NovelToon NovelToon

Become An Agent

Prolog

California, Los Angeles, Amerika Serikat.

Di sebuah asrama putri , terlihat seorang perempuan sedang bersiap pergi ke kampus untuk kuliah. Namanya adalah Chelsea Nathalie, dia berumur sekitar 18 tahun. Saat sudah siap berangkat, ponselnya berdering dengan nada khas yang sudah di setel khusus untuk aplikasi whatsapp.

Ketika di buka tertulis "1 pesan dari Meghan."

@Meghan:

[ Chel kau sudah berangkat? Mau ku jemput gak? ]

Chelsea pun membalas.

@Chelsea:

[ Aku tunggu di depan asrama ]

@Meghan:

[oke]

Chelsea tersenyum puas melihat pesan yang di terima dari Meghan, karena itu artinya dia bisa menghemat uang yang biasa dia pakai untuk naik Metro Busway. Chelsea dan Meghan sudah berteman saat mereka kelas 6. Setelah menunggu sekitar 10 menit, dari arah belakang terdengar suara mobil yang membunyikan klakson nya.

Titt.... Tit.... Tit.....

Mobil itu berhenti tepat di depan Chelsea. Kaca mobil terbuka dan terlihatlah Meghan yang sedang memegang stir mobil. Chelsea pun tersenyum lalu duduk di sebelah Meghan. Meghan memang anak orang berada, dia keturunan keluarga Alexander yang merupakan keluarga seorang pengusaha kaya. Mereka lalu melaju kencang membelah jalanan Westwood Plaza yang selalu terlihat ramai.

Sesampainya di kampus Chelsea dan Meghan pergi ke kelas masing masing karena memang kelas mereka berbeda. Chelsea mengambil jurusan Intelligence Agent sedang Meghan mengambil jurusan Management Business. Sampai di kelas Chelsea langsung duduk di tempat biasanya yaitu di sudut ruangan dekat jendela. Ketika sedang mengetik sesuatu di laptopnya terlihat Meghan memasuki ruang kelas dengan wajah kesal lalu duduk di kursi depan Chelsea yang belum di tempati. Mereka berbicara bahasa inggris.

"Kenapa mukamu kusut begitu?" Tanya Chelsea tanpa menoleh ke arah Meghan.

"Tadi saat di parkiran, papa nelpon dan bilang nanti malam berangkat ke Mexico bareng mama." Jawab Meghan.

"Terus?" Tanya Chelsea lagi yang masih fokus pada laptopnya.

"Aku tak mau di rumah sendirian." Kata Meghan "Chel temani aku yaa." Lanjutnya dengan tatapan memelas.

Chelsea hanya mengangguk cuek tanpa menjawab. Chelsea memang orang yang sedikit cuek dan kadang terlihat dingin, padahal menurut Meghan yang sudah lama mengenalnya, Chelsea adalah orang paling menjengkelkan jika sifat jahilnya keluar. Meghan pun kembali ke kelas nya saat melihat jam yang sudah menunjukan pukul 10:30. Seusai jam pelajaran, Chelsea dan Meghan bertemu di lorong kampus lalu mereka berjalan ke arah kantin. Di kantin terlihat meja-meja itu hampir penuh oleh mahasiswa. Mata Chelsea menyisir ke segala sudut lalu pandangannya jatuh pada meja pojok, dia lalu mengajak Meghan duduk disana. Mereka berbicara bahasa inggris

"Chel mau pesen apa?" Tanya Meghan pada sahabatnya itu.

"French fries, taco and soda dingin." Jawab Chelsea yang sedang mendengarkan lagu dari earphone wireless nya.

Ketika Meghan akan melangkah pergi Chelsea teringat hal penting "Ehk Meg tunggu!" Teriak Chelsea.

Meghan pun berhenti lalu menoleh ke arahnya "Ada apa?" Tanyanya sambil mengernyitkan dahi.

"Kau yang bayar ya... uangku habis di pakai beli kebutuhan sehari hari." Ucap Chelsea sambil cengengesan.

Meghan hanya mendengus mengiyakan lalu pergi memesan apa yang akan Chelsea dan dirinya makan. Beberapa menit kemudian Meghan sudah selesai memesan makanan, dia berjalan sambil membawa makanan Chelsea dan miliknya. Saat sudah duduk di depan Chelsea dia baru sadar jika di atas meja ada sebungkus coklat yang entah dari siapa.

"Chel itu coklat siapa? " Tanya Meghan

"Seperti biasa." Ujar Chelsea sambil menyerahkan surat yang di tulis di kertas berwarna hot pink. Saat Meghan membacanya terlihat di situ tertulis sebuah kata kata romantis lalu pernyataan cinta. Meghan hanya menggeleng gelengkan kepala, karena hampir setiap hari Chelsea mendapatkan surat seperti ini. Wajah cantik dan body goals nya menarik banyak sekali laki laki namun selalu berakhir penolakan. Berbeda dengan Meghan yang memiliki wajah manis serta imut.

"Terus ini mau di terima?" Tanya Meghan

"No." Jawab Chelsea singkat.

"Why?" Tanya Meghan lagi "Setiap laki-laki selalu aja di tolak, kalo begini terus kau bisa jadi jomblo berkarat." Ledek Meghan

Chelsea mendengus kesal lalu menjawab "Mereka tu gak ada yang serius, nanti ujung ujungnya juga putus." Uap Chelsea lalu mulai memakan taco yang di pesan Meghan.

Meghan hanya terkekeh pelan dan melanjutkan makan nya sambil sesekali berbincang hal hal ringan dengan Chelsea.

Selangkah demi selangkah^

Sepulang kampus Chelsea pergi ke sebuah restoran di sekitar jalan Westwood. Dia memang selalu pergi ke sebuah restoran bernama Barney's Beanery sepulang kuliah. Namun dia pergi kesana bukan untuk makan tapi untuk bekerja. Chelsea bekerja setiap kali kuliahnya selesai, dia hanya libur di hari minggu. Orang tua Chelsea meninggal ketika dia berusia 12 tahun, jadi dia sudah terbiasa bekerja untuk memenuhi kebutuhannya.

(Barney's Beanery)

Saat akan menyiapkan makanan untuk di antar ke meja pelanggan, Chelsea di kejutkan dengan dering ponselnya. Mereka berbicara bahasa inggris

"Halo, ada apa?" Tanya Chelsea yang ternyata mendapat telepon dari Meghan.

"Nanti mau di jemput jam berapa? Jangan lupa pembicaraan kita kalau kau akan menginap dirumahku." Ucap Meghan dari sambungan telepon.

"Kau bisa menjemputku jam 9 malam." Jawab Chelsea sambil menata pesanan di nampan dengan kepala miring ke samping mengapit teleponnya.

"Baiklah sampai jumpa." Ucap Meghan yang memutus sambungan teleponnya. Chelsea lalu melanjutkan pekerjaannya hingga tak terasa sudah jam 9 malam. Restoran itu sudah tutup dan Chelsea terlihat sedang menunggu di depan resto itu sambil mengunyah burger yang di dapatkannya dengan gratis karena membuat sendiri dari sisa bahan yang belum habis.

Ketika sedang asik makan, tiba-tiba sebuah mobil yang di kenalinya berhenti di depan resto itu. Chelsea masuk lalu duduk di belakang karena ingin meluruskan kakinya yang pegal.

"Capek ya Chel." Ujar Meghan sambil melirik ke arah kaca spion mobilnya.

"Kerja itu gak ada yang gak cape." Tutur Chelsea "Oh iya nih ada pizza spesial karena aku yang memasaknya sendiri. Kau bisa memakannya saat sudah di rumah." Ucapnya sambil menyodorkan pizza yang ternyata sudah di bungkus kantong plastik khas toko Barney's Beanery lalu meletakkan nya di kursi samping Meghan.

Meghan menerimanya dengan mata berbinar, dia memang suka semua makanan Chelsea karena Chelsea sangat pintar memasak. Chelsea akan selalu masak di rumahnya setiap kali menginap lalu membuat makanan favoritnya

Mobil Meghan memasuki sebuah rumah mewah di kawasan California. Dia memarkirkan mobilnya sembarangan lalu mengajak Chelsea setelah meminta pada satpam untuk meletakkan mobilnya di garasi.

(Meghan house)

Saat sudah masuk di dalam rumah, orang tua Meghan terlihat sedang menuruni tangga lalu menghampiri Chelsea dan Meghan yang hendak ke dapur untuk menghangatkan pizza. Mereka berbicara bahasa inggris.

"Ternyata ada Chelsea di rumah. Kamu apa kabar Chel?" Tanya Gabbie ibu Meghan sambil tersenyum ramah melihat sahabat anaknya itu.

"Baik, Tante sama om gimana?" Ucap Chelsea balas tersenyum.

"Sama kok kita baik." Jawab Gibran ayah Meghan.

"Mah pah kita makan pizza dulu yuk. Nih Chelsea bikinin pizza lho." Ucap Meghan sambil memperlihatkan dua kantong pizza. Dia kemudian menyuruh pembantunya untuk menghangatkan pizza itu.

Merekapun akhirnya makan bersama di meja makan sambil mengobrol ringan.

"Masakankamu emang selalu enak ya Chel." Ucap Gabie. Chelsea hanya tersenyum mendengarnya .

"Iya gak kaya Meghan yang masak air aja sampe gosong." Kata Gibran sambil terkekeh. Chelsea dan Gabbie ikut tertawa sedangkan Meghan hanya bisa mendengus kesal.

Setelah selesai makan Gabbie dan Gibran pamit pada Meghan dan Chelsea karena mereka akan pergi ke Mexico malam ini. Meghan mencium pipi kedua orangtuanya lalu mengajak Chelsea naik ke lantai 2 menuju kamar Meghan.

Malam itu ketika Meghan sudah tertidur, Chelsea masih setia dengan laptopnya dia terlihat sedang mengerjakan tugas terkait materi Cyber Terorisme dari mata kuliah jurusan Intelligence Agent. Saat hampir selesai dia membuka aplikasi google lalu mengetik Central Intelligence Agency di laman pencarian. Di layar laptopnya terlihat sebuah gambar logo berbentuk bulat dengan sebuah gambar burung elang.

Chelsea tersenyum tipis melihat logo agensi yang selalu menjadi motivasi belajar nya. Dia kemudian beranjak dari meja belajar berwarna pink milik Meghan lalu mematikan lampu dan membaringkan tubuhnya di sebelah sahabatnya yang sudah terlelap itu.

"Selangkah demi selangkah." Gumamnya lalu tertidur pulas di kegelapan malam menyisakan sinar bulan yang tertutup awan.

Picture from: Pinterest

Anak baru^

Keesokan paginya, Chelsea dan Meghan pergi ke kampus bersama. Saat sedang makan siang di kantin, Chelsea dan Meghan yang akan menikmati makanan tiba-tiba di kejutkan dengan suara dari meja sebelah.

"Pelayan restoran kok bisa laku ya." Ucap seorang perempuan sambil tersenyum sinis saat melihat Chelsea membawa buket bunga dari laki laki yang memberikannya ketika memesan makanan di kasir.

Mendengar itu, Chelsea tersenyum kecut karena dia sangat mengenal suara menyebalkan yang tak ingin ia dengar.

"Gak usah peduliin orang kaya yang gak laku." Gumam Chelsea yang masih bisa di dengar perempuan bernama Fani tadi. Meghan berusaha menahan tawa saat mendengar gumam-an Chelsea sedang muka Fani memerah menahan marah. Saat dia akan menggebrak meja, seorang lelaki tampan berwajah Asia mendekat ke arah Meghan dan Chelsea. Fani memperhatikan pria itu tanpa berkedip.

"Hai boleh duduk di sini gak? Soalnya meja lain udah penuh." Ucap lelaki itu sambil tersenyum ramah.

Chelsea mengangguk tanpa menoleh ke belakang laki laki yang berdiri di belakangnya. Laki laki itu akhirnya menarik kursi pinggir Chelsea dan duduk di sebelahnya. Mereka berbicara dalam bahasa inggris.

"Apa kau anak baru? Aku tidak pernah melihatmu selama di kampus ini." Ucap Meghan

"Ya aku anak baru namaku Jierui aku dari Cina." Ucap nya. "Dan siapa nama kalian?" Tanya Jierui

"Namaku Meghan dan ini temanku Chelsea." Kata Meghan sambil melirik Chelsea yang sedang asik memakan Grits.

Sontak Chelsea yang merasa namanya di sebut pun menoleh kearah Jierui lalu mengucapkan "Halo" dan melanjutkan makannya. Jierui yang melihat sikap Chelsea hanya tersenyum lalu berkata.

"Kalian mau pesan dessert tidak? Biar aku yang traktir." Tawar Jierui.

"Boleh.....terima kasih ya." Jawab Meghan, Lalu Jierui memesan Banana foster, Apple Pie dan Cheesecake.

Fani yang melihat keakraban mereka hanya bisa memandang sirik, dia mengepalkan tangan nya saat Jierui terus memandang Meghan. Chelsea yang melihat ekspresi Fani menyeringai karena dia tau Fani cemburu pada Meghan yang terus di pandangi Jierui.

"Kau mengambil jurusan apa?" Tanya Meghan pada Jierui.

"Hukum" jawabnya "Lalu kau dan Chelsea?" Tanya balik Jierui.

"Aku Management Business." Jawab Meghan di sambung jawaban Chelsea "intelligence agent." Ucapnya singkat.

"Oh kau ingin menjadi agent CIA ya." Tutur Jierui

"Yes" Ucap Chelsea "Kalau begitu aku balik ke kelas ya. Terima kasih traktir nya...byee" Lanjutnya lalu pergi dari meja itu sambil membawa bunga yang tadi dia terima.

"Maafkan sikap Chelsea ya dia memang begitu kalau bertemu orang baru" Kata Meghan tak enak hati.

"Iya tidak apa apa, aku mengerti kok" Ucap nya sambil tersenyum.

"Tadi di meja sini ada buket bunga mawar. Chelsea udah punya pacar kah?" Tanya Jierui

"Chelsea tak punya pacar hanya saja dia menjadi banyak idola lelaki di kampus ini tapi tak pernah ada seorang pun yang ia terima." Jawab Meghan pelan.

"Dia memang punya wajah yang cantik tak heran jika banyak lelaki yang tertarik." Perlu Jierui akui Chelsea memiliki pesona yang sulit di tolak oleh semua lelaki. Wajah cantiknya seolah menjadi candu untuk terus di pandangi. Dia bahkan berfikir jika Chelsea menjadi agen bukan tidak mungkin penjahat yang akan di tangkap langsung menyerahkan diri saat melihat pesona Chelsea.

***

Saat akan ke kelas, di sepanjang jalan Chelsea terus merenungkan apa yang di lihatnya tadi. Dia yakin Fani tidak akan tinggal diam jika tak berhasil menarik perhatian Jierui. "Dia pasti akan merencanakan sesuatu." Gumam Chelsea dalam hati. Tiba tiba lamunannya buyar saat seseorang memanggil namanya.

"Hai Chelsea, kamu cantik banget deh hari ini." Ucap seorang mahasiswa.

"Makasih." Jawab Chelsea singkat.

"Ehk Chel nih aku tadi mampir ke toko coklat terus aku keinget kamu. Ini di makan ya." Ucapnya sambil menyodorkan coklat.

Chelsea menerimanya sambil menghela nafas, lalu pergi ke kelas setelah mengucapkan terima kasih. Sebenarnya ia agak risih dengan para laki laki yang selalu memberinya sesuatu untuk menarik perhatiannya. Seandainya Chelsea tidak memiliki wajah yang cantik, pasti tidak akan ada yang mau mendekatinya karena dia hanya anak yatim piatu yang bekerja di restoran sederhana, semua manusia hanya menilai dari fisik seseorang sekiranya itulah yang Chelsea pikirkan.

Source: Pinterest

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!