Raja Lorong Gelap
Bukan Bocah Lemah
[𝙈𝙖𝙡𝙖𝙢 - 𝘿𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞𝙠 𝙠𝙪𝙢𝙝𝙤, 𝙋𝙞𝙣𝙜𝙜𝙞𝙧𝙖𝙣 𝙆𝙤𝙩𝙖]
𝐒𝐮𝐚𝐫𝐚 𝐬𝐞𝐩𝐚𝐭𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐧𝐭𝐚𝐦 𝐚𝐬𝐩𝐚𝐥 𝐛𝐚𝐬𝐚𝐡. 𝐊𝐨𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢... 𝐛𝐚𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐬𝐚𝐦𝐚: 𝐝𝐚𝐫𝐚𝐡, 𝐚𝐥𝐤𝐨𝐡𝐨𝐥 𝐦𝐮𝐫𝐚𝐡, 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐤𝐮𝐬 𝐦𝐚𝐭𝐢.
Kang Ryujin
Tujuh tahun.
Cuma butuh tujuh detik buat aku sadar... aku nggak rindu tempat ini.
𝐒𝐮𝐚𝐫𝐚 𝐭𝐚𝐰𝐚 𝐩𝐫𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐞𝐜𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐡𝐞𝐧𝐢𝐧𝐠𝐚𝐧.
𝐓𝐢𝐠𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐝𝐢 𝐝𝐞𝐩𝐚𝐧 𝐋𝐨𝐫𝐨𝐧𝐠.
𝐌𝐚𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐨𝐫𝐨𝐭 𝐭𝐚𝐣𝐚𝐦. 𝐌𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐢𝐮𝐦 𝐚𝐫𝐨𝐦𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐠𝐬𝐚.
preman soji
Liat siapa yang balik... anak jalanan yang dulu digebukin tiap sore!
preman dori
Pakai jaket mahal sekarang? Hahaha, mau sok jadi bos?
Kang Ryujin
[𝗕𝗲𝗿𝗵𝗲𝗻𝘁𝗶 𝗯𝗲𝗿𝗷𝗮𝗹𝗮𝗻, 𝗺𝗲𝗻𝗮𝘁𝗮𝗽 𝗱𝗮𝘁𝗮𝗿]
Kang Ryujin
Kalau aku dulu anak lemah...
Sekarang kalian cuma target pemanasan.
𝐃𝐨𝐫𝐫!!!
𝐒𝐚𝐭𝐮 𝐩𝐮𝐤𝐮𝐥𝐚𝐧. "𝐏𝐫𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐒𝐨𝐣𝐢" 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐢𝐮𝐦 𝐭𝐚𝐧𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐬𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐢𝐧𝐝𝐚𝐫.
𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐝𝐚𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐫𝐚𝐧𝐭𝐚𝐢, 𝐬𝐚𝐭𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐥𝐞𝐦𝐩𝐚𝐫 𝐛𝐨𝐭𝐨𝐥.
𝐓𝐚𝐩𝐢 𝐑𝐲𝐮𝐣𝐢𝐧 𝐭𝐚𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐠𝐞𝐬𝐞𝐫.
Kang Ryujin
Di tempat aku dilatih...
Mereka menyebut ini "𝗧𝗮𝗿𝗶𝗮𝗻 𝗠𝗮𝗹𝗮𝗺".
𝐃𝐮𝐚 𝐝𝐞𝐭𝐢𝐤.
𝐁𝐨𝐭𝐨𝐥 𝐝𝐢𝐡𝐞𝐧𝐭𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐮𝐝𝐚𝐫𝐚. 𝐑𝐚𝐧𝐭𝐚𝐢 𝐝𝐢𝐬𝐞𝐫𝐞𝐭 𝐤𝐞 𝐛𝐚𝐥𝐢𝐤 𝐩𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐧𝐠 𝐩𝐫𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢.
preman dori
A-Apa kau... manusia?
Kang Ryujin
Lebih buruk dari itu.
𝐒𝐢𝐫𝐢𝐧𝐞 𝐩𝐨𝐥𝐢𝐬𝐢 𝐦𝐮𝐥𝐚𝐢 𝐭𝐞𝐫𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐫 𝐬𝐚𝐦𝐚𝐫. 𝐋𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐡 𝐤𝐚𝐤𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐝𝐞𝐤𝐚𝐭. 𝐒𝐞𝐧𝐭𝐞𝐫 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐞𝐝𝐢𝐩.
Kang Ryujin
[𝗕𝗲𝗿𝗯𝗶𝘀𝗶𝗸]
Hah... seperti biasa. Masih main kotor.
𝐁𝐀𝐌!!!
𝐑𝐲𝐮𝐣𝐢𝐧 𝐝𝐢𝐭𝐞𝐧𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐢𝐧𝐠. 𝐃𝐮𝐚 𝐩𝐨𝐥𝐢𝐬𝐢 𝐩𝐫𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐛𝐚, 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠𝐚𝐢.
polisi jiro
Balik-balik bikin ribut. Kau pikir kota ini milikmu?
polisi han
Kita kasih sambutan buat bocah ini.
𝐌𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐫𝐞𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐞 𝐠𝐚𝐧𝐠 𝐠𝐞𝐥𝐚𝐩, 𝐣𝐚𝐮𝐡 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐂𝐂𝐓𝐕.
𝐏𝐮𝐤𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐮𝐛𝐢-𝐭𝐮𝐛𝐢, 𝐑𝐲𝐮𝐣𝐢𝐧 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩 𝐝𝐢𝐚𝐦.
Kang Ryujin
[𝗧𝗲𝗿𝘁𝘂𝗻𝗱𝘂𝗸, 𝗻𝗮𝗽𝗮𝘀 𝗯𝗲𝗿𝗮𝘁]
Kang Ryujin
Hm... tak ada yang berubah.
Polisi... preman berseragam.
Hyun Jiho
Cuma anak jalanan. Tapi punya video kalian.
Mau aku posting sekarang?
𝐏𝐨𝐥𝐢𝐬𝐢 𝐩𝐚𝐧𝐢𝐤. 𝐋𝐚𝐫𝐢 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐢𝐫𝐢𝐭-𝐛𝐢𝐫𝐢𝐭.
Kang Ryujin
[𝗠𝗲𝗻𝗮𝘁𝗮𝗽 𝗽𝗲𝗺𝘂𝗱𝗮 𝗸𝘂𝗿𝘂𝘀, 𝗿𝗮𝗺𝗯𝘂𝘁 𝗮𝗰𝗮𝗸, 𝗷𝗮𝗸𝗲𝘁 𝗿𝗼𝗯𝗲𝗸 𝗶𝘁𝘂]
Hyun Jiho
Orang yang nunggu kau balik tujuh tahun.
Kang Ryujin
[𝗗𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗵𝗮𝘁𝗶]
Malam itu, aku sadar...
Aku belum sendirian.
Kota Ini Masih Busuk
[𝙂𝙖𝙣𝙜 𝙎𝙚𝙢𝙥𝙞𝙩 𝙙𝙞 𝙆𝙪𝙢𝙝𝙤, 𝙈𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙃𝙖𝙧𝙞]
Kang Ryujin
[𝗧𝗲𝗿𝗲𝗻𝗴𝗮𝗵-𝗲𝗻𝗴𝗮𝗵]
Kang Ryujin
Tempat ini... masih sama saja.
Bau busuknya nggak pernah hilang.
Hyun Jiho
[𝗠𝗲𝗻𝘆𝗮𝗻𝗱𝗮𝗿 𝗱𝗶 𝗱𝗶𝗻𝗱𝗶𝗻𝗴, 𝗺𝗲𝗻𝘆𝗮𝗹𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗿𝗼𝗸𝗼𝗸]
Hyun Jiho
Bukan kotanya yang nggak berubah.
Kita aja yang belum mulai mengguncangnya.
Kang Ryujin
[𝗠𝗲𝗹𝗶𝗿𝗶𝗸 𝗸𝗲𝘀𝗮𝗹]
Kau masih suka bicara sok bijak.
Hyun Jiho
Dan kau masih mudah dipukuli.
[𝗛𝗲𝗺𝗯𝘂𝘀𝗸𝗮𝗻 𝗮𝘀𝗮𝗽]
Hyun Jiho
Ayo. Aku sudah temukan tempat untuk kita.
[𝙂𝙪𝙙𝙖𝙣𝙜 𝙏𝙪𝙖 - 𝙆𝙪𝙢𝙝𝙤 𝙋𝙞𝙣𝙜𝙜𝙞𝙧𝙖𝙣]
Pemilik Gudang
[𝗠𝗲𝗹𝗶𝗿𝗶𝗸 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗯𝗮𝗹𝗶𝗸 𝗽𝗶𝗻𝘁𝘂]
Pemilik Gudang
Kau bawa anak lagi?
Aku tak mau lantai gudang ini berlumuran darah. Paham?
Hyun Jiho
[𝗠𝗲𝗻𝘆𝗲𝗿𝗮𝗵𝗸𝗮𝗻 𝗮𝗺𝗽𝗹𝗼𝗽 𝘁𝗲𝗯𝗮𝗹]
Hyun Jiho
Tenang saja, pak tua.
Ini bukan tempat jagal.
Setidaknya... belum.
Kang Ryujin
[𝗕𝗶𝗰𝗮𝗿𝗮 𝗽𝗲𝗹𝗮𝗻]
Belum...
Kang Ryujin
[𝗠𝗲𝗹𝗶𝗵𝗮𝘁 𝘁𝗶𝗸𝘂𝘀 𝗹𝗮𝗿𝗶 𝗺𝗲𝗻𝘆𝗲𝗹𝗶𝗻𝗮𝗽]
Kang Ryujin
Tempat seperti ini?
Hyun Jiho
Dindingnya tebal.
Tak banyak yang tahu keberadaannya.
Tempat sempurna untuk memulai sesuatu.
Kang Ryujin
Tempat kotor untuk bangkit.
Cocok untukku.
𝐋𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐧𝐝𝐞𝐤𝐚𝐭 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐥𝐮𝐚𝐫
Petugas keamanan kumho
[𝗧𝗲𝗴𝗮𝘀]
Kalian orang baru?
Di kumho, setiap jengkal jalan harus dibayar.
Hyun Jiho
[𝗕𝗲𝗿𝗯𝗶𝘀𝗶𝗸 𝗸𝗲 𝗥𝘆𝘂𝗷𝗶𝗻]
Dia preman berseragam.
Polisi pun tunduk padanya.
Kang Ryujin
[𝗕𝗲𝗿𝗱𝗶𝗿𝗶 𝗽𝗲𝗿𝗹𝗮𝗵𝗮𝗻, 𝘁𝗮𝘁𝗮𝗽𝗮𝗻 𝘁𝗮𝗷𝗮𝗺]
Kang Ryujin
Aku sudah pernah kalah. Pernah disingkirkan.
Tapi kali ini...
Kang Ryujin
Aku kembali bukan untuk membayar.
Aku kembali untuk merebut segalanya.
𝐁𝐑𝐀𝐊𝐊𝐊!!!! [𝐒𝐮𝐚𝐫𝐚 𝐩𝐮𝐤𝐮𝐥𝐚𝐧]
Petugas keamanan kumho
[𝗠𝗲𝗻𝗷𝗲𝗿𝗶𝘁]
AAARRGGHHHH!!!
Hyun Jiho
Kota ini akan kacau...
Kang Ryujin
... Dan aku yang akan mulai menghancurkannya.
Langkah Pertama di Tanah Busuk
[𝘿𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙂𝙪𝙙𝙖𝙣𝙜 𝙏𝙪𝙖 - 𝙆𝙪𝙢𝙝𝙤]
𝐁𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐭 𝐬𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐫𝐤𝐞𝐥𝐚𝐡𝐢𝐚𝐧.
Hyun Jiho
[𝗟𝗶𝗵𝗮𝘁 𝘁𝘂𝗯𝘂𝗵 𝗽𝗲𝘁𝘂𝗴𝗮𝘀 𝘁𝗲𝗿𝗴𝗲𝗹𝗲𝘁𝗮𝗸]
Hyun Jiho
Kau terlalu cepat main tangan.
Kang Ryujin
Dia terlalu banyak bicara.
Hyun Jiho
[𝗦𝗲𝗺𝗶-𝘀𝗲𝗿𝗶𝘂𝘀]
Kau tahu kan, dia itu bukan orang sembarang?
Hyun Jiho
Dia pegang jatah di hampir semua gang kumho.
Kang Ryujin
Dan sekarang dia jatuh di gudang busuk kita.
Bagus buat reputasi.
Hyun Jiho
Reputasi bikin orang datang.
Dan kadang, bawa peluru juga.
𝐃𝐢 𝐥𝐮𝐚𝐫 - 𝐉𝐢𝐡𝐨 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐭𝐮𝐩 𝐩𝐢𝐧𝐭𝐮 𝐆𝐮𝐝𝐚𝐧𝐠, 𝐥𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐡𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐭
Hyun Jiho
[𝗚𝘂𝗺𝗮𝗺]
Kalau kata orang, kita sudah buka pintu neraka.
Kang Ryujin
Lalu kita sambut nerakanya dengan senyum.
Hyun Jiho
[𝗦𝗮𝗺𝗯𝘂𝗻𝗴]
Dan pisau di balik jaket.
[𝙇𝙤𝙧𝙤𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙡𝙖𝙠𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙙𝙖𝙣𝙜 - 𝙆𝙪𝙢𝙝𝙤]
Kang Ryujin
[𝗠𝗲𝗻𝗮𝘁𝗮𝗽 𝗹𝗮𝗻𝗴𝗶𝘁 𝗸𝘂𝗺𝗵𝗼]
Kang Ryujin
Ini kota penuh bangkai.
Yang kuat makan, sedangkan yang lemah menghilang.
Hyun Jiho
Jadi kita harus mulai makan.
Kang Ryujin
Kita mulai dengan apa?
Hyun Jiho
[𝗚𝗲𝘀𝗲𝗿 𝗮𝗺𝗽𝗹𝗼𝗽 𝗹𝗮𝗶𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗷𝗮𝗸𝗲𝘁𝗻𝘆𝗮]
Hyun Jiho
Daftar nama. Geng kecil. Preman. Kurir. Kita nggak perlu kuasai kumho... cukup potong syarafnya satu-satu.
Kang Ryujin
... Dan buat jantung kotanya berhenti berdetak.
𝐒𝐮𝐝𝐮𝐭 𝐠𝐞𝐥𝐚𝐩 𝐥𝐨𝐫𝐨𝐧𝐠, 𝐬𝐨𝐬𝐨𝐤 𝐦𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫𝐢𝐮𝐬 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐞𝐫𝐡𝐚𝐭𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐣𝐚𝐮𝐡.
Sosok misterius
[𝗠𝗲𝗻𝗴𝗮𝗸𝘁𝗶𝗳𝗸𝗮𝗻 𝗽𝗼𝗻𝘀𝗲𝗹]
Bos... sepertinya kita punya masalah baru.
[𝙆𝙚𝙢𝙗𝙖𝙡𝙞 𝙠𝙚 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙜𝙪𝙙𝙖𝙣𝙜]
Kang Ryujin
[𝗗𝘂𝗱𝘂𝗸 𝗱𝗶 𝗹𝗮𝗻𝘁𝗮𝗶 𝗱𝗶𝗻𝗴𝗶𝗻]
Hyun Jiho
Aku nggak akan bohong.
Langkah ini bisa bikin kita mati.
Kang Ryujin
Mati bukan hal baru.
Tapi mati tanpa mencoba? Itu busuk.
Hyun Jiho
Oke. Malam ini, kita resmi mulai.
Kita bentuk ulang kumho.
Kang Ryujin
... Dari bawah. Dengan darah.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!
