Di suatu pagi terdapat kesibukan disebuah rumah di dapur sederhana terlihat seorang wanita yang sibuk dengan peralatan masaknya mengolah nasi goreng untuk sarapan anggota keluarganya.
Ia sangat cekatan melakukan semuanya.Ditengah kesibukan memasak disempatkan untuk mencuci piring semua dikerjakan seorang diri tanpa ada yang membantu semua sudah biasa dilakukannya.
Setelah selesai memasak dan membereskan dapur ia mengambil kotak bekal untuk diisi dengan nasi goreng bersama dengan pergedel jagung untuk dibawa ketempat kerjanya.
" Alhamdulilah selesai juga" ujar wanita tersebut sambil melihat meja makan yang sudah terisi dengan hidangan untuk sarapan keluarga nya.
Ia kemudian bergegas kekamar karena akan segera mandi karena waktu menunjukkan pukul enam pagi.
Wanita tersebut bernama Melati.Ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.Melati bekerja disebuah perusahaan swasta bagian keuangan.Ia memang sangat pintar di waktu kuliah dulu.Selesai kuliah langsung melamar kerja dan diterima diperusahaan tempat ia bekerja saat ini sudah hampir enam tahun.
Selesai mandi melati langsung memakai pakaian kerja dengan setelan rok panjang dan baju kemeja,kebetulan ditempat kerja nya tidak ada terikat dengan menggunakan seragam tertentu yang penting sopan dan rapi.Melati berdandan dengan makeup simpel karena memang ia tidak menyukai dandan yang berlebihan cukup yang simpel saja.Tidak lupa ia menggunakan hijab menutup dada.
Melati memang gadis sederhana berkulit sawo matang dengan hidung mancung.Dibanding kan kedua adik nya yang memiliki kulit kuning langsat dan wajah nya memang lebih cantik dibanding kan dirinya.Dulu Melati sering merasa minder karena ia tidak secantik kedua adik nya karena memiliki wajah yang biasa saja.Ia pun merasa seperti anak angkat karena kedua orang tua nya berkulit sawo matang rupanya Melati memiliki perpaduan wajah seperti sang nenek sedangkan kakeknya merupakan keturunan china jadi wajar ibunya mirip china dan diwarisi oleh kedua adik nya.Melati memiliki dua saudara perempuan yang bernama Anggi berusia dua puluh lima tahun sudah menikah dan saat ini sedang hamil anak pertama.
Melati dilangkahi adiknya menikah saat itu ia tidak mempermasalahkannya tapi tekanan dari orang-orang sekitar membuat nya ingin menangis karena di cap perawan tua dan tidak laku.Bahkan ia dimarahi kedua orang tua nya karena banyak milih.Padahal Melati sendiri belum ada pria yang mendekatinya.Semua ini karena Melati merasa minder karena merasa ia tidak cantik dan menarik.Memang ia belum pernah dekat dengan laki-laki mana pun.Sekedar suka memang ada tapi Melati sadar diri karena ia merasa memiliki kekurangan dalam dirinya.Sehingga ia merasa minder sendiri.
Adik Melati yang paling kecil perempuan bernama Dena berusia dua puluh tahun dan saat ini sedang kuliah.Ayah Melati seorang pegawai negeri di salah satu kantor pemerintahan dan lima tahun lagi akan pensiun sedangkan ibunya tidak bekerja hanya ibu rumah tangga tetapi juga memiliki usaha kost disamping rumah yang dikelola nya.
Setelah selesai berdandan melati menuju ruang makan tempat keluarga nya berkumpul untuk sarapan bersama.
" Ma hari ni Dena mau jalan sama azka habis pulang kampus,bolehkan ma ?" tanya Dena sambil mengunyah nasi goreng.
"Tanya papa mu " ucap mama sambil memandang sang suami.
" Boleh tapi pulang nya jangan sore" jawab papa sambil meminum teh.
" Oke pa" jawab Dena sambil tersenyum dan menatap kakak nya Melati dengan tatap mengejek.
"Melati ! adik mu Dena sudah punya pacar,kamu kapan punya pacar belum pernah sedikit pun ada pria yang datang kerumah ini menemui mu,jangan sampai kamu dilangkahi lagi sama adikmu Dena mau jadi perawan tua,mama malu tiap hari ditanya tetangga kapan kamu nikah !" tegas mama sambil menatap melati tajam.
Melati hanya terdiam ia yang tadinya mau mengambil nasi goreng jadi urung dan meletakkan lagi sendok nasi yang sudah diangkatnya.
" Iya nih mbak udah tua gini bentar lagi tiga puluh,Dena malu punya kakak yang belum nikah,ngak mungkin Dena nunggu mbak nikah baru Dena nikah bakalan tua Dena nunggu mbak yang sampai saat ini masih jomblo akut " ujar Dena sambil memandang kakak nya sinis.Memang dua adik Dena tidak ada hormat nya dengan Melati bahkan mereka pun kadang membully sang kakak.
" Kalau Dena ingin menikah duluan mbak ikhlas ngak usah nunggu mbak " jawab Melati sambil menatap adik nya yang berada didepan nya.
" Cukup ! Jangan banyak membantah Melati,memang kamu mau dilangkahi adik mu lagi dijadikan bahan cemooh orang jangan membuat kami malu " hardik mama sambil menatap Melati tajam sedang kan papa melati hanya diam mendengar pertengkaran anak dan istrinya di meja makan karena sudah biasa ia mendengar nya.
" Melati pergi dulu sudah telat " ucap melati segera berlalu sambil mengambil kotak bekal dan kunci motor.Ia segera berlari menuju garasi mengeluarkan motornya.Ada bening air mata yang keluar di matanya.Perut nya yang semula lapar langsung kenyang mendengar perkataan mama dan adiknya.
" Melati....Melati.....mau kemana kamu,mama belum selesai bicara" teriak mama memanggil melati yang segera berlari menuju garasi.
" Udah ma biarkan ,malu Pagi-pagi udah teriak " ucap papa sambil menarik istrinya untuk duduk.
"Pusing aku pa punya anak susah diatur dikenalkan sama laki-laki ujung-ujung nya ditolak kayak dia paling cantik " gerutu mama .
...Jangan lupa like dan komennya ya.maaf klo banyak typo karena udah lama ngak nulis jadi kayak ngulang lagi dari awal....
Melati yang menghentikan roda motor kesayangan nya disebuah taman yang nampak sepi karena memang masih pagi.
Ia segera memarkirkan kendaraan tak jauh dari taman dan duduk dikursi yang memang banyak disediakan.Biasanya setiap sore banyak orang yang duduk-duduk sambil menikmati sore karena memang suasana nya sangat sejuk dan teduh apalagi kalau hari libur banyak yang joging disana.
Melati memang sering mengunjungi taman tersebut disaat hatinya lagi sedih dan sekarang memang ia sangat sedih dan ingin menangis.Dan sampai nya tempat duduk yang dituju ia pun tak bisa lagi menahan nya air matanya tumpah.
" hiks...hiks...apa salahku ya allah? sampai sebegitu rendah nya diriku,dianggap aib dan membuat malu keluarga " isaknya lirih sambil menyeka air matanya dengan tisu.
Melati memandang taman yang nampak sepi hanya ia sendiri yang duduk disini sambil menangis.
" Kenapa aku di perlakukan seperti ini.Aku tidak menginginkan hal ini tapi apa yang harus aku lakukan kalau saat ini aku belum menikah,apakah sebegitu malunya mereka memiliki anak yang belum menikah " lirihnya lagi.
Bukan kehendak nya diposisi seperti ini.Ia pun ingin menikah sama seperti perempuan lainnya tapi sampai saat ini ia pun belum menemukan jodohnya.
Sudah berapa banyak Melati dikenalkan dengan beberapa pria tapi setelah perkenalan pertama kemudian tidak ada kelanjutannya.Pernah terpikir ingin ke orang pintar tapi buru-buru ia beristifhar.
Sampai akhirnya ia pasrah terhadap jodohnya bahkan orang tua nya sibuk memperkenalkan dengan anak-anak teman mereka tapi setiap laki-laki yang datang pasti lebih tertarik terhadap kedua adiknya.Bahkan saking malunya orang tua nya pernah memperkenalkan seorang duda berusia lima puluh tahun yang penting Melati menikah.Tentu saja Melati menolaknya lebih baik ia tidak menikah daripada menikah dengan laki seumur papa nya.
Akibat penolakan nya ia ditampar dan dipukul oleh mamanya.bahkan ia dimaki-maki dan puncaknya sang papa menampar nya karena ia menolak keras untuk menikah dengan pria tua tersebut yang merupakan teman papanya dikantor.
Semua itu dilakukan karena adiknya Anggi mau menikah karena tidak baik melangkahi sang kakak makanya Melati yang harus menikah duluan apalagi saat itu Melati belum ada pria yang dekat dengannya.
" Mau jadi perawan tua jangan sok cantik ambil kaca coba lihat sudah secantik apa dirimu " teriak mamanya saat itu sambil mengcengkram pipi melati yang menangis sesengukan karena baru ditampar mamanya.
" Melati sadar diri ma,memang tidak cantik,Melati ikhlas kalau Anggi ingin menikah duluan jangan pikirkan Melati dan jangan paksa Melati menikah dengan pria yang lebih cocok jadi ayah Melati "isak Melati.
" Berani melawan orang tua kamu !" marah papanya.
"PLAK !"
Tamparan keras mendarat di pipi kanan melati membuat ia terhuyung kebelakang dan badannya menghantam tembok kamar rasanya sangat sakit sekali dan ia pun terjatuh kelantai.Pipi kiri sudah duluan di tampar mamanya ini di tambah pipi kanan.Darah segar mengucur dibibirnya.
" Bunuh saja Melati kalau memang aib bagi keluarga ini " lirihnya sambil memegang pipinya menahan sakit kiri dan kanan.
" Udah ma tinggalkan anak tidak tahu diri ini " ucap papanya dengan tatapan matanya yang marah.Kedua orang tuanya keluar dari kamarnya dalam keadaan marah setelah menghajarnya dengan bibir yang pecah mengeluarkan darah.
Melati menangis menatap kepergian orang tuanya.Tiga hari ia tidak masuk kantor dengan alasan sakit.Tidak sedikit pun kedua orang tuanya melihat keadaan nya setelah kejadian itu ia pun langsung sakit.Melati sendiri yang mengurus dirinya dengan obat seadanya dan makan nasi sisa karena tidak ada makanan sebab selama ini ia yang memasak kalau dirumah.
Itu adalah kejadian yang tidak pernah akan ia lupakan sepanjang hidup.Orang tua yang membesarkan nya tega melakukan itu.Memang dari dulu ia sering diperlakukan tidak adil oleh orang tua kalau apa pun ia mesti mengalah dari adiknya.Bahkan ia sudah biasa di cubit oleh mamanya kalau tiba-tiba adiknya menangis karena Melati tidak mengajak adiknya bermain waktu kecil.Tapi papanya tidak pernah memukul nya dan kejadian ia menolak perjodohan itu lah pertama kali ia mendapat tamparan dari sang papa.
" Ya allah kuatkan lah hamba " lirih Melari sambil mengingat semua kenangan pahit yang pernah di hadapinya.
Semenjak kejadian ia di tampar kedua orang tuanya Melati tidak mau banyak bicara lebih baik ia menghindar kalau sudah mulai pembicaraan tentang jodoh.
Setelah lima belas menit duduk di taman dengan menangis dan sudah lebih tenang ia pun segera mau berangkat kekantor kebetulan kantor dimulai setengah jam lagi.Melati membetulkan riasan bedak yang luntur karena air mata.Ia tidak ingin orang dikantor tahu kalau habis menangis.
Melati segera memacu laju kendaraan nya dengan keadaan jalan yang sangat macet karena memang jam kantor.Sebenarnya Melati tidak ingin menggunakan motor untuk kekantor biasanya lebih banyak memggunakan gojek karena tidak capek di jalan tapi kejadian di meja makan saat ia sarapan bersama keluarga membuat nya ingin cepat keluar dari rumah.
Akhirnya ia pun tiba di kantor dan segera memarkirkan kendaraan nya di parkiran khusus motor.
" Lho tumben mel bawa motor ?" tanya salah satu wanita yang kebetulan baru sampai dan sedang parkir kendaraan.
" Eh...mbak tika, iya mbak pingin aja bawa motor udah lama ngak di pake " alasan melati sambil memandang wanita bernama tika yang sedang melepaskan helm yang kebetulan parkir disebelah motornya.
Tika merupakan teman satu divisi bagian keuangan ia merupakan senior karena lebih sepuluh tahun bekerja diperusahaan tersebut saat ini sedang hamil anak kedua.
" Lho mbak juga tumben bawa motor lagi hamil gini biasa diantar sama sama pak suami " tanya melat lagi memandang wanita cantik yang sedang membetulkan jilbabnya.
" Mas Dani lagi dinas luar mel sebenarnya dia juga ngak ngasi izin mbak bawa motor,minta mbak naik gojek aja tadi malah udah dipesan sama mas Dani tapi mbak tolak lagi pun jarak kantor sama rumah juga dekat ngak sampai sepuluh menit,nah ini mas dan nelpon,mbak angkat dulu ya..." sambil mengangkat panggilan di handphone yang dipegang nya,Melati pun tersenyum sambil mengangguk.
Melati melihat Tika yang sangat manja berbicara melalui handphone kepada suaminya kadang ia iri melihat Tika.Suaminya sangat mengayomi dan penyayang terhadap istri dan anaknya.Apalagi beda umur mereka cukup jauh sekitar delapan tahun lebih tua usia suaminya.Melati kadang terpikir apa ia bisa mendapat kan pasangan hidup seperti itu.
" Ayo mel kita masuk " ajak Tika saat setelah selesai menelpon suaminya.Melati pun mengangguk mereka berjalan beriringan untuk absen kantor.Kantor mereka berada dilantai lima.Di depan lift sudah banyak yang mengantri karena sudah mau masuk jam kantor.
" Bawa bekal lagi mel?" tanya Tika saat mereka menunggu lift.
" Iya mbak,hari ini bawa nasi goreng,kebetulan melati bawa agak banyak khusus untuk bumil " ucap melati sambil mengangkat totebag yang dibawanya.
" Makasih banyak adik ku tersayang tahu aja kalau mbak mu ini paling doyan masakan aunty melati " sambil mengusap perutnya yang belum nampak membuncit karena baru memasuki kehamilan tiga bulan.
Semenjak hamil Tika memang susah makan agak pemilih dan hanya suka dengan masakan yang dibuat Melati pernah ia minta khusus ayam geprek buatan Melati karena Tika pernah mencicipi nya pas melati bawa bekal ke kantor rasa nya beda dengan yang di jual ditempat lain.
Akhirnya setelah mengantri mereka pun bisa masuk lift dan segera menuju lantai lima.
TING...pintu lift pun terbuka mereka pun sampai dan segera keluar dari lift menuju meja kerja.Beberapa rekan kerja sudah ada yang sampai.
"Pagi semua " sapa Melati dan Tika sambil tersenyum yang dijawab oleh beberapa rekan kerja yang sudah lebih dulu sampai.
Melati dan Tika memang duduk bersebelahan mereka juga akrab.Tika sudah menganggap Melati sebagai adik nya karena ia anak tunggal.Melati mulai membersihkan meja kerjanya menghidupkan komputer dan hari ini sudah menumpuk kerjaan membuat laporan bulanan perusahaan.
" Pagi mbak mek mbak Tika,hari ini mbak mel bawa bekal apa?" tanya Mia salah satu rekan divisi mereka yang paling muda kebetulan baru sampai.
" Hei centil jangan ambil bagian mbak ya itu udah dibuat khusus untuk mbak ,ingat mbak lagi hamil mau tanggung jawab kalau anak mbak nanti ileran " jawab Tika sambil mengelus perut nya.
" Kok mbak bumil yang sewot kan Mia tanya sama mbak mel " gerutu Mia sambil mengerucut bibirnya.Melati hanya ketawa melihat tingkah mereka berdua.Mia memang di panggil centil oleh mereka karena memang pembawaan nya ceria dan sedikit genit tapi jadi hiburan bagi divisi mereka.Apalagi Mia baru satu tahun bergabung sebelumnya beda divisi.
" Hari inj mbak masak nasi goreng sama pergedel agak lebih jadi bisa makan sama-sama " Jawab Melati sambil menyusun berkas yang akan direkap nya.
" Makasih banyak Mbak Mel,Mia doa kan banyak rejeki segera ketemu jodoh" doa Mia di mainkan oleh Tika dan Melati.
Setelah saling bercerita mereka pun mulai sibuk dengan kerjaan yang menumpuk yang harus segera diselesaikan.Melati pun tenggelam dengan pekerjaan nya ia melupakan kejadian tadi pagi.Melati sangat bersyukur mendapatkan rekan kerja yang sangat solid tidak saling kepo dengan urusan orang.
Disini Melati merasa di hargai oleh rekan kerjanya tidak ada sedikit pun pertanyaan tentang kapan ia menikah diusia yang sudah sangat matang karena bagi mereka itu adalah privacy.
Maaf ya aku mungkin ngak bisa update tiap hari kalau ada waktu baru update dan jalan cerita ini mungkin agak lambat jangan tanya kapan ketemu jodohnya.Yang penting ikuti saja alur cerita nya dengan konflik yang tidak berat.jangan lupa like komen dan subscribe.🙏
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!