Tuan CEO Dan Nona Muda
Pertemuan Dua Keluarga
Bab 1 - Pertemuan Dua Keluarga
Tawa lembut khas mengudara di ruangan VIP dengan meja bundar besar di tengah dan kursi yang penuh.
Lampu kuning remang menggantung di langit-langit ruangan yang beraroma teh jasmine, bercampur dengan aroma cologne yang kaya.
Ny. Lee
Kamu tau...
/menoleh dan tersenyum lembut/
Ny. Lee
Anak kami ini...
/memegang bahu Seunghee/
Lee Seunghee
/Tersenyum tipis/
Ny. Lee
Dia... adalah anak kami satu-satunya.
/Menatap Hyeji dan tersenyum kecil/
Ketegangan tersirat jelas terasa di dalam sana.
Ny. Cho
Oh– Jangan khawatir Nyonya Lee.
Ny. Cho
Meski anak kami adalah anak bungsu.
Ny. Cho
Ia jauh lebih dari yang kamu pikir.
Ny. Cho
Benar, 'kan?
/Menggenggam tangan Hyeji/
Cho Hyeji
(Oh sial– kapan ini akan berakhir.)
Tuan Lee
Haha. Kami percaya.
Tuan Lee
Ini mungkin adalah pernikahan untuk citra masing-masing keluarga.
Tuan Lee
Apapun yang terjadi setelahnya, kami tak akan ikut campur.
Tuan Lee
Yang terpenting...
Tuan Lee
Pernikahan ini berlangsung dan bertahan.
Tuan Lee
Untuk berapa lama, itu kalian yang tentukan sendiri.
"Untuk berapa lama, itu yang mereka tentukan sendiri." Begitu katanya. Tapi mereka sama-sama tahu, untuk 'berapa lama' pernikahan ini HARUS bertahan.
Tuan Cho
/Mengangguk setuju/
Tuan Cho
Pernikahan ini akan dilangsungkan bulan depan.
Tuan Cho
Kalian masih punya waktu untuk mengenal satu sama lain lebih dalam.
Tuan Lee
WO terbaik sudah dikerahkan.
Tuan Lee
Hahaha. Semua akan berjalan dengan lancar.
Tawa ringan mengisi ruang yang kian sesak.
Lee Seunghee
Paman. Tante.
Tuan Cho
Oh– sebentar lagi kita akan menjadi keluarga.
Ny. Cho
Benar. Panggil saja kami, Papa dan Mama.
Lee Seunghee
/Mengangguk dan tersenyum/
Lee Seunghee
Baik, Pa dan Ma.
Lee Seunghee
Kami pamit dulu.
Ny. Lee
Hati-hati di jalan ya, Nak.
Lee Seunghee
/Membuka pintu mobil untuk Hyeji/
Mobil mewah itu pergi meninggalkan restauran yang sudah mereka tempati 2 jam.
Membahas segala hal– kebanyakan pernikahan.
Cho Hyeji
/Melihat keluar jendela/
Lee Seunghee
Kenapa kamu menyetujuinya?
/Melirik Hyeji/
Cho Hyeji
Kenapa kamu menyetujuinya?
Lee Seunghee
/Tersenyum tipis/
Lee Seunghee
Tapi semuanya harus diucapkan dalam satu kata palsu.
Lee Seunghee
Apakah itu masuk akal?
Cho Hyeji
Iya, jika kamu berpikir sebagai seorang elite.
Lee Seunghee
/Tersenyum miris/
Lee Seunghee
Hidup elite, cinta sulit, kalau kata mereka.
Cho Hyeji
/Tertawa ringan/
Cho Hyeji
Miris, tapi itu nyatanya.
Cho Hyeji
Peluangnya hanya...
Cho Hyeji
1 banding 1000 untuk bisa menikahi orang yang kamu benar cintai.
Lee Seunghee
Hanya jika 1 itu benar ada.
Lee Seunghee
/Menghela napas dengan mulutnya/
Lee Seunghee
Pernikahan itu pasti sangat meriah.
Cho Hyeji
Dan penuh kamera.
Lee Seunghee
Ucapan selamat yang bahkan tak tahu apakah benar menyelamatkan atau tidak.
Cho Hyeji
Sarkas sekali...
Lee Seunghee
Kita semua tahu.
Lee Seunghee
Tak ada yang benar-benar mengucapkan selamat dalam setiap pernikahan.
Lee Seunghee
Selalu ada rasa iri dan cemburu dibaliknya.
Lee Seunghee
Teknologi dan Kecantikan?
Lee Seunghee
Itulah pernikahan yang mereka inginkan.
Cho Hyeji
/Menghela napas dan memejamkan matanya/
Cho Hyeji
Apakah kita akan tinggal serumah?
Lee Seunghee
Beda kamar tentu kalau kamu merasa tak nyaman.
Cho Hyeji
Sekamar pun kurasa kita akan jarang bertemu.
Cho Hyeji
Dimana penthouse-mu?
Lee Seunghee
Kurasa cukup dekat dengan perusahaanmu?
Lee Seunghee
Beristirahatlah sebanyak mungkin.
Lee Seunghee
Jadwal kita akan semakin padat menjelang dan setelah pernikahan.
Cho Hyeji
Aku benci memikirkannya.
Lee Seunghee
Siapa sih yang suka kerja?
Lee Seunghee
Kurasa dia pun bersedia untuk mati bersama pekerjaannya.
Cho Hyeji
/Tersenyum lembut/
Menit demi menit berlalu, hingga akhirnya mereka tiba di penthouse Hyeji.
Lee Seunghee
Sampai jumpa lusa, kurasa?
Cho Hyeji
Hati-hati di jalan.
Lee Seunghee
/Melambai sekilas/
Lee Seunghee
Selamat beristirahat.
Kaca jendela mobil dinaikkan dan dalam sekejap mobil yang dikendarai Seunghee melesat pergi.
Dua hari lagi mereka akan bertunangan.
Bab 1 - Pertemuan Dua Keluarga
Pernikahan Impian Mereka
Bab 2 - Pernikahan Impian Mereka
Nama Cho dan Lee segera menjadi berita hangat di setiap media dan bibir para elite.
Sorotan lampu, kilatan kamera, dan suara wartawan memenuhi ruangan.
Di hadapan kamera dan undangan bisnis, mereka berdiri berdampingan.
Jas abu lembut dan gaun putih formal.
Lee Seunghee
Hari ini kami resmi menikah.
Lee Seunghee
/Melirik Hyuna dengan senyum kecil/
Lee Seunghee
Perjalanan kami masih panjang, tapi kami berharap ini dapat bertahan...
Cho Hyeji
Terima kasih atas dukungan semua pihak.
Cho Hyeji
Kami berharap publik dapat memahami keputusan yang kami ambil.
Malam itu di pesta kecil yang hanya dihadiri oleh kerabat mereka, tidak ada yang terdengar palsu.
Hanya ada suara gelas yang bertabrakan dan tawa kecil yang diredam karpet tebal.
Cho Hyungyu
Selamat.
/Mengangkat gelas whiskey-nya/
Cho Hyeji
Terima kasih, Kakak.
/Menyentuh gelas Hyungyu dengan gelasnya sekilas/
Cho Hyungyu
/Meneguk minumannya/
Cho Hyungyu
Pernikahannya lancar.
Cho Hyungyu
Dan mewah, tentunya.
/Tersenyum miring/
Cho Hyungyu
Semua menyukainya.
Cho Hyungyu
Apa kamu juga?
Cho Hyeji
Itu adalah pernikahan impian mereka.
Cho Hyeji
Aku tidak tahu kedepannya akan seperti apa.
Cho Hyeji
/Menoleh dan melihat Seunghee yang ada di ujung ruang/
Cho Hyeji
Tinggal seatap dengan orang baru sudah biasa.
Cho Hyeji
Tapi... tinggal bersama seseorang yang kini statusnya 'suami'? Sesuatu yang tak biasa.
Cho Hyeji
/Menunduk. Menatap gelas wine-nya./
Cho Hyeji
Rasanya aneh... dan sangat cepat.
Cho Hyungyu
/Tersenyum tulus/
Cho Hyungyu
Kalau kamu kesulitan, kamu tahu harus mencari siapa 'kan?
Cho Hyeji
/Mendongak dan tersenyum/
Cho Hyeji
Cheers?
/Mengangkat gelasnya/
Cho Hyungyu
Untuk dunia baru Adikku bersama suaminya. Cheers!
Entah bagaimana Hyeji berakhir dengan Seunghee di balkon ballroom.
Jas Seunghee tersampir di bahu perempuan itu. Menghangatkannya dari angin malam.
Keduanya berdiri dengan jarak. Tidak terlalu dekat, namun tidak terlalu jauh.
Musik yang melantun dengan lembut di dalam ballroom dikalahkan oleh suara tawa para tamu.
Cho Hyeji
Kamu terdengar penuh kasih untuk seseorang yang penuh perhitungan.
Cho Hyeji
Selama kamu tidak berpura-pura...
/Berbisik/
Seunghee pulang lebih awal, karena Hyeji memutuskan untuk berbincang dengan sepupunya saat pesta berakhir.
Ketika Hyeji membuka pintu dan lampu otomatis menyala lembut, penthouse itu terasa tidak sepi.
Ia bisa menghirup aroma cologne Seunghee dan... teh?
Hyeji berjalan secara otomatis ke dapur yang temaram.
Gelas teh di kitchen island, dan sticky notes dengan tulisan tangan yang rapi tertempel di sebelahnya.
Cho Hyeji
/Tersenyum tipis/
"Untuk malam pertamamu sebagai istri..."
"Dari pria yang belajar menjadi suami."
Cho Hyeji
Tehnya hangat, tapi kurang manis.
Saat Hyeji menatap nama kontak yang tertera di pojok atas, jemarinya bergerak perlahan namun pasti.
Bab 2 - Pernikahan Impian Mereka
Hidup Satu Atap
Matahari menyelinap ke dalam penthouse Seunghee saat terbit.
Pagi pertama sebagai pasangan suami istri.
Hyeji melangkah menuju dapur secara otomatis.
Perempuan itu mengenakan hoodie abu-abu yang sedikit kebesaran.
Ia tidak ingat kapan terakhir kali ia sarapan di rumahnya.
Matanya menangkap dua potong roti panggang yang dioles mentega dan secangkir kopi.
Sama seperti semalam, sticky notes berwarna kuning pucat menempel di atas meja.
Cho Hyeji
/Mengambil sticky notes/
Cho Hyeji
"Aku berangkat lebih pagi. Maaf belum bisa menyiapkan sarapan yang istimewa."
Cho Hyeji
"Semoga ini cukup mengenyangkan."
Cho Hyeji
"P.S Aku sudah belajar..."
Cho Hyeji
/Tersenyum kecil/
Cho Hyeji
"Kopi dengan gula."
/Mengangguk pelan/
Cho Hyeji
/Membuka ponsel/
Cho Hyeji
Lumayan, lebih baik jika menggunakan selai coklat.
Cho Hyeji
Tapi mentega pilihan yang bagus.
Lee Seunghee
Aku sudah belajar.
Cho Hyeji
Kamu melakukan riset?
Lee Seunghee
Kebiasaan setiap ingin mengakuisisi sesuatu.
'Suami Lee Seunghee' typing...
Mereka berada di gedung berbeda, ruangan berbeda, dan dunia berbeda.
Namun layar pesan singkat mereka terbuka pada waktu yang hampir bersamaan.
Keduanya menulis sesuatu.
Cho Hyeji
[UNSENT] Jangan lupa makan siang.
Lee Seunghee
Kurasa menjadi milikmu.
Lee Seunghee
[UNSENT] Aku suka melihatnya.
Pintu penthouse terbuka dengan bunyi pelan.
Seunghee masuk, meletakkan jas dan tasnya dengan rapi di kamarnya.
Ia berjalan ke arah ruang kerja, yang juga merupakan ruang baca.
Saat ia masuk, Seunghee menemukan Hyeji sedang duduk di bean bag area baca dengan laptopnya.
Perempuan itu mengenakan hoodie abu yang sama dengan foto yang dikirim siang tadi.
Lee Seunghee
Masih bekerja?
Cho Hyeji
/Melirik Seunghee yang berdiri di depan meja kerja/
Cho Hyeji
Kamu terlihat lelah.
Lee Seunghee
Pertemuan dengan klien tidak pernah mudah bukan?
Lee Seunghee
/Berjalan ke bean bag dan duduk di sebelah Hyeji/
Cho Hyeji
Setuju.
/Mengangguk pelan/
Tidak ada percakapan yang berlebihan.
Namun juga tidak terdapat kecanggungan.
Diam mereka seperti dua eksekutif yang saling menghargai jeda.
Saat laptop Hyeji ditutup, Seunghee membuka suara.
Lee Seunghee
Apa kamu merasa tidak nyaman?
Lee Seunghee
Tinggal satu atap dengan pria asing, yang tiba-tiba menjadi suamimu.
Lee Seunghee
Hidup dibawah sorotan kamera media dan ucapan yang tajam.
Cho Hyeji
Aku sudah cukup dewasa untuk memahami konsekuensi dari pilihanku.
Cho Hyeji
Aku tak masalah.
Cho Hyeji
Aku punya satu pertanyaan untukmu.
Lee Seunghee
/Menoleh, menatap Hyeji yang juga menatapnya/
Cho Hyeji
Jika suatu hari kamu bersikap gegabah?
Lee Seunghee
Kamu boleh menamparku dengan laporan keuangan.
Lee Seunghee
/Tersenyum kecil/
Lee Seunghee
Laba rugi, jika ingin.
Atmosfer menjadi lebih ringan dengan candaan yang serius dari Seunghee.
Lee Seunghee
Kamu... Terlihat nyaman dengan hoodie itu.
Cho Hyeji
Hoodienya cukup hangat di cuaca Seocho yang mulai dingin.
Cho Hyeji
Apakah kamu membutuhkannya?
Lee Seunghee
Tidak harus mengembalikannya.
Cho Hyeji
/Mengangguk paham/
Cho Hyeji
Sepertinya terlalu nyaman untuk dikembalikan.
Kadang, kedekatan tidak diukur dari pelukan atau kata “sayang”.
Tapi dari roti tawar yang dibuat sepagi mungkin.
Dan hoodie yang tidak pernah kembali ke lemari asalnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!