NovelToon NovelToon

"Semester Terakhir Di Kelas 3-B"

Perkenalan

---------♧HappyReading♧---------
NovelToon
Selia Everdeen (Lia) Kalem, pendiam, penyayang. Gaya soft girl, suka menggambar dan menulis cerita. Diam-diam menyukai Maven, tapi terlalu takut untuk bicara.
NovelToon
Maven Blackwell (Mav/Ven) Pendiam, misterius, tsundere. Pakai baju serba hitam dan earphone nonstop. Suka Selia, tapi terlalu menyangkal dan takut kecewa.
NovelToon
Sion Kessler (Sio) Ceria, stylish, tukang gombal. Punya ego setinggi langit tapi hatinya hangat. Naksir Hazel, tapi sering salah langkah dan digampar kenyataan.
NovelToon
Hazel Lockhart (Zel/Haz) Galak, blak-blakan, moody. Tomboy dengan hoodie andalan. Terlihat kuat, tapi menyimpan rasa pada Sion—yang justru bikin dia bimbang.
NovelToon
Rika Fontaine (Riri) Ceria, lemot, dan suka makan. Style girly warna-warni. Ngefans berat sama Riven, tapi takut banget ditolak… atau malah diabaikan.
NovelToon
Riven Hale (Riv) Tegas, perfeksionis, pemikir. Gaya rapi dan fokus akademik. Menaruh hati pada Rika, tapi masih memilih logika.
NovelToon
Zayn Calder (Zay) Pendiam, sarkastik, kelihatan galak tapi lembut. Suka pakai tanktop dan tidur di pojokan kelas. Diam-diam mencintai Selia, tapi tak pernah bisa bilang.
NovelToon
Lio Vexley (Lio) Wibu sejati, clingy, dan paling rame sekelas. Hoodie anime, pin everywhere, gosip no.1. Belum suka siapa-siapa, tapi siap dibikin deg-degan sama cewek adik kelas yang naksir duluan.
🎬 Perkenalan Salesai>>>

1 – Hari Pertama di Semester Terakhir

---------♧HappyReading♧---------
-------------------------------------------------
[SMA Polaris]
NovelToon
Matahari pagi menyelinap lewat jendela ruang kelas 3-B, memantul di permukaan papan tulis yang masih bersih. Suasana ruang kelas masih sepi, hanya ada suara langkah kaki yang sesekali terdengar dari luar.
[Kelas 3-B]
NovelToon
Di kursi paling dekat jendela, Selia Everdeen duduk tenang sambil menekuk buku sketsa di pangkuannya. Ujung pensilnya menari pelan, menggambar wajah seseorang—tanpa sadar, sketsanya mirip Maven.
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
“Udah dari jam berapa, Lia?” tanya Hazel, datang sambil menggantungkan hoodie-nya di bangku belakang.
Selia Everdeen
Selia Everdeen
“Baru aja,” jawab Selia pelan, sambil tersenyum kecil.
Hazel duduk sambil selonjoran, rambutnya dikuncir satu seadanya.
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
“Gue nggak habis pikir, kenapa sekolah ini masih aja nyuruh kita kumpul jam tujuh pagi pas hari pertama semester?”
Sebelum Selia menjawab, suara pintu kelas dibuka dengan gaya dramatis.
Sion Kessler
Sion Kessler
“HALLOOO, 3-B! SANG BINTANG KEMBALI!!” seru Sion Kessler dengan kacamata hitam di kepala dan jaket kulit menggantung di pundak.
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
Hazel langsung melempar botol minum ke arah Sion. “Ssshh! Lagi adem nih suasananya, jangan ngerusak!”
Sion Kessler
Sion Kessler
"Eits! masih pagi udah sensi aja, Zel." Langsung mengindar dari lemparan botol Hazel.
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
😒
Sion Kessler
Sion Kessler
“Btw, lo makin cantik tau pas marah, Zel~,” kata Sion, dia langsung duduk dengan santainya di belakang Hazel.
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
“Gue doain lo duduknya di samping guru terus semester ini.”
Sementara itu, di sisi lain kelas, Rika Fontaine baru datang sambil menggenggam dua bungkus roti isi dan satu susu kopi kotak.
Rika Fontaine
Rika Fontaine
“Eh! Lia, Haz! Mau roti ayam pedas nggak?” tawarnya dengan suara riang.
Rika Fontaine
Rika Fontaine
“Gue nyetok karena takut perut keroncongan pas jam pelajaran, hehehe.” Ucapnya sambil membawa banyak roti.
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
Hazel tertawa. “Lo bawa bekal atau buka kantin?”
Rika Fontaine
Rika Fontaine
“Bodo amat, yang penting gue kenyang,” jawab Rika sambil duduk di antara mereka, membuka bungkus rotinya dengan penuh semangat.
Selia Everdeen
Selia Everdeen
"Hahaha, dasar Rika" Selia hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan temannya.
Tak lama kemudian, suasana berubah begitu Maven Blackwell masuk ke kelas, seketika kelas berubah menjadi sunyi.
Cowok itu berjalan masuk tanpa suara, earphone terpasang di telinganya, hoodie hitam gelap menutupi sebagian wajahnya. Tatapannya singkat menyapu ruangan sebelum ia duduk… tepat di bangku diagonal depan Selia.
Selia Everdeen
Selia Everdeen
Selia langsung menunduk, pura-pura sibuk menggambar bunga.
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
Hazel mencolek pundak Selia. “Dia dateng tuh.”
Selia Everdeen
Selia Everdeen
"Gue tahu." Bisiknya sangat pelan.
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
Hazel tersenyum tipis. “Kapan lo mau ngomong sama dia, Sel?”
Selia Everdeen
Selia Everdeen
Selia hanya menggeleng pelan, pipinya sedikit merah. “Nggak sekarang.”
Di belakang, Zayn Calder masuk kelas dengan ekspresi malas, baju sekolahnya ia biarkan terbuka tanpa di kancing menampakan tanktop hitamnya, rambutnya sedikit acak-acakan. Ia langsung menuju bangku pojok.
Zayn Calder
Zayn Calder
Melirik ke arah Selia yang tertawa kecil saat ngobrol dengan Rika. Tapi hanya sebentar, lalu dia menutup mata pura-pura tidur.
Riven Hale datang paling rapi, bawa tas selempang dan map agenda. Begitu masuk, dia langsung berkata,
Riven Hale
Riven Hale
”Hazel, hari ini kita rapat OSIS, jangan kabur."
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
Hazel memutar bola matanya. “Baru masuk udah ngatur aja lo.”
Riven Hale
Riven Hale
"Kalau nggak mau di atur, lo aja yang jadi ketuanya" Jawab Riven dengan ekspresi datar.
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
"Males banget"
Riven Hale
Riven Hale
Riven menatap Rika yang sedang sibuk ngunyah roti sambil main HP.
Riven Hale
Riven Hale
“…dan lo, Rika. Jangan makan di kelas.”
Rika Fontaine
Rika Fontaine
Rika langsung panik. “Ma-maaf, Kak Riv! Eh maksudnya… Riven!”
Selia Everdeen
Selia Everdeen
"Bukannya boleh yah makan di kelas. Selagi bukan jam pelajaran?" berbisik pelan.
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
"Boleh, emang dasarnya tu orang suka nyari kesalahan orang lain aja" jawab Hazel tanpa dosa.
Rika Fontaine
Rika Fontaine
"Ish, jangan gitu! Riven nggak gitu kok!"
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
"Iyah Riven lo nggak gitu, terserah dah terserah."
Terakhir, Lio Vexley datang dengan hoodie bergambar waifu dan headphone menyala terang. Dia menyapa semua orang dengan lambaian berlebihan dan menyebarkan pin anime ke meja teman-temannya.
Lio Vexley
Lio Vexley
“Morning, my fellow otakus~!”
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
“Gue bukan otaku.”
Lio Vexley
Lio Vexley
“Kita semua otaku dalam hati—apalagi kamu, Hazel-chan.”
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
"Stres-_-"
Suasana kelas 3-B kembali hidup, penuh dengan keanehan yang familiar. Tawa, cekcok kecil, saling sindir, dan… perasaan yang belum pernah dikatakan.
Bel berbunyi. Semua kembali ke tempat duduk masing-masing.
Hari pertama semester terakhir resmi dimulai. Tapi nggak ada yang tahu… bahwa ini akan jadi tahun paling rumit dalam hidup mereka.
???
???
“Anak-anak, cepetan duduk. Hari ini kita nggak belajar dulu, kita bahas soal kegiatan kelas sama OSIS,” suara Bu Agnes, wali kelas mereka, nyaring begitu beliau masuk ke kelas.
Seketika anak-anak langsung beres-beres meja sambil nyoba nahan ngobrol. Tapi tetap saja masih ada yang bisik-bisik, ada juga yang nyender di meja kayak belum move on dari liburan.
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
“Kayaknya bakal langsung ribet dari hari pertama, nih,” bisik Hazel ke Selia sambil ngelirik ke depan kelas.
???
???
Bu Agnes mulai buka map besar warna biru.
???
???
“Pertama, ketua kelas kita masih Riven, kan?”
???
???
“Masiiih, Bu,” jawab beberapa anak.
???
???
“Riven, bantu atur perwakilan lomba antar kelas dan persiapan pentas seni ya.”
Riven Hale
Riven Hale
Riven mengangguk singkat. “Siap, Bu. Nanti saya buat daftar tugasnya.”
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
Hazel langsung angkat tangan. “Bu, saya nggak setuju kalau tim voli cowok yang megang lagi.”
Zayn Calder
Zayn Calder
Zayn, yang baru aja bangun dari posisi rebahan, nyengir. “Kenapa, Hazel-chan?”
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
“Soalnya tahun lalu kalian kalah telak 0-3 dan nyalahin bolanya,” jawab Hazel datar.
Sion Kessler
Sion Kessler
Sion ketawa keras. “Diserang keras banget! Tapi bener sih…”
???
???
“Hazel jadi ketua tim cewek ya, kamu yang atur,” kata Bu Agnes
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
Hazel langsung duduk lebih tegap. “Siap, Bu!”
Di sisi lain kelas, Selia masih sibuk sama buku sketsanya. Tapi pikirannya ke mana-mana. Matanya sesekali mencuri pandang ke arah Maven, yang duduk di bangku depannya.
Cowok itu, seperti biasa, duduk tenang, earphone nempel di telinga, tatapannya kosong kayak dunia ini nggak penting.
Tapi mendadak, dia ngomong—tanpa nengok, tanpa nyopot earphone.
Maven Blackwell
Maven Blackwell
“Gambarnya belum jadi?”
Selia Everdeen
Selia Everdeen
Selia kaget. Pensilnya nyaris jatuh dari tangan.
Selia Everdeen
Selia Everdeen
“Eh… b-belum,” jawabnya gugup sambil nutup sebagian kertas.
Maven Blackwell
Maven Blackwell
Maven angguk pelan. “Gue penasaran, gambar lo bagus.”
Selia Everdeen
Selia Everdeen
Selia mendadak blank. Dia barusan… dibilangin begitu sama Maven?
Maven Blackwell
Maven Blackwell
“Kalau udah, boleh gue liat?”
Selia Everdeen
Selia Everdeen
Selia cuma bisa angguk kecil, wajahnya langsung merah. "Iya." Jawabnya singkat.
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
Hazel yang duduk dekat Selia cuma nyengir penuh arti. “Ciee…,” bisik Hazel pelan.
Di meja depan, Rika nyolek Riven pakai ujung pensil.
Rika Fontaine
Rika Fontaine
“Riv, gue ikut lomba makan pedes aja ya?” bisiknya.
Riven Hale
Riven Hale
Riven tersenyum kecil. “Rika, itu bukan lomba. Itu konten TokTok.”
Rika Fontaine
Rika Fontaine
“Ehehehe…” Cengengesan.
Riven Hale
Riven Hale
“Lo mau ikut lomba apa?”
Rika Fontaine
Rika Fontaine
"Menurut lo, gue cocok ikut lomba apa?"
Riven Hale
Riven Hale
"Makan mungkin"
Rika Fontaine
Rika Fontaine
"Emang ada?!"
Riven Hale
Riven Hale
"Nggak ada sih, hahaha" Riven tertawa pelan.
Rika Fontaine
Rika Fontaine
Rika yang melihat Riven tertawa sontak langsung terpesona dengan tawa Riven.
Rika Fontaine
Rika Fontaine
(Ya Allah nggak mau tau sih, Riven harus jadi jodoh Rika!!!) Jantungnya sudah berdebar kencang hanya karena Riven berbicara dengannya.
Selesai pembagian tugas, suasana kelas semakin rame. Ada yang ketawa-tawa, lempar-lempar kertas, dan—
Lio Vexley
Lio Vexley
“Temen-temen! Breaking news dari LioNews hari ini!” Lio berdiri di tengah kelas sambil pegang HP dan nyalain suara efek drum roll.
Lio Vexley
Lio Vexley
“1. Zayn ngeliatin Selia diem-diem (lagi). 2. Hazel dan Sion debat live di depan guru. 3. Rika sukses bikin Riven ketawa. 4. Dan yang paling langka: Maven ngomong sama manusia… yaitu Selia!”
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
Hazel langsung melempar penghapus. “LIOOO!!”
Lio Vexley
Lio Vexley
“Ini demi rating, sayang!” seru Lio sambil lari ke luar kelas.
Semua ketawa ngakak. Bahkan Maven sempat senyum tipis, meskipun cuma sekilas.
Bel istirahat pun bunyi. Satu per satu anak keluar kelas. Tapi buat sebagian dari mereka, hati mereka nggak se-simple rute ke kantin.
Ada yang baru sadar deg-degan. Ada yang pura-pura nggak peduli, padahal ngelirik terus.
Dan ada juga yang udah tahu perasaannya... tapi belum tahu harus gimana.
Semester terakhir di kelas 3-B baru dimulai. Tapi entah kenapa, rasanya kayak semua ini bakal jadi hal yang susah dilupain.
-------------------------------------------------
🎬Bersambung

2 – Awal Kegiatan, Awal Kegaduhan

---------♧HappyReading♧---------
-------------------------------------------------
Hari kedua semester terakhir, dan kelas 3-B sudah kayak pasar malam sejak pagi. Bukan karena ulangan, tapi karena pengumuman:
???
???
"Pentas Seni Antar Kelas akan diadakan bulan depan."
???
???
"Dan kita harus kirim minimal satu pertunjukan dari tiap kelas!" jelas Bu Agnes dengan senyum penuh ancaman di depan papan tulis.
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
“Pentas seni?” tanya Hazel pelan, lirih ke Selia.
Selia Everdeen
Selia Everdeen
Selia yang lagi gambar karakter manhwa langsung mendongak. “Iya. Kayaknya seru…”
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
"Huh..." Hazel mendengus.
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
“Seru kalau cuma bagian dekor. Lah gue? Kadang dapet bagian yang aneh-aneh kaya taun kemarin, plish jangan kasih gue bagian joget lagi.”
Sion Kessler
Sion Kessler
“Hazel joget? Gue bakal nonton dengan semangat sih.”
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
"Diem lo! Nimbrung aja, nggak ada yang ngajak juga!" Hazel melempar pensil ke arah Sion. Dan kena.
Sion Kessler
Sion Kessler
"Sakit loh seng" Sion pura-pura kesakitan sambil ngelus lengannya yang kena lemaparan pensil Hazel.
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
"Sini balikin pensil gue!"
Sion Kessler
Sion Kessler
"Lo sendiri yang lempar, ambillah"
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
"Kalau lo nggak bikin gue kesel, gue nggak akan lempar pensil itu!" Ucap Hazel tak mau salah.
Sion Kessler
Sion Kessler
"Yaudah, biarin aja diambil Lio"
Lio Vexley
Lio Vexley
"Woy, ngapain bawa bawa gue, pengehapus jelek gitu bukan selera gue" Celetuk Lio terus terang.
Lio Vexley
Lio Vexley
"Selera gue yang ada gambar waifu gue, ya!" Lanjutnya lagi.
Sion Kessler
Sion Kessler
Sion tertawa puas. "Bwahahaha, penghapus lo di bilang jelek, Zel"
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
"Dasar wibu, sok iya banget" Memutar bola matanya malas.
Sementara itu, Riven langsung berdiri di depan kelas.
Riven Hale
Riven Hale
“Oke. Kita butuh orang untuk pertunjukan, penata panggung, properti, dokumentasi, dekor, sama—”
???
???
“Desain poster!” seru Bu Agnes.
???
???
“Kamu yang pegang ya, Riven.”
Riven Hale
Riven Hale
Riven langsung menatap ke arah Selia. “Selia, lo bisa bantu bikin poster?”
Selia Everdeen
Selia Everdeen
Selia langsung membeku.
Maven Blackwell
Maven Blackwell
Maven yang duduk di samping papan tulis ngelirik pelan. Ekspresinya netral, tapi tatapannya sempat berhenti di arah Selia.
Selia Everdeen
Selia Everdeen
“Bisa... Tapi gue butuh orang buat bantuin layout…”
Sion Kessler
Sion Kessler
“Ven!” seru Sion tiba-tiba.
Sion Kessler
Sion Kessler
“Maven jago ngedit. Dia pernah bantu bikin feed OSIS waktu itu.”
Maven Blackwell
Maven Blackwell
Maven reflek menatap Sion tajam. “Waktu itu dipaksa.”
Lio Vexley
Lio Vexley
“Tapi hasilnya bagus, bro!” Lio ikut nimbrung sambil nenteng bantal leher dan kipas tangan.
Riven Hale
Riven Hale
Riven manggut. “Selia sama Maven, kalian pegang tim desain, ya.”
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
Hazel langsung bisik ke Selia, “CIYE.”
Maven Blackwell
Maven Blackwell
Diam aja, nggak nolak tapi juga nggak nge-iyain.
Selia Everdeen
Selia Everdeen
“Hazel….” Selia memukul pelan bahu Hazel pelan, wajahnya merah padam.
Skip>>>
Setelah jam pelajaran selesai, Selia berdiri di depan papan tulis sambil nunjuk-nunjuk sketsa poster yang ia buat.
Selia Everdeen
Selia Everdeen
“Gue mikir poster ini bisa pakai warna pastel, biar beda dari biasanya. Judul besar di tengah, terus bawahnya dikasih siluet siswa, kayak kita semua lagi jalan bareng…”
Maven Blackwell
Maven Blackwell
Maven berdiri di sampingnya, tangan di saku, ngelirik sketsanya.
Maven Blackwell
Maven Blackwell
“Warna pastel... cocok sama lo,” gumam Maven.
Selia Everdeen
Selia Everdeen
Selia melirik cepat. “Eh?”
Maven Blackwell
Maven Blackwell
“Posternya, maksud gue.”
Selia Everdeen
Selia Everdeen
“Oh. Hehe…”
Selia Everdeen
Selia Everdeen
(Gue mikir apaan sih, T.T.) Malu ringan.
Maven Blackwell
Maven Blackwell
“Eh tapi serius,” lanjut Maven,
Maven Blackwell
Maven Blackwell
“Kalau lo mau, nanti gue bantuin di bagian digital. Biar warnanya lebih konsisten.”
Selia Everdeen
Selia Everdeen
Selia manggut. “Oke, makasih…”
Mereka berdiri cukup dekat. Canggung. Tapi hangat.
Dan dari ujung kelas, Zayn yang baru bangun dari tidurnya melirik pemandangan itu.
Wajahnya datar, tapi jari-jarinya mencengkram sisi meja. Satu detik… dua detik… sebelum akhirnya dia berdiri dan melangkah keluar kelas tanpa bicara.
-------------------------------------------------
Di sisi lain, Hazel dan Sion sedang ribut lagi di lapangan karena latihan untuk tim voli.
Di sisi lain, Hazel dan Sion sedang ribut lagi di lapangan karena latihan untuk tim voli.
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
“Lo tuh bisa nggak sih… lempar bola yang nggak nyasar ke muka gue?” omel Hazel.
Sion Kessler
Sion Kessler
Sion melempar bola pelan ke arah Hazel. “Tuh, udah gue lempar pelan.”
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
“Gue lagi ngomongin tadi pagi, bego!”
Sion Kessler
Sion Kessler
Sion nyengir. “Lo galak banget sih. Cowok mana yang tahan sama lo nanti?”
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
Hazel nyeletuk tanpa mikir, “Sion Kessler.”
Sion Kessler
Sion Kessler
"..."
Sion mendadak diem. Hazel langsung sadar dan panik.
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
“Eh—maksud gue—ya… lo kan tahan disiksa batin sama gue... EHEH…”
Sion Kessler
Sion Kessler
Sion cuma nyengir, tapi kali ini... beda. Senyumnya tipis, tapi tulus.
Sion Kessler
Sion Kessler
“Gue tahan kok, asal lo jangan benci gue.”
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
Hazel pura-pura ngelap keringat. “Duh panas ya, mataharinya nyengat banget.”
-------------------------------------------------
Di perpustakaan, Rika sedang duduk di seberang Riven. Tangannya sibuk nulis… atau pura-pura nulis. Matanya nyuri pandang terus ke Riven yang serius baca buku soal manajemen waktu.
Rika Fontaine
Rika Fontaine
"Riv..."
Riven Hale
Riven Hale
“Hmm?”
Rika Fontaine
Rika Fontaine
“Kalau aku ikut lomba baca puisi… kira-kira lo mau nonton nggak?”
Riven Hale
Riven Hale
Riven mengangkat kepala. “Kenapa nanyanya begitu?”
Rika Fontaine
Rika Fontaine
“Ya… biar semangat gitu loh…”
Riven Hale
Riven Hale
Riven diam sebentar. “Kalau lo tampil, gue pasti nonton. Tapi bukan karena lombanya.”
Rika Fontaine
Rika Fontaine
Rika membeku. “Heh?”
Riven Hale
Riven Hale
“Karena lo.”
Rika Fontaine
Rika Fontaine
"Hah...?"
-------------------------------------------------
Di koridor sekolah, Lio sedang duduk di tangga sambil mengedit video gosip harian.
Lio Vexley
Lio Vexley
“LioNews hari ini… Maven dan Selia bikin poster bareng, dan Zayn mendadak keluar kelas tanpa alasan. Kita harus awasi cowok satu itu!”
Tiba-tiba, dari balik pilar, ada suara pelan.
???
???
“Bang Lio…”
Lio Vexley
Lio Vexley
“Hah?” Lio noleh. Seorang adik kelas cewek berdiri sambil bawa sketchbook.
???
???
“Aku suka nontonin TikTok abang… dan aku suka karakter anime yang abang suka juga…”
Lio Vexley
Lio Vexley
Lio langsung blank. Hatinya bergetar pelan.
Lio Vexley
Lio Vexley
“Wa—wa—waduh… ini… ini masuk berita juga gak ya….”
-------------------------------------------------
Sore itu, langit sudah mulai berwarna jingga. Beberapa siswa masih sibuk di aula dan ruang kelas, mempersiapkan perlengkapan awal untuk pentas seni.
Hazel dan Selia duduk di bangku panjang dekat taman sekolah, sambil minum es teh dari kantin.
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
“Lo nggak capek, Sel?” tanya Hazel sambil selonjoran, nendang-nendang kerikil kecil.
Selia Everdeen
Selia Everdeen
“Nggak juga. Tadi bareng Maven ngerjain poster, jadi lumayan cepat,” jawab Selia sambil senyum kecil.
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
Hazel menaikkan alis. “Bareng Maven?”
Selia Everdeen
Selia Everdeen
Selia pura-pura minum biar nggak jawab.
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
“Cie. Lo berdua ngedit bareng di ruang media?”
Selia Everdeen
Selia Everdeen
“…iya.”
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
Hazel nyengir. “Lo sadar gak sih, cowok itu kalau deket lo suka senyum dikit? Dan dia tuh oranganya jarang senyum.”
Selia Everdeen
Selia Everdeen
“Hazel…” Selia menggoyangkan kaleng tehnya, wajahnya mulai memerah.
Tiba-tiba dari belakang bangku, suara sarkastik terdengar.
Zayn Calder
Zayn Calder
“Kenapa? Punya cowok baru sekarang?”
Zayn Calder
Zayn Calder
Zayn berdiri dengan ekspresi datar, matanya menatap Selia.
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
Hazel langsung refleks berdiri. “Lah lo muncul dari mana, Zay?”
Zayn Calder
Zayn Calder
“Pojokan belakang kelas. Dengar kalian ngobrol.” Dia ngelirik Selia. “Seru ya, bareng Maven. Biasanya lo cuma gambar sendirian.”
Selia Everdeen
Selia Everdeen
Selia bingung harus jawab apa. Nada suara Zayn nggak tinggi, tapi dinginnya terasa.
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
Hazel menatap Zayn tajam. “Lo kenapa sih? Iri?”
Zayn Calder
Zayn Calder
Zayn menatap balik Hazel sebentar, lalu nyengir.
Zayn Calder
Zayn Calder
“Bukan iri. Cuma heran aja, orang pendiem bisa juga deketan sama orang pendiem. Kalian ngobrol apa? Tatap-tatapan terus?”
Selia Everdeen
Selia Everdeen
Selia berdiri, nada suaranya pelan tapi tegas. “Zayn… bisa jangan kayak gitu?”
Zayn Calder
Zayn Calder
Zayn terdiam. Matanya menatap Selia cukup lama, lalu dia buang muka.
Zayn Calder
Zayn Calder
“Lupa, ya. Lo sekarang udah nggak suka digangguin.”
Zayn Calder
Zayn Calder
Dia pun jalan pergi tanpa menunggu balasan.
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
Hazel menoleh ke arah Selia, yang kini hanya bisa menatap punggung Zayn yang menjauh.
Hazel Lockhart
Hazel Lockhart
“Dia kenapa sih akhir-akhir ini… makin aneh.”
Selia Everdeen
Selia Everdeen
“…gue juga nggak tahu.”
-------------------------------------------------
Sementara itu, di sisi aula, Riven sedang menempel daftar nama tim kelas 3-B untuk persiapan pentas seni. Rika berdiri di belakangnya sambil mengintip.
Rika Fontaine
Rika Fontaine
“Nama gue di bagian baca puisi,” kata Rika pelan.
Riven Hale
Riven Hale
“Lo sendiri yang minta.”
Rika Fontaine
Rika Fontaine
“Iya, tapi… deg-degan…”
Riven Hale
Riven Hale
“Deg-degan karena puisinya?”
Rika Fontaine
Rika Fontaine
“…karena lo juga bakal nonton.”
Riven Hale
Riven Hale
Riven noleh. Mereka bertatapan cukup lama, sampai akhirnya Riven buka suara.
Riven Hale
Riven Hale
“Rika.”
Rika Fontaine
Rika Fontaine
“Ya?”
Riven Hale
Riven Hale
“Lo boleh deg-degan. Tapi jangan sampai gak jadi tampil. Gue… pengen lihat lo tampil.”
Rika Fontaine
Rika Fontaine
Rika senyum—lebar sampai pipinya merah. Dia langsung lari kecil ke koridor sambil teriak pelan, “KYAAAAA!!” sebelum nutup mulut sendiri.
-------------------------------------------------
Di dalam ruang kelas yang sudah sepi, Lio duduk sendirian sambil buka notepad di HP-nya.
LioNews: Update Gosip Harian 3-B • Maven + Selia = Poster sukses tapi bikin hati orang lain rusak? • Zayn keluar kelas dua kali dalam sehari. Mood swing alert? • Hazel makin sering ngelirik Sion pas latihan. • Rika meleleh tiap dua menit kalau denger Riven ngomong. • DAN… siapa adik kelas misterius yang muncul 3x di koridor barat? 👀
Lio Vexley
Lio Vexley
“Wah,” gumam Lio sambil nyengir sendiri.
Lio Vexley
Lio Vexley
“Cerita kita semester ini bakal rame banget…”
Dan Lio belum tahu—apa yang dia tulis hari ini akan berubah jadi kenyataan minggu depan.
Hari itu, semua terasa sibuk. Tapi ada perasaan aneh yang mulai tumbuh di antara tumpukan tugas dan tawa.
Saling tatap, saling sindir, saling jaga jarak… Tapi diam-diam ingin lebih dekat.
Semester ini mungkin terakhir. Tapi untuk hati mereka—semuanya baru dimulai.
🎬Bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!