NovelToon NovelToon

REINKARNASI

Prolog

...       Permainan akan segera dimulai dalam hitungan mundur~...

                                         3

                                      2

                                       1

               Permainan telah diproses~

              Selamat menikmati permainan

Bunyi bising yang memekakkan telinga diikuti dengan beberapa orang yang sedang menari mengikuti alunan musik yang menggairahkan.

Seorang gadis yang sedang asik tertawa-ria bersama teman-teman dalam rangka memeriahkan acara hiburan. Dengan segelas bir yang penuh terisi sebagai lambang kepuasan. Diangkatnya gelas bir tersebut sambil memberi tanda dengan menyatukan gelasnya dengan satu dentingan dan meminumnya. Beralih melihat beberapa orang yang sedang sibuk dengan kekasihnya.

Saat ini,  setelah acara minum-minumnya. Mereka sibuk dengan pasangannya masing-masing. Hal wajar yang biasanya terlihat di Club-club malam.

"Dea, Lo gak ikut? "Teriak seorang perempuan yang sedang memanggil temannya Dea tersebut.

Gadis berkulit putih dengan rambut yang terikat berwarna hitam yang selaras dengan matanya yang hitam. Gadis itu menggeleng dan mengangkat gelas birnya sambil tersenyum kecil. " Lo duluan, gue masih haus"

(Pemain Tokoh utama ke 6)

                            Hydralia Dealina

⌚⌚⌚

"Dasar anak sialan! Bukannya bantuin orang tua, malah sekarang nyusahin aja kamu

hah!" Teriak Pria tua tersebut.

Gadis tersebut tidak mengelak ia menerima semua yang dilakukan oleh Ayahnya yaitu mencambuknya, bukankah memang begitu? Ia adalah beban keluarga, bagi kedua orang tuanya ia hanyalah anak yang menyusahkan dan membawa kesialan bagi mereka.

Setelah puas menyiksa anaknya dengan mencambuknya, pria tersebut beralih pergi dan menutup pintu rumah yang terbuat dari beberapa karton dan membiarkan gadis tersebut menderita dengan luka-lukanya.

Gadis tersebut memeluk kedua lututnya, menenggelamkan kepalanya pada kedua tangannya menahan isak tangis yang saat ini menyesak keluar dari kedua matanya.

Gadis itu Chindy, gadis cantik yang memiliki kekurangan dalam hal materi yang membuatnya menderita dan takdirlah yang membuatnya seperti saat ini.

(Pemain Tokoh utama ke 5)

                         Gracia Chindy

⌚⌚⌚

Brak

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

Satu pukulan terakhir yang membuat gadis tersebut menghentikan aktivitasnya. Dengan napas yang tersenggal ia menghempaskan tubuhnya ke lantai dan beralih menutup kedua matanya dengan kedua tangannya, rasa amarah, kesal, benci yang bercampur aduk membuat gadis tersebut mengepal kedua tangannya dengan kuat.

"Bagaimana kau mau membanggakan orang tua mu, kalau begini saja kau sudah lelah hah!" Bentak Pria yang datang dari arah pintu, membuat gadis tersebut kembali berdiri diposisi semula.

"Jika kau ingin membuatku bangga, maka berhentilah untuk membuat gambar-gambar sampah ini!" Ujar Pria tersebut sambil melempar beberapa lembar kertas yang sudah robek hingga tak terbentuk tersebut.

"Berhenti membuat sampah seperti itu dan fokus lah pada Karate Mu! Aku tidak ingin kau mempermalukan ku saat pertandingan nantinya!" Ujarnya dan beralih pergi meninggalkan tempat tersebut.

Dengan mata menatap kertas yang sudah tak berbentuk itu, ia mengepal tangannya kuat. Rasa marah mendominasi padanya saat ini.

Bugh

"Sial! Lihat saja kau nanti!"

Nurul gadis hebat dengan keahlian karate nya dan kebenciannya kepada orangtuanya hingga saat ini. Gadis cantik tersebut pun meluapkan kemarahannya dengan melakukan karate sebagai pelampiasannya.

(Pemain Tokoh utama ke 4)

                                 Farline Nurul

⌚⌚⌚

"Heh! Dasar gadis jelek, seharusnya Lo ingat siapa Lo disini tau!" Ujar gadis tersebut sambil memegang rambut gadis yang saat ini ia buli.

"Sekali lagi lo ngelawan, lihat aja lo nanti!" Ujarnya sambil melepaskan tangannya dari rambut gadis tersebut dengan kasar dan mendorong kepala gadis tersebut hingga terbentur dengan lantai.

Gadis tersebut meringis, ia tak bisa berbuat apa-apa, inilah hidupnya sebagai anak

yang dibuly.

Gadis tersebut beralih merapikan bajunya yang basah dan kotor karena ulah orang-orang

yang tadi membulinya.

Ia beralih mengambil tasnya dan berjalan tertatih dan beralih pergi.

Gadis itu Tika, gadis cupu, karena penampilannya yang tidak terurus. Gadis manis yang tertupi oleh cara berpakaiannya

(Pemain Tokoh utama ke 3)

                                   Atikah Tania

⌚⌚⌚

Dengan langkah malas, ia beralih masuk ke mobilnya dan menghidupkan mobil tersebut.

"****!"Gerutu gadis tersebut saat menyadari bahwa ada yang tidak beres terhadap mobilnya. Ia beralih keluar dan melihat kearah mobilnya dan yang benar saja, di bagian belakang mobilnya sudah penuh coretan dengan ejekan serta ban mobil yang sudah kempes dan tentu saja ia tahu ini ulah siapa.

"Hai sayang" Ujar Pria yang berada jauh dari gadis tersebut dan tersenyum licik.

"Sampai kapan kau masih menolak ku huh?" Gadis tersebut melirik pria tersebut dan tidak mempedulikan pria itu sama sekali.

Dengan segera ia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang, dan dalam sekejap datang beberapa orang body guard yang menarik pria tersebut.

Gadis tersebut tersenyum sinis dan beralih menatap pria tersebut.

"Sampai kau mati pun, aku tidak akan pernah mau denganmu Erick!" Ujar gadis tersebut yang sudah dilindungi para penjaganya, ia melempar kunci mobilnya kepada salah satunya dan beralih pergi. Pria yang bernama Erick tersebut hanya bisa mengumpat sepeninggal gadis tersebut.

Gadis itu Nabila, gadis yang menjadi popularitas karena kecantikan dan kekayaan yang ia miliki. Sang Famous Kampus.

(Pemain Tokoh utama ke 2)

                          Allexandrina Nabila

⌚⌚⌚

"Jadi ini harus bagaimana lagi?" Tanya gadis tersebut frustasi mengingat kejadian yang saat ini ia alami.

"Mau bagaimana lagi, kita harus pindah Nona, ibu dan ayah Non juga sudah menyiapkan

semuanya" Ujar wanita paruh baya tersebut.

Gadis tersebut memutar mata malas. Ayah? Ibu? Apa peduli mereka huh? Baru beberapa saat kedua orang tua gadis tersebut datang dan menghampirinya.

"Kau harus ikut! Tidak ada penolakan!"Titah sang Ibu kepada putrinya sedangkan putrinya hanya melihat malas kedua orangtuanya.

"Untuk apa? Selama ini Ayah sama Ibu juga gak pedulikan sama Angel. Jadi untuk apa Angel dengarin omongan kalian. Sekali lagi Aku gak terima perjodohan itu Ibu!" Bentak gadis itu yang membuat emosi sang Ayah tersulut.

Plak

Satu tamparan mendarat di pipi mulus gadis tersebut. Ia tersenyum sinis melihat kelakuan kedua orangtuanya. Sudah cukup menurutnya. Tidak lagi. Ia ingin bebas saat ini juga.

Dialah Angel, Gadis cantik yang selama ini tak mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya, gadis yang selama ini dibesarkan oleh pengasuh dan bukan orangtuanya.

(Pemain Tokoh utama)

                             Albertine Angel

Masa Lalu

...Saat ini anda sedang berada didalam kehidupan masa lalu dari keenam tokoh utama~...

...   Peringatan! Permainan ini dapat menyebabkan emosi dan kebingungan yang panjang...

...        Setiap kisah memiliki teorinya tersendiri...

...       Game ini memiliki alur maju-mundur...

...    Diharapkan para pemain bisa memainkannya dengan sabar dan teliti...

...   Selamat bermain~...

Tawa riang yang mengisi halaman pekarangan istana itu seakan lenyap, suara tawa tadi berubah menjadi keterkejutan yang tak terduga. Ledakan bom yang terjadi tidak jauh dari Istana membuat keenam gadis yang sedang tertawa ria itu menjadi takut sekaligus panik.

"Kita harus pergi dari sini tuan putri" Ujar salah satu pelayan istana yang menghampiri keenam gadis tersebut.

"Apa yang terjadi? Kenapa bisa terdengar ledakan besar?" Tanya gadis itu.Sedangkan pelayan tersebut hanya menunduk diam dan melihat salah satu teman diantara gadis itu.

"I-itu karena tuan putri menolak pinangan dari kerajaan Allendra, Raja Alex menyerang kerajaan kita tuan putri"Jelas nya dengan rasa takut.

"Ti-tidak mungkin kakakku melakukan itu!"Bentak seorang gadis tersebut.

** Allexandrina, Adik dari raja di sebuah kerajaan yang bernama Allendra yang memiliki raja bernama Allexandra yang meminang sang

putri raja Albert, yakni putri Albertine tetapi ditolak mentah-mentah oleh Albertine dan membuat emosi raja Allexandra.

"Aku akan memberitahu Ayah dan Ibuku, mungkin saja ia bisa membantu menyelesaikan ini" Ujar Hydrallia, gadis itu beralih pergi dan kembali ke kediamannya ke kerajaan Hydra.

**Hydralia, seorang Putri dari kerajaan Hydra. Sahabat Albertine sekaligus memiliki hubungan yang baik dengan kerajaan Albert.

"Aku juga akan menghubungi keluargaku" Ujar Tania dan beralih pergi mengikuti Hydralia.

**Tania seorang gadis penyihir yang merupakan sahabat Albertine dan teman-temannya.

Albertine hanya menghela napas, mengapa harus seperti ini. Kenapa ia malah terjebak di situasi seperti ini? Melihat ketiga sahabatnya yang lain terdiam Albertine akhirnya membuka suara.

"Lebih baik kalian pulang, cari tempat aman dan Allexandrina lebih baik kamu kembali ke kerajaanmu. Aku akan mencari cara agar meredamkan situasi ini"Ujar gadis tersebut dan beralih pergi. Begitu juga Ketiga temannya yang lain.

⌚⌚⌚

Beberapa pasukan kerajaan Albert, ayah Albertine sedang sibuk mengurus dan memberikan perintah kepada para prajurit agar bersiap untuk serangan nantinya. Albertine mendekati Albert, Sang ayah, Albert yang menyadari hal itu langsung menoleh kepada putrinya.

"Ayah–"

"Berjanjilah kepada ayah bahwa kau tidak akan pernah menikah dengan pria keji seperti itu, apapun situasinya" Potong Albert pada putrinya ia melihat kearah kedua mata anaknya yang memancarkan rasa bersalah.

"Kau harus bahagia dengan pilihanmu, maafkan ayah yang selalu memaksamu untuk menikahinya"Ujar Albert sambil mengusap kedua pipi anaknya yang saat ini sudah mengalir dengan air mata.

"Tapi Ayah–"

"Pergilah, kakakmu telah menunggu" Titah sang ayah kepada Albertine. Gadis tersebut langsung memeluk sang Ayah dengan begitu erat.

"Pergilah, kau harus berjanji pada ku agar hidupmu bahagia mengerti?!" Ujar Albert sambil melepaskan pelukannya dengan sang anak.

Gadis Itu mengangguk dan beralih pergi diikuti beberapa pengawal, menuju keluar kerajaan dengan cara mengendap-ngendap.

Bisa dilihat saat ini banyak beberapa prajurit yang keluar istana untuk menyerang musuh. Dilihatnya salah satu temannya Gracia sedang menangis karena keluarganya, yaitu ayahnya saat ini terbaring tak bernyawa karena ledakan bom tadi. Albertine yang ingin menyusul Gracia langsung ditahan oleh para pengawal kerajaan.

Gadis itu terus berteriak nama Gracia. Rasa bersalah meliputi Albertine, ia merasa bersalah kepada semuanya. Ia tak habis pikir bahwa Allexandra akan melakukan hal seperti ini.

Dengan berat hati gadis itu masuk kedalam kereta, pandangannya tak putus dari sahabatnya Gracia, ia merasa sangat bersalah. Ingin rasanya kembali dan memeluk sahabatnya itu tapi ia tak bisa melakukan apapun.

⌚⌚⌚

"Hentikan Allex! Apa yang kau lakukan! Kau gila huh?!" Teriak gadis tersebut pada kakaknya Allexandra raja dari kerajaan Allendra. Allexandrina tak habis pikir bahwasanya kakaknya akan melakukan hal seperti itu.

Allexandra hanya terfokus pada lukisan gadis berparas cantik yakni Albertine gadis yang ia incar selama ini, bagaimanapun Albertine harus menjadi miliknya meski ia harus menghancurkannya terlebih dahulu.

"Hentikan kak! Apa kau tak ingat pesan Ayah dan Ibu!"Teriak gadis tersebut dengan air mata berlinang. Kakaknya sekarang ini benar-benar sudah kelewatan batas. Ia benar-benar gila! Pasalnya Allexandrina sendiri tahu bahwa kakaknya sangat tergila-gila dengan sahabatnya Albertine.

"Kak, kau tahu sendiri bahwa Albertine tidak mencintaimu, hentikan semua ini. Berhenti membuat perpecahan kak!" Ujar gadis tersebut dengan terisak, rasa bersalah meliputi dirinya. Rasa bersalah bahwa ia tak memberitahu kepada Albertine apa yang akan terjadi.

“Pelayan bawa putri kekamarnya dan kurung dia didalam sampai ada titah berikutnya!”

Dengan rasa kesal ia memerintahkan kepada pelayan-pelayan istana untuk membawa Allexandrina pergi keluar dari ruangannya dan mengurung nya di kamar. Gadis itu tak bisa berbuat apa-apa. Hanya rasa bersalah yang meliputi dirinya saat ini.

⌚⌚⌚

Dengan langkah tak sanggup Gracia harus pergi meninggalkan Ayahnya yang saat ini sedang tergeletak tak bernyawa akibat terkena bom besar. Firasatnya benar, perasaan tak enak yang terus menggundah hatinya sedari tadi menjadi kenyataan. Dengan bantuan Farline sahabatnya ia berjalan meninggalkan Ayah dan beralih menuju tempat teraman untuk saat ini. Farline gadis itu merasakan apa yang dirasakan oleh sahabatnya Gracia.

Rasa kecewa yang ia alami sangatlah besar, tapi Farline tak bisa berbuat apa-apa dan beralih menolong sahabatnya untuk mencari tempat aman.

⌚⌚⌚

Hydralia mengusak kepalanya frustasi pasalnya Ayah dan Ibunya tak bisa berbuat apa-apa, karena kerajaan Hydra telah mengikat perjanjian dengan kerajaan Allendra. Dengan licik Allexandra mengkelabui Raja Hydran dengan perjanjian-perjanjian yang mereka buat sebelumnya membuat mereka tak bisa melakukan apapun.

Dengan segera Hydralia mengambil beberapa senjata dan persediaan makanan, saat ini yang ada di pikirannya adalah sahabatnya dan terutama Albertine. Nyawa Albertinelah taruhannya.

Tak peduli dengan teriakan sang Ibu, Hydralia langsung pergi melesat kembali kekerajaan Albert dengan menunggangi kuda. Dan saat ini terlintas di pikirannya adalah Allexandrina jika ia memang sudah tahu kejadian ini akan terjadi mengapa ia tak berbicara sedikitpun dan memilih bungkam?

Pertemuan

...  Kembali ke masa kini~...

...      Bagaimana dengan permainannya?...

...     Diharapkan agar pemain tidak kesulitan dalam menelaah alur cerita...

...     Selamat bermain~...

Dengan berat hati Angel, akhirnya gadis itu ikut bersama kedua orang tuanya untuk pindah. Jika saja ayahnya tak mengancamnya dan mempertaruhkan bibi Ani, pengasuhnya. Ia tak akan pernah mau pergi bersama kedua orang tuanya.

Beralih pindah rumah, begitu juga dengan Kampus. Tempat ia menimba ilmu hingga saat ini, dengan berat hati gadis itu juga harus meninggalkan semuanya. Setelah beberapa hari di kota barunya gadis itu akan berangkat masuk ke kampus untuk pertama kali. Dengan pakaian yang sederhana tapi terlihat anggun, gadis itu beralih berjalan menuju kelasnya didampingi salah satu dosennya.

Yah layaknya mahasiswa baru yang datang Angel memperkenalkan diri sewajarnya setelah selesai, ia diperbolehkan duduk dibelakang. Gadis itu langsung duduk ia tersenyum sekilas kepada gadis yang duduk disebelahnya. Tapi bukannya membalas gadis itu malah mengacuhkan dan membuang muka dari Angel.

Angel yang tidak peduli akan hal itu langsung berfokus kepada pelajaran materi yang disampaikan dosen saat ini.

Jam istirahat telah tiba, beberapa mahasiswa dan mahasiswi beralih keluar untuk beristirahat. Angel menolak ajakan mahasiswi lainnya untuk pergi ke kantin, ia ingin mengejar beberapa materi pembelajaran yang tertinggal olehnya. Btw, gadis disampingnya ini sama sekali tidak berbicara sedikit pun dengannya, bahkan meliriknya pun tidak?

Mengapa? Apa dia tidak begitu tertarik dengan anak baru? Atau—Aku jelek? Ah tidak! Jika

dibilang soal cantik sih—Dia sangat percaya bahwa dirinya tidak mungkin tidak menarik perhatian orang lain. Apa dia kutu buku?

“Permisi—Bolehkah aku—”

Brak

Angel kaget saat melihat segerombolan perempuan datang ke dalam kelasnya sambil mendorong pintu dengan keras. Saat ini situasinya memang sepi karena saat ini orang-orang sedang dalam jam istirahat. Angel menatap mereka yang berjalan kearah gadis yang duduk disebelahnya.

Dengan kasar mereka langsung menarik gadis pendiam itu, sebelumnya ia mendengar dari orang lain nama gadis yang ada disampingnya adalah Tika, lalu mengapa orang ini begitu kasar padanya? Apakah dia melakukan suatu kesalahan?

"Lo dibiarin sedikit malah ngelunjak ya?"Ujar salah satu gadis tersebut sambil menyudutkannya. Begitu juga gadis yang lain dengan tatapan membunuh yang ia arahkan kepada Tika.

Angel yang melihat hal itu berusaha untuk melerainya tapi terhenti karena teriakan seseorang.

"Lo juga dibiarin sedikit malah ngelunjak! Lo mau satu kampus tau kelakuan lo hah?!!!"Teriak seorang gadis yang muncul tiba-tiba dan menyandar pada pintu.

Gadis berambut lurus panjang dengan rambut hitam yang terikat menatap remeh sang pembuli sambil memutar ponselnya dengan lihai.

"Asal lo tahu, gue bisa ngirimin ini ke seluruh anak kampus dan— Lo semua bakal dikeluarin dari sini. Dan gue pastikan lo gak bakal bisa masuk ke kampus manapun"Ujar gadis tersebut dengan menatap tajam ketiga perempuan tersebut.

“Gua nggak ada urusan sama lo!”

“Oh ya? Kira-kira kalau gua upload videonya gimana yah? Seorang bunga di fakultas ini ternyata seorang pel*c*r yang mainnya sama om-om, bukan lo aja, gua punya video menarik lain tentang pengikut-pengikut dakjal lo! Gue pastiin lo bakal dikeluarin dari kampus dan nggak bakal diterima di kampus manapun? Gimana serukan?”

“Gua gak habis pikir orang famous kampus kayak lo mau cari tau tentang gue sedetail itu untuk si culun ini?” Ujar salah satu diantara mereka yang mungkin bisa dibilang ketua geng mereka.

“Ho oh, gue mau dia, gue saranin lo ngelepasin dia”

Salah satu dari mereka mendecak, ia meremas rambut Tika dengan kuat dan membisikan sesuatu ditelinganya.

"Lo lihat aja nanti" dan beralih pergi meninggalkan Tika dan Angel beserta gadis yang tadi menolongnya. Dengan cepat Angel menghampiri Tika bertanya tentang keadaannya.

"Lo jangan diam aja, sampai kapan lo mau digituin terus?!" Ujar gadis tersebut sambil menjulurkan tangannya kearah Tika.

"Nama gue Allexandrina Nabila panggil gue Nabila, mulai sekarang lo teman gue"

*Setiap karakter dimasa lalu dan dimasa saat ini saling berhubungan, sesuai dengan judul cerita yaitu “Reinkarnasi” so, mereka yang saat ini ada dimasa saat ini adalah reinkarnasi masa lalunya dan sebentar lagi kita akan menjelajahi masa lalu mereka, pemain diharapkan bersiap dengan segala kerumitan yang ada didalam cerita

⌚⌚⌚

Setelah jam pelajaran habis, Angel kembali pulang dan ****! Dia kehilangan uangnya. Bukannya apa-apa tapi uang itu adalah uang simpanan untuk nanti. Dan sekarang uang itu hilang. Bahkan sudah menyusuri sepanjang jalanan yang ia lewati tadi ia juga belum menemukannya.

"Permisi, apa kamu kehilangan ini?" Ujar gadis cantik tersebut kepada Angel. Ia melihat gadis tersebut dengan pakaian lusuh dan sudah mulai kusam dan terlihat robek gadis tersebut tersenyum sambil memberikan beberapa lembar seratus ribu kepada Angel.

Ya, memang benar ia kehilangan uang itu, tapi setelah melihat keadaan gadis didepannya ia berpikir ulang.

"Oh iya makasih, kalau boleh tahu ketemu dimana?" Tanya Angel sambil tersenyum dan mengambil uang tersebut.

"Aku ketemunya tadi disitu, waktu kamu jalan ini jatuh dari saku baju kamu" Ujar gadis tersebut dengan senyumannya.

"Kalau boleh tahu nama kamu siapa?"

"Chindy"Ujar gadis itu lirih.

"Makasih ya Chindy, tapi uangnya kamu ambil aja"Ujar Angel sambil tersenyum sedangkan Chindy merasa heran.

"Kok dikasih ke aku? Ini uang kamu bukan punya aku" Ujar gadis tersebut dengan polos.

"Ambil aja buat kamu, kalau boleh tahu Chindy tinggal dimana?"

"Disana" Ujar nya sambil menunjuk gubuk tua di bawah jembatan.

Terasa tersambar petir gadis itu merasa bersalah sekaligus iba dengannya.

"Kamu beneran kasih uang ini ke aku? Ini banyak loh" Ujar Chindy merasa segan.

"Gak papa untuk kamu aja, Chindy besok mau gak kamu ketemuan sama aku disini?"Tanya Angel.

Gadis itu mengangguk dan menggenggam tangan Angel.

"Angel, nama kamu Angelkan? Besok aku tunggu disini" Ujar gadis tersebut, Angel sedikit kaget mengetahui gadis itu tahu namanya tapi ia langsung mengerti saat ia melihat kearah name tag yang bertuliskan namanya.

"Iya, uangnya kamu manfaatin untuk kebutuhan kamu ya" Ujarnya sambil tersenyum.

"Makasih, sekali lagi makasih banyak" Ujar Chindy ia merasa terharu dan lebih tepatnya menangis.

"Iya, aku pulang dulu ya"Ujar Angel dan mendapat anggukan dari Chindy.

⌚⌚⌚

"Lo gak papa?" Tanya gadis berkulit putih dengan mata yang hitam mengkilap sambil menatap perempuan yang ada dihadapannya.

"Menurut lo?"Jawab gadis itu sinis

"Gue rasa lo gak kenal sama gue, tapi gue kenal sama lo. Lo anak Karate yang kemarin sampai tingkat Internasional itukan? Hebat juga lo" Puji gadis tersebut. Sedangkan yang dibilang hanya tersenyum sinis.

"Nama gue Hydralia Dealina, lo bisa panggil gue Dea" Ujar gadis itu sambil menyodorkan tangannya bermaksud untuk menolong perempuan yang ada dihadapannya.

Ia menyambutnya dan beralih berdiri "Dan gue gak perlu kenalin diri lagi kan?" Tanya gadis tersebut pada Dea, wajah gadis itu jadi berubah kesal.

"Ok, ok Nama Gue Farline Nurul, lo bisa panggil gue Nurul" Ujar gadis tersebut dan beralih merangkul Dea.

"Karena lo udah ngebantuin gue, gue traktir lo dan lo mulai sekarang jadi temen gue Ok" Ujar Nurul dan Dea hanya tersenyum dan membalasnya.

"Ok"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!