Butterfly
01. Don't Welcome
[Singapore Changi Airport.]
Dengan gontai lebar pun seksi wanita berusia 26 tahun itu membawa koper hitam beserta tas bermerek dengan tangan kanannya, yang satu lagi tampak memegang ponsel yang menempel di telinganya.
Sialnya kacamata hitam besar yang dikenakannya tak benar-benar membantunya terlindungi dari awak media yang ingin melampirkan berbagai pertanyaan rumor mengenai dirinya dengan seorang pimpinan perusahaan instruksi bangunan terbaik di Singapura.
Bersyukur beberapa pria berbadan gagah lagi kekar melindunginya dari serangan awak media yang mendesak agar wanita itu mau membuang suara.
Kinara Angell Raditya Atmaja
“Mereka bicara apa sih? Kok ada rumor gue sama Reza?”
“Kinara, tolong terima surat ini, please..”
Kinara Angell Raditya Atmaja
Hm?
[Melirik gadis remaja di sebelahnya.]
Kinara Angell Raditya Atmaja
[Mengambil surat itu lalu memberikan ke bodyguardnya.]
Okay. Thank you, dear.
Kinara Angell Raditya Atmaja
I know, sis. Atur aja semuanya nanti.
[Menatap sebuah mobil mendekat.]
Kinara Angell Raditya Atmaja
He's here. Gue tutup. Sampai ketemu nanti malam. Muach~
[Menutup panggilan.]
Kinara Angell Raditya Atmaja
[Mengelus kap mobil.]
Look! My Ferrari here~
Bodyguard
[Membukakan pintu untuk Kinara.]
Silahkan, Nyonya.
Kinara Angell Raditya Atmaja
[Langsung masuk ke mobilnya.]
Kinara Angell Raditya Atmaja
[Menoleh dengan lirikan nakal.]
Kamu bisu, sayang?
Fahreza Luthfian Atmaja
[Melirik tipis Kinara, lalu kembali fokus pada MacBooknya.]
Kinara Angell Raditya Atmaja
[Terkekeh pelan lalu mengalihkan pandangan ke luar jendela mobil.]
Sayang? Really? Hell fuck.
Fahreza Luthfian Atmaja
Haruskah saya ulangi peraturan kita, Kinara?
[Tak menatap Kinara.]
Kinara Angell Raditya Atmaja
Fuck. Fuck. Fuck. Fuck. Fuck. Fuc—
Fahreza Luthfian Atmaja
Kinara.
[Mengangkat atensinya, menatap Kinara dengan serius.]
Kinara Angell Raditya Atmaja
[Balas tatapan Reza.]
What?
Fahreza Luthfian Atmaja
Mama Papa lagi nungguin kita di rumah. Saya mau kamu jaga sikap selama ada mereka di sana.
Kinara Angell Raditya Atmaja
Hell— Oh, i mean.. Well.
[Pura-pura terkejut, lalu memutar bola matanya malas.]
Fahreza Luthfian Atmaja
[Kembali menatap layar MacBook.]
Status kita telah diumumkan beberapa hari yang lalu melalui media.
Kinara Angell Raditya Atmaja
[Membelalakkan mata.]
Hell No!! Siapa Lo berani ambil keputusan sendiri?!
Kinara Angell Raditya Atmaja
Pantesan tiba-tiba banyak yang nanya tentang gue sama Lo tadi. Eh ternyata Lo yang cepu ke media.
Fahreza Luthfian Atmaja
[Tak menghiraukan.]
Kinara Angell Raditya Atmaja
Ugh! Please..! Hate it! Really really really hate you!
Kinara Angell Raditya Atmaja
Bisa ngga sih cerai dulu baru diumumin?
Kinara Angell Raditya Atmaja
Nanggung dua bulan lagi kontrak kita habis!
Kinara Angell Raditya Atmaja
Gini ya, menurut gue. Daripada mikirin tentang pengumuman yang shit bullshit amit-amit ini, mending kita mikirin apa alasan yang tepat supaya kita bisa cerai.
Kinara Angell Raditya Atmaja
Supaya orang tua kita ngga curiga sama perceraian kita yang tiba-tiba.
Kinara Angell Raditya Atmaja
Dan Lo malah— Argh! Kacau..!
[Pijat pelipis, frustasi.]
Fahreza Luthfian Atmaja
Saya ngga bisa sembarangan ambil tindakan. Saya—
Kinara Angell Raditya Atmaja
Halah! Lo—
Fahreza Luthfian Atmaja
[Tatap manik coklat Kinara.]
Dengerin saya kalau lagi ngomong, Kinara.
Kinara Angell Raditya Atmaja
Lo juga—
Fahreza Luthfian Atmaja
Kinara.
Kinara Angell Raditya Atmaja
[Menghela napas pelan, lalu tersenyum.]
Yes, my husband?
Fahreza Luthfian Atmaja
Saya perpanjang kontraknya jadi 6 bulan lagi.
Kinara Angell Raditya Atmaja
[Senyuman langsung luntur.]
NO! Kelamaan!
Kinara Angell Raditya Atmaja
Gue mau tepat waktu di 2 bulan kita cerai! Kalau bisa lebih cepat lebih bagus lagi!
Kinara Angell Raditya Atmaja
6 bulan sama Lo lagi? Emangnya ngga cukup hidup gue menderita selama 1 tahun ini? Eww.. Ngga banget.
Fahreza Luthfian Atmaja
Kamu menderita?
Kinara Angell Raditya Atmaja
Yes! Really really really suffer!
Kinara Angell Raditya Atmaja
Hidup sama Lo itu sama kayak gue tinggal di goa sama batu dikelilingi anak panah tau ngga?
Kinara Angell Raditya Atmaja
Lo itu ngebosenin banget. Kaku.
Kinara Angell Raditya Atmaja
Udahlah ngga asik, suka ngatur lagi.
Kinara Angell Raditya Atmaja
Kalau ngatur pasti ngancem gue terus. Diaduin ke Papa kek, Mama kek, cepu!
Kinara Angell Raditya Atmaja
Atau ngga, fasilitas gue Lo tarik paksa pas gue lagi butuh-butuhnya.
Kinara Angell Raditya Atmaja
Bener-bener deh.
Kinara Angell Raditya Atmaja
Lo itu sebenernya hobi banget bikin gue menderita karena apa sih? Heran.
02. Family Drama
Masih di tempat yang sama, dalam mobil. Kinara masih tak dapat menerima keputusan sepihak Reza, suami keparatnya ini.
Sudahlah satu tahun mereka menikah tanpa berlandaskan cinta, melainkan perjodohan yang ternyata sudah direncanakan untuk mereka sejak masih kecil.
Keduanya begitu berbeda, itu pasti.
Kinara memiliki sifat yang terbuka dan sedikit blak-blakan dalam berbicara maupun bersikap. Wanita itu tak suka menahan diri.
Berbanding terbalik dengan Reza yang lebih suka diam mengamati bagaikan air danau yang tenang. Reza juga sering irit dalam berbicara, terlalu hemat oksigen di bumi yang kaya akan— meski sekarang tidak terlalu lagi.
Bahkan sampai sekarang Kinara masih ingin mengutarakan unek-uneknya pada Reza.
Tidak peduli apakah pria 33 tahun itu mendengarkan atau tidak, yang penting emosi Kinara lepas terlebih dahulu.
Soal Reza mendengarkan atau tidak bisa urusan belakangan.
Hingga selang beberapa menit lamanya beribu-ribu kata Kinara lontarkan, wanita itu akhirnya berhenti.
Sedikit kesal hingga membelakangi pria itu.
Kinara Angell Raditya Atmaja
Sebel. Mending ngomong sama batu kalau gini.
[Menopang dagu menatap ke luar jendela.]
Fahreza Luthfian Atmaja
[Kembali sibuk.]
Kinara Angell Raditya Atmaja
[Sesekali lirik ke belakang.]
Kinara Angell Raditya Atmaja
[Roll eyes.]
“Bukan idaman gue banget. Minimal bujuk kek, bukannya ikut abai.”
Kinara Angell Raditya Atmaja
Eh?
[Kembali menatap wajah Reza.]
Kinara Angell Raditya Atmaja
[Mengusap rahang hingga dagu Reza.]
What the hell is that?!
Fahreza Luthfian Atmaja
Hm?
Kinara Angell Raditya Atmaja
Lo ngga shaving?
Kinara Angell Raditya Atmaja
Dih! Baru dua Minggu ditinggal liburan ke Bali, udah mau brewok aja.
Kinara Angell Raditya Atmaja
Liat sini.
[Melihat bagian rahang serta dagu Reza lebih detail lagi.]
Fahreza Luthfian Atmaja
“...”
[Menatap wajah Kinara dalam diam.]
Kinara Angell Raditya Atmaja
Nanti harus shaving. Lo ngga boleh jelek.
Kinara Angell Raditya Atmaja
Bikin malu gue sebagai public figure, the model paling top of the top in Singapore.
Fahreza Luthfian Atmaja
Buang-buang waktu.
Kinara Angell Raditya Atmaja
Waste of time? Jaga penampilan Lo bilang buang-buang waktu?
Kinara Angell Raditya Atmaja
My dear, listen.
[Sedikit mendongak, menangkup kedua rahang Reza.]
Kinara Angell Raditya Atmaja
Jangan terlalu kaku, sesekali coba jadi kontemporer kayak orang-orang lain.
Kinara Angell Raditya Atmaja
Contoh dekat, orang tua kita aja bahkan lebih gaul dari Lo.
Kinara Angell Raditya Atmaja
Bisa eksis, jaga penampilan, ngikutin arus zaman. Ngga kuno, ngga kawe.
Kinara Angell Raditya Atmaja
You as my beloved husband harus bisa juga dong buat jadi kayak mereka.
Kinara Angell Raditya Atmaja
Jaga penampilan itu penting.
Kinara Angell Raditya Atmaja
Terutama di depan gue yang paling anti sama jelek-jelek.
Kinara Angell Raditya Atmaja
Bikin gue risih, ngga nyaman, jijik, whatever it's all.
Kinara Angell Raditya Atmaja
Absolutely anti.
Kinara Angell Raditya Atmaja
[Sedikit memiringkan kepalanya.]
Understand, husband?
Fahreza Luthfian Atmaja
“...”
[Hanya menatap mata Kinara.]
Kinara Angell Raditya Atmaja
[Langsung menjauh dari Reza.]
Ck! Dasar ngga bisa romantis.
Kinara Angell Raditya Atmaja
Lo itu bukan tipe gue banget sumpah. Not my type! Really! Ugh.. Upset!
Fahreza Luthfian Atmaja
[Mengabaikan Kinara yang kembali berceloteh dengan senyuman tipis.]
Keduanya tiba di depan pintu utama. Berdiri bersebelahan, begitu mesra membalas tatapan hangat beberapa pria dan wanita dewasa di depan sana.
Fahreza Luthfian Atmaja
[Merengkuh pinggang Kinara.]
Kinara Angell Raditya Atmaja
[Memeluk lengan Reza.]
Morning, all~
Kinara Angell Raditya Atmaja
“Ugh.. Fuck!”
Fahreza Luthfian Atmaja
[Menarik pinggang Kinara, membuat Kinara semakin dekat dengannya.]
Kinara Angell Raditya Atmaja
Uh..?
[Mendongak ke samping.]
03. Successor
Masing-masing di antara mereka segera duduk bersama di sofa ruang tamu.
Menyambut hangat kepulangan bagaikan takdir dari sepasang suami istri itu.
Adinata Satya Raditya
Pas banget pulang Lo sama Mas Reza. Kayak kebetulan tapi engga.
Kinara Angell Raditya Atmaja
[Membalas dengan senyuman tipis.]
“Bodo' sih.”
Kinara Angell Raditya Atmaja
Lagian lo kenapa sih malah ke sini? Bukannya jagain nyokap Lo di Indonesia malah ikut gue ke sini.
[Lirik sinis seseorang secara diam-diam.]
Gania Adira Raditya
“Anak sialan.”
[Tetap tersenyum ramah.]
Fahreza Luthfian Atmaja
Papa bilang mau bicara sesuatu yang penting.
Fahreza Luthfian Atmaja
Bisa to the point aja, Pa?
Ezra Andrean Atmaja
To the point?
Istari Atmaja
Mama mau cucu.
Kinara Angell Raditya Atmaja
[Otomatis membelalak sampai ternganga.]
Fahreza Luthfian Atmaja
Kinara.
[Menutupi mulut Kinara dengan tangannya.]
Kinara Angell Raditya Atmaja
Ngga ekspek..
[Bergumam pelan seraya menjauhkan tangan Reza.]
Fahreza Luthfian Atmaja
Kenapa tiba-tiba, Ma?
Istari Atmaja
Tiba-tiba? Tiba-tiba kamu bilang?
Istari Atmaja
Za, kalian itu udah nikah satu tahun lebih.
Istari Atmaja
Usia kalian juga udah matang buat punya keturunan.
Istari Atmaja
Apalagi Kinara udah 26, bagus-bagusnya itu.
Istari Atmaja
Kalian juga sama-sama subur.
Fahreza Luthfian Atmaja
Reza masih ngurus pekerjaan, Ma. Kinara juga lagi banyak schedule bahkan ke luar negri.
Kinara Angell Raditya Atmaja
[Mengangguk-angguk.]
Ezra Andrean Atmaja
Begini. Papa dan Mama ngga pernah maksa kalian buat berhenti bekerja.
Ezra Andrean Atmaja
Bekerja juga bagian cara untuk menghidupi keluarga, menjadi tercukupi dan harmonis.
Ezra Andrean Atmaja
Terutama saat memiliki anak nanti.
Ezra Andrean Atmaja
Tapi kalian berdua sudah benar-benar matang. Baik fisik maupun finansial, kalian memenuhi keduanya.
Ezra Andrean Atmaja
Menurut Papa ngga ada salahnya jika kalian coba berehat sejenak.
Ezra Andrean Atmaja
Lengkapi keluarga kita.
Ezra Andrean Atmaja
Apalagi kamu, Reza. Kamu satu-satunya putra tunggal Atmaja dari keturunan Papa.
Ezra Andrean Atmaja
Keluarga kita juga membutuhkan penerus.
Ezra Andrean Atmaja
Dan satu-satunya penerus tentu dari kamu.
Kinara Angell Raditya Atmaja
Pa—
Fahreza Luthfian Atmaja
[Menoleh, tatap Kinara sejenak.]
Kinara Angell Raditya Atmaja
“...”
[Langsung diam.]
Fahreza Luthfian Atmaja
[Balik menatap Ezra.]
Reza ngga bisa bertindak sendirian, Pa.
Fahreza Luthfian Atmaja
[Menggenggam tangan Kinara.]
Semua keputusan ada di Kinara.
Fahreza Luthfian Atmaja
Dia yang akan menanggung semuanya. Tubuh dia hak dia. Reza ngga bisa seenaknya.
Fahreza Luthfian Atmaja
Dan Kinara-lah yang seharusnya Papa minta persetujuan, bukan Reza.
Istari Atmaja
Kamu kan kepala keluarga. Kinara juga pasti nurut kok. Iya, kan, sayang?
[Tersenyum hangat.]
Kinara Angell Raditya Atmaja
“...”
Ezra Andrean Atmaja
Gimana, Kinara?
Kinara Angell Raditya Atmaja
“Gue ngga tau.. Gue ngga mau..”
[Mengulum bibir sendiri.]
Kinara Angell Raditya Atmaja
[Sedikit mendongak, menatap Reza memelas.]
“Bantuin..”
Fahreza Luthfian Atmaja
[Lirik Kinara sejenak, lalu kembali menatap kedua orang tuanya.]
Fahreza Luthfian Atmaja
Hargai keputusan Kinara, Ma, Pa.
Fahreza Luthfian Atmaja
Hapus pola pikir patriarki kalian.
Fahreza Luthfian Atmaja
Perempuan juga berhak merdeka dari segala tuntutan, apalagi mengenai keturunan.
Fahreza Luthfian Atmaja
Ingat dimana tanah kita berpijak saat ini, Pa.
Fahreza Luthfian Atmaja
Bukan tanah Jawa.
Ezra Andrean Atmaja
Bearti kamu tidak mau meneruskan keturunan keluarga kita?
Ezra Andrean Atmaja
Sepupu-sepupu kamu udah punya anak.
Ezra Andrean Atmaja
Belum lagi rumor itu, kakek kamu benar-benar murka, Reza.
Kinara Angell Raditya Atmaja
“Rumor?”
Ezra Andrean Atmaja
Jika begini terus, seluruh kekayaan kakek kamu ngga akan pernah turun pada kamu.
Ezra Andrean Atmaja
Papa sebagai putra sulung merasa beruntung jika kamu yang mewarisi semua itu kelak.
Ezra Andrean Atmaja
Namun apa ini?
Ezra Andrean Atmaja
Cukup satu anak laki-laki, seluruh kekayaan itu akan menjadi milik kamu.
Ezra Andrean Atmaja
Semua ini juga demi kalian dan keturunan kalian suatu saat nanti di masa depan.
Ezra Andrean Atmaja
Semua ini untuk kebaikan kalian.
Kinara Angell Raditya Atmaja
“...”
“Ini alasannya gue malas bersangkutan sama Atmaja..”
Kinara Angell Raditya Atmaja
“Selalu aja soal keturunan, harta dan tahta.”
[Cemberut menoleh ke arah lain.]
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!