NovelToon NovelToon

The Mafia Is My Hubby

Episode 1 proloq

Siapa yang menyangka pria yang murah senyum, tampan nan rupawan ternyata seorang mafia? Dan Mafia itu adalah orang yang kau cintai?

Henzie( 27) seorang yatim piatu yang di besarkan di sebuah gereja di Belanda menyukai Gin (32) yang baru di ketahui belakangan merupakan seorang ketua Mafia di jepang( Yakuza).

Tak heran jika Henzie tak mengetahui jika Gin adalah seorang Mafia, berbeda dengan Mafia kebanyakan yang tubuhnya di lengkapi dengan berbagai macam tato di hampir setiap jengkal tubuhnya, Gin hanya memiliki satu tatto. Yaitu tatto yang berada di belakang punggungnya.

Bukan tatto biasa, melainkan sebuah tatto yang melambangkan ia telah mengalahkan ketua Mafia sebelumnya dan akhirnya mendapatkan gelar ketua Mafia seperti sekarang. Yap, tatto itu adalah sebuah luka sayatan pedang yang menghiasi punggungnya. Sudah jadi kebiasasaan jika kita mengalahkan ketua mafia sesungguhnya kita akan menjadi ketua selanjutnya.

Sementara Henzie, ia hanya wanita biasa yang tak tahu menahu soal dunia mafia, ia bahkan tak bisa hal yang berhubungan dengan beladiri atau kekerasan lainnya.

Bagaimana seorang yang sangat berbeda dalam hal latar belakang itu bisa bertemu? Berawal dari ketidak sengajaan berbuah kebetulan.

---

Memiliki kulit coklat susu, pendek dan tidak menarik apa lagi sexy nan cantik; itulah kesan pertama Gin pada Henzie: tidak menarik. Sebagai ketua Mafia yang notabene selalu dikelilingi para wanita yang entah hanya merangkak naik kekasurnya atau barang dagangan yang di jual belikan, gin selalu di kelilingi oleh para wanita mau dari yang paling muda sampai yang sudah berpengalaman, paling sexy, paling hot, semua sudah pernah ia cicipi.

Berbeda dengan Henzie, tak heran jika Henzie sangat menyukai Gin, pria tampan bak pahatan paung yunani. Ia merupakan keturunan orang jepang namun ia memiliki kulit yang mulus bak kulit bayi yang membuat iri para wanita. Tak heran ibunya merupakan keturuna Belanda dan kakek dari pihak ayahnya adalah orang keturunan Amerika. Jadi jangan heran jika ia memiliki tinggi semampai dengan tulang yang kuat dan kokoh. Hidung yang mancung dan rahang yang tegas, percampuran wajah Asia dan Eropa yang membuat wajah tampannya juga terlihat manis.

Pesona itu membuat para wanita termasuk Henzie jatuh cinta pada ketampanan Gin. Berbanding terbalik dengan Gin yang tak pernah menganggap Henzie ada. Bahkan tak sepadan dengan dirinya. Sementara para wanita sexy merangkak naik kekasurnya dengan sukarela, bagaimana bisa wanita seperti Henzie yang takkan pernah masuk daftar wanita satu malam Gin malah jadi istri nya?

Jika bukan karena Arabella, ibunya yang tiba- tiba menjodohkan Gin dengan Henzie, pria itu takkan memandang wanita seperti Henzie.

“ kenapa mommy tiba- tiba menjodohkan aku dengan wanita seperti dia?” geram Gin menunjuk Henzie yang duduk di tengah- tengah antara Gin dan Ara.

“ kenapa? Dia wanita yang baik, dan menurut Mommy dia manis jika didandani.” ungkap Ara.

“ Mom, masih banyak wanita yang lebih baik di luar sana dari pada dirinya! Dan mommy kan tahu sendiri bagaimana seleraku.” ungkap Gin.

“ mom tahu, kau suka wanita yang sexy, bahkan para ‘ wanita’ mu itu sangat sexy bahkan baju mereka itu seolah kekurangan bahan untuk mereka kenakan.” ungkap Ara ketus.

“ Lantas Ke- Na- Pa?” ungkap Gin dengan nada penekanan.

“ kau bebas memilih wanita untuk merangkak naik kekasurmu, Gin tapi hanya wanita baik- baik yang mom ingin untuk melahirkan keturunan keluarga kita serta wanita yang bisa menjadi seorang ibu untuk mengurus calon pewaris kita bukan para wanita murahan yang siap menjajakan tubuhnya di luar sana.” ungkap Ara. Gin terdiam, sebagai seorang ibu dan juga wanita ia tahu benar apa yang terbaik untuk keluarga dan dirinya.

Dan apa itu tadi? Ara memperbolehkan Gin membawa para wanita kekasurnya? Tak heran, Ara memang mengetahui dunia gelap anaknya. Namun meski begitu Ara berharap wanita yang akan meneruskan keturunanya berasal dari wanita baik- baik.

Gin menatap Henzie yang sedari tadi hanya terdiam, tak heran sedari tadi Gin dan Ara menggunakan bahasa yang tak dimengerti Henzie, sebagai ketua Mafia Gin memang dikarunia otak jenius, ia bahkan bisa menguasai hampir semua bahasa yang pernah di jajakinya.

“ Huh! Hanya karena aku menghormati mommy- ku aku menerimamu, namun ingat! Jangan harap aku akan memberi kehidupan pernikahan yang manis untukmu!” bisik Gin dengan sarkas.

Henzie hanya tertunduk, bahkan sebelum kehidupan pernikahannya di mulai, Gin telah menyayat hatinya dengan luka, bagaimana jika mereka menikah nanti?” batin Henzie.

Mungkin Gin tak mengingat Henzie, namun wanita itu tak pernah melupakan perjumpaannya dengan pria kasar itu.

Henzie di besarkan di sebuah gereja kecil di Belanda, meski sedari kecil ia di besarkan oleh seorang pastur, Henzie kecil tak ingin menjadi biarawati. Bagi Henzie, menjadi biarawati merupakan sebuah pilihan dan meski sedari kecil ia hidup dan di besarkan di gereja, ia merasa belum sepenuhnya pantas mengikuti jejak pastur Lione, pastur yang membesarkan dan merawat Henzie.

Seorang pastur yang mengabdikan hidupnya sepenuhnya di gereja dan juga umat. Berjanji di hadapan Tuhan agar tidak menikah dan menyerahkan dirinya sepenuhnya untuk Tuhan.

0o0

 

 

Episode 2 awal pertemuan 1

“ Kau tak apa- apa?” tanya Gin pada seorang gadis muda.

“ aku tak apa- apa Tuan.” jawab Henzie, ya gadis muda itu adalah Henzie.

“ kakimu terluka, sebentar, aku akan merawat lukamu.” ucap gin setelah menepikan mobilnya dan memapah Henzie untuk duduk di bangku dekat ia terjatuh. Gin lalu mengambil kotak p3k yang selalu di bawanya.

Dengan telaten Gin merawat luka Henzie. Tak heran, Gin memang terbiasa merawat luka orang ia memiliki bibi seorang dokter dan juga memiliki sepupu yang juga dokter, bahkan mereka memiliki beberapa peralatan operasi darurat yang tersedia di rumah mereka dan ia sering membantu mereka jika dalam kondisi darurat, Gin sendiri pernah mengenyam pendidikan dokter meski ia tak menjadi dokter.

Sebenarnya ini bukanlah kesalahan Gin, ini murni kesalahan Henzie, kebiasaan memiliki sifat ceroboh membuatnya terantuk batu hingga terjatuh sebelum mobil Gin lewat dan melintas di depannya.

“ Nah sudah, tak apa.” ungkap Gin setelah selesai membersihkan luka Henzie dan menempelkan plester ke luka Henzie. Tanpa disadari Henzie terpesona pada senyum dan keramahan Gin.

Masih lekat dalam ingatan Henzie yang saat itu masih berumur 17 tahun, senyum Gin sangat ramah bahkan tampak tulus tanpa di tutup- tutupi, bahkan meski Henzie belum mengetahui nama dari Gin, gadis muda itu telah jatuh hati pada pesona Gin.

Perjumpaan sekali mereka entah mengapa begitu membekas di hati Henzie, ia berharap bisa bertemu lagi, namun takdir berkata lain. Hingga ia dewasa Henzie tak lagi bertemu dengan pemuda yang membuatnya jatuh hati.

Henzie, wanita yang terlihat kikkuk dan ceroboh namun sejatinya ia adalah pintar, terbukti dari karya- karya nya dalam hal mendesign sebuah bangunan. Karyanya bahkan membuat para dosen yang meremehkannya terkagum- kagum sekaligus membuat para mahasiswa lain merasa tersaingi.

Tak terasa jika ia telah lama lulus dan mulai memulai kariernya sebagai seorang desain interior. Jika biasanya ia hanya mendesign di negerinya saja, kali ini ia ingin melebarkan sayapnya ke luar negri dan ia ingin mencoba mejajaki kakinya ke negeri matahari terbit, Jepang.

Jika biasanya para wanita jatuh cinta pada negara para oppa- oppa; Korea. Henzie entah mengapa lebih jatuh cinta pada negeri sakura tersebut, entah dalam hal seni, keunikan, tentang robotic dan juga makanan khas jepang.

Kali pertama Henzie menjajakan kakinya di jepang, niat hati ingin menikmati keindahan Jepang, berubah menjadi malapetaka. Tak heran, hari pertamanya di jepang, ia di tipu oleh 2 orang pria yang mengaku telah menyewa jasanya sebagai seorang desainer interior. Siapa yang menyangka jika kedua pria itu hanyalah seorang penipu, mereka hanyalah penggangguran yang tinggal di lingkungan kumuh.

Lari! Itulah kata pertama yang ada di benak Henzie. Oke, Henzie memang lola alias lemot dalam berpikir, namun ia tetap merasa ada yang tidak beres ketika mobil yang mereka lajukan mengarah pada lingkungan kumuh. Namun sayangnya Henzie bukanlah pelari yang handal dan ia sama sekali tidak menguasai ilmu dalam membela diri. Kebiasaan hidup di wilayah gereja yang damai membuat dirinya tak mengenal apa itu arti bahaya seperti yang di lalui saat ini.

Henzie berlari, terus berlari. Ia berusaha meminta pertolongan, sayangnya ia lupa jika dirinya sama sekali belum belajar bahasa jepang, ia bahkan lupa meminta tolong dalam bahasa Ingrish saking paniknya.

Episode 3 awal pertemuan 2

DUAGH!! beruntung tendangan seorang pria menghentikan aksi mereka.tampak kedua orang itu langsung melarikan diri.

“ kau tak apa- apa?” ungkap seorang pria, Henzie yakin pria itu adalah orang jepang di lihat dari wajahnya, namun mengapa rambutnya pirang? Dilihat dari akar rambutnya, Henzie yakin jika itu rambut asli pria itu. Dan tunggu! pria itu bisa mengerti bahasa yang sama dengannya saat ini?

“ aku…, aku tak apa- apa.” jawab Henzie. Wanita itu meraih tangan yang di julurkan pria jepang itu.

“ aku Riu, kau siapa?” ucap pria itu memperkenalkan diri.

“ Henzie.” ungkap henzie.

“ Henzie?” tanya Riu. Henzie hanya menggangguk kepalanya pelan.

“ eng…, kau.. kau bisa bahasa negaraku?”

“ ya, Aunt ku orang belanda dan sedari kecil keluarga kami selalu belajar banyak bahasa.”

“ Kami?” heran Henzie.

“ ya, keluargaku, kau mau kerumahku?” tawar Riu. Namun Henzie hanya terdiam, ia begitu takut jika terjadi hal yang serupa. Jika iya sama saja keluar dari lubang buaya masuk kekandang singa.

“ kau tak usah takut, keluargaku itu sudah dikenal luas, tak mungkin orang berpengaruh berbuat macam- macam dengan turis asing seperti mu, itu hanya akan mencoreng nama kita. Oh, iya ada apa kau jauh- jauh dari negaramu ke jepang?” heran Riu.

“ hem…, aku sebenarnya seorang desainer interior, dan yah aku pikir kedua orang tadi mau memesan jasaku dan ternyata mereka hanya penipu.” ungkap Henzie.

“ benarkah?”

“ ya, beruntung aku langsung lari begitu merasa ada yang mencurigakan, ngomong- ngomong beladiri mu luar biasa.” ungkap Henzie antusias, membuat Riu menyunggingkan senyumnya melihat kelakuan wanita yang baru pertama di temuinya.

“ ya, itu tadi kungfu.” ungkap Riu.

“ kungfu? Bukankah kau orang jepang, kenapa tidak mempelajari beladiri jepang seperti Aikido, karate, judo..” heran Henzie.

“ aku memang orang jepang namun mommy ku orang china dan yah sedari kecil kami sebenarnya di ajari macam- macam beladiri namun tadi yang kugunakan Kungfu.” ucap Riu menjelaskan.

“ho. O.” ungkap Henzie ber o ria.

“ ngomong- ngomong kau bilang kau seorang desainer interior, bagaimana jika kami menggunakan jasamu.” ungkap Riu. Sambil berjalan.

“ ha?” heran Henzie.

“ tenang saja, aku jujur, aku memiliki uang dan aku sudah pernah bilangkan? Keluarga adalah orang yang berpengaruh aku tak mungkin berbuat macam- macam yang hanya akan mencoreng nama baik keluargaku.” ungkap Riu.

“ tap… tapi.” ucap Henzie mengantung.

“ tidak ada tapi.” ucap Riu memotong.

Mau tidak mau Henzie mengikuti kemauan Riu, biar bagaimana pun pria ini telah menolongnya, setidaknya dari mata Riu, Henzie tahu jika pria ini tidak berbohong. Sering bertemu dengan berbagai macam orang asing membuat Henzie tahu bagaimana ciri khas orang yang sedang menutupi sesuatu dengan orang yang jujur. Dan dapat di pastikan pria berumur 29 tahun ini jujur. Itulah yang di ceritakan Riu selama dalam perjalanan kerumahnya.

Riu memiliki 3 bersaudara; 2 saudara kandung serta satu sepupu dan semuanya pria. Rambut pirang yang didapat dari Riu berasal dari kakeknya yang merupakan keturunan Amerika dan namun wajah Asia yang didapat darinya berasal dari ibunya yang orang China dan Neneknya dari pihak ayahnya yang merupakan orang jepang.

Tak heran jika Riu sangat pandai dalam berbagai bahasa, keluarganya berasal dari negara dan benua berbeda- beda. Luar biasa! Itulah kata pertama yang keluar dari pikiran Henzie, ketika kakinya melangkah masuk kekediaman keluarga Riu.

Hal pertama yang dilihat oleh Henzie ketika telah memasuki gerbang rumah Riu adalah taman bunga yang luas. Dan rumahnya, rumah yang tak kalah megah dan luas sama seperti pekarangan bunga yang pertama di lihat Henzie, rumah dengan 2 lantai didalamnya. Semuanya serba otomatis, begitu masuk akan ada sensor otomatis yang yang menyalakan semua lampu ruangan dan pendingin ruangan akan langsung menyesuaikan suhu manusia agar terasa sejuk dan begitu penghuni rumah telah kembali kekamar masing- masing, lampu otomatis akan meredup. Namun saat rumah dirasa tak ada penghuni semua lampu akan otomatis mati.

Henzie hanya bisa terdiam mematung dengan mulut mengaga. Tak heran. Ia memang mengetahui jika Jepang adalah negara yang terkenal akan robotic nya, namun ia tak menyangka akan melihat kecanggihan seperti ini. Ia pikir rumah yang akan ia lihat adalah rumah bergaya tradisional jepang yang pintunya masih menggunakan kayu dan kertas.

“ hei, jangan kaget dulu kau baru melihat isi rumahnya belum keseluruhan.” goda Riu. Membuat Henzie hanya menelan saliva nya.

Seberapa kayanya keluarga Riu? Itulah yang pertama ada di benak Henzie.

“ kami tidak terlalu kaya, jika kami orang yang kaya, nama kami akan masuk daftar top orang kaya, namun nama keluarga Nanao tak pernah masuk daftar keluarga terkaya.” ungkap Riu seolah tahu apa yang dipikirkan Henzie.

‘ jika ini tidak termasuk kaya bagaimana standard orang yang kaya? Kamar mandinya dari emas?’ batin henzie lagi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!