NovelToon NovelToon

Geng Pelangi

Perkenalan Tokoh

Sissy, Amira, Yoan dan Zizi adalah 4 perempuan yang bersahabat. Ini adalah kisah terbentuknya geng Pelangi.

Mereka berempat saat ini duduk di kelas 2 di SMA Pratama di Malang.

Sissy, Rissya Kamalia, adalah anak bungsu dari 3 bersaudara.

Papanya, Ardhi Suryadi bekerja di PTPN di Surabaya. Mamanya, Yani Rachmawati, hanya Ibu Rumah Tangga. Kakaknya Arya Wardhana, atau biasa dipanggil A Arya, kuliah semester akhir di salah satu universitas Swasta di Malang. Kakak keduanya Rosita Maharani, biasa dipanggil Teh Ochy, Kuliah semester 1 di salah satu universitas negeri di Bogor.

Amira Kurniawati atau biasa dipanggil Amira, anak sulung dari 2 bersaudara. Bapaknya, Sumantri, bekerja di Perhutani Malang dan Ibunya, Rahayu, membuka usaha jahit dirumahnya. Sedangkan adiknya Rangga Maulana, kelas 1 di SMK jurusan otomotif di Malang.

Yoan Erdiana adalah anak bungsu dari 4 bersaudara.

Ayahnya, Bambang Setiono, bekerja di Kejaksaan Negeri Malang dan Mamanya, Sundari, Ibu Rumah Tangga. Kakaknya yang pertama, Yulia Saputri, sudah lulus kuliah dan bekerja di bank swasta di Malang. Kakak keduanya, Yogie Baskoro, bekerja di Semarang. Kakak ketiganya, Yenny Pratiwi, Kuliah semester 3 di Universitas Negeri di Malang.

Zivana Dyan Aurora atau biasa dipanggil Zizi, adalah anak sulung dari 2 bersaudara. Papinya, Edwin Santoso, bekerja di perusahaan Air BUMN di Malang, dan Maminya, Lianawati, hanya Ibu Rumah tangga biasa. Adiknya Zidan Fajar Anggara, masih duduk di bangku SD kelas 5.

Persahabatan mereka bermula ketika mereka mengikuti ekskul yang sama yaitu ekskul teater. Dan secara kebetulan ternyata mereka berempat tinggal di komplek perumahan yang sama, Griya Pelangi. Tetapi karena berbeda blok jadi mereka tak pernah bertemu, apalagi Sissy yang baru pindah ke perumahan itu sekitar 2 tahunan. Sissy tinggal di blok G, di sebelah barat perumahan itu. Zizi dan Amira tinggal di blok A, di sebelah Utara Perumahan itu. Dan Yoan tinggak di blok E, bagian tengah peeumahan itu. Hal itulah yang makin mendekatkan mereka.

Saat kelas 1, Sissy mengikuti ekskul Paskibra. Di sanalah dia mengenal Yoan, yang sama-sama ikut ekskul Paskibra. Sissy dan Zizi saling kenal saat mereka masih bergabung di ekskul Cheerleader. Setelah itu mereka sama-sama keluar dari ekskul cheerkeader dan Sissy gabung dengan ekskul dance. Sedangkan Zizi memutuskan untuk ikut dengan ekskul teater. Disinilah Zizi bertemu dengan Yoan yang sama-sama ikut ekskul teater sejak awal.

Sedangkan Zizi dan Amira sudah sering bermain bersama sejak SD karena rumah mereka memang lumayan dekat, di blok yang sama, hanya beda 1 gang aja. Beda lagi dengan Yoan, yang meskipun keluarganya sudah lama tinggal di komplek itu, tetapi Yoan memilih bersekolah SMP di rumah neneknya di Singosari.

Zizi dan Yoan sudah mengikuti ekskul teater sejak kelas 1 sedangkan Sissy dan Amira baru bergabung saat kelas 2, saat mereka sekelas dan duduk sebangku.

Akhirnya mereka sering berangkat dan pulang sekolah bareng. Sissy dibonceng oleh Amira, dan Zizi berboncengan dengan Yoan. Terkadang Zizi pun membawa mobilnya ke sekolah.

Masa - masa SMA yang sangat indah diselingi dengan kekonyolan khas remaja di era 2000an.

Sebenarnya mereka tak sengaja membentuk sebuah Geng. Tapi karena saat itu sedang hits Geng cewek ala AADC, maka Geng mereka, Geng Pelangi, akhirnya cukup dikenal di sekolahnya. Terutama karena mereka sering kompak memakai barang yang sama. Nama Pelangi sendiri terinspirasi dari nama komplek perumahan mereka dan warna favorit mereka yang seperti warna pelangi.

Banyak yang sirik dan iri dengan kekompakan mereka. Bahkan ada beberapa yang terang-terangan ingin memecah Geng Pelangi. Berbagai konflik pun menghiasi masa SMA mereka. Perbedaan karakter di antara mereka pun ikut mewarnai konflik dalam persahabatan mereka.

Sissy si Introvert tapi tegas, Penyuka warna biru.

Amira Si Kalem nan feminim, Penyuka warna merah.

Yoan si Tomboy yang pintar, Penyuka warna ungu.

Zizi si Imut yang selalu ceria, Penyuka warna kuning.

Seperti warna Pelangi, perbedaan itu juga yang akhirnya menyatukan mereka dalam sebuah persahabatan. Mereka ingin seperti Pelangi yang terdiri dari beberapa warna berbeda tetapi selalu memberikan keindahan setelah hujan. Ya , mereka ingin, meskipun sedang ditempa masalah tetapi mereka akan selalu bahu membahu menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi.

Teman rasa saudara, istilah itulah yang tepat disematkan untuk mereka berempat.

Bahkan masing - masing dari mereka pun sudah akrab dengan keluarga yang lainnya.

Akan banyak cerita menarik mengenai kehidupan remaja mereka. Mulai dari Cinta, pendidikan bahkan keluarga. Bagaimana cara mereka menyelesaikan masalah tanpa merusak persahabatan mereka.

Selamat membaca teman-teman 😊😊

Diklat OSIS

Hari ini diklat OSIS di SMA Pratama. Selain Yoan dan Amira yang memang sudah pengurus OSIS sejak Kelas 1. Kali ini Sissy dan Zizi pun ikut bergabung di kepengurusan OSIS. Sissy yang menjabat sebagai ketua ekskul dance dan Zizi sebagai Bendahara di Ekskul Teater terpilih untuk menjadi pengurus OSIS periode ini. Tentu aja Amira dan Yoan tetap menjadi pengurus OSIS. Panitia nya kali ini adalah siswa kelas 3 yang menjadi pengurus OSIS periode sebelumnya.

Mereka akan melaksanakan diklat OSIS di Pujon selama 3 hari 2 malam.

"Kamu hati-hati disana ya De." Mama berpesan pada Sissy sebelum berangkat. Sissy selama ini tidak pernah pergi lama sendirian dari rumah hingga berhari - hari. Karena ini tugas dari sekolah, Mama pun terpaksa melepas Sissy dengan berat hati.

"Iya Ma. Ade pasti baik-baik aja kok." Jawab Sissy.

Tak lama terdengar mobil Yoan datang menjemput.

Mereka berempat berangkat ke sekolah diantar oleh Ayah Yoan.

Ketika mereka sampai sekolah ternyata baru sedikit yang datang. Merekapun memilih menuju kantin dulu untuk mengisi perutnya.

"Hai Si, Zi, Ra, Yo." Sapa Adi, ketua ekskul teater.

"Hai Di. Makan dulu sini." Jawab Yoan mengajak Adi duduk bersama mereka. Amira yang memang sedikit naksir Adi menyikut perut Yoan.

"Apaan si Yo. Kok malah diajak duduk bareng." Bisik Amira pada Yoan.

"Nyantei aja Ra. Siapa tau jodoh sama kamu. Hehehe." Jawab Yoan pelan.

"Hayo. Kalian ngomongin aku ya." Kata Adi sambil duduk di bangku samping mereka.

"Geer aja kamu." Yoan ngeles dengan cueknya. Sedangkan Amira malah erlihat gugup karena Adi duduk tepat di sampingnya.

"Ra, kamu pesen apa? kok kayaknya enak tuh." Adi menunjuk mangkok Amira yanh isinya tinggal separuh.

"Oh ini, ini, batagor kuah." Jawab Amira gugup tak berani menatap Adi.

"Yawda aku pesen itu juga ah." Adi segera menuju ke tempat penjual batagor.

"Jangan grogi gitu Ra. Ntar malah ketauan kalo kamu naksir dia." Ledek Zizi sambil tersenyum melihat tingkah sahabatnya itu.

"Kalian ini. Siapa juga yang naksir." Amira masih berusaha ngeles.

"Keliatan kali Ra." Sissy menjawab dengan gregetan.

"Iya deh. aku diem aja biar gak grogi." Amira menyelesaikan kalimatnya beryepatam dengan Adi yang kembali membawa mangkok batagor kuahnya.

Bis berangkat menuju Pujon. Ada sekitar 36 pengurus baru dan 4 orang panitia. Total ada 40 orang di Bis itu. Sebagian panitia lainnya menyusul dengan sepeda motor dan mobil pribadi. Sissy duduk dengan Amira dan di sebelahnya Zizi duduk dengan Yoan. Mereka hanya terpisah oleh jalan di tengah.

Setengah jam kemudian mereka pun samke di lokasi diklat. Sebuah Villa dengan halaman yang luas. Ada 3 bangunan disana.

"Oke. Kita berkumpul dulu untuk pembagian kamar." Kak Bobby sebagai ketua panitia memberikan pengumuman. Semuanya langsung mendekat dan berbaris di depan Kak Bobby dan Kak Tari, panitia diklat OSIS.

"Peserta perempuan menuju villa disebelah kanan. Peserta pria menuju villa sebelah kiri." Kak Tari mengumumkan.

"Tau kenapa perempuan di sebelah kanan? Coz women always right." Canda Kak Bobby disambut riuh oleh peserta diklat.

"Kalian silahkan menuju ke Villa masing-masing." Kak Tari membubarkan kerumunan itu.

Sissy dan sahabatnya menuju ke villa mereka.

Ruangan itu terdiri dari 2 kamar besar dengan matras di sudut ruangan. Selain itu ada 2 kamar mandi.

"Kita di kamar pertama aja gaes." Kata Zizi membawa barangnya masuk ke kamar pertama.

Karena peserta peserta perempuan jumlahnya 20 maka setiap kamar diisi 10 orang. Yoan sudah mengambil matras dan menyimpan barang mereka di pojok dekat jendela. Sissy, Zizi dan Amira pun mengikuti Yoan ke dekat jendela. Sambil menunggu kumpul lagi mereka duduk mengobrol.

"Ra, kamu deketin tuh si Adi mumpung lagi diklat gini." kata Zizi sambil tiduran di paha Yoan.

"Gak mau ah. Malu." Jawab Amira dengan muka merah.

"Masa gitu aja gak berani." Sindir Yoan sambil menyingkirkan kepala Zizi dari pahanya.

"Gak tau ah." Amira memilih diam.

"Kalo aku tuh ngincer Mas Bagus, yang tinggi pake kacamata." Kata Zizi sambil menegakkan tubuhnya.

"Siapa? " Tanya Yoan.

"Aku lah. Zizi." Jawab Zizi dengan pede.

"Yang nanya.. Ea.. " Ledek Yoan sambil berlari keluar kamar.

"Sialan." Zizi langsung berdiri mengejar Yoan.

Meninggalkan Sissy dan Amira disana.

"Nyantei aja Ra. Gak usah terlalu agresif." Sissy menepuk pelan paha Amira.

"Iya Si. Aku gak mau kalo sampe ketahuan suka duluan." Kata Amira lagi.

"Iya. aku paham kok. Kalo ada apa-apa cerita aja sama aku." Sissy meyakinkan Amira sambil tersenyum manis.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Siang hari setelah makan siang, dilakukan upacara pembukaan. Setelah itu mereka dilakukan pembagian grup. Ada 6 grup dengan anggota masing-masing 6 orang. Sissy kebetulan satu grup dengan Amira di grup Komodo. Anggota grup komodo yang lain adalah Adi, Erfan, Agus dan Mita.

Zizi ada di grup Macan, sedangkan Yoan di grup Rajawali. Tugas pertama mereka adalah membuat yel-yel untuk grupnya. Setelah itu mereka berkumpul di lapangan untuk mendengarkan materi 'kepemimpinan'. Setelah adzan Ashar mereka istirahat sebentar hingga magrib. Setelah Shalat magrib berjamaah dan makan malam, acara dilanjutkan dengan materi 'public speaking'. Jam 9 malam acara pun selesai.

Mereka bersiap untuk tidur.

"Capek banget deh hari ini. Aku langsung tidur aja, besok lagi mandinya." Yoan merebahkan badannya di matras.

"Dasar jorok." ejek Zizi sambil membawa handuk menuju kamar mandi. Amira pun mengikutinya.

"Kamu gak mandi Si?" Tanya Yoan pada Sissy yang masih diam di tempat.

"Ntar cuci muka aja. Tadi sebelum magrib kan udah mandi. Ntar luntur kalo mandi sering-sering. Hehehe." Jawab Sissy.

"Ntar bareng deh cuci mukanya." Yoan mengambil anduk dan sabun mukanya.

"Oke." Sissy menyatukan jempol dan telunjuknya membentuk huruf O.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Haru kedua mereka dibangunkan jam 4 pagi untuk sholat subuh berjamaah dilanjutkan senam pagi.

Setelah sarapan mereka bersiap untuk materi PBB. Sissy sengaja tidak mandi dulu biar menghemat waktu.

"Dasar jorok kalian berdua." proyes Zizi ketika tau Sissy dan Yoan hanya cuci muka saja.

"Ntar juga keringetan Zi. Sekalian siang aja mandinya." Sissy beralasan.

"Terserah deh." Zizi berlalu meninggalkan mereka.

Setelah acara PBB, mereka dipersilahkan istirahat sampai waktu makan siang dan dhuhur. Setelah itu acara dilanjutkan lagi dengan Materi 'Tugas dan tanggung jawab pengurus OSIS'. Materi kali ini berlangsung lama karena diisi dengan tanya jawab juga.

Setelah sholat magrub berjamaah, acara dilanjtkan dengan Api unggun yang menampilkan kreasi seni dari tiap grup. Acara api unggun malam itu benar-benar meriah.

Grup pertama yaitu grup Gajah menampilkan akapela. Grup kedua yaitu grup Kobra menampilkan modern dance. Grup ketiga, grup Komodo, grupnya Sissy menampilkan Mini kabaret. Grup Macan menampilkan akapela. Grup Rajawali menampilkan seni bela diri. Terakhir grup Singa menampilkan Mini kabaret juga. Akhirnya acara selesai tepat di jam 10 malam. Semua peserta bersiap untuk istirahat sejenak karena tepat jam 12 mereka harus berkumpul lagi untuk jurit malam.

Seperti apakah acara jurit malam itu berlangsung? Apakah cukup mencekam?

Dukung terus author ya. Jangan lupa like dan comment.

Makasih 🙏🙏🙏

Bersambung

Jurit Malam

Acara jurit malam dimulai pukul 12 malam. Satu persatu grup diberangkatkan untuk menyelesaikan misi yang diberikan oleh panitia. Dimulai dari Grup Gajah hingga grup terakhir Grup Singa.

Setiap grup hanya diberikan bekal 2 buah senter, sebuah buku stempel kegiatan dan peta buta yang berisi petunjuk untuk menuju pos 1. Jam setengah 1 grup Komodo berangkat. Amira yang memang penakut menempel erat ke Sissy yang kebagian bawa senter. Adi, sang ketua grup berjalan paling depan memandu mereka semua menuju pos 1. Sepanjang jalan terlihat beberapa penampakan hantu seperti pocong, kuntilanak yang Sissy yakini semuanya adalah panitia yang menyamar.

"Si, itu apa yang putih-putih." Amira berbisik di telinga Sissy sambil menunjuk ke arah kanannya.

"Sstt. Gak usah dilihat. Kamu fokus aja liat ke depan." Sissy coba mengalihkan perhatian Amira dari 'hantu-hantu' yang ada.

Tak butuh waktu lama, mereka pun tiba di pos 1. Mereka diharuskan menjawab beberapa pertanyaan dari panitia. Setelah berhasil menjawab semua pertanyaan mereka diberi selembar kertas lagi dan melanjutkan perjalanan ke pos 2. Lagi-Lagi sepanjang perjalanan hanya terdengar suara jangkrik dan bayangan-bayangan putih yang bergelantungan di pohon. Sissy hanya bisa membaca ayat kursi dan surat pendek dalam hati.

Perjalanan menuju pos 2 cukup sulit karena mereka harus berhati-hati melewati pematang sawah yang kanan kirinya dipenuhi lumpur.

Salah langkah sedikit aja mereka bisa tercebur.

"Hati- hati ya rek. Lihat kanan kiri, jangan sampe jatuh ke lumpur." Adi memperingatkan teman-teman satu grupnya. Benar saja tak lama kemudian Mita, anak kelas 1, terpeleset ke lumpur.

"Aduh.. Tolong." Teriak Mita. Sayangnya Agus dan Erfan yang berada di belakang Mita tak sempat menarik tangan Mita agar tak terjatuh.

"Kan udah aku bilangin hati-hati." Adi sedikit kesal dengan Mita.

"Maaf Kak. Tadi kakiku terpeleset." Mita menjawab sambil menunduk.

"Kalian juga kenapa gak langsung narik Mita?" Kini Adi memarahi Erfan dan Agus.

"Kita telat kan nariknya tadi." Jawab Agus mewakili Erfan.

"Ya udah sih Di. Sekarang kita harus gimana? Kita cari air bersihin kakinya Mita ya." Sissy coba meredakan amarah Adi.

"Iya udah. Kita cari air di depan. Untung aja tadi yang masuk cuma kaki nya aja." Adi kembali memimpin perjalanan mereka.

Dibelakang Mita, Agus dan Erfan hanya bisa berjalan sambil tertunduk.

Setelah sampau diujung pematang sawah, mereka menemukan pancuran air.

"Udah sekarang dibersihkan dulu kaki dan sepatunya." Sissy membantu Mita untuk membersihkan kakinya.

"Iya Mbak." Mita langsung membersihkan kaki dan sepatunya.

"Ini Di, minum dulu." Amira menawarkan minuman ke Adi.

"Makasih ya Ra." kata Adi sbil menerima botol minymdari tangan Amira. "Semoga kita sampai tepat waktu ya."

"Usah Sih gak mikirin itu. Yang penting semua selamat." Sissy kasian dengan Mita yang dari tadi diomeli Adi.

"Si, aku pengen cerita." Bisik Amira ke Sissy ketika mereka mulai melanjutkan perjalanan lagi.

"Nanti aja Ra. Selesai jurit malam." kata Sissy yang dibalas dengan anggukan oleh Amira.

Mereka pun sampai di pos 2. Di pos 2 mereka diharuskan untuk menjawab pertanyaan - pertanyaan lagi. Untungnya kakakpanitia tidak mempertanyakan celana Mita yang penuh dengam lumpur. Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju pos 3. Selama perjalanan menuju pos 3 mereka diharuskan mengumpulkan 5 bendera hijau yang tersebar di sebuah taman bunga.

"Aku dapat 1 Di." Sissy berteriak pada Adi.

"Aku juga dapat 1 Kak." Erfan vmberteriak dari arah lain.

Harus benar-benar teliti karena disana juga tersebar bendera warna lain milik kelompok yang lain.

Setengah jam kemudian akhirnya mereka berhasil mengumpulkan 5 bendera hijau. Mereka pun menuju pos terakhir yaitu pos 4 yang berada diujung taman itu.

"Baiklah. Semua bendera lengkap dan benar warnanya. Kalian silahkan lurus menyusuri jalan ini dan kembali ke villa." Kata panitia memberikan arahannya.

Akhirnya mereka sampai di gerbang villa 10 menit kemudian. Sissy melirik jam dan ternyata itu sudah jam 2 pagi. Pantas aja kaki ini terasa pegal dan badannya lelah. Mereka disambut oleh panitia yang sudah menyiapkan segelas teh manis hangat untuk mereka.

"Gak ada kopi nya nih Kak." Adi bertanya ke kakak panitia yang paling cantik itu.

"Ngelunjak deh kamu Di. Udah nikmati aja." Balas Yanti, si kakak pantia cantik.

Grup Komodo memilih berkumpul di deoan teras villa cewek sambil menunggu grup yang lain datang.

Tepat jam 3 semua grup akhirnya sudah menyelesaikan jurit malam mereka.

Akhirnya pengumuman dari panitia mengenai grup yang memperoleh skor tertinggi dalam jurit malam yaitu grup Komodo. Sissy, Amira dan teman segrup nya berteriak senang. Tak sia-sia pengorbanan Mita, yang samoai terpeleset ke lumpur, akhirnya mereka bisa jadi yang terbaik di jurit malam kali ini.

Setelah itu akhirnya mereka diperbolehkan istirahat, mempersiapkan fisik untuk acara besok yaitu outbond.

"Si, aku mau cerita." kata Amira ketika mereka jalan menuju villa.

"Oh iya. Apaan Ra?" Sissy teringat kembali ucapan Amira yang tadi belum disampaikan.

"Aku gak jadi suka sama Adi. Ilfil banget deh liat dia marah-marah kayak tadi." Kata Amira sambil memasang ekspresi jijik.

"Yang bener Ra?" Sissy tak percaya dengan perubahan sikap Amira.

"Iya beneran Si. Males kalo punya pacar pemarah gitu." Jawab Amira lagi.

"Ya, terserah kamu aja." Sissy mengambil handuk dan sabun mukanya.

Keesokan harinya acara outbond berlangsung hingga pukul 11 siang. Kali ini grup Gajah yang mendapat predikat tercepat. Setalah itu mereka kembali ke villa untuk makan siang, sholat dhuhur dan berkemas untuk pulang. Sebelum pulang dilakukan serah terima jabatan sekaligus pelantikan pengurus OSIS baru yang dihadiri oleh kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.

Pelantikan berlangsung penuh haru. Siswa kelas 3 merasa berat untuk melepaskan jabatan mereka kepada adik kelasnya sedangkan siswa kelas 2 merasa bangga untuk mengemban tugas barunya. Pengurus inti maju ke depan untuk secara simbolis menerima serah terima jabatan.

Yoan terpilih sebagai Bendahara 2 menggantikan Mbak Yuni, kelas 3 IPA 2. Amira sebagai ketua Bidang Kesenian.

Sedangkan Sissy tergabung sebagai anggota bidang bela negara dan Zizi anggota bidang kesenian. Akhirnya setelah acara pelantikan selesai, mereka pun pulang ke rumah masing-masing.

"Akhirnya selesai juga acaranya." Amira berucap penuh syukur.

"Iya nih badanku udah kaku semua. Kangen tidur di kasur empuk." Yoan merenggangkan tubuhnya yang kaku karena tidur di matras tipis.

"Kamu mah kaku bukan karena tidur di matras tapi karena gak mandi." Ledek Zizi.

"Sama dong brarti dengan Sissy." Yoan tak mau dipojokkan sendirian.

"Biarin aja. Yang penting masih manis." Jawab Sissy cuek.

Mereka pun tertawa dengan lepas.

Sissy dan keempat sahabatnya turun didepan komplek perumahan mereka, yang kebetulan dilewati oleh bis.

Disana mereka sudah dijemput oleh keluarga masing-masing.

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!