Hallo namaku Faqima Delbara anak pertama dari pasangan Edo Dwi Delbara dan Kamila Indartya. Papaku bekerja sebagai seorang Dokter bedah yang disegani pasiennya sedangkan Mamaku seorang Designer dengan Butik yang sudah menyebar diseluruh Dunia. Aku biasanya dipanggil Qima oleh orang terdekat. Parasku yang lucu dan natural apa adanya dengan warna kulit kuning langsat dan badan yang menurutku cukup oke serta rambut melebihi bahu sedikit jadi banyak siswa lain mengatakan aku imut. Aku sekarang sekolah di SMPN 01 BUMIKARTA, oh ya aku kelas 2 dan termasuk dalam anggota OSIS bagian Sekretaris juga anggota Paskibra. Sifatku yang pemikir, kepintaran standart, hiperaktif, suka bergaul tapi aku pun sedikit pemalu kepada orang yang gak kukenal. So, tenang aja kalo ada kedua sahabatku aku gak kira garing orangnya.
Haikal Irdyansyah, anak baru disekolahku yang berarti dia adek kelasku dong! Dia anak pertama dari pasangan Seano Syafi’I Irdyansyah dan Angelina Lexandro. Ayahnya bekerja sebagai seorang CEO di perusahaan yang terkenal se-Asia namanya I'rdy Company dan Bundanya Arsitektur, banyak sudah rumah yang terbangun karena designnya yang bagus. Dia kerap sekali dipanggil Haikal. Kali pertama ketemu, dia memiliki sifat yang cuek, irit ngomong ke orang yang baru kenal, suka menggambar kayaknya sih untuk mengisi waktu luangnya, anak yang cukup pintar, anggota anak basket karena dia pun lumayan tinggi dari aku. Namun, menurutku dia tampan dengan warna kulit yang sama denganku serta potongan rambut yang rapi atau bisa dibilang Perfect.
Leora Quelenta cewek satu ini sahabatku dari kelas 1 dan sering dipanggil Ora. Dia yang supel, hiperaktif dan juga termasuk anggota OSIS dan Paskibra, dia memiliki badan yang tinggi dari aku, warna kulit kuning sawo dan rambut yang panjang diikat macam ekor kuda. Dia ini yang paling banyak ngehabisin waktu bareng aku. Kalo pulang sekolah dia selalu main kerumahku hanya untuk bersenda gurau dan mengerjakan tugas sekolah karena kita sekelas.
Dimala Syifana nah kalo yang ini juga sahabatku dan dipanggil Mala yang paling humoris, setia, suka menolong. Dia memiliki tubuh yang pendek dari aku, tubuh yang sedikit berisi, warna kuit yang putih tapi gk ngehilangin bahwa dia juga cantik. Dia termasuk anggota Paduan Suara meskipun gak se ekskul tapi hubungan kami sangat erat dalam persahabatan. Saat pulang sekolah pun dia ikut main kerumahku untuk bercanda tawa dan mengerjakan tugas by the way dia sekelas juga denganku. Jadi, lengkap sudah waktuku di isi bersama mereka.
Deka Altofiano sahabar dari Haikal juga dipanggil Deka yang supel, percaya diri, dan pintar.dia memiliki wajah yang tampan seperti orang arab badan yang tinggi warna kulit kuning langsat. Dia juga mengikut ekskul Basket dan Robotika kadang dia ikut lomba yang berhubungan sama robot gitu deh. Dia termasuk kawan yang setia saat salah satu temannya membutuhkan bantuan dan gak banyak bacod.
Ino Ahmad Siregar, dia sahabat Haikal juga yang dipanggil Ino anak humoris, optimis dan dermawan. Anak ini berwajah tampan tidak setampan Haikal dan proporsi badan yang hampir sama tingginya dengan Haikal. Dia ikut ekstrakulikuler Basket dan Jurnalistik karena dia banyak ngomong dan aktif dalam kegiatan. Kemana – mana dia akan mengikuti kedua sahabatnya. Sehingga hubungan mereka pun semakin dekat.
Episode 1
Pertemuan tak disengaja
(PROV Qima)
Teng…teng…teng…
Jam pulang sekolah akhirnya tiba, aku dan Ora pulang bersama lewat pintu pulang utama sedangkan Mala pulang duluan karena ada urusan mendesak. Banyak siswa baru yang berlalu lalang melakukan daftar ulang bersama orang tua mereka masing- masing. Saat kami mengobrol aku sempat melihat seorang anak baru sedang duduk sendirian dan menggambar, tanpa aku tahu apa yang ia gambar. Dia yang memakai seragam SD mungkin karena habis melakukan daftar ulang sekolah. Pada akhirnya aku memutuskan untuk bertanya
“ Hei dek, sedang apa kamu disini sendirian pula?” tanyaku yang hampir mengagetkannya
“Oh hai kak, aku tidak melakukan apa-apa, aku hanya menunggu teman saja.” dia menjawab dengan muka datarnya
“Oh… siapa namamu mungkin aja kita akan berpapasan kembali.” aku yang menggarung tengkuk leherku yang tidak gatal karena Suasana yang menurutku membuatku canggung.
“Haikal Irdyansyah!” dia menoleh kearahku sebentar dengan jawabnya yang singkat, padat, dan jelas
“aku Faqima Delbaran senang bertemu denganmu ya, kalo gitu aku duluan” dengan aku yang mau melenggang pergi tapi bajuku yang ditarik oleh sahabatku yang tengil ini
“ Eisstt tunggu aku belum kasih tahu namaku Qim!” dengan muka sewotnya
“Hei kalo aku Leora Quelenta.” dengan menjulurkan tangannya namun tidak direspon hanya ditatapi saja oleh Haikal, dengan kesalnya Ora yang menarik tanganku dan pergi disandingi gerutuanya
“Heh…dasar cuek, blaguknya awas aja dia kalo ketemu gue lagi!” sambil berjalan cepat untung saja aku bisa menyamai langkahnya.
Sampai di depan gerbang sekolah kami menunggu angkot umum seperti biasanya, dengan cuaca yang panasnya melebihi sauna. Setelah beberapa menit kemudian, akhirnya angkot tiba, aku dan Ora pun langsung naik serta mencari tempat duduk dekat pintu.
“Ehh, kamu jangan cemberut begitu lah jadi jelek muka kamu," candaku dan menoel dagu si Ora
“Untung aja masih anak baru kalo bukan udah gue cek becek tuh muka sampai ancur.” Jawab Ora mengepalkan tangannya
“Emang kamu berani apa ra?palingan juga omdo kamu," sanggahku lalu menatapi jalanan
“Yeee…seenggaknya kan lu dukung dong Qim masa temenmu ini selalu lu pojokkan sih,” ucap Ora memukul lengan tanganku
“Aww…santai kenapa sih!” jawabku kesal sambil mengelus bekas pukulannya.
(PROV HAIKAL)
Disatu sisi, Haikal yang menunggu sahabatnya yang masih lama karena antrian panjang siswa untuk daftar ulang. Dia memikirkan kejadian barusan yang dialaminya.
“Ada apa dengannya yang tiba – tiba mengajakku berbicara kenal saja tidak, tapi kalo diliat-liat sebentar dia imut juga ya!” ucapnya dalam
hati. Haikal tersenyum tipis nyaris tak terlihat, tanpa dia sadari sahabat yang sudah ditunggunya menatapnya dengan tatapan heran dan aneh di depannya.
“Oy ngapain bengong sendiri, gak ada kerjaan banget ya lo?” Tanya Deka dengan memukul pundak Haikal
Haikal yang merasa diajak ngobrol pun menoleh dengan wajah cuek dan datarnya.
“Eh.. malah gk jawab nih anak satu.“ Deka yang pertanyaannya tak mendapat timbalan pun kesal sendiri.
“Sudah ayo pulang.. gk capek apa ini uga cuaca lagi terik gk acian apa cama akunya ini!” Ino yang mengeluh dan muka yang cemberut macam bayi membuat kedua sahabatnya mual dan jijik karena ulahnya.
“Gua tampol juga muka lo kalo ngomong macam anak kecil” jawab Haikal yang dari tadi diam saja.
Ino yang mendapatkan jawaban itu hanya cengengesan sendiri sambil menggaruk kepalanya.
“Ayolah kalo gitu kita pulang!” lanjut Haikal
“ yuk” jawab Deka dan Ino
Langsung mereka beranjak pergi ke tempat parkir dan pulang kerumah masing- masing untuk istirahat. Sesampai dirumah Haikal mengucapkan salam
(RUMAH HAIKAL )
“Assalamu'alaikum Haikal dah pulang!”
ucapnya sambil melepaskan sepatu lalu menaruknya dirak sepatu dengan rapi dan masuk rumah. Aku menghampiri bunda di ruang kerjanya serta menyalimi tangannya.
“Wa'alaikumsalam bang, gimana tadi ada kesulitan gk daftar ulangnya? Maaf ya bunda gak bisa ikut kerjaan bunda lagi numpuk nih.” sesal bunda karena tadi aku melihatnya sendiri kerjaan bunda lagi numpuk dimeja kerjanya, jadi kasian aku liatnya.
“Gak papa bunda tadi pun gak ada yang sulit, semuanya lancar aja bunda,” jawabku menenangkan bundaku.
“Baiklah kalo gitu, bunda lanjut kerjanya kamu kalo mau makan tinggal makan ya.” ucap bunda
“Oke bunda.” aku pun pergi ke kamarku untuk mengganti bajuku dan kugantungkan dibelakang pintu. Setelah itu, aku turun karena perutku sudah keroncongan minta makan.
“Assalamu'alaikum Zakia pulang! “ aku mendengar adekku yang kedua udah pulang dari sekolahnya. Dia sekarang kelas 6 di SDN JAYAKARTA 01, adekku ini sangatlah cantik, lucu, friendly, dan pintar juga.
“Wa'alaikumsalam dek, langsung masuk ganti baju lalu makan oke!”perintahku pada Zakia yang langsung diturutinya.
“Iya bang,”jawabnya dan pergi melaluiku begitu saja.
“Untung aja adek sendiri kalo enggak udah gue buang jauh-jauh dia.” aku pun juga pergi kekamar untuk tidur siang sebab hari ini begitu melelahkan dan panjang.
Episode 2
MPLS di sekolah
(PROV QIMA)
Sudah beberapa hari sejak kejadian itu, akhirnya MPLS tiba juga dengan siswa baru yang berbondong-bondong masuk ke halaman sekolah sambil menenteng tas dan mengobrol dengan teman mereka sendiri. Sedangkan anggota OSIS sendiri sibuk brifing pagi untuk hari pertama MPLS ini dan ada sebagian anggota pula yang menyiapkan keperluan kegiatan. Termasuk aku sendiri yang mengikuti rapat pagi yang sedari tadi lamanya akhirnya selesai juga dan melaksanaan tugasnya masing-masing.
“Qim…kamu ikut aku buat membantu menyiapkan barisan apel pagi ya!” perintah Zevan sebagai ketua OSIS yang mempunyai perawakan tinggi dan wajah bak seperti dewa yunani.
“Oke van, kalo gitu ayo keburu panas kasian adek kelas yang menunggu,” jawabku sambil jalan melewati Zevan dan dia mengekoriku.
Setelah sampai di lapangan sekolah yang luas ini Zevan langsung naik ke podium dan memerintah siswa baru untuk berbaris rapi dengan tuntunan kakak OSIS lainnya
“Baiklah karena sudah rapi saya akan memperkenalkan diri, nama saya Zevan Derwata Bastiar menjabat sebagai Ketua OSIS tahun ini!” Zevan berhenti sejenak dia melihat siswa baru didepannya pada seperti cacing kepanasan lalu melanjutkan bicaranya.
“Oke tak perlu banyak omong, setelah apel pagi ini nanti kalian semua akan dituntun menuju kelas sementara kalian oleh kakak OSIS dan menunggu perintah selanjutnya!” tegas Zevan dan segera turun.
Sehabis selesai apel pagi sekitar jam 8.20 pagi para siswa akan dibimbing ke kelas mereka.
“Oke adek-adek perkenalkan nama kakak Moses Nelson maxi, barisan regu Gn. Slawu ikuti kakak!”Perintah Moses kepada adek kelasnya.
“Aduhhh…ganteng banget sih kak Moses jadi pengen kenalan nih!!!”
“Udah ada doi belum ya?”
“Nomer hp dong kak Moses?”
Begitulah ocehan para murid baru itu namun tak dihiraukan karena anggota OSIS saat melakukan tugas mereka akan menjadi tegas.
“Ya… adek barisan depanku regu Gn. Gumitir kenalin namaku Unalo Calisto, sekarang kalian semua ikut denganku!” Perintah salah satu kakak OSIS yang ganteng juga.
“Halo adek-adek kenalin aku Melani Roselia Trisna kalian regu Gn. Gambir ikut aku sekarang!” Mela termasuk salah satu anggota OSIS yang cantik jelita dengan bentuk tubuh yang langsing.
“Hai adek-adek nama saya Faqima Delbara kalian regu Gn. Argopuro kalian ikuti saya!” Perintahku kepada barisan di depanku itu, tanpa sengaja aku melihat Haikal yang menatapku juga, aku yang bengong sedari tadi pun tersadar dan menuntun reguku,
Dari banyaknya regu akhirnya selesai juga pembagian kelas mereka dan melanjutan jadwal acara selanjutnya. Aku memberikan adek kelas waktu sejenak untuk berkenalan singkat dengan yang lainnya. Setelah itu, aku mengatakan sesuatu kepada mereka.
“Oke kalian tunggu guru yang akan masuk ke kelas kemudian akan menjelaskan detail profil sekolah ini dan setelah jam ini habis kalian akan berkeliling lingkungan sekolah dengan kakak pendamping setiap kelas.” jelasku terhadap siswa baru dikelas, tak lama kemudian Bu Irma masuk kelas.
“Assalamu'alaikum anak- anak” salam bu Irma setelah masuk kelas lalu beliau bertanya padaku.
“Wa'alaikumsalam bu!” jawab anak-anak serempak.
“Qim sudah di jelaskan bukan jadwal sekarang?” Tanyanya sambil menoleh kearahku.
“Oh sudah bu Ir, silakan dilanjutkan bu” jawabku dengan tegas.
“Baiklah”
Lalu aku meninggalkan kelas dan
menyiapkan segala hal untuk jadwal tour sekolah.
“Oy gimana regu mu enak nggak ngaturnya!” Tanya Moses kepadaku
“B aja sih kalo kamu Mos?” timpalku
“ Aku sih oke cuman para cewek di reguku pada centil gak suka aku” jawabnya dengan muka kesal dan cemberutnya.
“ Itu sih abaikan aja napa sih, ribet banget kamunya." aku yang memutar mataku malas karena keluhanya yang gak guna.
“Hehehe aku kan cuman pengen ngasih tahu aja...” katanya dengan cengirannya
“Udahlah aku duluan.” langsung saja aku pergi dari hadapannya.
(PROV HAIKAL)
Akhirnya upacara selesai karena matahari sudah hampir mau teriknya. begitu saat pembagian kelas Aku nggak nyangka kalo kakak pendampingnya perempuan yang dulu ngajak aku ngobrol, bener memang omongan dia kalo kita berdua akan berpapasan lagi. Kemudian regu aku sampai di kelas. Pendamping kelas aku membiarkan siswa baru di kelas untuk berbincang bincang sejenak.
“Akhirnya selesai juga apelnya, panas laper pula. Kapan istirahatnya kal?” keluh sahabat gue Ino.
“Mana gue tahu, gue nggak megang jadwalnya dodol!" sewotku kepada Ino dan Ino hanya cengengesan aja memang perlu aku tabok tuh mulut.
“Oh iya ya, kenapa kagak ngomong lu Dek?” protesnya pada Deka yang disampingnya dngan menyenderkan badannya ke kursi.
“loh kok protes ke gue sih?”Deka yang menunjuk dirinya sendiri
“ud-“ ucapan Haikal yang terpotong karena ada guru yang masuk dan semua anak langsung diam dan duduk ditempat mereka masing-masing.
“Assalamu'alaikum anak- anak!” salam bu Irma setelah masuk kelas lalu beliau bertanya padaku.
“Wa'alaikumsalam bu,” jawab anak-anak serempak.
“Qim sudah di jelaskan bukan jadwal sekarang?” Tanyanya sambil menoleh kearahku.
“Oh sudah bu Ir, silakan dilanjutkan bu!” jawabku dengan tegas.
“Baiklah.."
Setelah penjelasan dari guru yang gue tahu namanya Bu Irma dan semua siswa baru diarahkan keluar kelas untuk melakukan tour sekolah.
“Oke adek-adek sekarang saya akan langsung saja karena kalian pasti pada gak sabar ingin tahu dimana tempat kantin??” jelas sekilas Kak Qima direspon antusias dengan murid lainnya.
“Bener kak ayo buruan!” jwab salah satu murid.
“Oke kalo gitu,”
Lamanya regu berkeliling akhirnya sampai juga yang namanya kantin karena aku yang menahan laper pun bahagia banget. Disana banyak banget yang namanya makanan daana da bermacam-macam hidangan, dulu di SD mana ada yang jualan kayak gini
“ Oke tour kita berakhir disini kalian bisa istirahat 30 menit, kalo gitu kakak tinggal." dia langsung pergi dari kantin sambil melambaikan tangannya.
Istirahat pun berakhir gue dan sahabat gue kembali kekelas, ada juga murid lainnya yang diam dikantin dan masih ingin berkeliling. Gue pun tiba dikelas dan duduk dikursi.
“Kenyang akhirnya gue, perut terasa full kembali hahaha!..." ucap Deka memukul perutnya sendiri.
“Oh pantes aja dari tadi pagi lo diem aja, ehh ternyata lo laper juga”jawab Ino
“Lo berdua ngebacod mulu ya, gak mual apa perut lo berdua." heranku kepda mereka berdua.
“Lo nya aja yang banyak diem makanya jadi lengket tuh mulut." sewot Ino padaku.
“Hmmmm, serah lo aja In!!”pada akhirnya gue diem.
Teng…teng…teng…
Tak terasa jam pulang terdengar, aku bergegas pulang begitu juga sahabatku karena sudah mengantuk. Saat berjalan ke depan gerbang aku sempat melihat Kak Qima duduk sendiri ditempat menunggu angkot, kuputuskan untuk mendekatinya.
“Eh, Kak ngapain disini sendiri? nunggu angkot?kemana temenmu kak? tanyaku nyocos aja.
“Tanyanya satu-satu biar aku bisa jawabnya, iya aku sendiri seperti yang kamu lihat, pastinya aku lagi nunggu angkot km kira aku ngapain kal disini? temenku pada pulang karena capek sama MPLS.” jawabnya crocos juga Karena pertanyaanku sambil tersenyum manis.
“Oalahh, emm dimana rumah kakak?” tanyaku balik
“Rumahku di Tawang alun, kalo kamu kal?” katanya dan bertanya balik padaku.
“Lo kakak masih inget nama aku?ya aku juga disitu rumahnya, emm…perum bumi jaya,” jawabku santai padahal dalam hati sangatlah antusias. Entah kenapa aku merasa senang bercampur gugup saat bersamanya.
“Oh ya, kalo gitu kita pulang bareng aja??” ajaknya aku pun hanya mengangguk sambil tersenyum.
Disitulah aku mulai dekat dan nyaman bersama Kak Qima seolah aku sudah jatuh hati tapi keberanianku belum ada dan hanya kusembunyikan karena takut dia nanti menolaknya saat aku mengungkapkan perasaanku nanti, apakah ini yang namanya cinta monyet di masa SMP. Biarlah waktu yang menentukan dan aku yang memutuskan.
Episode 3
Tukar Kontak HP
(POV HAIKAL)
Pagi hari tiba sinar matahari masih belum menampakkan dirinya. Jam menunjukkan pukul 4.50 pagi aku melaksanakan sholat Shubuh sebagai kewajibanku. MPLS sudah selesai sekarang awal aku memulai KBM seperti biasanya dengan materi yang aku dapat dan aku pelajarinya karena memang aku itu pinter. Setelah kegiatan kamar selesai aku turun menuju meja makan disana ayah, bunda, dan kedua adik perempuan aku yang sudah duduk rapi sambil menunggu masakan bunda.
“Pagi semuanya!” sapaku kepada semua yang ada dimeja makan.
“Pagi abang.” sapa kedua adekku
“Pagi bang, ayo langsung duduk bunda sudah selesai menyiapkan sarapannya!" jawab bunda dengan senyuman indahnya.
“Bang gimana sekolahnya sudah dapet temen baru?” Tanya ayah padaku sambil meminum kopinya.
“Sudah yah meskipun belum kenal dekat tapi sudah tahu namanya,” jawabku dengan tersenyum tipis.
“Baguslah, sekolah yang bener bang , banggakan ayah bunda” tegas ayahku
“Baik yah” jawabku sambil mengambil nasi dan lauk pauk.
“Bang jangan lupa bawa air putih ke sekolah,” bunda yang mengingatkanku sambil menyodorkan botol air minumku.
“Ehh iya bun abang hampir lupa!" ucapku mengambil botol ditangan bunda.
“bun yah dek aku berangkat dulu ya, Assalamu'alaikum”
“Wa'alaikumsalam!” jawab serempak yang ada diruang makan.
Aku berjalan hingga kedepan jalan raya mencari angkot pagi. Tiba juga di sekolah aku langsung menuju ke kelas dan disana sudah ada Deka dan Ino yang mengobrol.
(KELAS)
“Pagi!" sapa ku pada mereka yang seperti biasa dengan muka datarku.
“Pagi, wih datar amat paginya?!" jawab Deka dan dibalas anggukkan Ino.
“Biasa aja sih!” jawabku tanpa menoleh dan mulai duduk dibangku.
Begitu kelas sudah ramai jam masuk dimulai, guru jam pertama tiba dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia.
“assalyamualaikum, selamat pagi anak-anak!” sapa guru Bahasa Indonesia dan melangkah ke meja guru.
“Perkenalkan nama saya Bu Wenta selama kelas 7 saya akan mengajar kalian dan menjadi wali kelas kalian!” jelas bu Wenta
“Baik bu!!...”jawab murid kelas bersama.
“Sekarang perkenalkan diri kalian masing-masing mulai dari pojok kiri saya." perintah bu Wenta
“Nama saya Edgar Hendra Gintara, hobby Berenang, cita-cita masih dipikirkan!” jawabnya membuat murid sekelas heran dan ada juga yang terkikik.
“Nama saya Gino Manuswara, hobby futsal, cita- cita jadi Atletik!" jawabnya antusias
“Kenalkan namanya Teari Gurnawan panggil Tea, hooby menggambar kartun, cita cita mungkin seorang pembuat manga atau komik!"
“Nama Selena Fionella Kusma,hobby baca buku,cita-cita penulis."
Begitulah seterusnya sampai ujung belakang. Jam pelajaran habis karena dibuat berkenalan, semua anak kelas berkeliaran keluar kelas aku pun juga
“Bro kyu kekantin keburu rame!!.." ajak Ino
“Hmm...” jawabku
“Oke ayo...” jawab Deka
Saat menuju kantin aku melihat Kak Qima bersama kedua temannya sebab kantin sudah penuh tempat duduknya, namun tempat Kak Qima masih cukup tiga orang. Aku langsung menghampirinya dan mengajak kedua sahabatku.
(POV QIMA)
Aku melihat Haikal bersama temannya menghampiriku dan aku langsung menyuruhnya duduk.
“Kal ayo sini duduk keburu diisi!!" ajakku sambil melambaikan tangan.
“Makasih kak!!” jawabnya datar
“Eh lu adek kelas yang cuek nya kyk bebek itukan?” Tanya Ora sambil menunjuk dengan muka kesal.
“Hmm..”toleh Haikal
“Maaf ya kak ni anak lagi sariawan kali” jawab Ino salah satu temannya.
“Gpp sans aja kali," jawab Mala dengan senyumannya.
“Eh mau pesen apa biar aku yang pesenin.” tawarku beranjak dari tempat dudu.k
“Emmm, aku sosis 5rb sama es susu zee.” ucap Mala
“Aku bakso sama es teh,” jawab Deka
“Aku sama Haikal samakan aja kak.” kata Ino
“ Kalo lo apa ra?” tunjukku dengan daguku.
“Sama in aja kayak kamu Qim!” Ora yang siuk dengan hp nya.
“Oke kalo gitu!!”
Setelah lamanya mengantri datang juga makanannya. Aku melihat Haikal membantuku membawakan makanannya, mungkin melihatku kualahan membawanya. Lalu, kubagikan semuanya dan kita makan tanpa bersuara.
“Ahhh…habis juga ternyata!!" Deka pun membuka suara sambil mengelus perut ratanya itu.
“Eh lo bukannya bilang Alhamdulillah kek, bersyukur dong!!" timpal Ora ke Deka.
“Hehe lupa kak, Alhamdulillah!"
Syukurnya diselai kikikannya.
“Badrul –badrul kurang iman lo...” sewot Ino dan ditertawai olehku dan Mala
“Yee..maaflah” Deka menggaruk tengkuknya.
Aku yang melihat Haikal di depanku terheran. Kenapa dia hanya diam saja padahal waktu pulang sekolah itu dia banyak Tanya dan cerewet sekali.
“Ehh…kamu kenapa diam mulu dari tadi?” Tanyaku pada Haikal
“Gpp kak, males aja!” jawabnya sambil menolehku.
“Oh...” aku hanya ber oh iya aja
.
Teng…teng…teng
Bel jam mapel selanjutnya berbunyi, aku dan lainnya akan kembali kekelas takut guru selanjutnya sudah masuk kelas tetapi Haikal memegang tanganku dan mengatakan sesuatu.
“Emmm…Kak nanti pulang jam berapa?” tanyanya
“Aku pulang jam setengah 2, emang kenapa?”ntanyaku balik
“Nanti pulang bareng aku tunggu didepan gerbang” jawabnya dan berlanjut pergi.
“Oke,tunggu ya” antusias akunya karena aku pun ingin pulang bersamanya juga, entah aku juga gugup dan edg degan saat ingin mengajaknya tapi keduluan olehnya.
Berlalu waktu sekolah, akhirnya jam pulang tiba aku bergegas merapikan barang-barangku dan segera keluar.
“Loh buru-buru amat kamu qim, mau kemana?” Tanya Mala menarik tasku tadi membuatku terjungkal kebelakang
“Ada yang nunggu aku jadi, aku duluan ok!”langsung aku keluar kelas menuju ke gerbang sekolah. Aku melihat Haikal yang duduk menungguku.
“Ehhhh…ehhh maaf ya lama nunggunya”aku pun menekuk badanku karena ngos-ngosan berlari
“Gk papa kok kak, ayo!" ajaknya sambil membantuku berdiri. Aku yang diberlakukan seperti hanya berbunga-bunga…’emang ya aku gampang baper’batinku
“Makasih...” jawabku, beruntungnya ada angkot yang berhenti dan ada beberapa penumpang.
“Kak boleh minta nomer hp nya”tanyanya dengan mengeluarkan hp nya.
“Tapi hp ku bukan android jadi gk papa kan kal?”tanyaku balik
“Hak papa kok, mana?”menyodorkan tangannya.
“Aku gk bawa hp tapi inget kok nomernya, 085xxxxxxxxx!!!”kuucapkan nomerku, dia pun mengetiknya di hp.
“Makasih kak, kalo aku SMS bales ya,” dia menoleh kearahku dengan senyumannya yang tampan menurutku.
“Oke aku tunggu ya!!...”
Di sisa perjalanan pun kami bercanda tawa hingga tidak terasa kami pun sampai.
“Yahh…akhirnya sampai juga, pengap di angkot tadi’keluhku dengan menghirup udara sebanyak-banyaknya.
“Ayo kalo gitu cepetan panas banget ini”ajak nya karena memang panas banget siang ini bisa-bisa item lagi, kami pun menyebrang jalan raya, dia pun sambil menggenggam tanganku. Aku pun menatapnya dengan rasa deg degan jantung serasa copot kalo gini terus!
Kami pun berjalan sambil berbincang tak terasa, rumahku hampir dekat aku pun izin pulang kepadanya.
“Haikal aku duluan, kamu hati-hati ya”l!"aku melambaikan tanganku dan berjalan memasuki gang.
“Iya, kakak jangan lupa makan ya,” jawabnya sambil tersenyum dan melambaikan tangannya. Dia pun melenggang pergi karena matahari sudah ingin menenggelamkan dirinya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!