NovelToon NovelToon

PAST LIFE FROM LOVE

“Pertemuan yang Tidak Ramah”

Past Life from Love – Episode 1 ⏳ Judul Episode: “Pertemuan yang Tidak Ramah” 📍 Setting: Seoul, 2025 | LSH Holdings – Perusahaan Keuangan Multinasional --- [SCENE 1 — LOBI PERUSAHAAN LSH HOLDINGS, PAGI HARI] (Hyung Yu-Na memasuki gedung dengan terburu-buru, mengenakan blazer navy dan sepatu hak. Ia hampir menabrak seseorang saat pintu lift terbuka.)
Hyung yu-na
Hyung yu-na
“Ah, maaf! Saya benar-benar nggak lihat—” //(membungkuk cepat)
Lee sung-hoon
Lee sung-hoon
“Kalau kau mau kerja di kantor saya, biasakan datang lima menit lebih awal, bukan lima detik lebih telat.”
Hyung yu-na
Hyung yu-na
“…CEO Lee?” //(terkejut, mengangkat wajah)
Lee sung-hoon
Lee sung-hoon
“Hyung Yu-Na. Sekretaris divisi PR yang terlalu banyak bicara di rapat kemarin.” //(tegas)
(pause) “Kau ditugaskan menjadi sekretarisku mulai hari ini.”
Hyung yu-na
Hyung yu-na
“Itu… mendadak sekali. Tapi baik, saya akan menyesuaikan diri.” //(berusaha tersenyum)
Lee sung-hoon
Lee sung-hoon
“Tak perlu berusaha menyenangkan. Cukup jangan ganggu jadwalku.” //(sambil berjalan masuk lift)
[SCENE 2 — RUANGAN CEO, 10 MENIT KEMUDIAN] (Yu-Na masuk membawa tablet jadwal. Ia masih canggung, duduk di kursi seberang meja kerja besar.)
Hyung yu-na
Hyung yu-na
“Pukul 13.00, makan siang dengan investor Jepang. Pukul 15.30, rapat divisi internasional. Dan—” //(membaca catatan)
Lee sung-hoon
Lee sung-hoon
“Kau mengganti urutan?” //(melihat langsung)
Hyung yu-na
Hyung yu-na
“Investor Jepang terlambat datang, jadi saya sesuaikan agar tak mengganggu rapat utama.” //(sedikit defensif)
Lee sung-hoon
Lee sung-hoon
“Jadwal saya bukan kertas origami yang bisa kau lipat seenaknya. Sekali lagi tanpa izin, kau saya pindahkan ke bagian arsip.” //(datar)
Hyung yu-na
Hyung yu-na
“Baik, CEO Lee.” //(menghela napas, pelan)
[SCENE 3 — KILAS BALIK MIMPI SUNG-HOON – ERA JOSEON, SENJA] (Sung-Hoon berdiri di tengah halaman istana, mengenakan hanbok bangsawan. Di hadapannya, seorang gadis mengenakan hanbok merah keemasan menatapnya pilu. Suara-suara samar pasukan dan suara denting angin terdengar.)
putri kim Lee Soo
putri kim Lee Soo
“Aku akan melindungimu… meski aku harus melawan ayahku sendiri…” //(suara lirih)
Park Han seo
Park Han seo
“Dengar, Aku tak butuh perlindungan. Aku hanya ingin kau tetap hidup…”//(berlutut di hadapan sang putri)
(Suara pedang. Cahaya redup. Bayangan Han-Seo rebah. Darah di tangan Lee-Soo.) --- [SCENE 4 — APARTEMEN SUNG-HOON, MALAM HARI] (Sung-Hoon terbangun dari tidurnya, napas memburu. Ia menatap tangannya yang berkeringat. Lalu menatap cermin… dan wajahnya sendiri terlihat seolah bertumpuk dengan wajah Han-Seo.)
Lee sung-hoon
Lee sung-hoon
“Siapa kau… dan kenapa aku terus melihat wajah itu setiap malam…” //(monolog)
“Siapa kau… dan kenapa aku terus melihat wajah itu setiap malam…” //(monolog)
[SCENE 5 — RUANGAN KERJA, KEESOKAN PAGI] (Yu-Na masuk membawa kopi. Sung-Hoon tengah membaca laporan, lalu mendongak dan memperhatikan wajahnya.)
Lee sung-hoon
Lee sung-hoon
"Tatapan itu… bahkan rasa canggungnya… seperti dia—" //(dalam hati)
putri kim Lee Soo
putri kim Lee Soo
“Maaf… ada yang salah dengan wajah saya?”//(sadar diperhatikan)
Lee sung-hoon
Lee sung-hoon
“Tidak."//(sejenak terdiam)
(pause) “Tapi aku akan mencari tahu siapa kau sebenarnya.”
💫 [EPISODE 1 END – Musik Ending Pelan Mulai Masuk] Judul OST: “Shadow in You” – Ailee
Bersambung

“Tatapan yang Tak Asing”

Past Life from Love – Episode 2 ⏳ Judul Episode: “Tatapan yang Tak Asing” 📍 Setting: Kantor LSH Holdings, apartemen Sung-Hoon, dan kilasan era Joseon. --- [SCENE 1 — RUANGAN CEO, PAGI HARI] (Yu-Na sedang mengetik di meja kecilnya tepat di luar ruangan CEO. Sung-Hoon membuka pintu dan berdiri memperhatikannya.)
Lee sung-hoon
Lee sung-hoon
“Kau biasa bekerja secepat itu, atau sedang ingin mengesankan atasanmu?”
Hyung yu-na
Hyung yu-na
“Kalau saya bisa menyenangkan atasan dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, kenapa tidak?”//(tidak mendongak)
Lee sung-hoon
Lee sung-hoon
“Jawaban yang pintar. Tapi hati-hati, terlalu pintar bisa membuatmu dikeluarkan.”//(sinis)
Hyung yu-na
Hyung yu-na
“Kalau saya bekerja terlalu bodoh, saya juga akan dikeluarkan, kan?”//(mengangkat alis, lalu menatapnya)
(Sung-Hoon terdiam. Senyumnya muncul setengah detik sebelum ia berbalik masuk ke ruangannya.) --- [SCENE 2 — RUANG MEETING LSH HOLDINGS, SIANG HARI] (Rapat bersama divisi pemasaran. Yu-Na berdiri, menjelaskan materi presentasi. Sung-Hoon duduk diam, menatap layar — lalu tatapannya berpindah ke Yu-Na.)
Hyung yu-na
Hyung yu-na
“…jadi target pasar utama kita adalah perempuan usia 30–40 tahun dengan pengeluaran aktif di sektor gaya hidup dan keuangan pribadi.”
kang ji-woon
kang ji-woon
“Itu presentasi yang bagus, Sekretaris Hyung.”//(tersenyum tipis)
Lee sung-hoon
Lee sung-hoon
“Kau… pernah tinggal di Gyeongju sebelumnya?”//(masih menatap)
Hyung yu-na
Hyung yu-na
“Maaf?”//(terkejut)
Lee sung-hoon
Lee sung-hoon
“Gyeongju. Kau terlihat seperti seseorang yang berasal dari sana.”
Hyung yu-na
Hyung yu-na
“…Saya lahir di Busan. Tapi saya pernah study tour ke Gyeongju sekali waktu SMP. Kenapa?”//(kikuk)
Lee sung-hoon
Lee sung-hoon
“Tidak. Tidak penting.”//(pelan, hampir seperti berbicara ke diri sendiri)
[SCENE 3 — APARTEMEN SUNG-HOON, MALAM HARI] (Sung-Hoon duduk sendirian di ruang kerjanya. Ia membuka buku tua berisi sejarah Joseon. Ada gambar sketsa wanita dengan hanbok, mirip Yu-Na. Ia mendesah.)
Lee sung-hoon
Lee sung-hoon
“Kim Lee-Soo. Tatapanmu… sama seperti dia.”//(monolog)
(Ia menutup buku, lalu menatap keluar jendela.) --- [SCENE 4 — KILAS BALIK JOSEON, SENJA BERKABUT] (Putri Lee-Soo berdiri di bawah gerbang istana. Han-Seo mendekat dengan membawa bunga liar.)
putri kim Lee Soo
putri kim Lee Soo
“Kau terlambat.”//(kecilkan suara)
Park Han seo
Park Han seo
“Sulit mencuri waktu dari mata-mata ayahmu. Tapi aku tak peduli.”//(tersenyum)
putri kim Lee Soo
putri kim Lee Soo
“Kalau ayah tahu kau menemuiku lagi…”//(tertawa pelan)
Park Han seo
Park Han seo
“Kalau cinta itu dosa… maka aku rela dihukum setiap malam.”
[SCENE 5 — KEMBALI KE MODERN – KANTOR, KEESOKAN PAGI] (Yu-Na tiba pagi-pagi sekali. Ia menatap refleksi dirinya di kaca lift… wajahnya sekilas berubah — mengenakan hanbok, mata berkaca-kaca.)
Hyung yu-na
Hyung yu-na
“Apa itu… aku?”//(berbisik)
(Lift terbuka. Sung-Hoon sudah berdiri di depan, menatapnya tajam.)
Lee sung-hoon
Lee sung-hoon
“Mulai dari hari ini, kau ikut denganku ke semua lokasi rapat.”
Hyung yu-na
Hyung yu-na
“Semua? Bahkan yang ke luar kota?”//(heran)
Lee sung-hoon
Lee sung-hoon
“Terutama yang ke luar kota.”//(serius)
(Yu-Na terdiam, mencoba menebak maksudnya. Musik menggantung.) --- 💫 [EPISODE 2 END — Musik Ending Masuk] Judul OST: “Silent Eyes” – BIBI --- Cliffhanger Episode 2: Lee Sung-Hoon diam-diam mengatur rapat ke Gyeongju—lokasi sejarah masa lalu mereka—tanpa memberi tahu Yu-Na alasannya.
bersambung

“Bayangan di Gyeongju”

Past Life from Love – Episode 3 ⏳ Judul Episode: “Bayangan di Gyeongju” 📍 Setting: Perjalanan bisnis ke Gyeongju – lokasi istana kuno, hotel modern, & museum --- [SCENE 1 — MOBIL PERUSAHAAN DALAM PERJALANAN, SIANG HARI] (Sung-Hoon menyetir sendiri, Yu-Na duduk di samping. Mereka hampir satu jam dalam keheningan. Yu-Na mulai gelisah.)
Hyung yu-na
Hyung yu-na
“Biasanya CEO tak menyetir sendiri.”
Lee sung-hoon
Lee sung-hoon
“Biasanya sekretaris tak banyak bicara dalam perjalanan bisnis.”
Hyung yu-na
Hyung yu-na
“Berarti kita sama-sama tak biasa.”//(berdecak pelan)
(Sung-Hoon melirik Yu-Na tanpa berkata. Lalu ia berkata setelah jeda lama.)
..............
Lee sung-hoon
Lee sung-hoon
“Kau pernah mengalami mimpi yang terasa terlalu nyata… sampai membuatmu mempertanyakan siapa dirimu sebenarnya?”
Hyung yu-na
Hyung yu-na
“…Akhir-akhir ini, iya.”//(terdiam, menatap keluar jendela)
[SCENE 2 — HOTEL DI GYEONGJU, MALAM HARI] (Keduanya menginap di hotel yang sama untuk keperluan rapat keesokan harinya. Yu-Na berada di balkon kamar hotel, menatap kota malam yang sunyi. Ia menerima panggilan video dari sahabatnya, Cho Hee-Rin.)
cho hee-rin
cho hee-rin
“GILA! Gyeongju tuh kota cinta kerajaan tau nggak? Banyak kisah cinta tragis dari zaman Silla sampai Joseon!”
Hyung yu-na
Hyung yu-na
“Tragis banget, sampai aku mulai mimpiin istana dan bajunya juga…”//(sambil tersenyum lemas)
cho hee-rin
cho hee-rin
“Hah? Mimpiin hanbok? Jangan-jangan kamu reinkarnasi putri kerajaan—”//(terkejut)
Hyung yu-na
Hyung yu-na
“Berhenti. Jangan mulai teori-teorimu lagi.”
[SCENE 3 — LOBI MUSEUM ISTANA KUNO, BESOK PAGI] (Sung-Hoon dan Yu-Na mengunjungi lokasi rapat sekaligus museum warisan kerajaan. Mereka berjalan di koridor dengan lukisan dan replika peninggalan era Joseon.)
Hyung yu-na
Hyung yu-na
“Dulu kamu pernah ke sini?”
Lee sung-hoon
Lee sung-hoon
“Bukan ke sini. Tapi entah kenapa… setiap kali aku di tempat seperti ini, ada rasa aneh di dadaku. Seperti kehilangan sesuatu.”
(Yu-Na menatap sebuah lukisan seorang putri kerajaan. Wajahnya mirip dengannya. Ia tertegun.)
Hyung yu-na
Hyung yu-na
“…Dia… mirip sekali…”
Lee sung-hoon
Lee sung-hoon
“Karena itu aku bawa kau ke sini.”//(menatapnya)
Hyung yu-na
Hyung yu-na
“…Apa maksudmu?”//(menoleh cepat)
Lee sung-hoon
Lee sung-hoon
“Kau bukan sekadar sekretarisku, Yu-Na.”
[SCENE 4 — KILAS BALIK JOSEON – MALAM DI TAMAN ISTANA] (Lee-Soo dan Han-Seo bersembunyi di taman istana. Suara lonceng malam terdengar samar.)
putri kim Lee Soo
putri kim Lee Soo
“Aku ingin lari dari sini. Dari aturan. Dari perjodohan itu.”
Park Han seo
Park Han seo
“Kalau kau lari… kau tak akan lagi jadi putri. Kau akan jadi… orang biasa. Sepertiku.”
putri kim Lee Soo
putri kim Lee Soo
“Itu mungkin pertama kalinya aku merasa ingin jadi manusia biasa.”//(tersenyum sedih)
(Tangan mereka saling menggenggam.)
[SCENE 5 — KEMBALI KE MODERN – DI LUAR MUSEUM, PETANG] (Hujan mulai turun saat Sung-Hoon dan Yu-Na keluar dari museum. Mereka berdiri di bawah atap. Yu-Na tampak pucat, matanya sayu.)
Hyung yu-na
Hyung yu-na
“Leherku sakit… seperti dicekik…”//(berbisik)
Lee sung-hoon
Lee sung-hoon
“Itu karena… di kehidupanmu sebelumnya, kau… meninggal karena menahan diri dari menangis setelah aku…”//(menahan napas, pelan)
(Yu-Na menatapnya terkejut.)
Hyung yu-na
Hyung yu-na
“Setelah… apa?”
Lee sung-hoon
Lee sung-hoon
“…Aku terbunuh.”
[EPISODE 3 END – Musik Instrumental Mengalun] OST: “Tears in Dust” – Paul Kim (instrumental version) --- Cliffhanger Episode 3: Yu-Na mulai merasakan sakit fisik dan emosional yang tak bisa dijelaskan setelah mengunjungi tempat yang terkait dengan masa lalu mereka. Sung-Hoon semakin yakin bahwa Yu-Na adalah Lee-Soo, tetapi ia belum berani membongkar semuanya.
bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!