Matahari pagi sudah menyapa penduduk bumi dengan sinarnya yang begitu hangat, sehingga banyak umat yang masih enggan untuk beranjak dari tempat berbaringnya. Begitupun dengan Ramma yang masih terlelap karena dekapan selimut yang lembut dan tempat tidur yang nyaman miliknya. Sehingga dia tidak sadar jika jam sudah menunjukan pukul 7 pagi yang tandanya dia harus benar-benar bangun untuk tugas dia hari ini, tapi memang kemarin dia baru bisa tidur jam 2 dinihari, dikarenakan tugas kantor yang menumpuk di tambah Rendy yang rewel tidak mau tidur entah dikarenakan apa.
TOK...TOK...TOK.... (suara pintu diketuk)
“Papiiii...papi.... bangun..... Lendy tidak mau telat ke sekolah dikalenakan papi telat bangun yahh” ucap Rendy dengan nada anak kecilnya
Rendy memang masih berumur 4 tahun dan kini duduk di bangku taman kanak-kanak, banyak sekali orang yang suka dengan tingkah laku Rendy yang sangat menggemaskan, bahkan di usianya yang masih kecil dia sudah sangat lancar berbicara dan juga sangat lancar untuk protes sama papi dan semua asisten rumah tangga yang ada di rumah.
CEKLEKKKKK (suara pintu di buka)
“Iya sayang.. maaf papi telat bangun.. yah udah Rendy dimandiin mbak tina dulu yah” ucap Ramma
“Tidak mau papi.... Lendy hanya mau papi yang mandiin, tidak mau yang lain” jawab Rendy dengan mulut manyun dan juga kedua tangan yang dilipat ke depan
“Yahh sudah iya... ayo buruan sini papi mandiin, biar tidak telat berangkat sekolahnya” jawab Ramma yang selalu luluh dengan perlakuan Rendy yang sangat menggemaskan
Setelah selesai mengurusi Rendy mulai dari mandiin, memakaikan baju, semua dilakukan Ramma sendiri dikarenakan Rendy sangat susah untuk di atur oleh orang lain, dan juga sudah banyak sekali asisten rumah tangga yang keluar masuk dikarenakan tidak betah dengan ulah usil Rendy. Kini waktunya Ramma untuk mempersiapkan dirinya sendiri karena harus mengantar Rendy ke sekolah dan setelah itu dia harus pergi ke kantor.
“Mbak Tina..mbak Tina itu makanannya di buat kaya pesawat dong, kalau tidak aku tidak mau makan, bial nanti mbak Tina dimalahin papi aku kalena aku belum makan” ucap Rendy
“Aden jangan gitu yahh... yah udah ni pesawatnya....ayo di buka mulutnya aden..Aaaakk” ucap mbak Tina
“Udahlah aku tidak jadi makan, males makanan mbak Tina tidak enak... nanti lendy mau jajan aja di sekolah” ucap Rendy pada mbak Tina yang tidak sengaja di dengar oleh Ramma
“Rendy sayang..ayo makan yahh, kalau tidak makan nanti Rendy sakit, kalau sakit mau Rendy di suntik sama dokter Bimmo” ucap Ramma yang mencoba menakut-nakuti Rendy
“Iya..iya lendy makan, aku tidak mau di suntik doktel Bimmo” ucap lucu Rendy yang langsung membuat Ramma tersenyum
“Yah udah buruan makan dan setelah itu kita berangkat” jawab Ramma
“Iya iya papi, belisik ahh papi mah” celetuk Rendy, yang membuat Ramma makin tersenyum
Pada saat Rendy makan makanannya, Ramma pun juga sedang menghabiskan 1 cangkir kopi hitam pahit kesukaannya dan juga 1 lembar roti yang dilapisi slai kopi, dan setelah sudah selesai semuanya, kini Ramma mengantarkan Rendy untuk ke sekolahnya dan setelah itu Ramma berangkat ke kantor untuk bekerja.
Setelah sampai di kantor seperti biasa Ramma langsung di sambut oleh penjaga yang ada di kantor, dan semua mata langsung menunduk saat Ramma berjalan di loby kantor. Banyak sekali pegawai perempuan yang menaruh hati pada boss nya itu, tapi sayangnya boss nya itu sudah punnya pacar seorang model yang sangat terkenal dan kecantikannya tidak bisa di saingi oleh wanita manapun jadi para pegawai tersebut hanya bisa memendam rasa pada diri mereka sendiri dan sesekali mereka saling curhat karena selalu terpesona dengan ketampanan bossnya yang semakin hari terlihat semakin tampan.
“Ya ampun... pak Ramma itu kok selalu buat hatiku cenat-cenut yahh” ucap pegawai A
“Coba saja kalau dia belum punya pacar, aku mau kok daftar jadi calon kandidat pacar pak Ramma” ucap pegawi B
Masih banyak sekali yang terus berbicara memuji ketampanan Ramma, tapi mereka hanya berani di belakang Ramma saja, kalau di depan Ramma mereka bisa-bisa diam 1000 bahasa bahkan mereka takut untuk membuka mulut mereka. Ramma memang terkenal sangat dingin dan janrang sekali berbicara untuk hal-hal yang tidak penting saat di kantor, jadi para pegawaipun hanya berani berbicara saat ada hal yang sangat penting saja, terkadang mereka hanya di ijinkan ngomong sama bu Mila, yang selaku seketarsi Ramma dan bu Mila yang akan menyampaikan semuanya sama Ramma.
Bu Mila adalah orang kepercayaan Ramma, karena bu Mila dulu juga menjadi orang kepercayaan mendiang papa Ramma. Bu Mila kira-kira berumur kurang lebih 30 tahun, dia juga sudah menikah dan memiliki 2 orang anak, bu Mila orangnya sangat baik, bahkan dia mampu menggantikan urusan kantor saat Ramma tidak ada atau sedang keluar kota untuk urusan bisnis.
“Mil saya mau keluar kantor sebentar mau bertemu sama seseorang” ucap Ramma
“Baik pak” jawab Mila
Ramma pergi ke sebuah rumah makan yang tidak jauh dari kantornya, untuk bertemu dengan seseorang dan inginmembicarakan tentang bisnis. Saat Ramma sampai ternyata orang yang sudah janjian dengan dia sudah terlebih dahulu sampai, akhirnya Ramma langsung datang masuk ke rumah makan tersebut.
“Selamat pagi menjelang siang pak Andi” ucap ramma sambil menjabat tangan pak andi rekan bisnisnya
“Selamat pagi menjelang siang juga pak ramma, silahkan duduk” jawab pak Andi dan langsung mempersilahkan untuk duduk
“Pak Ramma mau pesan apa ? silahkan.. memang saya sengaja belum pesan apa-apa, saya ingin menunggu pak Ramma datang terlebih dahulu” ucap pak andi lagi dan hanya di balas dengan senyuman sama ramma
“ Pelayan!! ” ucap ramma sambil sedikit mengeraskan suaranya
Dan tak lama akhirnya satu pelayan perempuan datang dan menyerahkan menu rumah makan itu kepada Ramma dan Andi, tanpa melihat ke arah Ramma dan Andi pelayan itu hanya tertunduk dan menyuguhkan senyum kecilnya saja tanpa mengeluarkan kata-kata.
“Saya mau menu yang ini satu, dan minumnya satu cangkir kopi hitam pahit satu yah, dan pak andi mau pesan apa?” ucap Ramma
“Iya saya makannya sama saja yah mbak dan minumnya saya kopi hitam manis” ucap Andi
“Baik bapak-bapak mohon di tunggu sebentar yah” ucap pelayan tersebut
Setelah mendapatkan pesanannya
Mereka langsung makan bersama, dan langsung membahas bisnis yang akan mereka sepakati bersama-sama, di sela-sela berbicara bisnis Ramma tidak bisa berhenti untuk minum kopi pahit yang dia pesan tadi, karena kopi itu rasanya benar-benar enak dan berbeda dengan kopi yang biasa dia minum di rumah.
“baik, terimakasih atas kerja samanya hari ini. Semoga kita bisa menjadi rekan bisnis yang bisa sukses dalam bidang ini” ucap pak Andi
“Iya baik pak Andi sama-sama” ucap ramma
“Saya permisi terlebih dahulu, ini semua sudah saya bayar tadi. Jadi pak Ramma tidak perlu membayarnya lagi” ucap andi yang di balas dengan anggukan mengerti dan senyuman ala Ramma
Sebelum Ramma pergi meninggalkan rumah makan tersebut, dia ingin sekali membawa pulang kopi yang dia minum tadi, jadi dia langsung memanggil pelayan yang sudah melayani mereka tadi untuk bertanya siapa yang sudah membuat kopi itu tadi. Dan ternyata pelayan itu sendiri yang membuatkan kopi untuk dia, jadi ramma ingin membeli lagi kopi iu tapi di bawah pulang dan dengan catatan kalau dia yang harus membuatnya sendiri seperti tadi.
(Enak juga kopi buatan perempuan itu) kata ramma dalam hati
“Lendy..Lendy lihat deh.. ini jam tangan ku di belikan sama mama ku, baguskan len?”
ucap teman Rendy yang bernama Martin
“Iya bagus kok Maltin, aku besok mau minta belikan papi aja deh.. biar kita samaan” ucap Rendy
“Kamu sih tidak punya mama...jadi kamu tidak bisa minta belikan mama kamu” ucap Martin
“Sebentalagi aku mau cali mami balu ahh, biar bisa kaya kamu maltin, sekolah ada mama yang tungguin kamu, aku dali dulu pingin tauu bisa kaya kamu, punya mama yang sayang sama kamu” ucap Rendy
Saat jam pulang sekolah Rendi pun tiba, Ramma juga sudah menunggu rendi di depan pintu gerbang sekolah, dia langsung menjemput rendy setelah dari rumah makan tersebu.
“Papi!!!! ” teriak rendy saat meliat Ramma yang sudah menunggunya
“Anak papi.... bagaiman sekolahnya tadi, ada yang sulit tidak?” tanya Ramma sambil mencium kening putranya itu
“Tidak papi...Lendy kan pintel, jadi tadi Lendy dikasih banyak sekali bintang sama ibu gulu” saut Rendi
“Anak papi memang selalu jadi yang nomer satu” puji Ramma
“Papi lihat itu deh.... teman-teman Lendi selalu di antal jemput sama mami nya kadang juga sama mami papinya, Lendy juga pingin pi...punya mami yang bisa antar jemput Lendy. Lendy pingin banget punya mami pi.” Ucapan Rendy sambil menunjuk teman-temannya yang sedang bersama maminya
Ramma yang melihat itu sungguh hatinya benar-benar sakit, karena memang di usia Rendy yang saat ini dia masih perlu kasih sayang dari seorang ibu. Bukan salah Rendy jika dia iri melihat teman-temanya yang masih memiliki orang tua lengkap, sedangkan dia dari dulu hanya bersama papinya saja. Rendy tidak pernah merasakan kasih sayang dari ibu itu bagaimana, sehingga membuat Ramma berfikir untuk segera melamar kekasihnya yang bernma Sonya, untuk menjadi ibu sambung buat Rendy.
“Yah udah Rendy sekarang pulang dulu yahh, untuk masalah cari mami baru itu kita bicarakan nanti saja yahh.. oh iya nanti rendy mau ikut papi tidak?” ucap Ramma untuk mengalihkan pembicaraan
“Kemana papi” tanya Rendy
“Nanti sore kita ke kampus yah, kita ketemu sama om Bram di sana” jawab Ramma
“Yeyyyyy jalan-jalan..... iya pi Lendy ikut” jawab rendy sambil loncat-loncat kegirangan
“Ya udah ayo masuk mobil, kita pulang dulu yah” saut Ramma yang di balas dengan anggukan sama Rendy
Ramma memang memiliki kampus yang sangat besar di jakarta, jadi beberapa minggu sekali dia selalu datang ke kampusnya untuk mengecek keadaan kampus, dan melihat aktifitas yang sedang berjalan di kampusnya, dan kampusnya ini di kelola sama sahabat Ramma yang bernama Bramantio atau yang biasa di panggil dengan sebutan Bram. Jam sekarang sudah menunjukan pukul 3 sore, dan kini Rendy dan Ramma sudah siap-siap untuk segera berangkat ke kampus untuk menemui Bram. Setelah sampai di area kampus mobil Ramma langsung parkir di sebelah mobil Bram karena memang sudah di sediakan sendiri untuk kendaraan yang parkir di area kampus tidak boleh sembarangan dan harus di tata dengan rapi. Mereka langsung jalan menuju lantai 2 untuk masuk ke ruangan Bram. Setelah pintu digeser mereka langsung masuk kedalam ruangan itu dan menutupnya kembali.
“Om Blam!! ” teriak Rendy
“Waduhh ponakan om Bram sudah besar yah sekarang” jawab Bram sambil memeluk tubuh Rendy dan mencubit pipi Rendy
“Aduhhh sakit tau om... masa pipi Lendy di cubit” jawab protes rendy
“Habisnya pipi rendi kaya bakpau jadi om Bram ingin sekali makan pipi Rendi” goda Bram pada Rendy
“Papiiiiii om Blam sekarang jadi monstel, cuka makan olang...ayo kita pulang pii... om Blam belbahaya” ucap Rendy sambil lari ke arah Ramma yang sedang duduk di soffa
“Iya biar nanti om Bram papi yang jewer yah... sampai berani-berani makan pipi Rendy” jawab Ramma sambil tertawa dan Bram juga ikut tertawa melihat tingkah polos Rendy
“Yah sudah..Rendy main dulu yah, papi mau ngomong sama om bram” ucap Ramma
“Iya papi” ucap Rendy
“Woyyy loe kenapa? Pusing banget gw lihat, ada masalah apa emang?“ ucap bram yang melihat sahabatnya itu duduk rebahan di soffa sambil memijat kepalanya yang agak pusing
“Gw bingung bram... tadi rendy bilang kalau dia pingin punya mami baru, karena dia iri melihat teman-temannya yang selalu di antar jemput maminya, gw harus apa yahh” tanya ramma sama bram
“Yahh mungkin saat ini sudah waktunya untuk loe nikah lagi ram, jangan betah sendiri terus... pikirin anak loe itu” jawab bram sambil menunjuk ke arah rendy yang sedang asik main sendiri
“Tapi apa sonya mau yahh menikah sama gw, apa dia sudah siap mau menerima rendy sebagai anak sambungnya, gw takut kalau dia tidak mau menerima rendy bram” ucap ramma
“Loe coba tanyakan kesiapan dia, dia mau tidak menerima rendy sebagai anak sambungnya, dia kan cinta sama loe ram, pasti gw yakin dia mau menerima rendy sebagai anak sambungnya” jawab bram
“Tapi kalau sonya gak mau nerima gimana” saut ramma
“Yahh loe tinggalin aja dia, loe nikah itu buat rendy ram, loe jangan egois. Kalau loe bahagia tapi rendy yang sengsara apa loe mau itu, yang penting itu rendy yang bahagia kalau loe ngikut aja, siapa pun nanti yang jadi mami sambungnya rendy pastikan dia bisa membuat rendy bahagia” jawab bram dengan mantap
Karena terlalu asik ngobrol sampai mereka tidak melihat kalau rendy sedang berusaha keras untuk membuka pintu yang sedari tadi di tutup tapi tidak di kunci.
“Ini bagaiman yahh cala membukanya, kok tidak bisa di dolong atu di talik sih? Ini juga tidak ada gagang pintunya, kenapa pintu lusak masih di pakai... dasal om blam aneh” gerutu rendy karena tidak bisa membuka pintu
(Tunggu-tunggu tadi papi masuk buka pintunya tidak di dolong ataupun ditalik tapi tadi papi memgesel pintunya) suara hati rendy
Setelah mencoba menggeser pintu tersebut dapat terbuka walaupun dikit, sehingga rendy terus mencoba geser pintu itu sampai tubuhnya bisa keluar dari dalam ruangan itu. Setelah berhasil keluar rendy berjalan-jalan sediri keliling kampus, sampai dia benar benar jauh dari ruangan bram. Semua mahasiswa menatap aneh sama anak kecil yang berjalan sendiri tanpa ada orang tua yang mengawasinya, rendy saat itu merasa dirinya sangat lapar sehingga dia mencoba minta sama anak-anak yang ada di kampus, tapi mereka malah acuh tidak memperhatikan rendy dan bahkan ada yang memarahi rendy karena berani minta makan sama anak-anak kampus.
Rendi yang di marahin sama anak-anak itu akhirnya nangis dan berjalan lagi sampai dia menemukan tangga, dan dia ingat kalau dia tadi lewat tangga untuk naik ke sini jadi pasti kalau dia turun dari tangga ini pasti dia kan menemukan mobil papinya, karena dia benar-benar bingung karena nyasar, saat rendi turun dari tangga dia tersenggol sama mahasiswa yang berlari untuk naik ke lantai 2, dan untungnya ada seorang mahasiswi yang dengan sigap menagkap tubuh rendi yang hampir menggelinding ke bawah.
“YA Allah adik kamu tidak apa-apa kan? Apanya yang sakit?” jawab perempuan itu yang khawatir karena rendy sudah nangis
“Tidak apa-apa kak, Cuma lendy takut, semuanya di sini jahat, lendy lapar kak” jawab rendy
“Nama kamu rendy? Kenalin nama kakak Vita, kamu bisa panggil kakak dengan sebutan kak vita yahh” ucap vita
“Iya kak, nama ku lendy, aku tersesat kak di sini, aku tidak tau dimana papi ku sekarang” jawab rendy
“Yah sudah ayo rendy ikut kakak ke taman di situ yuk... kita makan, katanya kamu lapar sekarang, kakak kebetulan bawa bekal nasi goreng” kata vita
“Mau kak.. makasih yah kak vita” ucap rendy
“Ayo kakak gendong yah.. bahaya kalau kamu turun tangga sendiri” jawab Vita yang di balas dengan anggukan dan senyum dari Rendy
************
“Duduk di sini aja yah Ren, nihh nasih gorengnya, sekarang kamu makan yanhhh” ucap Vita sambil memberikan nasi goreng tersebut pada Rendy
“Wahhhh enak sekali kak nasi golengnya, ini kakak macak cendili atau kakak beli” ucap Rendy
“Kakak masak sendiri dong, yah udah habisin yahh biar Rendy kenyang” jawab Vita
“Terimakasih kakak cantik” ucap Rendy sambil memeluk Vita
Ramma dan Bram terlalu asik mengobrol sehingga mereka tidak sadar kalu sudah tidak ada lagi suara Rendy yang bermain di sekitar mereka, mereka baru tersadar saat melihat pintu yang sudah terbuka hampir separo.
“Ram..tadi loe masuk sini bukannya sudah menutup pintu yah” tanya Bram
“ Iya sudah emang kenapa?” Ramma yang di tanya seperti itu dia langsung melihat kepintu dan melihat ke sekitar, dan benar saja mereka tidak menemukan rendi ada di mana
“RENDIIIII” Ramma dan Bram teriak secara bersamaan karena sadar Rendy sudah tidak ada di dalam kantor
Akhirnya mereka kalang kabut mencari keberadaan Rendi dimana, karena mereka merasa kalau tadi mereka ngobrol sangat lama dan mereka juga tidak tau rendi kelruar sedari kapan, mereka berpencar kesana-kesini di lantai 2 tidak menemukan rendy bahkan di dalam toilet pun Rendy tidak ada. Sehingga akhirnya mereka mencari Rendy di lantai 1, mereka kesana sini juga tidak menemukan Rendy sampai mereka berhenti di depan taman kampus dan Bram melihat ada seorang gadis yang sedang bermain dengan anak kecil dan mereka sangat bahagia
“Ramm...Ramm... itu Rendy bukan sihh yang sedang bermain di taman” ucap Bram yang langsung
membuat Ramma melihat ke arah yang di tunjuk bram
“Astaga iya tidak salah lagi itu memang Rendy, untung deh tuh anak tidak apa-apa” jawab Ramma
“Ramm lihat deh Rendy bahagia banget sama itu gadis, gw tidak pernah lihat Rendy sedekat itu dengan orang baru” ucap Bram
(Iya yahh baru kali ini rendy bisa bermaindan akrab sama orang baru, bahkan asisten di rumah yang sudah kerja lama mereka belum bisa dekat dengan rendy, tapi dengan gadis itu Rendy bisa tertawa lepas seperti itu) suara hati
Ramma, dan tanpa Ramma sadari kini di bibirnya sudah terukir senyum yang penuh makna saat melihat pemandangan 2 orang di depannya seperti ibu dan anak
“Kalau loe mau kenal, nama gadis itu
adalah Vita, dia mahasiswi semester 6 di fakultas ini, dia gadis yang baik dan pekerja keras, gw denger dari para dosen, kalau vita itu setiap pagi bekerja di salah satu rumah makan yang ada di dekat kantor loe, dan uang nya untuk kebutuhan hidup dia dan juga bayar kuliah dia” ucap Bram
Mendengar ucapan Bram tersebut membuat Ramma mengigat kalau dia pernah bertemu dengan gadis itu tadi pagi di rumah makan itu. Kini Vita dan Rendy sedang duduk di bawah pohon yang rindang mereka sepertinya kelelahan karena bermain lari-larian terus, dan posisi rendy kini tidur di pangkuan Vita, dan Vita juga tidak keberatan dengan posisi tidur Rendy, mungkin di karenakan angin yang sejuk dan sepoy-sepoy vita juga merasa ngantuk sehingga tanpa sadar kini dia juga tertidur.
“Permisi” ucap Ramma dengan nada dingin
“Ehh iya kenapa?” jawab Vita
“Saya akan membawa putra saya pulang sekarang, jadi kamu bisa agak minggir sebentar” tanpa menunggu jawaban dari vita, ramma langsung angkat tubuh putranya itu dan langsung pergi begitu saja, tanpa mengucapkan terima kasih.
“ohhh jadi dia bapak dari anak itu, tapi kenapa beda banget yah.. anaknya baik dan lucu tapi kok bapaknya kayaknya ngeselin banget gitu mukanya...., bilangkek apa gitu dasar tidak tau terimakasih, padahal anak nya sudah aku tolong, kalu tidak ada aku tadi mungkin tu anak sudah ada di rumah sakit” ucap Vita
*********
Mobil Ramma akhirnya masuk ke pekarangan rumah yang sangat besar, berhubung rendy masih tertidur pulas, maka Ramma lebih memilih menggendong tubuh Rendy ketimbang membangunkan Rendy yang sudah pulas tidurnya. Sampainya di kamar Rendy tiba-tiba bangun dan langsung menanyakan keberadaan Vita.
“Piii diaman kak Vita piiii” ucap rendy yang bingung mencari keberadaan Vita
"Kak Vita sudah pulang Rendy, dan sekarang kamu sudah bangun... ayo kita makan bareng" ucap Ramma
"Tidak mau papi.... Lendy tadi sudah makan, nasi goyeng buatan kak Vita sangat enak Papi, jadi tadi Lendy habiskan dan sekalang aku kenyang sekali Papi" penolakan dari Rendy
"Yahh sudah kamu tidur saja sekarang, besok sekolah kan, Papi mau makan malam dulu dan setelah itu Papi juga mau tidur" jawab Ramma
Rendy menyetujui hal itu, kini rendy sudah tidur dan Ramma juga sudah selesai makan dan bersih-bersih. tapi kini dia tidak bisa tidur memikirkan apa yang di bilang Rendy tadi siang, jadi dia memutuskan untuk mentelpon kekasihnya Sonya yang lagi ada di singapura.
Tutttt..... tuttttt... tutttt (nada sambung telpon)
Sonya : haii sayang... aku kangen banget sama kamu
Ramma : haiii aku juga, kapan kamu bisa pulang ke indonesia?
Sonya : entahlahh... kerjaku di sini masih sangat banyak jadi aku tidak bisa pulang
Ramma : Sonya apa kamu mau menikah dengan ku di waktu dekat ini? rendy benar benar butuh sosok ibu untuk menemani dia, jadi kalau kamu mau aku akan segera menyiapkan lamaran untuk kamu
Sonya : APAAA menikah... kenapa mendadak sekali sayang
Ramma : iya... aku cinta sama kamu Sonya, jadi buat apa kita tunggu waktu lama kalau kita bisa menikah segera
Sonya : aku juga cinta sama kamu Ram, tapi untuk saat ini aku belum mau menikah dulu, aku masih mau fokus dengan karirku sebagai model di sini. kalau aku menikah pasti karirku jadi berantakan, apalagi Rendy, aku belum siapa punya anak dulu Ram
Ramma : kita sudah pacaran sanagat lama Sonya... bahkan aku sudah sering sekali mealamar kamu, tapi jawaban kamu selalu sama. apa kamu hanya mempermainkan ku saja?
sonya : tidak... tolong kasih aku waktu lagi, aku benar-benar belum siap untuk menjadi ibu sambungnya rendy. dan ini itu cita cita aku dari dulu aku masih ingin menjadi model yang sangat terkenal di sini.
ramma : kamu tidak usah balik ke indonesia dengan buru-buru, lanjutkan karir mu di sana, semoga lamu bisa bahagia dengan popularitas yang kamu raih saat ini. hubungan kita sampai di sini saja, aku sudah tidak bisa menunggu lagi.
Tanpa menunggu jawaban dari Sonya, Ramma langsung menutup panggilan telpon nya dan memilih untuk memblokir nomer kontank Sonya, kini tanpa ia sadari air matanya sudah jatuh dan hatinya terasa sangat sakit, pasalmya wanita yang dia cintai ternyata tidak bisa menerima keberadaan Rendy dan dia tidak mau menjadi ibu sambungnya Rendy.
Ramma kini sangat bingung, karena dia sudah berjanji untuk mengajak Rendy untuk bertemu calon mami sambungnya yaitu Sonya, dan Rendy terlihat sangat bahagia sekali karena dia akan memiliki mami baru
"Maafkan papi sayang... untuk saat ini papi akan mengingkari janji papi sama Rendy" ucap Ramma yang hanya di dengar sama Ramma sendiri
Ramma sadar memang susah untuk mencari ibu sambung yang benar-benar mencintai anak sambungnya, untuk hal ini Ramma benar-benar harus hati-hati karena dia tidak mau kejadian di TV menimpah putra semata wayangnya itu.
setelah menangis sendiri, kini ramma tertidur dan dia berusaha untuk bisa kembali fress besok pagi, agar rendy tidak curiga melihat mata papinya yang sembab.
******
Pagi pun tiba, seperti biasa Rendy berlali ke kamar Ramma untuk segera di mandikan dan di pakaikan baju sekolahnya, setelah itu gantian Ramma yang bersiap-siap. setelah semua sudah selesai ramma langsung mengantar rendy ke sekolahnya dan ramma sendiri langsung berangkat ke kantor, hari ini dia benar-benar sibuk karena harus menghadiri rapat penting dengan beberapa rekan bisnisnya, sehingga dia harus minta tolong sama bram untuk menjemput Rendy di sekolah jam 12 siang nanti.
*******
"Vita kamu sudah beberapa bulan ini menunggak uang kampus, kalau kamu tidak bisa melunasi di waktu dekat ini. maka kamu tidak bisa ikut KKN " ucap dosen bagian pembayaran
"Iya bu... saya akan berusaha untuk segera melunasi uang kuliah bu, tapi beri waktu saya lagi yah bu" ucap Vita dengan wajah yang sudah menunduk
"Baiklahh... saya beri kamu waktu 1 minggu untuk melunasi ini, kalau sampai minggu depan belum ada pelunasan. saya akan kasih kamu surat cuti selama 1 semster dan kamu harus kembali di semester yang sama" iya bu insyaAllah
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!