NovelToon NovelToon

Takdir Cinta Thalia

Episode 1

20 Tahun Silam

Hiks..hiks..hiks..hiks

"Kamu kenapa nangis ..?"Tanya seorang anak laki laki yang usianya sekitar 8 tahunan kepada seorang anak perempuan usia 6 tahunan

"Aku jatoh,kaki aku terluka hiks..hiks..hiks.." Ucap Thalia kecil sambil menangis

"Coba mana aku lihat,ya ampun cuma luka kecil begini,cengeng amat sih kamu.." Gerutu nya

"Sakit tau,coba ada diposisi aku.."ucap anak itu sambil mengerucutkan bibir mungilnya itu

"Hahah,bibir kamu jangan dipajuin gitu jelek tau.."

"Iihh kamu nyebelin deh.." Thalia kecil berdecak kesal

"Sini aku obatin,tapi aku gak punya obatnya,ayo kita kerumah aku aja,deket sana ko.."Ujar anak laki laki itu sambil menunjuk arah rumahnya.

"Tapi ini sakit banget,,gak kuat jalannya.." Manjanya

"Idih sungguh manja kamu ini,ya sudah tunggu sebentar disini.."

Anak laki laki itu berdiri dan bergegas pergi ke arah rumahnya untuk membawa obat luka.

"Kamu ngapain bawa kotak P3k gitu Rey ..?"Tanya sang Mommy

"Itu ada anak perempuan yang terluka Mom ,aku mau bantu obati lukanya.."Ucap anak laki laki itu yang bernama Reyhan.

"Oh..."Sang Mommy hanya berohria

Reyhan kembali menemui anak itu yang bernama Thalia.

"Aduh pelan pelan dong.."

"Ini juga udah pelan tau..!!"

"Udah selesai nih..bisa jalan kan sekarang ?"

"Iya makasih ya.."Ucap Thalia dengan memberikan senyum imut nya itu.

"Kenalin nama aku Rey.." Ujar Reyhan memperkenalkan dirinya.

Namun si anak perempuan bernama Thalia itu tiba tiba berjalan melewati Reyhan dan mengabaikan tangan dia.

"Hei,cewe manja nama kamu siapa ?"Reyhan masih teriak teriak,namun Thalia berlalu begitu saja.

"Hei,cewe imut aku akan berdoa suatu saat kita akan berjodoh.."Teriak Reyhan lagi.

"Ckckckck,anak itu sungguh lucu dan menggemaskan.."

****

"Jeng kalau suatu saat kita ketemu lagi,atau bahkan tidak ada kesempatan kita ketemu lagi,atau juga salah satu kita dipanggil lebih dulu oleh ALLAH SWT ,berjanjilah kita satukan anak anak kita iya jeng.."

Kesepakatan itu terjalin 30 tahun silam,saat mereka baru menikah dan saat anak anak mereka masih dalam kadungan pun mereka sudah sepakat untuk menjodohkan kedua anaknya itu.

Persahabatan yang mereka jalin sejak masa remaja,sampai mereka sama sama mereka dan mereka merencanakan semua itu.

Anita Mommy dari Reyhan yang pertama melahirkan Reyhan,dan 2 tahun kemudian disusul Rahma Bunda dari Thalia.Seperti harapan mereka ,akan mereka jodohkan suatu saat kelak dan meskipun itu tidak terjadi mereka akan tetap mendekatkan anak anaknya itu satu sama lain sebagai saudara.

"Insya Allah jeng ,lain waktu kita bisa bertemu kembali ditempat lain.."

"Aku tak mau berpisah sama kamu Rahma.."Anita memeluk sahabat karibnya itu .

"Kita masih bisa berkomunikasi lewat handphone Ta,,kita juga masih bisa ketemu kok,lain kali aku akan kesini lagi Ta.."

"Beneran ya ,aku tunggu.." Antusias Tante Anita

Dan itu pertemuan terakhir mereka. Suaminya Rahma dipindah tugaskan ke Bandung,sedangkan Anita tetap menetap di Jakarta.

Meski begitu mereka tetap menjaga komunikasi ,saling bertukar cerita tentang anak anak mereka,dan segala hal.

Selama 6 tahun Reyhan dibawa tinggal dengan kakek neneknya yang sedikit agak jauh dari rumahnya,oleh karena itu Thalia dan Reyhan tidak pernah bertemu dan pertemuan pertama mereka saat ditaman itu.

****

"Bunda,kita jadi mau pindah ?kenapa harus pindah sih Bunda,Thata udah betah disini.."

"Sayang,kamu mau jauh dari Ayah,masa Ayah diBandung kita disini.." Bunda Rahma mencoba menjelaskan

"Uhhhhh..." Decak Thalia kecil

"Ayo siap siap dulu,kita juga pamitan dulu sama Tante Anita. "

"Tante,Thata bakalan kangen sama tante.."Ucap Thalia sambil memeluk Mommy nya Reyhan.

"Tante juga bakalan kangen kamu sayang,kamu tenang aja suatu saat Tante bakalan bisa selalu sama Thalia.."

"Maksudnya Tante..?" Tanya Thalia bingung

"Nanti kalau kamu sudah besar juga bakalan tahu ko,saat kamu besar Nanti kamu jangan punya pacar ya.."

"Pacar,apa itu Tante..?" Thalia bertanya

"Hehehe,bukan apa apa,pokoknya ikutin apa kata Tante ya.."

"Baik Tante,Thata pergi ya.." Pamitnya pada Tante Anita

"Iya sayang ,jaga baik baik disana ya,dan selalu kabarin Tante selama disana.."

"Ok Tante.."Jawab Thalia

"Kita pergi An,Salam buat Raffi dan Buat Reyhan ya.."

"Iya nanti aku bilangin Ma..Hati hati ya,kabarin aku kalau sudah ada disana.."

"Iya An,Assalamualaikum.."

"Wa alaikum salam.." jawab Tante Anita

Anita menatap nanar kepergian sahabatnya itu,Sahabat yang dulu selalu ada dengannya kini harus pergi ,walaupun hanya berjarak antara Kota,tapi rasanya berbeda.

"Mommy..."Teriak Reyhan dari luar.

"Kamu kemana aja sih Rey,Mommy cari cari kamu tau.."

"Reyhan abis dari rumah Farhan Mommy,Mommy itu siapa didepan..?" Tanya Reyhan

"Oh itu Tante Rahma sama Om Raga dan juga Thalia.." Tante Anita menjelaskan

"Oh Tante yang suka Mommy ceritain ya sama Reyhan.."

"Iya sayang,emang mereka mau kemana Mommy ko bawa barang barang ?"

"Mereka mau pindah Rey,Mommy gakkan ketemu lagi sama Tante Rahma,Rey dengerin Mommy ya..!!"

"Apa Mommy..?"

"Kalau kamu sudah besar nanti,Mommy bakalan jodohin kamu sama anak Tante Rahma namanya Thalia,jadi nanti kamu jangan punya pacar,sekalipun kamu punya pacar,jangan sampai menikah dengannya..!!'

"Rey gak ngerti ah Mommy.."Jawab Reyhan sambil berlari ke dalam rumah.

Sang Mommy hanya melongo melihat kelakuan anaknya itu .

***

Episode 2

Masa sekarang

"Thalia....!!!" Panggil Rama sahabat Thalia

"Apaan sih loe teriak teriak gitu,kaya dihutan aja,si Thalia denger kali Ram.." Yang dipanggil Thalia yang marah marah Ana ,dia memberengus kesal pada teman kerjanya yang bernama Rama itu

"Hehehe,gue pikir kalian kagak denger gue,abis gue liatin loe ngelamun mulu Tha.."

"Serah dia lah mau ngelamun mau kagak juga.." Cerca Ana

"Yang gue panggil Thalia bukan loe Ana Pedrosa..", Decak Rama

"Ayo makan siang ka***t,lihat sudah jam berapa sekarang,jangan banyak ngelamun loe ,nanti loe kerasukan jin tomang.." Lanjutnya lagi

"Suka suka gue lah,kan gue juru bicaranya Si Thalia..iya si Thalia kerasukan jin tomang,jin nya loe jin jadi jadian,wkwkwk.." Ana berkata sambil tertawa

"Si***ln loe .." Sentak Rama

"Udah udah kalian ini ya kebiasaan,mau makan dimana?" Thalia mencoba menengahi

"Biasa dicafe depan aja.." Tanya nya selanjutnya

***

⚘Thalia Anastasya⚘

Anak semata wayang dari pasangan Raga dan Rahma. Dia tumbuh menjadi gadis cantik,dengan balutan hijab dikepalanya menambah aura kecantikannya terlihat,ketika dia memasuki masa sekolah menengah dia memutuskan untuk memakai hijab, karena dengan begitu katanya dia lebih nyaman seperti itu.

Saat ini usianya menginjak 26 tahun,sampai usia sebegitu dia belum merasakan namanya pacaran ,walaupun begitu banyak yang mengejarnya namun entah kenapa dia tidak mau , baginya pacaran itu banyak dosanya jadi mending dia langsung menikah saja, itu pikirnya.

Dan entah karena dia selalu teringang akan perkataan Tante Anita dulu ,May Be..

Saat ini Thalia sedang membuka usaha Roti kecil kecilan ,berkat sekolah dulu dia mengambil jurusan tata boga akhirnya bisa mendirikan usaha itu.

Dan alhamdulillah usaha nya itu sudah terkenal,sehingga banyak pelanggan yang membeli aneka roti dan cake yang dia buat sendiri.

***

"Sayang,kangen kamu.."Cup mencium bibir sang pria dihadapannya dengan sambil duduk dipangkuan sang pria

"Sama kangen juga ,nanti Malam gue ke tempat loe ya ,tunggu gue jangan menggoda gue disini sayang.." Sang Pria membalas ciuman sang wanita yang berada dipangkuannya.

"Gak kuat sayang ,Emmmmhhhh.."

Ciuman pun berlangsung, dan tangan sang pria tidak berhenti bergelya kemana mana ,hal itu sering dia lakukan bersama kekasihnya bahkan lebih dari itu.

🍂Reyhan AdiPutra🍂

Pria sejuta pesona dan mempunyai karisma luar biasa, banyak yang mengejar nya bahkan mereka rela memberikan tubuhnya pada pria itu.

Namun tidak ada yang mampu memikat hatinya, hanya satu Amelia yang saat ini menjadi kekasihnya itu yang sedikit bisa mencuri hatinya ,Namun terkadang dia berpikir apa itu sungguh cinta atau nafsu, tapi dia tidak ambil pusing yang terpenting birahinya terpenuhi .

Di dalam hatinya masih ada sedikit yang mengganjal,ingatan 20 tahun silam selalu teringang dipikirannya ,pertemuan pertama dengan seorang anak perempuan yang saat itu mampu membuat jantungnya berdegub dengan hanya melihat senyuman yang terbit diwajahnya itu.

Dia terkadang berharap bisa bertemu dengan anak itu disuatu saat nanti.

****

"Loe mau pesan apa Tha ?"Rama yang bertanya sambil melihat melihat buku pesanan.

"Seperti biasa aja Ram.." Jawab Thalia

"Loe gak nanya gue Ram..?"Celetuk Ana yang merasa diabaikan.

"Kan loe juga lagi buka tuh buku pesanan,kenapa gak loe sendiri aja yang tulis " Decak Rama sebal

"Aishh loe ya nyebelin banget "Jawab Ana sambil memukul bahu Rama dengan buku yang dia pegang.

"Sakit kam***t.." Sentak Rama sambil menyentuh bahunya yang tadi dipukul Ana.

"Udah iih kalian gak dimana dimana berantem mulu,ayo cepet pesanin makanannya Ram,laper nih.." Seru Thalia

"Ya elah nih bocah gak sabaran banget..iya iya gue pesanin sekarang" Seraya berdiri dari kursi dia masih mengomel ngomel sendiri

"Tha,kabar Bunda loe gimana sekarang ?" Ana yang bertanya

"Kemarin baru cek up,keadaannya malah tambah buruk An, gue takut An masa iya aku harus kehilangan orang yang paling aku sayang lagi setelah Ayah " Tak terasa air matanya menetes dipipi mulusnya saat ia mengingat Sang Ayah yang sudah meninggal.

Saat usianya tepat di 17 tahun ,Ayah nya meninggal karena kecelakaan tabrak lari, nyawa nya tidak bisa terselamatkan. Dan semenjak itu kehidupannya berubah, dia harus bekerja paruh waktu untuk sekedar membantu keuangan Bunda.

Dan sekarang sang Bunda sedang sakit keras,beliau divonis punya Kanker Rahim, keadaannya semakin memburuk saja.

"Kamu harus kuat Tha ,ok!" Ana memberi Thalia semangat

"Loe apaan Thalia dodol, sampe dia nangis gitu?" Rama yang sudah datang tiba tiba memukul bahu Ana saat melihat Thalia menangis

"Eh kam**t bisa gak ,gak sambil mukul juga !" Sentak Ana

"Lah loe juga suka gitu sama gue, loe kenapa Tha ?" Tanya Rama selanjutnya

"Kepo lu.." Cibir Ana

"Gak papa ko Ram,lagi keinget Bunda aja" Jelas Thalia

"Bunda loe pasti sembuh kok Tha,sabar ya " Ucap Rama

Makanan sudah datang ,mereka pun melangsungkan makan siang mereka.

Seperti biasa teman temannya Thalia, Rama dan Ana selalu menyempatkan makan siang bareng Thalia, Rama dan Ana sama sama bekerja di sebuah kantor yang berada tepat di depan toko rotinya .

Thalia kenal mereka saat sejak sekolah dulu,walaupun beda ambil jurusan namun entahlah mereka selalu merasa dekat,hingga saat ini.

Drtdrtdrtdrtdrtddt

Suara handphone Thalia berdering ,terpampang nama Suster disana.

"Hallo Assalamualikum ada apa sus ?"

"........................"

"Apa !!sekarang dimana sus ..?"

"....................."

"Baik aku pulang sekarang sus,tunggu ya.."

Raut wajah Thalia berubah sendu bahkan lelehan air mata hampir mengisi pipinya itu

"Ada apa Tha ?" Tanya Ana khawatir

"Bunda An,Bunda semakin ngedrop.." Jelas Thalia dengan air mata yang sudah turun.

"Astagfirllah,ayo aku antar Tha" Rama yang berinisiatif langsung berdiri untuk mengantar Thalia,

"Nanti aku nyusul ya Tha" Seru Ana

***

"Bunda " Thalia menghampiri Sang Bunda yang terbaring lemah di tempat tidur.

"Bunda gak papa Tha" Ujar Bunda Rahma

"Bunda kita ke rumah sakit ya" Thalia masih menangis sesegukan melihat Bunda terbujur lemas seperti itu.

"Gak,Bunda gak mau ke Rumah Sakit Tha,Bunda mau disini aja."

"Tapi Bunda " Cerca Thalia

Bunda menggelengkan kepalanya, Thalia tidak bisa lagi memaksa sang Bunda.

Dulu Bunda pernah cerita sama Thalia

**Tha kamu tahu dulu Bunda terlahir jadi orang biasa bahkan jauh dari kata cukup untuk makan aja Bunda harus bekerja.

Saat Bunda sekolah dulu Bunda kenal dengan Tante Anita ,dulu Bunda tidak pernah berpikir untuk bisa sekolah disekolah favorit ,namun karena beasiswa Bunda bisa sekolah disana.

Bunda sering telat bayar spp,padahal spp nya sudah dipotong setengah karena Beasiswa Bunda,tapi Bunda masih sering telat . Tante Anita lah yang membantu Bunda Tha,dia selalu membantu Bunda dalam segala hal.

Berkat dia Bunda bisa lulus disekolah itu,berkat dia juga Bunda bisa bekerja ,bisa memperbaiki ekonomi keluarga Bunda.

Jasa Tante Anita untuk kehidupan Bunda sangat luar biasa Tha,tapi Bunda masih belum bisa membalas budi semua kebaikan nya.

Saat kita sama sama sudah menikah,dia sering berkata kalau anak kita sepasang mari kita jodohkan mereka.

Sebenarnya Bunda tidak setuju,tapi Bunda tidak bisa menolak malah Bunda ingin membalas semua kebaikan nya,apa dengan cara menjodohkan kamu dan anaknya bisa membalas budi kebaikannya Tha.

Maafkan Bunda,Bukan maksud Bunda tapi Bunda juga bingung Tha,kalau nanti Bunda pergi kamu harus bahagia ya*.

***

Episode 3

*Menikah itu bukan untuk main main ,menikah itu menyatukan dan mempererat cinta dari kedua pasangan ,Menikah itu tidak boleh ada keterpaksaan*

***

"Fir, mba anterin dulu pesanannya ya" Teriak Thalia saat dia hendak pergi mengantarkan pesanan pelanggannya.

"Iya ,mbak hati hati " Jawab Fira pegawai ditoko rotinya.

Jalanan saat itu sedang padat padatnya, meskipun memakai motor ,tapi tak urung jua bisa lolos dari kemacetan.

Thalia mengantarkan pesanannya ke sebuah apartemen.

Ting tong ting tong

Ceklek Pintu terbuka

"Cari siapa ?" Tanya orang tersebut

"Ini saya dari Thalia Bakery ,mau mengantarkan pesanan Mba Amelia.." Jawab Thalia

Pria itu hanya diam memandang Thalia dengan penuh selidik dan tanda tanya.

"Kenapa aku seperti mengenal nya "Batin Reyhan

Ya pria yang saat ini berdiri di depan Thalia itu Reyhan,

"Ada siapa Sayang ?"Muncullah wanita cantik dan seksi ya dia Amel Kekasih Reyhan saat ini.

"Ini mba pesanan kue kemarin,,"Seru Thalia

"Oh iya,makasih ya Mba ,aku suka semua kue sama roti buatan Mba.."

Thalia tersenyum manis

"Sama sama Mba,ditunggu orderannya lagi,Permisi."

Thalia melangkah pergi.

Tapi Reyhan masih bergeming ditempatnya,masih menatap punggung Thalia.

"Sayang kamu lagi lihatin apa sih ?" Reyhan yang baru tersadar ,langsung masuk kembali ke kamar apartemen itu.

"Gak papa ko,kaya pernah lihat aja"

"Oh,salah orang mungkin.."Kelakar Amel

"Iya,yuk masuk.."

"Ehmmmm ini enak banget yang,perempuan tadi yang bikin ?"

"Iya enak banget kan,aku aja ketagihan pengen lagi dan lagi makan kue ini yang.."

"Seperti gue yang selalu ketagihan sama tubuh loe Mel.." Tanpa Babibu Reyhan langsung mencium bibir Amel dengan rakus bahkan penuh dengan nafsu. Dan pergumulan pun terjadi

Mereka melakukannya bukan hanya satu ,dua kali namun sering . Tapi kadang Reyhan bingung mengartikan semua, apa benar dia cinta pada Amel atau hanya nafsu birahi semata.

***

Malam hari dikediaman Thalia

Brughhhhhh

Thalia menoleh ke arah suara itu, dia membulatkan matanya tatkala yang dia lihat sang Bunda yang sudah berada dilantai.

"Bunda...!!!"

Sang Bunda terjatuh ke lantai,Thalia nampak ketakutan ,saat itu dia sedang sendiri ,dia bingung mau cari bantuan siapa.

"Bunda ,bangun Bunda.. " Teriaknya kembali.

Dia pun memutuskan menelepon Rama ,sahabat yang selalu bisa dia andalkan.

"Ka,tolong selamatin Bunda ,aku mohon Ka.." Thalia masih menangis ,dia meminta bantuan pada Bian kakak kelas dia dulu waktu sekolah,kebetulan dia seorang dokter ,dan dialah yang merawat Bunda selama ini.

"Kita lihat dulu ya Tha, kamu tenangin dulu ya,kita sama sama berdoa buat kesembuhan Bunda.."

Thalia hanya menganggukan kepalanya,pertanda dia mengerti . Tak lupa Rama pun memberikan semangatnya pada Thalia.

"Thalia..!!"

"Ana.." Thalia berhambur kepelukan Ana sesaat dia tiba di Rumah Sakit.

"Bunda kuat ko,dia pasti bisa melalui masa kritisnya itu ,sabar ya Tha.." Ana mencoba memberi kekuatan untuk Thalia.

Beberapa menit dia menunggu dengan gelisah dan perasaan takut terus menyelimutinya.

Ya Allah jika engkau akan mengambilnya kembali ,berikan rasa ikhlas dalam hati ini dan jika mungkin dengan begitu itu artinya Bunda gakkan merasa kesakitan lagi kan !!

Ceklek , Pintu ruangan terbuka nampaklah Dokter Bian keluar.

"Ka bagaimana keadaan Bunda ka,,!!"

"Kamu harus kuat Tha, Maaf aku gak bisa berbuat banyak.."

Tubuh Thalia merosot kebawah ,tubuhnya menjadi lemah ,lidahnya kelu ,tenggorakannya terasa tercekat seseuatu ,air mata nya merembes tak tertahankan.

Ana mencoba memeluk Thalia .

"Bunda An, Bunda hiks,hiks,hiks.."Hanya itu yang bisa dia katakan.

Dia harus kehilangan lagi Orang yang dia sayangi setelah sang Ayah pergi lebih dulu ,Dulu Nasib baik selalu menghampirinya ,Namun kini dia harus menghadapi Nasib buruk kedepannya.

Dengan masih menangis dan tubuh yang lemah ,Thalia memasuki ruangan Sang Bunda ,yang sudah tak merasakan kesakitan lagi.

Kata terakhir yang dia dengar sebelum Bunda tak sadarkan diri membuatnya berada dikebingungan.

"Sayang, jika Bunda pergi jagalah diri baik baik ya ,sekali lagi Bunda tidak akan memaksa kamu untuk menikah dengan anak Tante Anita, Tapi Bunda tidak tahu dengan cara apa lagi Bunda membalas Budi kebaikannya selama ini , semoga kamu bisa memikirkannya ya.."

"Bunda ,jangan tinggalin Thalia Bunda ,Thalia sekarang sendiri disini.."

Thalia berusaha kuat, namun dia hanya manusia biasa ,kehilangan seseorang yang dia sayangi bukan perkara mudah baginya ,apalagi ke dua Orang tuanya.

"Tha,ini sepertinya punya Bunda ,karena dia memegangnya dari rumah sampai di Rumah sakit tadi.." Bian memberikan sebuah kunci pada Thalia ,Thalia bingung itu kunci apa.

"Ini apa Ka Bian?"

"Aku juga gak tahu apa Tha, Bunda gak sempet bicara apa apa tadi, aku hanya mengambilnya dari tangan Bunda ,sepertinya ia ingin menunjukannya pada kamu "

Thalia masih bingung itu kunci apa,tapi dia tak memikirkannya lagi ,dia menyimpan kuncinya di tasnya..

***

Ke esokannya

" Thalia .." Seru seseorang saat sudah memasuki pekarangan rumah nya.

"Tante Anita..!!"

"Sayang, maafkan Tante baru dateng ,Maaf sayang.." Tante Anita ditelepon Thalia dan memberitahukan meninggalnya Bunda.

"Gak papa Tante ,ini bukan salah Tante ko.."

"Rahma,kenapa kamu pergi secepat ini, kita bahkan sudah sedikit lama tak bertemu ,maafkan aku ini yang jarang menemui mu.."

"Sudah Mom,Rahma sudah tenang disana,kalau kamu menangis begini itu akan menyulitkannya.." Ujar Papi Raffi

Acara pemakaman Bunda berlangsung dramastis,beberapa kali Thalia tak sadarkan diri bahkan sempat meraung raung akan tangisnya.

Di usianya 26 Tahun itu dia harus kehilangan kedua orang tuanya ,sungguh bukan keinginannya ,bahkan dia belum menikah ,dulu dia punya harapan . Bisa menikah disaksikan kedua Orang Tuannya itu ,dan punya Anak didampingi mereka ,berjalan jalan bersama. Namun harapan hanya harapan ,kita tidak akan pernah tahu kapan kita akan kembali kepadaNya.

***

Malam Hari

"Sayang,kamu ikut Tante ya ,kita tinggal disana." Tante Anita menghampiri Thalia yang terlihat masih bersedih .

"Gak Tante Thalia mau disini aja, disini banyak kenangan Thalia sama Bunda ,Thalia juga gak mungkin meninggalkan rumah ini dan toko roti yang Thalia bangun dari Nol."

"Baiklah Tante tidak memaksa,lain kali Tante akan datang lagi dan pasti akan membawa kamu masuk ke keluarga Tante.."

Thalia sangat mengerti apa yang Tante Anita katakan ,hanya dia pura pura tak mengerti karena bukan waktunya untuk membahas itu sekarang.

Thalia memandang foto Alm Bunda dan Ayah, banyak kenangan yang mereka lalui ,dia teringat kembali akan kunci yang Bunda tinggalkan ,dia masih bertanya tanya itu kunci apa.

Ana dan Rama sengaja menginap dirumah Thalia supaya mereka bisa menemaninya disaat dia terpuruk seperti ini ,dan dia juga takut Thalia melakukan hal hal yang diluar nalar.

"Tha,makan dulu yuk ?" Ana yang sudah memasuki kamar Thalia dengan membawa makanan dinampannya.

"Aku belum lapar An.."Jawabnya

Sudah 3 hari kepergian Bunda ,Thalia masih enggan untuk makan ,dia selalu menolak itu.

Hatinya masih belum ikhlas untuk kehilangan Bunda nya ,kini dia tinggal sendiri sudah tidak lagi Orang yang akan menasihatinya dikala dia salah.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!