kepantai ya
Alexander Vielan Elikai
hore! makasih daddy
Zlatan Kallias Elikai
sama-sama sayang
Zavian Handaru
oke, oke udah dulu ngobrol nya, liat tuh udah setengah tujuh
Zavian Handaru
entar kalian telat loh
George Harrison Elikai
oke mom, aku berangkat ya
Alexander Vielan Elikai
Alex juga mom
Zavian Handaru
iya hati-hati
Zlatan Kallias Elikai
tungguin daddy heh
Zlatan Kallias Elikai
Sayang, aku berangkat ya
Zavian Handaru
iya, Hati-hati jangan ngebut
Zlatan Kallias Elikai
iya iya..
Zlatan Kallias Elikai
*mengecup kening Vian
Zlatan Kallias Elikai
Dah..
Atan, George dan Alex berjalan keluar dari rumah
Zavian Handaru
*membereskan piring kotor
Zavian Handaru
kok akhir akhir ini perasaan aku nggak enak ya...
Vian menatap bingkai foto keluarganya yang berada diruang tamu
Zavian Handaru
semoga aja nggak terjadi sesuatu...
Zavian Handaru
*melanjutkan aktivitas nya
Sementara itu dari arah luar rumah, terdapat dua orang pria dengan pakaian serba hitam dan masker tengah mengawasi rumah keluarga Elikai
Someone
Jalankan rencana malam ini juga
Waktu terus berlalu, kini sudah menjelang sore George dan Alex sudah pulang sejak tadi
dan saat ini mereka sedang menonton kartun favorit mereka
Zavian Handaru
serius amat nontonnya
Alexander Vielan Elikai
iyalah mom, ini seru tau
George Harrison Elikai
mom, daddy kapan pulangnya?
Zavian Handaru
ehmm... mungkin nanti malem
Zavian Handaru
emangnya kenapa George?
George Harrison Elikai
yahh... padahal aku mau ngajakin daddy buat beli PS
Zavian Handaru
kan udah ada sayang
George Harrison Elikai
tapi aku mau lagi
Alexander Vielan Elikai
boros banget sih kak
George Harrison Elikai
biarin
Zavian Handaru
yaudah, besok aja ya
George Harrison Elikai
oke
Vian bisa mendengar suara mobil dari luar, yang menandakan suaminya sudah pulang
Zavian Handaru
*buru-buru membuka pintu
Zlatan Kallias Elikai
aku pulang...
Zavian Handaru
selamat datang
Zlatan Kallias Elikai
*tersenyum
Zavian Handaru
sini tasnya, biar aku yang bawa
Zlatan Kallias Elikai
makasih sayang
Alexander Vielan Elikai
Daddy!
*berlari kearah Atan
Zlatan Kallias Elikai
jangan lari-lari sayang, entar jatuh
Alexander Vielan Elikai
hehe
Zavian Handaru
*menutup pintu
mereka bertiga berjalan masuk
Zlatan Kallias Elikai
*duduk
Zavian Handaru
capek ya?
*2in
Zlatan Kallias Elikai
iya... hari ini sibuk banget
Zavian Handaru
mau ku buatin kopi?
Zlatan Kallias Elikai
ngga usah... peluk aja
Zlatan Kallias Elikai
*terkekeh
Zlatan Kallias Elikai
*melihat sekeliling
loh, George mana Alex
Alexander Vielan Elikai
dikamar nya dad, sibuk nge game
Zlatan Kallias Elikai
astaga anak itu
Zavian Handaru
Yaudah kamu balik kekamar kamu, ini udah jam sembilan nggak baik begadang
Alexander Vielan Elikai
siap mommy
Alexander Vielan Elikai
good night
Zlatan Kallias Elikai
kekamar juga yuk
Zavian Handaru
yaudah ayok
Zlatan Kallias Elikai
peluk dulu dong sayang
Zavian Handaru
males
*pergi
Zlatan Kallias Elikai
*ngekor
jahat banget
semua orang sudah tertidur pulas, malam itu juga turun hujan
sampai tiba-tiba terdengar suara pintu didobrak
Zlatan Kallias Elikai
*terbangun
Zavian Handaru
tan... suara apa itu
Zlatan Kallias Elikai
aku juga nggak tau
Zlatan Kallias Elikai
aku aja, kamu kekamar anak-anak
Zlatan Kallias Elikai
nurut ian
lalu terdengar suara tembakan sebanyak 2 kali
Zlatan Kallias Elikai
kamu cepet kekamar anak-anak, jangan sampai mereka kenapa-napa
Zavian Handaru
*mengangguk
Zlatan Kallias Elikai
iya...
Vian keluar dari kamar dengan hati-hati, dan langsung menuju kamar Alex
sementara Atan ingin mengecek kepantai bawah
Zavian Handaru
Alex...
*membuka pintu
Vian melihat putra bungsunya itu sedang duduk diatas kasur sambil menutupi dirinya dengan selimut
Alexander Vielan Elikai
m-mommy?
Alexander Vielan Elikai
mommy, diluar kenapa
Zavian Handaru
mommy juga nggak tau, sekarang kita kekamar George ya
Alexander Vielan Elikai
*mengangguk
mereka berdua mengendap-endap kekamar George
Zavian Handaru
*membuka pintu kamar
Alexander Vielan Elikai
*masuk
George Harrison Elikai
mom?
Zavian Handaru
George, jaga adek kamu ya
Zavian Handaru
mommy mau kebawah
George Harrison Elikai
tapi mom-
Zavian Handaru
nggak ada tapi tapi
Zavian Handaru
*menarik sprei dan selimut lalu mengingatkan nya ke gorden
Zavian Handaru
sayang, kalau terjadi sesuatu kalian harus keluar lewat jendela
George Harrison Elikai
terus mommy dan daddy gimana?
Zavian Handaru
mommy dan daddy bakal baik-baik aja
Zavian Handaru
ingat ya George, jaga adik kamu karna mommy percaya kalau kamu bisa nepatin janji
George Harrison Elikai
iya mom...
Alexander Vielan Elikai
mommy mau kemana
Zavian Handaru
mommy nggak bakal kemana-mana sayang...
Zavian Handaru
tapi Alex harus nurut ya sama kak George
Alexander Vielan Elikai
*mengangguk
sebelum pergi, Vian menyempatkan untuk mengecup kedua kening putranya
Zavian Handaru
*menghela nafas
... mommy sayang kalian
George Harrison Elikai
*mengunci pintu
Alexander Vielan Elikai
kak, sebenarnya ada apa?
George Harrison Elikai
kakak juga nggak tau
Zlatan Kallias Elikai
mau apa anda datang kemari tuan Frederick
Frederick William
hanya ingin bersenang-senang
Zlatan Kallias Elikai
maaf, tapi ini bukan taman bermain
Frederick William
ya aku tau aku tau
Zlatan Kallias Elikai
Ian...
Frederick William
woah, ternyata istri anda cantik juga ya tuan Atan
Zlatan Kallias Elikai
*menyembunyikan Vian dibelakang nya
Zlatan Kallias Elikai
Jika tidak ada hal penting, anda silahkan pulang
Frederick William
justru karna ada hal penting aku kemari
Zlatan Kallias Elikai
katakan...
Frederick William
masuk...
Sekelompok pria dengan pakaian tertutup masuk
Frederick William
kau tau kan, perusahaan mu dan perusahaan ku sudah lama menjadi saingan
Zlatan Kallias Elikai
saya tidak pernah menganggap perusahaan anda saingan
Frederick William
tapi aku menganggap itu
Frederick William
dan karna mu, perusahaan ku pernah bangkrut!
Zlatan Kallias Elikai
saya tidak pernah melakukan apa-apa dengan perusahaan anda
Frederick William
*menyeringai
aku tidak peduli
Frederick William
dan karna itu juga, aku kehilangan istriku!
Frederick William
aku bangkrut saat itu... dan tak bisa membayar biaya pengobatan istriku dirumah sakit
Frederick William
maka dari itu, aku kemari untuk menghancurkan kalian
Zlatan Kallias Elikai
anda jangan macam-macam
Frederick William
kenapa tidak?
Frederick William
hajar mereka
sekelompok pria tadi memukuli Atan dan Vian
Frederick William
*mendekat kearah Vian yang sudah terduduk
Frederick William
aku tak menyangka, kau memiliki istri secantik dia
*membelai pipi Vian
Zlatan Kallias Elikai
Jangan sentuh istri ku!!
Frederick William
ow... maaf
Frederick William
*menghela nafas
Frederick William
aku mulai bosan
Frederick William
kita langsung ke intinya saja
*mengeluarkan pistol
Frederick William
kita mulai dari..... si cantik
*menodongkan pistol kearah Vian
Zlatan Kallias Elikai
BERHENTI FREDERICK! JANGAN APA-APAKAN ISTRIKU
Zlatan Kallias Elikai
*memberontak
Frederick William
satu... dua...
Zlatan Kallias Elikai
*lepas
*dengan cepat, Atan memeluk Vian dengan kuat
Zlatan Kallias Elikai
Ian...kamu nggak papa kan
Zavian Handaru
bodoh! kamu bodoh!
*air mata mengalir
Zlatan Kallias Elikai
*tersenyum
cantikku nggak boleh nangis
Zavian Handaru
Atan! hiks hikss
*memeluk tubuh Atan dengan erat
Zlatan Kallias Elikai
I... Love you
*Menghembuskan nafas terakhir
Zavian Handaru
*menatap tajam kearah Frederick
Zavian Handaru
BAJINGAN LO!
Frederick William
*tertawa puas
sungguh mengharukan
Frederick William
suami mu pergi, lalu kau? ikut dengan ku
Zavian Handaru
NGGAK SUDI GW! LEBIH BAIK GW MATI
Zavian Handaru
GW NGGAK BAKAL SUDI IKUT SAMA BEDEBAH SIALAN KAYAK LO!
Frederick William
*kesal
oke... kalau itu yang kamu mau
Frederick William
*menodongkan pistol
Zavian Handaru
*memejamkan mata
Frederick William
Bye...
*menekan pelatuk
Frederick William
Kalian, cari apakah masih ada orang dirumah ini
George Harrison Elikai
Alex.... kita harus cepet-cepet pergi
George Harrison Elikai
mereka udah cari kita
Alexander Vielan Elikai
nggak, Alex nggak mau Alex mau lihat mommy dan daddy
George Harrison Elikai
Alex jangan keras kepala, kita dalam bahaya sekarang
Alexander Vielan Elikai
tapi-
George Harrison Elikai
mommy udah percayain kamu ke kakak... kakak nggak mau bikin mommy kecewa
George Harrison Elikai
jadi nurut ya
Alexander Vielan Elikai
*mengangguk
George Harrison Elikai
ayo...
Someone
Bos, kamar ini terkunci
Frederick William
pasti ada orang didalam, dobrak!
George Harrison Elikai
gawat...
George Harrison Elikai
ayo cepat
Pria itu terus mendobrak pintu beberapa kali, dan akhirnya pintu terbuka
Someone
*melihat sekeliling
Someone
bos, nggak ada siapa-siapa disini
*sementara itu diluar rumah
George Harrison Elikai
*menghela nafas lega
George Harrison Elikai
untuk aja...
George Harrison Elikai
Alex, kita harus cepat pergi
Alexander Vielan Elikai
*mengangguk
sebelum pergi George menatap jendela rumah mereka, disana ia melihat kedua orang tuanya sudah tewas
George Harrison Elikai
George janji... bakal jaga Alex
George Harrison Elikai
*meneteskan air mata
George bakal jadi anak kuat...
George Harrison Elikai
ayo Alex
*menarik Alex pergi
AL.02
Suara tembakan bergema di seisi ruangan gelap yang hanya diterangi lampu remang-remang
Tampak seorang pria dengan pakaian serba hitam serta jaket kulitnya sedang berdiri disana
Tangan kanannya memegang pistol, sementara bibirnya melengkung sedikit keatas
Dia mendekat kearah dua mayat pria yang tergeletak di lantai kotor itu, kemudian berjongkok di samping tubuh mereka
Aaron Arshaan Geraldo
Ck, ck, ck... Gue udah kasih lo semua kesempatan. Tapi lo berdua milih buat bungkam soal bos kalian, jadi... Gue bantu buat bungkam selamanya juga ya
*ucap pria itu dengan senyum miring dan tatapan tajamnya*
Aaron Arshaan Geraldo
*berdiri*
Kalian, urus mayat mereka. Terserah mau diapain
*perintahnya pada anak buahnya, kemudian berjalan pergi*
"SIAP BOS!"
Jawab mereka serempak sebelum menyeret kedua mayat pria tadi
Aaron Arshaan Geraldo
Entah mereka dibayar berapa sampai bisa nyembunyiin si kakek tua itu!
*ujarnya sambil menendang aspal*
Aaron Arshaan Geraldo
Tapi liat aja, mau sembunyi dimanapun... Gue bakal tetep cari lo, bahkan sampai keujung dunia sekalipun
*ucapnya dengan tekad*
Aaron Arshaan Geraldo
Karena gue Aaron Arshaan Elikai, nggak bakal nyerah semudah itu..
Malam hari tiba, dan Aaron melakukan perjalanan untuk pulang. Tapi mobilnya berhenti di depan sebuah club, dia turun dari mobil dan mulai melangkah memasuki club
Saat baru sampai didepan pintu, suara musik yang nyaring langsung menyapa gendang telinganya
Aaron melanjutkan langkahnya dan berjalan kearah satu meja kosong dan duduk disana
Ia kemudian memanggil salah satu pelayan
Aaron Arshaan Geraldo
Saya pesan bir nya satu
*ucapnya pada pelayan tersebut*
Someone
Baik, mohon tunggu sebentar
Tiba-tiba, ponsel Aaron bergetar di sakunya. ia segera meraih ponsel dan melihat
ternyata sebuah panggilan, dari kakaknya. ia menggulir tombol hijau tersebut dan mengarahkan ponsel ke kupingnya
Aaron Arshaan Geraldo
hm... kenapa bang?
Kanigara Ramiel Alejandro
Lo dimana sih? dah malem kagak pulang
*ucapnya di seberang telefon
Aaron Arshaan Geraldo
Gue di club, entar gue pulang kok
Kanigara Ramiel Alejandro
Pantes berisik
Aaron Arshaan Geraldo
emangnya ada masalah apa bang?
Kanigara Ramiel Alejandro
kagak ada sih, cuma nyariin lo aja
Aaron Arshaan Geraldo
Tenang, entar gue pulang. nggak usah nungguin gue
Kanigara Ramiel Alejandro
hmm... gue tutup bye
Panggilan diputuskan secara sepihak
Aaron kembali meletakkan ponsel nya kedalam saku celana
tak lama kemudian, pelayan kembali dengan nampan berisi segelas bir diatasnya
pelayan tersebut meletakkan gelas diatas meja dengan hati-hati, kemudian membungkuk sedikit dan pergi
Aaron meraih gelas tersebut, kemudian dengan pelan menyesapnya
Sejam, dua jam, sampai tiga jama kemudian. Aaron tak kunjung meninggalkan tempatnya
diatas meja terlihat beberapa gelas bir yang sudah kosong isinya
Aaron dengan keadaan stengah sadar akhirnya mencoba berdiri, tak lupa ia meletakkan beberapa lembar yang diatas meja
Dengan pelan, Aaron berjalan meski sempoyongan
Aaron berjalan dengan langkah gontai kearah mobilnya
tapi tiba-tiba, ia menabrak seseorang. membuat tubuh mereka sedikit terpental
seorang pria yang ia tabrak tanpa sengaja menjatuhkan semua barang belanjaannya
Aaron Arshaan Geraldo
ngh... sorry gue nggak sengaja
Aaron Arshaan Geraldo
biar gue bantu
Someone
Ah... nggak apa-apa kok ka biar saya aja
pria itu memunguti belanjaan nya, dan kemudian memasukkannya kembali kedalam plastik
Aaron Arshaan Geraldo
Sorry sorry... tadi gue nggak sengaja
Someone
nggak apa-apa kok ka, saya yang nggak liat-liat jalan
Someone
tapi... kayaknya kaka mabuk ya?
Aaron Arshaan Geraldo
ngh.. nggak kok ini, dikit aja
Sebelum pria tadi ingin kembali berbicara, Aaron sudah lebih dulu terjatuh ke dalam pelukannya. membuat pria tadi terkesiap
Someone
loh...? ka? kaka bangun
Someone
waduh... gimana ini
Someone
mau dibawa pulang rumahnya aja aku nggak tau
Someone
ke kosan aku dulu deh...
dengan susah payah pria tadi memapah tubuh Aaron berjalan menyusuri jalan raya kearah kosan nya
AL.03
Di sebuah Kosan sederhana, Aaron dan pria tadi baru saja sampai
Pria itu meletakkan Aaron dengan pelan diatas kasur
kemudian ia pergi mengambil segelas air di dapur
tak lama kemudian, pria tadi kembali dengan gelas berisi air
Someone
permisi ka, ini minum dulu
Aaron Arshaan Geraldo
mhmm...
*meraih gelas
Aaron Arshaan Geraldo
*menenggak pelan air tersebut
Aaron menyerahkan gelas yang sudah kosong
Someone
*menaruhnya diatas meja
Someone
karena aku nggak tau rumah kaka dimana, jadi kaka nginep aja disini
Arjanta Junaan Astaguna
Juna, kalau kaka?
Aaron Arshaan Geraldo
mmm.. Aaron
Arjanta Junaan Astaguna
salam kenal ka Aaron
Arjanta Junaan Astaguna
eh... kaka tidur aja. muka kaka udah merah banget itu
tanpa berlama-lama, Aaron langsung tertidur pulas
Arjanta Junaan Astaguna
cepet juga tidurnya
Arjanta Junaan Astaguna
mending aku juga tidur
Juna mengambil selimut cadangan di lemarinya
kemudian meraih satu bantal diatas kasur
Juna melebarkan selimut itu dilantai, kemudian merebahkan diri diatasnya
tak lama kemudian dirinya terlelap dalam mimpi
matahari sudah menyapa disisi timur, menampakkan cahayanya yang terang
Juna terbangun, dan melirik jam di ponselnya
kemudian mengalihkan pandangannya pada Aaron yang masih terlelap diatas kasur
Arjanta Junaan Astaguna
nggak usah dibangunin deh, takutnya ganggu
Arjanta Junaan Astaguna
mending aku siap-siap kesekolah
Saat tengah hari, Aaron baru terbangun
ia merasakan sakit yang luar biasa pada kepalanya
kemudian menyadari bahwa ia berada ditempat yang asing
Aaron Arshaan Geraldo
ini gue nyasar dimana dah...
Aaron Arshaan Geraldo
*turun dari kasur
tiba-tiba mata Aaron tertuju pada secarik kertas diatas meja
tangannya meraih kertas tersebut dan membukanya
Aaron Arshaan Geraldo
Surat?
Aaron Arshaan Geraldo
*membacanya
"Kalau ka Aaron mau pulang itu pintunya ngk dikunci kok, terus aku udah siapin sarapan buat kaka diatas meja. jangan lupa dimakan ya
-Juna"
Aaron Arshaan Geraldo
Juna...?
Aaron Arshaan Geraldo
siapa dah
Aaron Arshaan Geraldo
mending pulang gue, daripada kena omel bang Gara
Aaron Arshaan Geraldo
Gila, ini kalau bang Gara tau gue ninggalin mobil depan club semalam bisa habis gue
Aaron Arshaan Geraldo
mau ngambil, masa harus kesana lagi
Aaron Arshaan Geraldo
mau nggak mau pasrah aja
Aaron membuka pintu rumah dengan pelan, kemudian mengintip seisi rumah
ketika merasa tidak ada apa-apa, ia melangkah masuk dengan mengendap-endap
Kanigara Ramiel Alejandro
ngapain?
Aaron Arshaan Geraldo
Anj-!!
betapa kagetnya Aaron ketika melihat kakaknya tengah berdiri dibelakang pintu
Aaron Arshaan Geraldo
Apasih bang?, ngagetin aja
Aaron Arshaan Geraldo
untuk jantung gue kagak copot
Kanigara Ramiel Alejandro
ternyata inget pulang lo ya, habis darimana?
Kanigara Ramiel Alejandro
kemaren bilang bakal pulang tepat waktu
Kanigara Ramiel Alejandro
kok baru sekarang
Aaron Arshaan Geraldo
ya maap bang
Aaron Arshaan Geraldo
kemaren gue mabuk, dan nggak tau harus gimana
Aaron Arshaan Geraldo
bangun-bangun gue ada di tempat asing
Kanigara Ramiel Alejandro
bener?, lo nggak ngapa-ngapain anak orang kan
Aaron Arshaan Geraldo
yaelah bang, suudzon mulu sama adek sendiri
Kanigara Ramiel Alejandro
ya sapa tau kan
Kanigara Ramiel Alejandro
terus, mobil lo mana?
Aaron Arshaan Geraldo
e-eh... eh itu
Aaron Arshaan Geraldo
Ketinggalan 😁
*nyengir kuda
Kanigara Ramiel Alejandro
*meng getok kepala Aaron
Aaron Arshaan Geraldo
sakit loh bang
Kanigara Ramiel Alejandro
gue nggak mau tau, entar sore pergi ambil tuh mobil
Aaron Arshaan Geraldo
iya iya
Kanigara Ramiel Alejandro
oh ya, itu bekas darah di leher lo
Kanigara Ramiel Alejandro
lo pasti ngabisin anak buahnya Frederick lagi kan
Aaron Arshaan Geraldo
hm..
Aaron Arshaan Geraldo
tapi mereka nggak ngasih info apa-apa jir, kesel gue
Kanigara Ramiel Alejandro
udah gue bilang Ron, berhenti bunuh orang
Aaron Arshaan Geraldo
terus lo ngebiarin mereka yang udah bunuh orang tua kita gitu?
Aaron Arshaan Geraldo
itu nggak adil bang
Aaron Arshaan Geraldo
Mommy sama Daddy juga butuh keadilan
Aaron Arshaan Geraldo
dan gue nggak bakal berhenti sebelum bisa bunuh Frederick juga
Kanigara Ramiel Alejandro
*menghela nafas
Kanigara Ramiel Alejandro
inget Aaron, lo itu dulu anak baik-baik...
Kanigara Ramiel Alejandro
gue tau lo nggak terima atas kematian mommy sama daddy
Kanigara Ramiel Alejandro
tapi coba lo pikir, apa mereka nggak sedih ngeliat lo bunuh orang sana sini?
Kanigara Ramiel Alejandro
*menepuk bahu Aaron
gue tau lo marah... bahkan gue pun juga marah
Kanigara Ramiel Alejandro
tapi kita cukup do'ain momen sama daddy biar tenang aja
Kanigara Ramiel Alejandro
nggak perlu tuh jadi orang yang sampai nggak punya hati
Kanigara Ramiel Alejandro
oke?
Kanigara Ramiel Alejandro
yaudah, sana bersih-bersih. gue mau ke kantor
Kanigara Ramiel Alejandro
udah telat nih
Kanigara Ramiel Alejandro
oh ya, sore nanti lo ke mansion ya. kita nginep disana
Aaron Arshaan Geraldo
oke bang
Aaron Arshaan Geraldo
hati-hati ya
Kanigara Ramiel Alejandro
hmm
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!