MILIK SANG MAFIA
Barang Lelang
📍21.43 PM – Ruangan bawah tanah.
Suasana gelap, lampu sorot hanya menyinari panggung kecil di tengah. Puluhan pria duduk di kursi VIP, wajah sebagian besar tertutup masker hitam.
MC
Selanjutnya...
Nomor 047.
Nayla Ardeen, usia 19 tahun.
Belum pernah tersentuh, darah bersih, hasil tes lengkap.
MC
Kelas: Eksklusif A.
Penawaran dibuka... mulai dari 500 juta rupiah.
Panggung makin terang. Nayla berdiri dengan tangan terikat di depan tubuhnya. Matanya menahan air mata, tapi dagunya tetap terangkat—berusaha terlihat kuat.
Rei Vallerian
2 miliar, cash.
MC
2 miliar dari Tuan Rei Vallerian. Apakah ada yang ingin menawar lebih tinggi?
– Ruangan belakang panggung. Nayla dilempar kasar ke lantai, masih dalam posisi terikat.
Nalya Ardeen
(kesakitan, tapi tetap melawan).
LEPASIN GUE!!
APA LO GILA HAH?!
Devano
Diam. Lo banyak omong untuk seseorang yang telah dibeli.
Nalya Ardeen
GUE GAK PEDULI!
GUE BUKAN MILIK SIAPA-SIAPA!
GUE MANUSIA, BUKAN DAGING SAPI!!
Pintu ruangan terbuka. Langkah sepatu terdengar pelan tetapi berat. Seorang pria berdiri di ambang pintu, mengenakan jas hitam dan ekspresi yang tak bisa dibaca.
?
Heboh juga barang satu ini.
Nalya Ardeen
(menatap tajam meski tubuhnya gemetar).
Lo yang beli gue?
Rei Vallerian
Iya, gue Rei.
Ingat nama itu baik-baik.. karena lo akan dengar nama itu setiap hari dimulai dari sekarang
Nalya Ardeen
Gue bukan milik lo.
Rei Vallerian
(senyum tipis).
Sayangnya lo bilang sebaliknya.
Nalya Ardeen
Kenapa lo beli gue?
Rei Vallerian
Gue ga beli lo buat kesenangan. Gue beli lo buat ngingetin lo soal dosa keluarga lo.
Nalya Ardeen
Dosa? Gue ga ngerti-
Rei Vallerian
(potong dingin).
Beresin diri lo. Mulai sekarang, lo kerja dibawah rumah ini. Dan tiap kali lo buka mulut tanpa izin...
Lo bakal tahu kenapa dunia takut sama nama gue.
Pintu ditutup keras. Gelap kembali menyelimuti ruangan.
Luka pertama
📍08.09 AM – Kamar bawah tanah, pintu dibuka keras.
Rei Vallerian
Bangun, Lo kerja hari ini
Nalya Ardeen
Gue bukan babu
Rei Vallerian
Sayangnya, gue ga beli lo buat jadi ratu. Lo kerja atau ga makan?
Nayla mencuci piring. Tangannya tremor, sebuah piring jatuh
Nalya Ardeen
Ga sengaja...
Tanpa aba-aba Rei menendang lutut Nayla dari samping sampai terjatuh ke lantai dan lututnya membentur keras
Rei Vallerian
Lo tau kenapa gue beli lo?
Nalya Ardeen
Gue ga peduli
Rei Vallerian
Gue peduli, Karena nyokap gue bunuh diri gara gara bokap lo
Rei Vallerian
Dan lo..
Cuma pembuka dendam gue
Rei pergi secara perlahan
Devano
✉️ Rei bukan orang yang sekedar beli buat simpanan. Dia beli lo buat luka. Hati-hati Nayla
Nalya Ardeen
✉️ Kenapa lo peduli?
Devano
✉️ Gue ga peduli ke lo. Gue cuma kasih tau lo...
Lo bukan tahanan pertama dirumah itu. Tapi mungkin lo bakal jadi satu-satunya yang bertahan paling lama
Nalya Ardeen
✉️ Gue ga minta lo kasihani. Gue ga takut sama Rei
Devano
✉️ Lo harusnya takut. Tapi anehnya, dia ga teriak sama sekali ke lo. Biasanya tangan dia duluan yang main, bukan mulutnya
Nayla duduk sendiri di ujung dapur. Lututnya memar, tangannya dingin. Tapi pikirannya panas
Nalya Ardeen
(monolog Nayla)
Dia nyakitin gue...
Tapi bukan buat nyenengin dirinya. Bukan karena napsu. Kayaknya dia cuma pengen gue ngerti rasa sakit…
Yang dia simpan dari dulu.
Dendam yang belum mati
📍22.15 – Balkon lantai atas mansion
Rei berdiri sendiri, memandangi kota di bawah cahaya merah lampu jalan
Devano
Lo yakin mau lanjutin ini?
Rei Vallerian
Dia anak dari pria yang ngebuat nyokap gue gantung diri. Gue ga main-main, Dev
Devano
Gue ngerti, tapi Nayla ga salah. Lo liat aja sendiri, dia ga tau apa-apa
Rei Vallerian
Justru itu yang ngebuat gue tambah dendam, hidup dia bisa tenang. Sementara itu hidup gue ga pernah tenang
Nayla mendengar langkah kaki mendekat, pintu dibuka. Rei masuk tanpa ekspresi
Nalya Ardeen
Mau ngapain lagi?
Rei Vallerian
Hari ini lo ikut gue
Rei Vallerian
Ke masa lalu gue, biar lo tau kenapa hidup lo sekarang ga akan pernah sama lagi
Nalya Ardeen
Kenapa gue harus ikut?
Rei Vallerian
Karena mulai sekarang lo bukan cuma ngebersihin rumah. Lo akan lihat sisi hidup gue yang ga pernah orang lain tau
Nalya Ardeen
Kalo gue nolak?
Rei Vallerian
Lo ga punya pilihan
Mobil hitam melaju pelan ke arah luar kota. Nayla duduk diam di kursi penumpang belakang. Rei menyetir sendiri.
Nalya Ardeen
(monolog Nayla)
Dia dingin, diam, tapi...
Tangannya tadi sempat gemetar waktu nyalain mesin. Apa itu ?Takut? atau luka?
Mobil berhenti di depan rumah tua, kusam dan kosong. Rei keluar tanpa bicara.
Rei Vallerian
Turun, ini tempat semuanya dimulai
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!