Miawwwww~ Shy-shy Catt [Hee-Hoon]Enhypen
Siapa?
Heeksa
Heeksa, anak yang dulunya ditinggalkan di jalan trotoar di bawah hujan bulan Purnama. Tumbuh menjadi seorang pembunuh kelas atas. Sering di juluki sebagai ''Malaikat berdarah panas" karena terkenal dengan kesadisannya dalam membunuh. Bekerja di bawah naungan organisasi perdagangan senjata dan penemuan gelap "Dark Blood".
Hoonie
Hooniey, nama lucu untuk kucing putih dengan mata biru laut. Back storynya sebagai pemuda malang yang terkena kutukan akibat dari tindak orangtuanya. Lahir kembali ke dunia sebagai Manusia setengah kucing, dalam kehidupan ke 2 nya. Ia hidup tanpa ingat apapun, yang ia ingat hanya bagaimana cara ia bisa menjadi manusia setengah kucing. Terlalu sering berpindah tangan. Hoonie sudah merasakan bagaimana keras nya hidup, di pukul dengan balok kayu sudah menjadi makanan sehari harinya dulu.
Jayson
Jayson, seorang yatim piatu yang tajir. Terlahir di keluarga miliarder membuatnya tak memiliki back story yang kelam seperti tokoh lain. Namun bisa di tekankan, Jayson adalah sahabat yang perhatian, loyal, dan penyayang. Walau dengan tampangnya yang bagaikan singa di dalam kantor.
Jack
Jack, Dokter hewan lucu dan imut. Bekerja di klinik yang berada di pusat kota tua. Jack terkenal dengan keramahan dan keceriaannya terhadap binatang, terutama anjing. Ia terlahir dari keluarga yang cukup mapan, namun sikap Jack yang mandiri dan ingin berdiri di kaki sendiri membuatnya terlatih untuk terlihat sederhana.
Sheena
Shena, Florist cantik yang bekerja untuk menghidupi dirinya sendiri. Terlahir tanpa mengenal ayah, ibu Shena terlatih belajar mandiri sedari kecil. Memiliki trauma akan Bullyan, tak membuatnya patah semangat untuk terus hidup. Shena di kenal sebagai pemurah senyum, ia juga sangat ramah kepada siapa saja.
Nicko
Nicko, polisi gelap yang bekerja di balik bayangan. Ia terlahir dari keluarga kelas bawah, namun karena tekatnya yang kuat. Nicko berhasil menaikan derajat keluarganya. Ia merupakan anak tengah di antara kakak perempuan dan adik perempuannya.
Juvan
Juvan, mahasiswa hukum yang kerjaannya terlibat masalah. Terkenal sebagai anak yang aktif, ceria dan periang. Membuatnya mendapat julukan "Matahari Kelas Hukum". Lahir dari keluarga yang standar, membuat juvan juga terlatih berprilaku standar. Ia paham beberapa aturan kelas kerajaan, namun juga paham menjadi orang yang sederhana. Bisa di simpulkan jika Juvan adalah orang yang berada di antara garis Kelas Atas dan Kelas Bawah
Lanjut pada slide berikunya untuk Bagian cerita 1>>>>
Empuss...
Malam hari di Kota Tua. Heeksa berjalan lunglai dengan tubuh penuh luka, baru saja ia berhadapan dengan Bos Besar karena lalai dalam tugasnya. Hari ini cukup berat, Heeksa harus membunuh 10 sekaligus. Namun sayangnya ada 1 orang yang lolos karena bantuan. Heeksa tentu tak bisa berbuat apa selain pasrah. Sampai di markas besar Heeksa menerima 100 cambukan dari Bos Besar. Dan karena itu juga ia sekarang berjalan lunglai menuju rumahnya.
Heeksa
"a-akhhh...brengs3k, gara-gara 1 orang kabur gw jadi babak belur gini"
Ringis Heeksa sembari terus berjalan perlahan di bawah hujan deras Kota Tua.
Saat melewati gang kecil menuju rumahnya, Heeksa di pertemukan dengan suara
Suara kucing bergetar, berasal dari kotak kardus bekas di samping tong sampah umum. Heeksa yang mendengar itu mendekat, entah kenapa namun hati pembunuh kelas atas ini tiba tiba tergerak untuk menolong
Heeksa
"Halo maniss, kamu kebasahan ya syng?. Mama kamu mana, hmmm??. ko sendiri?"
Tanya Heeksa sembari mengangkat kucing berbulu putih bersih itu ke gendongannya
Seolah paham jika ia sedang di ajak bicara, kucing itu mengeong pelan.
Heeksa
"puss?, kamu paham aku bilang apa??"
Heeksa
"hahaha, cuma ngeong doang. Kasian kamu kehujanan gini pus, mama kamu mana hmm??"
Hooniey
"miaw mia wmiaw miawmiaw~ (aku ga punya mama) "
Heeksa
*kucing ngeonya emng bernada gini ya?*
Heeksa
"kamu bilang apa si pus?, aku bukan kucing syng..."
Heeksa tak tinggal diam, merasa kasian. Ia mencoba mengedarkan pandangannya ke sekitaran. Berharap ada induk dari kucing putih lucu di gendongannya ini.
Tak menemukan jawaban, Heeksa menatap kembali kucing putih di gendongannya. Bulunya yang putih basah kuyup, matanya yang kebiruan bersinar terkena pantulan lampu jalan. Tak sadar Heeksa terpana dengan kecantikan kucing jalanan.
Heeksa
"....mau ikut gw aja ga pus?. Nnti tinggalnya bareng gw ya??, pus mauu?"
Tanya Heeksa lembut, entah setan mana yang merasukinya. Tapi jiwa Heeksa yang memburu dan kejam seketika hilang di hadapan Kucing putih jalanan. Dengan lembut ia belai bulu bulu yang kini ikut basah bersamanya di bawah hujan.
Hooniey
"miawwww!! (mau!!)"
Kucing itu mengeong keras. Mendengkurkan kepalanya ke dada Heeksa, tanda ia nyaman dengan Heeksa. Walau tak paham bahasa kucing, Heeksa setidaknya tau kucing itu ingin ikut bersamanya pulang ke rumah
Sesampainya di rumah, Heeksa segera memberi kucing itu handuk. Lalu mengiringkan bulu bulu lembut itu dengan hair dryer miliknya.
Heeksa
"empuss, tidurnya di sini dulu yaa??. Besok kita beli tempat bobo buat kamu"
Ucap Heeksa lembut sembari menyiapkan Kotak kardus kecil dengan handuk hangat di dalamnya. Layaknya paham apa yang Heeksa maksud, kucing putih itu meloncat dari kasus ke arah kardus yang sudah Heeksa siapkan. Kucing kecil melakukan peregangan dengan jari jarinya, mendengkur pelan lalu melingkarkan tubuhnya untuk tidur
Heeksa yang gemas menahan niatnya untuk mengganggu kucing kecilnya
Heeksa
"Kalo tau kucing bakal kaya gini gw pelihara kucing aja dari dulu"
Heeksa
"empuss, kamu minum susu aja ya??. Jam segini ga ada pet shop yang buka syng..."
Cap Heeksa lembut sembari menyodorkan tempat berisi susu untuk si empuss
eong si empuss panjang. Tak pikir panjang, susu yang di sediakan Heeksa segera habis begitu saja. Benar tebakan Heeksa, kucing kecil ini lapar
Heeksa
"maaf ya puss, kamu tahan dulu laper nya ya syng. Di rumah ga ada yg bisa kamu makan, besok gw janji bakal bawa kamu ke pet shop. Oke??"
Heeksa
"hahaha, ngerti lu pus?"
Kesayangan tuan
Pagi menyambut, Heeksa untuk pertama kalinya bangun pagi. Bukan tanpa sebab, ia terbangun karena si kucing putihnya yang terus mengeong dan mengganggu tidur nyenyaknya
Heeksa
"puss jangn ganggu gue dulu pus .... "
Cap Heeksa sembari terus menghindar dari jilatan kucingnya
Heeksa
"ar-ghhh, yaudah iya iya!. Ini bagunn kokk syggg .... "
Cap Heeksa langsung bangun dari tidurnya. Dengan mata yang masih berat, Heeksa mencoba untuk mengumpulkan tenaga. Ia tau jika dirinya harus mandi terlebih dahulu sebelum keluar
Keluar dari kamar mandi, Heeksa mengedarkan pandangannya. mencoba mencari keberadaan kucing kecilnya yang imut. Tapi hasilnya nihil, Heeksa yang panik segera mengecek seluruh ruangan di rumah
Heeksa
"PUSS??, KAMU DI MANA SAYANG .... UDAH MAIN MAIN NYA!!. KITA BELI MAM BUAT KAMU SEKARANG!!!"
Heeksa
"pusss .... Kamu di manaa syngg??"
Khawatir Heeksa, ia terus memanggil kucingnya. Berharap mendapat jawaban.
Suara panggilan yang tak asing untuk Heeksa, segera ia alihkan pandangannya ke arah suara. Nampak jelas kucing berbulu putih keluar dari arah dapur, menatap Heeksa heran. Kepala kucing itu miring ke kanan, sembari terus mengeong
Heeksa berlari, langsung menggendong kucing putihnya yang juga kaget. Entah kenapa, namun hati Heeksa terasa sakit saat mengira si empus menghilang
Heeksa
" kamu lain kali jawab dong pus .... Bikin takut aja kamu!!."
Kesal Heeksa sembari mengguncang guncang tubuh si kucing
Heeksa
" kebetulan, kita belum ngasi kamu nama ya??"
tanya Heeksa yang membuat kucingnya langsung diam. Eongannya yang tadinya berisik sekarang berhenti, seolah mengartikan jika dirinya ingin punya nama
Heeksa
" apa ya?, si manis aja gimana??"
Heeksa
" ..... Apaan yg bagus buat kucing, si putih mau?"
Heeksa
"eh, jangan... Simpel bngt kaya hidup gw."
Heeksa
" matanya biru, gimana kalo blue ?"
Tak ada jawaban dari kucingnya, menandakan ia tak setuju. Heeksa tepatung sejenak, mencoba memikirkan nama yang bagus untuk kucingnya
Heeksa
" madu .... honey ?, masa ia gw manggil lo madu cing. Hoon, hoon ... Hoon apa ya??"
Heeksa terus berfikir, tak mendapat jawaban dari peryanyaannya
di sisi lain si empus cuma bisa miring miring kepala, sabar menunggu nama dari heeksa
Heeksa
"hoon .... Gimana kalo Hooniey ??, cocok sma lo yg manis. Blm lagi lo kesayangan gw, ekhm ... Bisa di bilang maksudnya"
Hooniey, nama lucu itu langsung membuat si empus kegirangan. Menjilat seluruh wajah Heeksa karena senang, Heeksa yang tak bisa menolak hanya terkekeh kecil melihat aksi kucing kecilnya
Heeksa
"ㅋㅋㅋ, udah syngg ... Jngn gitu ahh"
Tak mendengar ucapan Heeksa, kucing putihnya terus menjilati wajah Heeksa
Ciuman tepat di pipi si kucing, si hooniey matung. Seolah dia paham kalo itu tadi ciuman dari tuannya, si hooniey ga ngeong lagi. Apalagi ngejilatin si Heeksa. Dia cuman diem, sambil di gendong Heeksa
Heeksa
" ciaelah langsung diem, salting lo cing ???"
Heeksa
"ㅋㅋㅋㅋㅋㅋ, bercandaa hooniey..."
Hooniey
"miawww!!, g-grrrrrr~"
Hooniey mendengkur garang, menatap Heeksa dengan kesal.
Heeksa
" suttttt, no sayang ... Ga boleh gitu, atau nnti gw b*nuh~"
Heeksa
"diem??, lu manusia atau kucing sii hoon ??. Kaya paham banget kayanya apa yg gw bilang"
Tanya Heeksa heran, sedari kemarin rasanya ia sedang berbicara dengan si kucing. Walau tak paham apa yang hooniey bicarakan, tapi setidaknya itu tak menjadi Monolog untuk Heeksa
Heeksa
"udah ah, gw mau pake baju dulu. 20 menit gw handukan doang gara gara lo cing "
Hooniey hanya diam, tak ada eongan cerewet darinya. Seolah mempersilahkan tuannya untuk berpakaian
Heeksa
"Hoonie??, kamu di mana sayang .... "
Heeksa kembali memanggil kesayangannya l
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!