Calista Queen Alexander wanita 28 tahun menatap jasad suaminya dipangkuannya,masih terekam jelas bagaimana sang suami yang rela mengorbankan nyawanya demi ditukar dengan keselamatannya.
Suami yang penyayang,posesif,dan begitu lembut hanya pada dirinya,itulah sosok Evander Niel Grisham,dimata sang istri,Calista Queen Alexander
Niel tersenyum lembut "Jangan sesali apapun yang sudah terjadi,jalani kehidupanmu dengan baik.Lanjutkan hidupmu,carilah orang yang bisa membuatmu bahagia,aku,,,aku sangat mencintaimu Queen"
Kala itu dibangunan terbengkalai ditengah hutan,Sang suami meregang nyawa,berlumuran darah akibat tiga tembakan ditubuhnya.
"Sa,,sayang,,bangunlah buka matamu,bagaimana aku bisa menjalani hidupku sedangkan kau tidak ada bersamaku?" Calista mencoba mengguncang tubuh suaminya berharap sang suami bisa bangun kembali,
"Chagiya,,,"sebuah panggilan sayang untuk sang suami,
"Niel bagaimana aku bisa melanjutkan hidupku ketika aku sudah tidak memiliki tujuan hidup,hiks,,hiks,,,"ucap Calista sambil menangis..
"Andai aku bisa mengulang waktu aku tidak akan menyia-nyiakan waktu kebersamaan kita,,"ucapnya lagi..
Rasa dendam,cinta dan kemarahan menjadi satu,hingga netranya menemukan pisau tak jauh dari tempatnya bersimpuh,,dia pun mengambil pisau tersebut dan menancapkannya ke dada kirinya.
"Niel tunggu aku,aku akan membawa cinta dan dendam kita ke neraka,,,"
Calista memeluk jasad suaminya,dia semakin menekan pisau yang tertancap dijantungnya,berharap bisa bertemu kembali dengan sang suami tercinta,,
dia tidak melarikan diri seperti keinginan Niel,,
Bertahun-tahun dirinya mengharapkan kasih sayang dari keluarga nya,namun kekecewaan yang didapatnya.Hanya karena kelicikan saudara angkatnya merebut semua kebahagiaannya,
Bahkan tunangan yang harus menikah dengannya juga membencinya.
Tetapi setahun ini merupakan masa-masa yang begitu berharga baginya. Bagaimana impian masa depannya? Hanya ingin hidup bahagia bersama Niel.
Namun kebahagiaan itu tidak bertahan lama,karena keserakahan saudara angkat dan orang-orang yang terlibat dengan kematian suaminya.
Perlahan tubuhnya lemas karena terlalu banyak mengeluarkan darah.Calista mendekap tubuh suaminya.
"Jika aku bisa mengulang waktu,aku tidak akan membiarkanmu mati.."bisiknya pada suaminya.Sepasang suami istri yang meninggal diusia 28 tahun.
Calista yang berharap menyusul sang suami ke neraka akan tetapi takdir berkata lain,
"Eugh,,,kepalaku sakit sekali,"lenguhnya,,perlahan dia membuka matanya,mencerna apa yang sedang terjadi,
Calista mengingat terakhir dia berada digedung terbengkalai tetapi kenapa sekarang berada dibilik toilet.Calista masih belum bisa mencerna apa yang sebenarnya terjadi,kenapa dia tidak pergi ke neraka bertemu sang suami,tetapi malah berada di toilet.
Apakah dia tidak diterima dineraka?tetapi dia juga sadar tidak mungkin dia diterima disurga,tetapi kenapa dia ada ditoilet,apakah sebegitu rendah dirinya hingga arwahnya gentayangan ditoilet.pikirannya masih berkecamuk memikirkan apa yang sedang terjadi kepadanya.
"Apakah aku akan jadi hantu penunggu toilet?,tapi kenapa harus toilet coba,kenapa gak jadi hantu rumah kosong atau hantu rumah sakit,kenapa harus hantu toilet? "gerutu Calista
Setelah beberapa saat dia ingin berdiri dan keluar dari bilik toilet dengan cara menembus pintu,tetapi bukannya bisa langsung keluar Calista malah merasa keningnya terasa sakit karena kepentok pintu,
"Aku gak bisa tembus pintu,apakah itu berarti aku masih hidup?"Calista berfikir sejak "apakah aku bertransmigrasi seperti dinovel / drama?"Calista cepat-cepat keluar guna untuk mencari cermin karena ingin memastikan apakah benar dirinya transmigrasi.
Namun setelah melihat pantulan dirinya dicermin dia langsung shock,bagaimana tidak,bukannya dia bertransmigrasi seperti dinovel/drama,tetapi dirinya mengulang waktu ke masa SMA nya dulu,
"Aku mengulang waktu ke masa SMA ku?"Calista masih menatap pantulan dirinya dicermin toilet."Kalau aku masih SMA berarti aku belum bertemu dengan Niel,aku harus memastikan sekarang aku berada ditahun berapa?"Calista berbicara didepan cermin.
Calista bergegas keluar dari toilet guna mencari ponselnya,untuk memastikan dia mengulang waktu berapa tahun.
Setelah beberapa lama mencari ruang kelasnya yang ternyata sudah sepi tidak ada satupun siswa disana,dia segera menuju bangkunya,guna mengambil ponsel dan tasnya.
"Aku mengulang waktu 10tahun,berarti sekarang aku baru naik kelas 12" Calista bertekad untuk mengubah masa depan agar tidak terulang kejadian naas yang menimpanya.
Calista segera berlari keluar karena waktu sudah malam,dia harus segera pulang,dia ingin segera bertemu dengan orang tua dan kakak-kakaknya.
Dia mengingat kalau dia masih di SMA berarti keluarganya masih utuh,kakak-kakaknya masih hidup dan orang tuanya masih sehat.
Dikehidupan sebelumnya saat Calista umur 22tahun kakak pertamanya Christian Alexander mengalami kecelakaan mobil yang mengakibatkan kakaknya meninggal ditempat.
Ketika Calista 25tahun kakak keduanya Calvin Alexander masuk rehabilitasi karena kecanduan narkoba dan setelah beberapa bulan masuk kerehabilitasi kakaknya kedua ditemukan meninggal ditoilet karena overdosis.
Karena terlalu memikirkan nasib kakak-kakaknya mengakibatkan kesehatan kedua orang tuanya menurun lambat laun.
Calista yang awalnya tidak ingin terjun ke perusahaan keluarga karena dia merasa kurang mampu untuk mengelola perusahaan,tetapi melihat keadaan papinya Felipe Alexander yang semakin terpuruk maka mau tidak mau harus siap menggantikan papinya.
Tetapi Calista tidak menyadari akan badai yang akan memporak porandakan keluarganya,yang diakibatkan saudara angkatnya Bella alexander yang tidak terima dengan keputusan sang papi,
Bella yang selalu iri dan ingin merebut semua yang dimiliki Calista termasuk tunangannya,Bella sangat marah kala mengetahui bahwa Calista yang akan menjadi penerus perusahaan.
Bella yang selama ini suah menyingkirkan satu persatu pewaris alexander,tidak ingin usaha nya berakhir sia-sia.
Bella ingin semua harta warisan jatuh ketangannya,dan setelah semua jatuh ketangannya maka dia akan membunuh semua orang anggota keluarga Alexander.
Tetapi Bella tidak bisa terburu-buru untuk membunuh keluarga Alexander karena dia tidak ingin ada orang mencurigainya,maka dari itu Bella bertindak pelan-pelan.
Namun dikehidupan ini Calista yang mengetahui rencana Bella dari kejadian tang terjadi dikehidupan pertamanya,Bella yang ingin membunuh keluarganya dan mewarisi seluruh kekayaan keluarganya menjadi semakin dendam dan ingin rasanya mencabik-cabik tubuh Bella dan orang-orang yang terlibat dengan konspirasi tersebut.
Akan tetapi Calista tidak bisa langsung menghabisi Bella,Calista harus menyusun rencana dan memperkuat diri dan kekuasaannya bila ingin menghancurkan Bella dan antek-anteknya.
Calista mengingat dulu semasa sekolah SMA dia selalu dibully oleh Bella and the genk yang diketuai Sella anak kepala sekolah.
Akan tetapi Calista tidak bisa mengadu kekeluarganya.Karena,semenjak Bella masuk kerumah keluarga Alexander posisi Calista seakan menjadi anak pungut.
Keluarga Calista termakan kebohongan yang diciptakan Bella kecuali kakak pertamanya,sehingga orang tua dan kakak kedua Calista sangat percaya apapun yang diceritakan Bella tentang keburukan Calista,
Calista bertekad untuk langkah pertamanya dia harus merebut kembali kepercayaan keluarganya.
Setelah 30 menit perjalanan pulang kerumah,saat sampai rumah bukannya disambut hangat atau kekhawatiran dari orang tuanya tetapi malah kemarahan sang papi yang meledak-ledak tanpa mau mendengar penjelasan Calista terlebih dahulu,
Sedangkan Bella yang duduk disamping maminya diam-diam tersenyum karena hasutannya berhasil membuat Calista dimarahi orang tua.
Sang mami hanya bisa diam tidak memarahi tetapi juga tidak membela,
"kakak aku sangat khawatir karena kakak sampai malam belum pulang makanya aku menceritakan kemana kakak pergi,maaf sudah mengingkari janjiku kepada kakak tadi sore,tolong maafkan aku kak jangan marah padaku aku hanya khawatir kepada kakak hiks hiks"Bella yang pura-pura peduli mengluarkan air mata kadalnya,,eh buaya maksudnya
"Calista kamu makin hari tidak bisa makin baik kelakuanmu,malah makin menjadi,mau jadi apa kamu nanti"bentak sang papi
Mami hanya memandang sendu putrinya,
"Mulai besok kamu papi hukum uang jajan papi stop selama seminggu,sekarang kamu pergi kekamar bersihkan diri lalu tidur" begitulah sang papi selalu menghukum Calista tanpa mau mendengar penjelasan dulu dari putrinya,
Setelah Calista naik keatas baru beberapa langkah ditangga,dia berpapasan dengan kakak keduanya
Calvin,
"kamu makin hari makin liar,menjijikan" sarkasnya
Calista yang sudah lelah dan merasa sakit sekujur tubuh tidak ingin memperpanjang masalah dia hanya menatap kakaknya lalu melewatinya begitu saja.
"Dasar adek gak ada sopan santun,ketemu kakaknya diem aja"gerutunya.
Calista yang sudah sampai kamar segera kekamar mandi guna berendam dan menyusun rencana pembalasan buat si medusa.
Ketika berendam dia lagi-lagi teringat dengan sang suami Niel kira-kira bagaimana keadaannya sekarang.
Setelah lama berendam,Calista segera membilas badannya,dan segera istirahat karena besok ada misi pertama merebut kembali kepercayaan keluarga.
Keesokan pagi Calista sudah bangun pukul 05.00 dia bersiap-siap untuk joging.Calista harus meningkatkan kekuatan fisiknya terlebih dahulu agar bisa melawan para medusa and the genk.
Setelah joging dihalaman.Calista langsung menuju kamar untuk ganti baju rumahan,karena dia ingin memasak sarapan untuk keluarganya.
Calista dulu dikehidupan pertama pernah ikut les memasak guna untuk meraih hati tunangannya,teapi pada akhirnya sang tunangan meninggalkannya lebih memilih menikahi medusa dari pada dirinya.Tetapi sekarang dia bersyukur karena pengalaman memasak dari kehidupan pertamanya bisa dia pakai sekarang.
Ketika Calista masuk dapur para pelayan saling melirik mereka semua heran untuk apa nona mudanya masuk dapur pagi-pagi sekali,begitulah pemikiran mereka semua.
"Selamat pagi semua,har ini biar aku yang membuat sarapan,silahkan kalian lanjutkan pekerjaan kalian,tidak perlu menghiraukan aku,cukup aku minta 1 pelayan untuk membantuku" Calista menyapa mereka semua dengan ramah dan ceria,berbeda dengan kebiasaannya yang selalu menunduk takut dan pendiam.
"Selamat pagi nona muda,"jawab mereka serempak.
Bibi koki melangkah maju guna untuk menanyakan kepada nonanya akan memasak apa agar bisa menyiapkan bahan-bahannya.
"Nona akan memasak apa biar bibi siapkan bahannya terlebih dahulu,"ucap sang bibi koki.
"Yang lain bubar lah,biar aku dan bibi yang didapur" ucap Calista kepada pelayan yang lain yang masih bengong didapur.
"Bi aku ingin masak nasi goreng seafood,tumis sayur dan grill salmon dan roti bakar,bibi tolong siapkan bahan-bahannya setelah itu kita cuci brrsama supaya cepat selesai" perintahnya kepada bibi koki
"Baik nona,"bibi yun segera mengeluarkan bahan-bahan dari kulkas dengan cepat.
Setelah beberapa saat memasak akhirnya semua masakan jadi tinggal menghidangkan ke meja makan,
"Bi tolong hidangkan separuh yang kita masak tadi,nanti yang lain buat bibi dan pekerja lain,
oh iya bi tolong siapkan juga bekal roti bakar yang sudah ku buat tadi 2lembar dan potongkan buah apel,karena aku akan segera berangkat pagi karena ada piket"ucap Calista dan dia segera berlari ke kamar guna bersiap ke sekolah.
"Baik nona,terima kasih banyak" Bibi yun tersenyum bahagia melihat sikap nona mudanya yang ceria tidak seperti biasanya yang selalu murung
"Semoga nona selalu sehat dan ceria seperti sekarang," Doa bibi yun tulus,karena dari sekian pekerja dirumah itu,bibi yun yang paling lama bekerja dirumah keluarga Alexander.
Setelah selesai bersiap Calista segera turun karena dia harus berjalan kaki 15menit dari rumah menuju halte,dan 15menit perjalanan naik bus,karena dia masih dihukum tidak diberi uang jajan jadi harus berhemat,untung dia masih ada uang didompetnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!