Love You In The Second Round [HEEHOON] BXB
tragedi 23.40
Lee Sung Hoon
"aishhhhhhh, bos si4lan. Ngasi kerjaan ga tanggung", di kiranya gw robot makan baut?!!!
Kim Min-naa
"lu ngapain lagi sihh?, lu buat ulah lagi ya?!"
Lee Sung Hoon
"gw ga ngapa ngapainnn, dia yg gatel ke gww!!"
Kim Min-naa
"hahaha, ga nyangka gw si tu4 suka sma lo"
Kim Min-naa
"hehh, ad cwo gntng tuhh"
Kim Min-naa
*nyenggol tngn hoon
Lee Sung Hoon
"ap sihhh?!"
Lee Sung Hoon
"o-ohh i-iya ... "
Lee Heeseung
"lo di panggil bos, katanya ad perlu sma lo"
Lee Sung Hoon
"ishhhhhh~
ngpain lgi sihhh"
Lee Sung Hoon
*langsung cabut
Lee Heeseung
*ngeliatin hoon
Karena tugas tambahan dari bos, hoon baru pulang sekitar jam 23.40 malam
Sebentar lagi tengah malam, dan hoon ingin segera pulang untuk tidurnyenyaknya
Lee Sung Hoon
"pulanggg ... gw mau pulanggg!!"
Sampai di Lampung merah terakhir, hoon hendak menyebrang.
Namun tanpa sengaja matanya menangkap sosok yang familiar
Sunghoon tak pernah tau jika laki laki dingin di tempat kerjanya bisa tampak menawan karena cahaya lampu jalan
Terlalu fokus dengan sosok di sebrang jalan. hoon berjalan dengan jantung yang berdegup kencang. Seperti sedang jatuh cinta
Cahaya terang menyinari hoonie, dalam hitungan detik membawanya ke alam lain
Lee Sung Hoon
*yang bener aja?!!, gw m4ti karena ngeliat cwok ganteng?!!!. BUSETTTT*
Lee Sung Hoon
*ULANG GAK?!!!, GA TERIMA GW*
Lee Sung Hoon
*JADI INI YANG NAMANYA M4TI KONYOL?!!!*
***
"kamu ga perlu tau aku siapa"
***
"yang perlu kamu tau adalah, kamu akan terlahir kembali dalam 15 menit kedepan"
Lee Sung Hoon
"lahh??, kok cepet sihh?? ... Bentarr nanya dulu"
Lee Sung Hoon
"ini gw ada di neraka atau surga?, kok kosong melompong gini?"
***
"hahaha, dasar anak konyol. kamu tak bisa naik ke sana aneh, jiwa kamu terikat dengan seseorang di dunia manusia"
Lee Sung Hoon
"jahat banget bahasanya, sakit hati bngtt Gweh"
***
"sudah, sudah, aku akan menjelaskan lebih detail kepadamu. Sebelum kamu menghabiskan waktu hanya untuk pertanyaan di luar logika"
Lee Sung Hoon
"ishhhh, orang masuk logika ko itu"
***
"kamu akan terlahir di tubuh seseorang bernama Park Sung Hoon "
Lee Sung Hoon
"itu mah emang gw"
***
"ga, sung hoon nya pisah"
Lee Sung Hoon
"terserah lu dehh"
***
"tugas kamu di sana mengubah takdir dari pemilik asli tubuh itu. Bisa di bilang kamu bertukar tubuh, kamu harus bisa membuat takdir dari pemilik tubuh ini menjadi lebih baik. Bagaimana pun caranya"
Lee Sung Hoon
"ada tutorial nya gtu ga?"
***
"dasar anak jaman sekarang, apa apa minta tutorial. CARI SENDIRI CARANYA!!"
Lee Sung Hoon
"busettt, sabarr mbakk ... Santai donggg santaii"
Lee Sung Hoon
"apa lagi nih infonya, yang lengkap donggg"
***
"kamu akan lahir kembali sebagai Geer, atau di dunia kamu mungkin namanya "omega?" aku juga tak tau. Intinya kamu akan terlahir dalam tubuh laki laki, namun tugasmu seperti perempuan. Oh ya, kamu akan terlahir sebagai istri dari seseorang yang pasti kamu kenal di dunia ini"
Lee Sung Hoon
"bisa ga ngomong yang jelas?, ini gw ga paham. Coba kasi ppt"
***
"HAIHHHH, CEPAT LAH MENGHILANG"
Lee Sung Hoon
"hehh ga bisa gitu"
Lee Sung Hoon
"woyyy sabarrrr belm selesai nanya inii!!-
***
"waktu kelahiran sudah di tentukan!!"
Lee Sung Hoon
"WOYYYYY!!!!!!"
terlahir kembali
Lee Sung Hoon
"eungggggg~
shhhhhhh .... Gw dmna?"
Pelayan Yoonhee
"nyonyaaaa?!!!, anda sudah sadarrrrr ...."
Lee Sung Hoon
*nyonya?, lu gila ya?. Gw cwo ege*
Kepala pelayan Min
"TABIBBB NYONYA SUDAH SADAR, CEPATLAH KEMARI!!!"
Lee Sung Hoon
*kebingungan
Lee Sung Hoon
*siapa?, siapa yg sadar?, emng gw kenapa jirr??*
Tabib tadi masuk ke ruangan, dengan berbagai printilan yang Hoon sendiri tak paham itu apa. Tabib itu menekan nadinya, mencoba mencari sesuatu. Hoon yang tak paham hanya memandang setiap gerak tabib itu, dengan wajah kebingungannya
Tabib Kim
"kondisi nyonya sudah lebih baik, bayinya juga sehat"
Lee Sung Hoon
*WTF?!!, APE NIH?!!. BAYI!!!?*
Lee Sung Hoon
*makin bingung
Kepala pelayan Min
"syukurlah jika seperti itu"
Pelayan Yoonhee
"huaaaaaaa .... Syukurlah nyonyaa baik baik sajaaa~"
Lee Sung Hoon
*ini pada kenapa dah?, dramatis bngt kayanya*
Tabib Kim
"nyonya, anda harus perbanyak istirahat. Kondisi anda mungkin saja menurun jika terlalu banyak aktivitas"
Lee Sung Hoon
"b-baik ... Saya mengerti"
Tabib Kim
"kalau begitu saya permisi"
Kepala pelayan Min
"akan saya temani tabib"
Kepala pelayan dan tabib sudah pergi, tinggal Gadis dengan pakaian sederhana dan sung hoon di kamar. Gadis itu sibuk membereskan kamar, dia terlihat sangat rajin. Sementara Hoon masih mencoba mencerna semuanya, ia merasa ada sesuatu di perutnya. Tapi ia tetap tak ingin menerima fakta jika itu bayi
Lee Sung Hoon
*ga, pasti gw kurang b4b. Makanya kembung*
Lee Sung Hoon
*positif thinking yg di paksain
Hal aneh muncul, sekelebat cahaya seolah memberi Hoon ingatan tentang masalalu pemilik tubuh ini
Dalam ingatannya, Hoon memang sudah menikah. Dan sebelumnya sempat menerima kabar jika ia punya bayi, setelah hubungannya dengan sang raja muda
Pelayan Yoonhee
"NYONYAA SADARR"
Lee Sung Hoon
"shhhhhhhh~
S-sakittt .... "
Rintih Hoon sembari memegangi kepalanya, rasanya sangat sakit. Hoon membayangkan sakitnya seperti di t*suk jarum di kepalanya
Pelayan Yoonhee
"n-nyonyaaa ... anda baik baik saja??~"
Lee Sung Hoon
"eunghhhh ....
b-bisa ambilkan saya minum??"
Pelayan Yoonhee
"b-baikkk!!, akan saya ambilkan nyonyaaa!!"
Lee Sung Hoon
*gw kenapa sihh ... rasanya kepala gw ket*suk jarum oprasi*
Pelayan tadi datang dengan wajah paniknya, memberikan segelas air pada hoon
Lee Sung Hoon
" .... terimakasihh ... maaf aku membuatmu khawatir~"
hoon tersenyum kecut, tampak ia masih kesakitan
Pelayan Yoonhee
"tidakk nyonyaaa ... Sudah tugas sayaa untuk menjaga andaaa~"
Ucap gadis manis itu, tangan kecilnya menggenggam tangan Hoon yang ada di atas kasur. Berusaha memberikan semngat pada hoon
Pelayan Yoonhee
"nyonyaa haruss semangatt, nyonya ga bolehh nyerahh!!"
Lee Sung Hoon
"ㅋㅋㅋㅋㅋㅋ, iyaaa ... Makasi yaa??"
Pelayan Yoonhee
(///////////)
Pelayan Yoonhee
"i-iyaaaa ... D-dengan senang hatii n-nyonyaaa~"
Pelayan Yoonhee
*nyonya cantik bngtt, awhhhh ga kuatttt*
Lee Sung Hoon
"ungggggg~
hey gadis manis ... Bisa beritau nama mu??"
Mata Yoonhee membulat sempurna, tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar
Pelayan Yoonhee
"n-nyonyaaa??, apa maksud anda?. S-saya Yoonhee ... Apa nyonya lupa??"
Lee Sung Hoon
"y-yoonhee?, .... "
Pelayan Yoonhee
*n-nyonya hilang ingatan??, ga ... Ga mungkin kaya gitu*
Pelayan Yoonhee
"n-nyonya, apa anda hilang ingatan??"
Lee Sung Hoon
"sepertinya begitu~"
Pelayan Yoonhee
" .... i-ini salah yang mulia!!. Iyaaa, salahnyaaa!!. Kalau nyonya lebih di perhatikan pasti ga ginii!!!"
Hoon kebingungan, siapa yang gadis ini maksud?. Yang mulia siapa??
Lee Sung Hoon
"Yoonhee ... Siapa yang kamu maksud??"
Pelayan Yoonhee
" n-nyonya??, apa nyonya lupa dengan suami anda sendiri?!!. ASTAGAAA BENCANA, BAGAIMANA INII"
Pelayan Yoonhee
*berlarian kesana kemari
Lee Sung Hoon
"h-heyyy ... tenang lah, bisa jelaskan lebih lanjut?. Aku masih tak mengingat semuanya"
Ucap Hoon mencoba menenangkan yoonhee
Pelayan Yoonhee
"bisaa!!, tentu saja bisaa nyonyaa!!"
Lee Sung Hoon
*gadis lucu*
Pelayan Yoonhee
"nyonya itu di jodohkan dengan yang mulia Lee karena garis tangan. Katanya, yang mulia harus menikah dengan Geer. Dan di kota ini hanya ada anda seorang Geer yang masih lajang, karena itu anda menikah dengan yang mulia Lee.
Tapi yang mulia Lee tidak suka dengan pernikahannya. Karena itu nyonya tinggal terpisah seperti ini dengan Yang mulia Lee. Harusnya kalian tinggal di tempat yang sama, tapii ....
Ahhh, tidak masalah nyonyaa!!. Dengan adanya keturunan dari nyonya nanti, perlahan Yang mulia Lee pasti akan datang kepada andaaa!!!"
Lee Sung Hoon
"kamu tau banyak ya ... Syukurlah ada gadis manis seperti kamu di sini"
Senyum hoon manis, karena ucapan tadi Yoonhee m4buk kepayang. Ia salting ga karuan
Pelayan Yoonhee
"N-NYONYA!!, A-ANDA H-HARUS MAKAN ... S-SAYA AKAN SIAP KAN!!, S-SAYA PERMISII!!!"
Lee Sung Hoon
"eungggggg??~
Dia kenapa .... "
Bosan menunggu Yoonhee kembali, Hoon hanya bisa berdiam Di tempat tidur. Sesekali ia rasakan ada sesuatu yang bergerak di perutnya. Perut itu terlihat kecil, tapi cukup untuk membuat Hoon merasa ada sesuatu di dalamnya
Lee Sung Hoon
"suutttttt, sutttttt ... no syngg .... "
Monolog Hoon di tengah kesunyian kamar. Tangannya dengan lembut membelai perutnya sendiri, seolah paham yang dikatakan hoon. Si kecil diam, tak membuat gerakan lagi. Hoon bernafas lega ... Ia bisa lebih santai sedikit sekarang
Pelayan Yoonhee
"nyonyaaaaaa!!, sayaa datanggggg~"
Pelayan Yoonhee
*penuh keceriaan
Lee Sung Hoon
"hallo ... Akhirnya kamu datang Yoonhee"
Lee Sung Hoon
*senyum ceria
Pelayan Yoonhee
"heheee, apa nyonya tauu?!!. Tadi saya bertemu dengan yang mulia Lee ... Haihhhhh, wajahnya sangat tampannnnn!!. nyonyaa sayaa irii dengan andaaaa~"
Lee Sung Hoon
"ㅋㅋㅋㅋㅋㅋ, bukankah kamu mengatakan dia jahat tadi??"
Pelayan Yoonhee
"e-ehhhhh ... I-iya juga ... "
Lee Sung Hoon
"ㅋㅋㅋㅋㅋㅋ, sudah lah ... Bawa kemari makanannya, sepertinya bayi kecil ini sudah lapar"
Pelayan Yoonhee
"hwaaaaa ... Sangatt lucuuu, nyonyaa ini diaa makananyaaa"
Lee Sung Hoon
*mulai makan perlahan
Pelayan Yoonhee
*merhatiin hoon
Lee Sung Hoon
"kamu lapar hmm??"
Pelayan Yoonhee
"e-ehhhh bu-bukannnn nyonyaaa"
Lee Sung Hoon
"kenapa kamu menatapku seperti itu??, ada yang salah?"
Pelayan Yoonhee
"i-iyaaa ... N-nyonya biasanya ga banyak senyum. Tapi hari ini nyonya banyak senyum dari biasanya, nyonya juga tadi bilang 'bayi kecill' padahal sebelumnya nyonya mengatakan tak menginginkan 'bayi itu'"
Pelayan Yoonhee
*ke heranan
Lee Sung Hoon
"apa aku benar benar mengatakannya??"
Lee Sung Hoon
*tak percaya
Pelayan Yoonhee
"saya bersumpah nyonyaa ... "
Lee Sung Hoon
*syok dkit, sisanya syik syak syok*
Pelayan Yoonhee
*nyonya ga inget??*
Pelayan Yoonhee
"sudahhlahhh ... Lagipun itu sudah tak berlaku lagi, nyonya sudah berubah sekarangg ... Ya kannn??!!"
Lee Sung Hoon
" .... Iyaaa, kamu benar Yoonhee"
Hoon selesai dengan makanannya, waktunya Yoonhee mengembalikan tempat makan tadi ke dapur
Hoon kembali tinggal sendiri di kamar, tapi kali ini ia sibuk dengan buah-buahan yang Yoonhee berikan, "nyonyaaa haruss banyak makann buahhh, pastii bayinya sukaa!!. jadi ayoo makann buahh yang banyakkk" katanya. Hoon hanya mengiyakan ucapan Yoonhee, lagipun ia suka buah.
Merasa Yoonhee terlalu lama keluar, hoon berniat untuk keluar di sekitar kamar
Lee Sung Hoon
"eummmm ... Gmna klo jatoh, pasti bakal susah buat jalan ... "
Hoon ragu, tangannya masih berpegangan pada tembok. Sementara satunya mencoba menyeimbangkan tubuhnya
Mencoba beberapa langkah, sepertinya ini berhasil. Walau masih begitu pelan, setidaknya Hoon sampai di pintu depan kamarnya.
Pengawal
"nyonya Lee ... apa yang anda lakukan di sini?, anda harus banyak istirahat nyonya"
Lee Sung Hoon
"huhhh?, tenang saja ... Aku hanya ingin mencari udara segar, di dalam terlalu pengap ... "
Pengawal
"Baik, akan saya temanin nyonya"
Pengawal
Pengawal 2: "saya juga akan menemani anda nyonya ... "
Lee Sung Hoon
"baiklah jika itu mau kalian"
Balas hoon dengan ramah, dua pengawal tadi setia mengikuti jalan hoon. Sementara Hoon sibuk dengan dunianya sendiri, senandung merdunya mengiringi jalan jalan pagi mereka. Membawa Hoon ke kolam di ujung
Lee Sung Hoon
"hwaaaaa ... Ikannya sangat lucuu~"
Hoonie berniat untuk bermain dengan ikan itu. Mungkin karena kondisinya yang belum stabil, ia malah oleng ke belakang
Lee Sung Hoon
"a-ahhhhhh~"
Hoonie yang tersadar dengan genggaman di belakangnya, segera menoleh
Lee Sung Hoon
"k-kamuu .... "
Park Jaeyun
"hmmm?, kenapa?. Ga inget sma Kaka sendiri hmmm?"
Hal yang sama terulang kembali, sekelebat ingatan muncul kembali
Sekarang hoon ingat siapa yang ada di depannya ini
Lee Sung Hoon
"a-ashhhhhhh~"
Ringis Hoon memegangi kepalanya
Park Jaeyun
"hoonie??, gapapa?. Kepala kamu sakit??"
Lee Sung Hoon
"ungggghh~
G-gapapa hyungg ... "
Park Jaeyun
"kamu kalo masih lemes jangan keluar dulu hoon, bandel banget ya??"
Park Jaeyun
*narik hoonie ke pelukannya
Lee Sung Hoon
"m-maaf hyunggg~"
Park Jaeyun
"udahhh ... Gapapa, Hyung ke sini buat ngejenguk kamu"
Park Jaeyun
"gimana kabar ponakan hyungg??"
Park Jaeyun
*ngelus perut darat hoon
Lee Sung Hoon
"baik hyungg ... Kata tabib cuma perlu banyak istirahat"
Park Jaeyun
"tuhhhh ... Hyung bilang juga apa, banyakin istirahat"
Kediaman Park dan Jalan setapak
Lee Sung Hoon
"iyaaa hyunggg ... Hbis ini hoonie istirahat kokk~"
Park Jaeyun
"yaudah yaudah, Hyung anter ke kamar ya?? ... "
Park Jaeyun
*masih stay megangin hoon
Lee Sung Hoon
"iyaa, makasi hyunggg ... "
Jaeyun mendudukan Hoon di kasur, sementara ia sendiri ikut duduk di sebelah adiknya
Park Jaeyun
"kamu masih tinggal di sini?"
Lee Sung Hoon
"iya hyunggg ... "
Park Jaeyun
"CK, suami kamu ga kasian?, kamu lagi hamil gini tapi masih di tempatin jauh ... Harusnya kamu itu di temenin. Kalo kenapa' sama kamu gimana??"
Lee Sung Hoon
"suttttt, sutttt, udahh hyungg udahhh ... Hoonie suka kok di sini ... "
Park Jaeyun
"m-maksud kamu??"
Lee Sung Hoon
"hoonie suka tempatnya, di sini bersih ... Trs banyak bunga, Hoon suka bunga hyunggg~"
Park Jaeyun
" .... Hyung tau, tpi maksud Hyung kamu harusnya lebih-
Lee Sung Hoon
"lebih di perhatikan??, hoonie ga papa Hyung ... Di sini semuanya perhatian sama hoonie jadi hyung-
Pelayan Yoonhee
"NYONYAAAA LEEEEE~"
Pelayan Yoonhee
*nangis langsung meluk hoon
Lee Sung Hoon
"Yoonhee, kenapaa??"
Lee Sung Hoon
*ngelus kepala Yoonhee yg bersimpuh di depannya
Pelayan Yoonhee
"h-hikssssss, n-nyonyaa kemanaa ajaa ... Saya khawatir tadiii, h-hiksssss saya kiraa nyonyaa kenapa' ... Jngn ninggalin sayaaaa~"
Lee Sung Hoon
"m-maaf yaaa??, tadi cuma ke belakang kok ... kamu lagi sibuk, makanya ga manggil kamu tadi"
Pelayan Yoonhee
"h-hiksss ... Nyonyaa ga bolehh gtu lagii, sayaa takutt~"
Lee Sung Hoon
"iyaaaa ... Ga lagi' kok ... "
Lee Sung Hoon
"a-aihh ... m-maaf Hyung, ini Yoonhee dia pelayan pribadi hoonie"
Pelayan Yoonhee
*langsung spontan bangun
Pelayan Yoonhee
"s-saya Sim Yoonhee"
Pelayan Yoonhee
*nunduk hormat
Park Jaeyun
"iya ... Terimakasih sudah menghawatirkan adik saya"
Pelayan Yoonhee
"i-iyaaa ... d-dengan senang hati tuan park"
Park Jaeyun
"hoonie mau ikut Hyung pulang??"
Lee Sung Hoon
"p-pulang??"
Park Jaeyun
"iyaaa ... Kamu bilang kangen rumah kan sebelumnya??, kalo gitu ayo Hyung anter pulang ... "
Hoon dan Yoonhee saling pandang, sepertinya yang ada di pikiran mereka sama
"keluar dan bersenang-senang benar??"
Lee Sung Hoon
"baik hyungg, Hoon izin bawa Yoonhee ya ?? ... Takutnya di sana Hoon perlu bantuan Yoonhee"
Hoon mengedipkan satu matanya pada Yoonhee, mengartikan rencana mereka berhasil
Pelayan Yoonhee
*nyonya pintar*
Park Jaeyun
"naiklah ... "
Jaeyun memberikan tangannya, membiarkan Hoon naik ke kuda dengan bantuannya
Lee Sung Hoon
"baik hyungg ... "
Selama perjalanan, hoon menikmati perjalanannya. Rasanya tinggal di bawah dinasti ini tak terlalu buruk?
Park Sun-hee
"selamat datangg hoonieee .... "
Peluk wanita ini erat, hoonie yang baru mengingat setengah siapa wanita ini. Hanya tersenyum palsu
Lee Sung Hoon
*CK, wanita berwajah dua ternyata?*
Pelayan Yoonhee
*nyonya ... *
Park Sun-hee
"bagaimana kabarr cucuu omaaa??"
Park Sun-hee
*ngelus perut Hoon
Lee Sung Hoon
"baik omaaa .... "
Park Sun-hee
"aihhhh, maaf kan aku ... Aku lupa kau sudah menjadi permaisuri sekarang"
Park Sun-hee
"masuklah dan minum sesuatu ... "
Lee Sung Hoon
"baik Bu .... "
Lee Sung Hoon
*ikuti permainan dengan tenang park Sunghoon. Kita lihat apa yang nyonya ini siapkan*
Park Sun-hee
"ini minumlah"
Park Sun-hee
*menyuguhkan teh
Pelayan Yoonhee
*n-nyonya tidak akan meminumnya kan??*
Lee Sung Hoon
*baunya terlalu menyengat, dasar 4ni". Apa dia tak tau pemilik tubuh ini belajar ilmu perobatan kuno??*
Lee Sung Hoon
"Bu ... Aku tidak bisa meminumnya"
Park Sun-hee
*dasar bod0h, kenapa tidak di minum?!!*
Park Sun-hee
"l-lhooo kenapa?, apa anda ga suka?"
Lee Sung Hoon
"bukan seperti itu, baunya terlalu menyengat ... aku sedang hamil, jadi aku merasa sedikit mual saat menciumnya"
Park Jaeyun
*berarti ad yang aneh dengan teh nya*
Park Sun-hee
"minum saja sedikit, ini teh dari nenek mu"
Park Sun-hee
*mencoba membujuk hoon
Pelayan Yoonhee
"nyonya!, sebaiknya jauhkan teh itu dari nyonya Lee ... Beliau sedang hamil, akan sangat sensitif dengan bau menyengat"
Lee Sung Hoon
*kerja bagus gadis ku*
Lee Sung Hoon
*mengedip ke arah yoonhee
Pelayan Yoonhee
*jadi ini siasat nyonya??*
Park Jaeyun
"bibi, jangan paksa hoonie meminumnya ... Dia bilang tidak suka kan?, kasihan dia ... "
Ucapnya yang langsung merangkul Hoon agar tetap aman
Park Sun-hee
"a-ahahahahaha ... Iya, a-aduhh maaf kan aku ya??"
Park Sun-hee
*pelayan dan anak ini sangat menggangu. Harusnya 4lat ini (yg ia maksud adalah Hoon) sudah k3racunan karena teh ini*
Lee Sung Hoon
"hyunggg ... hoonie mau pulang"
Park Jaeyun
"lhooo??, kita baru sampai hoonie .... Sudah mau pulang??"
Park Sun-hee
"benarrr benarrr, kamu tumben mau main ke rumah hoonie ... Setelah menikah hidup kamu mewah jadi ga sempet pulang ke kampung kann??"
Lee Sung Hoon
*sangat mewah, sampai sampai permaisuri saja trauma*
Pengawal
"permisi nyonya Lee, yang mulia Lee datang menjemput anda"
Park Jaeyun
*Heeseung Lee?!. CK, m4niak itu datang untuk menjemput hoonie?. Atau untuk meny1ksanya?!*
Lee Sung Hoon
*Hahahaha, kemenangan berpihak pada ku. Akhirnya aku bisa pulang!!!*
Lee Sung Hoon
"Hyung ... Ibu ... Saya izin pamit lebih dulu, senang bertemu kalian lagi setelah sekian lama."
Lee Sung Hoon
*bungkuk hormat
Park Sun-hee
"i-iyaa .... "
Park Jaeyun
"hoon, ayo Hyung antar sampai depan ... "
Lee Sung Hoon
"iyaaa ... Makasih hyungggg"
Jaeyun menggandeng tangan sung hoon erat. Seolah sedang waspada dengan sesuatu. Hoon yang lupa dengan masalalu pemilik tubuh ini malah santai, tak berfikiran aneh
*Pintu Depan Kediaman Park*
Anging berhembus kencang, membawa poni hoonie ke sembarang arah.
1 meter dari tempatnya berdiri, ada seseorang yang menarik perhatiannya, someone itu berpakaian bangsawan. Sama sepertinya.
Cahaya menyirat dari kanannya, membuatnya kesulitan melihat lebih jelas, siapa someone di depannya??
Lee Sung Hoon
*s-silau ... Ga bisa liat mukanya*
Someone itu berjalan ke arah hoonie, perlahan ikut terkena siratan cahaya bersamanya. Wajah bersinar itu terlihat sangat sempurna. Walau someone di depannya tak tersenyum, mata datar itu sudah cukup untuk di puji
"siapa yang mengizinkan mu keluar dari kediaman dan pergi kemari??."
Nada itu datar, namun cukup untuk membuat sung hoon bergidik ngeri
Park Jaeyun
"izin menjawab yang mulia. Saya yang sudah membawa permaisuri kemari. Sebelumnya beliau sempat memohon agar bisa bermain sebentar di sini, jadi hamba mengabulkannya."
Sela jaeyun. Sebisa mungkin ia helak semua pertanyaan yang menyudutkan adik sepupu kesayangannya, tubuhnya tetap membungkuk hormat. Terus menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan oleh someone
Lee Heeseung
"jadi anda, tuan muda park. Mengabulkan permintaan adik anda, tanpa meminta izin pada pemiliknya(dirinya sndiri)?"
Lee Sung Hoon
*jadi suami gw ini?, ganteng sih. Tapi banyak yapping jir, males ah dengernya*
Lee Heeseung
"dan kamu pinguin kecil, siapa yang mengizinkan mu keluar dari kediaman?!."
Lee Sung Hoon
*oke mampus, dia nanya gw sekarang*
Lee Sung Hoon
*bodo lah, jawab jawab aj. Lagian terserah gw dong mau kemana*
Lee Sung Hoon
"maaf kan saya yang mulia, saya tidak berniat membuat anda marah."
Lee Heeseung
*ada apa dengannya?, biasanya dia akan selalu manja dan menempel pada ku?. Kenapa sekarang rasanya berbeda?*
Lee Heeseung
" .... Apa mereka memberikan sesuatu pada mu?"
Lee Sung Hoon
"hunggggg??, maksud anda?"
Lee Heeseung
"apa yang kamu minum tadi?"
Lee Sung Hoon
"t-tidak ada .... "
Lee Sung Hoon
*Napa dah, kok tiba tiba nanya gitu?!. Dia ga mau gw minum di rumah sndiri gtu??*
Lee Heeseung
".... ikut saya pulang, kamu harus kembali sebelum matahari terbenam"
Lee Heeseung pergi lebih dulu, meninggalkan Sunghoon yang jalannya lebih pelan
Lee Sung Hoon
*jaman dinasti orangnya emng dingin" ya?*
Lee Heeseung
"permaisuri Lee Sunghoon, apa yang kamu pikirkan?"
Suara berat itu mengagetkan Hoon, lamunannya langsung buyar kemana mana.
Lee Sung Hoon
"u-ungggg ... B-bukan apa apa"
Lee Heeseung
*tabib harus memeriksanya lagi. Ada yang salah dengan tingkah lakunya*
Lee Heeseung
"naiklah ... "
Hee memberikan tangannya, membiarkan hoonie naik dengan bantuannya
Lee Sung Hoon
"iyaaaa ... Saya izin ... "
Hoonie meraih tangan di depannya, ia naik ke kuda dengan bantuan Lee Heeseung
Selama perjalanan, pasutri ini hanya diam. Tak ada obrolan apapun yang keluar, prajurit dan Yoonhee saja sampai heran
Pelayan Yoonhee
*setidaknya tuan Lee tidak marah saat bersama nyonya hari ini*
Lee Sung Hoon
"u-unggggggg~"
Lee Heeseung
*s-sebentar, ad apa ini?!.*
Rombongan langsung berhenti. Hee menoleh ke belakang, sedikit khawatir dengan hoonie di belakangnya
Lee Sung Hoon
"shhhhhh ... S-sakithhhh~"
Ringis hoonie pelan, ia memeluk perutnya sndiri. Bisa ia rasakan, rasa sakit itu menjalar sampai ubun ubun. Sangat sakit
Lee Heeseung
"a-ada apa?!. hey?!!"
Pelayan Yoonhee
"n-nyonyaaaaq!!!"
Yoonhee turun dari kudanya. Segera berlari menghampiri hoon
Pelayan Yoonhee
"t-tuannn!!, s-sebaiknya baringkan nyonya dulu ... "
Pelayan Yoonhee
*mencoba tak takut
Gerak hee langsung cepat, menurunkan hoonie dengan cekatan. Gendongannya berakhir di bawah pohon besar.
Pelayan Yoonhee
"t-tuan, biar saya-
Lee Heeseung
"tak apa, saya saja. Kamu bantu dia"
Pelayan Yoonhee
*t-tuan Lee mau megangin nyonya?!!!. Mimpi apa aku semalam!!!!*
Yoonhee mencoba fokus, sebentar ia tekan pelan perut Hoon.
Lee Sung Hoon
"a-akhhhhhhh~ "
Hoon yang kesakitan tak sadar jika ia sedang bersandar di tubuh hee
Lee Heeseung
*CK, ekspresi apa ini?!. Kenapa rasanya aku ikut sedih?!*
Lee Heeseung
"apa kau harus melakukan itu?, sepertinya dia kesakitan"
Pelayan Yoonhee
"s-saya hanya mengecek bayinya"
Lee Heeseung
"memang bayinya kenapa?"
Pelayan Yoonhee
"bayinya baik baik saja ... Jadi tuan tenang saja"
Lee Heeseung
"bayinya baik, lalu ibunya?"
Pelayan Yoonhee
*lhoooo?!!!, bukankah biasanya tuan Lee hanya menanyakan keadaan bayinya?. Saat nyonya pingsan ia juga hanya menanyakan bayi itu hidup atau tidak*
Pelayan Yoonhee
"n-nyonya masih perlu istirahat ... K-kondisi nya memang masih lemah jadi-
Lee Heeseung
"dengar itu, jangan lakukan hal konyol seperti tanpa izin dari ku. Kamu merepotkan.*
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!