"Jaga diri lu ya by, we gak tau bakal gimana kalo gak ada lu"
"Jangan sedih gitu napa, we kan bisa sesekali luangin waktu buat ketemu lu, we juga ingetin Jan pacaran mulu"
"Peyuuuk....."
"Udah ya we berangkat dulu"
Mereka berdua adalah Veby dan Claura. Veby seorang gadis cantik yang saat itu harus bersekolah di luar kota yang jauh dari kota asalnya. Ia juga harus tinggal di apartemen dekat sekolah barunya tersebut karena ayah dan ibunya tidak ikut ke kota tempat ia bersekolah. Jadi kali ini Veby harus mulai belajar mandiri
Sedangkan Claura ia adalah sahabat Veby, ia adalah seorang Fakgirls, mereka hanya mempercayai satu sama lain, tetapi mereka harus berpisah karena adanya sebuah pertukaran pelajar yang di adakan oleh para guru
Veby memiliki seorang kakak laki-laki dan adik laki-laki, kakaknya bernama Mark dan adiknya bernama Jiso.
Bisa dibilang Veby dan Mark (kakaknya) tidak pernah akur, selalu ada perdebatan kecil diantara keduanya. Namun jika saat mereka di luar rumah untuk kegiatan apa lah gitu, orang orang mengira mereka adalah sepasang kekasih
Karena memang usia mereka tidak jauh berbeda.
Lain halnya dengan Veby dan Jiso, Mereka sangat lah dekat jika sehari saja Jiso tidak bersama Vera ia akan terus bertanya pada ibu nya tentang Veby
Entah lah bagaimana orang tua Veby akan memberikan alasan tentang nya untuk Jiso. apalagi Jiso dan Mark tidak lah begitu dekat, tetapi lambat Laun juga mereka pasti akan dekat seperti layaknya Veby dan Jiso
Veby yang kini sudah sampai di apartemen nya tersebut merasa kurang nyaman. di dalam Apartemen tersebut sangat besar untuk nya yang tinggal sendirian. Veby memiliki kepribadian yaitu malas untuk menyapu apalagi mengepel lantai.
Ia tidak yakin apartemen tersebut akan sebersih ini satu Minggu kedepan. Ia mulai merapikan pakaiannya untuk di masukkan kedalam lemari dan menaruh barang lain di tempat semestinya. Seperti vas bunga, Poto-poto nya, buku, pot bunga dan benda lainnya
Ia juga mulai mengganti tirai, seprai, hingga taplak meja, dengan kain yang memiliki warna hitam, sebab hitam adalah warna favoritnya
Lalu ia keluar dari apartemen tersebut untuk melihat jumlah kamar yang ada di lantai tersebut. ternyata hanya ada 10 Kamar, dan ia menempati kamar nomor 6
Ia juga bertanya pada prnjaga apartemen yang bertugas menyatat nama dari orang yang menempati apartemen- apartemen tersebut.
Ia adalah seorang perempuan namanya kak Sisi
Veby memanggil nya dengan nama yang di berikan oleh nya yaitu Sist ya sama aja kakak kan. Sist juga berkata bahwa kamar nomor 7 itu kosong.
Dari pihak apartemen belum berani untuk menyewakan tempat tersebut untuk orang lain, karena orang yang dulu tinggal disana masih memiliki kontrak yaitu sekitar 5 tahun lagi
Sist juga berkata bahwa orang yang tinggal di apartemen nomor 8 sering mendengar pergerakan benda dari kamar nomor 7, walaupun tidak terlalu jelas tetapi mereka yakin suaranya dari ruangan tersebut
Namun buktinya ruangan tersebut masih saja kosong bahkan di kunci, jadi orang- orang mengambil kesimpulan bahwa mungkin itu suara dari hewan yang jatuh atau tidak sengaja menjatuhkan benda yang ada di ruangan tersebut seperti Cicak atau tokek
Veby bukan lah gadis yang mudah takut dengan cerita seram, apalagi sudah ada sebuah kesimpulan bahwa itu adalah suara dari pergerakan hewan.
ia pun kembali ke lantai atas menuju apartemen nya ( Weeees we ganti aja apartemen nya jadi kamar ya? karena kan kalo di bilang kamar gak mungkin, kalo di bilang apartemen ribet banget. udah we ganti jadi kamar aja yak!?)
Sebelum ia masuk ia berdiri di depan pintu kamarnya tersebut sambil menatap pintu dari apartemen nomor 7 tersebut
Kemudian ia masuk ke dalam ruangan nya, lalu ia membersihkan tubuhnya, dan bersiap untuk makan malam.
"Gak papa lah, malem ini aku makan ramen aja" kata Veby pada dirinya sendiri
Kemudian ia pergi ke kamarnya, kebetulan kamar tersebut hanya di pisahkan oleh tembok dengan apartemen nomor 7, disana juga terdapat jendela di sisi yang jauh dari apartemen nomer 7, tetapi jika Veby visa melihat jendela yang ada di apartemen nomor 7
Cukup seram sih, tetapi hanya kamar itu yang memiliki tempat Luas, di bandingkan dengan ke dua kamr lain yang ada di apartemen nya tersebut yang memiliki ukuran agak kecil atau tidak sebesar kamar tersebut
Sehari ia di apartemen tersebut, dan tidak ada hal apapun yang terjadi, ia bahkan tidak merindukan siapapun yang ada di kota nya
Ayah dan ibunya pasti lagi sibuk bekerja di kantor, sedangkan Mark dan Jiso mungkin sedang beradaptasi untuk menjadi lebih dekat. apalagi hari ini adalah hari Minggu, mungkin mereka sedang menghabiskan waktu bersama
Veby di berikan 5 hari untuk beradaptasi dengan tempat baru nya dari pihak sekolah, ia berniat untuk pergi keluar gedung apartemen tersebut. karena ia belum mengenal jalan yang ada di sana dan pasar atau supermarket terdekat
Setiap bulan ia di berikan uang yang berlimpah dari ayah dan ibunya, itu sudah di luar uang SPP sekolah nya
Bahkan jika Veby tidak terlalu memboros ia bisa menabung uang lebihnya, dan jika di prediksi dalam waktu satu tahun ia sudah bisa membeli apartemen yang sama
Memang ia sangat di sayang oleh kedua orang tuanya, tetapi meskipun ia adalah anak perempuan satu-satunya, kedua orang tuanya tidak pernah membedakan kasih sayang nya pada adik atau kakak nya
Tetapi karena ia jauh dengan keluarga, mereka tidak ingin anak mereka kekurangan apapun. Di tambah itu adalah kota yang sangat jauh dari kota asalnya.
Pada hari itu, Vera pergi ke restoran, Cafe Kopi (udah gitu in aja yak) , Supermarket dan lainnya. Hingga ia tidak sadar bahwa hari sudah sore dan waktu nya untuk pulang
Sesampainya di apartemen ternyata hari sudah gelap, ia langsung masuk ke gedung, tetapi penjaga gedung bukan Sist, melainkan orang lain
"Kak, eem kak sisi kemana?" tanya Veby
"Ohh Sisi itu bertugas saat pagi sampai sore, dan kakak bertugas dari malam sampai subuh" kata laki-laki tersebut
"Kalo boleh tau nama kakak siapa?" tanya Veby
"Kakak Bright"
"aku panggil nya Brot aja ya?" (Brother ya gais tapi Brot nya di baca Brad)
"Boleh" kata Bright dengan senyuman lebar
Veby pun pamit untuk pergi ke kamarnya, tetapi hal lain terjadi. Saat ia akan masuk ke kamar nya
Seseorang terlihat
Seseorang terlihat membuka pintu apartemen nomor 7, dan keluar dari ruangan tersebut. pria tersebut berjalan ke arah Veby sambil tersenyum tipis dan melewati nya
Veby pun berlari mengikuti pria tersebut, tetapi ia tidak melihat nya sedang menuruni tangga bawah, ia terus berlari ke bawah gedung, tetapi sampai di lantai paling bawah pun Veby tidak melihat pria tadi
Kemudian Veby kembali ke kamarnya menggunakan lift. Sesampainya di lantai 5, ia berjalan menuju ruangan nomor 7. (Kamar veby ada di lantai 5)
Veby memegang gagang pintu tersebut dan berusaha untuk membuka nya. Dan aneh nya ia bisa membuka pintu dari ruangan tersebut
Ruangan tersebut amat gelap, ia ingat tombol lampu ruangan milik nya berada di samping pintu. ia pun langsung meraba tembok samping pintu dan benar memang saklar lampu ada di sana
Lampu nya pun menyala Veby melihat ke arah plapon ruangan tersebut yang berwarna cream bersih, sambil berjalan dengan pelan, namun ia terkejut karena setiap langkah nya mengeluarkan suara seperti ia berjalan menggunakan sepatu basah
Veby pun melihat ke arah lantai dan betapa terkejutnya ia karena banyak darah berceceran dimana-mana, dan kini ia bisa mencium bau yang amat amis, tetapi ia mematung ketika melihat meja di ujung ruang tamu tersebut
Di atas meja tersebut terdapat kepala manusia yang terpotong dan mata dari kepa tersebut menatap ke arah Veby dengan warna merah padam
"WAAAAAAAAAAAAAAAAAAA......." Teriakannya amat dasyat (lebih dasyat dari angin Tornado gais wkwkw) Sampai-sampai Dari lantai 1pun bisa terdengar dengan keras.
Orang-orang yang mendengarnya pun langsung berdatangan ke sumber suara. Mereka melihat Veby yang terduduk ketakutan di depan pintu kamar nomor 7 tersebut
Orang-orang mulai berkerumun, nyawa Veby seperti melayang. Beberapa kali tubuh nya di goyang kan dan baru beberapa saat ia sadar
Veby melihat ke arah orang-orang yang mengerumuni nya. ia baru sadar dan mengingat hal tadi.
"Kenapa aku disini? bukankah tadi aku berada di dalam ruangan ini?" batin Veby
"Ada apa mbak?" tanya salah satu dari orang-orang tersebut yang heran melihat tingkah Veby
"A...h....ee... tadi ada seekor tikus yang ingin menggigit kaki saya" kata Veby dengan kaku (Nekat bat tu tikus)
Veby rasa orang-orang tidak akan percaya akan ceritanya, ia saja masih bingung dengan apa yang terjadi sebenarnya
"Kirain apa" kata orang-orang yang dari tadi takut malah mendapat keterangan yang tidak mereka inginkan
"Maaf kan saya, tadi saya terlalu kaget" kata Veby karena merasa sangat malu
"Gak papa dik, saya juga minta maaf, mungkin karena ruangan ini masih kosong jadi hewan tersebut banyak bersarang di dalam ruangan ini" kata salah satu staf pegawai gedung tersebut
Orang-orang pun bubar, Veby masih belum percaya akan kejadian tadi. Ia langsung masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintu nya
"Gue halu apa apa ya?" gumam Veby. ia masih terus bertanya-tanya akan apa yang terjadi, dan siapa pemuda yang masuk ke dalam ruangan tersebut
"Udah... cukup. gua gak mau gila" Kata Veby dan langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya
Lalu ia pergi ke kamar nya, dan bermain ponsel dengan lampu kamar yang sudah ia matikan
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!