NovelToon NovelToon

CLARA ANDERSON

Gak Mandi

Jam menunjukkan pukul 07:15 seorang gadis cantik dengan kulit putih mulus, hidung mancung dan bibir merah cherry, mata biru kehijauan yang indah. Rambutnya coklat tua, lembut dan lurus. Tubuhnya tinggi nan sempurna. Ya gadis itu adalah Clara yang masih setia di atas ranjang king sizenya dengan selimut yang membungkus tubuhnya. Matanya mengerjap setelah cahaya mentari masuk saat horden jendela kamarnya dibuka oleh sosok wanita yang sudah memiliki dua anak remaja namun masih terlihat cantik dan muda. Wanita itu adalah Vania Arabella Anderson. “sayang bangun udah jam 7:15, kamu ke kampus nggak?”.Clara yang semula malas kemudian mendudukkan tubuhnya dengan cepat “jam berapa ma?”.sambil mengucek kedua mata indahnya.

“jam 7:15”. “kenapa Mama ga bangunin aku sih?”

“Mama udah bangunin kamu tadi, eh kamunya tidur lagi. Mama kira kamu ga ada kuliah pagi”

Clara beranjak dari ranjang dengan tergesa gesa menuju kamar mandi. Ia mencuci muka dan menggosok gigi. Kemudian Ia bersiap siap memakai celana jeans, kaos dan kemeja yang tidak di kancing. Menggunakan sneakersnya dan menyambar tasnya dengan cepat. Ia menuruni tangga, didapatinya tiga orang yang ada di sana. Mamanya, disebelahnya ada seorang pria yang sudah berumur namun masih tampan dan terlihat muda ia adalah Yusuf Adriano Anderson, papa Clara seorang CEO dari perusahaan yang terkemuka dan pemilik kampus tempat anak anaknya menempuh pendidikan saat ini. Satu lagi pria yang berumur satu tahun lebih tua dari Clara berperawakan tinggi dan tampan wajahnya mirip Clara tapi versi laki laki, ia adalah Kevin Narendra Anderson kakak laki laki Clara. “sayang ayo sarapan dulu” mama menyiapkan roti dengan selai coklat kesukaan clara. Clara menyambar roti itu memakannya sambil berdiri.

“sayang kalau makan duduk”.

“gaada waktu pa, sudah telat” jawab Clara.

“kamu di tungguin dari tadi ga bangun bangun untung aku ga ada kuliah pagi”

“ga mandi kan kamu?”

“gak, tapi kan masih wangi”

“jorok” sahut mereka bersamaan.

“udah deh bang, ayo berangkat udah telat ini”.

kakak beradik itu berpamitan dan meninggalkan ruang makan. “hati hati kalian”

“iya” jawab keduanya sambil teriak.

Mobil mewah mereka berdua melaju meninggalkan mansion megah, membelah keramaian jalanan ibu kota. “huh hari pertama kuliah setelah libur panjang telat gini” Clara berkeluh kesah.

“salah sendiri bangun kesiangan, lagian kan udah biasa telat” Kevin menjawab dengan nada mengejek. Clara hanya mendengus kesal dengan kakaknya itu.

mereka telah sampai di kampus dengan tergesa gesa Clara masuk ke kelasnya sedangkan Kevin menuju kantin mengobrol dengan teman temannya sambil menunggu jam mata kuliahnya tiba.

sampai di depan kelas Clara mengetuk pintu dengan perlahan dan membukanya didapatinya seorang pria yang berperawakan tinggi dan tampan tengah menerangkan di depan kelas, sepertinya dosen baru. “maaf pak telat”.

dosen itu menatapnya intens “Cantik” batinnya dalam hati, tapi ia tak akan luluh dengan itu.

“keluar” satu kata yang keluar dari mulut dosen itu. Clara membalikkan badan hendak keluar, baru saja ia ingin memegang gagang pintu sebuah suara menghentikannya “siapa namamu?”

“Clara pak” sambil menoleh menatap dosen itu. “yasudah keluar” Clara keluar dari kelas menghela nafas setelah berada di depan pintu. Ia dikejutkan dengan laki laki yang mendekat ke arahnya “Clara lo kenapa di luar?” Tanya laki laki tampan itu.

“ eh Dimas, gue telat di suruh keluar ama dosen”

“yaudah ke kantin yuk, paling nanti kalo gue masuk juga di suruh keluar”.

mereka menuju kantin dan duduk di meja dekat jendela. “loe mau makan apa ra?”

“ samain aja”

“oke gue pesen dulu” berlalu pergi meninggalkan Clara untuk memesan makanan. Beberapa saat kemudian Dimas kembali membawa nampan dengan dua porsi makanan dan minumannya. Clara menyantap makanan yang ada di depannya dengan lahap. “Ra kenapa lo tadi telat?”

“pertanyaan aneh, bukannya lo tau gue sering telat”

“ya basa basi aja nanya biar ada obrolan, soalnya dari tadi gue liat lo fokus makan aja”

“gue laper banget belum makan dari malem,Cuma makan roti doang tadi pagi, soal gue telat, ya lo tau sendiri lah kalo gue kalo main game sampai begadang”.

“eh…hari ini ada latihan basket kan ya?”

“mati aja deh, gue lupa ga bawa baju” Clara menepok jidatnya.

“Hari ini gue ga ikut dulu deh izinin ya…”

“iya nanti gue bilang sama anak anak”. Tak disadari sepasang mata tengah memerhatikan mereka dengan intens. Ia Adalah Rayhand Putra Sanjaya dosen yang menyuruh Clara keluar karena telat. “siapa laki laki itu? Sepertinya mereka sangat akrab” batin Rayhand sambil melamun. Lamunannya buyar ketika melihat seorang gadis dan laki laki yang menghampiri Clara.

Mereka adalah Ilham dan Dinda sahabat Clara. “Ra lo tadi telat kenapa?” Tanya Dinda, lagi lagi pertanyaan aneh yang ia dengar dari sahabatnya itu, gadis yang tidak terlalu tinggi namun manis dengan hidung mungil dan mata indah dia adalah Dinda. Dan di sampingnya cowok dengan kulit putih bersih, hidung mancung dan sorot mata tajam bernama llham. Clara memutar bola matanya jengah, Ilham yang mengetahui gelagat Clara angkat bicara “pakek ditanya lagi, udah jelas-jelas begadang dan bangunnya kesiangan ya kan?” Clara mengangguk lemah. Rayhand tetap memerhatikan percakapan mereka “begadang?, untuk apa begadang? bukannya ini awal semester baru masuk?,jadi tidak mungkin ada tugas” berbagai macam pertanyaan muncul dalam benaknya. “sepertinya aku tertarik padanya” gumamnya pelan. Beberapa saat kemudian datang pria tampan mengecup pucuk kepala Clara secara tiba tiba “eh lupa kamu tadi nggak mandi kan ya?" tanya Kevin menggoda. Mereka membelalakkan mata “ih jorok lo nggak mandi?”

“eh biasa aja kali, ini gua juga masih wangi”

“jorok lo”

“abis gimana ga ada waktu, ga mandi aja kesiangan apalagi mandi” jawab Clara enteng.

Rayhand tersenyum dengan tingkah gadis itu.

“dek pulang yuk, Mama udah nunggu di rumah”. Kevin masih tetap berdiri sambil memainkan rambut adiknya. “bang Kevin, adikmu tadi telat, trus di usir sama dosen”. Dimas mengadu. “eh Dim kaya lo ga telat aja, lo tadi kan juga telat malah datengnya duluan gue”. Mereka semua menghembuskan nafas dengan tingkah dua orang ini. “ini kalo ga segera di akhiri bakalan panjang” kata Kevin lirih tapi masih bisa di dengar. Kevin menarik tangan Clara untuk meninggalkan mereka semua. “kita duluan ya”

“iya bang hati hati” sahut mereka semua. Rayhan merasa hatinya sedikit sakit melihat interaksi antara Clara dan Kevin yang begitu akrab “Perasaan apa ini” batinnya.

Di sebuah ruang makan mereka telah berkumpul kedua orang tua dan anak laki laki beserta adik perempuannya. Seorang pria berumur 50 tahun, berperawakan tinggi gagah, dia adalah Seto putra sanjaya ayah dari Rayhand pemilik bisnis property di kota besar ini. Kemudian wanita yang umurnya 4 tahun lebih muda, memiliki kulit putih dengan bibir dan mata yang indah, ia terlihat masih muda. Dia adalah lbunda Rayhan Rina Ayudhia sanjaya. Adik perempuannya yang masih semester 1, kuliah di tempat Rayhand mengajar. Gadis manis dengan bibir mungil dan hidung mancung dia adalah Syifa Adelia Sanjaya. “bagaimana kuliahmu di hari pertama nak?” Tanya Ayah yang memecah keheningan. “Menyenangkan yah aku dapat banyak temen, dan aku kagum deh sama kampusnya. Bagus banget…aku juga ketemu sama kak Clara, tadi dia senyum sama aku, cantik deh. Di foto cantik liat aslinya makin cantik.”

“Clara siapa?” Tanya Bunda antusias.

“itu loh Bun most wantednya campus. Selain itu dia juga cantik dia juga pinter”.

“Clara yang jurusan Manajemen Bisnis?”. Rayhand angkat bicara

“loh kakak kok tau?”

“taulah orang kakak dosennya”.

“gimana kak cantik kan?”

“Hm..." jawab Rayhand singkat lalu melanjutkan makannya.

Rencana Makan Malam

Clara dengan tergesa gesa menuruni tangga nafasnya ngos ngosan. “sayang sarapan dulu”

“huh nggak sempet ma udah telat, bang hari ini aku bawa motor sendiri. Nanti ada latihan”

“oke” Clara berpamitan dan melajukan motor sportnya menuju kampus. Sampai di parkiran, ia membuka helmnya. Rambutnya tergerai begitu saja. Banyak mata yang memandangnya kagum, namun ia mengabaikanya dan melangkahkan kakinya dengan cepat menuju kelas. “hy ra lo telat lagi?” sapa Ilham.

“iya nih, ayo cepetan” Clara menarik tangan Ilham untuk mempercepat langkahnya. Sampai di depan kelas ia ragu untuk masuk. Terlihat dosen kemarin yang mengusirnya tengah mengajar. Tanpa ia sadari Ilham telah membuka pintu “maaf pak kami telat”. Mereka mendapat tatapan tajam dari dosen muda yang ada di depannya. Dosen itu menaikkan satu alisnya “bukannya kamu yang telat kemarin?” sambil menatap lurus ke arah Clara.

“iya pak”

“alasan apa kali ini?”

“kesiangan pak”

“Ikut saya” Dosen itu melangkah maju meninggalkan ruang kelas. Ilham dan Clara mengekor dari belakang.

Di depan kelas “selesai jam ini kalian berdua bersihkan halaman sampai bersih. Saya sendiri yang akan mengawasi kalian”.

Clara membelalakkan matanya. Halaman kampus kan luas banget. Siap siap jadi tontonan deh gue. Gumam Clara dalam hati.

“tapi pak….” belum sempat meneruskan ucapannya sudah terpotong. “tidak ada protes”. Dosen itu kembali ke kelas. Clara menghela nafas, “ham lo ngebayangin ga halaman kampus luas banget”.

“udah trima aja”

“kita berasa kaya anak SMA yang lagi telat ga sih?”

“iya gue juga mikir gitu”

Beberapa saat kemudian “Ayo kalian harus memulai hukuman kalian”. Mereka berdua mengikutinya hingga sampai di halaman kampus. Clara dan Ilham mengambil sapu dan memulai hukuman mereka. Keduanya menjadi pusat perhatian para mahasiswa. Ada yang senang karena dapat melihat seorang yang mereka kagumi ada juga yang merasa kasihan. Sial umpat mereka berdua dalam hati. Rayhand memerhatikan mereka dari bangku yang tak jauh dari sana. Beberapa saat kemudian keringat dari dahi Clara bercucuran karna cuaca sedang sangat terik. Clara membuka kemeja yang ia gunakan menampilkan tubuh indahnya terbalut kaos yang sedikit basah karena keringat. Mereka yang sedang memerhatikan pemandangan itu menelan ludahnya susah payah. Ilham yang menyadari itu, langsung mengeluarkan sapu tangan dan menyeka keringat di dahi gadis itu dengan perlahan. Rayhand melihat itu menjadi geram “hey kalian cepat bereskan”.

“iya pak”. Sebenarnya Rayhand tidak tega melihat gadis itu kepanasan tapi apa boleh buat, ia sudah terlanjur menghukumnya. Setelah beberapa jam hukuman mereka selesai. Dengan spontan Clara merebahkan tubuhnya di bawah pohon dengan beralaskan rumput sambil memejamkan matanya. Tiba tiba  merasakan dingin, tapi bukan tangan, melainkan minuman yang Ilham tempelkan pada pipinya. “nih minum”.

Clara bangkit, mendudukan diri menyambar minuman itu. Meneguknya dengan cepat hingga hanya menyisakan setengah. “makasih”.

“ra tadi lo brangkat sama bang Kevin? “

“enggak, gue bawa motor sendiri. Nanti kita kan ada latihan volly”.

“oh iya juga”

“Yaudah yuk sekarang kita ke sana” mereka menuju tempat latihan.

Clara mengganti bajunya menggunakan kaos dan celana pendek. Rambutnya di ikat ke atas menampilkan leher jenjangnya. Semua orang yang melihatnya memberikan tatapan kagum. Terlebih lagi saat ia memainkan bola volly dengan lihainya. Keringat yang membasahi tubuh dan rambut yang sedikit berantakan. Entah kenapa itu membuatnya semakin menarik. Selesai latihan ia berpamitan pulang. “ra tunggu..” llham mengatur nafasnya yang hampir habis karena berlari. “gue nebeng lo ya, motor gue lagi di service. Anterin gue ke bengkel”.

“nih lo yang bawa” Clara melemparkan kunci motornya pada Ilham. Rayhand yang sedang di parkiran terpesona melihat gadis yang sedang berinteraksi dengan seorang lelaki. Ia kemudian masuk ke dalam mobilnya setelah mereka meninggalkan parkiran. Tanpa sadar Rayhand mengikuti keduanya hingga sampai di sebuah bengkel. “Ham gue duluan ya”.

“ok thanks ya.. Ati ati”.

Clara melajukan motornya dan Rayhand tetap mengikuti. Sampai Clara masuk ke dalam mansion megah. “oh dia tinggal di sini”

Rayhand pergi, ia tersenyum puas karna telah mengetahui tempat tinggal Clara.

Clara yang telah sampai merebahkan dirinya di sofa hingga tertidur. Saking pulasnya Clara tak menyadari Kevin telah pulang dengan membawa teman temannya Rio, David dan Andre. Mereka melihatnya kagum dengan gadis itu, pasalnya dalam keadaan apapun tetap cantik. “his….. Anak ini tidur di mana mana”. Kevin yang tak mau mengganggu tidur nyenyak adiknya, mengangkat dan memindahkannya ke kamar dengan hati hati. "Ayo kita kerjakan sekarang" . Mereka berempat mengerjakan tugas dengan serius. Mama yang baru datang dari luar menyapa. “kalian sudah lama”.

“baru kok tante” ketiganya beranjak dan menyalami Mama.

Melihat ketiga pemuda yang sopan itu Mama tersenyum ramah.

“Tante ke dalam dulu ya”

“iya tan”

Beberapa saat kemudian Mama datang membawa pizza, kentang goreng, cake, minuman dan beberapa camilan. Mereka semua melongo terkecuali Kevin.

“Gausah repot repot tan”

“kalian tamu tante, ini ga repot sama sekali. Tante malah senang. Anggap saja rumah sendiri”.

“makasih tan”.

Mama tersenyum

“Kevin adik kamu belum pulang?”

“noh lagi tidur di kamarnya, aku tadi yang pindahin. masa tadi dia tidur di sini belum mandi, belum ganti baju. Parahnya lagi mam masih pake sepatu sama tas”. Kevin mengadu

Mama menghela nafas mendengar aduan Kevin mengenai tingkah adiknya.

Clara yang telah terbangun dari tidurnya bergegas mandi, mengganti baju, dan sholat. Selesai dengan kegiatannya, perutnya merasa lapar karena dari tadi belum makan. Ia melangkah menuruni tangga menuju dapur tanpa memperdulikan orang orang yang tengah memperhatikannya. Mama langsung menyusulnya. “tante tinggal dulu ya”.

“Iya tan”.

“sayang kamu baru bangun? “

“iya mam” jawabnya sambil menyantap kue coklat kesukaannya.

“udah sholat”

“udah mam”

“sayang mama mau ngomong”

“ngomong aja kali mam”

“besok kita ada acara makan malam sama sahabat papa. kamu ikut ya? ”

“Abang kut gak?”

“ikut katanya”

“yaudah aku ikut”

“mam yang kayak gini ada lagi gak?” sambil menunjuk piring kue yang telah kosong.

“di kulkas, masih banyak” mama mencubit pipi putrinya gemas.

Menyukaimu

Di kediaman seto mereka telah melangsungkan acara makan malam. “anak anak kita ada acara makan malam besok. Kalian harus ikut ya”

“acara makan malamnya dimana yah?” Tanya Syifa antusias.

“di restoran XX, kita makan malam sama keluarga sahabat Ayah. Mereka yang telah menolong Ayah ketika merintis bisnis dulu”. Bunda menjelaskan.

“ya kita berdua ikut aja” jawab Rayhand dengan tetap fokus dengan makanannya.

Pagi sudah tiba gadis cantik itu masih tetap dalam tidurnya yang nyenyak. Ia baru tidur subuh tadi setelah sholat. “sayang hari ini ada kuliah pagi tidak?” suara mama sambil menggedor pintu dengan kuat. Namun Clara tidak peduli. Mama menjadi geram masuk dan menarik selimut anaknya. “bangun sayang mama siram ni kalo ga bangun. Kamu ga sholat ya tadi ”.

“ma Clara tadi baru tidur abis sholat. Tolong pengertian dikit lah ma 10 menit lagi”.

“salah sendiri, jam tidur kamu berantakan. Bangun, kalo ga bangun mama bener bener siram ni”.

“iya iya”.

Clara menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Ia memakai baju seperti biasa dan bergegas untuk sarapan. Ia menuruni tangga dengan langkah malas, karena masih mengantuk.

Duduk di samping Kevin yang sedang memakan sarapannya. Clara menaruh kepalanya di atas meja. Mereka semua geleng geleng kepala dengan tingkah laku gadis ini. “sayang ayo sarapan jangan tidur lagi”.

“iya pa aku gak tidur kok”.

“dek cepet, nanti aku tinggal”

“aku naik motor, nanti soalnya aku ada latihan”

“yaudah kakak duluan” mengecup kening Clara dan berpamitan kepada kedua orangtuanya.

“sayang cepet sarapan nanti kamu telat”.

“iya ma”

“kalo gitu papa berangkat dulu ya”

Mama dan Clara mencium tangan papa. “hati hati pa”.

“sayang nati jangan lupa ya kita ada acara makan malam”.

“hm ma aku ga ikut aja deh. Males”

“pokoknya harus ikut mama udah beli baju untuk kamu”.

“ makan malam doang pake beli baju segala”

Gumam Clara.

“iya udah deh iya, kalo gitu aku berangkat dulu”

“hati hati sayang”

“oke” Clara menaiki motornya menuju kampus.

Sampai di sana Ia menuju ruang musik,teman temannya telah menunggu.

“hy ayo kita mulai”

“Clara lo ga ada kelas?” tanya Dion

“au ah males gue”

“ya ga papa dia kan udah pinter” jawab Brian

“ngejek lu ya?”

“enggak kita gak ngejek, emang kenyataannya gitu kan lo pinter”

“Bisa aja lo bim”

“ayok mulai” Clara, Dion, Brian dan Bima memulai latihannya. Jika biasanya perempuan menjadi vokalis, kali ini beda Dion sebagai vokalis, Brian memegang gitar bass, Bima keyboards dan Clara memegang Drum. Terkejut bukan? Tapi itulah kenyataannya. Mereka latihan sangat serius, Membawakan beberapa lagu. Rayhand yang sedari tadi mengajar tidak melihat Clara. Ia befikir mungkin gadis itu terlambat. Namun sampai mata kuliahnya selesai belum juga muncul. Ada rasa khawatir di hatinya. Apa mungkin dia sakit. Rayhand memutuskan untuk pergi ke kantin dengan Dewa yang juga dosen muda sekaligus temannya di kampus ini.

“udah selesai gue ke kantin dulu ya”.

“Ok ra” baru saja ingin melangkah pergi Clara di kejutkan oleh Kevin yang sedang mengobrol dengan teman temannya. “mati deh gue kalo sampe abang tau”. Ia kembali lagi ke dalam. “lo kok balik lagi”

“minjem jaket”

“kenapa lo sakit?” tanya mereka khawatir.

“em… Iya nih tiba tiba meriang”

“kita ke ruang kesehatan ya? “

“nggak usah cuma butuh jaket gue ga papa”

“yakin?“ Dion yang hendak memegang kening Clara segera di tepis.

“mana jaket?”

“nih”

“thanks gue pinjem dulu, bye ”

Clara pergi, mereka yang penasaran mengikuti dari belakang. “oh ada Abangnya, pantesan”. Clara memakai jaketnya untuk menghindari Abangnya. Sampai ia di kantin duduk dan memesan makanan. Ketiga sahabatnya menghampiri,” Ra kenapa tadi ga masuk kelas?”. Tanya Dinda

“gue tadi latihan di ruang musik”

“kok lo bolos?”

“Gue males Ham, gue butuh hiburan”

“Alasan klasik”

“sirik aja lo Dim”

“jaket siapa tuh?”

“jaket Dion tadi gue minjem soalnya takut ketahuan ama Abang gue”.

“pesanan gue dateng tuh, kalian melongo aja ga mau pesen?”

“eh iya Din pesenin kita juga samain”

“ok”

Tanpa mereka sadari sedari tadi ada dua pasang mata yang memerhatikan. “oh jadi dia bolos di jam saya” gumam Reyhand dalam hati. “Rey kok dari tadi gue lihat lo perhatiin Clara”.

“gak gue heran aja sama tu anak. Masa tiap jam gue selalu telat dan hari ini bolos”.

“jangan heran bukan jam lo aja tapi semuanya. Di mata kuliah gue aja cuman masuk beberapa kali. Tapi dia pinter loh dan...."

"Dan apa?"

"Cantik." jawab Dewa sambil tersenyum.

“apa orang tuanya ga marah ya?"

“sebenernya sih orang tuanya over protective dulu aja dia sama kakaknya pernah sampai di kawal body guard. Tapi entah kenapa sekarang udah enggak”.

“dia punya kakak?”

“iya, juga kuliah di sini. Ini kan kampus orang tuanya”.

Rayhand membelalakkan matanya

“serius lo?”

Dewa hanya mengangguk.

Mereka masih terus memerhatikan.

Kevin datang bersama teman temannya bergabung dengan Clara. “kita gabung ya”

“duduk aja bang”.

Kevin menatap Clara tajam mereka semua hanya memerhatikan dengan malas, seakan sudah tau apa yang akan terjadi. “Udah di bilangin jangan makan pedes dek, ngeyel amat jadi orang”.

“ini ga pedes bang”

“bener ya kalo Alergi kamu kambuh berarti kamu boong”.

Rayhan memerhatikan kevin yang sangat perhatian dengan Clara.

“Dewa cowok itu siapa?”

“oh dia Kevin kakaknya Clara, dia sangat over protective sama adiknya. Karna Clara cucu perempuan satu satunya di keluarga Anderson jadi sangat dijaga dengan baik”.

Rayhand hanya diam dan terus memperhatikan.

Benar saja ruam merah nampak di pipi dan beberapa bagian tubuh Clara.

“tuh kan bener” kevin mengejeknya. Mereka semua tertawa. “kak gatel”

“stop jangan di garuk, di usap lembut kayak gini biar ga lecet. Kalo sampe lecet sedikit aku bisa di amuk.” Kevin mengusap ruam pada pipi Clara dengan lembut. “kak aku mau eskrim ”

“kumat deh manjanya” celoteh Dimas

“yaudah nanti kita beli. Nih Minum dulu obatnya”.

“kok bawa obat ini?”

“buat jaga jaga kamu kan suka cari gara gara”

Clara mendengus kesal dan meminum obatnya.

“jaket siapa nih tadi kayak aku ngeliat keluar dari ruang musik?”

"iya vin tadi kita juga liat" sahut teman teman Kevin yang sedang diam memerhatikan kecantikan Clara sejak tadi.

Clara panik.

“sukurin lo ra“ Ilham mengejek

“emm…...tadi…”

“kamu bolos?“

“tadi ada latihan jadi terpaksa”

Clara terlihat salah tingkah pun berlalu pergi. Karna dia tau kakanya pasti akan mengomel dan itu lama. Kevin terkenal dingin tapi jika dengan adiknya itu tidak berlaku. “Dek kembali” Clara tidak menggubris dan tetap pergi.

“Gadis Nakal tapi menarik” gumam Rayhand yang melihat tingkah gadis itu. Clara munuju kamar mandi mengganti bajunya dan pergi ke lapangan basket.”wajah loe kenapa Ra? Vano cemas. “oh ini cuma ruam aja karna makan pedes, nanti juga sembuh. Yaudah yuk latihan”.  Mereka berlatih, Clara paling banyak memasukkan bola ke dalam ring. Memang permainannya selalu memukau. Rayhand yang sedang lewat menghentikan kakinya memperhatikan gadis yang tengah asik mendrible bola. Wajahnya sedikit memerah sangat terlihat jelas di kulitnya yang putih. keringat yang membasahi bajunya dan rambutnya yang sedikit berantakan membuatnya tampak mengagumkan. Banyak orang yang sedang menyemangatinya dari kursi penonton. Namun ia tetap fokus. “aku menyukaimu” gumam Rayhand.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!