Devano Joon pria berusia 28 tahun putra dari Laura Silen dan Seong joon, Laura adalah wanita Indonesia sementara Seong berkebangsaaa Korea dan menetap di Indonesia bersama Istri nya...
Devano Joon di kenal dengan sifat tegas dan dingin walaupun begitu banyak wanita yang ingin menjadi kekasih nya tapi Devano hanya setia Pada satu Wanita yaitu Mauren Amelia
Mauren Amelia berusia 24 tahun Seorang model yang terkenal dan berasal dari keluarga kaya walaupun masih di bawah keluarga Joon, Mauren memiliki sifat Angkuh dan suka merendahkan status sosial seseorang tapi entah mengapa keberuntungan berpihak padanya sehingga bisa menaklukkan seorang Devano Joon
Klara Amelia berusia 20 tahun Seorang gadis cantik dan Ceria walaupun terlahir dari keluarga kaya tidak membuat Klara sombong seperti Mauren, Klara yang saat ini sedang menempuh pendidikan di universitas Oxford Inggris
Vivi priskila berusia 20 tahun memiliki sifat Ceria dan penyang berasal dari keluarga sederhana yang mendapat beasiswa di universitas Oxford dan merupakan sahabat dari Klara Amelia
Sekian pengenalan tokoh dalam cerita ini semoga suka dengan Visual mereka ya guys bagi yang tidak suka silakan di skip ya ❤️
Happy Reading All 😊
There goes my heart beating
'Cause you are the reason
I'm losing my sleep
Please come back now
And there goes my mind racing
And you are the reason
That I'm still breathing
I'm hopeless now
I'd climb every mountain
And swim every ocean
Just to be with you
And fix what I've broken
Oh, 'cause I need you to see
That you are the reason
There goes my hands shaking
And you are the reason
My heart keeps bleeding
I need you now
And if I could turn back the clock
I'd make sure the light defeated the dark
I'd spend every hour, of every day
Keeping you safe
And I'd climb every mountain
And swim every ocean
Just to be with you
And fix what I've broken
Oh, 'cause I need you to see
That you are the reason
I don't wanna fight no more
I don't wanna hide no more
I don't wanna cry no more
Come back I need you to hold me (you are the reason)
Be a little closer now
Just a little closer now
Come a little closer
I need you to hold me tonight
I'd climb every mountain
And swim every ocean
Just to be with you
And fix what I've broken
'Cause I need you to see
That you are the reason
You are the reason, Calum Scott
Klara bersenandung mengikuti lagu itu sambil memainkan gitar..
Prok
Prok
Prok
Seorang gadis cantik berambut pendek menghampiri Klara dan bertepuk tangan
" Amazing Ra " Ujar Gadis itu tersenyum
" Thankyou Vi" ucap Klara
" Mengapa kamu tidak mengambil kelas musik sih Ra, kamu itu punya potensi tau, suara kamu merdu dan kamu bisa memainkan gitar itu sempurna" Puji Vivi
" Aku hanya suka saja bernyanyi Vi tapi aku tidak berniat menjadi seorang penyanyi hehehe " Klara terkekeh melihat Antusias sahabat nya
" Em Iyah sih aku lupa heheh" Vivi tersenyum
Dret
Klara mengambil hpnya dan melihat sebuah pesan dari Papa nya
" Klara papa ingin kamu segera pulang ke Indonesia karena kakak mu akan menikah seminggu lagi" Isi pesan dari Erlando papa Mauren dan Klara
" Ada apa Ra?" tanya Vivi
" Papa ingin aku kembali ke Indonesia karena kak Mauren akan menikah" ujar Klara
" Wah apa kamu sudah pernah bertemu calon kakak iparmu?" tanya Vivi
Klara hanya menggeleng kan kepalanya
" Tidak apa' Ra nanti kamu akan bertemu di acara pernikahan mereka, jadi kamu akan mengambil cuti" Vivi menatap sahabatnya
"Ya Vi karena aku harus menghadiri acara kak Mauren " ucap Klara tersenyum
" Kamu jangan lama ya Ra, aku sepi tidak memiliki teman selain kamu " Ujar Vivi
Klara dan Vivi mengendarai sepeda motor di tengah kota Inggris sambil menikmati suasana kota Inggris...
" Aku berharap bisa memiliki pekerjaan di sini" Ujar Vivi
" Artinya kamu tidak akan kembali ke Indonesia?" Tanya Klara
"Itu hanya keinginan Ra, aku pasti kembali ke Indonesia lagipula aku tidak memiliki keluarga disini " Vivi tersenyum menikmati pemandangan
" Bagaimana jika kamu bertemu jodohmu di sini Vi?" Tanya Klara
" Ah itu hanyalah bunga tidur Ra, mana mungkin ada yang menyukai gadis miskin seperti ku " Vivi terkekeh mendengar perkataan sahabat nya
" Kamu salah Vi justru orang LN itu lebih suka gadis sederhana seperti kita" ujar Klara
" Hahaha sudahlah mengapa kita membahas jodoh sih ra, tujuan kita ke toko untuk membeli oleh' nantinya " Ujar Vivi
Mereka pun tiba di satu toko aksesoris di inggris
" Aku bingung harus membeli apa vi" Klara menatap seluruh aksesoris di toko itu
" Ijinkan aku yang memilih nya Ra jika kamu bingung" ucap Vivi semangat
" Ya aku serahkan semuanya Vi " ujar Klara
Vivi memilih yang sekiranya bagus untuk di jadikan oleh' walaupun sebenarnya klara sangat malas membawa barang, Setelah memilih mereka pun pulang ke apartemen yang di tempati berdua
" Kamu mandi gih ra, biarkan aku yang menyiapkan makan malam kita" Vivi bergegas ke dapur dan hanya dalam waktu singkat makanan sudah tersaji di meja makan
" Wah kamu yang terbaik" puji Klara
" Aku mandi dulu ya Ra, kamu tidak apa menunggu ku? tapi jika kamu lapar kamu boleh makan duluan ra" ujar Vivi
" Tidak vi aku tetap menunggu kamu santai saja okey " Ujar Klara tersenyum
Vivi pun menganggukan kepalanya dan menuju kamar untuk mandi setelah mandi vivi pun menemui klara
" Ayo kita makan" ujar Vivi
" Masakan enak vi, level memasak kamu semakin meningkat hehe" puji Klara
"Aku belajar dari kamu Ra, dan perlu di garis bawahi kemampuan memasak ku masih di bawah kamu " Vivi meningkatkan klara yang hanya tersenyum
Setelah makan dan membereskan meja serta mencuci piring mereka pun ke kamar dan berbaring sambil bercerita
" What?? ra kamu harus lihat berita terbaru tentang si arogan itu " Pekik Vivi
Alexander matt kembali membuat patah hati seluruh penggemarnya di kampus Oxford karena berhasil mendapatkan cinta Jenifer Keilo sang queen Oxford
" Dia memang seperti itu Vi jadi jangan kaget dengan kelakuan nya" ujar Klara
" Ra aku tidak mengerti mengapa banyak yang mengidolakan nya,jelas' sikapnya arogan dan playboy " Vivi menatap tak percaya berita itu
" Dia memiliki segala nya vi, lagi pula dia itu susah di tebak dan ya kamu benar dia seorang playboy, aku ingin tau gadis seperti apa yang bisa membuat nya tobat hehehe " Klara terkekeh lalu menatap Vivi
" Bagaimana jika dia jodoh mu Vi?" tanya Klara
Vivi membulatkan matanya lalu dengan cepat menggelengkan kepalanya
" Amit' ra jika aku harus memiliki kekasih playboy seperti nya, yang ada bukannya bahagia tapi tersiksa Batin ra " ujar Vivi membayangkan jadi kekasih Alexander saja tidak pernah melintas di otaknya
" Hahahaha benar juga vi" ucap Klara
" Sudah jangan kita bahas dia lagi, ayo tidur agar kita tidak terlambat" ujar Vivi
Indonesia,
Tak
Tak
Tak
Suara high heels mengema di rumah itu, munculah seorang gadis cantik dengan pakaian seksi nya dan menatap kedua orangtuanya lalu mendudukkan dirinya yang berhadapan dengan kedua orangtuanya
" Mauren Berhenti lah keluyuran tidak jelas, sebentar lagi kamu akan menikah jadi jangan mempermalukan keluarga kita" ucap Erlando menatap tajam Putri sulung nya
" Pah sampai kapan aku katakan jika aku sudah tidak mencintai Devano lagi, aku sudah memiliki Justin kekasihku" ujar Mauren
"Mauren dia itu bukan pria baik' sudah berapa kali papa katakan tinggal kan dia!!" Erlando menentang keras hubungan Mauren dan Justin
" Pah sudahlah aku bukan anak kecil lagi, aku berhak memilih kebahagiaan ku sendiri, mengapa tidak Klara saja yang menikah dengan Devano" Ujar Mauren
" Devano maunya kamu Mauren bukan klara lagi pula klara masih kuliah " Ujar Erlando
" Aku sedang menikmati hasil usaha ku pah,aku tidak ingin apa yang ku usahakan selama ini menjadi sia' karena harus menikah dan mengurus rumah tangga aku belum siap " Pekik Mauren
" Hidup kamu akan terjamin jika menikah dengan Devano lagi pula mengapa kamu harus memilih pria yang tidak jelas asal usulnya itu " ujar Erlando
" Aku tidak akan menikah dengan Devano pah " Ucap Mauren lantang
Plak
Akibat tamparan itu Sudut bibir Mauren mengeluarkan darah
" Sayang kamu tidak apa'?" tanya Ketlin khawatir dan menghampiri putri nya
" Mauren bibir kamu terluka nak, biar mama obati ya" ujar Ketlin
Mauren menepis tangan Ketlin melihat itu Erlando Semakin marah
" Kamu semakin kurang ajar Mauren, ini semua karena kamu bergaul dengan pemuda pembuat masalah itu, tinggalkan dia atau papa tidak akan segan mengeluarkan kamu dari ahli waris" Ancam Erlando
" Pah sudah biarkan Mauren tenang dulu setelah itu baru membahas masalah ini lagi " bujuk Ketlin
" Jadi papa mengancam aku? Lakukan apapun keinginan papa karena papa memang egois tidak pernah memikirkan perasaan aku " ucap Mauren lalu berjalan ke arah kamarnya
" Mauren Berhenti papa belum selesai bicara" ujar Erlando
" Akh " pekik Erlando memegang dadanya
" Pah tenang dulu jangan marah' ingat kondisi kesehatan papa " ujar Ketlin
" Entah bagaimana caranya membuat Mauren menerima perjodohan ini mah ,aku tidak mungkin membiarkan utang budi kita terabaikan " ujar Erlando
" Besok kita bicarakan lagi dengan Mauren pah , mungkin saat ini suasana hatinya sedang buruk, sudah larut sebaiknya kita tidur pah " Ajak Ketlin
Brak
Mauren menghempaskan seluruh barang di atas meja riasnya
"mengapa papa selalu mengatur ku, aku tidak ingin menikah dengan Devano, apa mereka tidak mengetahui penyakit yang di derita Devan" ujar Mauren mengepalkan tangannya
Mauren terduduk dan mengingatkan satu kejadian yang membuat nya tidak ingin menikah dengan Devano...
Flashback
Cis
beberapa anak mudah sedang menikmati pesta di sebuah bar untuk merayakan kelulusan mereka
" Sayang minum nya jangan banyak ya,aku tidak ingin kamu di marahi papa mu jika sampai mabuk" Ujar Seorang pemuda menatap penuh cinta gadis di depannya
" Aku tidak akan mabuk devan percayalah ini hanya sedikit" ujar Mauren kembali menuangkan wine ke gelas nya
" No baby, kamu sudah minum terlalu banyak " cegah Devano
Karena marah di cegah oleh Devan membuat Mauren marah lalu hendak mencium bibir Devan tapi devan menolak nya
" Kamu kenapa sih sayang jika aku ingin mencium mu kamu selalu menolak" Mauren menatap kesal Devano
" Hey aku tidak ingin merusak mu sayang, aku akan menjaga mu sampai kita telah Sah dan aku bisa menyentuh mu " Ujar Devan jujur
" Kamu kuno tau Van, sekarang jamannya bukan seperti dulu lagi pula kita akan menikah nantinya jadi tidak ada salahnya kita melakukan nya " ujar Mauren
" Aku tidak ingin merusak mu ren, kamu bersabar ya " ucap Devano
karena kesal mauren bangun
" Kamu mau kemana sayang?" tanya Devano
" Aku ingin ke toilet " sahut Mauren kesal
" Mau aku antar?" tanya Devano
" Tidak aku bisa sendiri kamu tunggu saja di sini" ucap Mauren lalu pergi
Sepanjang perjalanan Mauren melihat banyak sekali pasangan yang saling bermesraan bahkan berciuman di tempat umum
" Dasar Devan kuno masih saja berpendapat kuno seperti itu" ujar Mauren kesal lalu memasuki toilet di sana ada tiga wanita berpakaian seksi mereka adalah wanita malam di bar itu
Saat membersihkan wajah nya Mauren terhenti saat mendengar percakapan mereka
" Kamu tau ternyata rumor yang beredar jika tuan Devano Cairo itu impoten ternyata benar" ujar gadis bergaun merah
" Hah? apa kamu yakin Sisi?" tanya gadis satu nya
" Aku yakin Sifa 3 hari lalu aku mendapatkan tugas untuk ke ruangan VIP dan di sana pemilik acara itu sedang merayakan ulang tahun nya dan di sana ada tuan Devano dia rekan bisnis dari pemilik acara itu dan kamu tau?" ucap Sisi menjeda ucapan membuat mereka penasaran
" lalu apa yang terjadi? " tanya Dinda
" Aku mencoba mengoda nya dan yang kudapatkan dia tidak tergoda langsung mendorong tubuh ku, kamu tau sendiri aku tidak pernah gagal membuat pelanggan ku puas dan tergoda dengan rayuan ku " ujar Sisi
" ih percuma dong ganteng dan kaya tapi itu nya tidak berfungsi memalukan " ujar Sifa
Deg
Jantung Mauren seperti berhenti berdetak
" Apa ini alasannya Devan tidak perna tergoda dan selalu Menolak keinginan ku, bangsat dia sudah menipu ku" batin Mauren kesal lalu bergegas keluar
Bruk
Karena sangat kesal Mauren tidak sengaja menabrak seseorang pria yang sedang berjalan di lorong itu
" sorry girls " ucap Pemuda itu
Mauren terdiam menatap wajah tampan Pemuda d depannya apalagi tubuh nya yang sempurna membuat Mauren Semakin terpesona..
" Hey" ujar Justin melambaikan tangan nya di depan wajah Mauren
" Ah maaf" ucap Mauren tersadar
" Apa kamu baik' saja,aku minta maaf karena sudah menabrak mu " Ujar Justin
" Em tidak apa' aku juga salah karena tidak memperhatikan jalan " ujar Mauren
" Justin " ucap Justin tersenyum mengulurkan tangannya
"Mauren" ucap Mauren menjabat tangan Justin
" Beautiful name " ujar Justin tersenyum
Mauren hanya tersenyum
" Boleh aku meminta nomor telfon mu?" tanya Justin
" Em boleh kok " Ucap Mauren lalu mereka pun bertukar nomor setelah itu Mauren pun pamit karena harus menemui Devano
" Kamu kenapa lama sekali sayang, apa terjadi sesuatu?" tanya Devano khawatir
" Aku tidak apa' tapi aku ingin pulang sekarang " ujar Mauren
" Baiklah kita pulang " ucap Devano
" Devan setelah ini aku ingin ke Paris untuk mengikuti kelas modeling" ujar Mauren
Citttt
Devan mengerem mendadak mobil nya lalu menatap Mauren
" Sayang bukannya kamu sudah setuju kita akan tunangan setelah itu menikah?" tanya Devan
" Aku berubahnya pikiran Van, aku ingin bekerja dulu dan meraih impian ku menjadi seorang model yang terkenal" Sahut Mauren
" Aku masih bisa menafkahi kamu sayang, aku akan berikan semua yang kamu inginkan, aku akan menjadi kan wanita yang paling bahagia di dunia ini " Devan menggenggam tangan Mauren
" Tapi aku tidak bisa Van tolong mengertilah" Pinta Mauren
" Baiklah aku akan menunggu sampai kamu berhasil menjadi model terkenal seperti impian mu,tapi setelah itu aku ingin kita menikah sayang ' aku janji akan memberikan seluruh harta bahkan kebahagiaan untuk mu " ucap Devan
" Tapi kamu tidak bisa menyenangkan aku itu percuma Van, kamu itu impoten aku tidak bisa bersama pria impoten " batin Mauren
" Sayang kamu mendengar ku?" tanya Devan
" Aku lelah Van bisaka kita melanjutkan perjalanan?" tanya Mauren
Setelah kejadian itu Mauren memutuskan ke Paris dan terus belajar mengejar mimpi nya dan hubungan nya dan Justin berlanjut dari teman menjadi sepasang kekasih dan itu do ketahui Erlando membuat nya murka dan selalu meminta Mauren meninggalkan Justin
Kembali ke Mauren,
Mauren mengepalkan tangannya lalu menghapus airmata nya
" Aku akan berpura' setuju dan setelah mendapatkan cara untuk menggagalkan pernikahan ini,aku akan pergi bersama justin, terserah jika papa akan mencoreng ku dari ahli warisnya, aku memiliki pekerjaan dan justin pasti akan mengusahakan yang terbaik untuk hubungan kami" ucap Mauren lirih
Mauren kembali ke ranjang untuk istirahat
Kringgggg
Klara menguap lalu perlahan bangun
" Aku bersiap setelah itu menyiapkan sarapan" ujar Klara
" Pagi Ra " Sapa Vivi
" Hai Vi selamat pagi" jawab Klara tersenyum
" Ayo sarapan kita tidak boleh lambat jika tidak ingin di hukum Dosen galak itu heheh " ujar Klara
" Ya benar entah kenapa pak Leo sangat galak" ujar vivi
Mereka pun memakan sarapannya setelah itu berangkat menuju kampus , setelah sampai dan memarkirkan motornya Klara dan Vivi berjalan menuju kelas dengan bercanda
"Aww " Pekik Vivi kepalanya terkena sebuah buku
Alexander muncul dan mengambil buku itu tanpa rasa bersalah lalu berniat ingin pergi
" Apa kamu tidak ingin meminta maaf?" Tanya Vivi
" Untuk apa aku minta maaf?" tanya Alexander
" Bukumu mengenai kepala ku dan kamu masih bertanya untuk apa meminta maaf? " sahut Vivi menatap tajam Alexander
" Dasar lebay lagi pula buku nya melayang sendiri jadi bukan salah ku " ujar Alex tanpa rasa bersalah
" Kamu seharusnya meminta maaf bagaimana pun juga itu milik mu jadi sudah sepantasnya kamu meminta maaf " ucap Klara menatap datar Alexander
" Babe " ujar Jenifer
" Yes Honey" jawab Alexander tersenyum
Huekk
Vivi memperagakan ekspresi ingin muntah
" Heh gadis miskin kamu beraninya ingin menggoda pacar ku" pekik Jenifer
" Apa coba ulangi perkataan kamu tadi?? Aku suka padanya saja tidak bagaimana mungkin aku mengoda nya " Sahut Vivi melipat kedua tangannya di dadanya dan menatap tajam Alex dan Jenifer
Jenifer dan Alex tercengang mendengar perkataan Vivi sementara Klara berusaha menahan tawanya
" Jadi aku bukan tipemu begitu?"tanya Alex mendekati Vivi sehingga jarak keduanya sangat dekat
Vivi menatap tajam Alex sedangkan Alex menatap lekat wajah Vivi yang terlihat cantik walaupun hanya mengunakan make up tipis dan wajah nya yang imut membuat Alex terdiam
" Mengapa aku jadi tidak berkutik menatap nya sedekat ini" Batin Alex
Ehm
Vivi mendorong alex dan langsung menarik tangan klara pergi meninggalkan mereka
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!