NovelToon NovelToon

CINTA TERBAIK SUCI

PERKENALAN

Malam yang Dingin tak menyurutkan ku Melangkahkan kaki menuju tempat Kerja ku. Gerimis malam ini semoga membawa keberuntungan untuk Kami, ya Kami, Para Wanita pekerja Malam.

Hmmmm...

Aku adalah Seorang Gadis berumur 20 Tahun, sejak umur 17 tahun Aku hidup sebatang kara di dunia ini, sudah tidak ada siapapun yg ku sebut Keluarga.

Sejak saat itu juga Aku menjadi penyanyi di Cafe.

Setiap malam Aku selalu bertemu Laki-laki hidung belang, bagiku itu semua sudah biasa dalam hidup ku, selama Dua tahun belakangan ini.

Aku tetap memegang janji kepada kedua Orang Tuaku. Untuk tetap menjadi wanita yang mempunyai Harga Diri. Tentu saja salah satu nya dengan menjaga kesucian ku. Seperti Nama ku, Suci .

Nama ku adalah Suci.

Bukan hal mudah untuk mempertahankan semua ini, banyak Laki-laki itu merayu ku dengan iming-iming harta yang melimpah. Semua itu bisa aku dapatkan, kalau Aku mau menyerahkan Keperawanan ku untuk mereka.

bahkan ada yang sampai mengajakku untuk menikah , dan menjadi simpanan nya.

Menjijikan sekali hidup di dunia seperti ini.

Sebetulnya aku ingin memiliki kehidupan yang lebih layak dari ini, menjadi Wanita yang tidak selalu di pandang sebelah Mata .

Kulangkahkan kaki ku menuju Pintu masuk Cafe, setelah baru saja Aku turun dari sepeda Motor mamang Ojek langganan ku.

Mang Nurdin, Dia juga tetangga kost ku. Dia memiliki seorang Istri dan Anak, hidup nya juga sangat serba kekurangan. Sepeda Motor yang di gunakan juga hasil menyewa milik juragan Ojek di dekat tempat tinggal Kami.

Tiba-tiba saat Aku berjalan mempercepat langkah ku.

" Neng .. "

Seketika Aku menoleh ...

" Nuhun nyak bantuan nya .. "

Mata nya berkaca menatap ku lirih. Sambil merapatkan Tangan nya berdekatan, tanda mengucapkan terimakasih...

" Sama-sama Mang, semoga dedek cepet sembuh .. "

Dia mengangguk dan segera ku berlari meninggalkannya.

Aku baru saja memberikan Uang tabungan ku Untuk Mang Nurdin, Anak mang Nurdin Baru saja selesai menjalani Operasi, Dia mengalami kecelakaan saat bermain di depan gang, Dia tertabrak Mobil sampai harus di rawat berhari hari di Rumah Sakit. Karena si penabrak kabur, makanya Mang Nurdin yang harus membayar biaya Rumah Sakit.

Sebenernya Aku ingin mengumpulkan uang untuk modal ku, pergi dari Dunia Malam ini. Aku ingin membuka usaha salon kecantikan atau mungkin konveksi, kebetulan Aku menguasai keduanya.

Ibuku dulu memiliki salon kecantikan, jadi sedikit banyak Aku mengerti dan Ayahku memiliki konveksi yang mulai berkembang pesat saat Aku berumur Empat belas tahun. Hingga akhirnya Kami harus kehilangan semua nya.

" Suci ! "

Suara tegas terdengar di dekat ku.

" Gawat .. "

Aku menoleh ke arah suara itu.

Yaaahhh.. Pak Johan, Manager Cafe ini.

" Eeeh... Bapak ... "

Aku cengiran menatapnya, benar saja, dia menatapku dengan marah.

" Kenapa baru datang ? Kamu lihat , Mereka menunggu Kamu ! "

Pak Johan nyerocosss saja dari tadi.

" Maaf Pak, Tapi .. "

Belum selsai ku bicara, dia lalu menarik Tangan ku dan membawa ku ke ruang ganti.

" Cepat selesaikan tugas mu ..! "

Ucapnya melotot .

Aku hanya mengangguk menahan malu.

Segera ku ganti Baju ku dengan secepat kilat.

Kali ini Aku memilih Gaun sexsi berwarna merah, Gaun panjang sampai menutup Kaki jenjang ku, dengan belahan tinggi di atas Lutut ku, bertambah dingin Badan ku karena gaun ini tanpa Lengan. Dengan bagian Dada terbuka, dan aksen blink di Pinggang. Ku biarkan Rambut ku terurai dan kuhiasi dengan Jepit Rambut favorit ku.

Aku siap melakukan pekerjaan ku malam ini, ku langkahkan kaki ku menuju panggung pertunjukan, dengan langkah yang sedikit tergesa - gesa aku berjalan dengan mengangkat sedikit gaun ku.

Saat berada di atas panggung.

Beberapa Lagu Classic dan gerakan Mata Sexsi ku berhasil membuat para Laki-laki di depan ku menikmati setiap syair yang Aku nyanyikan.

Juga ada Mata lain yang mengawasi ku selain Laki-laki yang Aku maksud tadi.

Mike, Dia teman ku di atas panggung ini, jari jemari nya selalu memainkan setiap nada dengan indah dia memiliki Wajah tampan dan postur tubuh yang tinggi .

Mike melempar senyum kecil nya saat ketahuan oleh ku, kalau dia mencuri pandang dari tadi.

Waktu sudah menunjukkan Pukul Satu Malam. Jam kerja ku harus ku akhiri, Aku bangkit dari tempat duduk di kursi yang ada di panggung. Sedangkan laki-laki yang duduk di meja hadapanku terasa kecewa karena pertunjukan ku sudah harus di akhiri, tetapi tetap tepuk tangan selalu ku dengar dari mereka .

Bersyukur malam ini aku mendapatkan tips lumayan dari Mereka , tentu saja 30% dari tips ini milik Mike sisanya baru milik ku.

Aku bergegas mengganti pakaian ku, dan keluar meninggalkan Cafe.

Kulihat Pak Nurdin sudah menunggu ku di luar , aku berlari kecil menghampiri nya, dan dia menyambut dengan memberikan helm yang sudah di pegang nya sejak tadi. segera kami tancap gass dan pulang.

" maaf ya Mang, lama nunggu ya ... " Tangan ku menerima helm pemberiannya.

" Saya juga baru sampai kok neng, sekitar lima belas menit yang lalu . " Mang Nurdin menjawab sembari menghidupkan mesin motornya.

Aku tersenyum kecil, sambil segera menaiki sepedah motor yang sudah menyala mesinnya itu.

" Suci ... " Suara Mike sedikit berteriak.

" Hay ... " Aku menjawab teriakan nya

" Kamu kebiasaan banget , niiih... " Mike menyerahkan Dompet ku yang tertinggal.

" Uupss ... aduh, makasih banyak ya ." Aku segera turun dari sepedah motor ini, lalu menerima Dompetku dengan sedikit menahan malu, karena ini sudah kesekiankalinya Dompetku tertinggal dan Mike yang selalu mengembalikan.

" Iya, sudah biasakan ? " Mike meledek ku.

" Kalau begitu Aku duluan ya Mike, sekali lagi terimakasih ya . " Aku menepuk pundaknya.

Mike mengangguk.

" Yakin neng sudah tidak ada yang ketinggalan lagi ? " Mang Nurdin berkata dengan sedikit nada meledek.

" Insyaallah sudah tidak ada lagi yang ketinggalan kok mang . "

Aku menjawab nya dengan malu dan yakin.

Mang Nurdin lalu tancap Gass. Tetapi memang sepertinya masih ada yang tertinggal, sudahlah mungkin hanya perasaanku saja.

BIRU SUKA MENOLONG

Sesampainya aku di kamar kost, Aku merebahkan badanku di tempat tidur ku ini.

Ku tatap langit - langit kamarku yang semua berwarna Biru.

Aku sangat menyukai warna biru, disini semua ku cat warna biru, menurutku warna biru sangat indah.

" tok... tok... tok... "

Suara ketukan pintu kamar, membuyarkan lamunan ku, Aku segera membuka pintu dan kulihat.

" Hay ... "

Mike, ada apa ya ?

Aku mengerutkan kening ku dan menatapnya heran

" Mike ? "

" Suci, Maaf .. "

Dia menyerahkan telfon genggam ku yang berwarna biru.

" Ya Tuhan Aku lupa lagi, dimana kamu menemukan ini ? "

Tanyaku sambil menepuk perlahan jidat ku.

" Kamu meninggalkan nya di Toilet, tadi Meta yang kasih ke Aku, Tapi Aku fikir kamu pasti sudah sampai rumah. "

tatapnya sambil tersenyum kecil

" Terimakasih banyak ya Mike, Maaf aku merepotkan mu lagi, tadi Dompet sekarang Handphone, mungkin kalau telinga ini nggak menempl pasti sudah ketinggalan juga. "

ucapku sambil menerima telfon genggam ku,

" Sama-sama, kamu bisa aja si .. "

ucapnya menepuk pundak ku dengan lembut

" Oke, Aku balik dulu ya, kamu istirahat ya, maaf ganggu istirahat kamu." Senyum manisnya menjadi salam perpisahannya malam ini.

Aku kembali merebahkan tubuh ku, kali ini Aku memainkan benda canggih yang sudah ku pegang dari tadi. Ku naik turunkan jempol ku, melihat beberapa postingan di sosial media ku. Juga kulihat ada beberapa pesan dari seseorang, ya bisa di sebut Penggemar fanatik ku.

Hampir setiap malam ada saja yang mengirimiku pesan, dengan rayuan gombal, iming-iming, juga ajakan nakal dari setiap Penggemar ku.

Tetapi tidak ada satupun pesan dari mereka yang kubalas.

Namun ada satu pesan yang membuat ku penasaran malam ini.

" siapa dia... ?? " Aku menggerutu dalam hati, ku baca isi pesan ini

" Aku selalu mengagumi setiap gerakan tubuhmu. Berharap suatu saat Aku bisa memiliki mu seutuhnya.

Bukan melulu soal gairah seperti yang lain. Melainkan Aku ingin menjadikan mu pendamping terbaik dalam hidupku. Aku selalu mengawasi mu. Tidak akan kubiarkan ada laki-laki lain yang bisa menyentuhmu.

Salam sayang

Penggemarmu ( Dante ) "

Isi dari pesan ini sangat berbeda dengan pesan-pesan lainnya

" Dante ?"

Sejenak Aku mengingat nama tersebut, seperti tidak asing di telinga ku.

Tak terasa Mataku terpejam dan akupun tertidur.

Sayup kudengar suara bising di kamar sebelahku. Suara ini sudah sering kudengar, Suara khas Orang Bercinta dan tidak heran bagiku, juga kami yang tinggal di kost Sutra ini.

Sutra nama tempat kost kami, terkenal yang tinggal disini, sebagian besarnya ya perempuan malam.

" ach... ah... ah... " Suara ******* Betti .

Dia sedang bercinta dengan tamunya malam ini, mungkin kalau tidak berfikir kost ini murah Aku sudah pindah sejak lama.

" Ya Tuhan, Betti ." Kuambil bantal disebelah ku dan kututup telingaku dan memejamkan mataku.

Pagi menjelang, Aku memutuskan bangun lebih awal dan memesan makanan lewat Ojek Online. Karena Aku merasa sangat lapar sekali, segera Aku beranjak dan mengambil handuk dan mandi. Sambil menunggu pesanan makanan ku sampai.

Selsai mandi Aku lalu menunggu pesanan ku yang sedari tadi tak kunjung datang, Aku membuka pintu kamar ku gelisah, karena sudah sangat lapar sekali. Namun kulihat pintu kamar Betti sedikit terbuka, karena penasaran Aku membuka nya dan masuk

" Betti ... " panggil ku.

Kulihat Betti sedang tidur pulas tanpa busana.

" Astaga ... " Aku menatapnya terkejut dan ku tutupi tubuh nya dengan selimut yg ada di sebelah nya. Segera kututup kembali pintu kamar nya, dan kutinggalkan dia.

" mbak Suci ya ?" tanya seorang laki-laki yang sudah berumur, dengan jaket hijau dan helm bertuliskan XXjek

" iya pak, aduh lama banget si pak! "

Aku sedikit membentak,

" Maaf mbak, tadi saya cari pinjaman Uang dulu buat beli Makanan mbak ini. Saya baru keluar rumah mbak, jadi belum ada modal nya."

Jawabnya sedikit menunduk dan menjelaskan padaku.

Rasanya menyesal sekali sudah sedikit membentak nya tadi.

Mungkin karena Aku kelaparan, jadi Aku sedikit emosi.

" maaf ya pak. " ucapku dengan menyesal.

Dan Bapak Ojek ini mengangguk perlahan.

" Berapa semua total nya pak?"

" Makanan nya 100.000 mbak, dan ongkosnya 15.000, jadi semua 115.000 mbak." Ucapnya sedikit ragu.

" Sebentar ya pak. " Aku membawa makanan dan mengambil uang di dompetku

segera kembali kuhampiri nya lagi, dan menyerahkan Empat lembar Uang pecahan 50.000

" Maaf mbak, ini kebanyakan mbak.. "

dia menghitung lembar perlembar uang nya

" nggak pak, sisa nya ambil saja "

Entah sebenarnya ada masalah apa ya tukang ojek ini, sampai dia begitu terharu menerima uang pemberianku, sampai sekilas tangan nya mengusap ujung Mata.

" Terimakasih mbak, akhirnya saya bisa bayar kontrakan siang ini, kalau tanpa bantuan mbak, saya dan anak istri saya, akan diusir siang ini. "

Aku terkejut mendengar penjelasan nya. Dia membungkukkan Badannya mengucapkan terimakasih kepadaku.

" Sama-sama pak. Bapak jangan seperti ini " mengangkat pundak nya yg mau bersujud di hadapanku.

" Bapak tunggu sebentar disini. "

Aku masuk ke dalam kamarku, dan mengambil Empat lembar uang lagi di dompetku, tetapi kali ini Uang pecahan 100.000 yang kuambil, segera Aku dan menemui nya kembali.

" Pak, apa Bapak sudah makan? " tanyaku.

Si bapak hanya menggelengkan kepala nya

" Ini Aku Kasih lagi untuk Bapak dan Anak Istri Bapak, sisanya bisa buat beli Makanan, maaf aku cuma bisa bantu bapak ini ." Aku kembali menyerahkan beberapa lembar uang lagi kepada nya.

Kali ini Aku benar-benar melihatnya meneteskan air Mata

" Saya harus membalasnya bagaimana mbak, Allah benar-benar mengirim bantuan untuk keluarga saya, melalui mbak Suci. "

Aku hanya tersenyum

" Sudah dari kemarin Saya dan Anak istri menahan lapar mbak, terkadang saya ngojek malah harus kehilangan uang, karena banyak yang menipu saya. Padahal Uang yang saya dapatkan hanya cukup untuk membayar sewa sepedah Motor, membayar hutang dengan rentenir, bayar kontrakan, sisahnya baru buat kami makan ."

Sepagi ini, dan Aku harus mendengar cerita sepahit ini.

" Bapak harus semangat ya, Suci cuma bisa mendoakan supaya Bapak dan keluarga selalu seha dan kuat menghadapi semua cobaan ya pak ... "

Aku mengusap Punggungnya dan air Mataku tak terasa menetes.

Kukira Hidupku sudah sulit, ternyata masih banyak yang lebih sulit bahkan tak seberuntungku, yang terkadang tidak bersyukur.

PENGAGUM RAHASIA

Aku segera menghabiskan makananku dengan lahap, makanan kali ini terasa sangt nikmat sekali, karena perutku sangat lapar sekali sejak tadi.

Tiba-tiba kudengar seseorang mengetuk pintu kamar kostku.

" Tok... tok... tok... "

Aku berlari kecil membuka pintu tersebut, sambil mengunyah makanan yang tadi masih ku makan.

" Siapa si ? " Aku menggerutu sambil membuka pintu.

" Selamat pagi. "

Seseorang membawa Buket Bunga Mawar berwarna Biru.

Aku tercengang sambil menghabiskan makanan yang masih ada di Mulutku.

" Maaf cari siapa ya mas... " Tanyaku masih bingung melihat apa yang di bawanya.

" Saya dari L-Kurir kak, mau mengantarkan Bunga ini untuk kak Suci. "

Aku menerima Bunga tersebut dan menandatangani kertas yang di berikan kurir itu.

Aku sangat heran bunga sebanyak dan seindah ini siapa yang mengirimkannya, segera kubaca selembar kertas yang ada di antara bunga biru ini, ku baca Nama pengirimnya dan di sana ada Nama Dante.

sebenernya siapa Dante?

" Bunga biru untuk gadis sebaik dan secantik kamu, ijinkan Aku memilikimu, Aku selalu mengawasi mu, semoga harimu menyenangkan .."

Salam sayang

Dante "

Antara takut dan ngeri beda tipis, ini yang Aku rasakan. Sebenernya siapa Dia?

Waktu sudah menunjukkan Pukul 21.00 malam. Aku harus bersiap berangkat kerja untuk menghibur tamu Cafe, Aku tidak mau kalau sampai kena omel lagi malam ini. Pak Johan sangat disiplin waktu, apalagi kalau sampai Aku yang terlambat atau tidak masuk kerja.

Sebenernya Gajih yang di berikan pak Johan sudah cukup besar untuk ku, tapi Aku merasa kurang nyaman berada di lingkungan ini.

Mang Nurdin sudah menungguku, dengan segera Aku naiki sepedah motor nya dan kami berdua segera melaju.

Ku sempatkan untuk sedikit ngobrol dengan Mang Nurdin di atas sepedah motor yang kami tumpangi.

" Mang, gimana keadaan dedek? "

Tanyaku memiringkan Kepala ku kekanan.

" Alhamdulillah neng, sudah bisa berjalan lagi, walau masih sering nangis menahan jahitan yang belum kering. "

Jelasnya membuatku ngilu membayangkan betapa sakitnya.

" Syukurlah Mang. "

Aku hanya bicara sekedarnya saja dengan Mang Nurdin.

Tiba-tiba Sepedah motor mang Nurdin berhenti.

" Loh kenapa motornya berhenti Mang? "

Aku bertanya kebingungan

" Sebentar Neng, ini Kayaknya kehabisan bensin. " jawabnya panik

" Kok bisa kehabisan bensin Mang?, memangnya tadi nggak di cek dulu ya? "

Tanyaku juga panik karena sudah pasti Aku bakal terlambat kerja lagi malam ini.

" Tadi Mamang pikir masih cukup ternyata nggak.. " Jawabnya agak sedikit canggung mungkin merasa nggak enak denganku.

" Terus gimana dong kalau kayak gini?, Aku bisa telat dan dimarahin lagi sama Bosku" Aku panik dan bingung melihat sekeliling ku.

" Sebentar Neng kita cari taksi dulu "

dia melihat keadaan sekitar dan mencoba melambaikan tangan ke taksi, namun tidak ada yg berhenti.

" Semua penuh ya mang? "

Tanyaku gelisah melihat jam di Tangan.

Sebuah mobil berhenti di dekat kami, Seseorang Turun dari mobil dan menghampiri kami.

" Ada yang bisa saya bantu ?"

Kulihat Seseorang berpakaian dengan jas rapih dan rambutnyapun tersisir Rapi.

Aku menjawab

" Motor kita kehabisan bensin "

Lalu dengan sigap Dia menawarkan Untuk mengantarkanku sampai tujuan, tapi Aku tidak percaya begitu saja dan tidak mau menerima tawarannya.

Dia meyakinkanku bahwa dia orang baik-baik akhirnya aku terpaksa mau menerima tawarannya, Aku cuma tidak mau malam ini harus kena omel Pak Johan lagi, segera kutinggalkan Mang Nurdin dan masuk ke dalam Mobil orang Asing ini.

Saat di dalam mobil Pria tersebut menanyakan kemana tujuanku. Kujelaskan saja kalau Aku bekerja di cafe di Batas Kota.

" Apakah kau Suci?, Penyanyi Cafe yang sangat terkenal itu ? " Dia menoleh ke arahku.

Aku terkejut mendengarnya, bagaimana Dia bisa tahu kalau Aku adalah Suci?

" Yaa Aku memang Suci, apa Kamu mengenalku?, atau kita pernah bertemu sebelumnya? "

Pria Asing ini malah tersenyum sambil melirik ke arahku.

" Siapa yang tidak mengenal mu, Kamu seorang penyanyi yang sangat baik hati dan suaramu sangat amat merdu. Dan Kamu selalu Membuat semua Lelaki terpikat padamu juga Mengagumimu. "

Ucapnya sedikit dengan nada menggoda

" Oh ya .. Benarkah begitu ..? "

Aku memandangi wajahnya, Dia begitu Tampan, Bersih, Wangi dan bagaimana orang setampan ini bisa mengenal Aku, bahkan Aku saja tidak tau siapa Dia.

" Ya tentu saja, Aku salah satunya. "

Kali ini dia berhasil membuatku malu.

Obrolan kami sangat biasa malam itu tetapi meninggalkan kesan Untukku, dan tanda tanya besar, sebenarnya Siapa Dia karena Dia sama sekali tidak memperkenalkan dirinya dan Aku juga tidak menanyakan Siapa Dia.

Sesampainya di Cafe, Aku lalu membuka pintu mobil dan segera pergi meninggalkan nya tentu Aku ucapkan terima kasih kepadanya..

Aku berlari kecil, takut dimarahin lagi oleh Pak Johan. Tetapi masih kulihat sekilas mobilnya ada di belakangku, Aku segera berlari menuju ruang ganti dan mengganti pakaianku dan sedikit merapikan mack-upku. Malam ini Aku memilih gaun berwarna putih dan sentuhan mutiara di bagian lehernya tentu saja mutiara berwarna putih yang kupilih, gaun ini berukuran panjang menutupi kakiku dengan sempurna, lenganku terbuka dan dada ku sedikit terbuka kuputuskan untuk mengikat Rambutku seperti ekor kuda malam ini, Saat berjalan menuju panggung,

" Suci, nanti jangan langsung pulang ya, ada seseorang ingin bertemu dengan mu ."

Pak Johan menghentikan langkah kakiku

" Hah, Tapi pak !"

Aku mencoba menjawab

" Tolong jangan menolak, kalau sampai Kamu menolak, cafe ini akan di tutup olehnya, semua tergantung Kamu, nasib Cafe dan semua pekerja ada di tangan Kamu ." Pak Johan menjelaskan sambil memohon dengan wajh memelasnya.

Sebenarnya ini alasanku untuk segera pulang kalau jam kerjaku sudah habis. Aku tidak ingin bertemu dengan siapapun, Karena sudah bisa di tebak apa yang mereka inginkan.

Aku hanya mengangguk, dan meninggalkan Pak Johan menuju panggung.

Malam ini pengunjung kenapa tidak seramai biasa nya, hanya ada Tiga meja VIP yang terisi, dan lain nya kosong. Aku melihat sekilas Wajah-wajah pengunjung cafe yang ada di depan ku, mereka semua berpakaian rapih, mungkin usia mereka sudah dikepala tiga atau bahkan empat.

Mereka memberikan Tepuktangan dengan menampakan wajah sumringah dan seperti akan menerkamku.

Padahal Aku belum melakukan apapun, mereka sudah sangat antusiasnya.

" Selamat malam ... " Aku menyapa mereka semua dengan suara lembut, disusul dentingan piano dari tangan Mike.

Aku menyanyikan lagu yang membuat mereka semakin berfantasi, sambil memandangi tubuhku, ada salah satu dari mereka mendekatiku dan memberikan segepok uang di tanganku dengan lembut dia berbisik di telingaku.

" Maukah kamu temani aku malam ini ... hanya minum saja, tidak lebih. "

Aku melihat wajah nya mungkin Pria ini berumur sekitar kepala empat.

Aku menjauhkan tubuh nya yang berusaha meraih pinggang ku.

Dan Aku hanya tersenyum.

" Maukah Suci berdansa dengan ku? " tangan kanan nya mengajak ku, awalnya Aku ingin menolak, ku lihat Pak Johan memohon kepadaku untuk tidak menolaknya.

Mungkin ini Pria yang ingin bertemu denganku, yang di maksut Pak Johan tadi.

Dengan berat kuterima ajakannya berdansa, kali ini Dia benar - benar memegang pinggangku dan mendekatkannya ke tubuhnya.

Kami berdansa, Dia memandang wajahku dan membisikkan setiap kata.

" Kamu sangat cantik malam ini. " Pujinya, malah semakin membuatku jijik.

" Terimakasih.... "

Aku hanya menjawab singkat tanpa memandangnya.

Tiba-tiba permainan musik yg mengiringi kami terhenti. Mike menghentikan nya.

" Kamu menyelamatkanku Mike." ucapku dalam hati.

" Maaf, Tanganku tiba - tiba keram, aauu... sakit sekali."

Aku lalu menghampiri Mike.

" Mike, Kamu tidak apa-apa kan? "

Aku memegang tangan nya.

" Aku menyelamatkanmu dari terkaman buaya malam ini, jadi kamu harus memberikan aku imbalan." ucapnya berbisik di telingaku dengan nada meledek.

Aku mencubit nya dengan keras.

" auuuuu.... aaaauuuu... "

Aku lalu membawa nya masuk ke ruang ganti ...

Tanpa Aku tau apa yang terjadi dengan Pria Tua yang berdansa denganku tadi

.....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!