Rian Kusuma diharjo adalah seorang CEO sebuah perusahaan yg memiliki karakter tertutup, dingin namun bersahaja
Rian memiliki seorang istri bernama Lia,hasil dari perjodohan almarhum ibunya.
Rian mencoba mencintai istrinya walau pernikahan mereka tanpa dilandasi oleh cinta
***
"Pagi sayang?Sdh mau brgkat kerja?"ucap Lia pagi itu.
"Hmm...." Rian menjawab pertanyaan Lia
Dan berlalu meninggalkan rumah
Rian tak pernah melakukan sarapan pagi di rumahnya, walaupun asisten rumah tangganya sudah menyiapkan sarapan untuknya.
bukan karena dia tidak mau, tapi karena Rian ingin memakan masakan istrinya,namun pernah Rian mengutarakannya,tapi tak di gubris oleh Lia.
sehingga sejak itu Rian tak membahasnya lagi
****
kring.............
begitulah bunyi ponsel Lia terdengar nyaring di rumah yang memang hanya ada Lia dan asisten rumah tangganya saja.
segera Lia mengangkat telfon, yg trnyata dari temannya Sofi
"ya Sofi ada apa pagi pagi kau sdh menelpon ku?" ucap Lia ketika sudah mengangkat telpon
"Lia apakah kau sdh melihat berita online hari ini?"suara Sofi terdengar dari sebrang sana dengan histeris
"belum." Balas Lia singkat
"Aduh Lia kau ini bagaimana,,,suami mu sekarang menjadi tranding topik Lia!!!!!!!" Balas Sofi dg suara agak kesal.
Mendengar suara terakhir Sofi, Lia segera mematikan sambungan telfonnya dan membuka smartphone nya
Di situ telah d tulis
"CEO muda tampan yg berhasil menjadi pengusaha terbesar d negara xx"
Melihat artikel tersebut Lia kembali dan menghubungi Sofi
"Sofi kau mau sarapan bersamaku kali ini, terserah kau mau makan apa biar aq yg traktir" kata Lia
"Ok Lia, cafe nya AQ yg menentukan ya" balas Sofi kegirangan
****
"hai Lia "sapa Sofi yang sudah sampai terlebih dahulu d cafe.
melihat Sofi sdg melambaikan tangan, Lia segera menghampiri meja Sofi dan duduk d sebelahnya.
segera mereka memesan makanan sesuai kemauan Sofi
"Lia bagaimana perasaan mu memiliki suami tampan kaya raya pula?" tanya Sofi sambil sesekali memasukan makanan ke dalam mulutnya
"hmmm...."desah Lia tanpa memberi jawaban.
dan terlintas sikap suaminya yg sll dingin terhadapnya selama ini
meski Rian selalu melakukan kewajibannya sebagai suami
" Lia ....!!!!" teriak Sofi yg memanggil Lia karna tak mendengarkannya
"kau melamun Lia?" tanya Sofi
"akh tidak hanya memikirkan suamiku saja?" jawab Lia singkat
"Lia kau baru saja bertemu dg Rian di rumah sekarang sdh memikirkan okh so sweet" balas Sofi.
Lia hanya tersenyum kecil mendengar ucapan Sofi.
dan mereka berbincang bincang sampai Sofi puas menikmati makanannya
******
"Tuan ini beberapa proposal kontrak kerja kita dg perusahaan Hutomo ." kata Haris sekretaris Rian
" taruh saja d atas meja." jawab Rian enteng
dan Haris meninggalkan ruang kerja Rian.
begitulah keseharian Rian hanya bergelut dengan perkerjaannya. tak ada yg istimewa dari keseharian Rian kecuali dirinya seorang CEO muda yg tampan dan sukses
*****
tanpa terasa waktu sudah menunjukan jam makan siang dan waktu yang sama juga untuk karyawan PT. Kusuma Djaya menikmati waktu istirahat mereka
semua karyawan menuju kantin yg terletak d lantai 2 namun tidak begitu dengan Rian
Rian masih sibuk dengan beberapa perkerjaannya
"tok...tok"bunyi suara pintu ruang kerja Rian
"masuk " sahut Rian tanpa menoleh
" Tuan apakah anda mau saya bawakan makan siang ke ruangan anda?" tanya sekretaris Han
"terserah kau saja Han." sahut Rian
dan Han pun berlalu dari ruangan kerja Rian
tak lama kemudian Han kembali membawa beberapa makanan dan memberikannya kepada Rian
" Han apa nanti sore ada meeting dg beberapa perusahaan lain ?" tanya Rian dg masih menatap beberapa lembar kerja d depannya
"tidak ada tuan." jawab Han singkat
dan Rian pun menyantap makanan yg d bawakan Han tadi
*****
waktu sdh menunjukan jam 4 sore
Rian beranjak dari tempat duduknya yang sudah sejak pagi tidak dia tinggalkan
"Han keluarkan mobil" perintah Rian ketika sudah beranjak dari tempat duduknya
Han segera turun dan mengambil mobil dari tempat parkir
setelah Han turun Rian pun ikut turu menuju lobi perusahaan nya
sepanjang Rian berjalan semua karyawan menundukkan kepala tanda hormat Rian berlalu tanpa menghiraukan semua karyawannya
setelah sampai didepan kantornya, Han sudah siap dan membukakan pintu belakang mobil.
"mau kemana kita tuan?"tanya Han karena memang tidak ada jadwal khusus yg tertulis d agenda Han
"jalan saja Han." jawab Rian
***
"Bella.....!!!!" teriak ayu yg berada agak jauh dari tempat yg dipanggilnya tadi
( Bella adalah gadis berusia 24th dia memiliki sikap ramah,dan periang serta cerewet, dia memulai usaha kuliner nya dengan membuka cafe kecil-kecilan
dia memilik sahabat bernama Ayu, yang merupakan seorang dokter spesialis anak, mereka bersahabat sudah sejak mereka berdua duduk d bangku sekolah menengah atas
namun karna faktor ekonomi, Bella tak dapat meneruskan ke perguruan tinggi
dan dia mulai dengan berkerja sebagai pramuniaga, dan menabung untuk membuka usahanya sekarang ini)
"hai Ayu sini duduk kau mau makan apa?" tanya Bella kepada Ayu yg sudah mendekat
"apa sajalah,terserah asal kau yang bikin?"jawab Ayu seraya tersenyum manis.
dan bella pun kebelakang mengambil beberapa makanan favorit mereka sejak mereka masih sekolah
" Bella kemana Tomi akhir-akhir ini Aku jarang melihat dia?"tanya Ayu pada Bella.
Tomi adalah suami Bella mereka sudah menikah sekitar 2th yg lalu.
"kau kan tau sendiri sekarang Tomi sibuk, sejak pabrik mulai berkembang dg baik" jawab Bella santai.
Ayu hanya mengangguk mendengar perkataan Lia.
ayu sangat paham keadaan rumah tangga sahabatnya itu
sejak 6 bulan terakhir ini rumah tangga sahabatnya sedikit bermasalah karna perubahan sikap Tomi yang dulunya hangat serta kesibukan Tomi di pabrik
namun bukan Bella selalu nampak bahagia karena ada Ayu yg selalu mengisi kekosongan hatinya yang semestinya Tomi yg mengisinya
*****
"berhenti Han "ucap Rian setelah berada d taman kota
Han pun memberhentikan mobilnya dan Rian pun keluar menyusuri taman kota.
Rian seolah menikmati udara d sekitar taman setelah selang tak begitu lama Rian melihat cafe kecil milik Bella yang mencuri pandangannya,
entah apa yang ada di pikiran Rian, dia melangkahkan kakinya menuju cafe tersebut di ikuti dg Han di belakangnya
"Anda mau makan apa tuan biar saya pesankan?"tanya Han
"tak perlu Han bersikaplah seperti kau temanku biarkan aku menikmati hariku sebagai orang biasa bukan lagi sebagai CEO muda." ucap Rian datar
mendengar ucapan Rian,Han segera pergi menuju mobilnya memutuskan menunggu Rian di sana.
Han membiarkan Rian menikmati waktunya saat ini.
melihat ada pelanggan masuk ke cafenya Bella segera menghampiri.dan meninggalkan Ayu sendiri menikmati makanannya
"maaf permisi mau pesan apa mas?"sapa Bella lembut sambil tersenyum manis dan menyodorkan beberapa pilihan menu kepada pelanggan yg baru datang yang tak lain adalah Rian
Rian mengambil daftar menu dari tangan Bella dan memilih beberapa,
setelah memutuskan pesanannya, Bella segera beranjak pergi tak lama.kemudian Bella kembali kemeja pelanggan dan membawa secangkir kopi hangat..
ya memang Rian hanya memesan secangkir kopi hangat.
sesampainya di depan meja Rian Bella segera meletakan kopi hangat persis di depan Rian
karna melihat raut wajah Rian yg tampak banyak masalah tiba-tiba Bella berkata
" Anda kenapa mas Lagi bnyak masalah y?"ucap Bella sambil tersenyum
namun Rian hanya diam dan membalas ucapan Bella dengan tatapan yg tak dapat d artikan
"nikmati aja mas kopinya dengan begitu mas bisa belajar bahwa pahit pun dapat di nikmati."lanjut Bella
karna tak mendapat respon apapun kecuali tatapan Rian, Bella segera berlalu dari hadapan Rian.
Rian terus menatap Bella dengan tatapan yang tak dapat diartikan sampai punggung Bella tak terlihat.
Rian menikmati kopi di depannya,setelah selesai Rian pergi dengan meninggalkan selembar uang 50rb di meja tepat dimana dia duduk dan pergi meninggalkan cafe tersebut.
melihat Rian keluar cafe tanpa membayar Bella berlari ke arah pintu keluar sambil memanggil Rian dengan sdkit berteriak, namun Rian tak bergeming dan menaiki mobil yang Sudah di tunggu oleh Han.
melihat mobil telah pergi Bella kembali memasuki cafe dg wajah kusut.dia berfikir Rian tak membayar kopinya..
ketika hendak membersihkan meja yg SDH d tempati Rian, Bella menemukan selembar uang 50rb Bella tersenyum karena dia merasa malu telah berfikir bahwa Rian tak membayar secangkir kopinya
(wah banyak sekali apa dia tidak tau kalau secangkir kopi di sini hanya seharga 10rb?atau dia tidak pernah minum kopi?tp knp Dian hanya diam saja apa dia bisu?)" Guman Bella dalam hati seraya terkekeh kecil
melihat tingkah sahabatnya yang nyengir sendirian ayu menepuk pundak Bella
"Woy.....,kau knp nyengir begitu?"tanya ayu
namun Bella tak menjawab pertanyaan ayu.
"bel ,aku pulang dulu ya....makasih ya sudah memberiku makan."teriak Ayu seraya melambaikan tangan dan di balas lambaian pula oleh Bella
****
" pengiriman ke Surabaya apa sudah siap?"tanya Tomi ke salah satu karyawannya.
"sudah bos."jawab karyawan tersebut.
Tomi pun mengecek barang yang akan di kirim
namun handphone nya tiba tiba berdering menunjukan di layar handphonenya tertera nama istriku.
"hallo,ada apa?"bgtu jawab Tomi setelah mengangkat telponnya
"yank(panggilan sayang Bella kepada suaminya),apa kau akan makan malam di rumah?"tanya Bella di sebrang sana
"tak usah menungguku,aku masih repot."jawab Tomi seraya memutuskan saluran telponnya.
begitulah Tomi yg tak pernah ada waktu buat Bella,Tomi pun jarang pulang ke rumah sejak pembukaan pabrik miliknya
dan Tomi tak lagi jadi sosok suami yg hangat seperti dulu
kini Tomi lebih sensitif dan sering melakukan pemukulan jika Bella berkata sesuatu yg menurut nya salah.
Dan sejak saat itu pula Bella mengisi waktunya dengan menjaga cafe miliknya dan mengisi waktu senggangnya a dengan membalas chat dari ayu sahabatnya
tepat pukul jam 7 malam mobil Rian sudah sampai depan pintu rumahnya, mendengar suara mobil Rian ,Lia segera beranjak dari tempat duduknya.dan membukakan pintu untuk Rian meskipun Lia tau sudah ada pak Tam tukang kebun mereka.
sesampainya di depan pintu Lia segera menyabut Rian dengan senyum walau Rian tak membalas senyuman Lia
"bagaimana harimu?" tanya Lia membuka pembicaraan
namun Rian hanya tersenyum kecil enggan membalas perkataan Lia.
dan itulah yg selalu terjadi dalam rumah tangga Lia dan Rian
Mereka jarang berkomunikasi
bahkan mereka tak pernah makan bersama sejak cinta di hati Rian yang mulai padam akibat ulah Lia
*flash back on*
malam itu adalah malam pengantin Rian. dan Lia
malam itu juga Rian memutuskan akan mencoba mencintai Lia walau pernikahan itu hasil dari perjodohan
Karena Rian mengganggap Lia adalah wanita yang akan menemani hari tua dan melahirkan anak anaknya kelak.
malam pengantin Rian berlalu seperti malam pengantin pada umumnya walau pun Rian tidak mencintai Lia namun Rian melakukan apa yang menjadi haknya dan memberikan nafkah batin kepada Lia.
Lia yg sudah jatuh cinta terhadap Rian sejak kecil merasa bahagia karena telah memiliki Rian seutuhnya.
hari kedua bagi Rian dan Lia sebagai suami istri
"Lia tolong buatkan ku secangkir kopi."ucap Rian yg baru keluar dari kamar mandinya kepada Lia
"bukankah sudah ada pak Mun sayang.'' balas Lia dengan masih memainkan smartphone d tangannya
mendengar ucapan Lia, Rian segera keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga.
di lihatnya pak Mun sedang menyiapkan sarapan untuknya dan Lia
melihat Rian sudah keluar dari kamarnya pak Mun segera menyiapkan sarapan di atas meja makan.
Rian segera pergi ke meja makan, namun sebelum Rian mulai makan
" tolong panggil nona Lia."ucap Rian kepada pak Mun, karena Rian ingin menikmati sarapan bersama istrinya.
mendengar perkataan Rian, pak Mun segera pergi memanggil Lia.
namun sudah 15 menit Rian menunggu Lia tak kunjung turun dari kamarnya.
akhirnya Rian memutuskan untuk memanggil Lia sendiri
namun setelah sampai d dalam kamar Rian mendapati Lia sedang bervidio call dengan beberapa temannya
"Lia mari kita sarapan.''ucap Rian
namun Lia hanya membalas dengan kecupan kecil di pipi Rian seraya tersenyum
"kau duluan saja sayang,aku masih mau berbincang dengan temanku."balas Lia dengan sedikit nada genit
mendengar ucapan Lia,Rian segera turun, namun bukan untuk sarapan melainkan menuju taman belakang sambil membaca pasar saham hari ini.
begitulah Lia tak pernah peduli dengan Rian karena Lia berfikir Lia sudah memiliki Rian.
namun dengan sikap acuh Lia kepada Rian .
Rian merasa dia tidak memiliki istri, hanya yang berbeda kini dia memiliki teman tidur
sedangkan segala urusan lainnya masih di urusi oleh pak Mun
namun Rian selalu bersabar,karena dia yakin Lia pasti berubah dengan berjalannya waktu.
tapi bukan perubahan yg di harapkan Rian kepada Lia terjadi.
malah Lia semakin hari dia hanya menyuruh-nyuruh, bahkan ke Rian sekalipun dan Lia selalu bersikap cemburu tanpa alasan kepada Rian meski itu teman bisnis Rian.
satu tahun sudah berlalu namun tak ada perubahan dari sikap Lia
malam itu Rian pulang cepat karena merasa tidak enak badan dia ingin beristirahat di temani dengan istrinya
"Lia tolong temani aku."ucap Rian lirih kepada Lia.
Lia hanya diam dan terus menatap wajahnya di depan cermin seraya merapikan riasannya
"Lia aku tak enak badan,bisakah kau ambilkan aku obat?"pinta Rian lagi
"sayang jika kau sakit,kenapa kau pulang bukannya seharusnya kau pergi ke rumah sakit."ucap Lia
"trus apa gunanya sekretaris mu itu, jika kau sakit saja dia tidak tau mesti membawamu kemana."ucap Lia lagi
"maaf sayang saat ini aku mau pergi ke acara pesta temanku,jika kau butuh sesuatu panggil saja pak Mun"ucap Lia seraya berjalan pergi
"Lia!!!!!!¡!!!!!!!"bentak Rian sebelum Lia melangkah lebih jauh
"apa kau tidak tau aku membutuhkanmu''ucap
Rian kasar.
"tapi sayang ini acara penting" jawab Lia tanpa merasa bersalah dan berlalu pergi.
setelah beberapa jam lia pergi, Rian hanya menghabiskan waktunya di dalam kamar. hanya pak Mun yang merawatnya, padahal yang Rian harapkan adalah perawatan dari istrinya.
namun itu sepertinya sia sia
di otak Atik handphone nya oleh Rian, dia melihat postingan terbaru istrinya Lia.
disana Lia sedang memamerkan fotonya bersama teman temannya baik perempuan maupun laki-laki
melihat sikap Lia yang demikian
semakin merasa jauh Rian terhadap keinginannya memiliki keluarga yg seperti dia harapkan.
kini tak ada yg biasa di harapkan dari Lia
kecuali hanya perubahan statusnya saja.
sejak saat itu Rian mulai menutup cintanya kepada Lia yang sudah mulai tumbuh.
*flash back off*
"sayang besok acara pernikahan Santi temen kuliahku dulu,kau mau ya ikut denganku menghadiri pesta mereka?"ucap Lia ketika sudah berada d tempat tidur
"maaf Lia aku tidak bisa,besok jadwalku padat."ucap Rian
meskipun Rian tidak tau jadwalnya besok itu apa,karna yg tau semuanya hanya Han sekretaris nya itu
.
"kau selalu saja begitu,tak pernah memahami ku kenapa kau menikahi ku jika kau tak mau menuruti ku"ucap Lia
ucapan Lia membuat Rian geram karna selama ini Lia yang mengacuhkan Rian
tak mau berdebat Rian pergi meninggalkan Lia
"kenapa kau tak menceraikan ku saja " ucap Lia tiba-tiba menghentikan langkah Rian
"apa memang itu yang kau inginkan."balas Rian dingin tanpa menoleh kebelakang
"jika memang itu inginku biar nanti sekretaris Han yang mengurus semuanya"balas Rian.
mendengar ucapan Rian,segera Lia berlari memeluk Rian dari belakang karena kau tau Rian tak pernah main-main dengan kata-katanya,dan Lia tak ingin kehilangan apa yang sudah dia dapatkan selama ini,menjadi nyonya Rian dimana banyak orang mendambakan posisi itu,
"sayang maafkan aku"ucap Lia seraya berderai air mata palsu
"jangan pernah kau berucap demikian Lia jika kau tak mau mengambil resikonya"ucap Rian tegas
"jika itu keluar dari mulutku maka itu sudah menjadi talak bagimu"ucap Rian lagi
seraya melepaskan pelukan Lia dan berlalu pergi menuju ruang kerjanya.
sinar matahari mulai memasuki dari celah tirai kamar Lia.
Lia terbangun dari tidur panjangnya semalam,pagi itu juga Lia menyadari bahwa Rian tak tidur di kamarnya malam itu
*flashback on*
Rian menuju ruang kerjanya Namaun karena tak ada yg d lakukan dan Rian mengambil mobilnya menuju taman kota,
kali ini Rian mengendarai mobil sendiri, karna memang Rian menolak d antar oleh pak Yanto supir yang biasa mengantarkan Lia,
Rian keluar rumah hanya mengenakan kaos polos dan celana pendek, berbeda dari penampilan Rian biasanya namun tak menutupi wajah Rian yang tampan, sesampainya di taman kota Rian memilih tempat duduk yg agak sepi agar dia dapat menikmati udara malam ini,namun tiba-tiba Rian mendengar suara wanita d belakang tempatnya duduk sambil tertawa sendiri,merasa risih dengan suara tersebut
"tolong kecilkan tertawa anda"ucap Rian tanpa menoleh
mendengar suara tersebut wanita itu mulai mengecilkan tertawanya,Nemu tak lama kemudian dia tertawa keras lagi,
ya dia Bella yang lagi asyik membalas chat dari ayu,entah apa yang mereka bicarakan sampai Bella tertawa seperti itu,melihat tingkah berisik orang di sebelahnya nya Rian menggerutu
(apakah dia gila sampai tertawa sendiri)ucap Rian lirih namun terdengar oleh Bella
mendengar ucapan Rian, Bella segera bangun dari tempat duduknya dan menghampiri Rian
"tuan anda jangan seenaknya kalau bicara"ucap Bella menghadap Rian
namun Rian tak menggubris ucapan Bella
karena kesal Bella menyentuh dahi Rian dengan telunjuknya yg saat itu posisi Rian masih duduk d bangku taman,
setelah sedikit lama mengamati Bella ingat bahwa Rian adalah pelanggan yg pernah membeli kopi d tempatnya.
"(ini kan pelanggan yg bisu itu,tpi tadi dia berkata padaku,,)grutu Bella
"apa kau bilang aku bisu"ucap Rian keras
"maaf mas saya tidak sengaja" balas Bella
"mas kalau boleh tau kenapa wajah mas selalu d tekuk? emang tidak takut cepat keriput ya?"tanya Bella seraya duduk di samping Rian
namun Rian tak.menjawab semua pertanyaan Bella, Rian hanya tersenyum melihat tingkah Bella yg selalu mengoceh.
dan tanpa Bella sadari Rian sudah mengambil gambarnya saat dia tertawa tadi di taman,
karna respons Rian yang hanya senyum Bella merasa bosan dan pergi meninggalkan Rian tanpa pamit.
setelah merasa pikirannya sedikit segar Rian memutuskan pulang kerumahnya seraya tersenyum kecil mengingat tingkah Bella tadi.
*flash back off*
Rian sudah rapi dengan baju kerjanya, dia sudah menuju ruang makan d rumahnya. namun dia tak melihat Lia di sana
segera dia menghabiskan sarapannya dan pergi ke kantor dengan wajah yg ceria tanpa pamit dengan Lia
karena memang itulah kebiasaan Rian setelah menutup pintu hatinya untuk Lia
namun Rian masih menghargai posisi Lia sebagai istri nya.
setelah merias wajahnya Lia segera turun menuju dapur di dapati pak Mun yang sedang membereskan dapur
" apakah tuan sudah berangkat?"tanya Lia kepada pak Mun
"sudah nyonya"jawab pak Mun sopan.
mendengar jawaban bik Mun Lia segera menyantap sarapannya
Lia hanya termenung sendiri di ruang makan
kini hati Lia merasa sepi
Lia merindukan Rian yg selalu meminta di perhatikan
tapi entah mengapa kini jika di dekati Lia, Rian selalu menghindari dirinya.
tak mau meratapi nasibnya, Lia memutuskan pergi bersama teman-temannya untuk berbelanja
karna memang hanya itu yg selalu Lia lakukan setiap hari
***
Rian berjalan menuju lift yang memang khusus hanya untuk dia dan orang terdekatnya saja
wajah Rian yg cerah pagi ini membuat Han berfikir apa rumah tangga bosnya itu sudah membaik,
"Han apa jadwalku hari ini?"tanya Rian membuyarkan lamunan Han
dan Han pun membacakan semua jadwalnya.
entah karena apa kini jadwal yang sudah d rencanakan selesai lebih cepat dari yg di jadwalkan.mungkin ini karena suasana hati Rian yg sedang baik.
"Han antarkan aku cafe dekat taman kota krmarin"perintah Rian pada Han
entah mengapa sejak kejadian malam itu, wajah Bella selalu terbayang di pikiran Rian tawanya yang lepas serta tingkah Bella yg lucu namun bisa menghipnotis Rian.
melihat ada pelanggan datang Bella segera menghampiri dan memberikan buku menu yang di pegang nya
melihat Bella datang segera Rian memesan beberapa makanan
dan Bella segera mengambilkan pesanan Rian,dan mengantarkan d meja Rian
"silahkan "ucap Bella seraya tersenyum
"maaf bisakah kau menemaniku makan" ucap Rian menghentikan langkah Bella yang hendak pergi
"apa?"suara Bella tak mengerti maksud Rian
"duduklah ."sahur Rian seraya menunjuk kursi yang ada di depannya.
Bella pun segera duduk di kursi yang ada di depan tempat duduk Ryan
melihat Bella duduk di kursi Ryan segera menikmati makanannya,namun Rian tak berkata sepatah katapun
Bella bingung dengan apa yang dilihatnya Rian menyuruhnya duduk tapi tak mengajaknya untuk berbicara
"mas apa ada yang bisa saya bantu?"tanya Bella memecah keheningan malam
"diamlah cukup kau menemaniku makan."sahut Rian
Bella semakin tak mengerti apa maksud Lian menyuruhnya duduk.
"oh ya mas kalau aku boleh tahu namamu siapa?"ucap Bella lagi untuk memecahkan keheningan diantara mereka
"Rian".jawab Rian singkat
"aku Bella"jawab Bella meskipun Rian tak menanyakan namanya.
Rian hanya tersenyum kecil mendengarkan ucapan Bella.
"Bella boleh aku minta nomor teleponmu?"ucap Rian tiba-tiba
"buat apa?" balas Bella
"mungkin nanti aku akan memesan beberapa makanan dari tempatnya ini untuk karyawan di kantor ku"balas Rian
mendengar ucapan Rian, mata Bella langsung berbinar karena dia merasa dia akan mendapatkan orderan banyak segeralah disebutkan nomor hp-nya kepada Rian.
setelah mendapatkan nomor HP Bella dan menikmati makanannya Rian berpamitan untuk pulang dan membayarkan tagihan makanannya
,dan sejak itu selain untuk memesan makanan kepada Bella untuk karyawan kantornya Rian pun sering berkomunikasi dengan bela walaupun hanya sekedar menanyakan kabar.
Bella dan Tomi adalah sepasang kekasih yang sudah merajut kasih sekitar 2 tahun,
akhirnya Tommy memutuskan untuk melamar Bella kepada kedua orang tuanya, saat itu Bella merasa bahagia karena orang yang dia cintai dan juga mencintainya akan melamarnya,hingga akhirnya seiring berjalannya waktu mereka resmi menjadi sepasang suami-istri, awal pernikahan mereka yang saat itu karir Bella lagi bagus-bagusnya sebagai supervisor sebuah mal di kota xx, sedangkan Tommy masih baru memulai karirnya, namun Bella tak pernah mempermasalahkan semua itu, semua keperluan rumah tangga di-handle oleh Bella,saat itu Tommy adalah sosok suami yang sangat hangat, Tommy tak segan-segan membantu pekerjaan rumah tangga Bella, Tommy pun selalu bersikap manis terhadap Bella,Bella merasa dirinya adalah wanita beruntung dapat menikah dengan Tommy walaupun keadaan ekonomi mereka tak sebagus orang lainnya,
sampai suatu ketika, karena Bella ingin memiliki momongan, Bella pun memutuskan resign dari pekerjaan nya,
saat itu usaha yang sudah dirintis oleh Tommy mulai membuahkan hasil, pabrik yang Tommy bangun dari 0 mulai mendapatkan tender-tender besar, saat itu Tomi sudah jarang memiliki waktu dengan Bella, bahkan untuk komunikasi walaupun via telepon,
saat itu Bella merasa kesepian, sering kali Bella membuka percakapan kecil dengan Tommy, namun Tommy membalas dengan bentakan bahkan tak hayal Tommy kadang memukul Bella,
tak tau apa yang terjadi dengan Tomi sehingga sikapnya berubah seperti itu,namun Bella tetap yakin mungkin itu karena Tommy terlalu lelah bekerja.
dan pernah suatu malam 12.00 HP Tomi berdering, tentara nama Mira di layar HP Tommy,namun Bella tak mengangkat panggilan tersebut, karena memang Bella tak pernah melihat handphone Tommy
namun panggilan itu terus berulang terus berulang, karena tak mendapat jawaban, akhirnya muncul pesan WhatsApp dari HP Tomi.
Bella yang penasaran karena panggilan yang begitu banyak akhirnya dia membuka chat dari orang yang bernama Mira tersebut
"sayang terimakasih buat hari ini"itulah yang tertulis ketika Bella membuka chat serta diikuti caption bergambar hati di belakangnya,
setelah membaca pesan tersebut Bella seperti tersambar petir di musim kemarau,bulir-bulir air matanya pun mulai menetes entah apa yang kini Bella rasakan.
kini dadanya sudah mulai terasa sesak,
karena waktu sudah tengah malam, Bella tak membangunkan Tommy hanya untuk menanyakan chat tersebut,
Bella pun merebahkan tubuhnya di samping Tommy.
Bella tak dapat memejamkan matanya malam itu ,tak terasa hari sudah mulai pagi.
ketika hendak sarapan bersama,
Bella yang habis memasak sarapan untuk Tommy, memberanikan diri membuka pembicaraan
"yank tadi malam ada chat dari wanita bernama Mira"tanya Bella
namun Tommy tak bergeming dia masih saja menikmati sarapannya pagi itu
"yank...apa kau mengenalnya?"tanya Bella lagi
Tomi pun meletakkan sendok di atas piringnya yang dikenakan dia untuk makan tadi dengan sedikit keras sehingga menimbulkan bunyi piring,
Bella sedikit terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Tomi
"kau tak perlu berpikir yang tidak-tidak cukup kau menjadi istriku dan nikmati saja uang dariku"ucap Tommy ketus dan berlalu dari hadapan Bella,
Bella hanya dapat menangis tanpa mengeluarkan suara melihat perubahan sikap Tommy,
" kringgggggg......"suara smartphone Bella
"hallo ..."suara Bella lirih karena menahan tangis
"kau menangis bel?"tanya Ayu di seberang sana, karena siapa lagi yang akan menghubungi Bella jika bukan Ayu sahabatnya itu,
mendengar ucapan Ayu di seberang sana, Bella pun menceritakan semua kejadian yang dialami semalam,
cukup lama mereka berbincang di dalam telepon hingga akhirnya Bella tersadar waktu sudah mulai siang dan dia akan segera membuka cafenya.
"udah dulu ya ay, Sudah siang nih aku mau membuka cafe"ucap Bella seraya menutup panggilan dari Ayu.
setelah menutup panggilannya dengan Ayu Bella pun segera menuju cafenya di ujung taman kota dekat rumahnya.
hari ini cafe sedikit ramai,sehingga Bella terlihat sedikit sibuk dan mulai melupakan masalah yang terjadi tadi malam,
ya seperti itulah Bella selalu melupakan hal hal terberat dalam hidupnya, karena dia tidak ingin larut dalam kesedihan,
dalam hatinya Bella hanya ingin hidupnya bahagia dia tidak ingin membuang-buang waktu hanya untuk memikirkan kesedihannya.
***
"hai sayang."suara wanita yang tiba-tiba ada di belakang Tomy, dan melingkarkan tangannya di pinggang Tomi dari belakang,
ya.. dia yang bernama Mira, gadis cantik dg rambut pirang.
merasakan ada pelukan dari belakang, Tommy pun membalikkan tubuhnya dan mengecup kening wanita itu dengan sayang.
namun sikap Tommy terhadap Mira tidak jauh beda dengan sikap Tommy terhadap Bella,
tapi Mira tetap senang berada d samping Tomi
Mira cukup lama berada di ruang kerja Tommy. hingga sampai saat jam makan siang,karena sudah menunjukkan jam makan siang maka Tomi pergi bersama Mira untuk menikmati makan siang.
"sayang kau ada acara apa besok?"tanya Mira terhadap Tommy
Tommy langsung melihat agenda di smartphonenya, melihat jadwalnya besok.
memang Tommy tidak memiliki sekretaris seperti Ryan, sehingga semua jadwal Tommy atur sendiri, walaupun kadang Bella mencoba membantu Tomi .
Tomi selalu menolak bantuan Bella, entah mengapa Tommy bersikap demikian.
"tidak ada yang begitu penting mungkin besok pekerjaanku akan selesai lebih cepat."jawab Tommy setelah melihat agenda di smartphonenya
"maukah kau menghadiri acara pagelaran busana musim panas nanti sayang?"tanya Mira.
(Mira adalah seorang model yang karirnya mulai bersinar ketika Mira menandatangani kontrak untuk menjadi model sebuah brand soft drink Milik pabrik Tommy,manfaat mulai bertemu Tommy di situlah ada niat muncul dari pikiran Mira untuk menggoda Tommy agar karirnya lebih cemerlang)
"hmm"jawab Tommy tanda mengiyakan ajakan Mira.
setelah percakapan singkat itu mereka mulai menikmati makan siang mereka tanpa ada satupun yang bersuara
***
"Bella."sapa Rian yang sudah sampai di cafe milik Bella untuk menikmati makan siang.
"kau sudah makan Bella?"lanjut Ryan bertanya.
"Belum"jawab Bella singkat karena masih memikirkan kejadian semalam, tentang pertengkarannya dengan Tommy
"apakah kau mau mentraktirku makan."lanjut Bella.
mendengar ucapan Bella, Ryan hanya tersenyum kecil.
dan Bella pun pergi ke belakang untuk mengambil dua porsi makanan untuk Ryan dan dirinya sendiri, sesampai didepan meja makan Rian,Bella meletakkan makanan yang sudah di bawahnya dari dapur,
"kali ini kau harus membayarnya double, karena kau sudah mengajakku untuk makan siang, meskipun cafe ini milikku namun kau tetap harus membayarnya."ucap Bella nyerocos begitu saja, karena memang dia adalah wanita yang cerewet.
namun lagi-lagi Ryan hanya tersenyum kecil melihat tingkah dan mendengar ucapan Bella.
"mas.."begitulah sapaan Bella terhadap Rian
"hmm..."balas Rian
"apa masakan ku begitu enak, hingga kau sering makan di cafe ku ini, bukannya di dekat tempatmu bekerja ada cafe yang jauh lebih dekat daripada cafeku ini?"tanya Bella lagi
"yah masakan memang enak,bahkan sangat enak,"jawab Ryan singkat
"namun jika memang sangat enak, kenapa dari tadi kau tidak memakan makanan mu,kau hanya menatapku saja."ucap bela seraya menyantap makanannya.
mendengar ucapan Bella Ryan menjadi salah tingkah, dan segera menyendokan makanan ke dalam mulutnya,
"mas apakah selalu diam begini?"tanya Bella lagi
"apa kau tidak bosan apa kau tidak ingin mengekspresikan apa yang kamu rasakan."lanjut Bella
namun lagi-lagi Ryan hanya tertawa kecil mendengar ocehan Bella
"kenapa kau hanya tersenyum, apa aku selucu itu sehingga membuatmu selalu tersenyum?"ucap lihat seraya dengan gaya sok cantiknya.
namun kali ini melihat tingkah Bella, Ryan segera mencubit hidung Bella
"aww...."jerit Bella
"sakit" ucap Bella sambil memanyunkan bibirnya ke arah Rian.
karena merasa kesal karena telah di cubit hidungnya oleh Ryan, Bella pun segera menghabiskan makanannya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, Bella takut kalau Ryan nanti akan mencubit hidungnya lagi.
setelah menikmati makan siang mereka, Ryan berpamitan kepada Bella untuk pergi ke kantornya,karena jam makan siang akan segera berakhir,setelah kepergian Rian, Bella mulai membersihkan cafenya.
****
dipandangi layar telepon Bella namun tak ada satupun chat WhatsApp dari Ayu
(mungkin Ayu sedang lagi banyak pasien hari ini) guman Bella.
dan merebahkan tubuhnya di atas sofa yang terletak di pojok depan cafe.
malam ini Bella memutuskan untuk bermalam di kafenya, karena Bella ingin menghindari Tomi di rumahnya, mungkin itu jauh lebih baik pikir Bella dalam hati.
setelah merenggangkan otot punggungnya sebentar, Bella beranjak ke belakang untuk mandi.
,
Bella sudah menyiapkan beberapa pakaian yang sengaja Bella simpan jika sewaktu-waktu turun hujan dan dia membutuhkannya.
jam sudah menunjukkan jam 7 malam, Bella meluruskan badannya di atas sofa yang ada di pojokan cafenya, sambil mengotak ngatik handphonenya, Bella melihat apa ada gosip terbaru tentang artis idolanya, namun tak ada yang menarik perhatian Bella,
hingga akhirnya Bella terlelap di atas sofa nya dengan layar handphone yang masih menyala.
***
sinar matahari sudah mulai memasuki celah-celah jendela yang ada di cafe Bella, sehingga membuat Bellaaterbangun dari tidur panjangnya,
ketika bangun dan Bella masih setengah sadar, Bella merasa ada orang duduk di luar cafenya, namun ketika Bella beranjak dari tempat dia tidur, orang itu sudah berlalu pergi dan Bella pun kembali ke tempatnya semula karena orang itu sudah pergi menjauh,
setelah mendapatkan energinya kembali, Bella segera pergi ke kamar mandi yang terdapat di belakang cafe miliknya,
setelah membereskan dirinya Bella pun segera membuka cafenya.
"bismillah hirohman nirohim, semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin"ucap Bella dalam hati,seraya membuka pintu cafenya dan berharap hari ini akan mendapatkan sesuatu yang menyenangkan daripada kemarin.
satu persatu pelanggan sudah mulai berdatangan,dan Bella sudah terlihat sedikit sibuk tanpa terasa waktu sudah menunjukkan sore hari,karena hanya ada satu pakaian ganti yang ada di cafe,maka hari ini Bella memutuskan untuk pulang ke rumah.
di dalam perjalanan pulang, Bella memikirkan apakah Tomi nanti akan memarahinya,karena dia tidak pulang ke rumah tadi malam.
sesampainya di depan rumah, Bella segera membuka pintu rumah dengan kunci yang ada di dalam tasnya.
namun keadaan rumah masih sepi,
(mungkin Tommybelum pulang )desah Bella dalam hati.
dan tak lama kemudian suara mobil Tommy memasuki halaman depan rumah,
mendengar suara mobil Tommy, Bella sedikit gugup, karena Bella takut nanti Tommy akan memarahinya dan berlaku kasar terhadap nya seperti yang sudah terjadi sebelumnya.
"kau menungguku tadi malam?"tanya Tommy yang sudah memasuki rumah dan didapatinya Bella sudah berada di depannya.
mendengar pertanyaan Tommy, Bella langsung terkejut.
(jadi dia tidak pulang juga tadi malam) guman Lia dalam hati.
"lalu tidur di mana dia tadi malam"tanya Bella lagi di dalam hatinya
"akh sudahlah, percuma jika aku menanyakan pada Tomi,pasti nanti dia akan marah dan menimbulkan pertengkaran diantara kita, toh aku sudah tahu pasti Tommy tadi malam menghabiskan waktunya dengan Mira, wanita yang mengirimnya chat mesra kemarin malam itu"desah Bella dalam hati mengeluarkan nafas panjang.
melihat Bella , tidak menjawab pertanyaan Tomi, Tomi pun pergi menuju kamarnya, diikuti dengan Bella di belakangnya.
sesampainya di dalam kamar, Tommy segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah lengket.
setelah 15 menit di kamar mandi Tommy keluar dari kamar mandi seraya membersihkan rambutnya yang basah dengan handuk kecil.
"apa kau sudah makan?"tanya Bella kepada Tommy yang masih sibuk mengeringkan rambutnya
"sudah"jawab Tommy singkat.
entah mengapa jawaban Tommy begitu terasa menyakitkan di hati Bella ,sehingga Bella ingin meneteskan air mata, namun dicegah oleh Bella karena ia tidak ingin terlihat lemah didepan Tommy.
mengetahui Tomi sudah makan, Bella pun merebahkan tubuhnya di atas kasur dan memejamkan matanya, dia tidak ingin berpikir sesuatu yang bisa menyakiti hatinya, dia hanya ingin menikmati apa yang ada di depannya saat ini.
dan malam-malam pun berlalu begitu menyesakkan bagi Bella.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!