24/7 I LOVE YOU
hadiah pertama
Di bawah langit yang cerah
Arin siswi kelas 12-IPA 1 yang baru saja merayakan kelulusannya, ia terkejut melihat rajutan bunga yang tiba-tiba saja muncul dari balik tubuhnya
Pradipta
Kak, selamat atas kelulusannya
Pradipta siswa kelas 11-IPA 2. Memberikan buket bunga kepada kakak kelasnya itu
ucap Arin memastikan itu Pradipta sebelum ia menengok ke samping di mana pemuda itu berdiri
Jawab Pradipta dengan senyum polosnya
Arin tersenyum dan mengambil buket bunga anyaman tersebut
Arin
Ini cantik banget, lucu juga, gemes bangettttt
Ucapnya seraya memeluk buket tersebut
Pradipta
Kak, tolong simpan buket ini. Suatu saat akan ku ganti menjadi buket bunga pernikahan kita
Ucap Pradipta dengan percaya dirinya
Arin hanya tertawa mendengar ucapan adik kelasnya itu
Tanpa di sadari Pradipta memperhatikannya yang sedang tertawa
Tanya Pradipta kembali tak kalah bingung
Arin
Tadi kamu bilang apa?
Pradipta
Tidak... Tidak... Aku tidak bilang apa-apa, pokoknya selamat ya kak, aku pamit ke tempat teman-teman ku dulu
Ucap Pradipta Panik lalu pergi begitu saja
Arin tersenyum melihat kepergian Pradipta
Arin
Kecil-kecil mikirin nikah, mau jadi apa gedenya nanti
Ucap Arin seraya melihat punggung Pradipta yang menjauh
Arin
Dia pemuda yang manis, kepribadiannya pun baik, siapapun pasti akan beruntung jika dekat dengannya
Ucapnya lagi, setelahnya ia meninggalkan tempat tersebut
rutinitas pagi hari
Sebuh ciuman mendarat di pipi
Arin terperanjat karena ciuman itu
ayah Pradipta
Sedang melamun apa hmm?
bunda Arin
Saat pertama kali kamu ngasih bunga
Pradipta tersenyum mendengar jawaban istrinya itu
ayah Pradipta
Sudah ku ganti dengan bunga pernikahan bukan?
Arin tersenyum dan tertunduk malu, lalu lanjut memasak sarapan
terdengar langkah kecil sedang berjalan memasuki dapur
Dapur minimalis ala keluarga Pradipta
Panggilan kecil dari si manis untuk ayahnya
ayah Pradipta
Hmmm? ada apa little girl
Deheman lembut dari sang kepala keluarga, bertanya pada putri kecilnya
Merentangkan kedua tangan kepada sang ayah guna meminta di gendong, kebiasaan yang begitu manis di pagi hari
Tanpa banyak berpikir Pradipta menggendong putri kecilnya yang akan menginjak usia 5 tahun itu
Bukan kah Pradipta sangat beruntung memiliki 2 malaikat cantik yang manis
Pradipta tersenyum dengan tingkah putri kecilnya, menepuk lembut punggung si kecil. Sepertinya little sweet baru saja terbangun dan masih mengantuk, terlihat jelas putri kecilnya kembali memejamkan mata merasakan tepukan lembut dari sang ayah
bunda Arin
Ayo sarapan dulu
Ajak Arin kepada anak dan suaminya
bunda Arin
Baby turun yuk kita sarapan
Bujuk Arin pada putri kecilnya
Terlihat gelengan kecil pada si manis
bunda Arin
Kebiasaan deh kalau sudah sama ayah bunda di lupain (。•́︿•̀。)
Ucap Arin dengan ekspresi sedihnya
ayah Pradipta
Ayo sarapan dulu
Ucap Pradipta membujuk putri kecilnya
Saat ingin melepaskan pelukan si manis di gendongannya, justru pelukan itu makin erat
bunda Arin
Lihat kan? Ini hasil kamu selalu memanjakannya
Oceh Arin kepada suaminya
Pradipta hanya tersenyum mendengar ocehan istrinya itu
ayah Pradipta
Baby, ayah tidak ingin di bantah, kita sarapan dulu oke?
Ucap Pradipta sedikit lebih tegas, dan itu berhasil. Merekapun menikmati sarapannya
ribut?
bunyi aliran keran air terdengar
Di depan wastafel ini Arin sedang mencuci piring
Panggil Arin pada suaminya itu yang masih asik duduk bersantai dengan kopinya
Pradipta hanya melihat saja punggung sempit istrinya itu
Seakan tahu suaminya sedang memperhatikan, Arin melanjutkan ucapannya
bunda Arin
Nanti aku ada seminar jam 10 kamu berangkat lah kerja, nanti biar Baby aku yang antar kerumah mamah
Ucapnya, ia mengelap tangannya guna untuk di keringkan, lalu menghampiri suaminya di meja makan, duduk saling berhadapan
ayah Pradipta
Lalu kamu pergi dengan siapa?
bunda Arin
Aku akan bareng dengan teman kerjaku, lagian tempat seminarnya juga melewati jalur rumah mamah, jadi aku bisa turun sebentar menitipkan Baby
Arin menyadari nada bahaya dari suaminya itu
bunda Arin
Umm... itu... hyder dia juga guru di tempat aku mengajar
Tanpa banyak bicara Pradipta mengeluarkan kunci mobilnya
ayah Pradipta
Pakailah aku akan pakai kendaraan umum
Setelah mengucapkan itu, Pradipta memakai sepatu kerjanya dan pergi begitu saja
Arin terdiam, tak ada ciuman di kening saat berangkat kerja, bahkan putrinya pun tak mendaptkannya juga
Baby
Apa ayah marah karena aku nakal tadi?
Ucapnya, si kecil merasa ayahnya marah karena ia tidak mau sarapan tadi pagi
bunda Arin
Tidak, sayang. Ayah tadi telat kerja makanya buru-buru
Jawab Arin mencari alasan
bunda Arin
kamu mandi dulu ya, sayang. Nanti kita ke rumah nenek
Baby sudah mandi dan rapih
bunda Arin
Cantiknya princess bunda dan ayah
Ucap Arin, setelah merapihkan rambut putrinya itu
setelah merapikan penampilan putrinya mereka pun pergi
bunda Arin
sayang bunda ada seminar nanti bunda pulang malam. Jika ayah tidak jemput, kamu menginap dulu ya di rumah nenek
Ucap Arin setelah menitipkan putrinya kepada ibu mertuanya itu
Ciuman di kening, kedua pipi, hidung, dan bibir ia berikan kepada putri kecilnya sebelum pergi
Setelahnya ia izin kepada ibu mertuanya untuk berangkat
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!