#POV author
"Mah, Pah, Sisil berangkat dulu yah!" teriak seorang gadis.
"Ini habiskan dulu sarapannya Si," jawab wanita yang merupakan kan ibu dari gadis tersebut.
"Gak bisa Mah, soal nya Sisil udah telat hari ini akan diadakan ujian kenaikan kelas," Sisil menghampiri kedua orangtuanya nya untuk salam dan pamit.
"Assalamualaikum," Lanjut Sisil
"Wa'alaikumussalam." jawab kedua orangtua Sheilla.
Yah, gadis tersebut bernama Sheilla Nurhasanah, anak dari Pak Harto dan Bu Lilis.
Sheilla adalah anak bungsu yang memiliki dua saudara, kakak pertama nya perempuan yang bernama Rania Ramadani, dan kakak kedua nya seorang laki-laki yang bernama Rayan. Sheilla memiliki tampang yang manis dan cantik.
Sheilla terlahir dari keluarga yang sederhana, dan memiliki kepribadian yang baik, gampang gaul, ceria dan penyayang.
Saat ini Sheilla akan menghadapi ujian di sekolah Nya. Sheilla sekolah di SMA negeri yang ada di daerah kota Ban****, Kelas 11 MIPA. Dan Sheilla merupakan salah satu siswa yang berprestasi karena kemampuan otaknya yang cerdas.
"Untung masih sisa 5 menit sebelum masuk, aku harus cepat-cepat masuk kelas,"
tanpa di sadari Sheilla menabrak seseorang karena berlari dan tidak fokus melihat jalan.
"Aduhhh, kalau jalan tuh pake mata," ucap laki laki yang tertabrak oleh Sheilla.
"Iya sorry sorry, tadi aku gak fokus takut kesiangan masuk kelas, kamu gak apa apa kan? kalau gak apa apa aku duluan ke kelas yah byee," dan Sheilla pun lari secepat angin (hha maksud Nya larinya cepat gitu😂)
"Dasar cewe aneh," ucap si laki-laki tersebut.
Anggara putra adalah pemuda yang memiliki tampang yang tampan, memiliki pribadi yang cuek, tetapi jika pada orang yang di sayangi nya pasti beda kepribadian lagi, dan terlahir dari keluarga yang kaya, dan orang tua nya adalah pemilik sekolah. dan Anggara pun bersekolah di sana, yang ternyata satu sekolah sama Sheilla tetapi beda kelas. Ternyata Anggara adalah adik kelas Sheilla dan kebetulan mereka sekelas dalam pembagian kelas untuk melaksanakan ujian, karena memang sudah tradisi nya sekolah Negeri tersebut mengadakan pembagian kelas secara acak antara kelas 10,11 dan 12. tujuan nya agar berbeda soal dan menghindari contek mencontek. Dan laki laki yang tertabrak oleh Sheilla ternyata Anggara.
"Eh sil kamu kenapa kok kayak yang udah di kejar kejar penagih utang aja," ucap Tasya saat melihat Sisil masuk kelas dalam keadaan yang sudah tak beraturan lagi. Dan ya, Tasya itu teman sekelas nya Sheilla, yang kebetulan sekelas saat ujian sekarang.
"Sembarang aja, aku gini ntuh gara gara tadi gak sengaja nabrak cowo, Jadi makin terlambat aku masuk kelas Untung pengawas nya belum ada," jawab Sheilla.
Dan Tasya pun ber Oh ria, selang beberapa detik pengawas pun masuk ke dalam kelas dengan membawa lembaran kertas ujian.
"Selamat pagi semua, apakah kalian siap untuk mengikuti ujian kenaikan kelas?" Ucap guru tersebut.
"Siap Pak!" jawab semua siswa serempak.
"Eh bentar, Tasya itu kenapa bangku sebelah kamu kosong?." tanya guru
"Kayaknya belum datang Pak" jawab Tasya
"Aduh anak ni udah tau mau ujian masih aja terlam.."
"Selamat pagi Pak!" ucap Anggara yang memotong ucapan guru pengawas dan nyelonong masuk aja ke kelas.
"Ehh kamu main nyelonong aja, dari mana aja kamu baru masuk kelas?."
"Dari tadi saya udah di sekolah Pak, tapi malas masuk kelas nya. Apalagi ada kakak kelas nya," Ucap Anggara.
"Alasan aja kamu, ya udah kamu boleh duduk lain kali jangan di ulangi lagi," Ucap guru.
"Iya Pak," Anggara duduk di samping Tasya, dan sempat melirik ke arah Sheilla yang duduk di belakang nya.
#POV AUTHOR END
*******
Sekian untuk prolognya, yang masih penasaran tetap pantengin terus jangan kasih kendorr😂😂
karena di part selanjutnya bakalan ada sesuatu yang bakal bikin yang baca degDegan 😚
tinggalkan like dan coment Nya❤️
jangan lupa terus vote**
@nurrjnhh*_
#POV SHEILLA
Hari ini hari yang paling menyebalkan dalam hidup ku, udah tadi bangun kesiangan eh malah ketemu cowo gak jelas gitu, hehe..tapi emang salah ku yang tidak sengaja menabrak nya.
"Selamat pagi semua, apakah kalian siap untuk mengikuti ujian kenaikan kelas?" tiba tiba suara guru yang mengagetkan ku.
"Siap Pak!" jawab semua siswa serempak termasuk aku.
"Eh bentar, Tasya itu kenapa bangku sebelah kamu kosong?."tanya guru
"Kayaknya belum datang pak," jawab Tasya.
"Aduh anak ini udah tau mau ujian masih aja terlam.."
"Selamat pagi Pak!" ucap seorang cowo yang memotong ucapan guru pengawas dan nyelonong masuk aja ke kelas.
"Ehh itu kan cowo yang gak sengaja aku tabrak," ucapku lirih.
"Ehh kamu main nyelonong aja, dari mana aja kamu baru masuk kelas?."
"Dari tadi saya udah di sekolah Pak, tapi malas masuk kelas nya. apalagi ada kakak kelas n," Ucap cowo nyebelin itu.
"Alasan aja kamu, ya udah kamu boleh duduk lain kali jangan di ulangi lagi," Ucap guru.
"Iya Pak,"
Ternyata tuh cowo adik kelas aku, dan dia duduk di sebelah Tasya tepatnya di depan ku.
Omg dia melirik aku, tapi dia lumayan tampan juga, aku membayangkan nya sambil tersenyum senyum sendiri.
"Ya sudah kita mulai ujian nya, silahkan berdoa terlebih dahulu," ucap guru yang membuyarkan lamunan ku.
Tanganku bergerak mengisi lembar jawaban, tapi pikiranku berkelana memikirkan cowo yang ada di depanku, entah kenapa mungkin aku jatuh cinta pada pandangan pertama.
"Ahh apaan sih kok aku malah mikirin tuh cowo sih," Ucap ku pelan tapi terdengar oleh Tasya, mungkin terdengar juga sama Anggara.
"Eh sil kamu kenapa sih, bukan nya fokus ulangan malah ngomong sendiri gak jelas gitu," ucap Tasya.
"hehe iya kan aku tadi lagi baca soal, eh baca nya kekencangan," kekeh ku.
Hari pertama pun aku habiskan dengan memikirkan cowo yang ada di depan ku, dan ya nama nya Anggara aku baru tau karena Tasya yang memberi tauku.
****
"Sil kamu pulang sama siapa?, dan naik apa?"
tanya Tasya.
"Ya ampun Tasya kan kamu udah tau kalau aku kesekolah itu naik sepatu, kenapa nanya lagi sih, dan ya aku akan pulang sama sepupu aku aja yang ada di kelas 10,"
Karena memang jarak sekolah sama rumah aku itu lumayan dekat, jadi aku memanfaatkan kaki ku saja untuk alat transportasi hhe, mengirit uang dari pada harus naik ojeg.
"Hehe ya udah aku duluan yah takutnya jemputan ku udah pergi," ucap Tasya.
"Jemputan palamu, adanya juga angkot di depan tuh yang jemput kamu,"
Aku pun terkekeh mendengar Tasya yang di jemput angkot.
"Biarin angkot juga yang penting ada yang jemput aku, dah ah aku mau pulang byee," ucapnya sambil lari ke arah angkot.
"Ehh itukan Anggara kenapa dia bareng sama Shasa sih, apa jangan jangan Anggara udah pacaran sama sepupu ku sendiri," aku melihat Shasa sepupuku yang berjalan ke arah ku, dan di samping nya ada Anggara.
"Udah lama Yah kak nunggunya?" Ucap Shasa.
"Eng.. enggak kok Sha," Aku tergugup karena Anggara terus melihat ke arahku.
"Ya udah yu kita pulang," ucap Shasa yang langsung menarik tangan ku.
"Eh sha kenapa kamu bawa tuh cowo?" ucapku berbisik pada Shasa.
"Oh iya kak ini temen sekelas aku, namanya Anggara, dan Anggara ini sepupuku nama nya kak Sheilla," kata Shasa yang memperkenalkan kami.
Aku pun mengangkat tangan ku untuk mengajak Nya berkenalan "Sheilla".
"Anggara" ucapnya sambil membalas jabatan tanganku, yang langsung di lepas oleh nya.
Ya ampun aku jadi merinding saat tangan nya menyentuhku.
"Eh kak kok malah bengong," Ucap Shasa yang mengagetkan ku.
"E.. eh iya ada apa sha?." tanya ku.
"Hadeuhh, jadi temen aku ini mau pulang bareng sama kita karena memang kita se arah, dan dia gak bawa motor." jelas Shasha.
Dan aku pun ber oh ria saja.
Saat di perjalanan aku pun memikirkan kenapa Anggara mau pulang sama cewe, kan cuco deh keliatan Nya juga.
"Hey bro, udah lama nunggu?." tanya Anggara pada seorang cowo yang lagi nongkrong di warung, dekat sekolah.
"Engga kok, ya udah kita langsung ke rumahku dulu yah," ucap cowo tersebut.
Ternyata dugaan ku benar, Anggara sedang di tungguin teman Nya, dan sekarang kami berjalan berempat.
Tidak ada yang bicara di antara kami, hanya ada suara sepatu saja yang menginjak tanah.
*****
"Wa'alaikumussalam," ucap Mama mengagetkan ku yang sedang melamun
"Ehh mama, Assalamualaikum," Ucap ku sambil nyengir.
"Kenapa kamu dari tadi Mama lihat, kaya orang yang kemasukan ya,"
"Ihh apaan sih Mah, mana ada aku kemasukan," ucap ku mengelak perkataan Mama.
"Soal nya dari tadi kamu senyam senyum gitu, ada apa cerita dong sama Mama,"
"Ihh Mama kepo deh, udah ah aku mau ke kamar dulu ganti baju,"
"Setelah ganti baju, bantu mama di dapur ya," teriak Mama pada ku, yang sudah berjalan menuju kamar.
"Siappp ma". jawab ku
***
"Ma, aku mau tanya dong,"
"Mau tanya apa sil?"
"Apa Mama pernah merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama?"
prangg
Mama yang kaget dengan pertanyaan ku pun tak sengaja menjatuhkan wadah sendok, sampai sendok Nya berserakan di lantai.
"Ihh apaan sih Mama lebay gitu, pake ada acara jatuh segala sendok Nya," Kataku
"Itu salah kamu pake tanya kaya gitu, ohh apa jangan-jangan kamu lagi jatuh cinta sama seseorang yah??" ucap Mama menyelidik.
"E... eh eng enggak Ma, kan aku cuma tanya aja."
Memang kedua orang tua ku melarang aku untuk berpacaran sebelum lulus sekolah. Karena ingin aku fokus pada pelajaran tanpa mengenal cinta, tapi entah lah mungkin aku akan melanggar larangan itu.
"Ya udah, jangan bahas yang kayak gitu lagi, nanti kalau kamu sudah lulus sekolah baru boleh jadi bucin,"
"Hmmzz iya ma," jawabku lemah.
*****
Semilir angin malam berhembus dan membuat rambut ku yang terurai bergerak mengikuti alur angin. tapi itu tidak terlalu aku hiraukan, aku hanya fokus pada pikiran ku yang berkelana memikirkan seseorang.
"Apakah benar aku sedang jatuh cinta," Ucap ku sambil memegang dadaku yang berdetak kencang ketika mengingat wajah tampan Anggara.
"Aku belum merasakan perasaan ini sebelum nya, bahkan aku belum pernah pacaran sama sekali,"
"Ya tuhan, aku lupa harus membaca materi buat besok ujian," karena terlalu fokus memikirkan Anggara sampai aku sampai lupa untuk menghafal pelajaran.
Dan Aku pun tergesa gesa menutup jendela kamarku dan mencari buku untuk ku baca.
Seindah ini rasa nya, sampai apapun yang kulakukan hanya ada gambaran wajah nya saja, mengapa tulisan dalam buku ku hanya ada sketsa wajah nya. Mungkin otak ku udah elor atau kah memang perasaan ini harus ku salur kan kepada sang pemilik hati ini.
Sampai tidak terasa aku pun tertidur dalam keadaan bahagia, semoga saja dia mampir dalam mimpiku.
***
Gimana??
iya gimana rasa nya jatuh cinta😂😂
soalnya aku juga pernah merakan sih, tapi GaTau jatuh cinta GaTau jatuh sakit wk:v
Dukung terus karyaku dengan like, coment danTerus Vote yahh manteman❤️😚**
@nurrjnhh*_
Dalam ujian kali ini sungguh membuatku merasa bersemangat untuk datang ke sekolah, karena telah menjadi kebiasaan ku untuk mencuri-curi pandang dan menatap Nya saat ujian sedang berlangsung.
***
Satu Minggu sudah berlalu, tinggal menunggu hasil ujian yang akan keluar dan pembagian raport. Begitu pula dengan hati ini yang semakin hari semakin merindu saja pada Nya. karena setelah ujian para siswa di bebas kan untuk tidak datang ke sekolah, aku pun menghabiskan waktu di rumah dengan membantu ibu mengerjakan pekerjaan rumah, karena memang ibu ku seorang ibu rumah tangga dan ayah ku bekerja di sebuah pabrik.
Aku tidak bertemu lagi dengan Nya, dan saat ini aku sangat merindukan Nya. Aku pun berharap dia juga merindukan ku, tapi itu semua sangat tidak mungkin.
derrt derrt derrt
" sil itu handpone mu bergetar terus, mungkin ada yang menelepon." teriak ibu padaku yang sedang menyapu halaman.
"Iya Bu biarkan saja, karena tidak ada yang penting."
setelah selesai membantu Mama, aku pun bergegas membersihkan diri, karena hari ini aku berjanji akan mengantar sepupu ku Shasha ke pasar.
derrtt derrtt derrtt
"Siapa sih ganggu aja."
"Hallo, ada apa sha?."
"ayo kak cepetan ke rumahku, kan kakak udah janji mau antar aku ke pasar."
"iya bentar kakak sedang siap siap."
"Oke, aku tunggu kak" Langsung di matikan panggilan Nya oleh Shasha.
"Anak ini, suka Nya mengganggu saja huh."
*****
"Wahhh, ramai sekali kak pasar Minggu di sini."Ucap Shasa, menatap tabjuk keramaian pasar.
"Iya pasti ramai lah sha, kalau mau sepi itu ya di kuburan." Memang Shasa ini orang Nya sangat cerewet, masalah yang biasa pun di besar besarkan. "Emang Nya kamu mau membeli apa sih, sampai harus ke pasar." tanya ku.
"Aku mau membeli sesuatu, buat Hadiah ulang tahun teman aku."ucap Shasa
"Ohh, teman Nya cewe apa cowo sha?." Tanyaku
"Cewe kak, kira kira aku ngasih hadiah apa yah kak?." tanya balik Shasa kepadaku.
"Lebih baik membeli pakaian saja sha, tuh di depan ada toko pakaian khusus wanita." Kataku sambil menunjuk toko di depan ku dan Shasa.
"Ide yang bagus kak, ayo kita ke sana."
Kami pun memilih tiga setelan pakaian, untuk ku, Shasa dan untuk teman Shasa yang berulang tahun.
" Kak pilih baju nya yang buat ke pesta, nanti ikut aku ke pesta ulang tahun temen aku." ucap Shasa.
" enggak ah sha, aku tidak mau ikut kan aku tidak di undang." ucapku.
"Tidak apa apa kak, semua teman ku akan membawa pasangan Nya masing-masing, karena aku belum punya pacar jadi aku mengajak kakak saja." jelas Shasa.
"Beneran tidak apa apa sha?."ucapku
"Iya benar lah kak, masa aku bohong sih."Ucap shasa meyakinkanku.
"Baiklah, tapi kapan pesta Nya Sha?" kata ku.
"Malam besok kak, tepat nya jam tujuh malam mulai pesta Nya." ucap Shasa.
"Tapi kamu harus bantu aku dapatkan ijin mamaku."
"Tenang saja kak, pasti bibi mengijinkan mu."
" Ya udah, ayo kita pulang udah hampir sore nih."
"iya bentar kak, aku bayar dulu baju nya."
***
"Assalamualaikum, ma pa Sisil pulang." ucapku.
"Wa'alaikumussalam." jawab Mama dan papa serempak.
"Eh ada Shasa, ayo masuk sha." ucap mama pada Shasa.
"Iya bi." ucap Shasa
"Ma aku mau minta ijin bolehkan besok aku ikut Shasa ke pesta ulangtahun teman Nya."
"Jam berapa?."tanya Mama
"jam tujuh malam ma." ucapku.
"apakah lama pesta Nya?." tanya Mama lagi.
" tidak bibi, karena setelah aku mengucapkan selamat pada teman ku, aku dan kak Sisil langsung pulang." sela Shasa, meyakinkan mamaku.
" Baiklah Mama mengijinkan mu sil, jaga diri kamu yah dan jangan pulang terlalu larut."
"Siapp ma, terimakasih."
" Kalau sudah dapat ijin, aku sekarang harus segera pulang kak karena mau membungkus hadiah untuk besok." ucap Shasa.
"Ya udah, hati hati di jalan Nya yah." kataku
"Baiklah, aku pamit pulang dulu bibi, kak. Assalamualaikum."
" Wa'alaikumussalam." ucap ku dan Mama.
***
Apakah aku akan bertemu dengannya besok di pesta, Pastinya dia pergi bersama pasangannya, tapi tak apalah yang penting aku bisa melihat Nya.
"Astaga aku belum mencoba gaun pesta ku."
Karena larut dalam pikiran ku, aku pun lupa untuk mencoba gaun pesta Nya.
gaun berwarna dusty pink sangat cocok membalut tubuhku yang kuning Langsat ini.
Dengan taburan manik manik di rok nya yang menutupi tubuhku sampai lutut.
Aku memilih baju yang sopan dan tidak terlalu memperlihatkan lekuk tubuh ku.
"Sisil tolong kamu kesini sebentar, Mama ada perlu sama kamu." teriak Mama
" Aku ganti baju dulu ma." ucapku
" tidak udah di ganti dulu, cepetan sil." teriak Mama lagi.
"Baik ma, aku kesana sekarang."
karena terburu buru, aku pun tersandung meja di depan ku, dan oh tidak gaun Nya robek.
"Ya ampun bagaimana ini gaun Nya robek, aku tidak punya gaun lagi, dan jikalau harus membeli lagi aku tak punya uang nya."
Pupus sudah harapan ku untuk bisa bertemu dengan Nya besok, mana mungkin aku bisa berangkat ke pesta dengan memakai gaun robek ini.
"Iya mah ada apa memanggil aku?." tanya ku setelah sampai di ruangan tempat mamaku berada.
" sil tolong bantu mama un.., loh kok gaun kamu robek gitu sil katanya buat di pakai besok ke pesta." perhatian mama kini memusat pada pakaian ku yang robek
" mmmm iya ma, tadi tidak sengaja aku kesandung dan membuat gaun Nya robek." kataku lemah.
" trus kamu tidak akan pergi ke pesta besok?." tanya Mama.
" tidak mungkin lah ma, kan ini gaun satu satunya punyaku." ucap ku
" hmm ya sudah lah kalau begitu, oh iya sekarang tolong kamu kasih kan kue ini pada Shasa dan keluarga Nya, untuk mereka cicipi." perintah Mama padaku.
"Baik ma, aku ke kamar dulu yah ma untuk berganti pakaian."
" ya udah sana."
"Ahh iya sekalian aja aku mau bilang kepada Shasa karena tidak bisa hadir ke pesta teman Nya." ucapku lirih
****
"Aduh kenapa kamu repot-repot membawa kan kue segala untuk kami, sil apalagi ini sudah malam." kata Mama Shasa.
" tidak repot kok bi, tadi Mama sengaja membuat kue banyak untuk di kasihkan ke bibi, agar bisa mencicipi kue buatan Mama." ucap ku.
" kue buatan kak Lilis emang selalu the best."ucap Mama Shasa sambil mengacungkan jempolnya. "Terimakasih yah" sambungnya lagi.
"iya sama-sama bi, ngomong ngomong Shasa ada di mana bi?." tanya ku.
" ada di kamar Nya sil." kata Mama Shasa
" aku mau ketemu Shasa dulu yah bi."
"iya sil."
***
tok tok tok
" masuk."
"hai sha."
" Kak Sisil, kok kakak ada di sini?." ucap Shasa.
" iya barusan kakak di suruh mengantarkan kue ke Mama kamu." kata ku.
Shasa pun ber oh ria saja.
" Sha kakak besok tidak bisa ikut ke pesta ulang tahun teman kamu, maaf ya sha." Ucap ku hati hati, takut mengecewakan Shasa.
" loh, kenapa sih kakak? apa ada masalah?" tanya Shasa yang pura pura kecewa.
"mmm itu gaun kakak nya robek sha."
" kok bisa sih kak?."
" iya tadi saat kakak sedang mencoba gaun Nya tidak sengaja kakak jatuh, dan membuat gaun Nya kegores sampai robek." jelas ku.
"Gimana kalau kakak pakai gaun lama ku saja?."
" memang Nya tak apa sha?." ucapku tak enak, karena harus memakai gaun punya Shasa.
" tak apa lah kak, sekarang aku akan pilihkan gaun Nya untuk kakak."
aku pun hanya melihat Shasa yang sedang memilihkan gaun untuk ku.
"Nahh ini dia gaun Nya kak, pasti cocok deh di tubuh kakak, ini juga masih baru kok kak."
Shasa menunjukkan gaun yang berwarna hitam.
" makasih yah sha, akan kakak coba dulu gaun Nya." Aku pun pergi ke kamar mandi Shasa untuk mencoba gaun Nya
" woww, kakak sangat cantik dan anggun coba kakak ngaca deh."
memang benar apa yang di katakan Shasa, aku jadi terlihat lebih anggun dan cantik apalagi gaun Nya yang pas dengan tubuhku dan memperlihatkan bahu putih ku.
" kak sekalian cobain heals Nya kak nih."
ucap Shasa sambil menenteng heals berwarna hitam mengkilat. aku pun memakai Nya dan sangat pas di kaki ku
" wuahhh kakak benar benar perfect deh." puji Shasa untuk ku.
" apaan sih kamu terlalu berlebihan tau."
setelah mencoba gaun Shasa, aku pun jadi Untuk ikut pesta ulangtahun teman Shasa besok.
"Aku pamit pulang yah sha, bi. Assalamualaikum." pamit ku kepada Shasa dan Mama Shasa.
" hati-hati kak."
"wa'alaikumussalam." jawab Shasa dan mamanya.
***
" hadeuhh, emang udah kebiasaan kamu yah sekarang suka senyum senyum ga jelas, atau jangan jangan kamu ketempelan sama hantu di jalan yah?."
"Aduh Mama apa apaan sih, masa anak sendiri di katain ketempelan segala, aku ini lagi senang mah karena besok aku jadi pergi ke pesta." ucapku pada Mama.
" emang gaun Nya udah ada?."
" ada ma, sama Shasa di pinjemin, nihh." aku pun memperlihat kan gaun Nya.
" syukurlah kalau begitu, sekarang kamu tidurlah udah larut malam sil." ucap Mama.
" baik lah ma, selamat malam ma."
aku sangat bahagia, yah karena besok akan melepas rindu. Semoga dia belum mempunyai kekasih, semoga saja.
**Haduhh Sisil terlalu berharap yah 😂😂
jangan terlalu berharap sil takut ujungnya kecewa loh.😭..
dukung terus karyaku dengan vote sebanyak banyak nya...❤️❤️
jangan lupa like dan jika ada masukan silahkan komen manteman ku tercinta😚😚**
@nurrjnhh\_
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!