NovelToon NovelToon

Transmigrasi Ke Dalam Novel

EPISODE 1

Setelah menangani pemeriksaan pada tentara militer , seorang dokter militer wanita menyempatkan diri membaca sebuah novel yang bertema kerajaan kuno.

" Ini jelas tidak adil !! mengapa tidak aku saja yang menjadi nona Cheng Yu itu biar ku hajar semua orang yang menindas ". Ucap dokter militer tersebut disertai rasa kesal .

Ketika selesai membaca novel tersebut , dia hendak pergi ke kamar mandi namun ternyata kakinya terpeleset dan terjatuh .

#Gubrakkkk#

Begitu membuka kedua matanya , dokter militer itu nampak terkejut bukan main.

" Apa ini !! ". Serunya sambil mengucek kedua matanya untuk memastikan dimana dia berada saat ini .

Seorang pelayan wanita memanggilnya nona kedua.

" Nona kedua akhirnya Anda terbangun setelah beberapa hari tidak sadarkan diri , aku senang ." Kata pelayan wanita di samping dokter militer itu.

" Kamu memanggilku apa tadi ? no-nona kedua."

" Ada apa denganmu nona ?." tanya pelayan wanita itu sambil memperhatikan nona mudanya .

" Ini dimana ?".

" Kediaman Jendral Cheng , nona. Apakah anda tidak ingat ?." Ujar pelayan itu .

Ketika mendengar nama Jendral Cheng , dokter militer itu langsung terbangun dari tidurnya dan mencari cermin.

" Dimana cerminnya ?".

Pelayan wanita tadi segera memberikan cermin tersebut .

" Aku, apakah aku sudah bertransmigrasi ke dunia lain ? Pelayan wanita itu bilang jika tempat ini adalah kediaman Jendral Cheng , kalo begitu aku adalah ------ ". Gumam dokter militer .

Sebuah ingatan tiba-tiba menyerang pikirannya, menampakkan secara langsung bagaimana pemilik asli mendapatkan siksaan yang bertubi-tubi.

" Sialan , perkataanku benar-benar manjur. Saat ini aku adalah nona muda kedua yang artinya itu Cheng Yu !!".

" Nona , ada apa dengan anda ?". Tanya pelayan itu sekali lagi untuk memastikan keadaan majikannya.

" Ru-ruyan kan ". Kata dokter militer .

" Benar nona , akhirnya nona bisa mengingatku ". Kata pelayan bernama ruyan.

Karena sudah menjadi Cheng Yu, maka dokter militer era modern itu akan mengubah jalan ceritanya .

Ruyan merasa jika nona mudanya agak aneh namun tidak ada kecurigaan .

Hari ini Kediaman Jendral Cheng sangat sibuk , karena jendral Cheng dikabarkan akan segera kembali ke Ibukota.

Selir Xu meminta pelayan untuk pergi ke halaman Meiyu , dimana nona muda kedua tinggal.

" Permainan akan segera dimulai , selir Xu kita akan bertaruh kali ini ". Gumam Cheng Yu.

Pelayan atas perintah selir Xu sudah datang dan melihat keadaan Cheng Yu.

" Mengapa dia tidak mati saja !!". Ucap pelayan kiriman selir Xu .

" Lancang , beraninya mengatakan hal itu pada nonaku ". Ujar Ruyan yang tidak terima.

Cheng Yu tersenyum sinis melihat betapa beraninya pelayan disampingnya.

" Ruyan , tutup pintunya ". Titah Cheng Yu.

" Baik nona ".

Pelayan kiriman selir Xu menatap Cheng Yu dengan sombong , bahkan meremehkannya.

" Pelayan kan ? ckckck ".

*PLAK*

Cheng Yu langsung memberi pelajaran pada pelayan itu dengan tamparan yang sangat kuat hingga tubuhnya terlempar ke lantai .

Ruyan tampak shock melihat Cheng Yu memperlakukan pelayan selir Xu dengan kejam.

" Kau ini hanya pelayan rendahan beraninya menyuruhku mati !! ". Ujar Cheng Yu .

" Kau pantas mendapatkannya !!". teriak pelayan itu.

Tanpa diduga perkataan pelayan itu membuat Cheng Yu langsung emosi dan kesal hingga menjambak rambutnya dengan kasar .

" Ambil tali , ikat dia disini . Jangan lupa tutup mulutnya ". Titah Cheng Yu pada Ruyan .

" Ba-baik nona ". Kata ruyan .

Ruyan tercengang kala majikannya memegang sebuah cambuk ditangannya.

" Apakah ini hanya ilusiku saja ? mengapa setelah tidak sadarkan diri begitu banyak perubahan yang terjadi padanya ". batin ruyan.

Meski banyak perubahan yang terjadi, ruyan sangatlah senang karena nonanya tiba - tiba menjadi wanita yang kejam dan tangguh .

Selir Xu merasa kesal karena pelayan yang diperintahkan belum datang.

Jendral Cheng sudah sampai di pintu gerbang kediaman Cheng.

Semua orang menyambutnya dengan penuh suka cita .

" Ayah ". beo Cheng Ran , anak ketiga jendral Cheng bersama Selir Xu .

" Ranran , kau sudah sebesar ini ". Kata Jendral Cheng.

" Dimana Yu'er ?". Tanya Jendral Muda Cheng, Cheng Zhi, kakak kandung Cheng Yu.

" Dia selalu berada di kamarnya ". Jawab Cheng Ran.

Jendral Cheng menatap ke arah selir Xu , sepertinya sedang menuntut penjelasan.

" Yu'er sedang tidak enak badan , beberapa hari ini dia tidak sadarkan diri tuan ". Jelas Selir Xu.

Kedua jendral langsung panik bahkan berniat hendak pergi ke halaman Meiyu.

" Salam ayah , salam kakak ". Ucap Cheng Yu yang mengejutkan selir Xu dan cheng ran.

" Yu'er ". Seru Jendral Cheng , secara reflek datang memeluknya dengan penuh kasih sayang.

Hari ini Cheng Yu sengaja tidak merubah penampilannya karena dia tidak ingin terlihat menonjol .

Jendral Muda Cheng melihat perbedaan antara Cheng Yu dengan Cheng Ran.

" Kakak, ada apa ?". Tanya Cheng Yu.

" Kau sudah sebesar ini mengapa berpenampilan seperti anak-anak ". Ujar Cheng Zhi.

" Kakak jangan bercanda , penampilanku selalu dijaga oleh selir Xu . Benar kan selir Xu". Ujar Cheng Yu yang sengaja memprovokasi .

Seketika itu juga tatapan dingin jendral muda membunuh selir Xu , seakan memperingatkannya.

Rumor di ibukota siapa yang tidak tahu, Nona ketiga Cheng sangat berbakat dan dinobatkan wanita tercantik.

Sedangkan nona kedua Cheng adalah seorang gadis yang lemah, tidak berbakat berpenampilan seperti anak-anak.

" Maafkan aku, tidak berada disisimu selama ini ". Lirih Jendral Muda Cheng sambil memeluk adiknya .

" Jendral Muda Cheng ini sangat tampan dan berwibawa , mengapa harus menjadi kakakku huhuhu sayang sekali ". Batin Cheng Yu , yang saat ini berada di dalam pelukan jendral muda Cheng.

Selir Xu merasa terancam karena ulah Cheng Yu , jendral muda pasti tidak akan melepaskannya .

" Selir Xu , penampilanmu saat ini sangatlah lucu. Ketakutan kan ? ini masih belum apa-apa , tunggu hadiah selanjutnya ". batin Cheng Yu.

EPISODE 2

Selir Xu tidak sabar membuat perhitungan pada Cheng Yu , namun sepertinya saat ini rencananya gagal .

Jendral Muda Cheng mengunjungi Cheng Yu bahkan bercerita pengalamannya saat berasa di Medan pedang .

" Aku ingat jika hari ini selir Xu akan membuat perhitungan padaku, sangat tidak sabar rupanya ". batin Cheng Yu.

" Ini sudah larut, besok kau ikutlah denganku masuk istana ". Ajak Cheng Zhi.

Cheng Yu tidak mengambil keputusan tergesa -gesa karena menurutnya memasuki istana terlalu cepat.

" Kondisiku belum pulih kak, maaf tidak bisa pergi ". Alasan Cheng Yu.

" Tidak apa, beristirahatlah ". Kata Cheng Zhi.

Pelayan yang diperintah selir Xu pergi ke halaman Meiyu dinyatakan meninggal .

" Bagaimana ini nona ?". Panik Ruyan.

" Buang saja ke danau , panggil beberapa pelayan pria menghadapku ". Titah Cheng Yu.

Pelayan pria melihat bagaimana pelayan suruhan selir Xu mati mengenaskan di tangan Cheng Yu .

" Jika ada yang berani membocorkan , kupastikan kalian akan mengalami hal serupa . Paham !!". Ancam Cheng Yu pada beberapa pelayan .

Perubahan besar yang terjadi pada Cheng Yu membuat para pelayan dipaksa untuk memihaknya.

Selir Xu sangat senang karena Cheng Yu tidak ikut masuk ke istana sehingga Cheng Ran mendapatkan kesempatan untuk mencuri perhatian para Pangeran dan pejabat istana .

Kecantikan Cheng Ran memang sangat menonjol , banyak pasang mata yang melihat pesona kecantikannya dan tidak sedikit yang memuji namun masih ada beberapa yang mengkritik .

" Hanya anak selir yang bertingkah layaknya putri sah ". Ujar beberapa pejabat .

Kaisar memberi penghargaan kepada Jendral Cheng atas pencapaiannya di Medan perang .

Ketampanan jendral muda Cheng menarik perhatian beberapa putri kekaisaran .

" Anak-anak jendral Cheng tampan dan cantik , tidak heran jika banyak bangsawan yang ingin menikahinya ". Ujar beberapa Pejabat .

" Bukankah masih ada Putri sah yang rumornya tidak secantik nona ketiga bahkan dia tidak berbakat ".

Cheng Ran berhasil menarik perhatian salah satu menteri keturunan bangsawan .

Beberapa pangeran mungkin juga tertarik akan kecantikannya namun mereka tidak terlalu mementingkan kecantikan.

Perebutan kekuasaan sudah biasa terjadi , kaisar bingung untuk memilih pangeran mahkota .

Sepulang dari istana , Cheng Zhi pergi ke sebuah toko kain .

Ketika Cheng Zhu hendak memilih kain yang cocok untuk Cheng Yu , tak sengaja melihat seorang gadis yang mungkin postur tubuhnya sama dengan adiknya.

" Nona, tuan muda itu sepertinya telah memperhatikan anda sejak tadi ". Bisik seorang pelayan yang berada disisi gadis itu.

Gadis tersebut menatap ke arah Cheng Zhi , dan ternyata tatapan keduanya saling bertemu.

" Cuihe ayo kita pergi ". Kata gadis itu .

Cheng Zhi yang merasa penasaran segera mencaritahu nama gadis itu pada pemilik toko .

" Gadis itu nona keempat Lin , tuan. Dia memang pemalu ". Ujar pemilik toko.

Tiba di kediaman Cheng , sungguh tidak terduga akan kedatangan tamu terhormat.

" Jendral Li ". Sapa Cheng Zhi.

" Jendral Muda Cheng ". Sapa balik Jendral Li.

Jendral Li adalah adik dari selir kekaisaran , maksut kedatangannya sudah jelas .

" Bagaimana menurut jendral muda Cheng tentang Putri Keenam ?". Ujar Jendral Li.

Cheng Yu melihat kedua jendral tersebut mengobrol , namun sepertinya Cheng Zhi mengalami kesulitan.

" Ini adalah, kakakku yang tampan membuat putri keenam tergila-gila. Pasti saat ini dia bingung ". Gumam Cheng Yu.

Benar saja, Cheng Zhi mengalami kesulitan untuk menjawab pertanyaan jendral Li.

" Kakak , kucari kemana-mana ternyata ada disini. ". Kata Cheng Yu.

" Duduklah , ini adalah jendral Li adik selir Li ". Jelas Cheng Zhi.

Jendral Li yang tidak mempercayai rumor tentang nona kedua , kali ini melihat secara langsung baru percaya.

" Pasti dia akan mengadu pada Pangeran yang akan dijodohkan denganku, silahkan saja hahahaha siapa juga yang mau denganku yang tidak cantik ". Batin Cheng Yu.

Jendral Li mengurungkan niatnya dan segera kembali ke istana .

Cheng Zhi sangat berterima kasih pada adiknya karena sudah membantunya.

"Kau ini, dandanan macam apa ini . Jelas saja jendral Li ketakutan melihat wajahmu ". ujar Cheng Zhi.

" Bukankah berkat dandanan ini , jendral Li mengurungkan niatnya untuk melamarmu ". Ungkap Cheng Yu.

" Melamar ? dia melamar siapa ." kata Cheng Zhi.

" Jangan sampai dia melamarmu ". Celetuk Cheng Yu.

" Yu'er jaga bicaramu , aku masih pria normal". Kata Cheng Zhi yang tidak terima.

" Baiklah, aku hanya bercanda. Bukankah dia adik selir Li ". Kata Cheng Yu.

Cheng Zhi langsung paham dengan perkataan adiknya.

" Ehm bukankah menikahi seorang putri kekaisaran termasuk berkah bagi keluarga ". Kata Cheng Yu.

" Tidak sesederhana itu ". Kata Cheng Zhi yang memperlihatkan ketidaktertarikan.

Cheng Yu ingat betul bagaimana kisah perjalanan hidup kakaknya yang cukup kasihan .

Cheng Zhi diam-diam jatuh cinta pada Lin Jiao dan hanya ingin menikah dengan gadis itu.

" Di novel ini, kakakku yang tampan harus merasakan patah hati sampai mati karena ulah selir Li yang kejam . Aku harus mengambil tindakan secepatnya untuk kakak". Batin Cheng Yu.

Cheng Yu pergi menemui ayahnya untuk mengatakan sebuah fakta.

" Zhi'er mencintai gadis Lin keempat ? mengapa dia tidak mengatakan secara langsung ". Kata Jendral Cheng.

" Itu karena kakak takut anda menolak , keluarga Lin bukan keluarga yang terpandang". kata Cheng Yu.

" Yu'er bagaimana menurutmu ?." tanya Jendral Cheng .

" Segera lamar nona Lin Jiao itu dan menikahkan mereka , lebih cepat lebih bagus ayah . Apa ayah tidak mau memiliki cucu gendut yang gemoy ". Kata Cheng Yu.

" Gemoy ? apa itu gemoy ." heran Jendral Cheng.

" Ahh gemoy itu Lucu ayah , hehehe ". Jawab Cheng Yu.

" Bagaimana jika kita pergi hari ini juga ." ajak Jendral Cheng.

" Ashiaapp boskuh ". Semangat Cheng Yu sambil memberi hormat .

" Yu'er mengapa kata-katamu ini terlihat aneh bahkan tanganmu juga aneh , bahasa tubuh apa itu ". Kata Jendral Cheng.

" Ini , jangan bahas lagi. Ayo siapkan hadiah pertunangan untuk nona Lin itu ayahh ". Kata Cheng Yu .

Keluarga Lin menyambut jendral Cheng , bahkan maksut kedatangannya dapat diterima langsung.

Cheng Yu hendak mengajak Lin Jiao berbicara diluar agar tidak ada yang menguping.

" Nona Lin pasti bingung dan heran kan , mengapa tiba - tiba ada yang datang melamarmu ". Kata Cheng Yu .

" Hamba meminta nona Cheng menjelaskan , mengapa jendral muda Cheng melamar hamba rakyat jelata ini ". Kata Lin Jiao.

" Kau ini jangan terlalu formal , aku bukan seorang putri kekaisaran ". Kata Cheng Yu.

" Jangan nona , anda adalah seorang bangsawan terhormat ". Kata Lin Jiao .

" Apa bedanya , kau ini sekarang calon istri utama jendral muda Cheng yang tampan ". Kata Cheng Yu.

" Apakah sebelumya kami pernah bertemu ?". Tanya Lin Jiao .

Cheng Yu berusaha mengingat kembali , dimana mereka bertemu untuk yang pertama kalinya.

EPISODE 3

Cheng Yu meminta ayahnya agar segera melaporkan pernikahan kakaknya pada kaisar .

Sebelumnya kaisar merasa keberatan karena kesenjangan keluarga yang sangat jauh.

Keluarga Cheng jelas sangat terhormat dan keluarga Lin hanyalah keluarga biasa .

Cheng Yu yang sudah bersiap siaga meminta Cheng Zhi menyusul ayahnya karena alasan lain.

" Kakak harus membantu ayah menghadap kaisar , sepertinya ayah menemui kesulitan . cepat pergilah ". Desak Cheng Yu .

Cheng Zhi bergegas pergi ke istana menghadap kaisar .

Kedatangan Cheng Zhi membuat kaisar percaya jika pria itu rela berkorban bahkan akan memohon atas pernikahannya dengan gadis Lin.

" Baiklah, karena jendral muda Cheng sangat berjasa bagi Daxia maka aku akan merestui pernikahan ini ". Ucap Kaisar yang agung.

" Terima kasih yang mulia ". Ucap Jendral Cheng .

Perasaan Cheng Zhi tidak enak, dia tidak tahu seperti apa kesulitan ayahnya .

" Ayah akan menikahi siapa ?". Tanya Cheng Zhi.

" Apa ? kau pikir yang akan menikah itu aku ya. Sebaiknya persiapkan pernikahanmu ". Kata Jendral Cheng .

" Per - pernikahanku !! jadi ayah memohon pernikahanku pada kaisar ". Tanya Cheng Zhi untuk memastikan.

" Kau ini kenapa ? bukankah itu baik , ayo pulang ". Ajak Jendral Cheng.

Ketika sampai di kediaman Cheng , Cheng Yu tidak sabar menunggu kedatangan ayah dan kakaknya dari Istana .

Selir Xu tidak bisa mengambil tindakan untuk menindas Cheng Yu , karena Cheng Zhi sudah memperingatkannya .

" Ayah, kakak !! bagaimana , berhasil kan ". Tanya Cheng Yu.

Jendral Cheng tersenyum sedangkan Cheng Zhi masih tampak tidak mengerti dengan apa yang sudah terjadi.

" Hei kakak , mengapa kau seperti orang linglung ?". Kata Cheng Yu.

" Kau bilang ayah mendapatkan kesulitan di istana , ternyata dia memohon pernikahan . Awalnya kupikir dia yang akan menikah lagi ". jelas Cheng Zhi.

" Hahahaaha gemes banget sih ". Kata Cheng Yu yang kelepasan.

" Apa yang kau katakan itu Yu'er , aku tidak mengerti ". Heran Cheng Zhi.

" Hehehe maksudnya , kakak sangat beruntung bisa menikah dengan orang yang dicintai ". Kata Cheng Yu.

Hal ini membuat Cheng Zhi tampak semakin bingung dan hampir frustasi .

" Siapa yang akan kunikahi ?". Tanya Cheng Zhi .

" Tebak saja ". Kata Cheng Yu.

" Yu'er ???".

" Itu Nona Lin ". Ungkap Cheng Yu.

Mendengar nama nona Lin disebutkan , jantung Cheng Zhi hampir melompat dari tempatnya.

" Kakak ada apa denganmu ?". Panik Cheng Yu.

" Sepertinya jantungku akan melompat ". Kata Cheng Zhi.

" Lebayyy ihh ". Kesal Cheng Yu .

" Hah, apa itu lebayy ?". Tanya Cheng Zhi .

" Duhh jangan dibahas lagi deh, sebaiknya kakak persiapkan pernikahannya . Jangan lupa mahar yang pantas untuk kakak iparku". Kata Cheng Yu .

Cheng Yu sudah berhasil merubah takdir kakaknya , selanjutnya adalah pembalasan dendam pada selir Xu dan Cheng Ran.

" Kakak pasti sangat bahagia hari ini, karena kaisar sudah setuju maka selir jahanam itu sudah terlambat . Alurnya terlalu cepat wkwkw ". Gumam Cheng Yu.

Putri Keenam marah besar mendengar informasi pernikahan Jendral Muda Cheng dengan gadis lain .

" Dia hanya bisa jadi suamiku !! Aku harus menemui ibu ". Emosi Putri Keenam.

Selir Li menyalahkan jendral Li atas kelalaiannya .

Jendral Li pergi ke kediaman Raja Ling , meminta pertolongan .

" Kau datang pada Pangeran Yong hanya untuk masalah sepele ". Kata Pengawal Raja Ling.

" Selir Li sangat marah , bukankah pangeran Yong atasan kami . Jendral Muda Cheng pasti tunduk dengan perintah Pangeran Yong ". beber Jendral Li.

" Sebaiknya kau kembali, jangan membuat tuan marah ". Saran Pengawal Raja Ling.

" Jinglan tolonglah aku kali ini ". Mohon Jendral Li.

" Jangan menampakkan wajah jelekmu padaku , percuma ". kata Pengawal Raja Ling bernama Jinglan.

Jendral Li gagal bertemu dengan Pangeran Yong .

Pangeran Yong dijuluki dewa kematian , tidak ada yang berani menyinggungnya termasuk kaisar karena sesungguhnya dialah pemilik tahta Daxia .

Putri Keenam juga berinisiatif pergi ke kediaman raja Ling untuk meminta bantuan , namun tidak berhasil .

" Tidak ada cara lain, aku harus menyingkirkan gadis Lin ini . Jenderal Muda Cheng hanya akan menjadi milikku ". Kata Putri Keenam.

Selir Li mengundang selir Xu datang ke istana Harem .

Cheng Yu sudah menyiapkan segalanya untuk melindungi Lin Jiao.

" Rencana pembunuhan ini pasti akan terjadi dan sulit dihindari tapi seharusnya bisa diatasi ". gumam Cheng Yu.

Hari baik telah tiba , Pernikahan Jenderal Muda Cheng dengan Nona Lin Jiao segera dilaksanakan .

Ada banyak tamu yang datang , bahkan seorang dewa kematian turut hadir karena Cheng Zhi merupakan bawahan terbaiknya.

" Mengapa ada banyak pria cantik dan tampan disini ? seketika rasa menggatalku meronta - ronta , eh siapa pria yang datang ini ?? ". batin Cheng Yu , saat ini tengah memperhatikan dewa kematian .

Tidak ada yang berani menatap ke arah pangeran Yong secara langsung .

Pernikahan dinyatakan telah selesai , semua tamu kembali ke kediaman masing - masing.

Cheng Zhi yang sudah tidak sabar segera menghampiri pengantin wanita yang sudah menunggu di kamar pengantin.

" Ehm, kakak tunggu dulu ". Kata Cheng Yu.

" Yu'er bisakah jangan menggangguku kali ini". Mohon Cheng Zhi.

" Hei kakak, aku datang hanya untuk memberikan hadiah ini padamu ." kata Cheng Yu , yang memberikan sebuah botol kecil berisi air.

" Apa ini ?". Tanya Cheng Zhi.

" Jika kau ingin istrimu itu puas , maka campurkan air ini ke dalam minumanmu ". Bisik Cheng Yu.

" Apakah bisa sepuas itu ?".

" Tidak mempercayaiku , kembalikan barangnya ". Kesal Cheng Yu.

" Baiklah, jangan marah. Sekarang kau kembalilah ". Usir Cheng Zhi pada adiknya.

" Selamat bercocok tanam kakakku ". ucap Cheng Yu.

" Dia mengatakan hal aneh lagi ". Gumam Cheng Zhi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!