NovelToon NovelToon

SANG PEWARIS RAJA IBLIS

Chapter 1 - Kondisi Dunia

Note : Sedikit pesan dari author, Sang Pewaris Raja Iblis adalah Spin Off dari Pedang Jiwa Naga dan Penerus Dewi Kematian, jadi jangan heran jika ada beberapa kesamaan seperti tingkatan kultivasi dan masa lalu peperangan. Terima kasih atas dukungan kalian semua ~

...----------------...

Orang-orang berbisik satu sama lain dengan ekspresi yang beragam kala mengelilingi seorang pria tua dengan boneka kayu tuanya. Pria tua itu memainkan boneka kayunya di balik tirai sembari berbicara dengan suara serak.

“Sepuluh ribu tahun telah berlalu tetapi kengerian akan perang antara Dewa dan Iblis masih terekam jelas di dalam benak. Kala itu, Raja Dewa Zhang Wei memimpin seratus ribu Pasukan Dewa pergi berperang dengan puluhan ribu Iblis yang merangkak keluar dari neraka. “ Cerita pria tua itu dengan suara yang agak gemetar.

Seolah ingin menambah ketegangan, pria tua itu berhenti sejenak dan memainkan boneka kayunya sebelum akhirnya Kembali melanjutkan, “Raja Dewa Zhang Wei tidak sendirian melainkan ditemani oleh ketiga orang terpilih lainnya dan mereka masing masing mewakili setiap arah mata angin, kekuatan mereka semua sangat luar biasa sampai sampai bisa mengguncang langit dan bumi. Namun Raja Iblis tidak kalah luar biasa, dia merangkak naik dari neraka terdalam dan mengendalikan jutaan hantu dan puluhan ribu Pasukan Iblis.”

Adegan boneka kayu itu berubah menampakkan sebuah topeng monster yang menyeramkan yang dikatakan bahwa Raja Iblis Adalah sosok yang buruk rupa dan menyeramkan sehingga suara tangisan anak anak mulai terdengar nyaring.

“Tidak sampai di sana , peperangan berlangsung dengan sengit selama tujuh hari tujuh malam di Alam Dewa. Karena peperangan itu sungai darah mengalir di sepanjang Alam Dewa dan Gunung Mayat menghiasi Istana Dewa. Akhirnya peperangan itu dimenangkan oleh Klan Dewa dan jiwa Raja Iblis disegel dengan teknik khusus.” Cerita pria tua itu dengan sedikit senyum di wajahnya. Lalu mengeluarkan sebuah mangkuk kayu yang sudah usang, orang orang melemparkan koin tembaga ke dalam mangkuk itu dan ada beberapa yang murah hati memberikan perak.

“Cerita apa ini ?! Benar benar seorang pembual ! Jika Raja Iblis memang sekuat yang kamu katakan, bagaimana dia bisa dikalahkan ?” Tanya seorang pria dengan tidak puas.

“Tuan, berdasarkan legenda maka ada yang mengatakan bahwa Raja Iblis tidak benar benar mati melainkan hanya tertidur lelap. Sekarang ramalan bencana setiap sepuluh ribu tahun sudah akan tiba, siapa tahu dia mungkin akan benar benar Kembali ?” Tanya pria tua itu sambil terbatuk batuk.

Mendengar ini membuat orang orang mulai berdiskusi dengan lebih panas , ada yang mendukung kembalinya Raja Iblis dan ada yang menentangnya. Semua orang terlalu sibuk dengan argument mereka masing masing sampai sampai tidak menydari bahwa di sekitar mereka ada setitik cahaya merah kecil yang sangat tidak mencolok.

Cahaya merah itu terbang tanpa arah seolah olah tidak memiliki daya untuk melawan kembusan angin, sampai akhirnya tiba di sebuah kediaman yang megah dan ramai. Cahaya merah itu dengan lincah beterbangan melewati orang orang yang ada di dalam kediaman megah itu sampai menemui seorang gadis dengan wajah pucat dan pakaian sederhana sedang tertidur di halaman.

Cahaya merah itu berkedip sejenak sebelum akhirnya masuk ke dalam tubuh gadis lemah yang sedang tertidur itu. Tanpa disadari oleh gadis itu, sebuah tanda baru terbentuk di tubuhnya, yaitu tahi lalat merah di belakang telinganya.

Tampak sangat pucat, hampir menyatu dengan warna kulit gadis itu. Jika tidak menaruh perhatian khusus maka akan sulit dikatakan apakah orang orang atau bahkan gadis ini sendiri akan menemukan perbedaan ini.

Gadis ini Adalah Nona Ketujuh dari Klan Xiao, Xiao Yue dan dia tinggal dengan kakaknya, Xiao Yang. Mereka Adalah anak yatim piatu dan hidup saling mengandalkan satu sama lain.

Klan Xiao memang Adalah salah satu dari Klan berpengaruh di Dimensi Siluman namun kedua anak menyedihkan ini kurang disukai di dalam Klan Xiao mereka karena dikatakan bahwa kedua orang tua mereka meninggal karena menentang Utusan Dewa.

Sementara Utusan Dewa sesuai dengan namanya, mereka adalah Dewa yang diutus untuk mengambil upeti dari lima dimensi lainnya dan mereka bersifat memaksa sehingga seringkali jatuh korban jiwa bagi orang yang menolak dan salah satunya adalah orang tua Xiao Yang dan Xiao Yue.

Di sisi lain , seorang pemuda terlihat sedang berlutut di hadapan beberapa pemuda lainnya. Pemuda yang berlutut itu tampak mengenakan pakaian yang compang camping dan kepalanya tertunduk lesu.

“Katakan apa maumu kali ini, sampah ? Jika kamu bertingkah baik maka Tuan Muda ini akan mempertimbangkan untuk mengabulkan permintaanmu.” Ucap pemuda yang berdiri paling depan dengan jubah emas yang mencolok. Pemuda ini adalah Tuan Muda Kedua dari Klan Xiao, Xiao Lang.

Sementara pemuda lusuh yang dipanggil “sampah” itu adalah sepupunya, Tuan Muda Kelima , Xiao Yang. Ya, walaupun secara status mereka adalah sepupu namun hubungan mereka sangat buruk. Ini bukan pertama kalinya Xiao Yang dihina secara terang terangan seperti ini, sejak kematian kedua orang tua mereka 3 tahun lalu, semuanya sudah berubah menjadi seperti ini.

“Kakak sepupu, aku ingin meminta satu permen………untuk Yue’er.” Gumam Xiao Yang dengan gemetar entah karena marah dan malu.

(Penggunaan kata ‘er di sini untuk menunjukkan kedekatan antara yang memangil dengan yang dipanggil)

“Katakan lebih keras ! Apakah kamu terbuat dari tahu atau air ?! Lalu, ingat kata kataku, panggil aku Tuan Muda dan bersujudlah tiga kali padauk maka aku akan memberikan permen untuk adikmu yang pembawa sial itu.” Seru Xiao Lang dengan lantang.

Xiao Yang mengepalkan tangannya erat erat dan menggertakkan giginya dengan keras, berusaha untuk menahan amarah dalam hatinya. Jika dia marah maka Xiao Lang akan memukulnya sampai babak belur dan dia jga tidak akan bisa membawa permen untuk Yue’er.

Yue’er paling takut dengan pahit sementara obat yang harus diminum oleh Yue’er adalah obat yang sangat pahit sehingga harus menggunakan permen untuk menutupi kepahitan dari obat tersebut.

Xiao Yang menundukkan kepalanya dan dengan nada agak gemetar, dia berkata “Tolong Tuan Muda berbaik hati untuk memberikan sedikit permen untukku.”

Lalu, tanpa keraguan Xiao Yang langsung bersujud dengan keras sampai terdengar suara saat kepalanya membentur tanah. Setelah tiga kali sujud selesai dilakukan, terlihat jelas bahwa dahi Xiao Yang dipenuhi tanah.

Terdengar tawa terbahak bahak dari rombongan Xiao Lang, bahkan Xiao Lang sampai bertepuk tangan dengan sangat gembira. Xiao Yang tetap mempertahankan kepalanya tertunduk ke bawah agar tidak menunjukkan kemarahan yang terpancar jelas di matanya.

“Xiao Yang….oh, Xiao Yang ! Kamu benar benar sampah sekali ! Bahkan lebih rendah daripada anjing peliharaanku. Karena kamu sudah memohon dengan begitu rendah hati maka Tuan Muda ini akan sedikit berbaik hati padamu.” Ejek Xiao Lang lalu mengeluarkan beberapa permen.

Tetapi tidak sampai di sana saja karena Xiao Lang sengaja mengeluarkan permen itu lalu menuangnya di tanah. Xiao Yang segera menangkapnya dan menyimpannya di dalam lengan pakaiannya sembari membersihkan tanah yang menempel di permen itu.

“Ayo kita pergi, melihat sampah ini benar benar membawa kesialan !” Seru Xiao Lang lalu meninggalkan Xiao Yang sendirian.

Xiao Yang segera kembali ke gubuk tempat tinggalnya bersama adiknya dengan langkah tertatih tatih. Xiao Yang melihat bahwa adiknya masih tertidur , jadi dia segera menyeduh obat untuk adiknya dengan hati hati.

Lalu menuang obat itu ke dalam mangkuk dan membawanya ke samping Xiao Yue. Xiao Yang dengan lembut menepuk tangan Xiao Yue, sehingga perlahan lahan Xiao Yue membuka sepasang matanya yang indah layaknya bunga persik di musim semi.

“Yue’er, waktunya minum obat. Kakak akan menyuapimu.” Ucap Xiao Yang dengan lembut.

“Kakak, ada apa dengan wajahmu ? Kenapa ada banyak luka di tubuhmu ?”Tanya Xiao Yue dengan cemas dan melihat tangan Xiao Yang yang ada bekas luka.

Xiao Yang dengan buru buru menyimpan tangannya di balik lengan pakaiannya sehingga menutupi luka luka tersebut, lalu tersenyum dan berkata “Kakak tidak apa apa, cepat minum obatmu ! Kakak menyiapkan permen untukmu.” Ucap Xiao Yang berusaha meyakinkan Xiao Yue.

“Yue’er anak baik, menurutlah pada kakak…. Kakak benar benar baik baik saja, jika obat ini menjadi dingin maka obat ini akan menjadi sia sia.”Bujuk Xiao Yang lagi.

Xiao Yue menatap Xiao Yang dengan tatapan menyelidik sebelum akhirnya menghela nafas. Lalu meminum semua obat yang sangat pahit itu dalam sekali teguk. Xiao Yang memujinya dan memberikan permen yang sudah dibersihkannya kepada adiknya. Xiao Yue menatap permen itu sejenak sebelum akhirnya menelannya.

“Kakak, aku tidak menginginkan permen ini lagi di masa depan. Aku sudah tidak takut pahit lagi sekarang. Siapa yang peduli dengan permen busuk milik Xiao Lang ini ? Kakak jangan merendahkan diri lagi di hadapannya jika tidak maka Yue’er akan bena benar sedih.” Ucap Xiao Yue menatap kakaknya dengan mata berkaca kaca.

“Di dunia ini, hanya tersisa kakak yang Yue’er miliki. Yue’er tidak akan sanggup jika harus kehilangan kakak.” Bisik Xiao Yue dengan setetes demi setetes air mata yang mengalir tak terkendali.

“Anak baik, di masa depan setelah kakak menjadi kultivator maka kehidupan kita akan segera membaik, bertahanlah sedikit lagi ya ?” Tanya Xiao Yang dengan penuh kelembutan lalu menyeka air mata Xiao Yue dengan hati hati.

Sementara di sisi lain, Patriark Klan Xiao, Xiao Wei menyambut seorang tamu terhormat dengan ekspresi yang begitu sopan seolah olah yang datang adalah leluhurnya. Xiao Wei yang biasanya selalu sombong dan dominan sekalipun tetap menundukkan kepalanya dengan rendah hati.

Karena yang datang ke Klan mereka hari ini adalah tamu terhormat yang tidak bisa disinggung sedikitpun. Itu adalah Utusan Klan Dewa untuk mengurus Dimensi Siluman, Dewa Xian.

...----------------...

Hai semuanya, author mau menginfokan bahwa per tanggal 8 September 2025 ini chapter 1 - 20 mengalami revisi yang menyebabkan sedikit perubahan alur ya atas rekomendasi dari editor author, terimakasih!!!!

Chapter 2 - Kekuatan Misterius

Dewa Xian memandang sekeliling dari atas sampai bawah dengan pandangan jijik seolah olah ada pemandangan yang sangat buruk di dalam Klan Xiao. Xiao Wei yang melihat ini hanya bisa menahan kekesalannya di dalam hati, namun pria tua itu hanya bisa mempertahankan senyum palsu di wajah tuanya yang sudah dipenuhi dengan keriput.

"Maafkan kami membuat Dewa Xian merasa jijik dengan tempat kami yang sederhana, kami akan mempersembahkan sebuah hadiah kecil untuk Dewa Xian. " Ucap Xiao Wei dengan nada menjilat.

Xiao Wei memberi sebuah isyarat kepada para pelayan untuk membawa banyak harta benda untuk memuaskan Utusan Klan Dewa ini.

Sebuah mutiara berwarna merah darah dengan kilauan yang mempesona dipersembahkan sebagai hadiah utama.

"Ini adalah Mutiara Pemurnian Darah, memiliki kualitas Qi yang baik untuk membantu kultivasi. " Ucap Xiao Wei berlutut dan memberikan Mutiara itu.

Walaupun Xiao Wei mengatakan bahwa itu adalah hadiah kecil tetapi sebenarnya adalah harta paling berharga di seluruh Klan Xiao, melihat ini membuat hati Xiao Wei seolah olah berdarah karena ditusuk pedang namun dia tetap harus tersenyum dan mempertahankan wajah penjilatnya agar Utusan Dewa ini tidak marah.

Setelah mengambil Mutiara Pemurnian Darah itu, baru Dewa Xian merasa senang dan puas jadi wajahnya berubah menjadi jauh lebih bersahabat dibandingkan dengan sebelumnya, bahkan sesekali tersenyum lebar kepada Xiao Wei.

Xiao Wei akhirnya bisa menghela nafas lega terhadap sikap Dewa Xian namun sesekali Xiao Wei akan menyanjung Dewa Xian dengan pujian yang sangat tinggi agar Dewa Xian merasa bahagia.

"Tuan telah terlalu sungkan, silakan duduk. Hadiah ini akan aku terima. Aku datang kemari untuk menjalankan perintah dari atasan, Penyihir Agung dari Klan Dewa baru saja meramalkan bahwa ada seorang gadis siluman yang terlahir dengan kekuatan Raja Iblis dan bisa mengancam kedamaian dunia sehingga semua gadis di Dimensi Siluman akan dibawa untuk menjalani beberapa tes. " Ucap Dewa Xian sembari memainkan Mutiara Pemurnian Darah di tangannya.

"Seharusnya para gadis dari Klan Dewa akan menjalani Tes Persembahan Darah dan Tes Penyucian di Kolam Reinkarnasi, namun melihat niat baik dari Patriark Xiao membuat aku merasa sedikit sungkan. Kalian hanya perlu menjalani tes terakhir saja. " Lanjut Dewa Xian.

"Terima kasih, Dewa Xian! Xiao Wei memberi hormat kepada Dewa Xian mewakili seluruh Klan Xiao! " Seru Xiao Wei dengan bahagia lalu bersujud.

Apa yang dimaksud dengan Tes Persembahan Darah itu? Itu adalah sebuah tes dimana para gadis akan dibiarkan terluka dan darah mereka akan ditampung setetes demi setetes di sebuah ember lalu setelah diberikan ramuan khusus, maka darah para gadis itu akan menunjukkan identitas mereka yang sesungguhnya apakah mereka siluman atau Iblis.

Berapa banyak siluman yang menjadi gila atau mati selama Tes Persembahan Darah ini? Sekarang Klan Xiao telah berhasil menghindari bencana berdarah ini sehingga membuat hati Xiao Wei menjadi lebih ikhlas karena kehilangan Mutiara Pemurnian Darah itu.

Dewa Xian itu tersenyum puas melihat reaksi menjilat dari Xiao Wei sehingga pada akhirnya bangkit berdiri dan memberi isyarat pada murid murid Dewa lainnya untuk memanggil para Nona dari Klan Xiao.

Sementara di sisi lain, beberapa Nona Muda dipanggil mendadak oleh kakek mereka yang menyebabkan semacam kehebohan namun tidak banyak yang tahu bahwa Tuan Muda Pertama, Jenius Klan Xiao, Xiao Lei sedang erada di gubuk halaman belakang dan di belakangnya ada seorang pemuda lain dengan ekspresi menjilat.

“Kakak sepupu, jika aku memuaskan keinginan mu hari ini, apakah kamu akan memberiku gadis baru untuk mainanku ?” Tanya pemuda penjilat itu kepada Xiao Lei.

“Jika adik Liang bisa menghiburku maka aku pasti akan mengabulkan keinginanmu.” Jawab Xiao Liang sembari menepuk bahu pemuda penjilat itu.

Pemuda penjilat yang dipanggil Adik Liang itu tidak lain adalah Tuan Muda Ketiga, Xiao Liang. Xiao Liang ini berkarakter lemah, sifatnya buruk dan tidak bermoral. Sepanjang hari hanya tahu berzina dan berlaku cabul tetapi dia menempel pada Xiao Lei seperti parasit. Dengan adanya Xiao Lei yang melindungi Xiao Liang maka semua orang menutup sebelah mata terhadap perilaku hinanya.

“Xiao Yang ! Kamu keluarlah !”Teriak Xiao Liang di depan gubuk Xiao Yang dan Xiao Yue.

Tapi tidak ada jawaban dari dalam, sehingga Xiao Liang tidak lagi menunggu jadi mendobrak pintu dari luar lalu melihat Xiao Yang yang sedang menyuapi adiknya obat.

“Apakah kamu tuli ? Tuan ini memanggilmu dari luar dan kamu berpura pura tidak mendengar ? Apakah kamu mengira bahwa aku akan pergi begitu saja ?”Tanya Xiao Liang.

Xiao Yang yang membelakangi Xiao Liang masih tidak menjawab jadi membuat Xiao Liang kesal sehingga Xiao Liang menarik rambut Xiao Yang dan membantingnya ke tanah. Xiao Yang tidak meringis maupun memohon ketika diperlakukan seperti ini.

Kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi bahkan bisa dikatakan terjadi minimal seminggu sekali belakangan ini. Xiao Yang ditakdirkan tidak untuk menjadi seorang kultivator, sampai sekarang dia telah berusia 15 tahun pun dia masih belum bisa membentuk Dantian, dasar seorang kultivator.

Jadi, semakin dia memohon atau melawan maka semuanya akan sia sia saja. Orang orang akan menindasnya dengan lebih buruk bahkan akan melibatkan Xiao Yue.

Lalu yang dimaksudkan dengan hiburan oleh Xiao Lei dan Xiao Liang adalah menindas Xiao Yang sampai tidak meninggalkan bentuk lagi aka merupakan sebuah hiburan besar bagi mereka.

“Kakak !”Seru Xiao Yue dengan histeris melihat kakaknya dibanting ke tanah dan berusaha bangkit dari ranjangnya untuk membantu kakaknya.

“Adik Yang kamu begitu keras kepala, tetapi hal ini membuat kami semakin penasaran. Bagaimana caranya memukulmu sampai kamu menangis dan memohon ampun ?” Tanya Xiao Liang dengan tatapan kejam.

Xiao Liang berjongkok dan mencengkram dagu Xiao Yang dengan kuat lalu mengarahkan pandangan Xiao Yang sehingga mereka saling berhadapan satu sama lain.

“Sepasang mata ini………. Begitu menyebalkan ! Bagaimana jika aku mencungkilnya untukmu ?”Tanya Xiao Liang.

Xiao Liang mengulurkan tangannya yang lain dan benar benar ingin mencungkil sepasang mata Xiao Yang sebelum akhirnya Xiao Lei menginterupsi.

“Xiao Liang!”Panggil Xiao Lei.

“Kamu beruntung…………Kakak Lei tidak menyukai darah jadi kamu bisa mempertahankan sepasang mata hina mu ini. Jika bertemu lain kesempatan maka aku pasti akan mencungkilnya dengan tanganku sendiri !”Kecam Xiao Liang lalu meludahi wajah Xiao Yang.

Xiao Yang hanya diam diam menyeka wajahnya tanpa suara, ekspresinya tetap datar, tidak mengeluh, tidak marah bahkan tidak terpengaruh sedikitpun.

“Xiao Liang , ayo pergi!”Seru Xiao Lei.

“Tunggu sebentar Kakak Lei, jika dia tetap diam bahkan setelah dihina dan diludahi. Bagaimana jika kita membawa adiknya ? Setelah aku meniduri adiknya…….lalu aku akan menjualnya ke rumah bordil, bagaimana ?”Tanya Xiao Liang dengan tatapan bejat dan berulang kali menjilat lidahnya.

“Jangan berani beraninya menyentuh Yue’er!”Seru Xiao Yang dengan tatapan penuh kebencian.

“Sudah terlambat, aku sudah tidak tertarik untuk bermain denganmu lagi.”Balas Xiao Liang lalu berjalan mendekati Xiao Yue.

Xiao Yue perlahan lahan meringsut ke bagian dalam ranjang dan memeluk selimutnya dengan tubuh gemetar lalu menatap Xiao Liang dengan penuh ketakutan sampai sampai air mata menggenang di pelupuk matanya.

“Kakak, aku sangat takut……….”Cicit Xiao Yue.

“Tenang saja, kakak akan menjagamu dengan baik, bagaimana ?”Tanya Xiao Liang dengan genit.

Xiao Liang ingin menyentuh tangan Xiao Yue sebelum akhirnya Xiao Yang menerjang ke depan lalu mendorong Xiao Liang menjauh. Xiao Liang yang tidak siap langsung di dorong hingga jatuh oleh Xiao Yang.

“Sialan, dasar bajingan hina! Aku akan membunuhmu !”Teriak Xiao Liang memukull Xiao Yang tanpa henti.

Xiao Yang terbaring di tanah dan melindungi kepalanya saat pukulan bertubi tubi ditujukan ke tubuhnya.

“Yue’er, cepat pergi !”Teriak Xiao Yang.

Xiao Yue menuruti kata kata kakaknya dan ingin segera berlari keluar tetapi Xiao Lei tidak tinggal diam dan segera memeluk Xiao Yue dengan erat yang membuat Xiao Yue ketakutan.

“Lepaskan adikku!”Teriak Xiao Yang mencoba melawan tetapi Xiao Liang terlalu kuat.

Xiao Lei tiba tiba meringis kesakitan karena dadanya digigit oleh Xiao Yue sekuat tenaga yang membuat darah mengalir dari dada Xiao Lei. Xiao Liang langsung berhenti memukul dan melihat kearah Xiao Lei.

“Dasar pel*cur sialan!”Teriak Xiao Lei lalu menampar Xiao Yue sampir tersungkur di tanah.

“Kakak Lei, apakah kamu baik baik saja ?”Tanya Xiao Liang segera melihat kondisi Xiao Lei.

“Bunuh pel*cur sialan ini untukku!”Perintah Xiao Lei dengan tatapan penuh kemarahan.

Xiao Yang dengan tubuh yang tertatih tatih langsung berlari ke arah Xiao Yue dan memeluk Xiao Yue dengan kuat untuk melindunginya.

Xiao Liang memukul Xiao Yang dengan penuh kekejaman sampai sampai tulang rusuk dan tulang punggungnya patah dan hidungnya mimisan tanpa henti.

Xiao Yang dipukuli sampai seperti bukan manusia lagi, Xiao Yue menangis histeris melihat kakaknya seperti ini. Tetapi sampai akhir pun Xiao Yang menolak untuk melepaskan Xiao Yue dari pelukannya.

“Dasar sampah yang merepotkan! “Maki Xiao Liang lalu menendang Xiao Yang ke samping.

Xiao Yang terkapar di samping Xiao Yue dengan mulut yang mengeluarkan banyak darah. Tubuhnya kejang kejang dan pandangannya buram.

Xiao Yue memegang tangan kakaknya dan menundukan kepalanya, Xiao Liang mendekat dan ingin menyentuh Xiao Yue tetapi tiba tiba terpental ke belakang.

Di sekitar Xiao Yue tiba tiba muncul aura merah darah yang dipenuhi dengan niat membunuh. Xiao Yue tiba tiba bangkit dan berjalan mengarah ke Xiao Liang dan Xiao Lei.

Kedua orang itu memandang Xiao Yue dengan terkejut dan langsung waspada, Xiao Yue tiba tiba mengangkat kepalanya dan menunjukkan sepasang matanya yang berubah menjadi merah darah.

“Pergi dari sini! “Perintah Xiao Yue dengan suara serak.

Xiao Liang dan Xiao Lei merasa ragu tetapi bulu kuduk mereka langsung berdiri karena ketakutan. Xiao Yue mengayunkan tangannya dan kedua orang itu terlempar ke luar lalu pintu langsung tertutup rapat.

Xiao Yue langsung berlutut dan mendekati Xiao Yang tetapi tatapannya datar dan tidak emosional seperti biasanya. Xiao Yue menyentuh dahi Xiao Yang lalu energi kekuatan berwarna merah darah mengalir ke dalam tubuh Xiao Yang. Luka luka di tubuhnya langsung disembuhkan dan tidak ada bekas luka sedikitpun.

Seolah olah penganiayaan tadi hanyalah sebuah mimpi buruk yang menyiksa. Tidak lama kemudian Xiao Yue jatuh dalam posisi duduk bersimpuh di tanah dan memuntahkan banyak darah.

Tatapannya pulih menjadi normal kembali dan Xiao Yue merasa bahwa seluruh tubuhnya berat, kekuatan misterius yang muncul tadi juga menghilang tetapi meninggalkan kesan mengerikan di dalam tubuhnya.

Di sisi lain, Setiap Nona dari Klan Xiao dipanggil, sampai akhirnya setelah mereka berjejer, mereka baru menyadari bahwa ada seseorang yang kurang. Dewa Xian memeriksa daftar yang diberikan oleh Patriark Xiao, lalu mengerutkan dahi dengan tidak senang.

Para Nona itu saling berdiskusi panas satu sama lain mengenai Xiao Yue, siapa yang tidak tahu seberapa buruk reputasi Xiao Yue di kediaman ini?

“Cepat panggil Xiao Yue! “ Perintah Xiao Wei dengan cemas karena takut Dewa Xian marah.

“Dewa Xian jangan marah, anak ini liar dan tidak ada orang tua, juga sakit sakitan dan pembawa sial bagi Klan sehingga aku menempatkannya di sebuah isolasi agar tidak mempengaruhi kemajuan Klan. “ Ucap Xiao Wei dengan buru buru menjelaskan.

Dewa Xian berdeham tetapi ekspresinya sudah tidak seburuk sebelumnya lagi. Sementara di sisi lain, Xiao Yang yang baru saja sadar melihat bahwa Xiao Yue tergeletak di tanah dengan menyedihkan dan ada banyak sisa darah di bibirnya.

Chapter 3 - Kematian Xiao Yue

Xiao Yang langsung memeriksa apakah ada yang salah dengan tubuh adiknya yang lain tetapi untunglah hanya luka fisik saja, hanya saja kondisi Adiknya entah kenapa menjadi lebih lemah. Tubuhnya mendingin dan tampak begitu rapuh seolah olah akan hancur jika diterpa angin.

Xiao Yang mengangkat tubuh adiknya dengan sangat hati hati ke atas ranjang lalu memperhatikan bahwa ada yang aneh. Sebelumnya dia telah dipukuli sampai tulang tulangnya patah, tetapi sekarang bahkan tidak ada sedikitpun luka yang tampak di tubuhnya. Bukankah ini sebuah keajaiban yang nyata?

Xiao Yang yang sedang merawat adiknya tiba tiba dikejutkan dengan kedatangan empat orang pelayan pria dari Klan Xiao. Firasat nya mengatakan bahwa pasti akan ada hal buruk yang terjadi sehingga dia segera berdiri di depan Xiao Yue lalu menatap lurus ke arah para pelayan ini.

“Patriark memerintahkan untuk membawa Nona Ketujuh ke halaman untuk mengikuti perintah dari Utusan Dewa. “ Ucap salah satu pelayan.

“Adikku bertubuh lemah, bagaimana dia bisa dibawa ke sana? Tolong sampaikan pesanku kepada Patriark bahwa aku memohon untuk melepaskan Yue’er kali ini.” Ucap Xiao Yang merentangkan tangannya untuk menghalangi para pelayan itu.

“Perintah dari Patriark tidak bisa dibantah, jangan halangi kami bertugas!” Seru pelayan itu.

Xiao Yang tiba tiba diseret dan dipukuli oleh dua orang pelayan sementara dua orang lagi mengangkat Xiao Yue, Xiao Yang meronta ronta tetapi pukulan dari kedua orang pelayan ini sama sekali tidak menahan kekuatan seolah olah ingin membunuhnya. Suara pukulan yang memekakkan hati benar benar membuat siapapun mengernyitkan dahi.

Suara pukulan ini juga yang mengejutkan Xiao Yue sehingga tersadar dari pingsannya dan merasa sangat terkejut karena sedang dalam gendongan orang asing. Tetapi dengan cepat Xiao Yue memahami situasi kasarnya bahwa dia dibawa untuk bertemu dengan Kakeknya.

“Yue’er! Yue’er! Lepaskan Yue’er! “ Teriak Xiao Yang frustasi dengan kondisi babak belur. Luka di sekujur tubuh yang telah menghilang sekarang telah muncul kembali bahkan dengan bentuk yang lebih kejam.

Xiao Yang dipukuli lebih parah daripada anjing gila tetapi Xiao Yang bahkan tidak memohon ampun sedikitpun, hanya ingin membawa Adiknya kembali.

“Tolong lepaskan kakakku, aku akan dengan patuh mengikuti kalian. Tapi mungkin akan membuat kalian sedikit kesulitan dengan kondisi tubuhku. “ Ucap Xiao Yue dengan tenang sambil menahan air matanya.

“Yue’er, jangan! “ Teriak Xiao Yang berusaha menggapai Xiao Yue yang diangkat oleh kedua orang itu.

Xiao Yang meronta ronta kala kedua tangannya ditahan dengan kuat oleh kedua pelayan itu. Setelah itu, karena para pelayan itu merasa bahwa Xiao Yang terlalu berisik sehingga mereka memukul tengkuk Xiao Yang yang membuat pemuda itu pingsan.

Xiao Yue melihat kakaknya dari kejauhan dan hanya sedikit tersenyum sedih, tapi pada akhirnya dibawa keluar. Dewa Xian menatap Xiao Yue yang bahkan tidak bisa berjalan dengan tatapan jijik.

“Bawa semuanya! “ Perintah Dewa Xian.

Dewa Xian memerintahkan agar mereka semua dibawa ke Kolam Reinkarnasi, Kolam Reinkarnasi adalah salah satu artefak berharga milik Klan Dewa. Orang orang yang di dalamnya akan bisa melihat bayangan reinkarnasi mereka di kehidupan sebelumnya. Kolam Reinkarnasi memiliki wujud asli sebagai sebuah cermin yang bisa dibawa kemana saja sehingga bisa digunakan kapan saja.

Xiao Yue digendong oleh salah satu murid dari Klan Dewa dan akhirnya sampai ke Kolam Reinkarnasi, Nona dari Klan Xiao yang datang bersamaan dengannya saling berpegangan sementara mereka mengasingkan Xiao Yue.

Padahal jika melihat kekerabatan maka mereka semua adalah sepupu, tapi tindakan mereka bahkan lebih kejam dari orang asing. Gadis gadis itu harus berendam di dalam Kolam Reinkarnasi selama tiga jam dan Para gadis itu berkumpul satu sama lain lalu saling mengalirkan Qi untuk menghangatkan tubuh.

Sementara Xiao Yue duduk di tepi kolam dan merasakan kedinginan yang menusuk tulang, dia tidak berbeda dari manusia biasa yang menderita oleh kedinginan ini.

Xiao Yue ingin mencoba peruntungannya kali ini dan mendekati sepupu sepupunya,tetapi ketika mereka melihat Xiao Yue,mereka langsung menghindari Xiao Yue seperti wabah.

“Kakak sepupu, apakah aku boleh berkumpul dengan kalian? Di sini....... begitu dingin. “Tanya Xiao Yue dengan tubuh gemetar.

“Jangan mendekat dasar anak pembawa sial! Jangan sampai kesialan mu menulari orang lain. “Jawab Nona Kelima, Xiao Yeli dengan kasar.

“Ta... Tapi, aku benar... benar kedinginan. “Balas Xiao Yue dengan tergagap.

“Ada bagusnya juga jika kamu mati sekarang, bukankah itu akan mengurangi beban Klan? “Tanya Nona Keempat, Xiao Yi Xiao dengan nada mengejek.

“kamu menyingkirlah, jangan sampai merusak suasana hati orang lain! “Gertak Xiao Yeli lalu mendorong Xiao Yue ke belakang.

Xiao Yue tidak bisa berenang jadi ketika di dorong ke belakang, seluruh tubuhnya tenggelam ke dalam kolam sehingga kesulitan untuk berdiri. Tidak sampai di sana, Xiao Yeli tampaknya mengalami kebahagiaan dalam menyiksa orang lain sehingga dia menekan kepala Xiao Yue ke dalam air.

Xiao Yue meronta ronta di dalam air dan berusaha untuk naik tetapi para Nona itu tertawa ketika melihat perjuangan dari Xiao Yue seolah olah mempermainkan nyawa orang lain itu adalah tindakan yang menghibur.

“Kakak, hentikan saja. Jika dia mati maka kita yang akan disalahkan. “Ucap Nona Keenam, Xiao Fangyi dengan dingin.

Sejak tadi, hanya Xiao Fangyi satu satunya yang tidak tertawa di tengah penderitaan Xiao Yue. Xiao Yeli mendelik kepada adiknya lalu melepaskan Xiao Yue.

“kamu benar benar membela pecundang ini. “Keluh Xiao Yeli.

Xiao Fangyi tidak peduli dan hanya membantu Xiao Yue untuk berdiri lalu membawa Xiao Yue menepi ke pinggir. Xiao Yue terbatuk batuk untuk mengeluarkan air yang masuk ke dalam saluran pernafasan nya. Lalu memandang Xiao Fangyi seolah olah ingin berterima kasih.

“Tidak perlu berterima kasih, lebih baik kamu jangan bergabung. Jika tidak maka situasinya mungkin akan semakin parah. “Nasihat Xiao Fangyi lalu berjalan pergi.

Xiao Yue pun hanya bisa menurut dan memeluk dirinya sendiri di tengah kedinginan yang mampu mengoyak tulang dan membekukan lautan ini. Perlahan lahan Xiao Yue kehilangan kesadarannya dan mulai berhalusinasi.

Sementara di Klan Xiao, Xiao Yang yang dipukul sampai babak belur terbaring di tanah dalam kondisi tidak sadar. Xiao Yang tenggelam ke dalam sebuah mimpi yang sangat memabukkan ,dimana dia seolah kembali ke masa lalu ketika Ayah dan Ibunya masih ada. Ketika dia baru saja akan menggapai tangan kedua orang tuanya, tiba tiba dia merasakan ada sebuah kejutan yang memukul dadanya.

Akhirnya dia tersadar dari pingsannya , dia langsung melihat ke ranjang dan menyadari bahwa kejadian Xiao Yue dibawa pergi bukan hanya sebuah mimpi.

Xiao Yang langsung berlari ke Kediaman Patriark untuk mencari penjelasan terkait dengan situasi Xiao Yue, tetapi dirinya ditahan oleh beberapa pengawal yang melindungi Patriark.

“Kakek, aku mohon padamu! Xiao Yue tidak akan bisa bertahan ! Aku mohon padamu! “ Teriak Xiao Yang berlutut di depan pintu Kakeknya dengan suara putus asa.

Xiao Yang terus menerus berteriak, menghantarkan kepalanya ke tanah dan tidak ada jawaban tetapi dia masih tidak menyerah dan terus mencoba untuk hasil terbaiknya. Pada akhirnya Xiao Wei juga merasa terganggu dengan hal ini.

“Biarkan dia masuk. “ Ucap Xiao Wei dari dalam.

Xiao Yang langsung berlari menerobos masuk dan melihat Kakeknya, Xiao Wei. Dia sudah sangat lama sekali tidak bertemu pria tua ini, mungkin sejak tiga tahun terakhir mereka sudah tidak saling menyapa lagi. Selain hubungan mereka yang merenggang, Xiao Yang juga merasakan keengganan untuk berhubungan dengan pria tua ini lagi.

Xiao Yang pernah bersumpah bahwa dia tidak akan menyapa apalagi memohon kepada Xiao Wei lagi sejak Xiao Wei memutuskan untuk mengasingkan dirinya dan adiknya serta membuang semua kenangan yang tersisa serta semua kontribusi yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka untuk Klan Xiao mereka.

Tetapi hari ini adalah sebuah pengecualian, persetan dengan sebuah sumpah! Xiao Yue berada dalam kondisi kritis dan tidak akan bertahan. Xiao Yang membuang semua harga dirinya dan memohon sekali lagi pada Xiao Wei.

“Kakek, aku mohon tolong bawa kembali Yue’er. “ Mohon Xiao Yang dengan memelas dan terus bersujud di hadapan Xiao Wei sampai darah mengalir deras dari dahinya.

“Aku tidak bisa berbuat apa apa, itu adalah perintah dari Klan Dewa. Jika dia bisa bertahan maka itu baik jika tidak maka kamu tidak perlu terlalu berlebihan, sejak awal dia sudah akan mati. “ Balas Xiao Wei dengan acuh tak acuh.

Xiao Yang merasa terpukul mendengarkan kata kata ini, seolah olah Xiao Wei mencabut jantungnya secara paksa. Xiao Yue adalah satu satunya keluarganya yang masih hidup dan Xiao Wei menganggap Xiao Yue sebagai sampah yang membebani. Baru saja Xiao Yang akan membalas, tiba tiba terdengar suara gemerisik.

Tak lama kemudian, sekelompok Klan Dewa kembali dan membawa Nona dari Klan Xiao yang menggigil kedinginan. Xiao Yang langsung berlari ke arah Xiao Yue yang terbaring di tanah dengan tubuh bergetar, mata terpejam dan bibir yang membiru.

“Yue’er! Yue’er! Apakah kamu bisa mendengarku? Yue’er! “ Teriak Xiao Yang mengguncang guncang tubuh mungil Xiao Yue.

Xiao Yang langsung berlari ke hadapan Xiao Wei lalu meletakkan Xiao Yue di tanah dan bersujud dengan lebih keras dibandingkan dengan sebelumnya, berharap bahwa Xiao Wei tergerak dengan ketulusannya.

“Kakek, tolong selamatkan Xiao Yue! Aku mohon padamu, tolong selamatkan dia! Aku tahu kamu pasti memiliki cara untuk menyelamatkan nyawanya! “ Seru Xiao Yang dengan wajah pucat pasi dan tampak kehilangan sebagian nyawanya.

Xiao Wei berdiri dan memeriksa denyut nadi Xiao Yue sebelum akhirnya menghela nafas dan menggelengkan kepalanya.

“Walaupun dia bisa selamat tetapi sumber daya yang dibutuhkan akan sangat banyak, sangat sia sia menghabiskan sumber daya Klan untuk orang seperti ini. Pelayan, bawa mereka berdua ke tempat tinggal mereka! “ Perintah Xiao Wei.

Xiao Yang memberontak dan meronta ronta ketika diseret oleh para pelayan dengan kepalanya yang berdarah lalu menatap Xiao Wei dengan tatapan penuh kebencian.

Tapi saat diseret oleh dua pelayan di kanan dan kirinya, tubuh Xiao Yang terkulai tetapi alih alih berteriak dengan marah, dia justru tiba tiba tertawa bengis.

“Xiao Wei.... “Panggil Xiao Yang.

Semua orang terkejut mendengar panggilannya yang tidak sopan kepada Kakeknya sendiri tetapi Xiao Yang tidak perduli seolah olah sudah kerasukan dan berkata, “Suatu saat nanti, aku pasti akan membalaskan dendam ini padamu.... “Gumam Xiao Yang sembari terkikik walaupun sedang diseret menjauh.

“Dasar orang gila! “Kutuk Xiao Wei dengan kesal.

Xiao Yang dan Xiao Yue dilempar kembali ke pondok mereka yang sederhana, Xiao Yang langsung merangkak ke arah Xiao Yue lalu mengangkat gadis kecil itu dengan hati hati ke atas ranjang.

“Yue’er, kakak akan memberimu obat.“ Ucap Xiao Yang dengan cemas lalu melanjutkan kata katanya, “Setidaknya bertahanlah demi kakak.... “Gumam Xiao Yang.

Xiao Yang menyeduh obat dengan tangan yang gemetar lalu menyuapi Xiao Yue dengan tangannya sendiri tetapi alih alih memakan obat itu, Xiao Yue justru memuntahkannya bersama dengan darah yang sangat banyak.

Tiba tiba Xiao Yue membuka matanya sedikit lalu tersenyum menatap Xiao Yang, Xiao Yue mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah Xiao Yang dengan lembut.

“Kakak, aku sangat menyayangimu....... Sangat sangat menyayangimu, “ Bisik Xiao Yue dengan air mata yang mengalir tanpa henti lalu berkata lagi, “ Satu satunya orang yang tidak rela ku tinggalkan di dunia ini hanyalah kamu, kakak. Tapi............. mungkin ini adalah waktunya. “Lirih Xiao Yue.

“Tidak akan! Kakak tidak akan membiarkanmu pergi! “Seru Xiao Yang dengan air mata yang membanjiri pelupuk matanya.

“Relakanlah aku, Kakak. “Gumam Xiao Yue sebelum akhirnya tangannya terkulai lemah dan sepasang mata indahnya perlahan lahan kehilangan cahayanya sebelum akhirnya menutup sempurna.

“Yue’er! “Raung Xiao Yang dengan putus asa ketika memeluk tubuh Xiao Yue yang perlahan lahan mendingin sampai sampai membeku.

Bibirnya membiru, sepasang tangannya yang lembut juga berubah menjadi kaku dan dingin. Sisa darah yang dimuntahkan olehnya masih terlukis jelas di wajah cantiknya.

Pada saat itulah Xiao Yang merasa bahwa dunianya telah hancur dan seluruh dunianya telah terbalik, langit seolah olah runtuh ketika dia memandangi tubuh Yue'er yang terbaring kaku tak bernyawa di atas ranjang.

Air mata mengalir deras dari sepasang mata Xiao Yang, lidahnya terasa kelu sampai sampai sulit untuk mengatakan sepatah kata saja. Xiao Yang terus memeluk tubuh dingin milik Yue’er sambil bersumpah , “Kakak.... pasti akan membalaskan dendam mu! “

Xiao Yang menjadi lupa waktu, hari harinya seolah telah berhenti di waktu kematian Xiao Yue tanpa ada kemajuan lagi. Dia menjadi ikut kehilangan jiwanya, dia hidup namun tidak tampak hidup.

Penampilannya acak acakan, matanya memerah, seluruh wajahnya pucat pasi dan kesedihan yang terlukis di wajahnya tidak akan bisa hilang dalam waktu dekat.

Setelahnya, Xiao Yang terus menemani Xiao Yue di sampingnya lalu menangis dalam diam selama tiga hari tiga malam sampai sampai air matanya berubah menjadi darah dan sepasang matanya telah dihancurkan oleh air mata.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!