NovelToon NovelToon

MILIKKU (Jaemjen GS)

Pertama

Di sebuah mansion megah, denting piring dan sendok beradu. Tampak kepala keluarga tengah menatap anak sulungnya dalam diam.
Alex
Alex
“Nak, kamu siap untuk ke sekolah barumu pagi ini?”
Jerome
Jerome
“Tentu, Pa. Aku selalu siap, tenang saja!”
Dyona
Dyona
“Sayang, tapi apa-apaan dengan penampilanmu itu?”
Dyona menatap heran sang putra, penampilan putranya ini tidak seperti biasanya saat ia tinggal di luar negeri.
Jerome hanya mengunyah makan paginya, ia menyuapkan sepotong waffle isi selai blueberry, dengan santai, ke dalam mulutnya.
Jerome
Jerome
“Namanya juga anak baru masa langsung mencolok?”
Jian
Jian
“Kaupikir dandananmu yang super norak itu tidak mencolok?”
Jerome
Jerome
“Hei, ini itu trik!”
Jian memutar bola matanya malas, terserah kakaknya saja, lagipula dia tidak peduli.
Jian
Jian
“Wajahmu bahkan seperti Kakek Tua.”
Jerome
Jerome
“Sialan!”
Jerome memaki adiknya yang bertingkah tidak sopan itu.
Dyona
Dyona
“Sudah makanlah. Setelah itu kalian berangkat!”
Mereka lalu berangkat, setelah menyelesaikan sarapan masing-masing.
Di dalam mobil ....
Jerome
Jerome
“Turunkan aku di halte bus!”
Jian
Jian
“Dengan senang hati!”
Lalu sesuai permintaan, Jian menurunkan Jerome di halte bus, yang tak jauh dari sekolah.
Jian
Jian
“Jalan sendiri, ya. Bye orang miskin!”
Dalam hati Jerome merutuki adiknya, membiarkan ia menghirup debu jalanan. Ia terus melangkah memasuki gedung sekolah yang besar. Sambil menarik napas sebentar ....
Jerome
Jerome
“Selamat datang di sekolah baru, Jerome. Semoga sekolah ini menarik!”
Ia terus berjalan menyusuri setiap ruangan, tetapi dari arah berlawanan ada seorang siswa yang berlari dan menabrak dirinya.
Bruk!
Jerome
Jerome
“Aduh!”

Kedua

Gadis yang juga terjatuh dengan pantatnya lebih dulu, segera bangkit dan menarik tubuh Jerome untuk berdiri.
Jela
Jela
“Eh, ya ampun! Maaf aku nggak sengaja, pasti kamu kesakitan, ya. Maaf, ya? Soalnya aku tadi buru-buru.”
Jerome yang sudah berdiri pun membersihkan celananya dari sisa-sisa debu yang menempel.
Jerome
Jerome
“Nggak apa-apa. santai, aja.”
Jela
Jela
“Beneran, nih nggak apa-apa? Aduh, maaf banget, ya! Kalau kamu sakit, nanti aku bawa ke UKS, deh!”
Jerome
Jerome
“Eh, nggak perlu. Aku nggak apa-apa, kok. Sebenarnya aku murid baru di sini, cuma aku belum tahu di mana tempatnya.”
Jela
Jela
“Kamu ke ruang guru aja. Kebetulan, aku juga mau ke ruang guru untuk ngumpulin tugas. Bareng aja, yuk!”
Di saat mendapat tawaran untuk ke Ruang Guru bersama, sebenarnya jantung Jerome terasa berdetak senewen. Akan tetapi, pemuda itu mencoba untuk menutupinya.
Jerome
Jerome
(berbicara dalam hati) “Gila, nih cewek siapa ya, namanya. Cakep bener?! Jadi pengen, deh!”
Sepanjang koridor, Jela terus mengajaknya mengobrol. Jerome masih setia dalam diamnya. Lebih tepatnya, ia memperhatikan paras Jela.
Jela
Jela
(Mengibaskan tangannya) “Hei, are you, okay?”
Jerome
Jerome
(Tersentak) “Oh, Kulo boten punopo-punopo kok, Mbak. Sing ayem wae.”
Meskipun mengernyit dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Jela enggan memikirkannya.
Jela
Jela
“Tuh, ruang gurunya. Gue tinggal dulu, ya. Bye!”
Jerome pun melambaikan tangannya.
Jerome
Jerome
“Goblok banget, sih. Gue, kan nggak tahu namanya. Gimana mau ngajakin dia PDKT kocak?!”
Jerome menggerutu.

Ketiga

Singkat cerita, Jerome sudah menemui sang guru di ruangan gurunya. Jerome sendiri mendapat kelas 11-A. Maka dengan langkah yang mengekor gurunya, ia sampai juga di kelas yang dimaksud.
Yanto
Yanto
(Mengetuk pintu) “Permisi, Bu Jessica. Saya kemari untuk mengantar siswa baru pindahan dari Chicago.”
Jessica
Jessica
“Oh, baiklah. Silakan, Pak.”
Yanto
Yanto
“Masuklah, Nak. Ini kelasmu. Jangan berbuat ulah, atau Kepala Sekolah bisa memenggal kepalamu!”
Jerome
Jerome
“Terima kasih, Pak.”
Jerome pun masuk ke dalam kelas, banyak pasang mata yang memperhatikannya, tetapi ia tidak mengacuhkan itu.
Jessica
Jessica
“Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Nah, sekarang perkenalkan diri kamu.”
Jerome
Jerome
“Nama saya Jerome. Saya pindahan dari Chicago, salam kenal. Saya harap semua teman suka sama saya.”
Dery
Dery
“Kita mempersulit dia, kah?”
Hanna
Hanna
“Suka sama lo? Sorry lo bukan level gue.”
Rena
Rena
“Buset! Saringan lo rusak, Han? Jahat banget mulutnya.”
Dan masih banyak lagi cibiran demi cibiran yang di dengarnya. Jerome pun tersenyum tipis dibuatnya.
Jessica
Jessica
“Eh, udah-udah. Jangan ribut! Nah, Jerome kamu bisa duduk di sebelah Jela, ya?” “Jela, angkat tangannya, Nak!”
Jela pun mengangkat tangan, senyum tipis Jerome terbit dibuatnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!