NovelToon NovelToon

RINDU SANG PRESDIR

BAB 1

Di sebuah ruang kamar VVIP rumah sakit PERMATA DOA. Keluarga Hari Jaya Group sedang melakukan pertemuan kusus dengan beberapa dr. Spesialis Kandungan dan beberapa dr. Bedah yang lain.

Keluarga Hari Jaya Group berusaha untuk mendapatkan keturunan dari darah dagingnya sendiri. Keluarga yang terkenal dengan sebutan HJG tersebut ingin melakukan suntik Insiminasi. Karena anak tunggal dari keluarga HJG mempunyai istri yang sulit untuk mengandung sehingga jalan satu-satunya adalah melakukan program Inseminasi buatan dengan meminjam kandungan seorang wanita yang sudah dipilih untuk dijadikan ibu dari proses IUI pasangan keturunan Hari Jaya Group.

Anak Tunggal dari Hari Jaya Group bernama Arka Jaya Kusuma usia 28 tahun putra pasangan Bapak Hari jaya Kusuma dan istrinya Isti Jaya Kusuma sedangkan Selena Hiyuri usia 26 tahun adalah putri bungsu dari pasangan Pak Amran dan Bu Dona atau orang kaya dari Bengkulu. Usia pernikahan mereka baru 3 tahun, tapi karena orang tua Ari Jaya Kusuma yang sudah tidak sabar ingin menimang seorang cucu, maka diambil keputusan untuk melakukan proses bayi IUI.

Dari proses diskusi yang alot antar keluarga Hari Jaya Group dan keluarga Selena atau istri Arka Jaya Kusuma. Kesepakatan untuk melakukan proses Inseminasi buatan diambil oleh kedua belah pihak keluarga. Ahirnya karena keputusan sudah diambil mereka memilih untuk melakukan proses Inseminasi di rumah sakit PERMATA DOA. Rumah sakit tersebut adalah rumah sakit milik keluarga HJG.

Keluarga HJG membangun rumah sakit Permata Doa dengan peralatan yang sudah sangat canggih. Para dr. Spesialis dan dr. Umum sudah sangat profesional. Tidak main-main tes masuk karyawan rumah sakit Permata Doa dari mulai Dokter, Suster, Apoteker, Bagian administrasi, keamanan kebersihan dan lainnya dengan seleksi yang sangat ketat. Dari fasilitas kesehatan, Gedung, Kebersiahan semua harus no satu dan diutamakan.

Proses IUI yang akan ditempuh oleh pasangan Pak Arka dan Bu Selena tidak gampang. Semua dilakukan dengan proses dan prosedur yang sangat panjang dan lama. Harus ada kesepakatan dan komitmen antara suami dan istri. Dan proses Inseminasi tidak mudah. Ada yang langsung berhasil dan ada pula yang mengulang beberapa kali.

Setelah semua proses terlampaui, yang menjadi kendala utama bagi pasangan Pak Arka dan Bu Selena adalah wanita yang akan dititipi benih dari keturunan HJG. Siapa wanita yang sanggup mengandung janin orang lain sampai 9 bulan dengan tanpa boleh mengetahui lagi silsilah dari bayi yang dititipkan di kandungannya.

Keluarga HJG berupaya untuk mencari wanita yang sanggup dan pantas untuk mengandung keturunan dari keluarga besar HJG. Sedangkan dari keluarga Bu Selena tidak di beri wewenang untuk mencari wanita tersebut. Berhari-hari sampai selang 1 Bulan, barulah keluarga HJG menemukan wanita yang tepat untuk dititipi benih dari keturunan tunggal keluarga besar HJG. Maka proses persiapan IUI dimulai dengan persiapan yang sangat matang dan penuh dengan pengamanan ekstra.

Hari yang di tunggu oleh keluarga HJG telah tiba. Hari bersejarah yang menyangkut keturunan Pak Arka Jaya. Satu ruangan kusus telah disiapkan untuk proses Inseminasi buatan atau proses Intrauterine Insemination (IUI). Pak Arka merasa tegang dan gugup sedangkan Bu Selena mencoba untuk menenangkan suaminya.

Ahirnya proses IUI akan segera dilaksanakan. Tanpa sepengetahuan keluarga HJG. Wanita yang sudah dibayar untuk meminjamkan kandungannya telah melarikan diri dengan membawa lari uang 1 milyar yang diberikan oleh keluarga HJG. Maka siapa wanita yang sedang berada di dalam ruang kusus IUI tersebut?

“Mas Arka tidak perlu gugup. Kita berdoa saja semoga semua proses berjalan dengan lancar,” Selena mencoba menenangkan suaminya.

“Iya sayang. Tapi aku tetap merasa gugup. Padahal aku sudah mencoba untuk mengelola rasa gugupku.” Arka berusaha untuk mengontrol rasa gugupnya dengan mengepalkan kedua tangannya.

Di Ruangan IUI para Dokter masih sibuk melakukan proses Inseminasi tanpa mengetahui bahwa wanita yang sedang berbaring di tempat tidur tersebut adalah wanita yang lain. Bukan wanita yang dipilih oleh keluarga HJG.

Salah satu Dokter atau dokter pribadi keluarga HJG juga ikut andil dalam ruangan Inseminasi. Proses IUI mulai dilaksanakan. Dokter pribadi keluarga HJG merasa janggal, karena setelah memeriksa wanita yang akan diInseminasi masih perawan.

“Kenapa wanita ini masih perawan? Kenapa tidak mencari wanita yang sudah pernah mengandung? Apa memang disengaja mencari wanita yang belum pernah mengandung..?” Dokter Zaki bicara dalam hati.

Dokter Zaki tetap mengarahkan dokter yang lain untuk tetap fokus dalam proses Inseminasi. Karena proses memang agak sulit dikarenakan wanita yang akan melakukan Inseminasi masih perawan.

Di luar ruangan IUI keluarga HJG masih tegang menunggu proses Inseminasi. Pak hari dan Bu Isti orang tua Arka Jaya Kusuma kebetulan tidak ikut menunggu proses Inseminasi. Karena Ada pertemuan bisnis di Korea Selatan. Proses IUI dipasrahkan pada Ari Jaya Kusuma dengan istrinya, Selena.

“Kenapa prosesnya lama sekali..?” Arka mendekati Suster yang baru keluar dari ruang IUI.

“Suter, Kenapa Proses inseminasinya lama sekali..?” Arka mencoba mencari informasi dengan bertanya pada suster yang ikut menangani proses IUI.

“Iya Pak Arka, biasanya sekirar 1 sampai 2 jam, itupun kalau tidak ada kendala, kalau ada kendala biasanya 3 Jam,” Suster itu mencoba memberi penjelasan.

Karena jenuh menunggu. Selena beranjak dari ruang tunggu.

“Hem..! Menyebalkan! Selalu saja anak. Emang apaan sih.! Gak punya anak juga malah bagus.! Ini lagi pakek anak Inseminasi, IUI. Benar-benar menjengkelkan.! Untung Saja proses pengguguran kandungannku setiap aku hamil selalu berhasil. Kalau gak, bisa-bisa tubuhku tidak Sexy lagi!” Selena berbicara sendiri sambil menuju ke tempat parkir.

Selena masuk ke dalam mobil, karena Arka dan selena datang ke rumah sakit dengan mengendarai mobil masing-masing.

Selena melajukan mobilnya keluar dari parkiran rumah sakit.

# Selena

“Bikin enek dech.., anak anak, cucu. Keluarga yang pa**h. Semua selalu keturunan. Andai aku tidak menginginkan hartanya. Pasti sudah aku tinggalin si Arka yg pa**h itu. Masak punya istri secantik aku masih saja belum bisa diajak tidur. Untuk Ada ayang Doni yang selalu siap menemaniku kapan saja.”

Selena dia menikah dengan Arka bukan karena kehendaknya. Tapi karena memang anjuran dari Ayah Selena yang menginginkan Selena tetap bisa hidup enak. Lebih enak daripada kedua kakak ceweknya yang menikah dengan lelaki yang disukai. tapi dari keluarga yang biasa saja atau bukan tergolong Konglomerat. Seperti yang diidamkan ayah dan Ibunya Selena.

Dari awal bisnis juga keluarga HJG dan keluarga Pak Amran menjadi besan yang saling menguatkan dalam melebarkan sayap bisnis mereka.

Setelah lama menyetir Selena menghentikan mobilnya di depan sebuah Mall. Dia keluar dari mobil dan disambut dengan hormat oleh para pekerja Mall yang sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Karena Mall tersebut milik keluarga HJG. Maka setiap karyawan hafal dengan Selena yang sering Supervisi ke Mall itu.

“Selamat pagi Bu Selena.” Pimpinan Mall itu menyambut Selena dengan Senyum Menggoda.

“Ada yang Bisa kami bantu..?”

“Iya Aku butuh barang yang ada di layar.” Selena mengulurkan sebuah Tab canggih dengan gambar Apel digigit kepada karyawan yang menyapanya.

Pimpinan Mall itu segera memanggil salah satu petugas agar menyiapkan barang yang dibutuhkan Selena. Tanpa waktu lama barangpun sudah siap dan langsung dimasukkan ke dalam mobil Selena.

“Kenapa Bu Selena tidak menyuruh Asisten di rumah saja yang belanja..? Kenapa Bu Selena belanja sendiri..?” Pimpinan Mall itu berusaha untuk bersikap hangat.

“Itu Bukan urusanmu,” Selena menjawab dengan muka datar.

Seketika itu wajah laki-laki pimpinan Mall jadi pucat.

“Dasar Bos! Tidak pernah bikin bawahan hidup gembira. Kasih senyum atau apalah gitu, tapi masa bodoh Ah! yang penting aku bisa kerja halal, masih untung aku jadi pimpinan Mall megah ini.” Gerutu laki-laki itu sambil berlalu dari depan Mall mengah itu.

BAB 2

Seketika itu wajah laki-laki pimpinan Mall menjadi pucat. “Dasar Bos.! Tidak pernah bikin bawahan hidup gembira. Kasih senyum atau apalah gitu, tapi masa bodoh Ah..! yang penting aku bisa kerja halal, masih untung aku jadi pimpinan Mol megah ini.” Gerutu laki-laki itu sambil berlalu dari depan Mall mengah itu.

Selena langsung melajukan mobilnya kembali ke Rumah sakit PERMATA DOA. Setelah memparkirkan mobilnya selena membawa bekal makanan yang dibeli di Mall. Selena menuju ke tempat IUI. Mendekati Suaminya yang masih saja gugup serta mengepalkan tangannya.

“Ini minumlah, dari tadi pagi Mas Arka belum makan dan minum apapun,” Selena mengasihkan botol mineral ke Arka berusaha untuk merawat Ari, walau dalam hati merasa jengah dan bosan dengan keadaan yang ada.

“Terima kasih,” Ucap Arka dengan raut muka yang pucat karena belum sarapan pagi.

“Iy sama-sama. Menurut Selena mas Arka tidak perlu segugup dan setegang sekarang. Dokter ahli di rumah sakit ini tidak mungkin gagal dalam proses seperti ini,” Selena mencoba mengasih pengertian pada Arka suaminya.

Arka melihat wajah Selena sejenak. Sekalipun setiap hari mereka jarang sekali akur. Arka berusaha memposisikan Selena sebagai Istrinya yang usaha dan simpatinya pantas dihargai. Sekalipun belum tentu dari hatiyang tulus.

“Apa melihatku? Apa mas Arka tidak percaya padaku?” Ucap Selena.

“Tidak. Aku malah berterima kasih atas Simpati dan dukunganmu selama ini. Selama proses IUI ini. Mengertilah ini antara hidup dan mati keturunan Hari Jaya Group. Semoga kamu tau itu.”

“Iya aku tau mas.., makanya aku mendukung keluarga HJG dalam proses ini.”

Sementara itu waktu terus berlalu, proses IUI sudah hampir selesai karena para dokter sudah banyak yang keluar dari ruangan. Tapi Dokter pribadi keluarga HJG masih belum keluar juga. Arka masih merasa penasaran dengan jalannya IUI tersebut. Apa berjalan lancar ataukah ada kendala?

“Bagaimana Dokter? Apa semua berjalan dengan baik..?” Arka mendekati salah satu Dokter dan bertanya dengan proses IUI apa berjalan lancar.

“O.., Pak Arka. Iya Alhamdulillah semua berjalan dengan baik.”

“Tapi kenapa Dokter Zaki belum keluar juga. Dasar Dokter Otak udang bikin penasaran saja,” Gerutu Arka dalam hati.

Dokter Zaki adalah Dokter pribadi keluarga HJG, dia sahabat Presdir Arka sejak kecil. Dulu papa Dokter Zaki yang jadi Dokter Pribadi keluarga HJG, tapi karena Papa Dokter Zaki sudah pensiun, maka diganti oleh Zaki, karena Zaki dari kecil sudah bercita-cita jadi Dokter.

Sejak kecil Doker Zaki dan Presdir Arka bersekolah di tempat yang sama. Hanya ketika kuliah saja mereka berpisah. Dokter Zaki masuk di Universitas terkenal di Jakarta, sedangkan presdir Arka melanjutkan kuliah di Amerika dengan mengambil jurusan Bisnis.

***

Ahirnya Proses IUI telah selesai. Para Dokter keluar dari ruangan dan menuju ke ruangannya masing-masing. Hanya Dokter Zaki saja yang menjelaskan pada presdir Arka kalau proses IUI telah selesai dan tidak ada kendala. Presdir Arka merasa tenang dan tidak gugup lagi, serasa beban di pundaknya telah hilang dan berganti dengan kalung bunga yang sangat harum.

“Syukurlah kalau begitu. Aku merasa lega sekarang. Terima kasih sobat kecil,” Celetuk Presdir Arka kepada Dokter Zaki.

“Dasar kamu itu ya. Siapa yang kecil? Aku sudah besar tau.!” Dokter Zaki mencoba menegaskan pada Presdir Arka agar tidak memanggilnya dengan sobat kecil.

“Hahahaha jangan marah Dokter nanti cepat tua lho..! Masak belum nikah sudah tua duluan.”

“Dasar kamu ini. Selalu saja menggoda, sudah tau kalau belum menikah itu berarti jodohnya belum datang alias belum ketemu pujaan hati.! Karena aku tidak mau nikah kalau tanpa dasar cinta. Tidak enak nikah dengan saling benci, iya kalau ujungnya bisa jatuh cinta. Kalau tidak. Nanti hidup Gue bisa senasib kayak Lho..! Hahaha.” Dokter zaki tertawa sambil melihat Presdir Arka.

“Dasar kamu ya! Belum pernah di bogem kayaknya.” Sambil berjalan Presdir Arka menonjok pundak kiri Dokter Zaki.

“Aduh! Hahahah.” Mereka berdua tertawa bersama.

Tanpa mereka sadari, Selena yang sedari tadi di sana tidak dihiraukan oleh mereka berdua. Berdeham batuk sekalipun tenggorokannya tidak merasa gatal.

“Oh! Selena, maaf..maafkan kami. Kami asyik sendiri ya...?” ucap Zaki dengan nada penyesalan.

“em.., tidak apa kok, aku ngerti posisi kalian yang sudah kayak saudara.” Selena mencoba mencari alasan. Padahal dalam hati iya merasa diabaikan.

“Oiy sayang.., maafkan kita ya, kita memang selalu asyik kalau lagi ketemu kayak gini.”Arka mendekati Selena dan menggandeng tangan selena.

“hem.., Lho kapan mulai akur sama Selena, tumben agak manis? Kikiki,” Dokter Zaki berbisik di telingan Presdir Ari.

“Dasar lho ya. Gak pernah seneng kalau lihat temannya lagi senang..?” jawab Arka.

“Bukan begitu..! Tapi sip lah. Ahirnya kalian akur juga. Bisa jadi kalau sudah akur. Tanpa harus IUI lagi, kalian akan punya momongan!”

Dokter zaki memberi penjelasan sambil masih berbisik di telingan Ari. Hawatir kalau Selena merasa tidak nyaman.

“hemmm.” Arka memelototi Dokter Zaki yang kelewatan menggodanya.

“Iya iya maap dech.., so....rry.”

“Sudah Dokter Zaki.., apa kita bisa istirahat siang sekarang? Sudah pukul 11.00 ini..?” Selena mencoba menghidupkan suasana untuk mengalihkan keasyikkan mereka yang mengacuhkannya.

“Eh iya. Maaf ya selena jadi asyik kalau sudah ketemu. Kita bisa ke kafe atau RS atau minta ke mana sekarang?” Tanya Dokter Zaki Kepada Arka dan Selena.

“Kita ke Kafe saja. Sekalian nanti menunggu perkembangan.” Jawab Presdir Arka dengan nada semangat dan penuh keyakinan.

“Ok! Kita ke sana sekarang. Bagaimana dengan kamu Bu Selena yang terhormat?” Tanya Dokter Zaki.

“Aku ikut saja. Percuma juga kalau ke tempat lain,” Jawab Selena datar.

Setelah mereka sampai di kafe RS, mereka memanggil salah satu pelayan untuk memesan minuman dan makanan ringan yang lain.

***

Selang satu jam Dokter Zaki, Presdir Arka dan Selena yang asyik bercakap-cakap. Kaget dengan datangan seorang suster yang tergopoh-gopoh ke tempat duduk mereka bertiga.

“Dokter Zaki..! Maafkan kami. Wa..wa..wanita yang di rang IUI menghilang.!” Suster itu mencoba memberi tau kepada Dokter Zaki.

Dia tidak tau bahwa orang yang menjalani proses IUI adalah wanita yang dititipi GEN oleh keluarga tunggal Hari Jaya Group.

“Sebentar Suster. Maksud suster siapa yang menghilang? Wanita yang mana yang kamu maksud..?” Tanya Dokter Zaki mencoba untuk mengelola kondisi yang agak tegang.

“Begini Dokter.., setelah proses IUI selesai, dan wanita yang menjalani IUI masih tertidur karena obat bius. Kami semua keluar ruangan itu untuk beristirahat. Setelah sekitar 30 menit saya berinisiatif untuk memeriksa keadaan wanita itu. Ternyata wanita itu sudah tidak ada di tempat. Kami sudah berusaha menghubungi Anda tapi no HP Dokter Zaki tidak aktif.

Tadi ada beberapa suster yang melihat anda dan bapak sama ibu ini ke Kafe. Jadi saya mencoba untuk mencari Anda ke kafe ini. Alhamdulillah saya ketemu Dokter di sini.” Suster itu memberanikan diri untuk memberi penjelasan.

Tanpa berkomentar apapun presdir Arka berlari begitu saja meninggalkan dokter Zaki dan selena. Selena mencoba mengejar. Dokter Zaki yang sedang berbicara dengan suster juga berlari mengejar Ari.

“Wah gawat kalau begini.” Bisik hati kecil Dokter Zaki.

“Terimakasih ya sus..!” Ucap Dokter Zaki Sambil berlari meninggalkan Suster yang masih gemetaran.

Suster itu melongo melihat tingkah 3 orang dewasa itu.

“Ya Allah.., baru kali ini ada pasien IUI yang hilang. Apa dia tidak merasakan sakit dan keram perut..? padahal proses IUI lumayan menyakitkan. Semoga semua akan baik-baik saja..” Suster itu berbicara sendiri sambil meninggalkan kafe.

Sementara di ruang IUI terjadi kegaduhan karena presdir Arka berteriak memarahi semua Dokter dan Suster yang bertugas di ruang tersebut. Dokter Zaki berusaha menenangkan Presdir Arka dengan memeluk erat tubuh Presdir Arka. Sambil berbisik.

“Jaga Emosimu. Kalau tidak.! proses IUI ini akan menjadi konsumsi umum, dan kehormatan keluarga HJG akan tercemar. Tenangkan dulu dirimu.! Semua pasti ada jawabannya,” Dokter Zaki mencoba menenangkan presdir Arka.

*Mohon dukungan para Readers tersayang.., like. vote dan saran kritiknya ya..*

BAB 3

“Jaga Emosimu. Kalau tidak.! proses IUI ini akan menjadi konsumsi umum, dan kehormatan keluarga HJG akan tercemar. Tenangkan dulu dirimu.! Semua pasti ada jawabannya,” Dokter Zaki mencoba menenangkan presdir Arka.

Dokter Zaki mengerlingkan matanya ke Selena. Memberi tanda pada Selena untuk segera mengajak pergi Presdir Arka yang sedang kacau. Selena segera memeluk Presdir Arka dan mengajaknya pergi dari ruangan IUI.

Dokter Zaki meremas rambut dan mukanya yang tidak kotor setelah melihat kejadian yang membuatnya pusing dadakan.

“Kenapa kejadian memalukan ini sampai terjadi..? Kita semua akan mati atau mungkin akan dipecat dan tidak diterima kerja di manapun.!” Dokter Zaki memberi penegasan kepada semua Dokter dan Suster yang bertugas.

“Maaf Dokter Zaki. Kita coba lihat di CCTV bagaimana? Mungking kita bisa mendapatkan jawaban atau informasi kemana wanita itu pergi.” Dokter paruh baya mencoba memberi solusi.

“Ok! Ayo kita ke pusat CCTV. Yang lain menyebar ke segala penjuru, mungkin saja wanita itu belum jauh meninggalkan RS. PERMATA DOA. Ingat-ingat warna pakaiannya kerudungnya dan maskernya pasti akalian masih ingat karena kita semua di sini belum pernah sama sekali melihat wajah Wanita yang mejalani IUI.” Tegas Dokter Zaki.

Semua Dokter dan Suster berhamburan keluar dan berlari untuk mencari wanita yang menjadi target. Selang 1 jam, semua Dokter dan Suster kembali ke tempat semula. Dokter Zaki dan Dokter paruh baya yang menemaninya juga sudah kembali.

“Bagaimana kalian..? Apa ada yang mendapatkan informasi atau telah menemukan jejak yang lain.?” Dokter Zaki melihat satu persatu dokter dan Suster yang ada. Semua membawa hasil yang Zero. Tidak ada satu pun jawaban yang didapat. Dokter Zaki juga heran CCTV sudah di acak-acak tapi tidak mendapatkan hasil pula.

“Sial! Wanita itu seperti siluman.” Dokter Zaki sedikit merinding mebayangkan yang tidak-tidak.

“Astaghfirullah..” Pikiran macam apa yang melintas di otakku sampai menganggap wanita itu siluman.

“Tapi benar-benar aneh! Masak RS secanggih ini. Tiba-tiba CCTV nya rusak dengan hitungan menit kemudian On lagi dengan baik,” Dokter Zaki merinding lagi membayangkan keturunan HJG benar-benar lahir ke dunia tanpa tahu kalau dia adalah keturunan orang kaya di Negara ini.

“Ya Allah.., berilah petunjuk. Ok kalau begitu kita semua Sholat Dzuhur dulu atau bagi yang melaksanakan. Kita akan tangani masalah ini dengan prosedur dan pasrahkan yang sudah ahlinya. Kita anggap kejadian ini tidak terjadi dan bersikaplah seperti biasa. Karena kalau sampai kejadian ini tersebar.! tamat sudah karir dan hidup kita.

” Dokter Zaki pergi dari ruangan itu dan membari komando pada semua dokter untuk pergi.

***

Di tempat lain, Presdir Arka yang biasanya menjadi orang yang anti dengan sifat menyerah, sedih, kalah, dan hangat. Sekarang menjadi manusia yang hangat dan begitu rapuh di hadapan Selena. Mereka berada di Apartemen milik Arka yang terletak tidak jauh dari rumah sakit PERMATA DOA.

Arka merasa menyesal mengapa dia di posisikan menjadi orang yang mengikuti Proses IUI. Mengapa dia setuju untuk diambil benih dan menanamkan keturunannya kepada wanita yang tidak ada hubungan apapun dengannya. Apakah ini hukuman untukku yang selama ini sudah sangat jauh meninggalkan ajaran agama dan selalu sibuk dengan urusan dunia.

“Ya Allah.., ampuni hamba,” Arka menangis histeris. Dia tidak dapat mebayangkan bagaimana kalau janin itu berkembang di rahim wanita itu.

“Bagaimana dengan aku sebagai ayah dari anak yang dikandung wanita itu. Bagaimana nasibnya kelak..? Presdir Arka bergumam dalam hati.

“Selena tolong aku.” Pinta Arka pada Selena.

Selena dengan sikap hangat memeluk Presdir Arka dan mencoba menenangkannya. Tanpa mempertimbangkan keadaan yang membuat mereka yang sering tidak akur karena rumah tangga mereka yang terjalin tidak di dasari rasa saling mencintai dan memiliki.

“Maafkan aku Selena. Maafkan aku jika selama ini selalu bersikap cuek pada mu. Mungkin ini dosa-dosaku yang sering menerimamu dengan setengah hati,” Presdir Arka masih terisak di pelukan Selena.

“Kamu tidak perlu menangis sampai seperti ini. Kita masih punya banyak cara untuk mecari wanita yang menerima benih darimu. Mungkin dia belum jauh dari rumah sakit PERMATA DOA, atau mungkin dia masih berata di kota Jakarta,” Selena memberi perngertian pada Presdir Arka.

“Tumben kamu sadar Arka. Sudah sekian lama aku mencoba masuk ke duniamu tapi tidak pernah berhasil. Ternyata keegoisanmu hanya sebatas ini,” Selena merasa menang bersama keadaan yang di alami Arka.

Ketika Presdir Arka sudah merasa cukup tenang. Tiba-tiba Teleponnya berdering. Presdir Arka melihat ke layar HP dan yang menelepon adalah tuan besar atau Ayah Presdir Arka.

“Hallo.., Assalamu”alaikum Papa. Ada yang bisa Arka bantu”

“Wa’alaikumsalam.., nak.., apa semua baik-baik saja atau ada yang terjadi?”

“Iy papa di sini ada sedikit Insiden, dan masih belum menemukan solusinya.”

***

Dari Korea Pak Hari mendapat telepon dari orang kepercayaan keluarga HJG. Bahwa wanita yang akan melaksanakan proses IUI telah kabur membawa uang 1 milyar yang telah diberikan oleh keluarga HJG.

Wanita itu masih termasuk keluarga jauh dari keluarga pak Hari sendiri. Oleh karenanya keluarga HJG mempercayai wanita itu. Karena hasutan suaminya. Bu Mona 29 tahun.

Wanita yang akan dititipi benih Pak Arka melarikan diri bersama suaminya. Sedangkan keluarga yang lain juga tidak mengetahui keberadaan mereka.

“Arka.., kenapa kamu terdiam nak..? Sahut pak Hari di telepon.

“ Iy papa. Ternyata wanita yang sudah menjalani proses IUI dengan benih dariku, menghilang tanpa jejak setelah selesai menjalakan IUI.”

“Apa..!!! Pak Hari sangat kaget mendengar informasi itu.

Karena Pak Hari menelepon Arka bertujuan untuk membari tau bahwa wanita yang akan menjalani proses IUI telah kabur bersama uang yang telah diterimanya.

“Maksudmu apa nak.., ini papa dapat informasi dari Borne orang kepercayaan papa, kalau wanita yang akan menjalani proses IUI benih titipan darimu telah kabur bersama uangnya.”

“Apa..!! Tidak mungkin papa. Wanita itu datang sendiri ke rumah sakit PERMATA DOA dan sudah menjalani proses IUI sampai selesai. Tapi dia kabur setelah satu jam berlalu,” Arka memberi penjelasan pada papanya yang juga kaget dan panik dengan kejadian diluar dugaan.

Anak dan ayah itu pun saling terdiam berpikir dengan pikiran masing-masing.

“OK nak besok mama dan papa akan pulang ke indonesia, untuk mengurus kasus ini. Kamu tetap fokus saja pada perusahaan. Karena perusahaan memerlukanmu. Assalamu’alaikum.,” Pak Hari menutup teleponnya.

“Wa’alaikumsalam Papa.”

Arka menarik nafas panjang untuk merilekskan otot dan sarafnya yang menegang. Sedangkan disampingnya Selena masih duduk menunggu Arka yang masih tersemuti dengan kegalauan.

“Mas Arka sebaiknya istirahat dulu. Besok mas Arka masih harus masuk kantor, karena perusahaan membutuhkan mas Arka.” Selena mencoba bersikap manis sekalipun dari tadi dia sudah pingin keluar bertemu dengan Doni. sudah 2 hari dia tidak bertemu dengan pacar gelapnya.

“Iya terimakasih, aku akan mandi dan istirahat, kamu juga istirahat, terimakasih sudah menemaniku hari ini,” Arka berlalu dan pergi mandi.”

Saat Arka mandi dan setelah mandi menjalankan Sholat Ashar. Selena bergegas menelepon Doni.

“sayangku.., apa kamu merindukan dan ingin memelukku..?” Selena bermanja-manja dengan Doni.

“Sayangku Selena, pasti aku sudah merindukanmu 2 hari ini, kita sudah tidak bertemu selama 2 hari.., aku sangat rindu dengan belaian dan suara khasmu...” Doni merayu Selena.

“Masak sih.., aku juga kangen sama kamu deh.., Emmmmuach.”

Suara Selena dan Doni bersahutan di telepon dengan segala rayuan setan mereka.

Doni dia adalah pesaing utama Perusahaan Hari Jaya Group. Sepertinya sudah mendarah daging dari ayahnya, karena sudah sejak lama atau semasa pak hari menikah dengan bu Isti, ayah Doni yang punya perasaan dengan Bu Isti dan gagal meminang Bu Isti, karena memilih Pak hari.

Ayahnya Doni menjadi dendam dan menghalalkan segala cara untuk meruntuhkan keluarga HJG. Sampai pada keturunannya atau Doni masih juga bersaing dengan keluarga HJG. Dengan memperalat Selena untuk memuluskan jalan menghancurkan keluarga HJG.

Tanpa Selena sadari Arka yang sudah selesai Sholat ashar mendengar pembicaraan Selena dengan Doni. Namun Selena berusaha berkelit dari kecurigaan Arka.

“Siapa yang kamu telepon?”

“O.., itu mama, katanya kangen sama aku.”

“Aku sudah tau yang kamu telepon si brengsek Doni, ngapain masih kamu sembunyikan.” Arka tersenyum agak sinis pada selena sambil mengusap rambutnya yang agak basah karena air wudlu.

**

Mohon like. vote dan saran para Readers tersayang..**

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!