NovelToon NovelToon

Bulan & Angkasanya

HARI RABU

Hari Rabu, hari dimana Bulan sangat malas sekali untuk berangkat ke sekolah karena dia harus kembali bangun pagi jangan ditanya kenapa harus hari rabu karena pada umumnya orang-orang malas kembali menjalani aktivitas di hari senin setelah melewati weekand yang menenangkan.

Sebenarnya Bulan juga seperti itu, faktanya setiap hari Bulan sangat malas pergi ke sekolah karena dia harus bangun pagi-pagi buta. Tapi, dia hanya ingin menggunakan hari rabu agar awalnya berbeda dengan cerita pada umumnya.

Bulan menggerakan tangan kanannya masih dengan mata yang terpejam meraba-raba tempat tidur berusaha menemukan handphonenya yang terus berbunyi sejak lima menit yang lalu, tapi Bulan masih belum bisa juga menemukan handphonenya dan dengan malas Bulan mengangkat sedikit kepalanya dengan mata setengah terbuka mencari keberadaan handphonenya dan setelah ketemu dengan cepat Bulan langsung mematikan alarm handphonenya dan kembali memejamkan matanya lagi.

Jangan harap Bulan bisa kembali tidur dengan tenang, karena tidak begitu lama Ibunya masuk ke dalam kamar dan dengan suara nyaring seperti biasa berusaha membangunkan Bulan.

"YA AMPUN BULAN INI UDAH JAM BERAPA BELUM BANGUN JUGA!!",

"IBU CAPEK SETIAP PAGI HARUS DATANG KE KAMAR KAMU SAMBIL TERIAK-TERIAK YA!",

"BANGUN GAK KAMU, CEPAT!ATAU MAU IBU MANDIIN KAMU DISINI!" Ancam Tari ibunya Bulan yang sudah tidak habis pikir dengan kelakuan putri semata wayangnya itu.

Bulan yang mendengar ancaman Ibunya itu dengan malas membuka mata dan merubah posisinya menjadi duduk.

"Bu, Bulan libur ajalah hari ini ya, satu hari aja please bu.." Ujar Bulan mencoba membujuk ibunya itu meskipun dia tahu bujukannya tidak akan berhasil.

"Libur..libur.. Gak ada!"

"Cepat kamu mandi sana!sepuluh menit lagi kamu belum turun dari kamar, kamu gak akan Ibu izinin keluar rumah selama seminggu!" Tegas Tari, kemudian tanpa menunggu jawaban dari anaknya itu, dia langsung pergi keluar meninggalkan Bulan yang sekarang sedang bersungut-sungut sambil berjalan ke kamar mandi.

***

"Bulan pergi dulu ya bu" Pamit Bulan yang baru saja keluar dari kamarnya dengan terburu-buru sudah berpakaian seragam lengkap mengambil sepotong roti yang ada di piring diatas meja. Salim pada Tari dan tanpa basa-basi lagi langsung berlari keluar rumah karena dia sudah hampir telat berangkat ke sekolah.

"Kan kebiasaan emang itu anak!" Ucap Tari sambil menggeleng-gelengkan kepala melihat Bulan yang sudah terburu-buru berangkat ke sekolah sampai sarapan juga tidak sempat, kan jadi percuma dia masak dari pagi yang dimakan cuma roti saja.

***

"Selamat pagi Bu.." Ujar Siswa-siswi kelas XII-1 yang ada di ruangan itu serempak.

Jam pertama pembelajaran sudah dimulai untung saja tadi Bulan sampai tepat waktu jadi dia tidak terlambat meskipun Bulan harus lari-larian melewati koridor sekolah sampai-sampai rambutnya sudah lepek oleh keringatnya.

"Lo habis maraton atau memang gak mandi dari rumah sampai lepek banget tuh rambut?" Ujar Sari teman sebangku Bulan dan juga teman dekatnya heran melihat dirinya.

"Kayak gak tau gue aja sih lo!" Ujar Bulan melihat temannya itu malas.

"Makanya bangun pagi!udah tau sekolah jauh dari rumah masih aja pergi sekolah mepet-mepet waktunya"

"Iya Sari yang selalu tepat waktu!"

"Udah sekarang mending lo diam, ditegur Bu Rohati baru tau rasa lo!"

Sari menunjukkan cengirannya melihat raut wajah sinis Bulan padanya. Kemudian dia memilih diam dan memperhatikan Bu Rohati yang sedang menerangkan materi Geometri bidang datar yang sama sekali tidak mereka berdua pahami.

***

"Aduh mau pecah otak gue pagi-pagi udah belajar matematika selama dua jam," Gerutu Sari yang sekarang sudah berada di kantin sekolah bersama Bulan, "Kali, bagi, akar kuadrat aja sampai sekarang gue gak begitu paham ini tentang Geometri apa tadi tuh, ah gak tau lah lupa, mana ditambah lagi pelajaran kimia 2 jam juga apa gak makin panas otak gue" Gerutu Sari panjang lebar.

"Sabar Sar gak cuma lo kok yang begitu mending kita pesan makan aja, gue lapar banget nih dari tadi pagi baru makan roti sepotong doang" Ujar Bulan.

Sari menghela nafasnya kasar, lalu pergi bersama Bulan untuk memesan makanan disalah satu warung Ibu kantin yang berjualan disana.

***

"Aduh kenyang juga akhirnya, makasih ya Tuhan Bulan kenyang" Ujar Bulan begitu menghabiskan satu mangkok bakso mie yang dipesannya tadi.

"Ya ampun temen gue tau bersyukur ya ternyata" Ujar Sari yang juga sudah selesai dengan satu mangkok bakso mie nya.

"Gue kan selalu bersyukur"

"Iya dah Lan terserah lo gue mah diam aja, Tuhan kan menyaksikan sendiri kelakuan lo"

Bulan hanya menatap Sari tidak peduli dengan omongannya.

"Untung temen!" Ujar Sari melihat raut wajah Bulan yang terlihat ngeselin.

"Oi Lan udah selesai makan?" Tanya Fahri yang entah dari mana datangnya bergabung dengan Sari dan Bulan.

"Udahlah, gak liat lo muka gue full senyum tandanya udah kenyang perut gue" Ucap Bulan sambil menunjukkan cengirannya pada Fahri.

Fahri tersenyum lucu melihatnya. Fahri, Sari dan Bulan sudah berteman sejak awal mereka menginjak bangku sekolah menengah atas. Mereka bertemu di kelas yang sama saat tahun pertama mereka dan menjadi dekat, setelah itu Fahri pindah kelas sedangkan Sari dan Bulan masih di kelas yang sama.

"Ri ayolah sabtu ini nongkrong sekalian ajak tuh teman-teman lo yang otaknya pada setengah" Ujar Sari asal pada Fahri.

"Kayak otak lo full aja!" Ujar Fahri yang berhasil mengundang gelak tawa Bulan dan Sari yang sedang dikatain.

Mereka sudah biasa saling meledek satu sama lain jadi mereka tidak akan marah jika dikatain seperti itu, bahkan terkadang perkataan mereka lebih kasar dari itu yang penting mereka tau jika itu konteksnya hanya bercanda dan tidak melewati batas jadi tidak boleh baperan.

"Otak gue memang setengah, gue ngaku aja. Ya udah ayolah sabtu, bosan nih gue di rumah terus"

"Gue mah ayo aja yang penting jelas jangan nanti udah hari H gak jadi, lo kan suka gitu"

"Ya jangan salahin gue, salahin tuh si Bulan yang suka tiba-tiba gak jadi kan gue jadi gak ada temen ceweknya, males lah gue kalau sendirian aja cewek"

Bulan yang disebut namanya hanya menunjukkan cengiran tanpa dosanya, karena memang dirinya suka tiba-tiba membatalkan janji. Yah alasannya cuma satu 'MALAS' hehe..

"Ya udah ayo sabtu, janji gue gak bakalan mendadak gak ikut," Ujar Bulan

"Paling dua hari sebelumnya lah gue kabari kalau gak jadi ikut hahaha..." Lanjutnya yang langsung mendapat tatapan tajam dari Fahri dan Sari.

"Ya elah becanda gue, serem banget mata lo berdua, ya udah sabtu jemput gue Sar!"

"Gue siap menjemput yang penting nongkrong" Ucap Sari dengan Semangat langsung berubah 180 derajat.

"Ya udah sabtu gue kabari ya dimana ketemunya, gue mau main basket dulu" Ujar Fahri, lalu langsung pergi meninggalkan Sari dan Bulan.

"Yuk balik kelas juga!" Ajak Bulan, lalu mereka berdua juga pergi meninggalkan kantin.

SEBELUM HARI SABTU

"Pak jangan dihukum dong Pak, saya kan cuma telat 5 menit aja Pak. Saya janji deh Pak besok saya gak telat masuknya" Ujar Bulan dengan wajah memelas berusaha membujuk Pak Dodo guru BK di sekolahnya.

Hari ini Bulan terlambat ke sekolah jangan ditanya alasannya apa, apalagi alasan Bulan kalau bukan malas bangun pagi hanya itu masalah Bulan setiap harinya. Padahal Bulan hanya telat 5 menit, biasanya juga meskipun telat 5 menit Bulan masih bisa menerobos masuk kelas, tapi hari ini nasibnya sedang buruk entah kenapa Pak Dodo tadi sudah berdiri di depan gerbang sekolah begitu dia datang.

"Ya sudah pasti kamu besok tidak telat besokkan cuma ekstrakulikuler saja, hari bebas. Kamu datang jam sembilan juga terserah kamu" Tegas Pak Dodo menjawab Bulan.

Bulan merutuki dirinya, kenapa Pak Dodo bisa ingat jika besok hari Sabtu.

"Maksud saya Senin Pak, senin saya janji gak telat Pak" Ujarnya dengan wajah memelas.

"Mana percaya saya sama kamu. Kamu pikir Bapak tidak tahu kalau kamu sering datang terlambat seperti hari ini!"

"Gak ah Pak saya datangnya selalu tepat waktu kok Pak bukan saya kali itu Pak. Bapak salah lihat pasti" Ujar Bulan masih berusaha mengelak.

"Kamu mau bohong-bohongin Bapak!sudah sekarang kamu lari lima putaran keliling lapangan!" Tegas Pak Dodo.

"Yah Pak ini kan masih Pagi masa saya sudah disuruh olahraga aja"

"Justru karena masih pagi sekalian olahraga pagi kamu biar sehat, sudah cepat sana atau mau bapak tambahin?"

"Gak Pak, siap laksanakan!saya permisi dulu ya Pak" Ujar Bulan, lalu dengan cepat meninggalkan Pak Dodo yang masih berdiri ditempatnya bersiap menghukum murid lain yang baru saja datang.

Bulan yakin murid itu pasti lebih parah hukumannya dari dia, lihat saja Bulan terlambat 5 menit saja disuruh lari 5 kali putaran apalagi dia yang sudah terlambat lebih dari 5 menit bahkan 10 menit.

Bulan berdiri dipinggir lapangan masih enggan untuk berlari. Bulan meletakkan tasnya di atas bangku yang ada di sana, lalu melihat ke arah lapangan dan matahari yang cukup terik secara bergantian sambil menghela nafas berat. "Lepek dah lo Lan." Gumamnya pada diri sendiri, kemudian memulai hukumannya berlari mengelilingi lapangan yang lumayan luas menurut Bulan.

***

"Kemana aja lo?untung aja Bu Yulia gak masuk kalau gak alfa lo tadi pasti" Ujar Sari begitu Bulan masuk ke dalam kelas.

"Minum lo mana?" Tanya Bulan tidak menghiraukan ucapan Sari dan tanpa basa-basi Sari langsung memberikan botol minumnya pada Bulan yang langsung diteguk habis oleh Bulan.

"Haus apa doyan lo?main dihabisin aja minum orang!" Sari menatap Bulan yang langsung meneguk habis air minumnya dan meletakkan botolnya diatas meja, "Lagian gue heran perasaan tiap hari lo dateng rambut lepek, keringatan kayak belum mandi"

"Habis dihukum gue sama Pak Dodo lari lima kali mutarin lapangan sekolah lo ini gara-gara telat 5 menit aja parah banget emang Bapak lo Sar!" Gerutu Bulan sambil mengipasi dirinya menggunakan buku tulis.

Sari tertawa mengejek Bulan begitu mendengar ceritanya.

"Lagian lo hobi banget datang lama-lama, akhirnya kenak karma juga lo kan dihukum Pak Dodo"

"Namanya juga mata gak bisa diajak kompromi Sar,"

"Gue doain lo juga bakalan telat biar ngerasain dihukum Pak Dodo juga!"

"Gak mungkin, mustahil banget seorang Sari Glencia telat" Ujar Sari dengan sombong.

Bulan melihat temannya itu malas, "Gak ada yang mustahil ditangan Tuhan Sar" Ujarnya masih sambil mengipasi dirinya menggunakan buku tulis.

"Gak seru lo mainnya bawa-bawa Tuhan!" Bulan hanya diam saja tidak menanggapi temannya itu.

***

"Woi Gino!ganteng banget lo hari ini" Ujar Bulan dengan santainya begitu melihat Gino, Fahri, Yuda, Niko yang sedang duduk lesehan di pinggir lapangan sambil mengobrol dan memakan ciki yang ada ditangan mereka, kemudian Bulan ikut bergabung duduk dengan mereka bersama dengan Sari.

"Kenapa temen lo Sar?Sehat dia?" Tanya Gino heran.

"Habis kesambet setan kelas dia, maklumi aja udah" Jawab Sari asal.

"Lagi pada ngapain nih ada gosip baru gak?" Tanya Bulan dengan semangat.

"Lan lo sehat kan?" Tanya Niko bingung melihat Bulan terlihat sangat antusias.

"Sehat lah, sehat banget gue habis olahraga pagi lagi tadi gue" Ucap Bulan dengan cengiran diwajahnya.

"Udah biarin aja Nik kayak gak tau dia aja, random anaknya, moodnya suka berubah-ubah" Ujar Fahri yang sudah biasa dengan sifat Bulan yang seperti itu.

"Tau tuh gesrek kali otaknya habis dihukum Pak Dodo tadi pagi!"

"Habis dihukum lo?" Tanya Fahri melihat Bulan.

"Lari keliling lapangan 5 kali putaran dia" Ucap Sari santai.

Fahri, Gino, Yuda dan Niko mendadak tertawa meledek Bulan begitu mendengar ucapan Sari.

"Kurang kenceng lo semua ketawanya!gue doain gak bisa berhenti ketawa baru tau rasa lo pada!" Sinis Bulan sambil mencomot ciki yang ada ditangan Yuda.

"Kesel-kesel nyomot makanan juga lo!" Ujar Yuda.

"Kenapa?gak boleh?biar gue balikin nih!" Ujar Bulan hendak mengeluarkan kembali ciki yang ada dimulutnya.

"Untuk lo apa yang gak boleh Lan, nih abisin buat lo semua" Ujar Yuda sambil meberikan bungkusan cikinya pada Bulan yang tanpa basa-basi langsung diambil Bulan.

"Eh gue ada berita baru nih" Ujar Gino mengalihkan topik pembicaraan mereka yang langsung membuat yang lainnya penasaran.

"Berita apaan?awas lo kalau gak update ya beritanya!" Ancam Sari.

"Update ini mah,"

"Di sekolah kita ada murid baru masuk" Ujar Gino.

"Info dari mana lo?" Tanya Fahri memastikan.

"Orang muridnya masuk ke sebelah kelas gue sama Yuda" Ujar Gino yang dibenarkan dengan anggukan oleh Yuda.

Mereka berenam memang beda kelas, Gino sama Yuda kelas XII-4, Fahri sama Niko kelas XII-2 sedangkan Bulan sama Sari kelas XII-1.

"Cowok apa Cewek?" Tanya Sari penasaran.

"Cowok kayaknya"

Bulan yang sedari tadi asik memakan cikinya merasa tertarik dengan topik pembicaraan mereka.

"Ganteng gak?" Tanyanya

"Lo mah kalau cowok aja cepet, tapi nanti kalau udah didekati aja gak mau!" Ujar Niko

"Heboh banget sih lo!" Bulan melirik Niko sinis, "Ganteng gak?" Tanyanya lagi.

"Mana gue tau ganteng mungkin soalnya suara cewek-cewek pada heboh tadi begitu dia masuk kelas" Ujar Gino.

"Wih ada sasaran cuci mata baru nih Sar" Bulan melihat Sari dengan cengiran di wajahnya.

"Lumayan Lan, akhirnya yang dilihat gak muka-muka ini terus" Ujar Sari sepemikiran dengan temannya itu.

"Kalau cowok aja cepet banget lo berdua!" Ujar Fahri.

"Namanya juga kita normal" Ucap Bulan.

"Kalau si Sari masih percaya gue dia normal, kalau lo agak kurang yakin sih gue"

"Mulut lo belum pernah gue jahit ya!" Bulan menatap Fahri tajam sedangkan Fahri hanya tertawa saja tanpa dosa.

SABTU MALAM

Sekarang sudah jam 19.00 malam dan Bulan masih saja setia memejamkan matanya diatas tempat tidur sejak dia pulang dari sekolah tadi, bajunya saja belum digantinya sama sekali.

Handphonenya sedari tadi sudah berdering menandakan ada panggilan masuk, tapi Bulan enggan sekali membuka matanya dan menjawab panggilannya, jadilah dibiarkannya saja terus berbunyi.

"Ya Tuhan anak orang pantesan dari tadi dihubungin gak diangkat!!" Kata Sari yang baru saja membuka pintu kamar Bulan dan langsung disuguhi dengan pemandangan temannya itu yang sedang tidur.

Sari sebenarnya sudah berada didepan rumah Bulan sekitar 10 menitan yang lalu, tapi dia malas turun dari motornya dan berusaha menghubungi Bulan agar dia segera keluar, tapi Bulan malah tidak menjawab panggilan darinya karena itu Sari terpaksa turun dari motornya dan masuk ke dalam rumah Bulan, Sari tadi juga sempat menyapa tante Tari dan tante Tari menyuruhnya untuk langsung masuk kedalam kamar Bulan.

"Bulan bangun woi!lo udah tau kita mau nongkrong malah masih tidur!" Kesal Sari sambil menarik tangan Bulan agar dia segera bangun.

"Hm bentar lagi" Ujar Bulan yang merasa enggan untuk bangun

"Gak gak, cepetan gak lo atau mau gue seret lo dari tempat tidur lo ini!" Sari berganti menarik kaki Bulan agar turun dari tempat tidurnya.

"Ya udah awas tangan lo, ganggu emang!" Gerutu Bulan dan dengan malas turun dari tempat tidurnya sambil melihat Sari sebal.

Sedangkan Sari tidak merasa bersalah sama sekali dia malah menyuruh Bulan untuk buru-buru sehingga mau tidak mau Bulan mengambil handuk dan masuk kedalam kamar mandi, sedangkan Sari dia malah berbaring ditempat tidur Bulan memainkan handphonenya sambil menunggu Bulan selesai.

***

"Bu Bulan pergi dulu ya sama Sari" Pamit Bulan pada Ibunya yang sedang duduk di sofa sambil menonton TV.

"Mau pada kemana?" Tanya Tari

"Mau nongkrong di cafe tante" Ujar Sari

"Ya udah pulangnya jangan malam-malam banget ya"

"Siap tante"

"Iya Bu gak pulang malem tapi agak pagian dikit aja Bu, Bye Ibu.." Ujar Bulan lalu dengan secepat kilat meninggalkan Sari dan Ibunya sebelum Bulan terkena omelan Tari.

"Eh ya udah tante Sari pergi dulu ya, malam tante.." Pamit Sari pada Tari dan pergi menyusul Bulan.

Tari yang melihat kelakuan anaknya itu hanya mengelus-ngelus dadanya sabar, "Sabar Tar sabar, untung anak kamu cuma satu." Ujarnya pada diri sendiri, lalu memilih untuk kembali melanjutkan kegiatan menonton TVnya yang tadi sempat terganggu.

"Memang lo ya ninggalin gue kalau gue diamuk tante Tari gimana?" Gerutu Sari begitu menyusul Bulan yang sudah berdiri disamping motornya.

"Ya elah lebay lo, udah ayo berangkat langsung." Ujar Bulan sambil mengenakan helm dikepalanya begitu juga dengan Sari, kemudian mereka langsung pergi mengendarai motornya meninggalkan perkarangan rumah Bulan.

***

"Ini dia yang ditungguin dari tadi!" Ujar Gino begitu melihat Sari dan Bulan yang baru saja tiba.

"Janjian jam berapa, datang jam berapa, kebiasaan emang lo berdua!" Sambung Fahri menyindir Sari dan Bulan yang baru saja duduk bergabung dengan mereka.

"Lo tau kan yang ngaret siapa?" Sari melirik Bulan sinis yang duduk disebelahnya dengan wajah tanpa dosa,

"Lo gak tau waktu gue jemput dia tadi ternyata nih orang masih tidur!mana banguninnya susah lagi"

"Yaelah namanya juga ngantuk" Ujar Bulan dengan santainya tidak merasa bersalah.

"Yuda siiniin buku menunya!gue mau pesan nih, lapar" Bulan mengulurkan tangannya meminta buku menu yang terletak didekat Yuda duduk.

"Udah dateng telat, gak ada basa-basinya langsung mau pesan makan aja!" Ucap Yuda sambil memberikan buku menunya pada Bulan.

"Kita aja belum pesan nungguin lo berdua dateng" Ujar Niko.

"Namanya lapar, siapa suruh lo pada gak pesan duluan" Kata Bulan bodo amat sambil melihat-lihat buku menu.

"Yang sabar ya guys ya" Ujar Sari pada teman-temannya.

"Udah gue udah tau mau pesan apa, cepet lo pada mau pesan apaan?" Bulan memberikan buku menunya pada yang lain biar mereka sekalian memesan.

Setelah beberapa menit mereka melihat-lihat buku menu akhirnya mereka sudah selesai dan langsung memesan makanan mereka kepada pelayan cafe yang ada disana.

***

"UNO!" Ujar Niko menyelesaikan permainan UNO mereka.

"Ah males ah curang mainnya masaan dari tadi gue kalah terus!" Rengek Bulan tidak terima karena sudah tiga putaran mereka bermain dan dia terus saja berdiri karena selalu kalah.

Sudah hampir 2 jam mereka berkumpul di cafe itu bahkan sudah ada pelanggan yang berganti duduk di cafe itu tapi mereka masih setia duduk di sana, makanan yang mereka pesanpun sudah habis mereka makan sedari tadi hingga saat ini mereka sedang asyik bermain UNO, untung saja pemilik cafenya baik tidak mengusir mereka karena mereka sangat berisik sedari tadi sambil bermain UNO serasa cafe milik mereka berenam saja.

"Mana ada curang, lo aja yang gak bisa main" Ledek Sari menertawakan Bulan yang terlihat jengkel.

"Makanya kalau main otaknya dipake jangan main keluarin kartu aja" Fahri ikut-ikutan meledek Bulan.

"Ah udahlah males gue gak mau main lagi" Kata Bulan sambil kembali duduk.

"Ih gak seru banget sih lo" Ujar Gino.

"Emang gak seru, kenapa emang??" Bulan memelototkan matanya melihat Gino.

"Galak banget anak orang perasaan."

"Ya udah main lagi apa pulang aja nih?" Tanya Yuda.

"Cepet banget masih jam 10 juga besok kan libur" Ujar Bulan yang belum mau pulang.

"Lo main gak mau, pulang gak mau, mau lo apasih?" Sewot Sari melihat temannya itu.

Bulan yang dibicarakan pun hanya diam saja tampak berpikir, "Karaoke lah ayo!udah lama gak karaoke nih" Ujarnya dengan semangat.

"Gue mah ayo aja, tapi gue gak tanggung jawab ya kalau tante Tari ngomel kalau pulangnya kemaleman" Ujar Sari tidak ingin diomelin Ibunya Bulan.

Bulan mengacungkan jempolnya ke depan wajah Sari, "Sip tenang aja." Katanya, lalu Bulan melihat anak-anak cowok bergantian dengan muka memelasnya karena mereka terlihat tidak ingin ikut.

"Ayolah karaoke ya, ya" Bujuknya

"Ketempat lain ajalah" Ajak Fahri

"Mau kemana?"

Fahri diam sebentar sambil berpikir, "Pasar malam aja yuk, kan lebih seru banyak permainan, terus lo kan juga bisa jajan disana kan banyak makanan" Usulnya

"Oh iya bener juga, ayolah udah lama juga gak kesana" Ujar Bulan langsung setuju begitu juga dengan yang lainnya.

Setelah itu mereka langsung mengumpulkan uang mereka untuk membayar tagihan, lalu mereka bersamaan beranjak meninggalkan tempat mereka duduk dan berjalan ke kasir untuk membayar tagihan mereka dan setelah selesai mereka langsung pergi meninggalkan cafe itu menuju ke tempat tujuan mereka selanjutnya dan kali ini Sari dan Bulan tidak satu motor karena Sari malas mengendarai motornya jadilah para cowok yang mengendarai motornya dan mereka dengan santai dibonceng.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!