NovelToon NovelToon

Iblis Muka Rata

Bab 1. pemerkosaan

"Jangaaaaan...ku mohon jangan lakukan itu!" Angga berteriak keras ketika orang orang ini sudah menangkap nya.

"Hahahaaaa akhir nya kau tertangkap juga, mau lari kemana mau ha?" para rombongan orang bertubuh besar menarik celana pemuda ini.

"Kasihani lah aku, tolong jangan lakukan hal yang menjijikan padaku." Angga menangis ketakutan.

"Kau tenang saja anak muda, siapa yang melakukan hal menjijikan? ini justru sangat enak, pokok nya kau tenang saja!" seringai pria pertama.

"Awal awal kau menolak karena rasa nya memang sakit, tapi kau akan menikmati nya nanti." ujar pria kedua penuh kemesuman.

"Apa salah ku pada kalian, aku tidak pernah menyakiti siapa pun!" pekik Angga masih berusaha untuk kabur.

Buaaaak.

Di salah satu kesempatan dia berhasil menyepak dada pria bertubuh besar itu, Angga cepat berlari kencang dan tidak peduli walau ini di tengah hutan sekali pun. yang penting bisa lolos dulu dari mereka, setelah lolos baru lah memikirkan jalan pulang kerumah.

Angga sedang mencari kayu bakar di dekat jalan aspal yang sering di lalui oleh banyak mobil, sayang nya dia malah bertemu dengan tiga pria ini. melihat Angga yang masih muda dan berwajah tampan, mereka langsung nafsu sehingga mengejar nya mati matian untuk menjajal tubuh pemuda tampan dan juga polos ini.

Mereka memang punya kelainan sex yang amat menyimpang, sama sekali tidak pernah nafsu apa bila melihat tubuh seorang gadis. tapi bila melihat pria tampan dan masih muda begini, maka mereka akan mati matian mengejar nya walau pemuda tersebut sudah berusaha untuk menolak karena Angga tidak mau bila sampai di perkosa oleh seorang pria.

"Ya Allah ini gelap sekali, aku takut!" Angga bingung mau arah kanan atau kiri.

"Cari dia sampai dapat!" teriak para pria di belakang.

"Bagai mana ini, aku tidak mau di sodom!" pekik Angga terengah engah dan ini sudah tidak pakai celana luar karena tadi sudah di tarik.

"Bangsat, jangan sampai di lolos karena aku sudah tidak tahan ini!" pria pertama sudah ingin menjajal tubuh Angga.

"Kau tenang saja lah dulu, kita pasti bisa menangkap nya dan kita akan pesta malam ini." pria kedua berusaha untuk menenangkan bos nya.

"Cepat lah, aku tidak sabar mau memakai nya sekarang!" bos memang sudah sangat tegang karena tadi sempat melihat paha Angga yang putih.

Mereka bergegas mencari lagi sampai dapat karena memang rasa nya agak menyenangkan juga berburu mangsa seperti ini, Angga bersembunyi di balik batu besar sambil menahan nafas nya agar jangan sampai ketahuan oleh mereka semua. sampai satu saja melihat maka habis lah Angga di buat oleh mereka, sebisa mungkin harus melindungi diri agar jangan sampai celaka.

"Setelah mereka jauh maka aku akan ambil langkah kanan saja, seperti nya dekat dengan pemukiman." batin Angga sudah mencari jalan keluar.

"Hahahaaaa tertangkap kau anak manis!" pria kedua loncat di hadapan Angga.

"Aaah!" Angga kaget sekali karena mereka muncul seperti setan.

Sudah terkepung sekarang dan tidak bisa lagi mau kabur, mereka semua menatap nya dengan pandangan yang amat buas sekali. seolah Angga adalah makanan yang paling lezat untuk di santap, ibarat melihat gadis yang sangat segar dan juga montok saat mereka menatap Angga.

"Tolong lah, Tuan! ku mohon jangan begini, aku sungguh tidak ingin kalian buat seperti ini." Angga berlutut di hadapan mereka semua.

Plaaaak.

Bos malah menampar wajah Angga hingga pria ini terjatuh dan kepala nya menghantam batu, pelipis Angga bocor dan mengeluarkan darah segar serta kesadaran nya pun agak terganggu. namun mereka tidak peduli, justru malah menarik dalaman dari tubuh bocah ini, setelah membuat tubuh Angga menungging.

"Ooh montok dan juga halus sekali." bos tak segan menjilat nya.

"Gantian ini, cepat lah, Bos." anak buah tidak sabar ingin menjajal nya.

"Itu dia pingsan atau bagai mana?" yang ketiga menatap Angga sudah tidak bergerak.

"Sudah lah tidak usah kau itu, biar bos menikmati dulu." pria kedua mengajak rambut pirang segera menjauh.

Kesadaran Angga masih ada walau hanya sedikit saja, rasa sakit yang menghujam an*s nya pun bisa ia rasakan. mana ukuran punya bos sangat besar sehingga susah masuk, bagi Angga sangat sakit namun bagi bos ini sangat lah nikmat karena bagai kan perawan.

"Ooohhchhh, oohhhh nikmat nya!" teriak bos merem melek.

Tubuh Angga bagaikan terkoyak koyak saja rasa nya, tidak pernah dia merasakan sakit yang seperti ini di dalam hidup. dengan pandangan mata yang mulai buram, dia masih bisa melihat wajah pria yang memperkosa diri nya. dalam hati dendam menjadi sangat kuat, tidak akan pernah ia maafkan sampai kapan pun.

"Oh oh oh, aaaah nikmat sekali." bos menghentak hentak dengan brutal dan ini sudah cukup lama.

"Bos, kalau pakai mulut nya boleh kan?" tawar pria kedua.

"Pakailah, asal jangan ganggu kesenangan ku!" jawab bos.

"Aseeek, ayo buka mulut mu anak manis." pria kedua menegakan kepala Angga.

Kreeeek.

PLAAAAAAK.

"Bangsat!" pria kedua berteriak keras karena otong nya di gigit oleh Angga.

"Hahahaaaa, rasakan itu!" bos malah tertawa kencang sambil berpacu.

walau Angga tidak bisa lari namun setidak nya dia bisa menggigit otong yang di masukan kedalam mulut nya, seketika otong pria kedua ini lemas karena di gigit Angga tidak kira kira kencang nya. tapi itu tidak sebanding dengan rasa sakit yang sedang di alami oleh Angga, sudah cukup lama dan ini hampir satu jam lebih tapi bos belum juga selesai.

"Aaaagkk!" Bos menjambak rambut Angga sembari dia mengerang panjang.

"Sudah, Bos?" pria ketiga sudah menunggu nya.

Bos pun mencabut senjata nya yang berlumuran dengan air nya sendiri, padahal bisa nya orang orang yang memang kelainan sex memang akan pakai pelumas agar memberikan rasa nyaman. ini tidak ada pakai sama sekali, sehingga sudah pasti rasa sakit yang Angga alami amat sangat luar biasa.

Para pria bergantian mencabuli bocah yang sama sekali tidak punya dosa pada mereka ini, bahkan rasa nya saat ini Angga sudah sekarat. tepat saat pria kedua naik, maka Angga menghembuskan nafas terakhir nya karena benar benar tidak sanggup akan siksaan mereka.

"Yah mati, Bos!" teriak pria kedua.

"Sialan, malah mati pula dia! padahal aku masih mau lagi." bos kesal bukan kepalang.

"Bagai mana kita akan mengurus mayat nya?" tanya pria ketiga.

Bos juga masih berpikir keras karena mereka tidak boleh sembrono meninggalkan mayat pemuda ini, kalau sampai di temukan orang dan orang kampung ada yang pintar dan melakukan visum, maka sudah pasti mereka bisa ketahuan.

Hallo ketemu lagi dengan cerita NJ, ayo buruan serbu dengan like dan komen nya ya guys.

Bab 2. Merusak wajah

Setelah puas akan tubuh pemuda berkulit putih bersih ini, mereka masih duduk di sana untuk memikirkan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya agar tidak ketahuan oleh orang orang. kalau di lihat dari hutan nya ini, bagian sebelah sini agak kurang penduduk yang berani datang karena terlihat banyak semak, mungkin saja ada binatang buas di sini.

Tapi kalau bagian yang agak pertama tadi sudah bersih, mungkin saja banyak orang yang menggembala hewan nya di sana, biasa anak anak atau juga pemuda tanggung yang sering angon ternak karena di suruh orang tua. atau bahkan bisa juga mereka kerja, memang begitu kerjaan setiap warga desa sini.

"Tidak bakal juga dia di temukan kalau daerah sini." ujar Beril sebagai bos nya.

"Aku agak takut sih sebenar nya, nanti pas dia di temukan itu. kita tidak tau daerah sini, Bro!" sahut Thanos.

"Sungai pun tidak ada, kalau ada lebih baik di buang dalam sungai saja." Arthur yang melihat lihat daerah lain.

Mereka memang sedang galau ini untuk membuang mayat kemana, Angga masih hidup walau sudah mau mati, tadi mengira pemuda ini sudah mati karena nafas nya sempat hilang. tapi sekarang malah bernafas kembali, nampak jelas dari perut nya yang naik turun dan ada rintihan kecil dari mulut nya.

Tapi tiga pria ini memang sudah tidak nafsu lagi karena sudah berulang kali menjamah tubuh pemuda tidak bersalah ini, mereka hanya tinggal memikirkan cara untuk membuang mayat atau membiarkan saja di sini sampai busuk dan di makan oleh hewan buas seperti serigala dan juga harimau yang ada di hutan tersebut.

Aaauuuuu....

"Kalian dengar itu? serigala yang ada di hutan ini kan!" Beril tampak senang.

"Nah kalau ada suara hewan begini, maka sudah pasti nanti akan di makan." Thanos juga senang.

"Ya sudah kita biarkan saja mayat dia di sini, atau kita pukul dulu agar mati seratus persen." Beril mencari batu untuk memukul kepala Angga.

"Sebaik nya muka dia di buat hancur agar tidak di kenali, nanti pas di tarik hewan dan kepala nya tidak di makan malah di temukan orang dan orang orang tau siapa dia." cemas Arthur.

"Benar juga, nih aku punya ini untuk membuat wajah dia tidak di kenali." Thanos mengeluarkan amplas kasar dari saku nya.

"Apaan pakai itu?" Beril tidak tau apa yang akan teman nya lakukan.

"Heh goblok sekali kau ini, maka nya punya otak tuh di pakai buat mikir juga, bukan cuma untuk ngew* saja!" Thanos merutuk kesal pada Bos nya yang kadang lelet.

Beril ingin menjitak kepala anak buah nya ini karena sudah di katai, tapi Thanos sedang maju untuk membuat wajah Angga tidak di kenali lagi. mata Angga sedikit terbuka sehingga melihat wajah orang orang yang sudah membuat nya begini, mereka semua masuk kedalam dendam nya yang amat sangat dalam.

Tidak saat ini namun suatu saat Angga pasti akan membalas mereka yang sudah menyiksa nya, kalau saat ini dia memang kalah tenaga dan pasti nya sebentar lagi kan mati. dalam hati ia berdoa agar Tuhan mendengar kan jeritan hati nya, ia berharap untuk jadi hantu gentayangan dan membunuh mereka semua yang ia benci

Sraaaak.

Sraaaak.

"Ah kau membuat ngilu saja!" Arthur berteriak keras.

"Melihat pun ngilu, dia yang ku gosok saja cuma diam." Thanos tertawa kencang.

"Gila ya kau, ih aku tidak sanggup melihat nya!" Arthur segera menjauh.

Sraaaaak.

Sraaaaaak.

"Kau membuat hancur wajah nya?" Beril bertanya mendekat.

"Kau lihat saja lah, ini sudah terkelupas yang pipi." Thanos menunjuk wajah nya Angga.

"Sayang sekali wajah setampan ini harus rusak." Beril tertawa kencang.

"Coba saja kalau tidak mati, bisa kita bawa pulang dan di jadikan peliharaan ya." Thanos berandai andai.

"Gila kau, ketahuan sama istri mau di jadikan apa!" Beril menunjuk kepala Thanos dengan jari nya.

Thanos terbahak bahak karena sebenar nya mereka punya istri, tapi itu semua hanya kedok untuk menutupi apa yang sudah terjadi. bahkan mereka ini pun lah orang sembarangan, oleh sebab itu privasi mereka amat lah terjaga oleh orang orang yang ada di rumah atau sekitar rumah luar.

Sekarang malah menyiksa seorang pemuda dan mengamplas seluruh wajah nya sampai kulit pun habis semua, separuh wajah Angga sudah merah penuh darah karena di amplas oleh Thanos dan ini memang sungguh tidak akan di kenali lagi karena hanya tersisa daging sedikit akibat kurang amplas nya tadi yang Thanos lakukan.

"Sa...kiiii.....t....

"Dia masih bisa bersuara walau sudah sekarat, gila kuat nya!" Beril berseru kaget.

"Hahahaaa...dia memang anak yang kuat, sayang ya nyawa nya pendek." Thanos malah tertawa kencang.

"Sa...kiii...TT....

"Oh sakit ya, maafkan kami ya membuat mu sakit." Thanos berkata seolah mengejek saja.

"Tinggal separuh lagi wajah nya, kalau begini memang tidak akan di kenali oleh siapa pun. aku berharap burung gagak dan serigala tadi datang!" ujar Arthur mendekat.

"Gagak walau belum jadi mayat asal kan mencium darah saja pasti akan di makan nya." ujar Beril.

"Setelah ini kita pulang, tunggu lah sedikit lagi ini." Thanos pun sudah berlumuran darah tangan nya.

Tidak peduli sesakit apa yang sedang di rasakan oleh bocah ini, mereka terus menyiksa nya hingga muka Angga rata semua. hanya tinggal bola mata yang sudah di genangi oleh darah, sedangkan wajah lain nya sudah bersih karena kena amplas oleh Thanos yang kejam sekali.

Padahal Angga sama sekali tidak ada salah pada mereka, namun mereka begitu kejam dan tidak punya sedikit pun rasa iba. menyiksa manusia tanpa peduli dengan rasa sakit nya, andai saja ada yang menolong mungkin saja Angga merasa sangat senang sekali di saat saat terakhir nya, namun itu semua hanya angan angan belaka.

"Dah selesai, ini sudah tidak bisa di kenali dan pasti sebentar lagi burung akan datang." Thanos segera berdiri.

"Ada KTP enggak sih dia?" Beril merogoh saku nya dan menemukan dompet.

"Ya ampun cuma punya uang dua puluh ribu dia, andai saja dia mau jadi pelacur ku maka dapat uang ratusan ribu!" Arthur terkejut melihat isi dompet.

"Dapat apa uang segini, dah lah ambil uang mu karena aku cuma butuh dompet dan KTP mu saja." Beril segera pergi.

Tak lupa tubuh Angga agak di kubur sedikit agar tidak ketahuan orang, kuburan nya bukan tanah, melainkan hanya rumput kering dan mereka tinggal kan begitu saja tanpa ada rasa iba.

Selamat siang, semoga suka.

Bab 3. Kekejaman RT

Darma bingung karena hari sudah malam dan anak nya belum juga kembali kerumah, padahal tadi bilang cuma mau cari kayu saja untuk mereka memasak nasi dan juga makanan lain. selain tinggal di kampung yang sama sekali belum maju, Darma adalah janda yang tidak punya harta alias miskin di desa ini.

Orang orang sama sekali tidak ada yang suka pada nya, dulu Darma merantau di kota dan dapat suami orang sana, namun dia hanya di nikah siri saja sehingga tidak ada buku nikah. saat sudah kandungan nya tujuh bulan, suami Darma malah membuang nya seperti barang yang tidak berguna dan di kembalikan ke desa ini.

Orang orang menganggap Darma adalah pelacur saat di kota, jadi pas sudah hamil dia pulang karena tidak laku lagi mau menjual diri. orang tua Darma juga sudah tidak ada, dia merantau kekota karena memang sudah tidak punya orang tua, namun malah mengalami nasib yang sangat naas karena di nikahi majikan sendiri dan sekarang di buang.

Selama kehamilan itu dia benar benar berjuang antara hidup dan mati, semua nya agak membaik ketika Angga sudah mulai tumbuh dewasa karena dia bisa membantu nya cari uang dengan cara kerja apa saja yang orang suruh, pokok nya Angga memang sering membantu Darma.

Walau kadang kadang masih ada orang jahat juga yang sudah memberikan kerjaan tapi malah tidak di gaji, bukan cuma satu atau dua orang yang begitu. tapi banyak di desa ini, mereka memberi cap Angga sebagai anak haram yang tidak pantas untuk di kasihani oleh semua orang di sini.

"Sudah azan isya dan Angga belum juga pulang, Ya Allah!" Darma cemas sekali akan putra nya.

"Aku keluar saja lah untuk cari dia, kasihan kalau sampai dia kenapa napa!" Darma segera mengambil senter untuk menerangi jalan.

"Mau kemana, Ma?" tegur tetangga nya yang agak baik pada dia selama di kampung ini.

"Angga tidak pulang dari tadi sore, aku cemas kalau sampai ada apa apa." ujar Darma yang sudah gemetar.

"Lah ini loh sudah mau setengah delapan, kok bisa sampai semalam ini?" Erni kaget juga mendengar nya.

"Tadi dia bilang mau cari kayu bakar, tapi sampai sekarang kok malam tidak ada kabar nya." Darma pun segera berjalan.

Erni hanya melongo di atas motor karena dia pun tidak berani mau mengantar Darma mencari putra nya, malah dia kepikiran untuk minta tolong pada Pak RT saja agar bisa membantu Darma lah menemukan Angga yang saat ini entah ada di mana keberadaan nya, sudah sangat lama dia pergi.

"Ya Allah, Le! kemana lah kamu?" Darma rasa nya sudah mau menangis.

Kalau sudah begini maka rasa nya Darma sangat menyesal melahirkan Angga di dunia ini, tau begitu dia memang memilih untuk aborsi saja. bukan karena tidak sayang pada anak, tapi dia menyesal karena hanya mengajak anak hidup sengsara dan tidak bisa memberikan hidup yang mewah.

"Tolong temukan anak ku, Ya Allah! jangan sampai dia kenapa napa, hanya dia yang ku punya." Darma mengusap air mata yang meleleh itu.

"Dia sudah sangat menderita karena jadi anak ku, jadi ku mohon jangan tambah penderitaan nya lagi." isak Darma sudah menuju hutan.

Seorang diri melawan rasa takut karena rasa cemas mengalahkan rasa takut nya, biar bagai mana pun dia tak akan sanggup kehilangan Angga. anak yang amat ia sayang sayang, bahkan tergores sedikit saja Darma amat menyesali nya, dia amat merasa bersalah karena tidak bisa memberikan Angga hidup yang layak seperti anak anak lain.

"Anak kuuuu, Anggaaaaa!" Darma berteriak keras.

Aaauuuuu.

Malah suara lolongan asu hutan alias serigala yang menyahuti ucapan nya Darma, dia agak takut dan menoleh kebelakang untuk memastikan apa kah ada hewan itu di belakang nya, untung saja tidak ada sehingga Darma pun bernafas lega. tanpa kenal lelah lagi, Darma terus berjalan menyusuri hutan yang biasa nya memang sudah di jamah manusia di bagian sini.

...****************...

"Pak, itu loh anak nya Darma hilang." Erni datang kerumah nya Pak RT.

"Si Angga?" tanya Pak RT sambil menghisap rokok nya.

"Ya iya lah, Pak! emang ada anak Darma yang lain." Erni kadang kesal juga dengan RT mereka ini.

Di lapor begini saja dia seolah sama sekali tidak ada mau peduli, bahkan wajah kaget nya pun juga tidak ada, memang kalau main uang baru lah di akan mau menangani nya. tapi kalau miskin dan tidak ada apa apa nya maka tidak ada di gubris, memang sungguh RT yang maga duitan sekali.

"Paling juga main lalu malas pulang, kau tidak lihat kalau anak anak sekarang yang seumuran dengan Angga maka akan banyak tingkah!" ujar Bu RT pula.

"Tapi kan setidak nya di pastikan dulu hilang nya di mana, Bu." ujar Erni.

"Alah membuat orang capek saja, nanti kan ya pulang sendiri." Bu RT berkata cuek sambil bermain ponsel.

"Sudah lah kau tidak usah sudah payah mau mengurus anak Darma, dasar anak haram ya akan ada saja polah nya." Pak RT sudah tidak mau peduli akan hal itu.

"Setidak nya cari warga sekitar dua orang lah untuk bantu Darma, Pak! itu sekarang Darma menuju hutan." Erni masih bersikeras juga.

"Biarkan saja, nanti dia keluar dari hutan maka akan bunting lagi." jawab Pak RT.

Erni benar benar tak habis pikir akan tingkah RT mereka yang sangat ugal ugalan ini, di desa lain RT nya sungguh baik dan perhatian pada semua warga. tapi pas jatuh di RT kampung ini, malah banyak tingkah dan mau menolong saat ada uang nya saja sehingga yang miskin memang jarang sekali mau di urus.

"Pulang sana kau, nanti suami mu malah mengamuk pas pulang mancing." suruh Bu RT yang masih sepupu nya Erni.

"Kalian memang sungguh tidak mau membantu Darma?" tanya Erni sekali lagi.

"Kau kok bebal sekali sih, pantas saja suami mu suka main tangan karena kau susah di ajak ngomong!" kesal Bu RT.

"Ku harap kau tidak mengalami nasib seperti ku." Erni segera pergi dari rumah ketua RT.

"Aku bisa memilih hidup, jadi tidak perlu kau cemas soal itu!" teriak Bu RT dengan angkuh nya.

Erni segera pergi dari sana karena mengadu pada mereka hanya membawa kegagalan saja, sungguh tidak berguna dan andai saja bisa maka lebih baik ganti RT saja agar bisa mendapat keadilan yang lebih bagus.

Up malam ya guys, jangan lupa like dan komen nya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!