NovelToon NovelToon

Kau Mengajariku Cinta

EPILOG

Dimas dan Raisa selalu berteman sejak mereka kecil. Keduanya selalu bersama mereka selalu berbagi dalam keadaan susah dan duka. namun ketika cinta datang pada keduanya apakah hubungan mereka akan berubah?

Cinta yang timbul perlahan sedikit demi akan sedikit mengubah hati mereka. apakah yang akan mereka lakukan?

Namaku Raisa,umurku 18 tahun. Kata orang pada masa ini kita akan mulai mengenal yang namanya cinta,tapi bagiku cinta itu tidak diperlukan selama aku dan teman-teman ku bisa selalu bersama. Komplek Keluarga.....disini lah aku dan teman-teman ku tinggal. Ada Sholeh yang Pendiam, Rajin,dan Pintar. Ada si kembar Raka dan Rina yang sangat berbeda sifat meskipun kembar,Raka yang selalu merasa hidup itu hanya diikuti saja selalu mendapat nilai terjelek di kelas dan Rina yang selalu memiliki ucapan yang kasar sangat pandai menyanyi. Dan terakhir adalah Dimas kami selalu bertengkar setiap bertemu namun terkadang kami memiliki frekuensi yang sama dalam kebodohan.

Kami tinggal di komplek yang sama dan sekolah di tempat yang sama. Sholeh lebih tua setahun dari ku dan si kembar yang lebih muda setahun dariku dan juga Dimas yang seumuran denganku. Sejak umur 5 tahun kami selalu bersama melewati suka dan duka kehidupan. Kami berbagi kebahagiaan dan kesedihan bersama.

kriiing.....kringgg.....suara sepeda berbunyi.

"Gendut! cepat keluar bentar lagi mau masuk nih!! makan sambil jalan aja !!!" teriak Dimas sambil menunggu Raisa di depan rumahnya.

"Hey! dimana nya yang kau lihat gendut? Aku anggota Klub Dance mana mungkin aku gendut! Kau buta ya!"

" sudah lah! kita udah mau masuk! cepat! tinggal 25 menit lagi" teriak Sholeh sambil mengayuh sepeda nya.

"Dasar! bisa nggak sih tiap pagi tu kalian berdua tenang!" ucap Raka yang disusul dengan Rina sambil berkata " Mereka kalau nggak bertengkar tiap ketemu kayak nggak bernafas! udah jadi hidup nya selalu bertengkar!"

Keduanya hanya cemberut dan segera menyusul. Sesampainya di sekolah Raisa langsung duduk di bangku. Raisa selalu duduk di samping jendela dan saat ia akan duduk seketika itu Dimas meraih ikat rambut yang terkuncir di rambut Raisa.

"Kau itu makin jelek kalau rambut mu diikat" ucap Dimas.

"Dimas! Balikin! Hari ini ada pelajaran Olahraga!! kalau rambutku nggak diikat bisa lepek tau!"

semakin Raisa mencoba mengejar Dimas, Dimas semakin lari dan kedua nya pun saling berkejaran hingga keduanya menabrak wali kelas mereka "Pak Fauzi".

"Pak Fauzi" Teriak Raisa. keduanya pun bangun dan tertunduk di depan pak Fauzi.

Belum sempat mereka berdua minta maaf kepada wali kelas mereka,tawa pun keluar dari seisi kelas. Rambut Palsu wali kelas mereka tersangkut di Gagang pintu kelas mereka. Akibatnya kedua nya dihukum untuk berdiri di depan kelas hingga pelajaran selesai.

"Anak-anak....inilah contoh murid yang tidak menghormati guru mereka,baru kali ini saya di perlakukan begini...." ucap pak Fauzi seraya mengingatkan kepada muridnya agar tidak mencontoh keduanya.

"Ahhh....mulai deh ceramah" bisik Dimas.

"Ini gara-gara kau!! kalau aja kau nggak ambil ikat rambut ku nggak bakal gini!" balas Raisa.

"ini nih gara-gara kau!! kau yang ngejarin aku!! sampai aku harus nabrak pak Fauzi!"

"hmmm....saya suruh kalian merenungi perbuatan kalian bukan malah berbicara,kalau kalian masih berbicara,akan saya tambah hukumannya,Mau?"

"tidak pak" ucap keduanya kompak.

~Bersambung~

" Ada waktu yang tepat atas datang nya Cinta"

EPISODE 1 - CINTA PERTAMA

Jam istirahat......

Kantin sekolah adalah tempat berkumpulnya semua orang, kali ini Raisa, Sholeh dan si kembar sudah di kantin untuk memesan makanan.

"Dimas mana sih?!" Tanya Raisa pada si Kembar.

"Tau nih ! Kemana sih dia?" Jawab Rina.

"Mungkin dia nggak lapar" jawab si Raka.

"Itu nggak mungkin,orang itu mana pernah nggak lapar" jawab Raisa sambil melihat ke sana kemari.

"Tadi pak Fauzi nyuruh Dimas ngambil alat praktek di ruangan dia"

"kenapa nggak bilang dari tadi! Jadi gimana nih? pesan kan atau nggak makanan dia ?" Raisa pun mulai memilih menu makanan.

"Pesan kan kesukaan dia aja,nanti dia pasti nyusul" jawab Raka.

Menunggu Dimas ternyata hal yang menyebalkan. Makanan mereka sudah hampir habis dan jam istirahat sudah hampir berakhir,Dimas pun tak kunjung datang, hingga akhirnya, seseorang melingkarkan tangannya ke bahu Raisa dan Sholeh.

"Guys, kayaknya aku jatuh cinta deh" ucap Dimas yang baru saja datang dan berkata seperti itu. Dimas pun menyelip kan diri duduk diantara Raisa dan Sholeh. Mendengar perkataan Dimas sontak membuat semua temannya tertawa keras.

"Apa cinta! wkwkwkwk" ucap Raka.

"Dimas,apa kau sakit?" tanya Sholeh

"Gila ya? Cinta...Cinta, Nilai mu aja masih belum baik mau main cinta - cinta an emangnya ada ya cewek yang mau sama orang kayak kamu?" ucap Raisa.

"Nih cewek emang deh! lo aja yang nggak tau eksistensi gue di sekolah ini!"

"Tapi gue setuju sama Raisa,emang ada cewek yang mau sama Lo? Lagian anak kelas mana dia? Cantik nggak?" Tanya Raka.

"Sumpah cantik banget tu cewek,kayak bidadari" jawab Dimas sambil tersenyum nggak karuan.

"Kau bidadari jatuh dari surga..... tepat di hati ku,eaaaa" Rina pun mulai menyanyikan lagu.

"Tutup deh mulut Lo,kayak nyanyi udah bener aja" protes Raka.

"Lalu gimana kalian bisa ketemu?" tanya Raisa.

"Tadi gue kan lewat di depan tangga anak kelas dua tuh! Nah kakak cantik itu turun dan nggak sengaja nabrak gue,ya kami ngobrol sedikit lah sambil gue bantuin barang bawaan dia ke kantor guru" cerita Dimas

"ohh,pantes aja lama kita nungguin dari tadi! kelayapan dulu rupanya!" Raisa pun menjewer telinga Dimas.

Ting.... tong.....Ting......tong.......Bunyi bel Istirahat berakhir.

"Ah gawat udah keburu masuk!! Yah bakso gue belum ku makan nih!" protes Dimas.

Raisa, Sholeh dan si kembar pun berdiri untuk kembali ke kelas.

"Tunggu! Kalian nggak nungguin gue nih?"

"Biarin aja! dia udah buat kita nunggu lama! biar aja dia makan sendiri,yuk balik ke kelas aja!" ucap Raisa.

Pulang sekolah........

"Mas,mana sih cewek Lo?"Tanya Rina.

"Ya sabar dong Na, dia kan anak kelas dua otomatis pulang nya pasti lebih lama dari kita"

"ciri-ciri cewek Lo gimana?"

"Yah rambut nya hitam panjang,wajahnya kecil dan body nya juga idaman lah"

"Emang kalian udah jadian?" tanya Raisa.

"Belum,tapi no WA dia udah gue dapatin"

"wah laju amat Lo nak" jawab Raka sambil ketawa.

"Dimas,masih lama ya? itu anak IPS kelas dua udah keluar. Aku pulang dulu ya,mau les nih" ucap Sholeh.

"Sholeh! Lo jadi cowok cupu amat, nggak les dulu satu hari nggak apa kali!" jawab Dimas.

"Tapi....kan"

"Udah tunggu aja dulu!" ucap Dimas.

Saat itu anak MIPA kelas dua pun keluar kelas dan melewati parkiran. Seorang perempuan cantik dengan dikelilingi banyak sekali pengagum yang menawarkan ingin mengantar ia pulang. Cewek itu sangat cantik,wajahnya sangat imut mirip Jenny Blackpink, wajahnya sangat kecil,rambutnya hitam panjang kayak putri kerajaan.

"Lo liat! itu! tu cewek itu!" Dimas terus berkata seperti itu sambil memukul Sholeh.

"Bukannya itu kak Diana?" jawab Sholeh.

"Lo kenal leh?" tanya Raka.

"Ya,kak Diana itu satu klub sama aku,Klub debat bahasa Inggris" jawab Sholeh.

"Ooh,jadi kakak itu terkenal banget ya?" tanya Dimas.

"Mas kamu itu yang kudet,satu sekolah ini pasti kenal sama kak Diana. Selain cantik juga pintar dan kaya. Udah gitu dia baik banget sama yang lain. Katanya sih julukan dia tu cewek idaman pria" jelas Sholeh.

"Yah,cewek terkenal sih susah dapetinnya mas,bagus cari yang lain aja!" ucap Raka.

"Nggak,nggak ada kata menyerah dalam kamus gue!"

"Lalu gimana caranya mau deketin kakak itu?" tanya Sholeh.

"Nah kalau urusan gini hanya cewek yang tau,Raisa...Rina gimana?" tanya Dimas.

Raisa dan Rina melihat ke lapangan Basket di seberang Parkiran sekolah. Pertanyaan Dimas mereka acuhkan tanda mereka tidak tertarik dengan urusan Dimas.

"Woi temen lagi susah dibantuin dikit dong!"

Teriak Dimas.

"Yah udah laah deketin aja dengan cara Lo,kalau Lo nyesuain dengan cara kami Lo juga yang sakit! otak Lo kan nggak pernah nyampe sama otak kami!" ucap Rina.

"Sumpah nih cewek kalau bukan temen Lo,udah gue buang!" jawab Dimas.

Brukkk......Bola basket menghantam kepala Raisa dengan keras.

"Aduh!" teriak Raisa.

Seorang cowok pun berlari ke arah Raisa. Cowok itu berpenampilan sangat keren. Bola mata hitam pekat,rambut hitam dan wajah yang datar namun rupawan. Cowok itu datang ke arah Raisa dan melewatinya untuk mengambil bola basket dan pergi untuk kembali ke lapangan.

"Tunggu!" teriak Raisa,si cowok tidak menggubris nya. Hingga membuat Raisa naik darah. Raisa pun berlari dan mengejar cowok tadi lalu Raisa mengambil bola basket yang di lempar cowok tersebut dan memegang nya.

"Gue bilang tunggu! denger nggak sih Lo?! Punya telinga kan?" Ucap Raisa.

"Siapa?" cowok itu bertanya. Nada dan wajahnya sangat datar.

Rina menyusul Raisa dan menarik lengan Raisa untuk segera berhenti. Raisa segera menepis tangan Rina.

"Sadar nggak nih bola kena gue?" teriak Raisa.

"Lalu?" jawab cowok itu.

"Uuh Bola ini kena gue!! lalu Lo nggak mau minta maaf gitu? ada adab nya ya kalau berada di masyarakat!! seenaknya aja Lo mentang - mentang tinggi dan ganteng jadi nggak mau minta maaf. Semena - mena banget Lo jadi orang!!" Teriak Raisa.

"Lo fans gue kan? Biasa fans gue nggak pernah nyuruh gue minta maaf,teknik baru ya?" ucap cowok itu.

"Sial banget gue dibilang fans Lo! Bagus gue ngefans sama Ban Sepeda aja dari pada ngefans sama cowok nggak guna kayak Lo!" Raisa pun melempar bola itu sejauh mungkin dan segera pergi mengambil sepeda nya dan pulang. Rina dan yang lainnya segera menyusul Raisa. Cowok itu termenung melihat reaksi dari Raisa.

"Raisa tunggu!" teriak Rina yang mencoba menyusul Raisa dengan kecepatan sepedanya.

"Raisa kamu tau nggak tu cowok siapa?" tanya Rina.

"Peduli amat!" jawab Raisa kesal.

"iya peduli amat udah ngelempar kepala Raisa pake bola! Biarpun nggak sengaja paling minta maaf dong" jawab Dimas.

"Dia itu bang Bimo dari kelas tiga MIPA, dia itu ketua tim basket sekolah kita. Mas,Lo kan anak basket masa nggak tau muka nya!" ucap Rina.

"Gue nggak pernah liat dia latihan sama kami" jawab Dimas.

"Dia itu ketua OSIS dan ketua klub basket orang tua nya itu kerja sebagai duta besar di Inggris. Dia juga jarang masuk dan latihan basket karena sering ikut olimpiade dan lomba, bisa dikucilin satu sekolah kalau berurusan sama dia"

"Nggak perduli ya Rin, sekarang tu gue kesel banget sama dia,dan sekarang gue mau pulang!" Raisa pun pergi....

-bersambung-

"Cinta itu timbul dalam pertemuan pertama"

EPISODE 2 - ADA YANG BERBEDA.

Pagi ini semua sudah siap untuk pergi ke sekolah,lagi - lagi hanya Dimas yang belum keluar dari Rumah nya. Si kembar kembali marah - marah setelah dua puluh menit yang lalu bersikap begitu.

"Dimas!! cepat sedikit dong!!! Lama amat!!" Teriak Rina. Rina telah meneriaki Dimas puluhan kali.

Kesabaran Raisa telah habis setelah menunggu hampir satu jam.

"Asli cowok kok lama banget sih siap - siap nya?" protes Nissa.

"Berdandan mungkin" jawab Raka sembarangan.

Dimas pun keluar,semua yang melihatnya terpana heran karna tampilan Dimas yang tidak seperti biasanya.

"Yuk pergi" Ucap Dimas sambil menuntun sepeda nya untuk keluar dari pagar rumah.

"Pantas saja lama" ucap Soleh.

"Tumben gaya Lo begini" ucap Raisa.

"Gimana keren kan?" jawab Dimas

"Norak banget" jawab si kembar serempak.

"Biarin,ini gue lakuin buat kak Diana,setelah ngerubah penampilan gue dia pasti bakal suka sama gue" ucap Dimas dengan pedenya.

"Segitu suka nya ya sama kak Diana" ucap Raisa pelan.

"Hah Lo bilang apaan?" tanya Dimas kembali karena ia hampir tidak mendengar jelas perkataan Raisa.

"Bukan apa - apa" jawab Raisa cepat.

*****************

"Perhatian semuanya,kali ini aku butuh sekitar 3 orang untuk membantu ku jadi panitia acara pensi sekolah, seperti biasa,setiap Bulan Mei tanggal 20 diperingati sebagai ulang tahun sekolah,kalau begitu apakah ada yang minat?" Ketua kelas telah menyampaikan permohonan nya kepada seisi kelas. Kelas mereka memiliki ketua kelas yang cukup rajin,anak dari kepala sekolah namanya Rizki. Sebagai ketua kelas Rizki cukup tegas daripada ketua kelas dari kelas lain.

"Merepotkan sekali sih" ucap Raka.

"Ki,udah tunjuk aja,kalau mau nunggu yang ngajuin diri sendiri nggak bakal ada" ucap Raisa kepada Rizki.

"Kalau begitu Raisa aja ya" Rizki menulis nama Raisa di papan tulis.

"Apa??!! Seenaknya banget,nggak ah repot banget jadi panitia,malas banget" jawab Raisa cepat.

"Tadi kan lo sendiri yang bilang ditunjuk aja,lagian di kelas ini yang ikut ekskul hanya satu kan cuma lo doang, otomatis lo nggak sibuk" jawab Rizki.

"Iya,gue sibuk nya di rumah,ngulang - ngulang pelajaran gue yang nggak tuntas" jawab Raisa kembali.

(seisi kelas tertawa mendengar jawaban Raisa)

"Kalau gitu,gue bantu kisi - kisi deh ya,kalau begini nggak punya alasan lagi kan nolak ini?" ucap Rizki sambil tersenyum.

"Iya deh" Raisa pun mengalah.

"Lalu selanjutnya Gue pilih si Dimas sama Soleh aja" Rizki menulis nama keduanya di papan tulis.

"Ki,nama ku ganti aja ya,soalnya jadwal les ku makin di tambah sama ortu,terus belum lagi klub debat ku udah mau lomba jadi latihan lebih intensif" ucap Soleh sambil memohon pada Rizki.

"Baiklah,kalau gitu Rina aja ya?" tanya Rizki sama Rina.

"Boleh deh" jawab Rina cepat.

"oke untuk panitia perwakilan dari kelas kita udah di bentuk,kalian bertiga pulang sekolah jangan pulang dulu karena ada rapat dengan ketua OSIS dan yang lainnya, mengerti? Malam ini bakal gue kirim daftar nama - nama orang yang bakal nampil dan ikut lomba,sekian" jelas Rizki.

********************

"Eeei,mau kabur ya?" Langkah Dimas terhenti ketika Rina langsung merebut tas Dimas yang akan ia bawa melewati jendela kelas.

"Lepas dong,gue mau ketemu kak Diana, istirahat aja nggak ketemu,paling nggak pulang ini harus ketemu" ucap Dimas.

"Nggak boleh!! Rizki sama Raisa udah nungguin kita,di Ruang OSIS" ucap Rina dengan kesal sambil menyeret Dimas.

"Sengaja ya lo,lama - lama nyalin tugas nya,biar bisa bolos rapat kan?" tanya Rina.

"huh,entahlah" jawab Dimas tak acuh.

Dimas dan Rina pun memasuki Ruang OSIS dan Dimas sangat terkejut melihat pujaan hatinya kini ada di ruang OSIS untuk mengikuti rapat juga mewakili kelasnya. Dimas pun salah tingkah dan hampir tersandung melewati pintu ruangan tersebut.

"Kenapa nggak bilang sih kalau kak Diana ada disini?" ucap Dimas kepada Raisa, Raisa pun menoleh dan memasang wajah super jutek.

"Hah?!! Kenapa gue harus melaporkan ada kakak itu atau nggak?!!" ucap Raisa kesal dengan suara sepelan mungkin.

Dimas benar - benar terpana melihat kecantikan kak Diana,rapat itu tidak menjadi beban lagi baginya malah ia jadikan rapat itu sebagai akses nya untuk dekat kepada kak Diana.

"Sudah mengerti kan?" tanya Si Bimo ketua OSIS kepada seluruh panitia perwakilan kelas.

"Iya" jawab semua.

"Baiklah boleh bubar semuanya, terimakasih atas kesediaan waktu kalian,ah! Kecuali adik kelas yang sejak tadi nggak merhatiin rapat,harus bantu kami berkemas ya,jadi jangan pulang dulu" ucap Bimo sambil menunjuk Raisa. Bimo memang tersenyum tapi bisa dilihat bahwa yang dilakukan olehnya itu sengaja untuk membuat Raisa kesal.

Raisa benar - benar tidak suka dengan kelakuan si Bimo,Raisa berusaha meminta bantuan Dimas dan Rina tapi keduanya malah meninggalkan Raisa berdua saja dengan si Bimo. Dimas yang langsung keluar melihat kak Diana keluar dan Raisa yang langsung keluar memenuhi panggilan alam nya.

"Masih nggak ngaku ya,kalau ngefans sama gue?" Tanya Bimo sambil merapikan berkas - berkas miliknya.

"Cih" jawab Raisa.

"Yah nggak ngaruh juga sih,tapi kalau lo macem - macem dengan berusaha dekatin gue,Awas aja Lo" ucap Si Bimo dengan dingin.

Mata hitamnya memandang Raisa lekat - lekat. Bimo perlahan mendekati Raisa dan terus memandangi Raisa,hingga Raisa terpojok ke sudut Jendela.

"Kemana perginya cewek ganas kemarin ya?" tanya Bimo kemudian.

"Jangan macam - macam ya!" ucap Raisa memperingati.

Bimo kemudian menyentuh sedikit rambut Raisa yang keluar dari ikatan rambutnya.

brakk........Pintu ruang OSIS terbuka.

"Kau! Apa yang kau lakukan sama Raisa!!" Dimas melepaskan tangan Bimo yang menyentuh Raisa.

"Oh! Siapa? pacar?" tanya Bimo kepada Raisa.

"Awas aja kalau sekali lagi lo berani nyentuh Raisa,gue patahin tu tangan" Dimas pun menggandeng tangan Raisa dan keluar dari Ruangan. Dimas menyeret Raisa dengan langkah yang besar dan terburu - buru.

"Lepas" ucap Raisa.

"Lo tuh ya!! jadi cewek mau aja digituin sama cowok! lawan kek!" Dimas marah.

"Nggak usah pedulikan gue deh! Lo urus aja kak Diana" jawab Raisa dengan kesal.

"Hah? tolong deh ya! sadar diri Lo tu cewek! kalau gue nggak masuk tadi,Dia bisa aja ngelakuin lebih dari itu!! Semua cowok tu bisa jadi binatang di depan cewek" Dimas masih tidak mengerti kenapa Raisa harus kesal kepadanya padahal ia telah menolong Raisa.

"Gue cukup sadar diri! Lagian gue capek mau pulang,mulai sekarang urus aja hidup Lo,jangan urusin hidup gue" Raisa pun pergi setelah mengatakan hal tersebut.

-bersambung-

"Tanpa sadar ada rasa Cinta yang telah mekar di dalam hati"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!