Rosaline Zhue*23tahun
Rose,gadis cantik baik dan pintar harus menerima permintaan terakhir kakak perempuannya untuk menikahi tunangannya,
Milra zhue 25 tahun,memang telah di jodohkan dengan anak keluarga Huan Tian,namun karna penyakit kronis yang di deritanya,membuat Milra harus meninggal dunia di usia yang ke 25.
pesan terakhir Milra, "aku mohon,tetap laksanakan perjodohan ini,agar kakek dan aku tenang di surga,dan untuk nama baik keluarga zhue,aku mohon Rose,meski aku belum pernah bertemu tuan vango,tapi aku yakin dia pria baik untuk mu dan keluarga kita,aku mohon mengertilah" jelas milra.
"baik kak,hiks...hiks...aku akan mengikuti apapun itu kak"lirih Rose.
dan Milra pun menghembuskan nafasnya dengan tersenyum lega,semua keluarga menangis tak bisa menahan kesedihannya.
Vangoguan Huan Tian *36tahun
vango,seorang pria kaya dari keluarga Huan Tian.
keturunan terakhir dari klan Huan yang terkenal dengan kekayaannya di negara China,Shanghai.
vango memiliki sifat dingin,kaku,disiplin,namun memiliki hati yang hangat,
sifat buruknya ini berwal dari ketika kedua orangtuanya meninggal dunia karna kecelakaan,yang membuat vango harus terjun ke perusahaan di usia 10 tahun,usia yang sangat amat muda vango harus memikul beban ribuan karyawannya,bahkan untuk bersedih karna kehilangan kedua orangtuanya pun dia tidak ada kesempatan.
denan di bantu oleh tangn kanan ayahnya dayong sok(ayah lee sok) memimpin kembali perusahaan.
*Huan crop's*atau HCP memang berkembang pesat di berbagai negara,tak sia sia vango berjuang dari usia dini,vango tumbuh menjadi pria kaya nan dingin,
vango masih menerima perjodohan nya dengan Milra,meski telah di tetapkan bahwa calonya menjadi Rosaline Zhue,vango tetap menyetujuinya,
Bukan karna vango menghargai almarhum kakek dan orngtuanya,tapi dia memang tak tau harus memulai dengan cara seperti apa mencari pasangan hidupnya,
inilah pribadi vango yang sebenarnya,ia hanyalah pria berumur yang gila kerja dan kikuk terhadap wanita.
"lee...kapan jadwal pernikahanku?bukankah gadis itu sudah melewati masa dewasanya? tanya vango kepada tangan kananya sambil memeriksa berkas berkas di ruang kerjanya.
"jadwal pastinya tahun depan tuan,saat awal musim semi tiba,apa tuan ingin bertemu nona muda? tanya Lee.
Hening sejenak...
"majukan jadwalnya,atur pertemuan ku dengan nona minggu depan,kosongan jadwal minum kopiku,kurasa 1jam cukup untuk bertemu dengannya,dan majukan jadwal pernikahan ku 2bulan lagi,"tegas vango masih sambil memeriksa berkas.
"baik tuan,akan saya sampaikan kepada keluarga besar zhue".sahut Lee.
" dan satu lagi,siapkan red mension untuk nona tinggal,dan jadwalkan kunjunganku di masa suburnya,buat senyaman mungkin untuknya".
"akh apa tuan tidak berencana untuk satu atap?tanya Lee heran.
"tidak,,lakukan dan jangn brtanya lee..." tegas vango.
Kim Han Tan *27tahun
Kim Han Tan adalah anak pertama dari keluarga terpandang di Negara Hong kong,central,namun di usianya yang ke 15,Han harus ikut hidup di bawah naungan keluarga Soong,karna kedua orangtuanya meninggal dunia,
pasangan keluarga Soong jhoun len,dan maylen sangat menyayangi Han,mereka membesarkan layaknya anak sendri,keluarga song memiliki satu putra bernama soong mon 25 tahun,Han sangat menyayangi mon dan tara adiknya,namun berjalannya waktu,semua kasih sayang menjadi malapetaka untuknya.
adik tirinya amat teramat cemburu kepadanya.
"kak,pergilah dari negara ini,aku telah mempersiapkan semuanya untukmu,jika kau sayang kepadaku,maka tinggalkanlah semua,agar aku bisa membuktikan kalau aku pun layak sepertimu" jelas Mon kepada Han di ruang kerja Han.
"aku akan mengajari mu semua mon,kau akan layak jika sudah waktunya,kau harus fokus pada kuliahmu mon,kau akan layak"lirih Han dengan mata sendu,menatap tak percaya pada adik nya yang ia sayangi.
" kau pergi atau kubuat ayah mati di depan matamu kak" teriak mon mempertegas.
"baiklah... aku titip ayah dan ibu,dan aku titip tara,jangan kau sakiti mereka,jika memang keinginanmu seperti ini,buktikan kepadaku,akan ku beri waktu kau 4tahun,buktikan kau bisa menyelesaikan semua"jelas Han kepada mon dengan menatap penuh kesedihan.
Kim Tara Tan *24tahun
Tara gadis manis,cantik dan ceria ini adalah adik Han.
tara sangat menyayangi kakaknya,namun kepergian mendadak han,yang sangat mencurigakan membuat nya sedih,membuat tara menjadi pribadi yang tertutup,terutama kepada kedua orang tua angkatnya dan kepada kakak tirinya Mon,
Tara curiga kepergiannya karna masalah pengangkatan CEO sah Elco Crop's.
2bulan sebelum pengangkatan Han menjadi CEO,Han menghilang entah kemana.
Dominos martiles *28 tahun
Dominos adalah seorang mafia terkenal dinegara Hong kong,central,dirinya selalu dijuluki pria psikopat,kenangan buruk bersama ibunya,dan kenangan pahit bersama adiknya,membuat dominos menjadi pria tempramental,dan dominos memiliki ketertarikan tersendiri kepada KimTaraTan
Maximus Laurent *28tahun
Maxis adalah seorang mafia terkenal di negara china shanghai,maxis memiliki banyak usaha legal maupun ilegal,usaha bisnis yang dia kerjakan salah satunya adalah Max company,siapa sangka dibalik wajah tampan imutnya,dia adalah pembuat dan pemasok senjata senjata,namun kesuksesan membuatnya lupa dengan Cinta,hingga dia menjatuhkan hatinya pada wanita asia berparas cantik bernama Kim Tara Tan.
Soong Mon *25 tahun
Song Mon,atau mon,ialah lelaki cerdas namun terlalu berambisi,
ambisi nya tidak lain mengambil hati semua yang tertuju pada Han,kecemburuan membuatnya menjadi egois.
Mon sebenarnya memiliki hati untuk Tara,itulah salah satu ambisi mon menjauhkan Han dan tara.
Lee sok he *27tahun
lelaki cerdas dan humoris ini adalah asisten Vango,diusia mudanya Lee bisa masuk ke perusahaan bergengsi milik vango,
Lee memang mengikuti jejek ayahnya,dulu sebelum pensiun,sang ayah menjadi asisten pribadi ayah Vango,dan dengan penuh kelayakan,Lee di akui Vango untuk menjadi tangan kananya.
" huh jam berapa ini? panik Rose di dalam kamar.
Rose segera berlari ke walk in closet room untuk bersiap-siap.
"Mom...mom aku brangkat ya...!!!! teriak rose garasi depan.
Rose segera berlari ke dalam mobil dan bergegas berangkat, " huft bagaimana aku bisa lupa,ini pertemuan pertamaku dengan kak vango,lirih Rose.
Cafe Sugar Candy.
" Lee... apa kau sudah memberi tahu nona Rose? ini sudah 45 menit Lee,geram Vango yang tak suka dengan kata terlambat.
" sepertinya itu nona Rose tuan,ucap Lee membuat pandangan vango menatap jendela besar cafe.
tampak seorang gadis sedang merapikan rambut dan lipstiknya,namun yang konyolnya gadis itu seperti membersihkan kotoran mata,membuat senyuman tipis tersungging di bibir vango.
dan satu kata terlintas pelan namun tetap terdengar oleh Lee sang tangan kanan vango yang berdiri di belakang kursi Vango, " lumayan cantik "gumam vango.
tak.
tok.
tak.
tok.
perlahan Rose mendekati meja no.14,sebelumnya Lee sudah memberi kabar kepada Rose untuk langsung menuju meja 14 di cafe sugar candy.
Rose berjalan perlahan,"haiss,,,, sial ini sepatu hak tinggi seperti ini cocoknya untuk memanjat pohon,aku kesulitan memakainya,momy ingin menyiksaku apa" batin Rose merutuki dirinya yang kesulitan berjalan dengan heals nya.
" selamat siang tuan vango,selamat siang tuan Lee,maaf aku terlambat jalanan jam segini lumayan padat bukan?ucap rose canggung.
" panggil saya Lee saja nona,jelas Lee dengan menampilkan senyuman ramahnya.
" duduk lah,apa kau tidak pegal nona Rose?timpal vango datar.
" ah... iya terimakasih tuan.
" wah biasanya aku melihatnya di tv atau majalah bisnis,aslinya memang om om hehe tapi om tampan,kak kau tidak akan cemburu kan di surga?"batin Rose sambil melirik malu berikut takut ke arah vango,bawasannya vango hanya menampilkan berwajah datar sedari tadi.
saat datang menu yang di pesan,Rose melebarkan matanya senang,karna pesanannya ternyata ice coklate dengan taburan marhsmellow mint di atasnya.." darimana tuan vango tahu minuman favoriteku?
hening tak ada yang memulai percakapan,rose sibuk mencomot marhsmellow dan vango memainkan ponselnya dengan sesekali menyesap kopinya,rose sesekali meliriknya dengan degub jantung yang tak karuan.
Diam diam vango juga memperhatikan senyuman di wajah Rose,
" ya tuhan apa aku tidak berdosa menikahi gadis ini,dia sungguh sangat mungil,batin vango.
" ekhemmm....nona Rose,bagaimana pendapat anda tentang pernikahan ini?"tanya vango mencoba memulai pembicaraan.
" maksud anda tuan?" heran Rose,bawasannya kenapa pertanyaan ini muncul sekarang,kenapa dia tidak bertanya saat kakaknya meninggal dulu..kenapa baru di pertanyakan sekarang?
" ah... tak apa," balas vango tersenyum ramah,mengabaikan rose yang masih terheran heran.
Hening menyelimuti kembali meja mereka,sesekali vango hanya menyesap kopinya sambil memandangi Rose yang memakan marshmellow dengan lucu.
setelah 30 menit berlalu,
" Tuan,sudah waktunya,Lee mengingatkan vango
yang di jawab dengan anggukan oleh vango.
vango menatap rose sesaat,hingga dia berucap dengan santainya.
" Baiklah nona Rose,sampai bertemu di pernikahan kita dua bulan lagi,aku harap saat hari itu tiba Nona tidak memanggil ku Tuan lagi,dan aku mohon Nona bisa mengikuti semua aturan di keluargaku,ucap vango terlihat tenang namun tidak dengan rose.
vango beranjak berdiri dari duduknya merapihkan bajunya dan berucap kembali," untuk lebih detailnya Lee akan menjelaskan nanti,saya harus undur diri karna ada pertemuan selanjutnya,dan maaf untuk pernikahan akan saya majukan,karna jadwal padat saya,dan saya mohon nona mengerti, jelas vango enteng kemudian dia pergi meninggalkan Rose yang masih dengan tatapan melongo mencoba mencerna setiap kata yang dia dengar tadi.
" dua?dua bulan lagi?apa dia sudah gila?bagaimana bisa dua bulan lagi?" gumam Rose mulai panaik.
Rose bergegas beranjak dari duduknya hendak berlari maksud ingin memperjelas apa yang di ucpkan vango,tanpa sadar ia kehilangan keseimbangan karna sepatunya yang tinggi,hampir terjatuh namun dengan cekatan ada sepasang tangan kekar melingkar di pinggul Rose,tatapan mereka beradu saling memandang dengan pemikiran masing masing.
" nona tak apa?tanyanya dengan suara khas pria serak sexy.
rose terperanjat kaget saat lamunanya tersadar kembali " ah.. iya maaf maaf,ucap rose malu dan mulai membetulkan penampilannya.
Rose seketika lupa dengan niatnya mengejar vango,ia malah terus memandangi lelaki yang saat ini memunguti tas dan ponsel milik Rose yang terjatuh,rose terus saja memandanginya lekat,sungguh tampan batin rose.
" ini nona barangmu terjatuh,dan apa benar kaki nona tidak apa apa ?tanya sang pria melihat kaki rose yang terlihat sedikit memerah.
" huh? ya..ya..iya maaf,ucap rose terbata.
sang pria tampan tersebut hanya terkekeh melihat reaksi wanita yang baru dia temui ini," nona sungguh lucu,ucap pria tersebut.
namun rose tak perduli dia ditertawakan saat ini,
" baiklah nona lain kali berhati hatilah,saya permisi dulu,ucap sang pria tampan tersebut,tak lupa menampilkan senyuman menawanya,namun rose hanya terdiam mematung bahkan tak berucap.
Rose masih memandangi punggung pria tersebut hingga sosoknya menghilang keluar dari dalam cafe.
" aku menginginkannya" gumam rose pelan.
ya lelaki tersebut adalah Han,Kim Han Tan
saat ini ia tinggal di negara china,tepatnya Shanghai.
negara yang cukup jauh dari rumahnya,Han harus meninggalkan adik dan kedua orangtua angkatnya karna permasalahannya dengan adik tirinya.
Han sudah seperti turis saat ini,dia menggunakan identitas barunya yang bernama Kim Han long,Han mencoba berjalan jalan sambil mencari pekerjaan,bawasanya identitas saat ini yang ia pakai adalah lulusan Sekolah Menengah,padahal Han memiliki gelar cukup memuakau,apalah daya adik tirinya memaksa dan mengancamnya,han hanya mengikuti keinginan adik angkatnya tersebut,dimana han berfikir mungkin adiknya itu bisa jauh lebih dewasa nanti,han yang kini tinggal di kota shanghai mencoba berbagai pekerjaan berat dan ringan,dia ikhlas dengan semua ini,karna ini bentuk ketulusan sayang Han kepada adik tirinya soong,berharap soong sedikit lebih dewasa dan sadar dengan perbuatanya.
Han saat berjalan jalan di kota Shanghai dengan cueknya..
Kediaman Zhue.
" hmmm sepertinya ada wangi wangi bunga cinta,ucap ibunda rose saat rose pulang.
" huh bunga cinta apanya mom? dia peria menyebalkan,apa maksudnya menikah dua bulan lagi? memutuskan semuanya sendiri,calon suami macam apa itu?ucap rose yang bersungut sungut di ruang makan,sang ibunda hanya menggelengkan kepalanya gemas dengan anak bungsunya itu.
" nak vango sudah berbicara dengan ayah dan ibu nak,ini salah kami yang tak mengabari dirimu,,,jadi bagaimana kesan pertama bertemu hmm? tampan bukan? ucap ibunda rose dengan mengelus pucuk kepalanya lembut.
" ya...dia tampan,tapi sangat amat menyebalkan mom,ucap rose masih kesal.
" perlahan cinta akan tumbuh antara kalian,cobalah membuka hatimu nak,tapi....tapi jika kamu memang tak ingin menikah dengannya tak apa nak,kami akan membatalkannya,ucap ibunda rose terlihat sendu,rose adalah anak satu satunya setelah nyonya Rise kehilangan anak pertamanya Milra yang seharusnya menikah dengan vango.
" tak apa mom,,aku ingin kakak dan kakek bahagia disurga,ucap Rose terlihat tegar karena memang ini adalah permintaan terakhir Milra sang kakak untuk menggantikan dirinya menikah dengan Vango menjalankan wasiat sang kakek dahulu.
Rose menatap langit langit kamarnya lekat, " astaga....aku tak bisa melupakan peria itu,,,, siapa namanya ya? gumamnya lirih saat mengingat kejadiannya tadi siang.
Dua bulan telah berlalu,pernikahan kedua keluarga besar ini pun berlangsung sangat megah,tidak ada yang tahu jika ini perjodohan politik,rose yang terlihat anggun dan sangat cantik bersanding dengan vango yang tampan dan gagah sempurna,yang melihatnya pasti mengira mereka saling jatuh cinta dalam waktu yang cukup lama.
vango terus tersenyum sambil menyapa para tamu yang hadir kala itu,sesekali vango mengenalkan Rose yang mengekor di sampingnya kepada para tamu.
Rose hanya bisa mengekor,rose yang bersifat anti sosial selalu membuatnya membatasi diri dengan lingkungan baru,hari harinya dia lewati hanya dengan keluarga terdekat,rose sangat patuh dengan keluarganya,apapun akan dia lakukan selama itu baik.
nampak tak ada kecurigaan antara mereka berdua,banyak mata memandang kagum pada pasangan baru ini.
kala itu malam pesta menunjukan pukul 20.00,sang MC mengabarkan saatnya untuk acara dansa,
pengantin baru itu pun mengikuti acara tersebut,dengan kikuk Rose menerima ajakan sang suami,belaian lembut di pinggang dan pundak membuat Rose malu,pipi merah merona terukir di wajahnya.
"deg...astaga ternyata rasanya semenegangkan ini,aku malu tapi aku suka belaiannya,namun kenapa aku terlahir pendek,arrrgghh ....tidak,kak vango yang terlahir terlalu tinggi,aku malu jika harus memandang wajahnya,leherku bisa salah urat jika harus memandangnya terus" batin Rose,akhirnya dia membenamkan wajahnya di dada vango karna malu vango hanya terdiam dengan ekspresi datarnya.
tak terasa pesta hampir akan usai,kedua pasangan baru ini meninggalkan pesta tersebut dengan meninggalkan derai air mata dari kedua orangtua Rose,di mobil pengantin keduanya masih terdiam dengan pikirannya masing masing.
"apa yang akan ku lakukan di malam pertama?arrgh aku buta sekali masalah pria,keheningan ini membunuhku"batin Rose frustasi.
Tak lama,mobil berhenti di Mansion megah,Rose sekilas memandangi takjub ketika mobil memasuki gerbang berwarna merah maroon yang menjulang tinggi,rose memang terlahir dari keluarga terpandang,namun Kehidupannya tak semewah ini,diaman rose hanya tinggal dirumah mewah modern bukan sebuah istana seperti ini batinnya.
mansion ini khusus di buat vango untuk istrinya nanti,tak perduli siapapun istrinya kelak,Red mansion sengaja di beri nama dan menonjolkan warna merah maroon,karna vango mengetahui rose sangat menyukai warna merah.
"ceklek..."Rose turun dari mobil diikuti vango,Rose masih terkagum kagum dengan kediaman barunya ini,taman yang amat luas,dengan begitu banyak bunga mawar merah yang mekar,saat masuk pun terasa sangat nyaman,mereka disambut dengan banyaknya pelayan,rose menatap semuanya senyumannya sirna seketika,dan vango menyadari itu.
pak jang sebagai kepala pengurus red mansion menyambutnya dan menjelaskan apa yang ada di dalam red mansion.
red mansion memiliki 18 pekerja laki-laki yang terdiri dari kepala pengurus,pelayan,koki,tukang kebun,penjaga pos gerbang dan supir.
hanya ada 1 wanita di red mansion.
Bibi rahma,seorang wanita paruh baya bertugas bersih bersih dan melayani Rose kedepannya.
setelah di rasa cukup melihat lihat,vango membuka pembicaraan.
"aku akan kembali ke mansionku,ku harap kau nyaman disini rose," ucap vango membuat rose mengerutkan dahi sesaat.
" kakak tidak tinggal disini,,tapi mengapa?" tanya rose heran.
" tidak...aku akan datang nanti,Lee akan memberikan jadwal keseharian mu nanti,pak jang akan memberikan hasil keseharian mu setiap harinya padaku,aku harap kamu bisa membiasakan dengan pengaturan keluarga ku rose, jelas vango saat itu dengan ekspresi datar.
" jadwal?.... dan nanti itu kapan maksud kakak?tapi kalau kakak sakit? kalau kakak lapar? lalu kebutuhan kakak siapa yang sediakan? tanya rose heran,karena sebelum menikah sang momy memberi petuah akan tugas istri,meski nanti rose bertanggung jawab meneruskan perusahaan Zhue Company,namun tugas sebagai istri harus dia lakukan apapun alasannya,dan ini berbanding terbalik dengan petuah sang momy pikirnya.
" bagai mana dengan tugasku sebagai istrimu kalau kita berbeda atap? gumam rose pelan karna takut pada vango yang menatapnya datar,entah apa yang di pikirkannya.
" apa dia perduli kepadaku? aku merencanakan ini karna takut kau akan bosan kepadaku,kau akan menyesal menikah denganku...aku hanya tak ingin nasib pernikahanku sama seperti orangtuaku,haruskah kujelaskan?sudahlah untuk saat ini tetap jalankan sesuai rencanaku,batin vango sesaat sambil memandangi Rose yang masih menatapnya menunggu jawabannya.
vango takut jika pernikahanya seperti orangtuanya dulu,mereka sibuk bekerja hidup satu atap namun setiap bertemu selalu saja bertengkar.
meski kedua orangtuanya memang bertahan cukup lama untuk tidak bercerai,namun pertengakaran selalu saja terjadi,tidak ada hari tanpa bertengkar,ibu yang egois,dan ayah yang keras kepala,hingga akhir hayat kematian merekapun seperti itu.
"aku akan kembali lagi nanti...tidak ada pertanyaan,tidak ada penolakan Rose,ikuti aturan ku." jelas vango tegas,lalu berbalik meninggalkan Rose begitu saja masuk kedalam mobilnya kembali tanpa menoleh menatap sang istri yang baru saja dia persunting itu.
" astaga dingin sekali,apa kak vango memiliki wanita atau istri lain? batin Rose sedih menatap punggung vango yang berlalu meninggalkannya tanpa menatap kembali padanya.
" nona muda... mari saya antar ke kamar,anda harus beristirahat,ajak pak jang kepada rose dan di jawab anggukan lesu oleh rose.
Rose masuk kekamarnya,begitu luas untuknya sendirian,sangat sepi sunyi.
"huftttt.....semangat Rose "gumam rose saat merebahkan tubuhnya di ranjang king size yang empuuuk sekali.
kediaman Rose..Red mansion
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!