NovelToon NovelToon

Lihat Aku

Awal mula.

Tinn-tinn

Suara klakson mobil mengagetkan Fikah, "Astagfirallah halazim, "Ujar Syafiqah memegang dadanya kaget..

"Ayo masuk, nanti kamu keburu telat, loh. "

"Loh, katanya gak bisa anter aku?..

"Aku belain nih, buat anter kamu, ayo buruan, setelah aku anter kamu, aku harus balik kampus lagi..."Ujar Fagan kekasih Fikah..

Fagan adalah kekasih Syafiqah, mereka berpacaran semenjak menduduki bangku SMA, Fagan dan Fikah dulu kuliah bersama mengambil jurusan yg sama, namun karna kekurangan biaya Fikah harus berhenti kuliah, Fikah mengalah untuk kakak dan adiknya, yg sama-sama sedang menempuh pendidikan yg sama, kakak Fikah sekarang sedang menempuh pendidikan S2 nya, dan Adik Fikah baru mendaftar di Universitas bandung. Ayah Syafiqah yg hanya penjual sate harus mati-matian membiyayai ketiga putrinya.

Syafiqah yg memiliki sifat dewasa dan penyayang mengalah untuk berhenti dari kuliahnya, Fikah lebih mementingkan kedua saudaranya untuk melanjutkan pendidikannya dan memutuskan untuk berhenti, Fikah memilih bekerja membantu membiyayai kuliah adik dan kakanya..

"Kerja yg rajin, jangan jelalatan matanya, ingat aku pria paling ganteng yg setia sama kamu, "Ujar Fagan setelah sampai di toko Roti tempat Syafiqah bekerja,

"Aaassiappp Oppa kembarannya Ma tian yu..hehehe.."Jawab Fikah dengan candaan..

Fagan hanya menggelengkan kepala saat Fikah bicara, Dia selalu menyamakan dirinya dengan aktor kesukaannya..

Fikah bekerja di sebuah toko Roti yg terkenal di kota Bandung. pukul delapan pagi sampai dengan pukul empat sore Fikah akan bekerja di toko tersebut, pada malam hari Fikah akan membantu Ayahnya berjualan Sate, Fikah wanita yg Riang tidak kenal lelah,

Sore harinya setelah bekerja Fikah pulang kerumah terlebih dahulu.untuk mandi dan istirahat sebentar, setelah sholat magrib Fikah akan menyusul Ayahnya untuk membantu berjualan..

*

*

"Asalamualaikum, Ayah..."ucap Fikah mengucapkan salam..

"Wa'alaikumsalam,Neng..kamu sudah sampai, kenapa gak istirahat saja di rumah, Neng. Ayah bisa kok jualan sendiri..

"Fikah bosen Yah kalau di rumah, mending Fikah disini temenin Ayah jualan, "Fikah pun mulai sibuk dengan menata meja menyiapkan piring dan yg lainnya, jam tujuh pembeli mulai rame, Fikah mulai sibuk mengantar, melayani, hingga tak terasa sate yg dijualnya pun habis.

"Alhamdulillah ya, Yah. malam ini rame. satenya pun sudah habis, mari kita berkemas untuk pulang "Ujarnya Riang..Sambil bernyayi riang Fikah membereskan barang-barang yg tadi di gunakan untuk berjualan.

"Iya,Neng..Alhamdulillah, semoga besok jualannya lebih rame lagi ya.."Jawab sang Ayah.

"Amiin, Yah..

"Permisi, apa satenya masih ada, Pak? "tanya Ander yg hendak membeli sate, pak Syamsul..

"Ya..Sudah habis, Nak.."Tutur Pak Syamsul Ayah Fikah.

"Wah, saya telat lagi dong, pak..dari kemaren loh saya kesini kehabisan terus, "Ujar Ander tersenyum,

"Kalau si Aa mau kebagian datangnya jangan terlalu malam, datang lebih sore lagi kesininya, "Sergah Fikah. menghampiri pria tampan yg ingin membeli satenya..

"Insyallah, Saya akan datang lebih awal besok, semoga bisa mencicipi sate pak Syamsul lagi, ya. sebelum saya kembali ke jakarta "Ujar Ander yg ingin sekali memakan sate pak Syamsul yg terkenal di bandung tersebut.

"Si Aa buka asli sini, ya,? "tanya Fikah..

"Bukan, saya disini kebetulan sedang mengurus pekerjaan, tapi saya memiliki rumah disini, kebetulan saya pernah mencicipi sate Pak Syamsul dulu, tapi setiap ingin beli selalu kehabisan, kalau tidak saya yg datang terlalu awal, "ucapnya kecewa tidak bisa memakan sate keinginannya,

"Datanglah besok lagi kesini, Nak. Saya akan sisikan untuk kamu, "tutur Pak Syamsul.

"Baik Pak terima kasih, kalau begitu saya permisi, mari mba "Ucap Ander berpamitan pada Pak Syamsul dan Syafiqah.

"Ya.., itu si babang cakep amat ya.. orang kaya emang berbeda ya, liat aja mobilnya cakep sama kayak yg bawa, "Ujar Fikah tertawa cekikikan. melihat mobil yg mulai berjalan meninggalkan kiosnya..

"Siapa yg Cakep? "Tanya Fagan yg mendengar kekasihnya memuji orang lain.

"Eh, kok kamu disini? ngapain malam-malam disini. bukannya belajar, kamu kan mau Ujian semester akhir belajar yg giat, biar dapat nilai terbaik, biar kedua orang tuamu bangga padamu, "Ujar Fikah mengalihkan pembicaraan, sekaligus menasehati kekasihnya..

"Aku udah belajar, Syafiqah Tharifah. kalau aku belajar terus yg ada otak ku malah kebalik nanti karna kebanyakan belajar, "Jawab Fagan,mencubit hidung kekasihnya.

"Sini Yah, biar Fagan bantu, "Ujar Fagan saat melihat Pak Syamsul kesulian menaikan barang ke motornya,

"Terimakasih, Nak..Sudah kalian pulang duluan sana, ini sudah malam, "Fikah lekas tidur setelah sampai, besok kamu harus bekerja lagi, "Titah pak Syamsul..

"Baik pak komandan laksanakan, Fikah bakal langsung tidur, tenang aja. "jawab Fikah..diiringi candaan , lalu naik ke mobil Fagan.

"Kah..Besok malam kita pergi kepasar malam ya, aku pengen ngobrol sama kamu masalah kuliah aku yg akan aku lanjutkan di jakarta, "Ujar Fagan

"Besok malam, ya..Sebenarnya Ibu belum begitu sehat, Ayah tidak ada yg bantuin, aku gak tega ngeliat Ayah jualan sendiri.."Jawab Fikah tak enak..

"Sekarang tuh susah banget pengen jalan sama kamu aja, memang khasanah sama teh khalizah. kemana? apa mereka tidak bisa membantu Ayah kamu untuk sementara, kamu tuh nggak lelah apa, pagi, siang, malam. bekerja terus, khalizah kan kakak kamu, harusnya dia ikut bantuin Ayah, bukan hanya tidur dan minta uang saja.."keluh Fagan yg selalu saja tidak bisa pergi membawa Fikah jalan-jalan..

"Ish kenapa kamu ngomong gitu.Teh Lizah sama, Khasanah itu, mesti berangkat pagi untuk kuliah, mana boleh bergadang, nanti pas belajar gak konsen karna ngantuk. Ya udah, nanti kita pergi, aku akan suruh Teh lizah untuk bantuin Ayah jualan besok malam, "Ujar Fikah tak enak selalu menolak ajakan Fagan.

"Gitu dong, yasudah sana turun, langsung istirahat ya, "Tutur Fagan sambil mengacak Rambut Fikah..

"Dah, "Ujar Fikah melambaikan tangannya setelah turun dari kendaraan Fagan.

*

*

Pagi harinya.

"Asalamualaikum, "Ucap Syafiqah mengucapkan salam saat memasuki toko Roti tempatnya bekerja.

"Wa'alaikumsalam, "Jawab Sunny sahabat Fikah..

"Ini kok belum pada sampai. ya, pasti masih pada tidur, Nih.."Ujar Fikah yg melihat keadaan toko masih sepi,

"Kah, nanti setelah ganti seragam, tolong cek laporan bulan ini ya, aku mau ngerjain yg lain soalnya, "Tutur Sunny manager sekaligus sahabat Fikah..

"Siap Ibu komandan, lakasanakan, "jawab Fikah, di iringi dengan candaan..

*

*

"Enak ya, jam segini baru sampai, "Tegur Fikah pada jenggala sahabatnya, yg baru sampe

"Sorry, Kah..gw telat lagi nih..macet banget " ujar jenggala beralasan..

"Sejak kapan gang di tempat mu ada kemacetan.."Seru Fikah menatap tajam kearah jenggala..

"Ok- Ok..gw kesiangan. jangan gitu dong mukanya, kelihatan seperti nenek di yg sebelah rumah gw kalau lagi marah kayak begitu, tadi gw kesiangan gara-gara alarm di kamar gw rusak, jadi gw kesiangan, "kilahnya menyalahkan alarm..

"Jika alarm yg membangunkan mu, kenapa kau tidak menyalah kan alarm hanphonemu, alasan saja kamu, ini akhir bulan, madam akan berkunjung kesini, jika madam tau kau selalu telat dia bisa memotong gajihmu nanti, "ujar Fikah mengingatkan..

"Iya, Kah...Maaf..jangan marah-marah gitu tampang lo tuh serem tau, kalau marah-marah gitu. Sunny belum datang juga, Kah? "tanya jenggala.melihat-lihat keseluruh ruangan yg napak masih sepi..

"Sudah, noh lagi nimbangin bahan, di belakang, ingat ini yg terakhir terlambat, "Ujar Fikah memberi peringataan..

"Siap ibu negara, gw janji, ini yg terakhir untuk bulan ini gw terlambat "Tutur jenggala sambil berlari ke kearah dapur...

"Ih kutu kupreettt, "Fikah mengejar jenggala untuk memberinya pelajaraan..

"Nih rasain, rasain, biar kamu kapok untuk telat lagi.."Fikah menarik telinga jenggala hingga memerah.

"Ampun bu negara, ampun..Ok, Ok nggak-nggak lagi, ampun...lepasin bu negara ini teh kuping bukan kuping-kupingan.."Ujar jenggala berusaha melepaskan tangan Fikah dari jewer menjewernya..

"Sok sekali lagi berani awas aja, aku unyel-unyel tuh kepala kamu sampe botak, mau kamu.."Ancam Fikah.

*

*

Pukul sembilan pagi mulai berdatangan tamu..

"Mba saya mau roti Croissant satu, "Ujar Ander..."Loh? bukannya mba yg jualan sate semalam ya,? "tanya Ander ramah.

"Bapak kenal saya?

"Tidak, hanya saja semalam saya ke kios mba ingin membeli sate tapi satenya sudah habis, "Ujar Ander mengingatkan Fikah..

"Oh.... ya ampun.... kenapa saya bisa lupa ya, sama si mas ganteng..Iya-iya sekarang saya ingat, "Ingatan Fikah baru konek setelah Ander mengingatkan dirinya kepada sate...dengan tersenyum riang Fikah melayani Ander...

Ivander tersenyum melihat wanita di hadapanya yg begitu riang..

"Ini, Pak. Rotinya. "Fikah memberikan Roti yg sudah di bungkus olehnya kepada Ander, "Dan ini Billnya..

"Oh, iya...Ini uangnya..

"Ini kembaliannya, terimakasih sudah berkunjung di Ariana Bakery. jangan lupa mampir kembali "ujar Fikah ramah..

*

*

"Ah ini sangat melelahkan, "Keluh Fikah merntangkan tangannya, yg terasa pegal.

"Kah, pangeran kamu udah jemput nih "Teriak Jenggala dari depan..

"Iya sebentar, "Jawab Fikah ikutan berteriak..

"Sunny, aku balik duluan, ya.."teriak Fikah..

"Iya, Kah.."jawab Sunny..

Fikah keluar dari toko roti dan langsung masuk kedalam mobil Fagan.."Apa hari ini rame? kamu terlihat begitu lelah, "tanya Fagan.

"Iya..hari ini sangat rame, ketambah Siska sama Amel gak masuk, yg melayani cuman aku sama Sunny, Jenggala bantuin di belakang. "keluh Fikah..

"Setelah aku berhasil mendapat gelar S1, aku akan mencari pekerjaan di jakarta, aku akan kuliah sambil kerja nanti, mudah-mudahan aku dapat gajih yg besar, biar aku bisa melamar kamu secepatnya.."Ujar Fagan, tak tega melihat Fikah harus bekerja dan membantu ayahnya berjualan setiap hari..

"Kenapa kamu mau bekerja di perusahaan orang lain, apa kamu tidak berniat untuk membantu papa kamu, mengelola perusahaannya.?

*

*

*

*

Terimakasih sudah mau membaca novel ku yg kedua ini, semoga kalian suka..jangan lupa tinggalkan jejaknya, like komen dan Vote kalian penyemangat aku 🤗🤗🤗🤗

Membantu Packing..

Dua bulan kemudian..

"Dengerin aku, selama aku gak berada di bandung, jangan macam-macam, jangan pecicilan, dan jaga tuh mata jangan kedip sini kedip sana, boleh berkedip ke aku aja, "Petuah Fagan sebelum berangkat ke jakarta, ya Fagan hari ini sudah harus berangkat ke jakarta karna dua hari lagi sudah mulai kuliah di jakarta..

"Ihh..Harusnya aku tuh yg bilang jangan kedip sini sana..di jakarta perempuannya cantik-cantik..kamu tuh yg harus jaga mata jaga hati, awas aja berani lirik-lirik cewek dan gatel-gatel sama cewek jakarta, aku gak mau lagi kenal sama kamu, "Ancam Fikah.memanyunkan bibirnya.

"Uluh-uluh gemesin banget sih kamu, "Tutur Fagan mencubit keduan pipi Fikah.

"Tenang tuan putri, secantik-cantiknya wanita jakarta, kamu tuh seratus kali lebih cantik, nggk deh bukan seratus, tapi seribu kali lebih cantik..aku gak bakalan tertarik sama mereka, ngapain aku tertarik sama mereka jika tuan putri ku cantiknya sejagat bandung.."Gombal Fagan di iringi senyum menggoda..

"Gombal terus mang, biar ade melayang.."Ujar Fikah sambil mencubit lengan Fagan.

"Aww...sakit atuh neng, tega bener deh nyubit aku sampe nafsu begini, "ujar Fagan mengusap-usap tangannya yg tadi di cubit..

"Lagian, ngegombal terus, sudah sana berangkat, biar sampe jakarta nggak terlalu malam, biar kamu bisa istirahat sebelum beraktivitas besoknya lagi, belajar yg rajin, biar bisa membanggakan Om dan Tante,

"Siiaappp tuan putri, titah tuan putri akan hamba laksanakan, "Ujar Fagan lalu memeluk Fikah, "Ingat jangan terlalu cape, jaga kesahatan mu, aku pasti akan merindukanmu selama berada di sana, "Ujar Fagan serius..

Fikah mengangguk ada rasa berat untuk melepaskan Fagan untuk pergi ke jakarta, rasa takut kehilangan tiba-tiba muncul berkelebatan di kepalanya..

"Berjanjilah pada ku, kamu tidak akan melupakan aku, tidak akan meninggalkan aku, aku akan menunggu kamu disini, "Tutur Fikah mengeratkan pelukannya pada Fagan..

Fagan mendorong pelan tubuh Fikah agar dapat menjangkau wajahnya, "Hey apa yg kamu katakan? aku ke jakarta untuk mengejar pendidikan bukan untuk mengejar perempuan, kamu ini..sejak kapan kamu jadi cengengeng begini, hapus air mata mu itu,njelek tau nangis gitu..

"Ish, nyebelin ih, kenapa tidak bisa romantis sedikit pun sih, hapusin, "perinta Fikah manja, lalu mendekatkan wajahnya kepada Fagan..

"Ulu-ulu...Yg sedih mau di tinggalin, jangan sedih ya, nanti aku telephone setiap jam, aku akan usahakan pulang dua minggu sekali, kamu tidak usah sedih lagi ya, "Tutur Fagan sambil menghapus air mata Fikah.

"Fagannn...."teriak Papa Fagan dari dalam rumah.,

"Iya Pah, sebentar...

"Ayo masuk bantuin aku packing. "Fagan menarik tangan Fikah menuntunnya masuk kedalam,

"Eh...ada Fikah sini masuk,Nak..Tante bikin puding enak banget loh, sini cobain.."Mama Fagan menarik Fikah untuk duduk bareng bersamanya.."Kamu gak kerja, Sayang? "tanya Mama Fagan

"Udah pulang, tan. ini langsung kesini, tadi Fagan jemput, katanya minta bantuin packing..

"Udah biarin gak usah di bantuin, biar dia Packing sendiri, sini kita ngobrol aja kamu udah lama gak datang kesini, tante tunggu-tunggu tau, kan tante pengen masak bareng kamu..

"Iya Tan, maaf Fikah belakangan ini sibuk kerja sama bantuin Ayah di kios..

"Kahh...Sini tadi katanya mau bantuin aku packing, kenapa malah ngobrol sama Mama, teriak Fagan menyembulkan kepalanya dari pintu kamarnya...

"Gak usah manja deh, Gan. kamu packing aja sendiri, Fikah lagi ngobrol sama mama, "Mama Fagan menyauti putranya dengan kembali berteriak..

"Ih Mama, aku kan bawa Fikah kesini buat bantuin aku Packing. kenapa malah di ajak ngobrol, ...Ayo Kah bantuin aku, ngobrolnya bisa ntar lagi, "Ujar Fagan menghampiri Fikah dan Mamanya, lalu menarik tangan Fikah untuk di bawa ke kamarnya..

"Enak aja, Fikah tuh mau ngobrol sama Mama, kamu juga Packing gak banyak ini. Udah sana jangan gangguin Mama sama Fikah, "seru Mama Fagan bergantian menarik tangan Fikah.

"Tapi ma-

"Gak ada tapi-tapian sudah sana, "Mama Fagan mengusir Fagan agar pergi..dengan mengibas-ngibaskan tangannya..

"Ah Mama gak asik .."Ujar Fagan kesal lalu pergi ke kamarnya..

"Oya..Fikah...kamu mau ikut nganteri Fagan ke jakarta gak? kalau mau ikut, ayo..nanti kita jalan-jalan di jakarta, biar tante ada yg nemenin shoping..Tante males kalau shoping sama Papa Fagan, suka ngajakin pulang mulu..

"Fikah mau banget tan, tapi Fikah gak bisa libur untuk beberapa hari kedepan, karna teman Fikah ada yg sedang cuti, Fikah menggantikan dia selama masa cutinya.

"Yaa...sayang sekali, yasudah gak pa-pa, lain kali saja kalau begitu, nanti kita kapan-kapan kejakarta bersama ya, kamu kalau libur kesini main, biar gak ada Fagan, kan ada tante, setelah Fagan berangkat ke jakarta nanti, tante akan kesepian, tante akan sendirian di rumah, kamu harus sering-sering datang kesini ya, "

"Iya tante, Insyallah, Fikah akan sering-sering mampir kesini, nanti..

*

"Mah..Mama .bantuin Papa sebentar dong.."teriak Papa Fagan.dari kamarnya.

"Ai si Papa kenapa teriak-teriak kitu, berisik tau..Fikah tante tinggal sebentar ya, mau nyamperin juragan dulu, "

"Iya, Tan..silahkan..."lebih baik aku samperin Fagan ah, bantuin dia packing..."gumam Fikah lalu berjalan ke arah kamar Fagan..

CEKLEK.

"Loh kok malah tiduran bukannya Packing? "tanya Fikah

"Kah...kok aku jadi males begini ya, untuk berangkat, aku jadi khawatir ninggalin kamu disini.."Ujar Fagan terlihat masam.

"Kenapa harus khawatir? disini ada orang tua aku yg selalu menjaga aku, kamu tahu sendiri Ayah seperti bodyguard dua puluh empat jam, dia selalu ngawasi aku,

"Ntahlah aku hanya takut saja jauh-jauh darimu, aku sudah terbiasa melihat kamu setiap hari.

"Uluh...si akang jangan cembetuk gitu, jelek tau, kan kamu ke jakarta untuk menimbah ilmu, setelah selesai menimbah ilmu, bakal dapat kerjaan yg bagus, lalu lamar aku.. dan intinya kamu ke jakarta buat aku, buat masa depan kita, uda belajar yg benar, aku nunggu kamu disini, hanya dua tahun setelah itu kita bakalan bersama..Semangat kakang kembarannya Ma Tian Yu..kalau sedih begitu jadi jelek tau.

"Hmmm...Sini lebih deket biar aku peluk.."pinta Fagan

*

*

*

Kamar Papa Mama Fagan

"Mah, sudah papa katakan Mama jangan terlalu dekat dengan anak itu, Papa tidak suka, Papa mengirim Fagan ke jakarta agar bisa berjauhan dengan perempuan itu, kenapa Mama dengan mudahnya mengajak dia, Mah, dengerin Papa, Fagan anak kita satu-satunya, dia pewaris keluarga kita..apa mama tidak malu jika rekan bisnis Papa tau kalau Putra kita berhubungan dengan wanita yg tidak berpendidikan..apa mama tidak malu.."Ujar Papa Fagan kesal.

"Apaan sih Papa, kenapa ngomngnya kayak gitu, Fikah anak yg baik, mama suka padanya, dia itu anaknya periang, pekerja keras, dan tentunya dia orang yg baik. Fikah bisa melanjutkan kulihanya nanti saat Fikah sudah menikah dengan Fagan, jika pendidikan yg Papa ragukan..

"Mah, mengertilah..Keluarga mereka tidak selevel dengan kita,

"Astagfirallah Papa, sejak kapan Papa memandang orang dengan ukuran level, Pah, kenapa Papa jadi manusia serakah akan duniawi..Mama benar-benar tidak mengenal Papa. Mama menyukai Fikah, dan Mama akan pastikan jika Fikah akan menjadi menantu mama..harus Papa ingat, keluarga Pak Syamsul adalah keluarga yg baik.

"Papa tidak mengatakan keluarga Pak Syamsul adalah keluarga yg buruk, Papa mengatakan keluarga mereka tidak selevel dengan kita, papa hanya tidak ingin keluarga kita menjadi cemohan para investor kedepannya..

"Sudah Mama tidak ingin membahas ini lagi, awas saja jika Papa berani mengusik hubungan Fagan dengan Fikah, Mama bakalan marah sama Papa, dan Mama juga gak bakalan Maafin Papa, ingat itu "Ancam Mama Fagan lalu pergi keluar dari kamarnya.

"Kenapa si Papa jadi begitu arogan sama duniawi,? Bener-bener sulit di percaya Papa bisa bicara seperti itu. "gerutu Mama Fagan sambil jalan ke arah ruang tamu..

*

*

Berangkat ke jakarta

"Tante, Om..Fikah pulang dulu ya, hati-hati di jalannya ya.."Ujar Fikah berpamitan mencium

kedua tangan orang tua Fagan.

"Iya, Nak..kamu juga hati-hati di jalannya..."

Setelah Sepuluh menit, Fagan dan Fikah pun sampai di Rumah Syafiqah..Mereka berdua masuk kedalam rumah Sederhana milik Fikah.

"Asalamualaikum.."Ucap Syafiqah mengucapkan salam

"Loh Yah, kok Ayah nggak ke kios? " tanya Fikah heran melihat ayah sedang duduk santai menonton TV..

"Yah, gimana kabar Ayah? "sapa Fagan mencium tangan Ayah Fikah.

"Baik, Nak...Nak Fagan Ayah dengar hari ini kamu mau berangkat ke jakarta apa benar, Nak?

"Iya benar, Yah. hari ini Fagan akan berangkat ke jakarta, setelah Ba'da magrib Fagan akan berangkat, "

"Oh..Begitu..hati-hati disananya, Nak. jaga dirimu baik-baik disana..belajar yg rajin buat bangga kedua orang tua mu.."petuah Ayah Fikah.

"Iya, Yah..Fagan akan belajar dengan rajin dan akan membangkan Papa Mama, dan Ayah juga...Fagan titip Fikah selama Fagan di jakarta, setelah Fagan berhasil lulus, Fagan akan melamar Fikah, jadi Fagan mohon tolong jagain Fikah untuk Fagan.."Ujar Fagan

"Tentu, Nak. Ayah akan menjaga Fikah untuk kamu, semoga apa yg kamu rencanakan akan terujud, ayah juga sangat percaya pada mu, ayah akan menjaga Fikah untuk kamu..bawa lah keberhasilan saat kamu kembali nanti..

"Terima kasih, Ayah. atas kepercayaan ayah terhadap Fagan, kalau begitu Fagan pulang dulu, karna sebentar lagi magrib. Fagan harus bersiap-siap..Oya..Ibu dimana Yah?

"Ibu di kamar sedang beristirahat, Sebentar Ayah panggilkan. "Ayah Fikah pun berjalan ke kamarnya..

"Bu, ada Nak Fagan di depan, mau berpamitan sama ibu.."Ujar Ayah Fagan setelah masuk kedalam kamarnya.

Setelah berpamitan kepada keluarga Syafiqah, Fagan pun pulang, dan berangkat ke jakarta pukul tujuh malam..

"Ayah kenapa Ayah gak jualan malam ini,? "Fikah kembali bertanya saat akan makan malam bersama..karna tadi sore bertanya, belum dapat jawaban..

"Iya Nak, hari ini ayah libur dulu jualannya, Ayah pengen bersantai hari ini..kebetulan Ibu kamu lagi manja sama Ayah, jadi ayah gak tega ninggalinnya..

"Eleh..Si Ayah, kenapa jadi Ibu yg jadi alesan Ayah gak jualan, jelas-jelas Ayah yg gak mau jauh-jauh dari Ibu..pake ngeles kesini-kesana.."Jawab Ibu Fikah tak terima..Fikah adik dan kakanya hanya menggelengkan kepala saat melihat perdebatan sederhana yg di lakukan kedua orang tuanya..

"Sok wae salahin Ibu awas aja nanti ibu gak ijinin tidur di kamar, tidur di depan TV aja tuh, tidur sama gambar..

"Ari si Ibu galak pisan ke Ayah, jangan gitu atuh,Bu.. ayah mah mana berani sama primadona jaman baheula..rugi atuh ayah nya kalau begitu..

"Bu, Yah...Lizah menarik napas lalu membuangnya, "Bu sebenarnya ada yg lizah mau bicarakan dengan ayah ibu, dan kamu Kah..Lizah mendapat tawaran kerja, tapi di surabaya, Apa ayah sama ibu keberatan jika Lizah melepas S2 Lizah?

"Loh, kenapa tiba-tiba.Nak? apa ini karna biayaya, Nak? "tanya Ayah sepontan..

"Salah satunya itu Yah, lizah malu sama Ayah ibu dan Fikah, seharusnya Lizha yg mengalah bukan Fikah, tapi dengan ke egoisan Lizah, Fikah harus berhenti kuliah, Fikah harus mencari uang untuk biayaya kuliah Lizah, lisa bener-bener malu, sebagai Teteh yg paling tua Lizha malah membebani kalian, Lizah janji setelah lizah dapat mengumpulkan uang lizha akan kembali kuliah, dan membanggakan ayah dan ibu, ijinkan Lizah mengambil tawaran pekerjaan ini, ya Bu, yah..

"Nak, ayah masih mampuh biyayain kamu, walaupun ayah gak bisa belikan barang-barang yg bagus tapi setidaknya ayah masih mampuh biyayain kamu..kamu harus tahu sifat uang itu serakah, semakin kamu mendapatkannya, semakin kamu akan melupakan pendidikan mu, karna uang akan melupakan niat awalmu, jika kamu bisa mendapatkan uang tanpa pendidikan yg tinggi, ayah yakin kamu akan melupakan pendidikan kamu, kamu akan fokus dengan pekerjaan kamu nanti. ayah mengerti mungkin ayah tidak bisa memberikan barang-barang bagus seperti orang tua kebanyakan, tapi jika kamu menginginkan sesuatu, ayah akan usahakan, insyallah akan ayah berikan untuk kamu..

"Ayah...ayah sudah memberikan apapun pada lizah, kasih sayang yg banyak, pendidikan, bahkan Lizah sudah mendapat gelar S1, bahkan orang lain tidak akan bisa mendapatkannya, ayah sudah memberikan semua yg lizah mau. lizah hanya ingin membantu ayah, lizah mau Fikah meneruskan kuliahnya,

"Lagian juga yah, setinggi-tingginya pendidikan seorang wanita, pada Endingnya ngurus rumah dan anak,

"Teteh...teteh gak perlu pikirkan Fikah, Fikah sudah terbiasa dengan pekerjaan Fikah, Fikah juga tidak bisa meninggalkan pekerjaan ini, Fikah udah nyaman dengan pekerjaan ini, jadi Fikah gak mau berhenti kerja..Fikah tidak ingin kuliah Fikah ingin kerja aja.

"De, tapi teman-teman mu semuanya kuliah hanya kamu yg tidak kuliah, apa kamu tidak iri melihat semua sahabatmu kuliah? "tanya Lizah.

"Ishh..Si teteh kenapa gitu ngomngnya, iri itu tanda dengki, atuh Fikah mah tidak memiliki sifat kayak gitu teh, Fikah gak mau kuliah sekarang-sekarang, kalau nanti Fikah gak tau, "Ujar Fikah menggedikan bahunya..

"Iya deh, ade teteh memang ade yg terbaik, jadi tidak mungkin memiliki sifat iri, tapi teteh mohon setelah teteh bekerja kamu harus meneruskan kuliah, ya...teteh ingin melihat ade teteh bisa membanggakan orang tua..

"Teh..insyallah Fikah akan membanggakan ibu sama ayah, tapi untuk kuliah Fikah akan pikir-pikir dulu ya, Fikah tidak ingin berjanji, Fikah takut ingkar,

"Baiklah teteh tidak ingin memaksa kamu lagi,

Tapi ingat selama teteh berada di jauh, kamu harus urusin ayah sama ibu, tong nontonan drakor wae, temenin ibu di rumah, jangan kelayapan terus nggak baik anak perempuan kelayapan terus..

"Deuh si teteh paling kelayapannya kerumah Irma, emang Fikah kalong kelayapan wae..

"Teserah deh, yg penting kamu harus sering di rumah jagain ibu, ngerti...

"Ayah...Ayah ijinin Lizah bekerjakan? ini kesempatan lizah yah kerja di surabaya .. ini kesempatan bagus untuk lizah, lizah ingin mengubah kehidupan kita, tolong ijinkan lizah untuk bekerja.."Ujar lizha memohon ijin dari ayahnya..

"Ayah sebenarnya keberatan kalau kamu berhenti kuliah, tapi ayah juga gak mau egois sama kamu, Ayah tau kamu selalu di ejek sama teman-teman kamu karna kekurangan kita, ayah teserah sama kamu saja, tapi kamu harus janji, jika disana kamu harus pandai-pandai jaga diri, karna jika jauh ayah tidak bisa lagi mengawasi dan melindungi kamu, kamu harus bisa membentengi diri kamu sendiri jika jauh dari ayah..

"Jadi ayah ijinin Lizah untuk kerja...Oh ayah memang yg terbaik, da kalau begini tambah kasep, jadi kelihatan lebih muda.."Puji Lizah senang langsung berhambur memeluk ayahnya..

"Beuh, si ayah dapat pujian kasep meni sumringah, kadedeh teh tong se'eur teuing mujina, nanti gak bisa tidur karna berbunga-bunga. inget pujian si teteh.."timpal Fikah menggoda ayahnya..

"Ai maneh sok ngarusak moment wae, sini atuh kalau mau di peluk mah..jangan suka iri, "Canda Ayah Fikah..Mereka semua mengobrol sampai lupa waktu, Khasanah yg melihat waktu menunjukan pukul sebelas tiga puluh menjadi kaget.

"Astagfirallah halazim..Ibu, jam ibu bener apa salah itu? "Tanya Khasanah menunjuk jam yg berada di atas dinding..

"Astagfirallah, atuh udah malam pisan ini, udah khasanah sana kamu tidur, besok kamu harus kuliah, Fikah sana tidur kamu juga besok harus kerja, sebelum tidur jangan lupa sholat is'ya dulu.."titah Ibu Fikah..

*

*

Esok paginya...

"Hemm..biasanya ada Fagan yg selalu mengantar aku berangkat ke toko, ini gak ada kayak ada yg kurang, "Gumam Fikah malas untuk berangkat karna sudah bergantung dengan keberadaan Fagan..

"Bu..Fikah berangkat dulu ya, ayah belum pulang dari pasar ya? maaf ya Fikah gak nemenin ayah kepasar Fikah ketiduran tadi selepas sholat subuh..

"Gak Pa-pa..ayah kepasar di temani teh lizah, kamu kerja aja yg rajin, jangan terlalu lelah, hati-hati di jalannya ya.." Ibu Fikah mengusap rambut putri keduanya itu penuh sayang..

"Yaudah Fikah berangkat, ibu istirahat saja, jangan mengerjakan pekerjaan rumah, Fikah jalan dulu, Asalamualaikum.."ucap Fikah lalu berangkat...

*

*

*

*

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!