Rahasia Dibalik Cahaya Dua Jiwa
Perkenalan
Nayla Azzura/Lyra
Nama:Nayla Azzura
Usia: 18 tahun
Status: Siswi kelas 12 Elonia High School
Sifat: Lembut, penyayang, mudah penasaran, spiritual
Sahabat dari: Althea,Maelynn,dan Zeren
Ciri khas: Sering mengalami mimpi yang terasa nyata, memiliki liontin bercahaya dari masa lalu
Kelebihan: Dapat merasakan "energi masa lalu" dari tempat atau benda tertentu
Kelemahan: Sering meragukan diri sendiri, takut akan kenyataan yang belum ia pahami
Azlan Rayen/Caelum
Nama:Azlan Rayen
Usia: 19 tahun
Status: Mahasiswa pindahan dan peserta program tutor SMA
Sifat: Kalem, penuh rahasia, setia, protektif
Ciri khas: Mata abu-abu tajam, selalu membawa buku catatan.
Tn.Leonard Azzura/Eldric
Nama: Leonard Azzura
Usia: 45 tahun
Pekerjaan: Arkeolog & profesor tamu bidang sejarah kerajaan kuno
Sifat: Tenang, cerdas, suka merahasiakan informasi penting
Ciri khas: Sering membaca dokumen kuno dan memiliki akses ke arsip kerajaan Elonia
Hubungan dengan Nayla: Bersikap logis, namun hatinya rapuh saat Nayla bicara tentang mimpi masa lalu
Peran: Diam-diam ikut mengawasi kemunculan kembali orang-orang dari Calvaria.
Ny.Shireen Azzura/Aveline
Nama: Shireen Azzura
Usia: 42 tahun
Pekerjaan: Penulis buku sejarah kerajaan klasik & ibu rumah tangga
Sifat: Lembut, perhatian, intuitif, agak tertutup soal masa lalunya
Ciri khas: Menyimpan benda-benda antik di loteng, termasuk cermin kerajaan
Hubungan dengan Nayla: Sangat protektif, namun seperti menyembunyikan sesuatu
Peran: Diam-diam menyadari bahwa Nayla adalah reinkarnasi putri yang pernah ia lahirkan
Nama: Althea Roselle
Usia: 18 tahun
Status: Sahabat Nayla sejak SMP
Sifat: Ceria, penuh energi, agak kepo, suka dengan hal mistis
Kelebihan: Punya intuisi tinggi, cepat menyadari jika ada hal ganjil
Peran: Sering jadi orang pertama yang mencurigai hubungan Nayla dan Arzlan aneh
Maellyn Fara
Nama:maelyn fara
Usia: 18 tahun
Status: Teman satu geng Nayla & Keira
Sifat: Kalem, suka menulis puisi, romantis
Kelebihan: Pernah mengalami fenomena "mimpi bersama" dengan Nayla
Peran: Menjadi jembatan ketika Nayla mulai meragukan kenyataan
Nama:Zaren Alex
Usia:18 tahun
Status: Teman cowok Nayla, humoris dan santai
Sifat: Suka bercanda, sangat setia kawan, jago bela diri
Kelebihan: Bisa membaca bahasa tubuh orang lain dengan akurat
Peran: Akan membantu Nayla dan Arzlan di konflik fisik saat lawan muncul
Keizo Alfrein
Nama:Keizo Alfrein
Usia Sekarang: 20tahun
Status: Guru baru bidang Sejarah Kuno & Konselor sekolah
Sifat: Ramah di luar, tapi penuh ambisi tersembunyi
Ciri khas: Memiliki kalung emas tua yang terkunci
Keira Mavelin
Nama:Keira Mavelin
Usia: 18 tahun
Status: Siswi Elonia High, sahabat satu geng Nayla
Sifat: Misterius, dingin, pintar, manipulatif🐍
Ciri khas: Sering menyendiri, menyukai hal-hal berbau supranatural
Kelemahan: Hatinya dipenuhi iri dan dendam
Cermin Yang Tak Memantulkan Wajah
Rumah dua lantai bergaya kolonial modern dengan taman kecil di samping kanan.
Tembok dicat krem lembut, jendela besar berjendela kayu, dan ada loteng kecil yang tak pernah dibuka.
[Kamar Nayla - 06:37 pagi]
Langit masih kelabu, matahari belum benar-benar muncul
La memandangi cermin besar berbingkai kayu tua yang berdiri di sudut kamar. Kabut tipis seperti embun menghalangi pantulan wajahnya, padahal suhu ruangan normal
Nayla Azzura/Lyra
[la berjalan perlahan mendekati cermin, menyentuh permukaannya dengan jari telunjuk kanan.]
Nayla Azzura/Lyra
"Kenapa... kau selalu muncul di mimpi itu? Siapa kau sebenarnya...?"
[Berbisik sendiri,Tatapannya kosong. la menunduk, menggenggam liontin perak yang tergantung di lehernya bentuknya seperti permata kristal berwarna ungu.]
[Suara langkah kaki mendekat dari arah tangga. Lembut dan rapi.]
[Mengetuk pintu perlahan]
Ny.Shireen Azzura/Aveline
"Sayang, kamu gak turun-turun. Sarapan udah siap.
[ucap lembutnya sembari menatap anaknya]
Nayla Azzura/Lyra
(menoleh cepat, berusaha tersenyum😊)
Nayla Azzura/Lyra
"Iya, Ma. Maaf. Aku cuma... terdiam."
Ny.Shireen Azzura/Aveline
Mimpi lagi, ya?
[tersenyum tipis]
Nayla Azzura/Lyra
[berusaha mengalihkan]
"Enggak kok... Cuma kebanyakan baca cerita fantasi semalam."
[ujarnya dengan malu, lalu berdiri dan mengambil jaket]
"Aku turun sekarang."
[Leonard (papah Nayla) sedang duduk di meja makan, membaca tablet. la hanya melirik sebentar saat Nayla duduk.]
Tn.Leonard Azzura/Eldric
"Kalau kamu terus mengisi pagi dengan hal-hal aneh, kamu bisa kehilangan momen nyata, Nay."
[berbicara tanpa melihat Nayla matanya terus berpokus pada tablet nya]
Nayla Azzura/Lyra
[menghela napas dan mengaduk teh]
"Ayah, pernah dengar nama... Calvaria?"
[Tablet Leonard langsung ditutup. Suasana menjadi sedikit tegang.]
Tn.Leonard Azzura/Eldric
"Kenapa kamu tanya?"🤨
[berusaha netral]
Nayla Azzura/Lyra
"Aku mimpi... tentang istana tinggi berwarna putih, menara tinggi, dan danau ungu di belakangnya. Aku tahu namanya Calvaria. Tapi aku gak pernah baca itu di buku sejarah manapun."
Ny.Shireen Azzura/Aveline
[meletakkan piring, lalu duduk pelan]
"Mungkin kamu pernah dengar dari buku Ayah, atau dari waktu kamu kecil..."
Nayla Azzura/Lyra
"Tapi kenapa aku tahu letaknya? Bahkan suara air dan aroma rumputnya... aku bisa cium..."
[guman pelan nya]
[Leonard bertukar pandang singkat dengan Shireen. Tapi tak satupun menjawab.]
🏫Elonia High School -7.30
Nayla Azzura/Lyra
[Nayla duduk sendiri di taman belakang sekolah. la sedang duduk di pinggir kolam ikan kecil, menggoyangkan kaki sambil melihat air.]
[Langit sedikit mendung. Angin pagi membelai rambut panjangnya.]
Keira Mavelin
💬."Nay, kamu mimpi itu lagi?"
Nayla Azzura/Lyra
💬."Iya. Kali ini... aku lihat diriku sendiri di dalam istana itu. Pakai gaun emas. Tapi ada darah di tanganku."
Nayla Azzura/Lyra
💬"Tapi bukan aku yang terluka. Seseorang... ada di pelukanku. Tapi mukanya kabur."
Keira Mavelin
💬"Mungkin kamu harus berhenti cerita ke aku. Aku mulai takut."
📢Pengumuman Sekolah:
"Kepada siswa-siswi kelas 12A, harap menyambut siswa baru yang akan masuk hari ini. yang bernama Arzlan Rayven."
Nayla Azzura/Lyra
[terdiam. Matanya membelalak pelan.]
Nayla Azzura/Lyra
"Arzlan...? Nama itu..."
[ucapnya dalam hati]
[Guru masuk bersama seorang pemuda berpostur tinggi. Rambutnya hitam, matanya abu-abu pucat. la berdiri dengan tenang dan pandangan dingin, tapi teduh.]
Guru
"Ini Arzlan Rayen. Siswa pindahan dari distrik utara. Tolong bantu dia beradaptasi."
Azlan Rayen/Caelum
[melangkah masuk pelan, lalu memindai ruangan.]
[Saat matanya bertemu mata Nayla, waktu seperti berhenti. Suara gemuruh samar menggantikan suara di kelas.]
Nayla Azzura/Lyra
"Mata itu... aku mengenalnya."
[dalam hati]
Azlan Rayen/Caelum
😏
[Arzlan tersenyum kecil. Sekilas. Hampir tak terlihat.]
Azlan Rayen/Caelum
[Berjalan melewati meja Nayla dan berbisik sangat lirih]
"Kau tidak berubah... Putri Cahaya."
Nayla Azzura/Lyra
[Nayla tertegun. la menoleh cepat. Tapi Arzlan sudah duduk di bangku paling belakang.]
[📱Notifikasi pesan anonim masuk ke ponsel Nayla]
???
"Kau sudah menemukannya. Tapi masih banyak yang tersembunyi. Jembatan Arana menunggumu malam ini."
Nayla Azzura/Lyra
[Menatap layar dengan tangan gemetar.]
Apa ini semua hanya mimpi... atau bagian dari hidupku yang terlupakan...?"
Jembatan Arana Dan Bunga Layu
🏫Taman belakang Elonia High School - Waktu: Istirahat jam 10:12 ]
[Nayla sedang duduk di bawah pohon trembesi, memandangi layar ponselnya. Pesan misterius dari pagi masih terpampang di layar.]
???
"Gerbang Arana akan terbuka malam ini. Bawa liontinmu."
Nayla Azzura/Lyra
[meremas liontin ungu di lehernya. Angin sejuk bertiup pelan. Daun-daun jatuh satu per satu.]
👭Teman-temannya mulai mendekat
[Althea berlari kecil, membawa dua botol teh dingin. Mellyn berjalan santai di belakangnya sambil membaca buku]
Althea roselle
[Menjatuhkan diri di samping Nayla]
"Hari ini kamu aneh banget, Nay. Dari pagi kayak... orang baru bangun dari tidur seribu tahun."
[ujarnya sambil menyerahkan teh] "Nih, dingin. Biar otaknya nyambung lagi."
Maellyn Fara
[duduk perlahan di samping Nayla]
"Aku setuju. Kamu lebih pucat dari biasanya. Kalau kamu lagi nulis novel misteri, itu udah keterlaluan realistiknya."
Nayla Azzura/Lyra
"Aku gak apa-apa... cuma mimpi aneh semalam."😊
[tersenyum tipis]
Zeren alex
[Muncul tiba-tiba dari belakang pohon, menyeringai]
"Mimpi dikejar mantan pangeran, ya?"
[bercanda sambil menjatuhkan diri ke rerumputan]
"Atau kamu abis nonton film isekai kerajaan tengah malam?"
[Semua tertawa, kecuali Keira yang baru datang, menyilangkan tangan dan berdiri menatap Nayla.]
Keira Mavelin
"Atau mungkin Nayla sedang menyembunyikan sesuatu."
"Kayak... ada yang dia tahu tapi nggak mau dia bagi."❄️
Nayla Azzura/Lyra
[Menatap Keira, sedikit ragu.]
"Aku cuma ngerasa... kayak aku pernah hidup di tempat yang nggak ada di peta."
[Semua terdiam sejenak. Hening. Hanya suara angin dan gemerisik daun.]
Althea roselle
"Tempat kayak apa?"
[berbicara pelan]
Nayla Azzura/Lyra
[menunduk, menggenggam liontinnya]
"Ada istana putih. Dan jembatan batu tua di atas danau. Tapi... semuanya selalu berakhir dengan darah."
🌙[Malam hari - Lokasi: Hutan belakang Kota Arcelon, dekat danau lama yang terbengkalai]
[Nayla menyelinap keluar dari rumah lewat balkon. la mengenakan hoodie gelap dan membawa senter kecil.]
[Langkahnya pelan. Jalan tanah berembun. Ranting patah di bawah kakinya.]
Nayla Azzura/Lyra
"Jembatan Arana... Jika tempat itu nyata, berarti semua yang kualami... bukan cuma mimpi."
[guman dalam hati]
[Setelah menembus semak-semak selama lima belas menit, ia melihat siluet jembatan tua. Dingin. Dikelilingi kabut tipis.]
[Di ujung jembatan - sosok berdiri menunggu.]
[sosok misterius berdiri diam, menatap danau. Rambutnya ditiup angin. Liontin berbentuk pedang tergantung di lehernya.]
Nayla Azzura/Lyra
[Mendekat perlahan]
"Kau tahu aku bakal datang?"
???
(tanpa menoleh)
"Aku hanya menunggu seseorang... yang selalu datang terlambat. Tapi tak pernah gagal menemukan jalannya."
[la berbalik perlahan. Mata mereka bertemu.]
[Nayla merasakan dadanya berdegup tak karuan. Entah karena ketakutan... atau sesuatu yang lebih dalam.]
Nayla Azzura/Lyra
"Siapa aku... sebenarnya?"
[tanya nya dengan kebingungan]
???
"Kau adalah apa yang tersisa dari dunia yang pernah hancur. Dan aku... adalah penjagamu."
Sementara itu, kembali ke rumah Nayla...
Keira Mavelin
Keira sedang berdiri di depan cermin besar di kamar Nayla. la menyentuh bingkai kayu ukirnya.
Keira Mavelin
(dalam hati):
"Jadi ini gerbangnya..."🤨😏
[la tersenyum samar, nyaris tak terlihat. Mata kanannya memantulkan bayangan yang bukan miliknya.]
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!