Perkenalkan namanya Putri, gadis remaja yang telah duduk di bangku kelas 1 SMA. Terlahir dari keluarga yang sederhana, hidup biasa saja tetapi mempunyai kecerdasan yang tinggi, ya namanya Putri Dwi Permana. Dia anak ke dua dari dua bersaudara yang mempunyai kakak laki-laki bernama Putra Utama Permana.
*
Pagi ini Putri telah terbangun dari tidurnya yang begitu nyenyak, ia bersemangat sekali karena hari ini akan menginjakkan kaki di sekolah barunya, seperti biasanya Putri akan melakukan rutinitas pagi hari seperti mandi, berpakaian seragam dan sarapan pagi, sedangkan di meja makan ayah, ibu dan kakaknya sudah menunggu.
''Selamat pagi ayah, ibu dan kakak,'' salam hangat Putri sembari mengembangkan senyum manisnya kepada anggota keluarganya, dan mereka semua membalas dengan serempak.
"*Pagi...!"
"Wah*..! anak ayah cantik banget pagi ini, semangat ya nak di sekolah barunya, jangan lupa belajar yang rajin..!" Nasehat ayah Putri kepada anak gadis satu-satunya itu.
"Siap ayah, Putri akan rajin belajar dan membuat ayah ibu dan kakak bangga,'' ucap Putri dengan senang.
Begitulah perbincangan mereka pagi ini.
*
"Brugh!"
"Duh..!! lu punya mata ga sih? jatuh nih semua buku gue!" bentak cowok yang tidak sengaja menabrak Putri, Putri melototkan matanya ke arah cowok yang berani memarahinya itu.
"Apaan sih? lu yang nabrak gue, lu yang ngomel, nggak ada akhlak lu ya?'' balas putri dengan sedikit emosi.
''Lu bilang apa? lu belum tau siapa gue di sekolah ini?'' tanya cowok itu dengan angkuhnya.
''Huh... mau siapa elu gue ga takut, toh bukan gue yang salah,'' Putri menjawab sambil berlalu dari cowok itu dengan tampang cueknya.
Begitulah Putri, ia gadis yang cuek, tegas, dan pemberani, selagi bukan salahnya, dia akan tetap pada pendiriannya yang ia rasa benar.
Lelaki itu pun bergumam, "Wah.! menarik juga nih cewek, ga biasanya gue dimaki-maki dan dicuekin kaya gini,'' ucap Victor di dalam hati.
Victor Anugrah Sanjaya, ia adalah putra tunggal dari Bapak Sanjaya, penyumbang dana terbesar di SMA SATU NUSA.
Victor pria yang selalu bersikap dingin dan sangat tampan, karena ketampanannya itu, banyak cewek yang mengejar-ngejar untuk mendapatkan cintanya.
Sekarang ia telah duduk di bangku kelas 2 SMA, ia mempunyai hobi bermain basket, karena kehebatan dan kepintarannya dalam olahraga basket, ia terpilih menjadi ketua tim basket di SMA Satu Nusa.
*
Putri memasuki kelas barunya, dia memilih duduk nomor dua paling depan.
''Hai.!! nama gue Raysa,'' seorang cewek mengulurkan tangannya untuk berkenalan dan duduk di sebelah Putri, Putri juga membalas uluran tangan tersebut.
"Kenalin juga, nama gue Putri," balas Putri sambil tersenyum ramah.
Kemudian mereka saling mengenal satu sama lain dan bercengkrama sembari menunggu guru masuk untuk memulai pelajaran.
Ketika mereka sedang asyik, datanglah guru yang mengajar mereka di jam pertama ini, ia adalah pak Boy, bertugas sebagai guru yang mengajar pelajaran matematika, pak Boy terkenal sebagai guru paling killer di SMA Satu Nusa, apabila ada murid yang tidak memperhatikannya ketika ia sedang menerangkan pelajaran, maka bapak ini akan menyuruh muridnya untuk berdiri di depan kelas sampai jam mata pelajarannya selesai.
"Hmmm.! melelahkan bukan?
Setelah jam pelajaran pertama selesai, Putri dan Raysa jalan bersama menuju kantin sekolah, mereka sudah terlihat sangat akrab, walaupun baru saling mengenal, sifat mereka yang mudah bersosialisasi dengan orang baru, tidak akan sulit bagi mereka untuk menjadi sahabat dekat.
''Lu mau pesan makanan apa Put? biar gue pesan sekalian,'' tanya Raysa sambil melihat-lihat makanan yang ada di sana.
''Gue mau mie ayam itu aja deh,'' jawab Putri sambil menunjuk gerobak mie ayam yang tidak terlalu ramai pembeli.
''Yaudah.! gue pesan dulu ya, lu pilih tempat duduk untuk kita,'' perintah Raysa.
"Oke!" ucap Putri mengacungkan jempolnya sambil berlalu.
Sembari menunggu Raysa, Putri menyibukkan diri dengan membaca novel yang selalu ia bawa kemana-mana.
Sedangkan di tempat lain, sepasang mata memperhatikan Putri sedari pertama ia memasuki kantin.
Siapa lagi kalau bukan pria dingin yang mulai mengagumi Putri sejak awal pertemuan mereka tadi.
.
.
.
Bersambung
Victor menatap Putri dari jauh dengan tatapan yang tidak bisa diartikan, ia memperhatikan gerak-gerik Putri, ketika sedang serius menatap Putri, ia dikejutkan dengan kedatangan kedua sahabatnya, Doni dan Wiliam.
''Oi..! lu kenapa bengong di sini? lu liatin siapa sih?'' tanya Wiliam penasaran.
''Apaan sih lu, ngagetin gue aja bego,'' balas Victor dengan kesal.
''Santai bro, lagian lu bengong aja, ngeliatin siapa?'' tanya sahabatnya lagi.
''Kaga ada!'' ucap Victor sambil memasang muka datarnya.
''Mana makanannya? gue udah laper nih, lama banget lu pada,'' gerutu Victor.
Kemudian Victor mengambil makanan yang dibawa oleh Doni dan ia langsung menyantapnya dengan tenang.
''Vic, dua bulan lagi sekolah kita terpilih untuk ikut tanding basket antar sekolah se-Jakarta, jadi kita harus mulai serius dan rajin untuk latihan nih,'' ucap Doni dengan serius.
''Dengan terpilihnya lu menjadi kapten basket tahun ini, lu harus merekrut anggota baru, sehubungan dengan senior-senior kita yang sudah tidak diperbolehkan untuk mengikuti kegiatan ekskul lagi, karena mereka harus fokus belajar untuk kelulusan mereka nanti,'' ucap Doni panjang lebar.
Victor mencerna semua perkataan sahabatnya itu dengan tenang.
''Iya, gue paham! nanti sore, sepulang sekolah kita kumpulin teman-teman yang lain, kemudian kita bikin brosur yang akan dibagikan kepada junior-junior yang baru, agar mereka mau bergabung dengan kita,'' jawab Victor dengan santai.
''Siap pak ketua!'' ucap kedua sahabatnya serempak, kemudian mereka melanjutkan makan mereka yang sempat terhenti karena pembicaraan mereka tadi.
Bel sekolah berbunyi, menandakan waktu istirahat telah selesai, semua murid terburu-buru memasuki kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.
Sedangkan Putri berlari-lari menuju toilet karena perutnya terasa sakit.
Setelah selesai melakukan ritual di toilet, Putri keluar dari toilet dan merapikan bajunya yang sedikit berantakan. Kemudian ia berjalan menuju kelasnya.
Tidak sengaja Putri mendengar namanya di panggil oleh seseorang, ia menoleh ke belakang dan mencari sumber suara yang telah memanggil namanya.
Putri menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Dia lagi? ngapain dia memanggil gue?'' gumam Putri di dalam hati.
Ia adalah Victor Anugrah Sanjaya, lelaki yang diidam-idamkan kebanyakan wanita di SMA Satu Nusa, tetapi tidak untuk Putri, karena ia tidak menyukai cowok yang sombong dan angkuh seperti Victor.
Victor menghampiri Putri, ''Kenalin nama gue Victor, nama lu Putri, kan?'' tanya Victor dengan menebarkan senyum tampannya.
''Udah tau masih nanya?'' ketus putri dengan juteknya.
''Biasa aja dong, ngegas banget ngomongnya, syukur-syukur nih gue nyamperin lu, biasanya cewek yang duluan nyamperin gue,'' balas Victor dengan wajah kesalnya.
''Udah ngomongnya? nggak penting banget!'' ucap Putri kemudian ia melangkahkan kakinya meninggalkan Victor.
Mendengar respon dari Putri, dengan emosi yang sudah di ubun-ubun, Victor menarik pergelangan Putri dengan sangat kasar. Sungguh, ia sangat kesal dengan ucapan Putri.
''Aduuh.! sakit brengsek.! kasar banget sih lu jadi cowok, lepasin tangan gue!'' bentak Putri yang sudah menatap tajam ke arah Victor.
Tetapi Victor tidak mengindahkan permintaan Putri, malah ia tarik semakin kuat membuat Putri semakin meringis kesakitan.
''Lu bilang apa tadi? gue nggak penting?''
''Hahaha..!'' Victor tertawa dengan sangat keras, untunglah di sana cuma ada mereka berdua, kalau tidak, sudah dapat dipastikan kalau Putri akan menjadi bahan gosip di sekolah hari ini, karena telah berani mencari gara-gara dengan seorang Victor.
Victor menarik kencang pergelangan tangan Putri.
''Lu salah bilang gue nggak penting, gue orang paling penting di sekolah ini, gue bisa saja bikin lu nggak betah sekolah di sini, hingga membuat lu menangis darah untuk minta keluar dari sekolah ini,'' ucap Victor penuh penekanan.
''Beruntung lu cewek, kalau cowok udah gue abisin lu,'' bentak Victor yang sudah geram menahan amarahnya.
''Nih ....buku lu, niat gue tadi cuma mau balikin ini aja, tapi lu udah merusak mood gue hari ini.''
''Tuh..! ambil!'' Victor membuang buku Putri ke lantai dan melepaskan tangan Putri dengan kasar, kemudian ia berlalu pergi dari sana sambil tersenyum angkuh, meninggalkan Putri yang masih meringis kesakitan karena ulahnya.
.
.
.
Bersambung
Putri mengambil buku yang dilempar oleh Victor ke lantai, "dasar cowok brengsek, bisanya cuma kasar ama cewek," Putri mengumpat sambil berjalan memasuki kelasnya.
Setiba di kelas Putri duduk di bangku dengan muka keselnya,
''Put lu kenapa? kok mukanya bete gitu sih?'' tanya Raysa.
''Tidak apa - apa, gue lagi males aja,'' balas Putri singkat.
''Btw guru kita kok belum masuk ya, Ray?'' tanya Putri dengan tatapan bingung.
''Guru kita berhalangan hadir Put, jadi kita cuman dikasih tugas doang, nih gue lagi bikin tugasnya,'' balas Raysa sambil memperlihatkan tugas yang sedang ia buat, dan mereka mengerjakan tugas bersama - sama.
Bel tanda pulang sudah berbunyi, semua murid berhamburan keluar, Putri dan Raysa berjalan menuju gerbang sekolah.
''Ray, lu pulangnya di jemput?'' tanya Putri kepada Raysa.
''Iya Put, gue di jemput sama mama gue, lu pulang ama siapa?'' tanya Raysa balik.
''Gue naik angkot aja Ray, soalnya abang gue masih banyak kerjaan di kantor, lagian rumah gue juga dekat ini,'' balas putri.
''Kalau gitu lu bareng gue aja Put, rumah kita kan searah,'' ajak Raysa kepada Putri.
''Lain kali aja ya Ray, gue mau mampir ke toko buku dulu, kalau gitu gue duluan ya, angkot gue udah dateng nih, bye..'' pamit Putri.
''Iya put, hati-hati ya, '' ucap Raysa dengan melambaikan tangannya ke arah Putri.
''Lu juga hati-hati ya Ray,'' balas Putri dan mereka pun berpisah.
Sesampainya di toko buku, Putri sibuk memilih buku-buku yang iya rasa cocok untuk memperbaiki moodnya hari ini, kemudian ia membawa buku yang telah ia pilih untuk di baca di ruang baca.
Toko buku ini adalah toko langganan Putri dan ayahnya, dari Putri SD sampai sekarang, ayahnya sering membawanya kesana, karena mereka mempunyai kesamaan hobi yaitu membaca, entah itu membaca buku, komik, novel atau sejenisnya,
Putri memilih duduk di paling pojok dekat jendela, dilengkapi dengan sepoi-sepoi angin yang membuat dia nyaman untuk berlama-lama di ruangan itu.
Sepasang mata memperhatikan Putri dari jauh, kemudian ia menghampiri putri.
''Hai...Put, masih ingat ga sama gue?'' tanya pria tersebut, kemudian Putri menoleh ke arah pria yang telah mengajaknya berbicara, Putri terdiam dan berusaha mengingat siapa yang ada di depannya ini.
''Oh...iya gue ingat, lu Rendi kan yak? wah ga nyangka gue bisa ketemu disini, gimana kabar lu? kok lu beda bangat sih sekarang, sampe gue mikir dulu buat ngenalin wajah lu Rend,'' ucap Putri panjang lebar.
''Hahaha...bisa aja lu Put, ga berubah lu dari dulu cerewetnya ya?'' tanya Rendi sambil tersenyum simpul. Kemudian Rendi duduk di sebelah Putri dengan membawa beberapa buku yang akan ia baca.
Rendi adalah temen Putri waktu SMP, waktu kelas 2 SMP, Rendi pindah sekolah, karena ia mengikuti papanya yang di pindah tugaskan keluar kota.
''Lu sering kesini juga Put?'' tanya Rendi sambil menatap ke arah Putri.
''Sering Rend,'' jawab Putri singkat.
''Lu sekarang udah pindah ke sini lagi Rend? sekolah dimana?'' tanya Putri antusias.
''Iya gue disini lagi put, soalnya papa gue di pindah tugaskan kesini lagi, sebenarnya sih hari ini gue udah masuk sekolah, tapi tadi karna gue telat dari Bandung, gue disuruh masuknya besok aja, gue sekolah di SMA Satu Nusa, lu dimana?'' tanya Rendi.
''Lah, sama dong Rend, gue juga di SMA Satu Nusa, berarti kita bisa main bareng lagi dong,'' ucap Putri.
Rendi adalah teman cowok Putri yang terbilang dekat dengannya pada waktu itu, sehingga dia merasa kehilangan di kala Rendi memutuskan untuk pindah sekolah.
Sekarang mereka kelihatan lebih akrab, mereka berbagi cerita sambil mengenang masa - masa dulu mereka yang tidak akan pernah terulang kembali.
☺️hay para reader ku, mohon maaf apabila cerita atau untaian kata nya yang kurang sempurna dan masih kaku , soalnya aku masih pemula nih,
tolong berikan kritik dan saran yang membuat aku bangkit ya guys,
Terima kasih ☺️
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!