NovelToon NovelToon

MY BAD BOY/RAKHA

"my bad boy Rakha"¹

Seseorang tak pernah tau kapan dan dimana waktu akan membawanya pada takdir
Sore itu di bawa rintik hujan
Di sebuah kamar
NovelToon
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"Gista jangan tinggalin Danish"teriak seseorang bocah sambil berlari mengejar mobil yang semakin menghilang di kejauhan /bermimpi dengan muka penuh keringat
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"Gista bohong Danish gak mau jadi anak baik lagi"/ucapannya lirik di sela isak tangis
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
/kaget dan bangun dari mimpi
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"Sial gue jadi keinget gista lagi kan gis loh dimana udah 10 tahun gue nyari lu tpi smpai sekrng belum ketemu/sambil menatap foto gista
NovelToon
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"apa lu udah lupa sama janji lu gis skrng gue gak tau muka skrng gimana pasti cntik bnget"
dring
Dring
Dring
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"Sial siapa sih gangu gue "😠/angkat telepon 📱
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"ttp"📱-dingin/singkat
"Afan dirgantara"
"Afan dirgantara"
"Wduh mood bos lagi gak bguss mampus gue"😩/batin
"Afan dirgantara"
"Afan dirgantara"
"sorry bos gue cuma nanya bos gak kesekolah"📱
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"ck gngu bnget 10 menit gue smpai"📱-dingin/matikan telepon
"Afan dirgantara"
"Afan dirgantara"
"Siap bo"📱•••
"Afan dirgantara"
"Afan dirgantara"
"Busett langsung di Matin dong"🤧
"Eby afandra Sadewa"
"Eby afandra Sadewa"
"lagi sapa suru lu ganguin mungkin Rakha lagi sibuk"🙄/smbil baca buku
"Afan dirgantara"
"Afan dirgantara"
"lo lupaa bos sendiri lo yang suru kita di ingatin dia"😤
"Eby afandra Sadewa"
"Eby afandra Sadewa"
"yeyeeyey terserah"/lnjut baca
"Afan dirgantara"
"Afan dirgantara"
"sumpah kenapa sih gue harus punya sahabat kaya gini satunya dingin kaya kulkas 10 pintu dan satu nya lagi cuek bae sambil baca buku gak jelas itu"😑
"Eby afandra Sadewa"
"Eby afandra Sadewa"
🙄/dengar tapi bodoh amat
Sisi lain di kamarnya Rakha
NovelToon
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
Sial lu fan gangu ajah lu 😠
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"Udah lebih baik gue mandi habis itu gue ke sekolah"/beranjak dari kasur menuju kamar mandi
Beberapa menit kemudian Rakha pu telah selesai mandi dan ganti pakaian
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
NovelToon
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
/turun kebawah+menuju dapur
Skip setibanya Rakha di sekolah
NovelToon
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
/turun dari motor+masuk kedalam sekolah
Tiba-tiba
"Ibu Ningsih"/ibu bk
"Ibu Ningsih"/ibu bk
"Rakha! kamu lagi...kamu lagi "/ujar bu Ningsih guru bk sambil menatap anak laki laki seragam yang tidak beraturan.
"Ibu Ningsih"/ibu bk
"Ibu Ningsih"/ibu bk
"Kapan kamu berhenti berbuat seenaknya "?/ucap lagi yang tak di hiraukan oleh rakha Sambil merutuki yang harus yang selalu berusaha dengan Rakha
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
/melangkahkan pergi tanpa menghiraukan bu Ningsih yang masih mengomel
"Ibu Ningsih"/ibu bk
"Ibu Ningsih"/ibu bk
"Untuk saja kamu anak pemilik sekolah ini berprestasi pula kalau tidak sudah saya keluarkan kamu dari sekolah ini" /bu Ningsih berkata sambil memandang sosok Rakha yang semakin menghilang
Ya Rakha Danish putra Narendra adalah sosok anak pemilik sekolah angkasa High school.sekolah yang terkenal siswa-siswi yang berprestasi yang sering menyabet banyak penghargaan di berbagai bidang jadi tak heran kalau sekolah ini menjadi sekolah favorit para orang yang pengaruh
meskipun agak nylenet Rakha merupakan siswa berprestasi di bidang akademik maupun olahraga. Sikapnya yang dingin yang membuat tak mempunyai banyak teman hanya beberapa yang kuat berteman Dengannya bertahan dengan sikap dingin yang tersentuhnya
"Siswa-siswi"-rakha ganteng bangett/bisik beberapa siswa perempuan saat Rakha berjalan melewati mereka
"siswa"-Fiks punya gue "ucapan salah satu siswa
"Siswa"-kependengan Lo mana ada Rakha mau sama cewek kaya lo"timpal yang lain
Yang begitulah, keberadaan rakha selalu menarik perhatian kaum hawa tapi dari sekian banyak gadis tak ada satupun yang menarik hatinya, benar benar tak tersentuh
Hingga kini belum ada wanita yang mampu menaklukkan hatinya,entah apa yang membuat Rakha masih mempertahankan status jomblonya.itu juga yang membuat teman temanya heran
Kring
Kringg
Bel tanda masuk sudah berbunyi.rakha baru saja masuk kelas
Bruk ! Rakha melempar tas ke meja .tetapnya di samping afan yang sedang asik bermain
"Afan dirgantara"
"Afan dirgantara"
"eee buset pak bos ngagetin ajah"/teriak afan yang reflek berdiri karna kaget
"Eby afandra Sadewa"
"Eby afandra Sadewa"
"makaya jangan main hp mulu"🙄/ucap eby yang duduk di belakang afan
"Eby afandra Sadewa"
"Eby afandra Sadewa"
"tapi ngomong ngomong koh pak bos baru masuk"?/tnya eby lagi
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"malas"jawab Rakha singkat sambil duduk.
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"Gue mau tidur bangunin kalau udh bel pulang"/perintah Rakha sambil meletakan kepalanya di meja+afan dan eby hanya geleng geleng kepala melihat nyaa
Afan dan Eby adalah teman Rakha sejak kecil mereka selalu bersama bahkan sekolah pun di tempat yang sama.melihat pengaruh ayah Rakha tak sulit menetapkan mereka di sekolah yang sama bahkan kelas yang sama .atas perintah Rakha
"pak Hendrawan"
"pak Hendrawan"
"selamat siang anak anak"ucap pak Hendrawan yang baru masuk ke kelas yang membuat kelas seketika hening.
"Bagaimana tidak"?pah Hendrawan ada guru killer di sekolah tersebut.semua siswa tidak berani dengannya kecuali Rakha tentunya, bahkan pak Hendrawan tak berani menyentuhnya
Pak Hendrawan memasuki kelas di ikuti seorang siswa yang asing di mata anak anak kelas X B itu suara riuh kembali terdengar saat pak Hendrawan hendak memperkenalkan
"siswa"- wah cantik bnget "ucapan salah satu siswa .yang lain menimpali sambil berbisik
"Afan dirgantara"
"Afan dirgantara"
"iya benar benar Bidadari turun dari bumi"/Afan ikut berujar ,yang di ikuti pukulan buku dari Adara. Kekasih yang duduk tepat di depannya
"Afan dirgantara"
"Afan dirgantara"
"Aduh sakit cayang"afan memengangi kepalanya
"Adara ruby Atmaja"
"Adara ruby Atmaja"
"makaya jangan ganjen"bisik adara sambil melotot.nyali afan pu langsung ciut
"pak Hendrawan"
"pak Hendrawan"
"DIAM"suara menggelegar pak Hendrawan mampu membuat kelas menjadi hening seketika
"pak Hendrawan"
"pak Hendrawan"
"Baiklah silahkan perkenalkan diri"ucapa pak Hendrawan kemudian

"My bad boy"/Rakha²

"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Selamat siang semua"
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Basmalah Nigista Sanjaya"
NovelToon
Ucapan lembut itu.mampu membuat rakha yang hampir tertidur langsung mengangkat kepalanya
Dari desiran di hati rakha mendengar suara gadis itu.suara yang tak asing. Membuat nya merasa sejuk di tengah suasana kelas yang ramai. Seperti beranda di rintikan hujan
Netralnya menatap gadis itu. Gadis bermata coklat yang tampak manis dengan rambut panjang . Membuat tersenyum tipis sangat tipis sampai tak ada seorangpun yang menyadari hal itu
Belum sempat gadis itu memperkenalkan diri. Rakha berjalan kedepan kelas dengan lembut menarik ikat rambut gadis itu yang membuat seisi kelas terkejut
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"Gue gak suka milik gue di lihat orang lain "/ bisik Rakha dengan lembut tepat di gadis itu
Rancu memang. Belum sempat Mala bereaksi,Rakha sudah melangkah melewatinya. Berjalan ke luarkelas tanpa menoleh lagi. Meninggalkan teman-teman nya yang masih heran dengan sikap Rakhabarusan.
"pak Hendrawan"
"pak Hendrawan"
"Baik, sekarang silakan di lanjut perkenalannya"suara pak Hendrawan yang tiba-tiba membuatsemua siswa kembali fokus ke arah siswi baru itu.
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Terimakasih pak. Perkenalkan nama saya Basmalah Nigista sanjaya pindahan dari Bandung, salam kenal semuanya" ucap Mala sambil tersenyum.Membuat kaum Adam semakin klepek-klepek.
Sebenarnya Mala masih terkejut dengan kejadiantadi,tapi Mala berusaha menyembunyikan nya.Dari awal Mala sudah nerveus di tambah mendapat sambutan seperti itu dari laki-laki yang belum dikenalnya.
"pak Hendrawan"
"pak Hendrawan"
"Silakan Mala duduk di samping Adara" ujar pakHendrawan "Dan vio kamu pindah ke sebelah Ebi yang kosong? Biar Mala beradaptasi dulu di kelas ini nanti bisa di tukar lagi tempat duduknya"
"Violetta Anastasya"
"Violetta Anastasya"
"Baik pak tidak apa-apa? sini Mal, " jawab Vio dengan ramah.
"Adara ruby Atmaja"
"Adara ruby Atmaja"
"Hilih, padahal lo seneng kan bisa duduk sama Ebi?"bisik Adara di ikuti Vio yang reflek menjulurkan lidah.
Mala mengangguk sambil tersenyum. Dia melangkah menuju kursi yang di tunjuk, menggantikan Vio.Sebenarnya Mala merasa tidak enak. Tapi setelah melihat reaksi vio, Mala sedikit lega.
Setelah Mala duduk Adara memulai pembicaraan
"Adara ruby Atmaja"
"Adara ruby Atmaja"
"Em kenalin gue Adara" ujarnya memperkenalkan diri.
"Adara ruby Atmaja"
"Adara ruby Atmaja"
"Oh ya, lo kenal Rakha?" tanya Adara.
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Mala menggeleng kepala nya"
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Rakha siapa?" bingung Mala. " Apa cowok aneh tadiya?" ucap Mala sambil menunjuk rambutnya.Mala mencoba menerka.Di balas anggukan Adara.
"Adara ruby Atmaja"
"Adara ruby Atmaja"
"SSt, jangan sampe Rakha dengar Lo bilang dia aneh!" ucap Adara setengah berbisik.
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Basmalah Nigista Sanjaya"
Memangnya kenapa? bukankah dia memang aneh?baru pertama ketemu saja sudah usil/batin Mala. Awas kalau sampai cowok aneh tu berulah lagi.
Pelajaran di lanjutkkan seperti biasa.Setelah perkenalan Mala, sampai bel pulang sekolah berbunyi, Rakha tidak menampakkan hidungnyalagi di kelas. Bahkan tas nya pun masih berada dikursinya. Hal yang biasa bagi Afan dan Ebi untukmembawkan nya, kalau tidak ketemu mereka akanmembawa tas Rakha pulang.
Di rooftop
NovelToon
Setelah kejadian tadi Rakha memilih pergi ke rooftop.Merebahkan tubuhnya di sofa yang memang disiapkan untuknya. Di sinilah tempat ternyaman bagi Rakha. Hening jauh dari hiruk pikuk. Di tempat inilah Rakha bisa memperoleh ketenangan. Berlama-lama di tempat tersebut tak masalah bagi Rakha.Tak ada yang akan mengganggu tentunya. Karena tidak semua siswa boleh naik ke atas rooftop tersebut tanpa seijin Rakha,
Di tatapnya langit yang mulai menghitam.Ya.Rakha tertidur dan terbangun saat waktu sudah sore.Pikirannya menerawang jauh.
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"Dia siapa? Kok tadi gue bersikap kayak gitu."Ternyata Rakha juga tidak menyangka dengan sikapnya sendiri tadi. Dia merasa sperti terhipnotis.Dengan wajah dan mata coklat gadis tadi.
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"tapi, gue ga ikhlas kalo lihat cowok-cowok ngeliatin dia kayak tadi." Batinnya.
Aneh memang Rakha
"Afan dirgantara"
"Afan dirgantara"
"Hey bos." Suara Afan tiba-tiba membuyarkanlamunannya. Rakha hanya diam dan melirik malas.
"Eby afandra Sadewa"
"Eby afandra Sadewa"
"Gue tahu pasti lo di sini " timpal Eby " Lo ga pulang di cariin Nyokap lo tuh!" Lagi-lagi Rakha hanyame lirik tak bergeming.
"Afan dirgantara"
"Afan dirgantara"
"Iya, lagian HP kenapa gak bisa dihubungi? untung kita tahu lo pasti di sini." ucap Afan lagi.
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"Lowbet," jawab Rakha singkat sambil berdiri dan beranjak pergi tanpa menghiraukan teman-temannya. Afan dan Ebi hanya bisameng hembuskan nafas. Memang si kulkas aneh.
Rakha berjalan menuju parkiran, di ikuti Afan dan Eby. Meskipun memiliki banyak mobil tapi Rakha memilih untuk pergi sekolah dengan motor sportnya.Begitu juga Afan dan Ebi.
Meskipun sering bersikap konyol, Afan dan Ebi juga termasuk orang berada. Meski belum bisa disamakan dengan orang tua Rakha. Kedua oarang tua mereka juga merupakan orang berpengaruh.
Mereka melajukan motorny beriringan. Tapi dipersimpangan.
"Afan dirgantara"
"Afan dirgantara"
"LHo Bos, mau kemana?' tanya Afan sedikitberteriak., tanpa menghentikan laju motornya.
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"Kalian pulang duluan" teriak Rakha sambil manambah kecepatan. Memisahkan diri dipersimpangan. Meninggalkan Afan dan Ebi jauh dibelakang.
Rakha melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.Ke arah bukit belakang sekolah. Tempat di mana Rakha suka memandang kerlip lampu kota dan bintang secara bersamaan, Tempat dia mengingat Gista.Sahabat kecil yang selalu dirindukannya.
Bayangan Gista tiba-tiba semakin jelas muncul saatpertama melihat gadis tadi. Hatinya bergejolak saat mendengar suaranya. Dan hatinya merasa bahwa gadis itu Gista. Meski belum yakin,sampai untuk mengetahui namanya pun Rakha belum siap. Diatakut kecewa.
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"Gista ... " lirih Rakha berujar. Sambil menggenggam sepasang cincin couplle yang terpasang di kalungnya.Cincin yang sudah entah kapan sudah Rakha siapkan untuk Gista saat bertemu nanti. Sepasang Cincin berwarna hitam dengan mutiara kecil di atasnya.
NovelToon
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"Gue yakin pasti kita akan ketemu, Gista ...," mata Rakha menerawang mamandang langit hitam dengan taburan bintang.

"My bad boy/Rakha³

Rumah adalah tempat di mana kamu selalu inginpulang, bukan sekedar tempat untuk singgah MALA
Di sini, di kamar bernuansa pink Mala berada.Sejak kepindahannya tadi pagi . Dia belum sempat berisitirahat. Dari Bandung langsung menuju kesekolah barunya.
Saat pulang sebuah mobil pibadi sudah menunggunya di gerbang sekolah. Sesuai dengan pesan yang masuk di aplikasi watshappnya
"pak Anton"/supir pribadi
"pak Anton"/supir pribadi
"Silakan masuk neng" seorang laki-laki paruh bayang memperkenalkan diri sebagai pak Anto,membukakan pintu mobil dan mempersilakan nya masuk.
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Terimakasih pak." jawab Mala sopan. Mala merasa kurang nyaman di perlakukan seperti itu.Karena dirinya terbiasa mandiri, jarang di antar jemputoleh supir pribadinya, mala lebih suka mengendlarai motornya sendiri.
Tak ada satu jam. Mobil yang mereka kendarai masuk ke sebuah area perumahan. Sepanjang jalan Mala yang dilalui, ia melihat rumah-rumah mewah berjejer. Dengan halaman yang luas dan asri.
"Ini pasti perumahan elite" batin Mala. Tante Dara memang orang kaya, pikirnya saat mobil memasuki gerbang sebuah rumah putih bernuansa klasik.Dengan pepohonan di sekelilingnya.
NovelToon
Di depan rumah, Mala sudah di sambut sang pemilik rumah. Leon Artanio Narendra dan istrinya Dara Pramestia Narendra.
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
" Mala!" Dara memeluk Mala dengan hangat.
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Tante Dara?" ucap Mala membalas pelukannya.Leon hanya menatap sambil tersenyum.
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Basmalah Nigista Sanjaya"
" Om Leon!" Mala mencium tangan Dara dan Leon bergantian.
Leon meminta Dara untuk mengantar Mala ke kamar yang sudah disiapkan. Karena dia tahu, mala pasti lelah.
Kamar Mala berada di lantai dua. Dara mengantar Mala ke sebuah kamar dan membantunya berkemas,sedang Leon meminta ijin untuk kembali ke kantor karena masih ada urusan pekerjaan.
Di kamar
NovelToon
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Kamu istirahat ya La?" ucap Dara pada Mala."Kalau perlu apa-apa panggil saja bi Inah ya, tante ada di kamar bawah kalau mau ketemu tante"tambahnya sebelum keluar. "Semoga betah ya?" Dara tersenyum.
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Baik tante, terimakasih ya?" jawab Mala
Mala bahagia karena ternyata dia akan tinggal bersama orang-orang baik. Sahabat orang tuanya.
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Bagus banget kamarnya" ucap Mala sambil merebahkan tubuhnya di kasur king size dan akhirnya tertidur.
Skip beberapa jam kemudian
Mala membuka matanya, dia menatap jam diatas nakas. Waktu menunjukkan pukul 19.00. Tak menyangka, dia tertidur cukup lama.
Sebenarnya,tadi Dara sudah ke kamar , untuk mengajak Mala makan malam, tapi melihat gadis itu tertidur Dara tidak tega untuk membangunkannya.
Mala bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah berganti pakaian ia tidak langsung turun kebawah tapi berjalan ke arah balkon.
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Indah" ucapnya lirih. Mala mengedarkan pandangan ke sekeliling rumah. Lampu kerlap kerlip dan bintang bertaburan semakin memperindah suasana.
Tiba-tiba,Mala teringat kata-kata Mamanya kemarin sebelum mereka berpisah.
"Salmaa Sanjaya"/Mama mala
"Salmaa Sanjaya"/Mama mala
"Mala.. Besok baik-baik di rumah tante Dara ya?"Ucap Mama Salma.
"Salmaa Sanjaya"/Mama mala
"Salmaa Sanjaya"/Mama mala
" Anggap mereka keluarga sendiri Nak?" Salma memeluk Mala dan Mala hanya mampu terisak.
Mala memutuskan untuk tidak mengikuti kedua orang tuanya ke Luar Negeri. Orang tua Mala akan berada di Singapura selama 3 tahun dalam rangka urusan bisnis. Ia memilih untuk tetap tinggal dan menyelesaikan sekolahnya di Indonesia, nanti setelah itu baru dia akan menyusul kedua orang tuanya.
Orang tua Mala setuju tapi dengan syarat, Mala harus tinggal bersama keluarga Narendra,sahabat mereka. Dan Mala menyetujuinya, karena memang tak ada pilihan lain
Mala tersenyum sambil menatap pemandangan di hadapannya. ia merentangkan tangannya .Menarik nafas panjang sambil menghirup udara segar di sekitarnya. Sangat tenang, sunyi,jauh dari kebisingan. Meski berada di kota, namun kediaman keluarga Narendra berada di kawasan hijau,banyak pepohonan rindang. Hampir mengelilingi rumah mereka.
Mala memejamkan matanya . Merasakan udara disekelilingnya. Namuni tiba-tiba..
GREP
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"Gista"
Terkadang waktu memilih untuk melihat tanpa menyampaikan apa yang akan terjadi
- author
Waktu menunjukkan pukul 19.30. Rakha baru sampai di rumahnya.setelah memarkirkan motor digarasi. Dengan gontai Rakha melangkahkan kakinya memasuki rumah. Dia tahu pasti akan kena omel Bundanya,Dara.
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Rakha!!" benar saja , Dara sedikit berteriak.Membuat Rakha menghentikan langkahnya.
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"bundaa.. "jawab Rakha kaget.
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Darimana saja ? kenapa HP ga bisa di hubungi?kenapa baru pulang ?" cerocos Dara.Rakha sampai bingung mana yang harus dijawab terlebih dulu.
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"tadi Rakha ketiduran di rooftop,Hp Rakha lowbet" ucap Rakha singkat tapi menjawab semua pertanyaan Dara.
Dara hanya geleng-geleng mendengar jawaban Rakha. Kebiasaan buruk, kapan Rakha berubah.Berhenti bertindak seenaknya. dan berbuat onar.Seperti kebiasaan Rakha yang selalu telat,bolos pelajaran,berantem , kebut-kebutan Dara menarik nafas panjang. Berharap seseorang dapat mengubah Rakha menjadi anak manis.
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"Mah Rakha ke kamar dulu ya? " ijin Rakha. " Rakha mau mandi.." ucap Rakha. Saat Rakha hendak melangkah.
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
" Tunggu!" Dara berucap sambil memegang lengan Rakha. "mama mo ngomong." ujar Dara lagi.
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"Iya ,, ngomong aja ma, aneh deh" jawab Rakha heran.
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Ada anak teman mama di sini, dia Mama suruh tidur di kamar tamu Kha.. "Rakha mendengarkan.
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"Terus, ya udah kan biasanya gitu kalau ada tamu tidur di kamar tamu, terserah mama juga kan kamar banyak." ucap Rakha " sekarang Rakha boleh pergi bun?" Rakha melangkah meninggalkan mamanya.Wajah Rakha sudah kusut. Gerah. Rakha ingin segerake kamarnya mandi lalu rebahan.
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Dia bakal lama di sini kha" ucap Mamanya , Rakha tetap melanjutkan langkahnya menaiki satu persatu anak tangga.
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"Iya ma" jawab Rakha sambil terus melangkah.
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Dia tidur di kamar tamu sebelah kamarmu." Rakha tiba-tiba berhenti. Membalikkan badan ke mamanya.
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"No ,, Rakha mohon suruh pindah" tegas Rakha"Rakha gak mau ada orang lain di kamar itu apa lagi cewek!" Rakha mempertegas lagi.
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"Plis , kalo mama masih pengen Rakha pulang dan tidur di rumah!" ancam Rakha.
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Ga bisa kha,, " jawab mama nya tak kalah tegas."Dia..." belum sempat Dara mnyebutkan namanya.Tiba-tiba Leon menyauti.
"Leon Artonia Narendra"/Ayah Rakha
"Leon Artonia Narendra"/Ayah Rakha
"Basmala Nigista sanjaya !" potong Leon yang baru datang. Sejak memasuki rumah Leon mendengar semua pembicaraan istri dan anaknya.
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"DEG"! Rakha terkejut mendengar nama yang disebutkan ayah nya.
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"Si,siapa pah?" tanya Rakha lagi untuk meyakinkan bahwa dia tidak salah mendengar.
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Basmalah Nigista sanjaya" kini Dara yang menjawab dengan lantang.
Tanpa menunggu lama.Rakha langsung berlari menuju kamar yang dimaksud. Ruangan di sebelah kamarnya. Kamar yang tidak boleh siapapun menempatinya kecuali Gistanya.
Tanpa mengetuk pintu, Rakha langsung membuka kenop pintu. Menyapu pandangannya mencari sosokyang di maksud. Rakha tak menemukan nya dikamar. Saat mmelihat ke balkon.Dengan cepat dia berlari.dan
GREP
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"Gista"
NovelToon
Rakha memeluk gadis itu erat. menghirup aroma yang sangat dia rindukan. Bau vanila yang selalu mampu membuatnya tenang.
Mala terkejut. Tak ada reaksi. Dia hanya terdiam ,tidak tahu kenapa tubuhnya tidak memberikan perlawanan. Waktu terasa berhenti. Agak lama mereka di posisi seperti itu.
Sesaat kemudian. Mala mencoba menarik tubuhnya menjauh. Mata mereka bertemu.Mereka kembali mematung. Wajah yang tak asing bagi Mala tapi diajuga tak mengenalinya.
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"Gadis ini beneran gista" batin Rakha sambil menatap mata coklat milik Mala. Mata yang sama dengan Gista nya. Yang sangat dirindukannya
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"AAAAAaaa..."MAla mendorong Rakha.Sambil berlari keluar kamar. Rakha yang terkejut dan tanpa persiapan jatuh terduduk.
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
Melihat reaksi Mala,Rakha buru-buru bangun dan mencoba mengejar Mala untuk menjelaskan semuanya. Dia juga juga tidak ingin orang tuanya berpikr macam-macam.
Tapi terlambat.Kedua orang tua Rakha sudah berdiridi depan kamar. Mala yang meihat Dara langsung berhambur ke pelukannya.
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Tante , ada cowok aneh, mesum, dia masuk kamar Mala tiba-tiba terus peluk-peluk Mala" cerocosMala " cepet panggil polisi tan?" ucapnya lagi.Mendengarnya,Dara dan Leon hanya terkekeh.Mereka sudah tahu apa yang akan terjadi.Olehkarena itu Leon dan Dara mengikuti Rakha yang langsung nyelonong tadi. Dan benar saja sesampainya mereka di depan kamar Mala keributan itu terjadi
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"eh enak aja aneh, mesum! ini rumah gue ya" balasRakha membela diri. Awalnya Mala tidak percaya tapi saat Mala menatap Leon, untuk mendapat jawaban,Leon mengangguk
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Jadi dia anak ny om dan tante" batin Mala.
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Tapi, kan ga sopan masuk kamar cewek tanpa permisi, dan tiba-tiba meluk dari belakang kayak tadi" Mala mencoba mnembela diri.
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"HAlah biasanya juga gitu kan, kamu malahan yang biasany peluk-peluk duluan" jawab Rakha tak maukalah. Leon dan Dara hanya bisa geleng-geleng kepala melihat perdebatan mereka. Tapi ada sedikit rasa bahagia di hati Dara dan Leon. Rakha menja didirnya kembali. Sikap dinginnya seakan musnah didepan Mala.
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Maksudnya? " heran Mala. "Kita kan baru ketemu dua kali ini, tadi pagi sama sekarang" ucapnya lagi."Mana ada a gue peluk-peluk, ketemu aja baru kali ini" Jawaban Mala membuat Rakha terkejut.
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"apaakah Gista melupakan nya"? atau mungkin Gista pura-pura lupa untuk mengerjainya. Beberapa pertanyaan berkecamuk di hati Rakha.
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"Gista.."belum sempat rakha berbicara.
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Basmalah Nigista Sanjaya"
"Dan lagi jangan panggil gue Gista, aneh, panggilan gue Mala" jawab Mala Lagi. Tampak semburat kesedihan di wajah Rakha.
Melihat perdebatan itu Leon mencoba menengahi.Leon menatap Dara,memberi isyarat untuk mengajak Mala ke kamar. Dara pun paham.
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
"Dara Pramesti Narendra"/Bunda Rakha
" Mala, ayo tante antar ke kamar" Dara memegang pundak Mala. Merangkulnya menuju kamar.
Leon memberi isyarat Rakha untuk mengikutinya.Rakha masih mematung. SAmpai leon mengelus lembut punngung Rakha, baru Rakha menyadarinya.Dan mengikuti langkah leon untuk turun ke lantai satu."Ada apa ini
"Rakha Danish putra Narendra"
"Rakha Danish putra Narendra"
"Ada apa ini?sepertinya dia benar-benar melupakanku"batin Rakha😞

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!