Trapped In A Strange Second Life
#1 awal mula
Efline Carles (Efi) adalah seorang gadis cantik, baik hati, pintar, ramah berumur 17 tahun yang hidup dari keluarga kurang mampu. Ia sangat cantik dan banyak yang menyukai sifat baiknya. Semua tetangga nya pun sangat senang dengan keberadaan Efi yang menjadi tetangga nya. Dia adalah mahasiswi disekolahan bernama [SCHOOL ELDHOP] tahun ajaran ke-3. Dikelas ia terkenal sebagai murid yang berprestasi dan juga cantik di kelas itu, dan ia mempunyai banyak teman di kelas itu. Namun, ketika ada murid baru datang di kelas itu semuanya menjadi berbeda. Berjalan nya hari demi hari murid baru tersebut sering sekali menindas anak sesukanya. Efi berusaha membantu salah satu teman nya yang sedang di tindas dengan memberi tahu guru. Namun, guru tak percaya dan hingga akhirnya Eti dibully di sekolah nya. Tidak ada yang membantu nya saat ia di bully oleh teman kelas nya sendiri, dan ia tidak pernah memberi tahu kepada keluarga nya tentang kejadian yang ia alami. hingga sewaktu kejadian, Efi di panggil oleh murid pindahan itu ke atap sekolah, dan di sana Efi di tindas habis habisan. Dan Efi pun berusaha melawan tapi murid tersebut tidak terima hingga mendorong nya dari atap sekolah. cerita pun di mulai...
Efi pun segera dilarikan kerumah sakit karena pendarahan yang cukup serius. Sesampainya dirumah sakit, dokter segera melakukan pertolongan pertama untuknya. Efi masih mempertahankan kesadarannya sedikit
Efi
"Ukh... Kenapa jadi seperti ini..."
*gumaman nya*
tidak lama kemudian Efi pun tidak dapat mempertahankan kesadarannya lagi, ia pun pergi untuk selamanya..
Ia sempat berbicara dengan nafas terakhir nya..
Efi
"aku.. Tidak akan pernah.. Memaafkan mereka...."
*terbata bata*
Sesaat setelah itu kedua orang tua nya Efi datang ke rumah sakit. Alangkah terkejutnya mereka ketika mendapat kabar bahwa anak mereka tidak dapat diselamatkan. Mereka lemas, sedih, dan merasa tidak ikhlas dengan kejadian itu. Namun disisi lain, hal ajaib datang kepada Efi yang mengubah hidup nya...
Efi pun tiba di sebuah tempat yang bewarna putih, ia tidak tau tempat apa ini dan dimana?
Efi
"di-dimana ini? Apa aku sudah tiada?? Kenapa semua ini terjadi..."
*keluhnya*
??
"Efline Carles..."
*sebuah panggilan yang menggema gema*
Efi
"??!!.. Si-siapa!!"
*berwaspada melihat sekeliling*
??
"Eflineeee..."
*suara panggilan semakin kencang*
Efi
"ku bilang SIAPAA...!!"
*teriaknya*
Efi pun melihat sekeliling nya. Dia tidak melihat siapa pun di tempat itu yang ia lihat hanya warna putih tidak lebih. Ia segera berlari dari tempat awal dia, namun semakin ia lari semakin kencang suara itu mengikutinya. Dia tidak menemukan jalan maupun pintu. Ia bingung dan takut karna suara suara yang memanggil nama nya..
Efi
"dimana.. siapa anda... Tunjukan di-diri anda... Apa mau anda..!!"
*gemetar dan ketakutan*
Tidak ada jawaban dan itu berlangsung selama 8 menit
Efi
"[kenapa tidak ada yang menjawab?]'
*berbicara dalam hati*
Efi pun merasa tenang dan ia pun berusaha meminta pertolongan. Walaupun di tempat itu tidak memungkinkan akan ada seseorang. Tapi, Efi tidak menyerah sampai situ saja. Iya terus mengelilingi tempat yang tidak tau arah kemana pun. Hingga ia melihat ada sosok. Ia segera berlari meminta bantuan kepada sosok itu
Efi
"hey... Kamu..!"
*sambil berlari dan berteriak memanggil sosok tersebut*
Efi
"tolong jawab saya jika mendengar nya... Hey...."
*berlari terus*
Sehingga sesampai nya di sebuah sosok itu dan ternyata itu hanyalah patung yang bersinggah disana. Patung yang terlihat bersih tanpa ada nya sedikit kerusakan
Efi
"patung?? Kukira seseorang tadi.."
*kecewa*
Efi
"aku tidak tau ini dimana.. tempat apa ini... Kenapa aku ada disini??"
*terpuruk merasa putus asa*
Efi
"aku sudah melakukan semampuku... Aku sudah bersikap baik? Tapi kenapa.. Menjadi seperti ini??!!..."
*sedih*
Efi
"apa memang aku tidak pantas?? Kenapa dunia kejam kepadaku..?"
*bertanya pada diri sendiri*
Efi
"mengapa mereka tidak memikirkan orang lain yang mereka sakiti?? Apanya yang menyenangkan menginjak derita orang lain?? Apa bagusnya??? Aku sudah mengusahakan yang terbaik...."
*terdiam beberapa saat*
Efi
"ha!!?"
*segera bangkit*
"apa mau mu.. Hah!! siapa anda..."
*mencari sumber suara tersebut*
??
"apa kamu menderita selama ini?..."
??
"kamu kesal karena tidak ada yang membantu mu... Dan kamu mati dengan tragis"
??
"kamu pasti sangat menderita kan?"
Efi
"SIAPA ANDA..!!"
*teriak*
??
"jangan khawatir... Aku disini hanya ingin membantu mu.."
Efi
*mendengar suara itu di belakang nya*
*berbalik arah*
Efi
"jangan jangan.. Patung ini yang berbicara!!"
*melihat ke mata patung tersebut*
??
"benar... Aku yang berbicara padamu, Efline.."
Efi
*alangkah terkejutnya dia mendengar patung berbicara*
"ka-kamu.. Bisa, bicara..!!"
??
"aku disini ingin membantu kamu.."
??
"aku akan membuat hidup mu menjadi lebih berarti dan kamu bisa membalas semua orang yang menindas mu... Bagaimana?"
Efi
"bagaimana katamu?!! Aku tidak mengerti bagaimana kamu bisa berbicara, padahal kamu ini patung... Dan sekarang kamu berbicara omong kosong.."
Efi
"semua nya juga sudah berakhir... Aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa pun lagi..."
*putus asa*
??
"justru aku akan membuat mu hidup kembali... Di kehidupan yang sama..."
??
"kamu tidak tertarik untuk mencoba?!.."
Efi
"hah! Terlahir kembali maksud mu?? Tidak mungkin bisa terlahir kembali,hidup hanya sekali. Jangan mengada ada..."
*tidak percaya*
??
"sepertinya kamu tidak mempercayai ku... Lihat lah.."
patung itu mengeluarkan semacam layar berupa sihir yang tiba tiba muncul di depan hadapan Efi
Efi
*terkejut*
"apa apaan ini... Kamu pesulap??"
??
"tidak. Ini adalah sihir..."
Efi
"sihir? Sihir hitam??"
*bertanya*
??
"tidak. Ini...."
*dipotong pembicaraan nya oleh Efi*
Efi
"...dukun??"
*tatapan tajam*
Efi
"tidak terima kasih.. Aku tidak ingin dosa..."
*menolak*
??
"kamu tidak ingin membalas dendam mu pada orang yang menindas mu itu, Efline?!"
??
"kamu sudah merelakan mereka hidup bahagia sedang kan kamu tiada? Lihat keluarga mu yang sedang hancur karena kehilangan dirimu. Sedangkan mereka sedang asik bersenang senang?! Ini adalah tawaran yang menarik... Kamu yakin tidak ingin mencoba?"
Efi
*melihat layar yang menunjukan kedua orang tua nya sedang sedih atas kehilangan anak nya dan orang orang yang menindas Efi sewaktu masih hidup*
Efi
"huh.. Baiklah aku akan mencoba nya..."
*melihat ke arah patung tersebut*
??
"bagus. nantinya kamu akan hidup jauh lebih indah untuk kedepannya..."
*seringai*
Efi
*kaget melihat patung itu menyeringai*
"apa yang mesti aku lakukan..? Aku tau, kamu pasti ingin meminta sesuatu hal dari ku... Cepat katakan!"
??
"pintar juga. Ada satu syarat... Aku membuat mu hidup nyaman dan tenang dan kau harus melakukan hal yang aku minta.. Bagaimana??"
??
"aku akan memberi tahu nanti..."
*menyeringai*
Ketika sosok itu pun menyeringai dengan lebar, Sebuah cahaya yang sangat terang menghampiri Efi. Dan seketika boom...
#2 sekolah
Seketika Efi tak sadar kan diri. Tidak lama kemudian, Efi terbangun. Ia terbangun di tempat yang ia kenali yaitu di kamar nya. Ia benar benar tidak menyangka akan hal ini. Ia berpikir bahwa ini adalah mimpi. Ia pun mencubit pipinya dan terasa sakit, dia sangat terkejut dan senang karena bisa hidup kembali lagi. Ia segera keluar kamar dan mencari keberadaan ibu dan ayahnya.
Efi
"ibu... Ayah..."
*mencari*
Efi
*pergi ke ruang meja makan*
Efi
"mereka tidak ada disini.."
*pergi mencari keruang tamu*
Melihat kedua orang tua nya yg duduk di sofa dan ia masih merasa tidak percaya akan hal itu. Ia pun segera memeluk ibunya sambil menangis.
Efi
"ibu... Ini beneran ibu kan??"
*menangis karena beneran hidup kembali*
ibu Efi
"lho? Kamu kenapa nangis nak?? Kamu habis mimpi..?"
*heran*
ibu Efi
"ya ini ibu lah siapa lagi... Udah gede masa nangis siih.. Kamu kenapa Efi??"
*sedikit ngeledek*
Efi
"apaan sih bu... Efi kangen..."
*meluk erat*
ibu Efi
"kamu kenapa Efi.. Udah udah... kamu pasti laper kan? Makan bareng bareng yu.."
*mengajak*
Efi
*mengangguk*
"hmm.. Iya, Efi suka masakan yang ibu buat..."
Ayah Efi
"ohh.. ayah ga di ajak nihh cerita nya..?"
Efi
"ya diajak lah... ayo makan.."
*bersemangat*
Mereka bertiga pun makan bersama menikmati waktu bersama sama. Keluarga yang saling menemani setiap keadaan apapun itu. Seminggu sudah berlalu dan Efi menjalani keseharian nya dengan tenang dan menyenangkan. Sampai ia tersadar dan ia bertanya kepada ibu nya saat membantu memasak di dapur..
Efi
"ibu... Hm.. aku kelas berapa saat ini bu??"
*memotong wortel*
ibu Efi
"kamu baru saja lulus di tahun pelajaran ke-2 nak, dua hari lagi kamu bakal masuk sekolah tahun ajaran baru ke-3.. Ko kamu lupa.."
*sambil memasak*
Efi
*terkejut*
"ha...!!"
*berhenti memotong wortel*
Efi
"ta-tahun ajaran ke-3?!!"
Efi
"[berarti aku akan ketemu orang itu lagi, dan akan sekelas lagi dengan nya]"
*ngomong dalam hati*
ibu Efi
*memerhatikan*
"memang nya ada apa nak? Kamu terlihat kaget.."
Efi
*tersadar*
"eh?! Engga bu... Aku cuma mikir ntar aku dapet teman duduk seperti di kelas ku sebelum nya apa ga gitu... Hhee"
*cengengesan*
ibu Efi
"ya pasti dapet lah nak... Kamu jangan berpikiran kaya gitu.. Omongan itu doa lho!?"
Dua hari pun berlalu. Efi pun berangkat ke sekolah dengan muka yang cukup tegang. Ia merasa takut bertemu orang orang itu lagi. Sekian setelah usai pembagian kelas, iya sudah tau bahwa akan mendapat kelas di bagian [3-13]. iya sudah mengenal setiap nama nama anak kelas itu. Ia berusaha berteman dengan anak kelas satu persatu.
Efi masih mengenal beberapa teman nya yang bernama Virly Equestina, Nazanatul Fiara, dan Aunofa Gisela Natasya. Mereka teman dekatnya Efi sebelum dijauhi dulu. Efi pun berkenalan dengan mereka. Dan salah satu dari mereka yang bernama Gisela adalah teman sebangku nya Efi.
Efi
"halo... nama ku Efline Carles. Panggil aja Efi... Salam kenal ya, semoga kita bisa akrab"
*tersenyum ke arah nya*
Gisela
*tersenyum balik*
"ah... salam kenal nama ku Aunofa Gisela Natasya. Panggil aku Gisela aja..."
*menjulurkan tangan agar berjabat tangan*
setelah berkenalan dengan Gisela, Efi pun lebih mengakrabkan diri dengan Gisela teman sewaktu ia belum tiada. Lalu jam pelajaran pun akan dimulai, Efi dan Gisela saling memberi tahu cara cara penyelesaian tugas tugas itu. Berjalan nya waktu, terdengar bunyi bell yang menandakan waktu istirahat sudah tiba.
Efi
"hoaahh... Pegal badan ku...."
*berdiri sambil merilekskan tubuh*
Efi
"Gisela... Ayo kita ke kantin bersama..."
*mengajak*
Sesampainya di kantin sekolah, mereka ber 2 pun membeli beberapa makanan ringan serta minuman untuk di nikmatin bersama. Setelah itu, mereka ber 2 pun kembali ke kelas untuk memakan makanan yang mereka beli itu.
Tidak lama kemudian ketika Efi dan Gisela sudah duduk kembali ke bangku mereka lagi, ada salah satu teman kelas nya yang bernama Virly menghampiri mereka ber 2
Virly
"hai... Nama ku Virly... Aku boleh bergabung dengan kalian berdua??"
Efi
"tentu... Silakan duduk"
*mengisyaratkan duduk di bangku depan Efi dan Gisela*
Gisela
"nama ku Gisela.. Dan ini Efline... Salam kenal yaa"
Efi
"panggil aja aku Efi aja.."
Mereka pun menikmati makanan mereka masing-masing sambil ber canda canda, tertawa bersama. Waktu masih terus berjalan sampai jam istirahat pun tlah usai. Mereka pun memulai pelajaran hingga pulang sekolah
Mereka ber 3 sudah sangat akrab satu sama lain. Efi merasa momen yang ingin sekali ia ulangi akhirnya terjadi berkat sosok itu
2 minggu pun berlalu dengan sangat cepat, Efi sudah sangat akrab dengan Gisela dan Virly. Tepat ketika jam istirahat pun tiba...
Efi
*sedang duduk di bangku kelas nya sambil mencatat pelajaran di buku nya*
Gisela
"Fiiii.... Uda nyatet nya belum...?"
*nanya*
Efi
"belum. Ini sebentar lagi selesai koo.."
*fokus mencatat*
Gisela
"oke... Kalo uda kita ke kantin bareng yaaa.... Bareng Virly juga"
*antusias*
Virly
*duduk di bangku depan nya Efi dan Gisela*
"kalian uda selesai belum..?"
*melihat Efi yang masih mencatat*
"buset.. rajin bener Fii, lanjutin di rumah aja.."
Efi
"kalo dirumah aku ga sempet..."
Virly
*kaget*
"kamu kerja..??"
Efi
*berhenti mencatat*
"ga. Bukan itu maksud ku. Aku membantu ibuku berjualan.. Jadi aku tidak sempat mengerjakan pekerjaan rumah..."
Efi
"lagian lebih mudah jika dikerjakan nya langsung di sekolah. Jadi tidak ada pr..."
Efi
*melanjutkan mencatat*
Gisela
"wah. Uda kayak robot aja kamu Fii... Emang ga cape??"
Efi
"ga juga... Seru ko, menurut ku"
Efi
"mungkin karena aku sudah terbiasa.. Jadi, tidak merasa lelah.."
Virly
"ohh... Aku mengerti."
Gisela
*muka serius*
"Virly.. Efi.."
Efi
*melihat ke arah Gisela*
Virly
"kenapa.."
*bingung*
Gisela
"sambil nunggu in Efi selesai nulis. gimana kalo kita sambil main kejujuran.. Aku lihat itu permainan yang sedang kekinian saat ini.. Bagaimana??"
*menawarkan*
Gisela
"dari pada kita cuma berdiam duduk saja kan?!.."
Virly
"ayo aja.. Gimana Fii??"
Efi
"hm.. Yaudah aku ikut.."
Gisela
"dimulai dari aku ya.. Jawab dengan jujur. Apa hal yang paling membuat kalian tidak percaya terhadap sesuatu?? Serta alesannya yaa"
"jawab ayo jawab..."
*senyum*
Virly
*berpikir*
"hm... Orang yang kita gasuka. Kalo mereka ngasih tau apa apa ke aku gitu, aku merasa ga percaya ama mereka.. Karena aku ga suka sama mereka.."
Virly
"ngerti kan yang aku maksud??"
Gisela
"iya iya... ayo Fii jawab..!"
Efi
"sihir... Aku ga percaya tentang itu. Karena mana mungkin kan? didunia ini ada sihir. Apa lagi itu hal yang ga masuk logika.. Intinya gitu"
Gisela
"wah, jawaban yang penuh dengan perhitungan matematika sepertinya. Aku yaa.."
"aku ga suka orang yang menindas seseorang... Karena menurut ku itu ga keren sama sekali.."
Virly
"eh?!! Kenapa Fii?? Kamu keselek apaan dah... Nih minum dulu.."
*memberikan botol air minum*
#3 sosok itu lagi?
Gisela
"pelan pelan Fii minumnya. Ntar keselek lagi dah.."
Virly
*kaget*
"iya Fi pelan pelan aja. Ga akan ilang ko botol nya.. Kalo laper kita ke kantin yuu, mau ga??"
*mengajak*
Efi
"bentar ya. Aku ingin pergi ke kamar mandi dulu..."
*pergi ke luar dari kelas menuju ke kamar mandi*
Efi
*jantung berdetak kencang sekali hingga terasa sakit*
Efi
"dadaku sakit.. Apa yang terjadi"
*mencuci muka di wastafel*
Efi
"[kenapa aku kesal dengan jawaban nya Gisela yaa?? Padahal kan itu jawaban nya.. Apa karna di masa lalu pas aku di tindas tidak ada yang membantu ku. Ya benar.. Aku agak kesal mendengar nya]" *dalam hati
*melihat ke cermin*
"huh... Aku uda begitu tau tentang jalan nya kehidupan yang ini. Semua nya pasti cuma manis di awal aja.."
Setelah berfikir keras Efi pun kembali ke kelas mengajak Virly dan Gisela ke kantin bersama. Setelah itu Efi mencari bangku yang kosong di kantin untuk mereka ber 3 duduki. Sedangkan Virly dan Gisela sedang membeli jajanan untuk di makan bersama...
Efi
"[hanya ini yang tersisa.. Tak apa duduk bersama orang lain, dua tempat ini untuk mereka ber 2]"
*duduk di bangku*
"ini ga di tempati kan?? aku duduki ya?"
*bertanya ke orang di sebelah kanannya*
Efi
*senyum*
"[aku ingat dia.. Nama nya Kai, dia anak kelas sebelah ku. Kelas 3-12. Di kehidupanku duku kami sangat dekat, sebelum aku di tindas.. Karna ini kehidupan ke 2 ku ak...] ...?"
*melihat sekitar*
"[hah??!! Tadi kaya ada yang manggil nama ku.. Tapi siapa??]"
{Eff... Efii...Eflineee...}
Efi
*mencari sumber suara*
"[se-sebenernya itu suara siapa..??]
??
"[hhi.. bagaimana kehidupan yang kedua mu ini.. Hm.?? Dan bagaimana? Kamu sekarang tau persis sifat teman teman mu ini nantinya... Sejak awal mereka memang peduli pada mu. Kan?? Namun, dihari kau di tindas tidak ada seorang pun teman mu yang membantumu, kan??!]" *berbicara di benak nya Efi
Efi
*tersentak dengan kata-kata nya*
??
"[tapi.. Sekarang kau sudah tau kan?? karna sekarang kau sudah tau, jadi... Lebih lah waspada terhadap teman-teman mu maupun orang terdekat mu sendiri..]"
Efi
"[a-apa maksudmu..?? Kau pasti patung yang berbicara itu kan?!!]"
*gagap*
"[berhenti membuat ku bingung. Kau berbicara begitu karena ada sebab nya kan?!! Atau kau ingin meminta sesuatu dari ku.. Pasti ada alasannya kan!!! Langsung intinya aja.. Gausah basa basi]"
*tegas*
??
*tertawa puas*
"[hebat. Kau sudah tau maksud ku yaa... Hari ini aku akan menyampaikan keinginan ku. Aku akan menawarkan kerja sama dengan mu... Bagaimana?..]"
"[tidak begitu sulit. Tenang saja.. Dan tadi kau bilang kau tidak percaya yang nama nya sihir kan?? Sekarang aku akan menunjukkan nya padamu. agar kau percaya dengan yang nama nya sihir...]"
Waktu tiba tiba berhenti dan semua pergerakan anak anak yang ada di kantin itu terhenti seperti patung.. Kecuali Efline.
Efi
"?!!.. Koo.. ada apa ini?!!.."
*terkejut*
suara angin bersiul kencang
#tok tok tok
{suara langkah kaki seseorang di belakang Efi}
??
"tentu bisa.. Ini yang dinamakan sihir. Kau melihat nya kan Efline...?"
Efi
*mendengar suara langkah kaki*
*berbalik*
"kau....?!!! Siapa!!"
*bangkit dari bangku*
??
*tertawa pelan*
"hhaa.. Kau tidak mengenali ku? Sungguh?? Aku kecewa.."
*berdiri tepat di depan Efi*
"aku ini si patung bicara yang kau sebut aneh itu.. Dan ini adalah sosok asli ku. Efline.."
*seringai*
Lethan
"aku akan memperkenalkan diri.. Nama ku Andrany Lethan.."
*senyum hormat*
Efi
*tambah terkejut*
"lho?!!.. Ka-kamu manusia...?"
"kamu nyata..?! Koo? Bisa Hhaa... ga mungkin.. Dari awal pating bicara aja uda aneh, dan sekarang!! Jadi manusia?? KAN GA MASUK LOGIKA!!!"
*ga percaya*
"aku yakin ini mimpi.. Yah, cuma mimpi. Sebentar lagi aku pasti bangun.."
Lethan
*menghembuskan nafas*
Lethan
*mendekat kan diri ke telinga Efi*
"ini kenyataan... Kau sudah mati dan tak kan pernah hidup lagi. Namun kau beruntung karena kau bertemu dengan ku.. sekarang kau harus berubah dan jangan seperti dulu lagi. Dunia tak akan melembut hanya karna kau memerintah nya!.. dunia itu jahat dan kamu sudah tau itu, kan?? Jadi lah orang baru. Buang sifat naif mu itu... Kau paham??!"
*impulsif*
Efi
*menjauhkan diri dari nya*
"YA! dan kau salah satu nya.."
*tegas*
"aku tak akan terpedaya dengan omongan mu itu"
Lethan
*menahan tawa*
"prffh.. Kau ini. Ya tentu tidak lah.."
*mendekatkan muka di hadapan muka nya*
"kalau aku berniat jahat, se dari awal aku tidak akan membantu mu hidup saat ini? Apa dimata mu aku terlihat seperti orang jahat??"
*seringai*
Efi
*kesal*
*menghindar dari Lethan*
Lethan
"hahaa.. Bisa kesal juga ternyata."
*jahil*
Lethan
"oh iya.. Kau bisa melihat ini tidak?"
*memunculkan hologram melayang di tangan kanannya*
Efi
*melihat ke arah tangan kanan nya*
"hah! Kau bercanda?!! Kau ingin menunjukkan apa.. Dasar aneh!'
*tidak melihat apa pun*
Lethan
"aku pun serius.. Ini hanya percobaan ku saja. Kau tidak bisa melihat nya karna kau belum mempunyai sihir.. Mangkanya, aku ingin menawarkan kerja sama padamu.. Dan, kita berdua akan saling diuntungkan"
*mengulur kan tangan*
Efi
*melihat ia mengulurkan tangannya*
"menguntungkan untuk kita berdua?? Hah..! keuntungan ku apa? Menjadi bidak catur mu?? Lalu, kerja sama yang kau maksud saja tidak jelas.."
*waspada*
Lethan
*menarik tangan nya kembali*
"huh.. Maaf aku melupakan bagian itu. Keuntungan mu, kau akan mempunyai sihir. Lalu kerja sama nya, tolong bantu aku.."
Lethan
*serius*
"kalau kamu tidak mau, kau akan kembali seperti sedia kala. Kembali ke masa lalu mu.. Dan kalau setuju, kau bisa melakukan apapun yang kau mau dengan sihir ini..."
*seringai*
Efi
*terkejut*
"sama saja kau memaksa ku untuk menyetujui nya, kan?? Kau bercanda???"
*jengkel*
Lethan
"ya tentu. karena penawaran ku ini menguntungkan bagimu juga.."
"senyum lelah"
Efi
"aku tidak mengerti apa yang kau maksud sedikit pun?? Tadi ku bilang, bicara intinya saja.."
*kesal*
Lethan
*tatapan tolong*
"maksudku... Tolong jaga dunia ini. Seperti sedia kala, gantikan lah aku.. Agar aku bisa tenang"
*senyum*
Efi
*bingung*
"tenang? apa maksud mu..?"
Lethan pun menjauh kan diri dari hadapan Efi..
Lethan
*memberi jarak*
*berbalik arah*
"aku ini sudah mati.."
*senyum*
"jiwaku belum tenang dan masih bergentayangan... Sihir ini masi membelenggu ku. aku ingin bebas dan tenang, kau mengerti yang ku maksud kan??"
Lethan
*menundukkan kepala*
"awalnya pun aku hanya manusia biasa yang tidak memiliki sihir.. Sama sepertimu, Efline.. Aku tidak percaya dengan yang namanya sihir. Namun, se sosok orang yang sama seperti ku saat ini memberikan bantuan padaku. Dia juga ingin tenang, kata nya.. Aku pun menyetujuinya. Setelah aku tau apa yang harus aku jaga ternyata dunia yang seluas ini.. Aku pun terkejut."
"tapi.. Tetap aku lakukan, karna.. Aku tidak sendirian. Ternyata banyak orang orang yang bernasib sama seperti ku ini. Kami menjalankan tugas dengan sepenuh hati, dan ya.. cukup menyenangkan. Tapi.. Karna aku pun manusia, kematian tetaplah kematian kan?? Dan sekarang aku merasakan mati yang tidak tenang seperti orang itu.."
Lethan
*menceritakan kisah nya*
Efi
*mendengarkan dengan seksama*
"jadi kau ingin bebas dari belenggu itu..?
*sedih karena ceritanya*
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!