NovelToon NovelToon

Laman Kosong (Key)

Awal yang tak disengaja

Bisa langsung dibaca ke season 2. Tapi, season 1 ini sungguh sangat menarik. Andai masakan akan kurang enak kalau tidak pakai garam dan penyedap rasa..🤭😅

Untuk masuk GC tolong berikan notif pembaca novel menikahi musuh sendiri.

Selamat membaca!

Ini cerita tentang Key ... lelaki yang bringas, yang kini sebagian menghentikan separuh bisnis ilegalnya tentang persenjataan, narkotika, juga casino casino royal di kalangan atas.

Hari-harinya kini, terlihat lebih santai. Yang biasa ada perlindungan di manapun dia pergi, bahkan hal-hal kecil yang tak mungkin dia kerjakan; tak khayal kadang tak percaya saat penguasa dunia hitam bisa mampir membeli rokok di pinggiran pasar lokal yang sedikit kumuh. Kalau saja orang di sekitarnya tahu, bahwa mereka berhadapan dengan seorang mafia, musti dalam sekejab mata saja, mereka akan bergidik ketakutan dan lari terbirit-birit. Apalagi hanya seorang pencopet kecil yang dengan berani, merapat padat diri Key dengan sebuah tangan kecil yang tak berpengalaman sama sekali, mencopet dompet Key ditengah kerumunan lalu lalang para pembeli dan penjual di pinggiran toko tempat di mana Key terdesak ingin membeli rokok. Yang di mana dia lupa membawa rokok cadangannya.

-Jangan menyentuhku kalau aku tak ingin menyentuhmu- Sebuah kalimat sederhana saat dibaca. Tapi, dalam peradaban yang di pimpin seorang Key. Kalimat itu adalah momok yang mengerikan untuk setiap individu yang tak lain adalah anjing liar(anak buahnya) Key. Tidak ada yang tahu siapa yang dengan berani mencopet dompet si serigala yang sedang berteduh di amperan toko tersebut.

Seorang gadis cantik jelita. Kulit putih langsatnya seakan menyerupai keindahan sunset saat sore hari. Setiap lekukan tubuhnya membuat setiap tangan ingin menjamahinya. Tapi, Dia bukanlah gadis barbar yang memperlihatkan kemolekan tubuhnya. Pengalaman pertamanya menjadi pencopet tentu saja harus berpenampilan layaknya laki laki jalanan.

Gadis itu bernama feirvy gadis kecil kaya raya berasal dari keluarga yang sumber kekayaannya tak jauh beda dengan Key. Sebelum kabur. Feirvy satu satunya penerus dari segala usaha kotor ayahnya. Satu yang membuat Feirvy kabur. Dia diberi titah dari sang ayah si predator gembong narkoba. Feirvy diberi tugas membunuh seorang yang dengan gampangnya memutuskan jalur persekutuan gembong narkoba miliknya. Yang membuat lelaki tua bangka itu merugi miliaran rupiah. Ada yang tahu pria yang akan di bunuh Feirvy? Kalian benar. Lelaki itu adalah Key. Yang kini dompetnya tengah di copet gadis kecil yang tengah kabur dari sang Ayah dan kini gadis itu tengah menggelandang kelaparan di pinggiran kota.

Pria itu dari penampilannya kelihatan berduit dari pada yang lainnya. Pikir Feirvy, yang kini seakan menenggelamkan kedua bibirnya. Seakan menyakinkan tindakannya saat ini yang hendak mencopet dompet Key. Melihat Key memasukkan dompet ke jaket mantelnya. Feirvy segera berjalan ... memicingkan pandangannya pada mangsanya yang baru pertama kali ini dia mencopet. Bersiap mendekat dan merapat di tengah kerumunan orang orang dan tak mau sabar lagi tangan Feirvy dengan cepat tapi belum pengalaman merogoh saku mantel seorang Key. Dan tentu saja tangan yang tak pengalaman itu jelas terasa kalau Key seorang Mafia besar tengah dicopet kucing liar.

Feirvy segera berjalan cepat setelah mendapatkan apa yang dia mau. Key adalah lelaki yang ahli. Key pelan memalingkan muka dan menyeringai tak percaya ada yang berani menyentuhnya.

“Panggilkan Nona itu Tuan.” Suruh Key ke sembarang orang didekatnya. Kenal saja tidak tapi seorang Key langsung sembarang menyuruh orang didekatnya. Jelas membuat orang itu terkejut, tapi melihat mimik wajah Key yang kejam itu. Lantas malah orang itu ketakutan dan berlari menghampiri dan menghadang Feirvy yang tengah berjalan cepat.

Feirvy langsung terkejut! mungkinkah aku ketahuan, pikirnya. Di situ Key berjalan pelan dan kini tengah pas dibelakang Feirvy. Key merogoh uang kembalian sehabis membeli rokok tadi, lalu diberikan pada lelaki yang dia suruh sembarangan tadi. Jelas bukan uang yang sedikit. Andaikan rokok itu harganya 20.000 kalau kembaliannya 80.000 bukan kah lumayan. Hanya untuk jasa memanggil seorang kucing liar saja.

Feirvy yang memakai topi menunduk, tangannya menggenggam gemetar seraya berucap seakan rapatan giginya bersuara. “K-kau siapa?” ucap Feirvy terbata-bata gugup

Key mendengus sembari setengah memiringkan kepalanya menatap gadis bertopi didepannya. “Tikus-tikus kecil dipasaran! Kalau kau tidak ingin tertangkap atau ketahuan. Kau jangan hanya jadi tikus kecil, yang dikasih umpan saja sudah tertipu. Kau harus jadi kancil hutan saat beraksi. Kembalikan dompetku!”

Siallll ... aku ketahuan. Bodoh sekali aku ini, pikir Feirvy yang masih menunduk tak berkutik. “Ini Tuan. Maaf!" Feirvy hanya setengah melihat wajah Key dengan memberikan dompet hitam. Kucing kecil itu langsung berlari cepat. Takut kalau dia dilaporkan polisi dan entah apa saja. Segala kemungkinan yang akan terjadi.

.

.

.

Key yang tadi sedikit tak peduli. Tiba tiba terkejut. Bahwa yang gadis itu kasih bukan dompetnya, melainkan tertukar dengan dompet milik gadis tersebut. Karena penasaran Key yang masih berdiri di posisinya tadi. Mengecek KTP ataupun apa saja agar bisa bertemu dan mengambil dompetnya. Karena di dompet Key ada beberapa kertas penting yang selalu dia bawa.

Saat membuka dompet gadis tersebut. Pikir key, Dia ini benar-benar tidak punya uang ya. Hah tapi lucu sekali dompet ini adalah dompet produk terkenal dan juga original. Apa ini juga hasil mencopet! Key tersenyum. Saat menarik kartu kotak yang tak lain yaitu KTP. Guntur, petir, tsunami seakan menghempas diri Key. Namanya Feirvy!! Key kini padahal sedang masa masa melupakan Feirvy yang tengah meninggal, tapi membaca nama yang sama ... hati Key sedikit kelu juga benci dan rindu.

Tidak ada yang jelas dan bertempat tinggal di mana. Key kembali ke mobil sportnya. Mencoba menyusuri jalanan pinggir kota yang tak jauh dari pasar lokal barusan. Dengan perlahan mengendarai mobil dengan dompet kecil yang masih dia bawa. Key setengah fokus melihat segerombolan emak-emak sedang mengejar gadis kecil yang sedikit diamati Key dari pintu mobilnya.

Sedikit tak percaya itu memang gadis kucing liar yang dipasar tadi. “Hah. Merepotkan sekali gadis ini.” Key cepat-cepat keluar dari mobil. Menyeberang jalan dan berlari mencoba menghadang gadis itu untuk ikut bersamanya.

Jalan yang sebelumnya sudah Key perkirakan, kalau gadis kecil itu akan berakhir di gang kecil dekatnya. Mungkin sangat kecil dan hanya cukup satu orang saja yang bisa lewat. Key tengah bersembunyi di situ dan ... mempersiapkan diri, karena nanti harus dengan cepat menarik gadis itu ke gang tersebut dan mungkin saja orang orang tidak akan melihatnya saat Key menutupi tubuh gadis itu dengan tubuhnya yang bidang.

.

.

.

Bersiap! Prakiraan yang tepat! Feirvy memang sedang berlari ke arah tersebut dan ssaattttt tangan key secepat kilat menarik lengan gadis tersebut, Key langsung membalikkan tubuhnya seakan agar bisa menutupi tubuh gadis tersebut. Feirvy benar benar sangat sangat terkejut, tubuhnya melenting tertarik cepat oleh tangan yang kuat oleh orang yang bertubuh tinggi dan lebih lebih lagi terkejut juga tegang. Feirvy melihat pria itu adalah pria yang tengah dompetnya dia copet tadi. Dari arah yang tidak jauh. Segerombolan orang orang yang mengejar gadis tadi dan terus berteriak 'Copet! copet! copet! dan terus copet, copet, copet terus. Key ternyata sedikit meragu, ternyata emak-emak di pasar itu lebih bringas dari pada yang diperkirakan oleh seorang Key.

Key yang tengah menghalangi Feirvy sedikit mendekap Feirvy, sedangkan Feirvy di situ tengah gelisah juga resah. Tapi, emak-emak itu semakin dekat dan tidak menyerah. Membuat Key prustasi dengan The power of emak emak tersebut. Membuat Key harus memandang gadis itu. Dan gadis itu juga bertanya-tanya kenapa pria ini terus memandanginnya ...tak lama ... tiba-tiba tak ada angin ataupun apa, Key berucap 'minta maaf'

“Maaf.” Tiba tiba di saat gadis itu menatap Key yang tengah berkata 'maaf' Key mencium bibir gadis tersebut. Tanpa permisi ... ciuman itu membuat Feirvy terkejut juga takut. Saat emak-emak itu sudah datang dan ... emak emak itu kehilangan jejak Feirvy dan malah mendapati sepasang lelaki perempuan tengah berciuman bercumbu di gang sempit dekat mereka.

Jelas mereka langsung terkejut. Tapi, 'ah namanya anak muda ada ada saja siang gini berciuman di gang sempit lagi. Apa tidak ada tempat lain...' Pikir mereka juga sembari menggerutu mereka tengah kehilangan jejak gadis kecil tersebut.

Dicium dan dicium sampai emak-emak itu pergi. Tapi, ciumannya Key semakin mencium dan mencium, juga bisa disebut ******* bibir gadis itu sampai membuat topi gadis tersebut terjatuh diantara gerak Key. Yang malah melanjutkan ciumannya.

Apa ini nafsu? hah ... Key lepas kendali. Saat masih mencium gadis itu malah seakan ingin memautkan lidahnya. Tapi tiba tiba ditengah kesadarannya. Gadis kecil itu yang sedikit berusaha melepas ciumannya Key. Pikir Key langsung tersekat dan dengan cepat sedikit mendorong bahu gadis tersebut. Kini mata Key tengah menatap lebar gadis tersebut dengan sedikit nafas yang belum teratur normal. Perlahan-lahan ... tatapannya berubah jadi memandang ... sedikit tak percaya. Gadis bertopi yang mencopetnya tadi begitu cantik saat topinya terlepas begitu saja.

.

.

.

.

******

Catatan Author ✍️✍️✍️

Novel ini adalah novel lanjutan dari My Madness at you. menceritakan kehidupan tentang si Antagonis. Bahwa cerita ini nanti mengandung kekerasan, pembunuhan, kebengisan si Tokoh utama. Jadi sebelum membaca tolong di maklumi ya. Mungkin untuk kalian yang di bawah umur masih kurang cocok. Tapi Thor berusaha menyajikan kekerasan dengan alasan dan memang di sengaja dibuat sedemikian itu. Karena, untuk menjadi pembelajaran hidup dan gambaran hidup buat si pemeran utama yang akhirnya bisa menjalani hidup dengan baik bersama pasangannya.

Bersambung....

Terjebak

Kerlingan mata kebingungan yang saat ini tengah terlihat pada wajah Feirvy. Sesudah Key melepaskan ciumannya, Feirvy masih bingung. Ini bagaimana. Dia menyelamatkanku. Tapi dia juga ... Mencium ku. Apa yang barusan termasuk pertolongan atau pelecehan. pikir Feirvy. Di hadapan Key, Feirvy langsung sedikit menjauh.

“Aku tadi sudah minta maaf Tuan. Ada perlu apa?”

“Dompet."

“Bukannya tadi sudah saya kembalikan.”

“Dompet ku warna coklat tua. Bukannya hitam.”

Feirvy terjengit. Dompet hitam. Dompet coklat. Dompet hitam itu punyaku. Aku bodoh sekali... pikirnya.

“Tunggu,” Feirvy mengambil dompet di jaketnya. “aku tidak ambil apapun dari dompetmu dan ... eh. Itu. Aku mau keluar. Tolong beri aku jalan.”

Saat feirvy ingin keluar. Terhalang tubuh Key hanya diam tak ada gerak sama sekali.

“Namamu Feirvy?”

“Kau membacanya? Benar, itu namaku.Yang tadi itu ...."

“Yang tadi itu aku minta maaf. Aku rasa itu cara cepat agar mereka cepat pergi agar tidak mengejarmu lagi."

Tangan Feirvy reflek menggaruk pelan perutnya. “Bukan itu maksudku. Tapi aku juga tidak ingin berterima kasih. Itu ciuman pertamaku. Dan kau ambil begitu saja.”

“Wahahahahaha,” Key baru pertama kali ini setelah sekian lama bisa di buat tersenyum oleh perempuan. Dan kata katanya polos jujur begitu saja. Membuat geli di telinganya Key. Kini Key memberi jalan untuk feirvy berjalan keluar.

Feirvy sedikit malu juga heran. Kenapa di tertawa seperti itu. Mengejekku kah. Lalu Feirvy berseru keras dengan langkahnya yang perlahan menjauhi Key. “Tuan kita impas ya. Bye.”

Di posisinya tadi Key hanya bisa melihat gadis itu menjauh. Dalam pikirnya dan senyum seringai nya. Kau sangat beruntung kucing kecil. Kau bisa mendapatkan ciuman ku bukankah sebuah keberuntungan. Aku tidak pernah lakukan ini selain dengan Feirvy dahulu.

Key yang sudah kembali ke mobil. Entah pikiran dari mana masih penasaran dengan gadis tadi. Di sela sela waktunya yang lagi kosong. Key mencoba ingin bermain main menghibur hatinya yang selalu kosong tak pernah ada orang yang menempatinya. Dan kini Feirvy tengah berjalan santai ... Tapi sesekali celingukan kanan kiri. Seperti ada rasa kebingungan dalam hatinya. Tentu saja, Karena paksaan sang ayah yang ingin dirinya mendekati dan membunuh orang yang di anggap musuh besarnya sang Ayah, dan itu lah yang membuat dia harus kabur dari rumah Ayahnya.

Mana mungkin aku harus mendekati orang. Atau seseorang dan perlahan membunuh orang itu. Itu sama saja kalau mendekati pria tersebut, sama saja Keperawanan ku akan hilang ditangan orang yang tidak aku sukai dan aku tidak kenal sama sekali. Saat itu Feirvy kabur dengan membawa barang barang juga uang, tapi disaat dia mau keluar pintu gerbang para pesuruh Ayahnya menyita semua yang Feirvy bawa atas suruhan sang Ayah. Karena dengan begitu. Feirvy tidak akan bertahan di jalanan dan dipastikan sang Ayah, anaknya pasti kembali dengan waktu yang tidak lama.

Setelah sekian lama dan hari mulai agak sore. Key mengamati gadis itu seperti tidak punya arah tujuan. Sesekali berhenti duduk di trotoar dan lagi kembali berjalan tanpa arah. Kadang dari kejauhan saat gadis itu melihat makanan dia hanya mengelus perutnya yang mungkin saja telah kelaparan.

Pikir Key. Aku ini sudah gila ya. Kenapa juga mengikutinya. Dia gadis yang lumayan cantik. Setidaknya pasti dia bisa kerja yang lebih layak dan bagus. Di situ Key tak ingin peduli lagi dan melajukan mobilnya dengan keras meninggalkan Feirvy. Tak ada yang menyangka. Entah rasa iba dari mana. Seorang Key tiba tiba sedikit resah dengan gadis tersebut. Dengan kecepatan penuh. Key memutar balik mobilnya. Melaju tanpa permisi langsung berjalan menuju dimana Feirvy berdiri. Di pinggiran trotoar Feirvy begitu terkejut. Tiba tiba ada mobil sport Merah mendadak berhenti di dekatnya.

Terlihat Pria yang tadi menciumnya, turun dengan gagah dan kerennya. Jalannya yang sedang menghampiri dirinya, tiba tiba langsung meraih juga dengan cepat menarik tangan gadis itu.

“Hei. Kau sedang apa.” Teriak Feirvy.

Key membuka pintu mobilnya. Memasukkan gadis itu dan langsung menutup kembali pintunya. Sementara dia masuk dari pintu lain dan duduk di sebelah Feirvy.

“Kau lapar? Kau bisa panggil aku Key.”

Masih dengan raut muka yang kebingungan juga keterkejutan pada tubuh Feirvy. Dia hanya bisa diam sedikit memberi anggukan.

"Kau ini sedang apa Tuan. Aku tidak mengenalmu.”

Di dekatnya Feirvy. Key menelfon bawahannya. “Kau siapkan banyak makanan di rumah. Juga belikan beberapa baju wanita ukuran 24. Aku akan segera pulang. Kalian siapkan semua sebelum aku sampai di rumah.

Feirvy disitu bertanya tanya, kira kira maksudnya dia itu apa. Apa mungkin yang dia minta ke bawahannya tadi semua buatku. Tak lama Key berkata.

“Kau ikut denganku. Kau bisa makan sepuasnya di rumahku dan berganti baju di tempatku. Anggap saja permintaan maafku yang telah lancang menciummu tadi.”

Di depan Key. Feirvy tampak masih meragu. Menggigit bibir bawahnya dengan kerutan di kening Feirvy. Key yang tengah melirik mimik muka Feirvy dengan tenang berseru. “Hanya makan dan berganti pakaian. Apa itu berbahaya. Aku akan jahat kalau orang itu mengusikku. Selepasnya aku orang biasa.”

Mendengar perkataan dari bibir Key, mungkin benar. Dirasa ini hanyalah makan dan di kasih pakaian. Lagi pula aku memang benar benar lapar. Baiklah ini tidak perlu di dipikirkan. Anggap saja ini keberuntungan di tengah kelaparan. Itu pikir Feirvy. Bahkan dia dan juga Key tidak akan menyangka, apa yang akan terjadi dari hanya setelah sebuah kata ‘anggap saja ini permintaan maaf'.

Melalui jalur pribadi. Dua penjaga di sisi pintu gerbang segera membukakan pintu saat sang penguasa dunia hitam datang dan akan memasuki kediamannya yang amat luas, dengan di setiap sudutnya ada beberapa anjing liar Key. Mungkin kalau seseorang memasuki rumah seorang Key adalah kata kesasar dahulu sebelum tinggal dan mengenal rumah yang megah tersebut.

Dengan bisnis kotornya hingga mempunyai pulau berdarah Red blood. Semua itu membuat Key benar benar jadi orang yang paling disegani. Dihormati dikalangannya. Dan karena bisnis bisnisnya, Key dengan cepat meraup kekayaan dan dipastikan menjulang tinggi dari pada teman temannya.

Dibukanya pintu gerbang tersebut dan dengan kedua jarinya terselipkan putung rokok sehabis dihisapnya, dan satu tangannya memutar setir mobil ke arah garasi yang amat luas, dengan beberapa mobil mobil mewah di samping mobilnya yang terparkir tadi. Pikir Key ... Sedikit heran dengan ekspresi gadis tersebut yang sama sekali tak mengekspresikan kekagumannya sama sekali. dan malah seperti hal yang familiar olehnya.

Sesudah turun dari mobil dan memasuki rumah Key.

“Kau bisa mandi terlebih dahulu di kamar tamu. Di sana sudah ada baju seukuran denganmu. Dan ruang makan sebelah sana. Kalau ada perlu apapun, kau bisa minta tolong ke setiap penjaga di rumah ini.”

Feirvy yang sedikit mengamati suasana rumah tersebut, berusaha tak berpikir buruk terdahulu dan segera membalas perkataan Key. “Baiklah. Aku pergi untuk mandi dahulu.” Lalu Feirvy pergi sambil lalu melewati Key. Key pun pergi ke kamar pribadinya.

.

.

.

.

45 menit kemudian selesai mandi juga berganti baju. Karena rasa lapar yang tak bisa di tahan lagi. Feirvy keluar kamar dengan sedikit mengamati gaya rumah Key yang kebanyakan berwarna hitam dan merah. Feirvy melihat Rumah ini begitu besar juga keren. Sembari memikirkan itu gadis itu berjalan mencari meja makan sesuai arahan yang ditunjukkan oleh Tuan rumahnya sendiri.

Pikir Feirvy ... Ini benar benar makanan mewah, apalagi hanya untuk tamu yang sama sekali dia tidak kenal. Sepertinya dia benar benar kaya raya. Feirvy semakin penasaran. Setinggi apa orang tersebut apalagi dengan segala penjagaan yang ketat dirumahnya.

Apakah dia juga seperti Ayah. Pekerjaan yang harus membutuhkan banyak perlingdungan dimana pun dia berada dan pasti banyak sekali yang mengincar dirinya. Selain aparat keamanan pastinya banyak musuh dari dunia yang sama selalu mengincarnya. Feirvy pikir. Ini kekayaan yang tak nyata juga tak ternikmati sama sekali.

Feirvy tengah duduk memakan makanan yang dia suka saja. Karena ini juga terlalu banyak. Sedikit celingukan seperti mencari Key. Pikir Feirvy. Apa pria itu tidak makan. Tapi tak lama pria yang hanya memakai kaos santai dan rambut terlihat acak acakkan dengan langkahnya bisa di pastikan kalau Key tengah menuju tempat makan di mana Feirvy sudah makan duluan.

Feirvy yang sadar Key datang. Tiba tiba memalingkan muka. Mengernyitkan muka dalam hatinya kenapa dia lebih ganteng acak acakan seperti itu. Dia sangat berbeda.

“Sesuai selera mu tidak.”

“Ah. Apa. Oh ini enak semua kok. Aku rasa ini terlalu mewah untuk orang yang baru kamu temui.”

Key sedikit tersenyum seraya memundurkan kursi dan duduk di kursi yang paling ujung.

“Itu semua aku pesan dari restaurant. Disini tidak ada pelayan perempuan.”

.

.

.

Kini tinggal perasaan canggung diantara mereka. Pikir Feirvy. Mau ngomong apalagi ini, ini suasana yang tidak enak sama sekali. Ah tidak peduli lah. Sehabis makan aku harus segera pamitan. Key memang di kenal tidak terlalu peduli juga jarang mau berkomunikasi lancar dengan para perempuan dan lebih ke ekspresi dingin setiap ada jalang jalang yang merayunya. Boro boro mereka bisa dicium Key. Berbicarapun Key akan enggan untuk wanita yang tak dia inginkan. Tapi siapalah yang tidak tergoda dengan pria beraura kejam tapi kesexyan-nya terpancar antara raut kekejamannya. Tubuh tinggi dengan dada yang bidang. Siapa pun akan di buat nya memejamkan mata, mengaliri buih rangsangan juga getaran saat tangan menyentuh halus juga sensual pada Key.

.

.

.

15 menit setelah makan dan setelah melewati kecanggungan tersebut.

“... Emm itu maaf aku sangat merepotkanmu hari ini. A-aku bisa minta tolong sekali lagi. Bisa minta tolong antar aku ke halte pinggir kota.”

“Kau cukup sopan bagi seorang pencopet.”

“Berhenti. Mencopet karena mendesak saja.”

Dengan memangdang Feirvy. “Namamu benar benar Feirvy?”

“kenapa. Itu memang namaku.”

“Nama yang bagus. Apa kau punya rumah?”

“Tentu saja punya. Lebih besar dari punyamu.”

“Hahahaha. Kau ini sedang bercanda. Jadi maksudmu mencopet itu suatu kelainan gitu," Key tersenyum senang. “tidak ada pelayan perempuan disini. Kau bisa tinggal disini. Jadi pelayan kalau kau mau. Dari pada jadi gelandangan di trotoar dan mencopet ... Kau setuju?”

Feirvy sedikit menunduk dan diam seperti memikirkan sesuatu.

“Kenapa. Kau tidak mau?” tanya Key.

Akhirnya Feirvy menggelengkan kepala. “ Aku tidak mau. Aku tidak pernah jadi seorang pelayan, bukannya tidak mau, tapi aku tidak bisa. Aku belum pernah melakukan itu semua.”

Key sampai harus menatap heran pada wajah Feirvy. Dari cara bicaranya sepertinya gadis itu tidak berbohong.

“Anggap saja kau anak orang kaya, lalu kenapa kau mencopet dan menggelandang di jalanan. Siapa nama Ayah atau ibumu.”

“... Itu ... nama keluargaku tidak boleh di sebut begitu saja. Tapi aku baru kuliah kedokteran, Kalau kau mau. Aku bisa jadi dokter yang merawat kesehatanmu untuk sementara waktu.Tapi ... aku di gaji kan?!"

Gadis ini membuat suasana Hati Key senang hari ini. “Baiklah. Perawat untuk anak buahku. Aku sudah punya dokter pribadiku sendiri. Kau boleh tinggal di paviliun sebelah rumah ini. Tidak ada yang menempati. Kau bebas menempatinya.”

Disisi lain Key begitu waswas juga penasaran bahkan tanpa sepengetahuan Feirvy. Key yang sedari bicara dengannya beberapa kali memotret Feirvy lewat handphone yang sedari tadi dia bawa. Dan dengan jelas Feirvy tak sadar akan hal itu. Key menyuruh bawahannya untuk mencari tahu informasi sedetail mungkin tentang gadis ini. Di waktu itu pula Key menanyakan 'apakah dia punya ponsel atau tidak, tidak disangka ponsel milik gadis itu malah sama satu tipe dengan milik Key dan ini adalah ponsel yang mahal' disitu Key meminta nomer ponselnya, siapa tahu ada perlu apapun dengan gadis itu.

*****

Kini malam datang. Feirvy sudah menempati tempat tinggalnya, paviliun kecil tapi masih bisa dikatakan luas hanya untuk seseorang saja. Dan Key tentu saja dia tidak betah kalau tidak keluar bersenang senang. Main casino, billiard atau bisa jadi minum minum sepuasnya bahkan mengkomsumsi obat terlarang dengan teman temannya yang sejajar dengan Key.

Musik musik bergema membuat mabuk siapapun yang mendengarnya. Key tengah berpesta minuman juga obat obat terlarang. Hingga Key benar benar mabuk berat di sana. Sampai sampai dua anjing liarnya (anak buah key) sedikit khawatir kalau bos nya lepas kendali. Kehidupan malam yang menyenangkan bagi Key saat ini. Dan di tengah mabuk beratnya, Key teringat ada perempuan di rumahnya dan yang lebih dia suka lagi namanya Feirvy nama yang selalu ada di dalam hati Key selama bertahun tahun. Sedikit takut kalau Key lepas kendali dengan nama itu. Key menelfon Feirvy. Yang mungkin saja sudah tertidur.

“Halo,” telpon Key ke Feirvy.

“... Emm ya halo. Siapa...” Feirvy yang setengah tidak sadar karena tertidur dengan mengangkat telfonnya.

“Kau sudah tidur ....” suara key yang sudah melemah juga parau.

“Sudah ....”

“Kunci pintu kamarmu.”

“hah ... Iya.” Jawaban Feirvy yang tengah tidak sadar dan benar benar mengantuk tak bisa dia tahan lagi. Setelah ada perintah Key tadi, bukannya Feirvy mengunci pintu kamarnya. Malah kembali tertidur pulas.

Cukup waswas memang seorang Key. Apalagi dia adalah raja mafia besar. Bukan masalah di dunia hitam seperti itu, meniduri ratusan perempuan bahkan memperkosa, itu adalah hal yang wajar di dunia hitam.Tapi itu tidak pernah Key lakukan sebelum bertemu Feirvy yang baru. Dan kini hal meniduri perempuan seakan dia sendiri sedikit takut dan hanya karena nama yang sama. Dia bisa lepas kendali lagi seperti saat dia menciumnya siang tadi.

Pikir Key dia harus benar benar mabuk biar pulang sekalian langsung tidur, tapi Key lupa dia sudah mengkomsumsi narkotika dan efek obat tersebut bisa memulihkan gairah saat hasrat timbul dalam pikiran seseorang. Dan lebih parahnya lagi obat itu malah bisa bekerja 10x lipat sebagai obat penguat biasa.

Lewat jam tengah malam. Key benar benar mabuk sempoyongan dan setengah sudah tidak sadar lagi siapa dia. Saat ini Key tengah di depan rumahnya di papah kedua bodyguarnya. Tapi Key yang tengah lupa diri malah setengah mengamuk tidak mau di papah. Dan membuat anak buahnya takut juga kebingungan. Saat tubuhnya sempoyongan. Tiba Key berucap 'dimana Feirvyku' yang Key maksud adalah Feirvy yang dia cintai dulu. Tapi anak buah Key menyangka kalau Feirvy tamu tuan Key yang tadi sore. Dan segera anak buahnya menjawab 'di paviliun Tuan'.

Key langsung senyum menyeringai tajam. Dengan tatapan tajamnya dia memicingkan sorot matanya pada paviliun yang tak jauh dari rumahnya. Dengan sempoyongan dan menolak untuk di papah. Key perlahan berjalan dan membuka pintu paviliun tersebut menggunakan kunci cadangan yang dibawa anak buahnya. Langkahnya yang mabuk sempoyongan dan sesekali memegang kursi atau apa sajalah yang bisa membuatnya kembali berdiri.

Disitu Key tak mau diikuti siapapun. Pertama tama Key mengetuk pintu kamar milik Feirvy dan hanya ada satu kamar. Tidak ada jawaban. Karena Feirvy memang tengah tertidur lelap. Key tersenyum lalu tangannya yang sembarang membuka pintu. Ternyata pintunya tidak di kunci. Feirvy tengah lupa juga tidak paham saat Key tadi menelfonnya, untuk mengunci pintu kamarnya.

Tentu Key tambah senang lagi. Bisa masuk lalu perlahan menghampiri tidurnya Feirvy yang tengah tengkurap dengan memakai rok. Key tak bisa menahannya lagi melihat gadis yang dia kira Feirvy sungguhan. Perlahan Key merangkak diatas Feirvy yang tengah tengkurap. Jemari Key perlahan menyibak rambut hitam gadis tersebut kesamping sampai terlihat leher jenjang Feirvy. Mulailah Key mencumbui leher Feirvy yang masih tertidur dan tangan satunya menyusup kebawah tubuh Feirvy. Perlahan meraih benda di dada Feirvy dan sedikit memijat nya. Di situlah Feirvy yang merasa sangat aneh. Berat. Sentuhan. Suara desahan Feirvy rasakan. Dan perlahan jiwanya tersadar ada tangan yang menjamahi dadanya. Ada bibir yang menciumi lehernya dan punggung Feirvy begitu terasa berat ada yang menindih nya.

Kesadaran itu tiba tiba sontak menjadi keterkejutan yang luar biasa. Feirvy mendapati Key ternyata sudah mencumbu inya dan menikmatinya dengan suara suara sensual yang Key keluarkan seraya terus melum*ti leher Feirvy.

“Berhenti!! Ka-kau... Tolong hentikan ini.”

Key malah seakan menguulum lidahnya sendiri. “Aku sudah tidak tahan lagi. Sudah lama aku menahannya.”

Kini Feirvy tengah terpojokkan disandaran ranjang. Terpojokkan oleh Key yang kini malah meraup tubuh Feirvy ke dalam dekapan Key yang begitu hangat juga memanas. Gadis itu sekarang tengah tidak bisa berkutik apalagi tubuh Key yang bidang juga berotot tak akan bisa di lawan gadis kecil seperti Feirvy.

Kini malah Feirvy terus menerus mendapatkan lumatan, yang seakan Key menyatukan lidahnya pada rahang mulut Feirvy. Terus dan terus sampai Feirvy beberapa kali harus mendesah berusaha bernafas. Ketika tangan Key mulai meraba dan memasuki celana dalam Feirvy. Feirvy langsung terhenyak kuat. Tapi di tahan dekapan Key dengan kuat. Tangan Feirvy berusaha mendorong dada Key. Berusaha ingin terjeda dari ciuman seorang Key dan berusaha bersuara.

“To. Tolong jangan yang itu.”

Key kini malah menatap sayu pada Feirvy. Dengan nafasnya yang yang masih tak beraturan kembali Key menciumi, melumaat bibir Feirvy. Kini Key mencoba memasukkan jemarinya pada gadis yang masih perawan itu. Kembali membuat tubuh Feirvy kelonjatan saat jemari Key sudah mulai bermain dan malah leluasa sangat terasa dengan permainan bin*lnya.

Permainan terus dimainkan dan terus menerus Key keluar masukkan secara liar. Kedua tangan Feirvy mengerat. Memegang kuat baju Key.

“Tolong berhenti,” suara lirihnya Feirvy yang sudah setengah ter*ngs*ng. “sakit ... Itu sakit sekali.”

Tangan key seakan mencubit dagu Feirvy dan lanjut memandanginya “Hah ... kau benar benar menggodaku Feirvy. Aku sangat rindu denganmu. Aku tak bisa menahan diriku lagi. Apa kau tau ini sangat enak. Tak lama lagi kau juga menikmatinya. Bertahanlah dulu.”

Feirvy yang mendengarkan perkataan Key hanya bisa menggelengkan kepala. Di saat bersamaan Key melepas baju yang Feirvy kenakan. Mencabik kasar rok Feirvy hingga terkoyak. Disitu juga Key tak tahan lagi untuk tak melepas apa yang dia pakai saat ini.

Hah... Pertempuran yang luar biasa Key lakukan. Key benar benar menyiksa tubuh gadis itu. Bukan ciuman biasa yang Feirvy terima tapi malah gigitan hingga berdarah. Kebringasan memang sangat melekat pada sifat Key. Memainkan benda miliknya dengan sangat kuat. Hingga benda miliknya berlumuran darah keperawanan. Tak sampai di situ tangan Key berganti bermain di milik gadis itu. Darah yang masih mengalir seakan mengaliri juga tangan Key yang bermain brutal di sana. Teriakan. Jeritan. Kesakitan. Hingga desakan yang kuat begitu mereka rasakan bahkan para penjaga harus dibuat malu sampai bisa mendengar permainan mereka. Betapa mirisnya pikir mereka. Betapa brutalnya Bos besar mereka saat bercinta.

Pikir Feirvy. Kau tidak bercinta Key, tapi kau ingin membunuhku. Kau menyakitiku.

Tertipu Key

Novel ini adalah novel cerita lanjutan ya ... dari novel My madness at you. Tapi juga bisa dibilang cerita awal karena novel ini menceritakan si Antagonis dan gadis yang dicintainya. Tentang gimana cerita dan apa saja kejahatan, kekejaman juga kebringasan seorang Key bisa langsung ke novel my madness at you.

Tapi disini Thor kasih sedikit cerita penerangan, tentang bagaimana seorang Key sebelum bertemu Feirvy yang baru.

Saat itu Key adalah remaja biasa dari keluarga biasa. Satu sekolah dengan Arka dan Feirvy juga dirinya. Rasa cinta mulai tumbuh pada dirinya yang mulai mencintai Feirvy sejak awal. Sebelum yang akhirnya Feirvy malah sangat mencintai Arka. Dari situ Key mulai ingin sedikit lebih kaya. Siapa tahu Feirvy bisa jatuh cinta padanya. Tapi bukan hal itu yang dia dapatkan, malah Feirvy semakin menggila dengan Arka. Padahal Arka sendiri tidak menaruh hati dengan gadis itu. Dari situ Key hilang kendali dan mulai bisnis hitamnya. Setelah dewasa dan dengan rasa cintanya yang masih utuh. Key mendapati Feirvy bunuh diri dan disaksikan dengan kedua matanya sendiri.

Perih dan dendam akhirnya terpatri pada pikiran dan hatinya. Sampai akhirnya. Key berusaha dengan segala kelicikan nya selalu mencoba mengusik Arka teman baiknya juga istrinya yang bernama Aira. Hingga akhir keputusannya, dia ingin membunuh Aira juga. Tapi itu tidak terjadi. Kuatnya persahabatan dan disaat satu kejadian yang menguras air mata, Key sadar dan akhirnya dia menyerah. Dan berjanji tidak akan mengusik keluarga teman baiknya tersebut. Dan kini Key mulai ingin terlepas dari sedikit ketegangannya. Key melepaskan setengah dari segala bisnis ilegalnya dan akhirnya bertemu gadis yang secara kebetulan bernama sama dengan gadis yang paling dia cintai selama remaja sampai dewasa dan sampai sekarang.

Dengan segala kelelahannya ... tubuh yang penuh luka gigitan, bekas bekas sesapan dan tak sampai di situ pula. Kel*min Feirvy begitu bengkak juga sangat sakit Feirvy rasakan, setelah semalaman harus bertempur dengan Key yang tengah lupa ingatan juga mabuk karena efek obat obatan yang dia konsumsi secara berlebihan.

Kini mata cantik sayu itu perlahan terbuka ..., melihat disekelilingnya, mendapati Key masih tertidur pulas di sampingnya. Feirvy mengangkat kedua tangannya ... dilihatnya begitu banyak warna merah. Perlahan dia terbangun, membuka selimut dengan wajah yang cemberut dia mendapati tubuhnya kesakitan dan banyak sekali bekas gigitan.

Sejenak Feirvy terdiam ..., bersandar ke sandaran tempat tidur. Feirvy mengingat-ingat kata key saat tengah bercinta Key mengucap ‘aku sangat merindukanmu Feirvy. Aku mencintaimu' percintaan ini sudah salah. Tapi lebih salahnya lagi apa mungkin aku hanya korban pelampiasannya saja. Kenapa kata katanya terdengar sedikit aneh. Sudah korban keperawanan masih berkorban dianggap orang lain pula. pikir Feirvy

Segera Feirvy berganti baju. Mengambil tas dan beberapa makanan dia taruh ke dalam tasnya. Sembari memasukkan makanan, Feirvy berpaling ke muka Key yang masih tengah tertidur. Andai aku bercinta dengan orang yang aku cintai, mungkin ini adalah sebuah kesenangan, tapi kita tidak saling kenal juga tidak saling cinta. Sampai disini saja, jangan mengenalku lagi. Pikir Feirvy, yang akhirnya pergi keluar dari paviliun.

.

.

.

Sampai di pintu gerbang yang amat besar dan mewah. Di situ langsung terlihat kedua penjaga rumah Key panik juga kebingungan berusaha mencegah supaya Nona Feirvy tidak keluar dari rumah ini tanpa seijin Tuan Key.

“Kalian ini kenapa. Aku hanya tamu disini aku ingin pulang. Kenapa kalian ngotot sekali menghalangiku. Dan lagi apa kalian tidak tahu, apa yang Tuan kalian perbuat denganku!” kata kata keras Feirvy.

“Tahu nona. Tapi maafkan kami. Tuan Key bisa marah besar kalau ada hal yang belum ada ijin dari Tuan besar.”

Sekitar 15 menitan. Key yang masih di kamar paviliun kini mulai tersadar dan terbangun dari tidurnya. Matanya yang sedikit terbuka, remang remang seakan tersilaukan sinar matahari yang lewat melewati jendela kaca di kamar tersebut. Beberapa kali tangan Key mengusap-usap kedua matanya. Dengan mata yang masih berkabut, Key mengamati sekeliling kamar yang Key rasa ini bukan kamarnya. Langsung Key terhenyak, sontak! matanya jernih kembali. Langsung memeriksa tempat tidur yang dia tiduri. Tambah terkejut lagi. Key ada dikamar paviliun yang di tempati Feirvy. Key mendapati pakaian Feirvy sudah terkoyak. Apa yang Key lihat sekarang semua antahbarantah tidak karuan berantakan semua di kamar tersebut.

Key yang sudah benar-benar sadar, tangannya dengan kuat merem*s rambutnya dan mengucap “Sialll...!!” Key segera teringat Feirvy. “Dimana gadis itu.” Key dengan cekatan dan cepat-cepat memakai celananya. Dengan jalannya yang cepat, Key keluar kamar dan paviliun. Tanpa alas kaki, telanjang dada dan hanya memakai celana dengan rambut yang masih acak-acakan. Key segera berjalan cepat ke arah pintu gerbang. Bahkan, sebelumnya salah satu anak buah Key berlari membawakan alas kaki dan Key hanya bilang ‘tidak perlu' Key tengah terburu buru ke arah pintu gerbang.

Dari kejauhan Key melihat Feirvy tengah berdebat dengan kedua penjaga pintu. Key dengan cepat segera kesana. Saat Key sudah dekat dengan posisi mereka. Feirvy yang melihat Key datang langsung membalikkan tubuhnya, menghadap pintu gerbang dan Feirvy begitu enggan, bertatap muka dengan Key.

“Kalian mundur.”

“Baik Tuan.”

Tuan besar bakalan marah tidak ya, aduh... Nona Feirvy seharusnya kau diam saja tadi di kamar... pikir salah satu penjaga.

Key memegang lengan Feirvy dan berkata. “Ayo masuk ke dalam."

Feirvy langsung menepis tangan Key. “Tidak.”

“Kenapa.”

Feirvy terkejut dengan perkataan Key dan langsung menghadap ke arah Key. Pikir Feirvy bagaimana bisa dia sanggup berucap kenapa. Dia itu manusia bukan. Hatinya sudah hilang ya.

“Kau bilang kenapa, Hah!” dengan sedikit menangis Feirvy mengatakan kesakitan nya. “kau memperkosa ku dan kau menggigitku disana! disini! Mungkin kalau kau sanggup kau akan memakan ku malam itu juga!”

Tidak merasa iba atau kasihan. Kedua penjaga itu malah ingin tertawa mendengar penjelasan Feirvy yang spontan malah begitu lucu. Key langsung melirik pada kedua penjaga itu. Padahal Key sendiri ingin sekali tertawa senang juga terhibur dengan tingkah dan ucapan Feirvy saat ini.

“Aku akan tanggung jawab.”

Dengan rasa tegas dan kesal Feirvy menjawab perkataan Key. "Mana bisa dikembalikan!! Setidaknya aku melakukan itu dengan pacarku ... kalau tidak dengan calon suamiku... Hik hik hik” Feirvy menangis dengan kedua tangannya menutupi wajahnya.

Key benar benar sudah tidak tahan lagi, gadis ini benar benar bisa menghiburnya saat ini “Ayo masuk dulu. Aku obati lukanya.”

“Tidak ... Aku keluar dari sini saja.” Jawab Feirvy seraya masih menggosok-gosok matanya.

Dengan spontan Key berucap dan beralasan. “Kau ini sedang hamil!! Mana mungkin aku biarkan mu menggelandang lagi.”

Sontak guntur seperti menghampiri Feirvy. Membuat Feirvy terhenyak, mulutnya menganga, kedua mata bulatnya seakan mau keluar.

“Hah! Hamil!!”

“Iya. Sepertinya kau hamil. Aku semalam lupa mengeluarkan cairan ku keluar.”

“Tidak mungkin.”

“Mungkin saja, aku semalam bisa sepuluh kali menyerang mu.”

“Tidak. Kau sedang bohong.”

“Yasudah kalau tidak percaya. Aku mau masuk ke rumah lagi.”

Key pura pura berbalik. Pelan melangkahkan kakinya yang tanpa alas kaki, sedikit menjauh pada Feirvy. Yang barusan Key telah membuat Feirvy bimbang untuk pergi.

.

.

.

Benar saja. Pikiran Feirvy yang sudah mulai ragu. Segera dan cepat memanggilnya Key kembali.

“Tunggu ...”

Key berpaling muka dan menjawab seruan Feirvy. “Ayok, sini."

Perlahan, dengan gaya jalan yang sedikit aneh dan tidak jelas. Feirvy berusaha menyusul langkah kaki Key yang ada didepannya. Key yang yang merasa Feirvy sedikit lama jalannya. Segera membalikkan pandangannya. Melihat Feirvy yang berjalan tak bisa lancar, Key berjalan ke arah Feirvy. Spontan meraup tubuh Feirvy dalam gendongannya.

“Kau ini berjalan saja tidak lancar. Mau kabur dari sini.”

Feirvy cemberut. “Bukannya ini salahmu. Itu ku bengkak dan sakit.”

Key kembali tersenyum. “Bahkan kau mandi saja belum, bisa bisanya mau kabur dengan tubuh acak acakan kayak gini.”

Dalam dekapan dan gendongan seorang Key. Feirvy hanya bisa cemberut. Dan kembali berseru. “Semua ini salahmu.”

Feirvy sedikit mencuri-curi setengah menatap Key. Seraya terpikirkan Tuhan... kalau aku banyak salah setidaknya hukum saja aku dengan hal lainnya. mungkin ketabrak tiang listrik atau dirayapi ulat. Aku seperti kalah telak dihadapan pria ini. pikir Feirvy yang masih dalam gendongan pria yang selalu berhati dingin yaitu Key.

Entah apa yang membuat para kedua penjaga itu malah senang dan gembira. Padahal Key sedang memperkosa seorang gadis. Tapi melihat Key dan gadis itu seperti itu malah membuat kedua penjaga itu lega. Setelah sekian lama bertahun tahunnya. Tuan key baru ini bisa sedikit ada kecocokan dengan seorang gadis yang tidak tahu asalnya dari mana tapi gadis itu seakan membuat Key lebih tersenyum dari pada sebelum sebelumnya.

Gadis itu bukan gadis nakal atau gampangan sebelumnya. Mungkin karena dari kecil terbiasa hidup di lingkungan kurang sehat. Mungkin saja hal yang dilakukan Key itu hal biasa. Tapi gadis itu juga menyakini setidaknya melakukan itu dengan pacar atau suami. Tapi sejauh ini Feirvy belum pernah pacaran atau melakukan hal hal seperti itu pada pria lain.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!