NovelToon NovelToon

DELUSI

part 1

Pertemuan pertama...

Seorang gadis tengah duduk berhadapan di bangku restoran bersama seorang pria dewasa .

"Bagaimana, kamu menerima perjodohan ini?". Tanya pria dewasa bernama zykra maheswara pria tampan lebih tepatnya lelaki tampan berusia 35 tahun.

Sebelum menjawab pertanyaan yang diajukan, wanita itu hanya terus memandang dan meneliti pria yang ada di hadapannya lelaki dewasa berusia 35 tahun tampan tinggi seorang pengacara sekaligus pemilik perusahaan furnitur kayu yang terkenal di kota solo. Dari pandangan nya tidak ada yang salah dengan pria yang ada di hadapannya selain dewasa, tampan dan juga mapan belum lagi dengan mata tajam di balik kacamata yang bertengger di hidung mancung nya, hanya ada satu pertanyaan di benak si wanita itu.

"kenapa dia mau sama aku?".

Melihat wanita yang duduk di hadapannya hanya memandang dengan wajah aneh,pria itu kembali mengajukan pertanyaan yang sama.

"Apa kamu menerima perjodohan ini nisma neiswari,jawab pertanyaan saya jangan hanya memandangi wajah saya dengan tatapan aneh itu."

Degg...

mendengar namanya disebut nisma kaget yaa selain kaget namanya di sebut dia juga cukup malu karena kebiasaan aneh memandang dan meneliti seseorang tertangkap basah oleh lelaki tampan di hadapannya.

Sambil gelagapan nisma menjawab.

"Mmm..maaf kenapa kamu menerima perjodohan ini."

"Saya lebih tua dari kamu nisma."

Huhh.. Apa hubungannnya nisma membatin bingung

" Apakan sopan memanggil calon suami dengan sebutan kamu ?" Tanya lelaki itu.

"Panggil aku dengan sopan dan baik". Tambahnya

Mendegar kata kata lelaki itu nisma semakin membatin dengan kerutan alisnya dia semakin heran dengan lelaki to the point di hadapannya pasalnya dia belum bilang setuju dengan perjodohan yang di ajukan keluarga pria itu tempo hari dan hari ini kali pertama nisma bertemu dengan lelaki itu dengan sungkan dia menjawab.

"Maaf tapi aku belum bilang setuju dengan perjodohan ini". Jawabnya sambil menatap mata tajam itu.

" Dengan mendengar jawaban pertanyaan pertama atau kedua saya rasa kamu setuju". Jawab zykra sambil menyilangkan tangan di dada postur yang percaya diri.

Hening...

" Untuk pertanyaanmu mengenai kenapa saya menerima perjodohan ini, saya rasa tidak ada alasan saya untuk menolaknya".

Mendengar jawaban pria di hadapannya semakin membuat nisma bingung pasalnya mana ada pria tampan mature dan juga mapan mau dengan perempuan beban orang tuanya.

" Tidak masuk ak..".

"Bagian mana yang tidak masuk akal." potong zikra

"Jelas itu menguntungkan saya, saya tidak perlu repot repot mencari wanita baik di usia saya saat ini."

Tambahnya lagi.

" Kamu gay".

Di luar dugaan kata kata yang meluncur dari mulut nisma membuat mata nya bergetar karena kaget sebab kecurigaan yang ada di otaknya tertuang dengan dua kata kamu g**ay**.

Mendengar kata yang keluar dari mulut nisma, zikra hanya menatap dalam mata yang bergetar itu. Melihat hanya di tatap dengan mata tajam itu nisma hanya diam, dia bingung mau meminta maaf tapi dia rasa tidak ada salahnya menanyakan itu untuk berjaga-jaga

"oh ayolaah mana ada pria tampan matang dan juga mapan dengan mudahnya menerima wanita beban ini". Batin nisma dalam hati.

Setelah lama diam akhirnya zykra mengeluarkan suaranya. " kamu ingin bukti. Apa yang saya sukai dan kagumi, saya bisa membuktikannya sekarang juga saya rasa tempat ini bisa ". Jawab nya dengan triangel method yang tidak lepas dari nisma.

Melihat tatapan yang zykra berikan membuat nisma mengerutkan alis dan berujar dalam hati. " tatapan apa itu apa dia terang-terangan menggodaku, tunggu ini privat room". Matanya mengedarkan pandangan ke penjuru arah ruangan yang tengah ia tempati tidak ingin sesuatu buruk terjadi karena hanya ada dirinya dan pria di hadapannya, nisma hanya menimpal.

" Aku percay..."

" Apa yang kamu percaya ?" potong zykra masih dengan tatapan yang membuat nisma tidak nyaman.

" Apa yang kamu suka dan kagumi." Jawab nisma sambil menunduk menghindari tatapan yang membuatnya takut untuk kembali menatap mata zykra.

Itulah awal pertemuan yang membuat nisma terbayang dengan tatapan yang zykra berikan untuknya.

Segitu dulu yaa part 1, terima kasih

Salam hangat sun go V😚

part 2

Nisma's pov

Setelah pertemuan pertama kami tempo hari mas zykra sempat ingin mengantarku pulang tapi aku tolak dengan halus karena jujur aku takut berduann dengannya apalagi setelah perbincangan kami tadi.

Aku mengunjungi rumah pakde bersama ayah untuk membahas perihal perjodohan yang di ajukan kerabat jauh pakde untukku.

Aku jadi teringat tiga hari yang lalu saat ayah dan aku sampai di solo.

flashback on...

Hari pertama aku sampai di rumah pakde aku dan ayah di terima dengan baik, yang membuatku terharu dan bahagia ternyata pakde masih ingat makanan kesukaanku yaitu bubur kacang tapi kebahagianku tidak lama setelah bubur kacang itu berpindah ke lambungku tiba-tiba pakde datang dan duduk di sampingku dengan map cokelat di tanganganya.

"Sudah makannya ndok" . Tanya nya dengan senyuman yang tak lepas semenjak aku dan ayahku datang . Aku hanya menganggukan kepala karena curiga dengan map yang ada di tangannya.

"Kalo sudah, bisa pakde bicara denganmu sebentar". Masih dengan senyuman, hatiku mulai ketar ketir ada apa gerangan setelah tempo hari beliau menyuruh ayah dan aku untuk segera datang ke solo dengan buru-buru bahkan beliau sampai membelikan tiket untuk kami saat itu juga aku memandang dengan curiga.

Dari arah pintu masuk ruang keluarga ayah datang ikut bergabung duduk denganku dan juga pakde sebelum duduk ayah saling pandang dengan pakde insting ku makin kuat pasti ada yang salah dengan map coklat yang sedang pakde berusaha sembunyikan, ouh ayolah bahkan aku sudah lihat dari menit pertama beliau datang tidak perlu di sembunyikan.

Hening...

Melihat mereka tidak kunjung bicara akhirnya aku yang memulai pembicaraan.

" Ada apa?"

" apa yang ingin pakde dan ayah bicarakan". Tanyaku sambil menatap bergantian mata mereka, yang di tatap hanya saling melempar pandangan untuk menjawab pertanyaan yang aku ajukan aku menghembuskan napas dan kembali bertanya " Apa itu, apa amplop coklat itu pakde ". Pandangannku tertuju pada amplop yang sialnya masih coba di sembunyikan oleh pakde.

Bukannya menjawab pertanyaanku pakde malah berkata kepada ayah " kamu saja yang bilang dia kan anakmu". Mendengar apa yang pakde katakan kepada ayah aku semakin curiga kepada mereka kembali aku tatap mata pakle kemudian beralih menatap mata ayah lalu aku berkata.

" Ada apa ayah,apa yang ingin ayah katakan, jangan membuatku penasaran." mendengar lagi pertanyaanku akhirnya ayah menjawab sambil menyerahkan map coklat yang ada di tangan pakle.

"Ada lamaran pernikahan untukmu dari kerabat jauh pakde, sebaiknya kamu jangan menolak dia lelaki yang baik, kamu bisa melihat profilnya."

Sedikit kaget mendengar yang ayah katakan aku menerima amplop yang ayah sodorkan. Saat di buka tenyata memang benar di dalamnya terdapat kertas yang berisi profil seorang pria bernama Zykra maheswara seorang pengusaha furnitur kayu berusia 35 tahun, aku kaget dengan umurnya lebih kaget lagi ternyata dia juga merangkap menjadi seorang pengacara.

Melihat profil seorang pria yang mentereng aku hanya menghembuskan napas dan bertanya.

"Apa benar ini lamaran untukku ayah."

Ayah hanya mengangguk dan meninggalkanku bersama pakde, sebelum pergi ayah berkata "Sebaiknya mas saja yang jelaskan lebih lanjut."

Melihat ayah pergi aku hanya menunduk rupanya ayah masih marah dan kecewa kepadaku.

"Apa hubunganmu dengan ayahmu masih sedingin itu". Tanya pakle.

Aku hanya diam menunduk.

Flashback off...

Dari perbincangan saat itu aku hanya mengajukan satu syarat sebelum aku menerima perjodohan itu aku ingin bertemu dengan mas zykra yaa pria itu memintaku untuk memanggilnya dengan sebutan mas dan dari pertemuan itu akhirnya kesepakatan terjalin kami menerima perjodohan itu.

Saat memasuki rumah aku kaget karena di ruang keluarga sudah ada ibu dan adikku tidak tahu kapan mereka datang tapi aku rasa saat aku pergi bertemu dengan mas zykra. Rupanya ibu datang karena nanti malam mas zykra beserta keluarganya akan datang untuk makan malam dan membicarakan lebih jauh perihal perjodohan ini.

Malam hari ....

Pukul 8 malam keluarga mas zykra datang, saat memasuki rumah pandangan matanya tak lepas tertuju padaku,masih dengan tatapan terakhir yang dia berikan padaku waktu itu entahlah apa dia sedang menggodaku saat ini saat pertemuan keluarga, hanya dia dan matanya yang tahu yang jelas aku sangat..sangat risih dan untunglah suara seorang wanita yang aku yakini sebagai ibunya datang menghampiriku dan berkata

" masyaa allah ternyata nisma lebih cantik saat di lihat secara langsung." Mendengar pujiannya aku hanya tersenyum dan berterima kasih atas pujiannya.

Setelah makan malam dan basa basi antar orang tua tibalah saat membahas tentang pernikahan. Saat orang tua sedang membahas tentang tanggal pernikahan tidak sengaja aku melihat ke arah mas zykra yang ternyata sedang menatapku juga, masih dengan tatapan yang sama aku balik menatapnya dengan heran, aku heran masih heran kenapa dia menerima perjodohan ini aku tenggelam dengan lamunan itu, tiba tiba suara memecah berisiknya otakku.

"Bagaimana nisma apa kamu setuju pernikahan dilaksakan satu bulan dari hari ini ?" Pertanyaan calon mertuaku membuatku kaget, aku kaget karena di tatap semua orang yang ada di ruang tamu tepatnya tatapan mas zykra yang seketika membuatku panik, tatapanya ituu...

"Aku..aku bersedia."

Jawabku sambil menatap mata itu, mata genit di balik kacamata itu.

part3

Zykra's pov...

Di kantor.

Setelah makan malam dan pertemuan keluarga aku langsung kembali ke kantor untuk melihat dokumen yang asistenku berikan tadi sore, saat aku sedang membaca dokumen aku jadi teringat pertemuan pertamaku dengan nisma tadi siang, dia wanita muda yang tidak hanya cantik tapi dia juga sangat menarik dan pastinya baik aku sudah pastikan itu.

Flasback on...

Melihat wanita muda yang sedang duduk di hadapanku membuatku tertarik, sedari saat sampai dan dia duduk di depanku pandangannya tak lepas menilai penampilan wajahku entahlah apa yang dia lihat aku hanya tersenyum melihat tingakahnya.

Bila kebanyakan wanita akan malu menatap pria yang pertama kali di jumpainya, tapi nisma gadis itu cukup berani melihat meneliti wajahku dengan mata sipit kecil namun tajam itu.

Kami hanya perkenalan biasa dan hanya berbincang seputar kesibukan masing-masing dan tibalah saat membahas tentang perjodohan aku langsung menyetujuinya.

"Aku menerima perjodohan ini. "

Rupanya kata-kata aku membuatnya kaget, aku suka sekali melihat wajah kaget nya itu, mata yang bergetar dan menyipit serta alis yang bertaut, sungguh menggemaskan.

Melihat dia hanya menatapku dengan mata kecil namun tajam itu aku berkata lagi.

"Bagaimana, kamu menerima perjodohan ini?". Tanyaku lagi pada gadis itu.

Nisma hanya semakin memandangi dan meneliti wajahku, sungguh melihat nya seperti itu sangat menghibur sekuat tenaga aku menahan senyumku,kuajukan pertanyaan yang sama dengan tambahan menyebutkan nama lengkapnya.

"Apa kamu menerima perjodohan ini nisma neiswari,jawab pertanyaan saya jangan hanya memandangi wajah saya dengan tatapan aneh itu."

Mendengar namanya di sebut dia kaget entah dia kaget karena nama nya di sebut atau karena sindiran yang aku berikan, masih dengan mata kagetnya itu dia menjawab.

"Mmm..maaf kenapa kamu menerima perjodohan ini."

Bukannya menjawab pertanyaanku dia malah balik bertanya, dan enah kenapa mendengar dia menyebutkan kata kamu aku sedikit tidak suka.

"Saya lebih tua dari kamu nisma."

Mendengar itu dia semakin bingung. "Apakan sopan memanggil calon suami dengan sebutan kamu ?"

"Panggil aku dengan sopan dan baik". Tambah ku.

Rupanya dia keberatan dengan kata calon suami yang aku sebutkan terlihat dari alisnya yang semakin melengkung.

"Maaf tapi aku belum bilang setuju dengan perjodohan ini". Jawabnya sambil menatap mataku, Menarik..

"Dengan mendengar jawaban pertanyaan pertama atau kedua saya rasa kamu setuju". Jawab ku tidak ingin kalah. Aku silangkan tanganku di dada.

Hening... Aku menambahkan.

" Untuk pertanyaanmu mengenai kenapa saya menerima perjodohan ini, saya rasa tidak ada alasan saya untuk menolaknya".

Mendengar aku bicara dia semakin bingung dan berkata. "Tidak masuk ak..".

Aku menyambar. "Bagian mana yang tidak masuk akal."

"Jelas itu menguntungkan saya, saya tidak perlu repot repot mencari wanita baik di usia saya saat ini."

Tambahku. Yang tak di sangka-sangka dan semakin menarik adalah dua kata yang keluar dari mulutnya.

"Kamu guy?"

Duarrr...mendengar itu telingaku berdengung tidak terima dengan apa yang dia katakan tapi tidak lama karena wajah yang dia tampilkan setelahnya sungguh menggemaskan ada perasaan tidak enak yang dirasakan tapi dia tetap mencoba berani dan terus berusaha menatap mataku dengan mata yang bergetar itu.

Setelah lama diam akhirnya aku mengeluarkan suara dengan perlahan aku menatap mata,hidung lalu bibirnya aku berkata " kamu ingin bukti. Apa yang saya sukai dan kagumi, saya bisa membuktikannya sekarang juga saya rasa tempat ini bisa ". Akan aku goda kamu sedikit.

Di tatap dengan sedemikian rupa dia berkata.

"Aku percay..."

" Apa yang kamu percaya ?" potongku dengan tatapan yang membuat nisma tidak nyaman.

Apa yang kamu suka dan kagumi." Jawab nisma sambil menunduk menghindari tatapan yang membuatnya takut untuk kembali menatap mataku.

Setelah berbincang dan dia juga menerima perjodohan ini dengan sedikit paksaan yang aku berikan dia pamit untuk pulang, awalnya aku ingin mengantarnya pulang tapi rupanya dia masih tidak nyaman atas sikapku tadi, aku menerima keputusannya untuk pulang sendiri tapi dengan syarat aku memesankan taksi untuknya.

Flashback off..

Itulah awal pertemuan untuknya tapi tidak untukku.

Gimana pov zykra menurut kalian...

Maaf yaa kalo rada acak acakan soalnya deadline.

Salam hangat sun go V😚

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!