NovelToon NovelToon

Legenda Takdir Ilahi

Arc 1 - Bangkitnya Pasangan Pendekar Phoenix LTI 1 - Jurang Abadi

Malam yang berapi-api melahap seluruh Keluarga Shen yang termasuk dalam salah satu dari lima keluarga bangsawan di Kekaisaran Jia.

Seorang anak berumur lima tahun menangis ketika melihat orang tua dan seluruh keluarganya telah tiada. Tanah yang menjadi lautan darah serta suara teriakan keluarganya ketika memohon, membuat anak muda berumur lima tahun membulatkan tekadnya untuk membalas kekejaman yang dilakukan oleh sekelompok orang.

“Akan kuhabisi! Lihat saja orang yang akan terakhir tertawa adalah aku! Akan kulenyapkan mereka semua dari dunia ini!” Anak itu bersumpah pada dirinya sendiri. Pedang dalam hatinya terikat dan kelak akan menajam.

“Kakak Yang...” Anak muda yang bernama Shen Lao menangis, namun tatapan matanya tajam ketika mengingat kakak kandungnya melempar dirinya ke sebuah jurang.

Shen Lao mengingat perkataan kakaknya yang bernama Shen Yang. Bagaimanapun dia harus bertahan hidup di dunia yang kejam ini.

Lao‘er, hiduplah walau sesakit apapun itu. Dunia ini memang tempat yang kejam, jika kau tidak ingin mengalami hal ini kembali. Jadilah kuat dan balaskan kematian seluruh keluargamu.

Shen Lao menatap ke atas sambil mencoba menggerakkan tubuhnya yang hancur berkeping-keping.

Konon Jurang Abadi adalah tempat yang pernah dihuni Dewa. Maafkan kakakmu ini. Semoga kau baik-baik saja, Kakak akan mengawasimu dari alam sana...

Shen Lao memejamkan matanya mengingat kakaknya yang terbunuh oleh pendekar yang menyerang Keluarga Shen.

Saat ini Shen Lao tidak menyangka dirinya masih bertahan hidup karena sebuah perjanjian dengan Roh Dewa. Dalam kesedihan dan amarahnya, Shen Lao mengingat baik-baik orang-orang yang menghabisi Keluarga Shen.

“Jika aku memiliki kekuatan, kalian akan kulenyapkan dari dunia ini!” Shen Lao berteriak sekuat tenaganya karena merasa dirinya akan mati. Bahkan dia menikmati rasa sakit yang menghancurkan seluruh tubuhnya.

“Apakah kau merasa kesal karena tidak dapat berbuat apapun, bocah?”

Samar-samar Shen Lao melihat bayangan seorang kakek tua berbicara padanya.

“Jangan pernah lupakan perasaan ini. Menjadi lemah tidaklah buruk, kau harus mengingat perasaan ini baik-baik.” Kakek tua itu menyentuh kepala Shen Lao. Telapak tangannya mengeluarkan api dan cahaya yang meregenerasi luka tubuh Shen Lao.

“Bocah, telan Pil Dewa Abadi ini. Dan jangan pernah lupakan perasaan akan kelemahanmu ini.” Kakek tua memasukkan pil berwarna emas ke dalam mulut Shen Lao.

Pandangan mata Shen Lao buram sebelum akhirnya dia pingsan seketika. Rasa sakit yang hebat disekujur tubuhnya tidak memadamkan kemarahannya.

Beberapa saat setelah menelan Pil Dewa Abadi, Shen Lao dapat membuka matanya dan melihat sinar rembulan yang begitu terang dengan hiasan bintang-bintang.

Shen Lao mencoba menggerakkan badannya, perlahan dia dapat berdiri tetapi rasa sakit di dalam tubuhnya masih terasa.

Shen Lao kemudian mendengar suara langkah kaki, segera dia menolehnya dan melihat seorang kakek tua yang memberinya Pil Dewa Abadi dan menyembuhkan lukanya.

“Kau telah bangun, bocah? Tidak kusangka ada yang datang ke Jurang Abadi.” Kakek tua ini mengelus jenggotnya dan menatap Shen Lao dengan seksama.

‘Siapa orang ini? Jika yang dikatakan Kakak Yang benar, maka dia adalah Dewa...’ Pikir Shen Lao. Kemudian lengannya dipegang kakek tua itu.

“Aku adalah Roh Dewa. Aku terbangun karena mendengar jeritan dari lubuk hatimu.” Kakek tua itu menatap Shen Lao lama sebelum menceritakan yang sebenarnya tentang Jurang Abadi.

Dahulu Jurang Abadi adalah tempat peperangan Dewa-Dewi melawan Dewa Sesat. Peperangan yang dahsyat itu membuat Jurang Abadi menjadi dunia yang berbeda dari dunia ini. Bisa dibilang Jurang Abadi adalah dimensi tempat tinggal Roh Para Dewa.

“Aku tidak lebih hanya Roh Dewa dan Dewi. Karena kau telah membangunkanku, sepertinya aku harus mewarisi semua ilmu milik Dewa-Dewi yang memiliki keinginan menghentikan malapetaka dunia ini kepadamu.” Roh Dewa menjentikkan jarinya. Seketika Shen Lao menjerit memegangi kepalanya yang terasa seperti meledak.

“Jika ingin menjadi kuat maka pelajarilah ilmu yang tergambar jelas di dalam pikiranmu.” Roh Dewa menatap Shen Lao yang mengerang kesakitan.

Tak lama Shen Lao mengepalkan kedua tangannya dengan erat, “Aku akan mempelajarinya. Terimakasih kakek tua. Aku akan bertahan hidup dan membuat semua orang yang meremehkanku bertekuk lutut dihadapanku!”

Shen Lao menatap tajam Roh Dewa yang tersenyum mendengar perkataannya.

“Tubuh Roh Dewa ini akan lenyap. Cepat atau lambat, kau harus mempelajari semuanya sendiri. Aku tinggalkan semua harta yang ada disini kepadamu.” Setelah Roh Dewa berkata demikian, seketika kabut disekitar Jurang Abadi menghilang.

Mata Shen Lao melebar melihat emas yang menggunung, bahkan kristal, berlian dan kekayaan yang melimpah membuat tubuh Shen Lao mendadak lemas.

“Minum Pil Seribu Pengetahuan. Ini akan membantumu mengetahui dunia ini.” Roh Dewa memberikan Pil Seribu Pengetahuan kepada Shen Lao. Tubuhnya seperti secercah cahaya yang akan menghilang kapan saja.

“Sebelum pergi, terimalah kekuatan dari Dewa Phoenix.” Roh Dewa berubah menjadi api yang memutari tubuh Shen Lao.

“Kakek?!” Shen Lao panik, tetapi setelah dia menelan Pil Seribu Pengetahuan, dalam sekejap dirinya menjadi tenang karena di dalam kepalanya muncul informasi yang satu demi satu, mulai dari dunia persilatan, sumber daya dan sebagainya.

Ketika api yang memutari dirinya masuk ke dalam tubuhnya, Shen Lao kembali meronta kesakitan. Saat ini Shen Lao merasakan sakit yang hebat, tak henti-hentinya dia terus meronta. Tetapi senyuman dan tatapan matanya, justru terlihat sangat menikmati rasa sakit yang sedang menimpanya.

“Rasa sakit ini membuktikan bahwa diriku masih hidup!” Shen Lao menerima rasa sakit yang membuat perutnya terasa diremas oleh tangan yang besar.

Setelah terbiasa dengan rasa sakit, akhirnya Shen Lao terdiam lama ketika merasakan tubuhnya dipenuhi energi. Bahkan secara bertahap ada api yang keluar dari tubuh Shen Lao.

“Semoga beruntung, bocah. Pelajari tentang dunia ini dan capai puncak tertinggi untuk mengetahui kebenaran dari tempat ini dan mengapa kami bisa berakhir.” Suara milik Roh Dewa secara perlahan tidak lagi terdengar.

Napas Shen Lao tidak beraturan, perlahan kepalanya mendongak ke atas menatap langit malam yang dipenuhi bintang.

“Terimakasih Roh Dewa. Aku akan menantang dunia atas. Akan kulenyapkan. Mereka adalah sesuatu yang tidak boleh berada di dunia ini!” Tangan kanan Shen Lao mengepal dan mengarahkannya ke langit malam.

LTI 2 : Pil Seribu Pengetahuan

Setelah beberapa hari berada di Jurang Abadi, Shen Lao mulai berlatih karena menerima ingatan Roh Dewa dan informasi tentang dunia ini dari Pil Seribu Pengetahuan yang dia telan.

Di dunia ini ada sembilan tahapan pendekar beserta tingkatannya.

- Pendekar Bintang

- Pendekar Raja

- Pendekar Kaisar

- Pendekar Jiwa

- Pendekar Suci

- Pendekar Agung

- Pendekar Bumi

- Pendekar Langit

- Pendekar Dewa

Setiap tingkatan ada tiga tahapan antara lain awal, menengah dan puncak untuk menerobos ke ranah selanjutnya. Tempat Shen Lao berasal adalah Benua Tujuh Bintang. Di dunia ini ada sembilan benua yang Shen Lao ketahui dari Pil Seribu Pengetahuan.

Sembilan benua ini adalah Benua Tujuh Bintang, Benua Lima Warna, Benua Sembilan Petir, Benua Hitam, Benua Bulan Biru, Benua Es, Benua Langit, Benua Tanah Barat dan Benua Tiga Samudra.

Dari sembilan benua itu ada beberapa informasi yang tidak dapat Shen Lao ketahui setelah mencoba menggalinya.

Shen Lao berasal dari Kekaisaran Jia yang ada di Benua Tujuh Bintang. Keluarga Shen dahulu merupakan lima keluarga yang ada di Kekaisaran Jia, tetapi setelah malam berdarah akibat ulah Keluarga Zhong, akhirnya Keluarga Shen benar-benar telah menghilang dan hanya menyisakan Shen Lao tersisa.

Di Kekaisaran Jia terdapat kelompok sekte aliran hitam yang membantu Keluarga Zhong untuk membinasakan Keluarga Shen. Sampai saat ini, Shen Lao masih mengingat semuanya dengan jelas.

Dua sekte aliran hitam yang membantu adalah Sekte Pedang Dosa dan Lentera Iblis Tunggal. Dua sekte aliran hitam terbesar di Kekaisaran Jia mengincar Hutan Giok yang ada di kediaman Keluarga Shen.

Shen Lao bersumpah akan membalaskan kematian orang tua, kakak kandungnya dan saudara-saudaranya. Demi mendapatkan kembali kebebasannya, Shen Lao melatih tubuhnya sesuai ilmu yang ada di pikirannya.

Berkat Pil Seribu Pengetahuan dan Roh Dewa, Shen Lao dapat berlatih bela diri walau tanpa seorang guru yang memberinya arahan.

Untuk meningkatkan kemampuan, seorang pendekar sering kali mengandalkan bantuan sumber daya. Di Jurang Abadi, Shen Lao menemukan banyak sumber daya.

Setelah terbiasa hidup sendirian di Jurang Abadi, akhirnya Shen Lao mulai mengambil beberapa benda yang ada di tumpukan emas yang menggunung.

Di tumpukan emas itu terdapat beberapa harta pusaka, perhiasan dan kitab-kitab yang membantunya untuk meningkatkan kemampuan.

Setelah berlatih fisik, Shen Lao selalu bermeditasi dengan berburu Binatang Iblis dan Hewan Buas yang ada di Jurang Abadi. Terkadang dia juga melatih Ilmu Dewa Naga dan Ilmu Dewa Phoenix.

Di dunia juga terdapat Hewan Buas, Binatang Iblis, Siluman dan Binatang Roh. Seorang pendekar yang memiliki ilmu tinggi dapat mengikat kontrak darah dengan Siluman ataupun Binatang Roh.

Hewan Buas juga memiliki tingkatan, antara lain Hewan Buas Raja, Hewan Buas Kaisar, Hewan Buas Bumi dan Hewan Buas Langit. Di dalam tubuh Hewan Buas terdapat Mutiara Roh Hewan yang dapat membantu dalam proses perkembangan seorang pendekar.

Hewan Buas dapat memiliki kesadaran seperti manusia jika kemampuannya mencapai seribu tahun dan mencapai Tahap Langit.

Sama seperti Hewan Buas, Binatang Iblis juga memiliki tahapan sendiri. Binatang Iblis dibagi menjadi empat tahap antara lain Binatang Iblis Tahap Raja, Binatang Iblis Tahap Kaisar, Binatang Iblis Tahap Bumi dan Binatang Iblis Tahap Langit.

Di dalam tubuh Binatang Iblis terdapat Permata Iblis yang memiliki khasiat jika diserap khasiatnya oleh seorang pendekar dengan baik. Binatang Iblis yang telah mencapai Tahap Langit memiliki kekuatan tersembunyi yakni darah iblis.

Ada beberapa kejadian dimana Hewan Buas dan Binatang Iblis dapat merubah wujudnya menjadi manusia dan memburu manusia. Dalam ingatan warisan Roh Dewa, Shen Lao dapat mengetahui jika tempat asal Binatang Iblis adalah Benua Hitam.

Berbeda dengan Hewan Buas dan Binatang Iblis, Siluman memiliki dunia sendiri yang berdampingan dengan manusia yakni Dunia Siluman. Siluman dibagi menjadi tiga golongan antara lain Siluman Raja, Siluman Kaisar dan Siluman Agung.

Manusia dapat melakukan kontrak darah dengan Siluman jika memiliki kecocokan. Sama seperti manusia, Siluman juga ada yang memiliki sifat baik dan jahat.

Sama seperti Siluman yang memiliki dunianya sendiri, Binatang Roh juga memiliki dunianya sendiri yakni Dunia Roh. Binatang Roh dapat berbicara dan memiliki kesadaran yang sama dengan manusia.

Seorang pendekar yang melakukan kontrak darah dengan Binatang Roh harus memiliki jumlah lingkaran tenaga dalam yang besar. Karena Binatang Roh tidak bisa terus-menerus muncul di dunia manusia dalam waktu lama.

Setelah mengetahui informasi tentang dunia ini, Shen Lao mulai melatih tahap pembentukan dasar untuk menguatkan tubuhnya. Sembari memejamkan matanya untuk mendapatkan informasi tentang membentuk lingkaran tenaga dalam dan sebagainya, Shen Lao mulai mencoba bertarung langsung melawan Hewan Buas.

Mutiara Roh Hewan dari Hewan Buas Tahap Raja dia simpan sebelum menyerap khasiatnya dengan melakukan meditasi. Tak terasa Shen Lao telah hidup di Jurang Abadi selama lima tahun.

Dalam kurun waktu lima tahun, Shen Lao merasa bosan memakan daging Hewan Buas dan daging Binatang Iblis. Terkadang dia rindu masakan mendiang ibunya. Bahkan dia berpikir akan mencari seorang pendamping hidup yang pandai memasak.

Namun Shen Lao tidak bisa meratapi kesedihannya karena saat dia merasa sedih, dirinya menatap langit dan mensyukuri kehidupannya. Bagaimanapun dia harus bertahan hidup lebih lama dari siapapun, walau sesakit apapun itu.

Walau umurnya masih sepuluh tahun, Shen Lao telah mencapai Pendekar Agung Tahap Puncak. Sementara tahap pembentukan dasar Shen Lao sangat baik karena setiap dia memakan buah-buahan yang termasuk dalam sumber daya dan daging Hewan Buas serta daging Binatang Iblis, tubuhnya semakin kuat bahkan ini membantunya memiliki daging, darah, otot dan tulang lebih sempurna dari manusia biasanya.

Shen Lao bahkan telah memiliki Tulang Naga Perak. Dalam informasi yang didapat dari Pil Seribu Pengetahuan, Shen Lao mengetahui jika Tahap Pembentukan Tulang terbagi atas Tulang Serigala, Tulang Harimau dan Tulang Naga.

Tulang Serigala memiliki lima bagian yang menjadi pembeda kualitas tulang, antara lain Tulang Serigala Perunggu, Tulang Serigala Perak, Tulang Serigala Emas dan Tulang Serigala Berlian.

Tulang Harimau juga memiliki bagian yang sama antara lain Tulang Harimau Perunggu, Tulang Harimau Perak, Tulang Harimau Emas dan Tulang Harimau Berlian.

Sementara itu Tulang Naga adalah bentuk tulang terkuat. Butuh proses latihan yang keras untuk memiliki Tulang Naga.

Tulang Naga sendiri dibagi menjadi enam bagian antara lain, Tulang Naga Perunggu, Tulang Naga Perak, Tulang Naga Emas, Tulang Naga Kristal, Tulang Naga Bumi dan Tulang Naga Langit.

Dalam ingatan Roh Dewa, Shen Lao dapat mencapai bentuk dari tahap pembentukan tulang tertinggi yakni Tulang Dewa Naga. Tetapi masih butuh waktu untuk menembusnya.

Shen Lao fokus meningkatkan kualitas tulangnya dan membentuk lingkaran tenaga dalam. Dia berniat keluar dari Jurang Abadi setelah mencapai Pendekar Bumi dan menguasai beberapa ilmu milik warisan Roh Dewa.

Saat ini Shen Lao mencoba berlatih tahap pemurnian darah dan pemurnian sumsum tulang. Setelah merasa cukup, Shen Lao memotong rambutnya yang panjang dengan pisau kecil yang dia dapatkan di tumpukan emas.

Beberapa bulan setelah Shen Lao mencapai Pendekar Agung Tahap Puncak, akhirnya Shen Lao mulai melatih kekuatan api di dalam tubuhnya yang merupakan bagian dari Dewa Phoenix.

LTI 3 - Pendekar Bumi

[Shen Lao] [Sumber : Pinterest]

Shen Lao mengolah pernapasan dengan tenang setelah menyelesaikan proses pemurnian darah.

Api dari tubuhnya membakar darah kotor dan mengeluarkannya dari tubuhnya lewat pori-pori kulit Shen Lao. Proses pemurnian darah membuat Shen Lao merasakan perbedaan yang sedang dia rasakan.

Shen Lao menjalani hari-hari dengan melatih fisik, hingga pembentukan otot dalam tubuhnya terbentuk dengan baik. Setelah melatih fisiknya, Shen Lao bermeditasi dengan posisi yang senyaman mungkin dan mengolah pernapasan. Terkadang dia menempa jiwa dan melatih mentalnya.

Pernapasan yang diolah Shen Lao adalah Seni Napas Naga dan Seni Napas Phoenix. Sehabis mengolah pernapasan, Shen Lao selalu duduk sambil memakan buah-buahan yang termasuk dalam sumber daya.

Dalam ingatan warisan Roh Dewa dan Pil Seribu Pengetahuan, Shen Lao merasa harus membangkitkan keluarganya. Satu-satunya cara adalah mengumpulkan semua harta kekayaan yang ada di Jurang Abadi. Dia ingin dapat membahagiakan orang yang akan menjadi bagian keluarganya.

Dalam tumpukan emas terdapat lima Cincin Ruang dan beberapa pusaka. Shen Lao tidak menggunakan Cincin Ruang untuk menyimpan emas dan sumber daya, melainkan menggunakan ilmu milik Roh Dewa.

Shen Lao mempelajari cara menggunakan Teknik Segel Ruang Tak Terbatas. Dengan begitu dia bisa sesuka hati menyimpan apapun sebanyak-banyaknya tanpa mengkhawatirkan kapasitas di dalam Segel Ruang Tak Terbatas.

Pada dasarnya Shen Lao adalah keturunan bangsawan, sehingga dia telah merencanakan semuanya sejak dini. Semenjak tragedi yang memilukan, Shen Lao sudah membulatkan tekadnya untuk mencapai puncak dan membuat semua orang yang meremehkannya harus tunduk padanya.

Setelah mencapai Pendekar Agung Tahap Puncak, Shen Lao sedang mencoba menerobos Pendekar Bumi. Sumber daya dan Permata Iblis sudah dia siapkan, tetapi masih membutuhkan waktu untuk menembus Pendekar Bumi.

Untuk mengisi waktu luangnya, Shen Lao bertarung melawan Binatang Iblis dan Hewan Buas. Setiap membunuhnya, Shen Lao menaruh daging Hewan Buas dan Binatang Iblis ke dalam Segel Ruang Tak Terbatas. Daging tidak akan membusuk karena waktu dalam Segel Ruang Tak Terbatas terhenti.

Shen Lao merasa jika dia keluar dari Jurang Abadi, daging-daging yang selalu menjadi santapannya akan berharga dan menghasilkan uang jika dia menjualnya. Walau telah memiliki kekayaan, tetapi Shen Lao sudah merencanakan semuanya sehingga dia tidak ingin ada orang yang menatapnya rendah ataupun mengusik dirinya.

Masih banyak sumber daya yang membantu perkembangan Shen Lao seperti Kolam Petir, Kolam Aura, Danau Pengobatan. Dari ketiga itu, Kolam Petir membantu Shen Lao dalam proses penempaan tulang dan sumsum, membentuk otot dalam tubuhnya, membentuk lingkaran tenaga dalam bahkan membantu proses pemurnian darah.

Untuk Kolam Aura, Shen Lao dapat membuka aura karena air di dalam Kolam Aura merangsang setiap titik penghubung dalam tubuhnya. Yang paling berharga dari ketiganya adalah Danau Pengobatan karena air di dalam danau itu adalah Air Mata Phoenix.

Shen Lao mengetahui jika Air Mata Phoenix sangat berkhasiat dalam penyembuhan, sehingga dia merasa dapat menggunakan Air Mata Phoenix untuk membuat obat-obatan dan pil.

Tetapi Shen Lao tidak memiliki bakat di bidang pengobatan. Walau ingatan dari Roh Dewa dan informasi yang dia dapat dari Pil Seribu Pengetahuan tergambar jelas di dalam pikirannya, Shen Lao selalu melakukan kesalahan.

Namun dari semua itu Shen Lao mendapat pengalaman yang berharga. Setiap manusia mempunyai bagiannya masing-masing. Manusia adalah makhluk yang tidak sempurna. Karena tidak memiliki bakat di bidang pengobatan, Shen Lao hanya menulis resep membuat obat-obatan dan pil.

Catatan tentang pengobatan itu menjadi sebuah buku yang tebal, dan Shen Lao memberinya nama Kitab Pengobatan.

Shen Lao melakukan meditasi untuk mencoba beberapa tahapan dalam melatih jiwanya sebagai seorang pendekar. Mengingat dirinya tidak mendapat arahan langsung dari guru, Shen Lao tersadar jika ada beberapa hal yang dia lewatkan. Beruntung informasi dalam Pil Seribu Pengetahuan membuatnya mengetahui cara untuk membuka kedelapan gerbang.

Untuk membuka gerbang pertama yakni gerbang pembukaan, Shen Lao bermeditasi selama tujuh hari. Akhirnya setelah menerobos gerbang pertama, Shen Lao tersadar jika sampai sekarang dirinya belum menembus Pendekar Bumi karena dia belum membuka kedelapan gerbang.

Dalam kurun waktu satu tahun, Shen Lao membuka dua gerbang. Dia tidak melakukan meditasi untuk membuka gerbang secara terus-menerus. Setelah membuka gerbang, Shen Lao kembali melatih fisiknya dan berlatih menggunakan seni pedang.

Setelah menerobos gerbang kedua yakni gerbang penyembuhan, Shen Lao berlatih menggunakan Ilmu Pedang Tanpa Wujud. Butuh waktu satu tahun menguasai Ilmu Pedang Tanpa Wujud. Sekarang umur Shen Lao menginjak dua belas tahun. Terkadang ada perasaan sedih karena hidup sendirian di Jurang Abadi, tetapi di satu sisi Shen Lao merasa beruntung karena berkat pertolongan Roh Dewa akhirnya dia dapat menjadi seorang pendekar.

Shen Lao melatih seni pedang menggunakan pedang tak kasat mata. Menurut Shen Lao, Ilmu Pedang Tanpa Wujud sangat berguna untuk mengelabuhi musuh bahkan dapat membunuh musuh dalam sekejap karena pedang yang digenggam Shen Lao tidak terlihat.

Dalam kurun waktu satu tahun, Shen Lao menggunakan Teknik Tubuh Dewa Naga dan Teknik Tubuh Dewa Phoenix untuk memperkuat tubuhnya. Sementara itu dia juga berhasil menembus gerbang keempat.

Setelah menembus gerbang ketiga yakni gerbang kehidupan, Shen Lao mulai berlatih menggunakan kekuatan dari Roh Phoenix untuk terbang. Butuh waktu enam bulan untuk menguasai kekuatan Roh Phoenix.

Kemudian Shen Lao kembali mencoba menerobos gerbang keempat yakni gerbang kesakitan. Seperti biasa, setiap dia menerobos, Shen Lao selalu berlatih beberapa ilmu yang ada di dalan Ingatan warisan Roh Dewa.

Sekarang umur Shen Lao menginjak tiga belas tahun. Untuk menebus Pendekar Bumi, Shen Lao mulai bermeditasi untuk menerobos gerbang kelima yakni gerbang pembatasan. Setelah menguasai Tubuh Dewa Naga dan Tubuh Dewa Phoenix, sekarang Shen Lao tidak mengalami kesulitan untuk menerobos tahap selanjutnya.

Gerbang keenam yakni gerbang pemandangan dapat dia lewati dengan mudah setelah bermeditasi selama tiga hari. Tetapi ketika Shen Lao mencoba menerobos gerbang ketujuh yakni gerbang keajaiban, dia membutuhkan waktu selama dua minggu penuh.

Shen Lao menyerap Mutiara Roh Hewan dan Permata Iblis untuk membantu perkembangannya. Setelah menembus gerbang keajaiban, Shen Lao mempelajari cara untuk keluar dari Jurang Abadi.

Di Jurang Abadi terdapat Gua Dimensi yang menjadi pintu keluar dari Jurang Abadi. Syarat untuk keluar dari Jurang Abadi harus memiliki lingkaran tenaga dalam berjumlah 5000 lingkaran.

Shen Lao telah memenuhi syarat karena jumlah lingkaran tenaga dalamnya melebihi 7000 lingkaran. Hingga umurnya menginjak enam belas tahun, Shen Lao terus melatih fisik dan berlatih untuk menguasai setiap ilmu yang ada di ingatan warisan Roh Dewa.

Ketika usianya hampir menginjak tujuh belas tahun, Shen Lao langsung bermeditasi di Kolam Petir dan mencoba menerobos gerbang kematian yang merupakan gerbang terakhir.

Dalam proses membuka gerbang kedelapan, Shen Lao mengalami siksaan yang hebat. Selama lima hari penuh dia meronta kesakitan. Proses pembentukan tubuh barunya ketika berendam di Kolam Petir membuat aura yang menyelubungi tubuh Shen Lao berubah.

Tak lama suara tulang retak menggema di Jurang Abadi. Kini Shen Lao menembus Pendekar Bumi Tahap Awal. Sebelum keluar dari Jurang Abadi, Shen Lao mengumpulkan Mutiara Roh Hewan dan Permata Iblis dalam jumlah banyak, dan dia mengambil setiap sumber daya yang ada di Jurang Abadi.

Sebelum keluar dari Jurang Abadi, Shen Lao berendam di Kolam Petir untuk menempa tulang-tulangnya. Dari hari ke hari suara tulang yang retak terus menggema, hingga akhirnya Shen Lao memiliki Tulang Naga Langit.

Untuk jaga-jaga ketika dirinya kembali ke Jurang Abadi, Shen Lao melakukan kontrak darah dengan Cincin Portal. Sehingga Shen Lao dapat kembali ke Jurang Abadi. Hanya saja untuk menggunakan Cincin Portal membutuhkan tenaga dalam yang besar, tetapi bagi Shen Lao ini bukanlah sesuatu yang terlalu dipermasalahkan.

Dengan daging Sapi Api Bertanduk Merah yang dia bakar, Shen Lao mulai sarapan pagi untuk mengisi tenaganya. Setelah itu barulah dia melangkah kakinya penuh semangat memasuki Gua Dimensi.

“Roh Dewa, aku akan mengingat perasaan itu. Dua belas tahun telah berlalu, tetapi perasaan itu masih melekat di jiwaku.” Shen Lao menatap langit yang ada di Jurang Abadi sebelum memasuki Gua Dimensi.

Ada perasaan kesepian yang menyusup di hati Shen Lao, tetapi dia harus tetap melanjutkan kehidupannya. Setelah hidup menyendiri di Jurang Abadi, tentu saja Shen Lao tetap saja merasakan kesepian yang mendalam.

Shen Lao membungkus tubuhnya dengan aura dan tenaga dalam. Tak lama cahaya berwarna putih terang memenuhi seisi Gua Dimensi. Perlahan-lahan tubuh Shen Lao menghilang dari Gua Dimensi dan meninggalkan Jurang Abadi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!