berlin
Kriiiiingggggg..... dalam sebuah kamar yang luas diatas kasur king size seorang perempuan masih setia dengan selimut yang sangat nyaman untuk ditinggalkan.
Tuk tuk tuk tuk suara langkah kaki seorang mendekat.
"Apa kamu lupa sekarang hari apa?" kata laki laki yang sedang membuka korden membuat sinar matahari menerpa wajah cantiknya.
perempuan itu mulai mengerjapkan matanya.
"kakak pulang?" tanya perempuan yang bangun dari tidurnya tanpa digubris oleh laki laki tersebut.
"apa xander juga pulang kak?" lagi lagi tidak ada jawaban.
"cepat bersihkan tubuhmu, kita berangkat selesai sarapan" tanpa menoleh dia pun meninggalkan kamar sang gadis dengan wajah dingin dia membanting pintu kamar adiknya dengan keras.
POV NADIA
Namaku equela nadia leonard. aku tiga bersaudara, memiliki dua kakak laki laki bagi sebagian orang akan merasa bahagia tapi tidak dengan ku. kedua kakak ku sangat sibuk bahkan kita jarang berkumpul, bukan jarang tapi hampir tidak pernah setelah sebuah tragedi malam itu yang membuat kakak pertama ku janissio leonard berubah dingin tak tersentuh. sangat berbeda dengan kakak kedua ku dia sangat pintar mengendalikan diri dan selama ini dia yang menguatkan ku dia adalah Alexander frans leonard. dia seorang aktor yang sedang naik daun.
Sepertinya tidak ada yang beda dari mereka. mereka sama sama sibuk. yang membedakan hanya xander lebih sering menghubungi ku meskipun via telephone.
"ah aku lupa... sekarang adalah peringatan kematian daddy dan mami" nadia menghembuskan nafas dengan kasar.
"aku harus bersiap sebelum janis marah". nadia segera berlari ke kamar mandi dan segera membersihkan dirinya.
Hanya butuh waktu 15 menit untuk membersihkan tubuh. Kini nadia sudah rapi dengan drees putih diatas lutut dengan sepatu warna senada
nadia pov end
Nadia menuruni anak tangga dan melihat dimeja makan sudah ada janis dan xander kedua kakaknya.
"selamat pagi kak" sapa nadia.
"pagi princesku nadia, kakak sangat merindukan mu" jawab xander.
"duduk dan selesaikan makan mu" pinta jenis dengan dingin.
Nadia mulai duduk dan mengambil segelas susu dan mulai meminumnya.
"kak jenis, bulan depan aku ulang tahun, boleh aku mengundang temanku untuk bermain ke rumah? " tanya nadia dengan nada semangat.
"tidak" jawab jenis acuh.
"boleh kakak akan mengosongkan jadwal dan kita akan bersenang senang dengan teman temanmu divilla" ajak xander yang langsung membuat nadia tersenyum senang.
Xander mendapatkan tatapan tajam dari janis, xander pun membalas menatap tajam janis nadia yang menyadari pun langsung memecahkan keheningan diantara mereka.
"ehmm.... aku ke mobil dulu kak" kata nadia lalu berlalu pergi.
"tunggu kakak, kita satu mobil nadia. biarkan kutub ini sendirian" teriak xander yang masih bisa di dengar nadia.
Mereka akhirnya pergi ke taman pemakaman dengan dua mobil. di dalam mobil, xander menghibur adiknya "jangan dipikirkan ucapan jenis tadi."
"iya kak" nadia tersenyum dan mereka melanjutkan perjalanan mereka.
SUDAH REVISI
Berlin
Angin semilir menerpa rambut cantik nadia yang sedang meneteskan air mata di depan makam kedua orang tuanya. "sudah ayo kita pulang" ajak janis. Tetapi tidak digubris oleh kedua adiknya. "jika kalian ingin tetap disini, aku pergi dulu" ucap janis lalu meninggalkan kedua saudaranya. "dia benar benar sudah berubah kak" tangisan nadia pecah di pelukan sang kakak xander. Xander mengerti perasaan adiknya "ini memang takdir princes, kami tidak menyalahkan mu atas kematian mereka. Mungkin janis hanya butuh waktu" ucap xander menenangkan adiknya. Tanpa mereka ketahui dari dalam mobil janis melihat nadia yang sedang menangis di dekapan xander "maafkan kakak nad" batin jenis kemudian melajukan mobilnya meninggalkan taman pemakaman orang tuanya.
Nadia turun dari mobil xander dan hendak memasuki masion nya tetapi tangan nya dicekal oleh seseorang. Saat menoleh dia mendapati kakaknya xander "apasih kak?" protes nadia. "ikut kakak sebentar" sambil mengeluarkan sebuah kain untuk menutup mata nadia "kenapa ditutup kak? " tanya nadia penasaran. "surprise nad" nadia sangat suka surprise jadi dia menuruti kakaknya. "masih jauh kak? " tanya nadia tidak ada jawaban tiba tiba xander berteriak memanggil seluru pelayan dan penjaga, nadia yang bingung langsung membuka penutup mata tetapi yang didapati hanya wajah xander yang marah. "kakak kenapa? " xander mencoba mengatur nafasnya "Mobil yang akan kakak berikan ke kamu hilang nad" nadia bingung "emang siapa yang mau mencuri kak?" xander berfikir sejenak "ini pasti kerjaan janis" batin xander. "oke princes kakak keluar sebentar nanti kakak pasti nemuin mobil barumu itu" ucap xander "menyebalkan" kata nadia yang menuju kamarnya dengan menggerutu tidak jelas.
Dilain sisi xander tengah memasuki kantor sang kakak. Semua mata menatap memuja pada xander banyak pandangan memuja dilontarkan para pegawai. Saat tiba dilantai atas dimana ruangan sang kakak berada xander melihat sekretaris kakak nya yang bingung harus bereaksi seperti apa karena mengetahui bahwa xander adalah adik atasan nya, dan **BRAKK
jangan lupa coment ya 😉**
Leonard corp.
Saat tiba dilantai atas, dimana ruangan sang kakak berada xander melihat sekretaris kakak nya yang bingung harus bereaksi seperti apa karena mengetahui bahwa xander adalah adik atasan nya, dan BRAKK... xander membanting pintu yang bertuliskan CEO yang tak lain adalah ruangan janis. Jenis yang mengetahui siapa yang membuka pintu dengan tidak sopan hanya bisa menghebuskan nafasnya dengan perlahan. "ada apa?" tanya jenis yang melihat adiknya seperti sedang marah "dimana mobil baru nadia?" teriak xander "mobil yang baru aku beli untuk hadiah ulang tahun nadia" jelas xander karena tak kunjung mendapatkan jawaban dari sang kakak. "ulang tahun nadia masih lama. Dan kau memberi hadiah ulang tahun nadia pada hari kematiam orang tua kita?" bentak jenis yang sudah sangat marah. "aku ingin membuatnya bahagia, selama ini dia tersiksa dengan sikap kakaknya yang selaluh dingin padanya, apa bedanya aku denganmu? kau pun gila kerja meskipun sekarang hari peringatan kematian orang tua kita. Aku hanya ingin membahagiakan adik ku itu saja" ucap xander dengan sangat marah. Janis pun hanya bisa diam dia tak bergeming sama sekali. Xander membuyar lamunan saat berkata dia akan pulang ke masion "aku akan pulang ke masion menemani nadia. jika kakak mau, pulanglah. Sebelum nadia dewasa dan menemukan pengganti kita. Karena waktu tidak bisa dibeli kak" ucap xander yang langsung meninggalkan kakaknya yang masih memikirkan perkataan xander.
Di masion
Nadia yang baru bangung dari tidur siangnya merasa haus dan keluar dari kamarnya untuk mengambil minum. Tetapi langkahnya terhenti saat nadia melihat para pelayan yang disibukan membersihkan kamar janis dan xander. Nadia menghampiri salah satu pelayan nya "kenapa bersih bersih jam segini? Biasanya kan pagi?" ucap nadi sambil mengangkat sebelah alisnya. Pelayan tersebut langsung menjawab sambil membungkuk "kami ditugaskan membersihkan kamar karena tuan muda akan kembali pulang nona" mata nadia langsung membulat sempurna iya sangat senang kedua kakaknya akan kembali pulang ke rumah.
jangan lupa coment ya!
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!