"Bu, apa aku ga bisa bekerja disini aja membantu ibu?" tanya seorang gadis pada ibunya.
"Kalau tetap disini kamu mau kerja apa, nduk? Lebih baik terima aja tawaran bu Ratna bekerja mengasuh bayi majikannya, lumayan gajinya gede. Kesempatan itu tak datang dua kali, nduk." ucap Ibu lembut. Ia sebenarnya juga tidka rela putrinya bekerja jauh dari dirinya tapi karna keadaanlah yang memaksa.
"Tapi aku kok berat rasanya berpisah dengan ibu dan adik - adik." sanggah putrinya dengan wajah sedih.
"Ga apa - apa, nduk. Kamu itu bekerja juga untuk membantu ibu dan adik - adik toh. Kamu itu harus kuat demi masa depan kamu agar jauh lebih baik dari sekarang."
Karna tak punya kata untuk menolak lagi, Lina akhirnya menrima tawaran bu Ratna. Hari yang di nanti akhirnya tuba juga.
"Udah siap, nduk?" tanya ibu pada putrinya yang duduk termenung di pinggir ranjang.
"Bu, batalin aja ya." rengek Lina dengan wajah memelas.
"Nduk, bu Ratna sudah menunggu di depan. Kasihan dia nduk sudah janji sama majikannya untuk bawa orang untuk mengasuh putranya. Jika kamu nolak bisa jadi bu Ratna akan di marahi majikannya tau kemungkinan buruk bu Ratna bisa kehilangan pekerjaannya." jelas ibu lembut pada putrinya yang tengah galau.
Lina mengangkat tas ransel satu - satunya yang ia punya, ia hanya membawa beberap baju karna memang ia tak punya banyak baju. Di depan ruamh sudah menunggu bu Ratna yang akan membawanya ke kota.
Lina memeluk ibunya sambil menangis, rasanya berat berpisah dengan ibu dan adik - adiknya. Tapi demi keluarganya ia harus kuat.
"Hati - hati Di sana nduk, nurut. Bu Ratna titip Lina ya, kalau salah tolong tegur aja." Ibu menitipkan putrinya pada bu Ratna.
"Baik, bu Eem. Kami berangkat dulu, nanti kalau sudah sampai tak kabari sampean." pamit bu Ratna.
Lina sudah duduk di travel yang akan membawanya pergi jauh ke kota. Mobil perlahan berjalan meninggalkan rumahnya. Lina menoleh kebelakang dengan berlangsung air mata. Berat itu yang Ia rasakan. Ingin tasnya ia turin dan berlari kembali ke pelukan ibunya tapi ia hanya bisa menangis dan menangis.
"Sudah Lin. Udah toh nangisnya. Nanti kalau kamu udah gajian kamu bisa kirim ke orang tua kamu. Kamu mau bahagiain ibu dan adik - adiknya toh? Hapus air matamu, kamu bisa tidur nanti kalau sudah nyampe bibik bangunin." Bu Ratna menasehati Lina yang sedari tadi menangis terus. Ia paham jika Lina baru pertama kali berpisah dengan ibu dan adik - adiknya makanya ia merasa berat. Nanti setelah bekerja di tempat baru lama - lama pasti ia akan terbiasa.
Perjalan lumayan agak memakan waktu. Sepanjang jalan Lina memilih tidur karna kepalnya terasa pusing. Ini kali pertama ia naik kendaraan sejauh ini. Di kampung tidak ada mobil cuma ada angkot atau ojek, itu juga jarang ada.
Bu Ratna juga memilih tidur sebentar dan terbangun saat travel yang membawa mereka telah sampai di sebuah rumah yang sangat mewah. Bu Ratna membangunkan Lina dan menyuruhnya ikut turun.
"Lina bangun nduk, kita sudah sampai." Lina mengerjakan matanya menyesuaikan dengan pencahayaan di sekitar.
Udah sampai ya, bik." Lina di buat takjub melihat betapa mewah rumah tempat ia bekerja. Apakah Lina akan betah bekerja disana?
...****************...
Assalamualaikum kk, selamat datang di karya terbaru thor. Di tunggu saran dan masukannya kk.
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komen dan vote yang banyak biar thor semakin semangat untuk melanjutkannya bab selanjutnya 💪😘😘🙏🙏
Lina melongo melihat sekelilingnya. Rumah yang bak istana, rasanya ia seperti bermimpi ada disana. Dulu ia hanya bisa melihat rumah sebagus itu hanya dari TV.
"Ayo ikut bibik Lina, jangan benggong aja di situ." teriak bu Ratna membuyarkan lamunan Lina.
"Eh iya, bik." Lina mengangkat tas ranselnya mengikuti bibik menuju samping rumah. Rupanya di arah belakang rumah terdapat beberapa kamar yang di peruntukan khusus untuk para pekerja disana.
"Ini kamar kamu, sekarang kamu istirahat dulu. Nanti sore bibik tunggu kamu di meja sana. Bibik akan memperkenalkan kamu dengan pekerja yang lain." setelah menunjukkan kamar Lina, bu Ratna bergegas kekamarnya sendiri untuk istirahat sebentar sebelum memulai pekerjaannya.
Lina merapikan pakain yang ia bawa, menyusunnya di lemari kecil yang ada di samping ranjang ukuran single.
Ukuran kamarnya menurut Lina jauh lebih besar dari kamarnya yang di kampung. Di kamarnya juga da kamar mandi sendiri. Lina merebahkan tubuhnya Di ranjang yang berlayar empuk. Lina baru pertama kali merasakan kasur sesenpun ini tidak seperti kasur butut di rumahnya yang sudah menipis di makan usia.
Saking nyamanya Lina sampai tertidur dn baru terjaga saat pintu kamarnya di ketik oleh seseorang dari luar.
"Lina, bangun udah sore." itu suara bu Ratna membangunkan Lina.
"Iya, bik." Lina turun dari ranjang dengan langka malas menuju pintu dan membukanya.
"Gimana istirahatlah?" tanya bu Ratna.
"Alhamdulillah bik."
"Sekarang kamu mandi dan ganti pakain, bibik tunggu disana sekrang. Ga pake lama."
"Siap, bik." Lina kembali menutup pintu kamarnya dan bergegas melakukan spertinya bu Ratna perintahkan. Setelah rapi Lina menuju meja yang sudah ada beberpa orang disana duduk bersama bu Ratna.
"Lina, sini. Perhatian semuanya kenalin ini Lina pekerja baru di rumah ini. Ia bertugas mengasuh anaknya majikan kita." bu Ratna memperkenankan Lina pada para pekerja semuanya yang sudah berkumpul di meja makan.
"Hallo semuanya saya Lina, mohon bantuannya." Ujar Lina memperkenalkan dirinya. Satu persatu Lina berkenalan. Rata - rata pekerja disana sudah berumur diatas tiga puluhan.
" Lina ayo ikut saya menemui tuan Bagas, kamu hanya perlu ngomong seperlunya saja. Jangan pernah membantah apa yang tuan Bagas katakan." wanti - wanti bu Ratna sebelum menemui majikan mereka.
Lina hanya mengangguk mengiyakan apa yang bu Ratna katakan. Ia berjalan di belakang bu Ratna menuju ruang tengah di mana majikan mereka berada. Lina semakin takjub saat melihat bagian dalam rumah yang baru pertama ia lihat.
Rumah orang kaya itu memang menakjubkan. Ornamen - ornamennya lain dari yang lain dan harganya sudah dipastikan sangat mahal. Mulut Lina ternganga saking takjubnya. Betapa kaya calon majikannya itu, entah berapa banyak kekayaan yang mereka punya sehingga bisa m3mbangun istana semegah ini.
Furniturnya apalagi, semuanya serba mengkilat. Dan sebagian besar terbuat dari kayu jati asli yang berharga.
Di kursi nan mewah bak kursi raja - raja nampak duduk seorang lelaki berpakain rapi dan berwajah tampan tapi auranya sangat dingin duduk sambil menatap seorang bayi lelaki yang tengah meminum susu di temani oleh seorang pekerja wanita.
...****************...
Siapakah laki - laki Itu? apakah Lina akan lulus sebagai pengasuh ? tunggu episode berikutnya kk. Di tunggu saran dan kritikannya untuk kemajuan cerita. Jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komen dan vote yang banyak biar thor semakin semangat untuk melanjutkannya bab selanjutnya 💪😘🙏
"Permisi tuan." sapa bu Ratna pada lelaki itu sopan. Lelaki itu memutar kepalanya melihat sekilas pada bu Ratna dan beralih pada Lina.
Tatapanya dingin dan tajam membuat wajah Lina memucat. Ia bisa merasakan aura yang menakutkan dari calon majikannya.
"Tuan ini orang yang akan mengasuh den Bima. " ujar bu Ratna memperkenalkan Lina pada majikannya.
Lelaki itu memperhatikan Lina dari atas sampai bawah. Sudut bibirnya menampakan seringai merendahkan.
"Apa bibik ga salah bawa gadis bau kencur untuk mengurus putra saya." sindir Bagas merebahkan Lina.
"Tuan tenang saja, walaupun ia masih muda tapi ia telaten mengurus bayi." bela bu Ratna.
"Apa ia sudah punya nak sebelumnya?" tanya Bagas.
"Dia masih gadis tuan, tapi ia biasa mengurus kedua adiknya saat ibunya pergi bekerja." jelas bu Ratna meyakinkan Bagas agar mau menrima Lina bekerja disana.
"Tapi saya kok kurang yakin ya, bik. Apa ga ada orang lain yang lebih berpengalaman?" secara tidak langsung Bagas menolak Lina mengasuh putranya. Ia tidak percaya bahwa putranya bisa di kasih oleh gadis tersebut.
"Tuan tenang saja, saya jamin tuan ga bakal kecewa." Bu Ratna berusaha meyakinkan majikannya seklai lagi agar menerima Lina.
Lina sudah panas dingin tubuhnya, ia hanya mendengar dan tidak berkata apapun. Dalam hati sudah yakin bahwa ia tidak di terima. Ada rasa kecewa tali apalah daya keputusan ada ditangan calon majikannya.
Jika ia do tolak kemana lagi ia harus mencari pekerjaan. Ia tidak tau kota ini sama sekali, kalau pun kembali kekampung ibunya pasti kecewa.
"Baiklah saya akan menerimanya tapi ini baru percobaan, jika kerjanya tidka bagus saya akan langsung memecatnya." Berkat rayuan dari bu Ratna, Bagas akhirnya mau menrima Lina bekerja mengasuh putranya.
"Makasih, tuan." ucap bu Ratna. Bu Ratna memberi kode pada Lina agar melakukan hal yang sama seperti dirinya.
"Terimaksih tuan, saya berjanji akan menjaga den Bima sebaik mungkin."
"Baik, sekarang kamu bawa Bima kekamarnya. Bik tunjukan kamar Bima dimana dan satu lagi ajari dia tentang peraturan di rumah ini." perintah Bagas dingin.
"Baik tuan, permisi." Bu Ratna, Lina dan satu lagi wanita yang mengasuh Bima berjalan beriringan menuju kamar Bima.
Kembali Lian dibaut melonggo melihat kamar yang begitu indah dan besar. Luas kamarnya dua kali luas ruang tamu rumahnya.
"Ini kamar den Bima, kamu harus menjaga den Bima baik - baik. Ini catatan waktu - waktu pemberian susu dan makan den Bima, juga apa yang boleh dan tidak boleh kamu lakukan di rumah ini. Kamu pelajari baik - baik jangan sampai membaut kesalahan yang membuat tuan Bagas marah." pesan bu Ratna sambil menyehatkan sebuah buku berisi catatan seperti ia katakan tadi.
"Maaf, bik aku boleh nanya ga?" ijin Lina.
"Mau tanya apa?"
"Mamanya den Bima di mana ya, Bik? "Itu pertanyaan yang sedari awal ingin Lina tanya pada bu Ratna akhirnya pertanyaan itu keluar juga.
"Mamanya den Bima itu sibuk mengurus bisnisnya jadi jarang di rumah. Paling dua hari sekali baru pulang kerumah atau bahkan seminggu baru pulang. Dan itu pun hanya sebentar sudah pergi lagi." jelas bu Ratna menjawab pertanyaan dari Lina.
Lina mengangguk tanda mengerti jadi ia paham kenapa bayi lucu ini perlu seorang pengasu.
...****************...
Assalamualaikum kk, jangan lupa mampir ya ditunggu saran dan kritikannya kk
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komen dan vote yang banyak biar thor semakin semangat lagi melanjutkan bab berikutnya.💪😘🙏
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!